PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.1
Gambaran Umum Persampahan Kelurahan Tunjungsekar Kondisi eksisting persampahan di Kelurahan Tunjungsekar mencangkup beban
timbulan sampah, sistem pengelolaan sampah yang terdiri dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah, sehingga dari cakupan tersebut dapat ditentukan potensi dan masalah persampahan di Kelurahan Tunjungsekar. Sampah yang dibuang oleh penduduk di Kelurahan Tunjungsekar melalui pewadahan individual pada setiap rumah penduduk, maupun melalui pewadahan komunal yang akan dikumpulkan oleh petugas kebersihan menuju TPS Tunjungsekar dan sebagian dari wilayah RW 6 untuk wilayah RT 03, 04, 05 dan RT 06 dikumpulkan menuju TPS Tasikmadu, serta sebagian dari wilayah RW 8 untuk cakupan wilayah RT 05 dikumpulkan menuju TPS Mojolangu. Sebagian besar warga dari wilayah Kelurahan Tunjungsekar masih belum melakukan pemilahan sampah antara sampah organik dan sampah anorganik, selain itu tidak semua sampah yang berada di lingkup wilayah Kelurahan Tunjungsekar terangkut oleh petugas kebersihan, baik untuk beberapa rumah yang tidak dilayani oleh petugas kebersihan, maupun pengangkutan sampah yang tidak secara keseluruhan diangkut menuju TPS Tunjungsekar. Terdapat berbagai pengolahan sampah seperti pembuatan komposting dari sampah organik seperti pada RW 07 yang berskala lingkup RW, maupun pada lingkup skala perorangan seperti pada RW 05 dan RW 06. Berbagai sarana pendidikan di Kelurahan Tunjungsekar sebagian besar sudah melakukan pemilahan dan pengolahan berupa pembuatan komposting, yang melibatkan peran aktif dari siswa dan didampingi oleh beberapa guru pendamping. 4.1.1 Beban Timbulan Sampah Perhitungan beban timbulan sampah yang dihasilkan oleh penduduk di Kelurahan Tunjungsekar dapat dihitung dengan rumus pada SNI 19-2454-2002 mengenai Tata Cara Mengukur Timbulan Sampah: BTS = Jumlah Penduduk x TS (4-1) Keterangan :
BTS TS
= Beban Timbulan Sampah = Timbulan Sampah (3.25 liter/hari/orang
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-1
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Tabel 4.1 Volume Sampah Harian yang Dihasilkan di Wilayah Kelurahan Tunjungsekar RW 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Sumber: Survei Primer (2014)
Jumlah Penduduk 2629 3288 2076 3189 1921 1389 1283 1230 17004
Timbulan Sampah (liter/hari/orang)
3.25
Volume Sampah yang Dihasilkan (liter/hari) 8544.25 10686 6747 10364.25 6243.25 4514.25 4169.75 3997.5 55266.25
Hasil dari penghitungan beban timbulan sampah Kelurahan Tunjungsekar yang dijelaskan pada Tabel 4.1, diketahui bahwa wilayah yang paling banyak menghasilkan sampah perharinya adalah RW 2 dengan volume 10686 liter/hari, sedangkan untuk wilayah yang paling sedikit menghasilkan sampah perharinya adalah wilayah RW 8 dengan volume 3997.5 liter/hari. 4.1.2 Sistem Pengelolaan Sampah Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Tunjungsekar mencangkup tahapan – tahapan dari pewadahan sampah, pemilahan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, hingga tahapan pengolahan sampah. A.
Pewadahan sampah Berdasarkan hasil pengamatan di wilayah studi, terdapat tiga jenis pewadahan
sampah di Kelurahan Tunjungsekar, yaitu tempat sampah permanen berupa tembok yang terbuat dari olahan semen, tempat sampah semi permanen yang berupa tempat sampah karet, dan tempat sampah non permanen yang berupa kantong kresek. 1.
RW 01 Wilayah RW 01 terdapat 635 bangunan, bangunan yang memiliki tempat sampah adalah 629 dan 6 bangunan yang tidak memiliki tempat sampah. Perincian jenis tempat sampah pada wilayah RW 01 adalah sebanyak 9 berjenis permanen, dan 613 berjenis semi permanen, dan 7 berjenis non permanen. Pewadahan sampah di RW 01 dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Pewadahan Sampah RW 01 Kelurahan Tunjungsekar
Jumlah bangunan
Tempat sampah Ada
Tidak
635 629 Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
6
Jenis tempat sampah Semi Non Permanen Permanen Permanen 9 613 7
IV-2
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 2.
RW 02 Wilayah RW 02 terdapat 1055 bangunan, bangunan yang memiliki tempat sampah adalah 1037 bangunan dan 18 bangunan tidak memiliki tempat sampah. Perincian jenis tempat sampah pada wilayah RW 02 adalah sebanyak 19 berjenis permanen,
1011 berjenis semi permanen, dan 7 berjenis non permanen.
Pewadahan sampah di RW 02 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Pewadahan Sampah di RW 02 Kelurahan Tunjungsekar Jumlah bangunan
Tempat sampah Ada
Tidak
1055 1037 Sumber: Survei Primer (2014)
3.
18
Jenis tempat sampah Semi Non Permanen Permanen Permanen 19 1011 7
RW 03 Wilayah RW 03 terdapat 492 bangunan, bangunan yang memiliki tempat sampah adalah 488 bangunan dan 4 bangunan yang tidak memiliki tempat sampah. Perincian jenis tempat sampah pada wilayah RW 03 adalah sebanyak 22 berjenis permanen, 460 berjenis semi permanen, dan 10 berjenis non permanen seperti pada Gambar 4.1. Pewadahan sampah di RW 03 dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Gambar 4.1 Tempat Sampah Non Permanen di RW 03 Sumber: Survei Primer (2014)
Tabel 4.4 Pewadahan Sampah di RW 03 Kelurahan Tunjungsekar Jumlah bangunan
Tempat sampah Ada
Tidak
492 488 Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4
Jenis tempat sampah Semi Non Permanen Permanen Permanen 22 460 10
IV-3
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.
RW 04 Wilayah RW 04 terdapat 1102 bangunan, bangunan yang memiliki tempat sampah adalah 1099 bangunan dan 3 bangunan yang tidak memiliki tempat sampah. Perincian jenis tempat sampah pada wilayah RW 04 adalah sebanyak 249 berjenis permanen, 714 berjenis semi permanen, dan 136 berjenis non permanen. Pewadahan sampah di RW 04 dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Pewadahan Sampah di RW 04 Kelurahan Tunjungsekar Tempat sampah
Jumlah bangunan
Ada
Tidak
1102 1099 Sumber: Survei Primer (2014)
5.
3
Jenis tempat sampah Semi Non Permanen Permanen Permanen 249 714 136
RW 05 Wilayah RW 05 terdapat 556 bangunan, jumlah bangunan yang memiliki tempat sampah adalah 550 bangunan dan 6 bangunan yang tidak memiliki tempat sampah. Perincian jenis tempat sampah pada wilayah RW 01 adalah sebanyak 7 berjenis permanen, 378 berjenis semi permanen seperti pada Gambar 4.2, dan 165 berjenis non permanen. Pewadahan sampah di RW 05 dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Gambar 4.2 Tempat Sampah Semi Permanen di RW 05 Sumber: Survei Primer (2014)
Tabel 4.6 Pewadahan Sampah di RW 05 Kelurahan Tunjungsekar Jumlah bangunan
Tempat sampah Ada
Tidak
556 550 Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
6
Jenis tempat sampah Semi Non Permanen Permanen Permanen 7 378 165
IV-4
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 6.
RW 06 Wilayah RW 06 terdapat 746 bangunan, jumlah bangunan yang memiliki tempat sampah adalah 731 bangunan dan 15 bangunan yang tidak memiliki tempat sampah. Perincian jenis tempat sampah pada wilayah RW 06 adalah sebanyak 44 berjenis permanen, 368 berjenis semi permanen, dan 320 berjenis non permanen. Pewadahan sampah di RW 06 dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Pewadahan Sampah di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar
Jumlah bangunan
Tempat sampah Ada
Tidak
746 731 Sumber: Survei Primer (2014)
7.
15
Jenis tempat sampah Semi Non Permanen Permanen Permanen 44 368 320
RW 07 Wilayah RW 07 terdapat 240 bangunan, jumlah bangunan yang memiliki tempat sampah adalah 237 bangunan dan 12 bangunan yang tidak memiliki tempat sampah. Perincian jenis tempat sampah pada wilayah RW 07 adalah sebanyak 214 berjenis permanen seperti pada Gambar 4.3, 14 berjenis semi permanen, dan tidak ada tempat sampah yang berjenis non permanen. Pewadahan sampah di RW 07 dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Gambar 4.3 Tempat Sampah Permanen di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Tabel 4.8 Pewadahan Sampah di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar Jumlah bangunan
Tempat sampah Ada
Tidak
240 237 Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
12
Jenis tempat sampah Semi Non Permanen Permanen Permanen 214 14 -
IV-5
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 8.
RW 08 Wilayah RW 08 terdapat 307 bangunan, bangunan yang memiliki tempat sampah adalah 297 dan 10 bangunan yang tidak memiliki tempat sampah. Perincian jenis tempat sampah pada wilayah RW 08 adalah sebanyak 80 berjenis permanen, 102 berjenis semi permanen, dan 115 berjenis non permanen. Pewadahan sampah di RW 08 dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Pewadahan Sampah di RW 08 Kelurahan Tunjungsekar
Jumlah bangunan
Tempat sampah Ada
Tidak
307 297 Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
10
Jenis tempat sampah Semi Non Permanen Permanen Permanen 80 102 115
IV-6
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Peta 4.49 Bangunan yang Terlayani Petugas Kebersihan
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-7
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG B.
Pemilahan sampah Pelaksanaan kegiatan pemilahan sampah di Kelurahan Tunjungsekar masih
belum secara menyeluruh, hanya sebagian wilayah yaitu RW 05,06 dan RW 07 yang sudah melakukan pemilahan sampah antara sampah organik dan sampah anorganik. Sarana pendidikan di Kelurahan Tunjungsekar sudah melakukan kegiatan pemilahan sampah antara sampah basah dan sampah kering. Perincian pemilahan sampah di Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Pemilahan Sampah di Kelurahan Tunjungsekar
1 2 3 4
635 1055 492 1102
Jumlah Bangunan yang Melakukan Pemilahan -
5
556
80
476
6
746
20
726
7
240
208
32
308
307 4825
RW
Jumlah Bangunan
8 307 5133 Total Sumber: Survei Primer (2014)
Jumlah Bangunan yang Tidak Melakukan Pemilahan 635 1055 492 1102
Jenis Pemilahan Organik – Anorganik. Organik – Anorganik, Basah – Kering. Basah – Kering, Organik – Non Organik. -
Pemilahan sampah dilakukan oleh sebagian besar warga RW 07 (208 rumah) pada lingkup RW, dan beberapa warga di RW 05 (80 rumah) dan RW 06 (20 rumah) untuk lingkup perorangan, serta kegiatan pemilahan sampah dilakukan pada sarana pendidikan di Kelurahan Tunjungsekar. Adanya pemilahan sampah di wilayah RW 07 dikarenakan adanya aktivitas dari program PKK RW 07 bersama sebagian warga untuk menghimbau agar warga RW 07 melakukan pemilahan sampah. Kegiatan pemilahan sampah di sebagian besar sarana pendidikan di Kelurahan Tunjungsekar dipicu karena arahan sekolah-sekolah menuju Sekolah Adiwiyata, dengan melibatkan siswanya untuk ikut berpartisipasi dalam memilah sampah seperti pada Gambar 4.4, melalui pemberian mata pelajaran mengenai lingkungan hidup yang didampingi oleh beberapa guru pendamping.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-8
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.4 Pemilahan Sampah Pada SDN Tunjungsekar 4 Sumber: Survei Primer (2014)
C.
Pengumpulan sampah Proses pelaksanaan kegiatan pengumpulan sampah di Kelurahan Tunjungsekar
dilakukan dengan menggunakan berbagai tipe gerobak dorong, baik gerobak dorong yang dioperasikan secara manual maupun gerobak dorong yang dioperasikan dengan sepeda motor. Petugas yang melakukan pelayanan pengangkutan sampah dari tiap rumah dilakukan oleh petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan maupun warga setempat yang dibayar oleh setiap RW yang bersangkutan, sehingga setiap RW di Kelurahan Tunjungsekar melakukan koordinasi masing – masing secara tersendiri. Pada wilayah RW 01, 02, 03, 04, 05, 07 dan sebagian dari RW 08 kegiatan pengumpulan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan menuju TPS Tunjungsekar, sedangkan pada wilayah RW 06 kegiatan pengumpulan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan yang menuju TPS Tasikmadu, dan sebagian dari RW 08 untuk RT 05, kegiatan pengumpulan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan menuju TPS Mojolangu. 1.
Pelayanan Petugas Kebersihan Setiap RW di Kelurahan Tunjungsekar melakukan koordinasi secara tersendiri untuk pengadaan petugas kebersihan dan gerobak yang digunakan pada proses pemgumpulan sampah. Sampah yang diangkut oleh petugas kebersihan dengan menggunakan moda yang tersedia untuk setiap RW diangkut menuju TPS Tunjungsekar untuk wilayah RW 01, 02, 03, 04, 05, 06 (RT 03, 04, 05, 06), 07 08 (RT 01, 02, 03, 04), dan sebagian diangkut menuju TPS Tasikmadu untuk wilayah RW 06 (RT 03, 04, 05). Berikut merupakan data jumlah petugas kebersihan, gerobak, volume sampah, dan prosentase bangunan yang terlayani / tidak terlayani pasukan kuning di Kelurahan Tunjungsekar.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-9
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Tabel 4.11 Data Jumlah Petugas Kebersihan, Jumlah Gerobak dan Lokasi TPS Pada Wilayah Kelurahan Tunjungsekar RW
Jumlah Petugas Kebersihan
Jumlah Gerobak
1
2
2
2
4
4
3
2
2
4
3
2
5
2
2
6
4
4
7
2
1
8
3
2
21 Total Sumber: Survei Primer (2014)
Ritasi 2 kali sehari 2 kali sehari 3 hari sekali 2 kali sehari 1 kali sehari
Volume Sampah (liter) 8544.25
Tunjungsekar
10686
Tunjungsekar
6747
Tunjungsekar
10364.25
Tunjungsekar
6243.25
Tunjungsekar
4514.25
Tasikmadu (RT 03, 04, 05, 06). Tunjungsekar (RT 01, 02 )
4169.75
Tunjungsekar
3997.5
Tunjungsekar (RT 01, 02, 03, 04), Mojolangu (RT 05)
1 kali sehari 1 kali sehari 3 hari sekali
17
TPS
55266.25
Berdasarkan Tabel 4.11, dapat disimpulkan bahwa seluruh RW di Kelurahan
Tunjungsekar
mempunyai
petugas
kebersihan
dan
moda
pengangkutan berupa gerobak sampah. Pengangkutan sampah dilakukan secara rutin minimal satu kali/hari. Sampah dari tiap RW diangkut menuju TPS Tunjungsekar, TPS Tasikmadu, dan TPS Mojolangu. Tabel 4.12 Data Bangunan yang Terlayani dan yang Tidak Terlayani oleh Pasukan Kuning Bangunan RW
Jumlah Bangunan
1 635 2 1055 3 492 1102 4 5 556 6 746 7 240 8 307 5133 Total Sumber: Survei Primer (2014)
Ada Tempat Sampah dan Terlayani 616 1028 476 1079 549 724 226 278 4973
Ada Tempat Sampah dan Tidak Terlayani 13 9 12 20 1 7 3 19 84
Tidak Ada Tempat Sampah dan Tidak Terlayani 8 20 4 5 8 17 14 11 76
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa pelayanan pengumpulan sampah paling banyak dilakukan pada wilayah RW 04 dengan cakupan 1079 bangunan, dan yang paling sedikit pada wilayah RW 07 dengan cakupan 226 bangunan.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-10
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Peta 4.51 Alur Pengangkutan Sampah ke TPS
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-11
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG D.
Pengangkutan sampah Proses pengangkutan sampah di Kelurahan Tunjungsekar diangkut menuju tiga
TPS yang berbeda, yaitu melalui TPS Tunjungsekar yang terletak di wilayah RW 02Kelurahan Tunjungsekar, TPS Tasikmadu yang terletak di RW 01 Kelurahan Tasikmadu, dan TPS Mojolangu. Berikut merupakan penjelasan proses pengangkutan sampah di setiap RW Kelurahan Tunjungsekar: 1.
RW 01 Kegiatan pengangkutan sampah pada wilayah RW 01 dimulai dari pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan di setiap RT yang dilakukan pada pukul 05.00 WIB hingga 06.30 WIB. Setelah seluruh sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, sampah diangkut menuju TPS Tunjungsekar menggunakan moda berupa gerobak sampah, kemudian sampah yang sudah dikumpulkan di TPS Tunjungsekar akan dipindahkan kedalam arm roll truck untuk diangkut menuju TPA Supit Urang. Skema pengangkutan sampah di RW 01 dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Skema Pengangkutan Sampah di RW 01, 02, 03, 04, 05, dan RW 07 Sumber: Survei Primer (2014)
2.
RW 02 Kegiatan pengangkutan sampah pada wilayah RW 02 dimulai dari pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan di setiap RT yang dilakukan pada pukul 05.00 WIB hingga 06.30 WIB. Setelah seluruh sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, sampah diangkut menuju TPS Tunjungsekar menggunakan moda berupa gerobak sampah, kemudian sampah yang sudah dikumpulkan di TPS Tunjungsekar akan dipindahkan kedalam arm roll truck untuk diangkut menuju
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-12
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG TPA. Adapun skema pengangkutan sampah di RW 02 dapat dilihat pada Gambar 4.5. 3.
RW 03 Kegiatan pengangkutan sampah pada wilayah RW 03 dimulai dari pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan di setiap RT yang dilakukan pada pukul 05.00 WIB hingga 06.30 WIB. Setelah seluruh sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, sampah diangkut menuju TPS Tunjungsekar menggunakan moda berupa gerobak sampah, kemudian sampah yang sudah dikumpulkan di TPS Tunjungsekar akan dipindahkan kedalam arm roll truck untuk diangkut menuju TPA Supit Urang. Adapun skema pengangkutan sampah di RW 03 dapat dilihat pada Gambar 4.5.
4.
RW 04 Kegiatan pengangkutan sampah pada wilayah RW 04 dimulai dari pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan di setiap RT yang dilakukan pada 05.00 WIB hingga 06.30 WIB. Setelah seluruh sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, sampah diangkut menuju TPS Tunjungsekar menggunakan moda berupa gerobak sampah, kemudian sampah yang sudah dikumpulkan di TPS Tunjungsekar akan dipindahkan kedalam arm roll truck untuk diangkut menuju TPA Supit Urang. Adapun skema pengangkutan sampah di RW 04 dapat dilihat pada Gambar 4.5.
5.
RW 05 Warga pada wilayah RW 05 membayar retribusi untuk pelayanan pengumpulan sampah sebesar Rp. 3.000,00 dan kegiatan pengangkutan sampah dimulai dari pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan di setiap RT yang dilakukan dua kali pada pagi dan siang hari. Setelah seluruh sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, sampah diangkut menuju TPS Tunjungsekar menggunakan moda berupa gerobak sampah seperti pada Gambar 4.6, kemudian sampah yang sudah dikumpulkan di TPS Tunjungsekar akan dipindahkan kedalam arm roll truck untuk diangkut menuju TPA Supit Urang. Adapun skema pengangkutan sampah di RW 05 dapat dilihat pada Gambar 4.5.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-13
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.6 Moda Pengumpulan Sampah yang Digunakan di RW 05 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
6.
RW 06 Kegiatan pengangkutan sampah pada wilayah RW 06 dimulai dari pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan di setiap RT yang dilakukan pada pukul 05.00 WIB hingga 06.30 WIB. Sampah diangkut oleh petugas kebersihan oleh petugas kebersihan. Setelah seluruh sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, sampah diangkut menuju TPS Tunjungsekar menggunakan sampah,
moda berupa gerobak
kemudian sampah yang sudah dikumpulkan di TPS Tunjungsekar
untuk wilayah RT 01 dan 02, dan dikumpulkan ke TPS Tasikmadu untuk wilayah RT 03, 04, 05 dan 06, selanjutnya sampah yang telah dikumpulkan akan dipindahkan kedalam arm roll truck untuk diangkut menuju TPA Supit Urang. Adapun skema pengangkutan sampah di RW 06 dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Skema Pengangkutan Sampah di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-14
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 7.
RW 07 Warga pada wilayah RW 07 membayar retribusi untuk pelayanan pengumpulan sampah per RT dengan biaya Rp. 100.000,00 untuk setiap RT, sehingga biaya keseluruhan yang dibayar untuk RW 07 adalah Rp. 600.000,00. Akan tetapi, apabila salah satu warga menghasilkan sampah yang lebih banyak dari pada biasanya (acara hajatan, pesta, dll), maka warga tersebut membayar lebih kepada pihak petugas kebersihan secara sukarela. Kegiatan pengangkutan sampah dimulai dari pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan di RW 07 yang dilakukan pada pukul 05.45 WIB hingga 06.45 WIB. Setelah seluruh sampah dikumpuilkan oleh petugas kebersihan akan dibawa menuju TPS Tunjungsekar menggunakan moda berupa gerobak yang ditarik dengan sepeda motor, kemudian sampah yang sudah dikumpulkan di TPS Tunjungsekar akan dipindahkan kedalam arm roll truck untuk diangkut menuju TPA Supit Urang. Adapun skema pengangkutan sampah di RW 07 dapat dilihat pada Gambar 4.5.
8.
RW 08 Kegiatan pengangkutan sampah pada wilayah RW 08 dimulai dari pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan di setiap RT yang dilakukan pada pukul 06.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Setelah seluruh sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, sampah diangkut menuju TPS Tunjungsekar untuk wilayah RT 01, 02, 03, 04 dan diangkut menuju TPS Mojolangu menggunakan moda berupa gerobak sampah, kemudian sampah yang sudah dikumpulkan di TPS Tunjungsekar dan TPS Mojolangu akan dipindahkan kedalam arm roll truck untuk diangkut menuju TPA Supit Urang. Adapun skema pengangkutan sampah di RW 08 dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Skema Pengangkutan Sampah RW 08 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-15
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Berikut pada Tabel 4.13 merupakan penjelasan mengenai data TPS yang menerima sampah dari Kelurahan Tunjungsekar yang meliputi TPS Tunjungsekar, TPS Tasikmadu dan TPS Mojolangu. Tabel 4.13 Data TPS Kelurahan Tunjungsekar No
Nama TPS
Luas TPS
Ritasi
1
Tunjungsekar
200 m2
2 kali sehari
2
Tasikmadu (RW 05)
82 m2
2 hari sekali
3
Mojolangu
100 m2
1 kali sehari
Skala Pelayan an RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 05, RW 07, RW 08 RW 06 (RT 03, 04, 05) RW 08 (RT 05)
Jarak TPS dari Permukiman Penduduk Terdekat
Jarak Bau Sampah Tercium
Jumlah Truk Pengangkut (Arm roll truck )
Volume Sampah yang Masuk (/hari (L))
0m
5m
1 buah
49480.5
12 m
5m
1 buah
1823
0m
5m
1 buah
752
Sumber: Survei Primer (2014)
Timbulan sampah yang masuk ke TPS Tunjungsekar per harinya 49480.5 liter. Proses pengangkutan dilakukan dengan menggunakan moda berupa truk hidrolik (armroll truck) seperti pada Gambar 4.9 yang dilengkapi dengan penutup berupa terpal jaring. Kegiatan pengangkutan dari TPA Supit Urang menuju TPS Tunjungsekar dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari, untuk pengangkutan pertama keberangkatan dimulai pukul 05.30 WIB dan tiba di TPS Tunjungsekar pukul 06.30 WIB, selanjutnya berangkat kembali menuju TPA Supit Urang pukul 07.00 WIB. Pengangkutan yang kedua, truk tiba di TPS Tunjungsekar pukul 10.00 WIB dan berangkat kembali menuju TPA Supit Urang pukul 10.40 WIB. Perbandingan antara sampah organik dan non organik setiap harinya adalah 70 : 30, selain itu jarak TPS Tunjungsekar dari lokasi permukiman penduduk Kelurahan Tunjungsekar terdekat sejauh 0 m.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-16
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.9 Proses Pemindahan Pada TPS Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Adanya aktivitas pemulung di TPS Tunjungsekar turut membantu dalam proses pemilahan antara sampah organik dan non organik, yaitu memulung barang-barang seperti botol kaca utuh, botol plastik, kardus, dan lain sebagainya yang sekiranya dapat dijual ke pengepul barang bekas. TPS Tasikmadu seperti pada Gambar 4.10 yang bertempatkan di wilayah RW 05 Kelurahan Tasikmadu memiliki luas lahan 82
. TPS Tasikmadu melayani warga
RW 04, RW 05, RW 06. Daya tampung TPS Tasikmadu yaitu 20 m3. Petugas kebersihan mengangkut sampah dari rumah warga ke TPS pada pukul 05.00. TPS Tasikmadu belum terdapat pemilahan sampah organik dan anorganik. Semua sampah dicampur dalam bak besar yang terdapat di TPS. Petugas kebersihan melakukan pengangkutan pada pukul 12.00 ketika bak sampah penuh dengan sampah, jika bak masih dapat menampung sampah dan belum penuh maka petugas kebersihan melakukan pengangkutan 2 hari sekali.
Gambar 4.10 TPS Tasikmadu di RW 05 Kelurahan Tasikmadu Sumber: Survei Primer, 2014
TPS Mojolangu terletak di RW 05 Kelurahan Mojolangu seperti pada Gambar 4.11 memiliki kapasitas hingga 30 m2, dengan pengangkutan 3 kali sehari menggunakan JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-17
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG armroll truck, kapasitas 10 m2 dengan penutup terpal jaring. Pembuangan sampah dari RW 08 yang mencangkup RT 05 dilakukan ke TPS Mojolangu karena selain jarak pengumpulan ke TPS yang dekat, sampah yang diterima dari wilayah RT 05 RW 08 tidak begitu mempengaruhi ketersediaan kapasitas di TPS Mojolangu karena setiap harinya, pengangkutan ke TPA dilakukan hingga 2 sampai 3 kali dalam sehari, tergantung dari banyaknya sampah yang masuk ke TPS Mojolangu tiap harinya dengan perbandingan volume sampah yang masuk antara sampah organik dan anorganik adalaha 30:70.
Gambar 4.11 Proses Pemindahan diTPS Mojolangu Sumber: Survei Primer (2014)
E.
Pembuangan Akhir Sampah Sampah yang diangkut dari proses pengangkutan oleh truk pengangkut sampah
di TPS Tunjungsekar akan dibawa menuju TPA Supit Urang. Sistem pembuangan sampah di TPA Supit Urang merupakan control landfill seperti pada Gambar 4.12, dengan luas lahan 31.000 m2 dan berjarak 600 m dari permukiman penduduk terdekat. Total sampah yang masuk ke TPA setiap harinya adalah 420 ton/hari, dengan total sampah yang ada di Kota Malang sebanyak 629 ton/hari.
Gambar 4.12 Zona IV di TPA Supit Urang Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-18
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Sampah yang diangkut menuju TPA Supit Urang secara dominan merupakan sampah organik, sehingga terdapat pemanfaatan sampah yang dilakukan di TPA Supit Urang, yaitu sebagai berikut: 1.
Komposting Kegiatan komposting dilakukan saat jam kerja (hari Senin–Sabtu, pukul 07.30– 13.30) dengan sampah yang bersumber dari sampah pertamanan, pasar dan perumahan yang masuk kedalam TPA. Jumlah pegawai sebanyak 4 orang dengan setiap kegiatan ada pencatatan terkait dengan asal sampah, sampah masuk (prosentase sampah organik, lapak, residu) dan kegiatan yang dilakukan (membalik, mengayak, menggelar). Hasil dari kegiatan komposting seperti pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Hasil Komposting di TPA Supit Urang Sumber: Survei Primer (2014)
2.
Pemanfaatan Gas Metan Pemanfaatan gas metan seperti pada Gambar 4.14, dilakukan dari sampah – sampah yang telah ditimbun melalui instalasi jaringan pipa yang mengarah kedalam timbunan sampah, kemudian pipa yang menyalurkan gas metan dari timbunan sampah disalurkan ke permukiman warga terdekat untuk keperluan warga tersebut. Pihak TPA Supit Urang memberi layanan gas metan tersebut secara gratis dan cakupan pelayanan dari pemanfaatan gas metan tersebut sudah mencapai 408 rumah penduduk sekitar.
Gambar 4.14 Pemanfaaatan Gas Metan Untuk Penduduk Sekitar Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-19
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG F.
Pengolahan Sampah Kegiatan pengolahan sampah di Kelurahan Tunjungsekar dilakukan dengan
adanya penanganan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang dan sebagian warga, baik dalam skala perorangan maupun lingkup skala RW, serta berbagai sarana pendidikan. Warga pada setiap RW, baik untuk sampah permukiman maupun sampah sarana membayar biaya retribusi untuk biaya kegiatan pengumpulan sampah dari setiap pewadahan individual maupun pewadahan komunal yang dilakukan oleh petugas kebersihan. Kegiatan
pengolahan
sampah
sudah
mulai
dilakukan
di
Kelurahan
Tunjungsekar, tepatnya pada wilayah RW 07 yang merupakan lingkup skala RW yang berupa adanya partisipasi dari program PKK RW 07 disertai beberapa warga RW 07 dalam Bank Sampah Malang, sedangkan untuk skala perorangan dilakukan di wilayah RW 05 dan RW 06. Adapun pengolahan sampah di Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Bagan Pelaksanaan Pengolahan Sampah Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Sampah yang dibuang ke sungai, dibakar maupun yang dibuang ke lahan kosong didapat dari jumlah bangunan yang membuang sampah perharinya tidak pada pewadahan individual, dengan asumsi bahwa setiap bangunan menghasilkan 1 kresek
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-20
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG (40liter) setiap harinya. Berikut merupakan pengolahan sampah pada skala Permukiman, Sarana dan Jalan di Kelurahan Tunjungsekar: 1.
Pengolahan Sampah Permukiman Pelaksanaan pengolahan sampah di Kelurahan Tunjungsekar masih belum banyak dilakukan pengolahan sampah domestik yang dihasilkan. Pelaksanaan pengolahan sampah permukiman di setiap RW Kelurahan Tunjungsekar adalah sebagai berikut. a.
RW 01 Secara umum, tidak ada pengolahan sampah maupun pemilahan sampah di RW 01. Warga hanya membuang sampah pada setiap wadah individual yang tersedia di rumah masing-masing. Pengolahan sampah pada wilayah RW 01 dapat dilihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Skema Pengolahan Sampah di RW 01 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
b.
RW 02 Wilayah RW 02 tidak terdapat pengolahan sampah maupun pemilahan sampah di RW 02. Warga hanya membuang sampah pada setiap wadah individual yang tersedia di rumah masing-masing. Pengolahan sampah pada wilayah RW 02 dapat dilihat pada Gambar 4.17.
Gambar 4.17 Skema Pengolahan Sampah di RW 02 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-21
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG c.
RW 03 Pengolahan sampah dilakukan pada salah satu rumah warga seperti pada Gambar 4.18 yang melayani jual beli barang bekas seperti kertas bekas, kardus, peralatan rumah tangga, dll sehingga dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPS Tunjungsekar. Berikut penjelasan tabel pengolahan sampah permukiman di RW 03. Pengolahan sampah pada wilayah RW 03 dapat dilihat pada Gambar 4.19.
Gambar 4.18 Rumah Warga RW 03 yang Melayani Jual Beli Barang Bekas Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.19 Skema Pengolahan Sampah di RW 03 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
d.
RW 04 Secara umum, tidak ada pengolahan sampah maupun pemilahan sampah di RW 04. Warga hanya membuang sampah pada setiap wadah individual
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-22
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG yang tersedia di rumah masing-masing. Berikut penjelasan tabel pengolahan sampah permukiman di RW 04. Pengolahan sampah pada wilayah RW 04 dapat dilihat pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Skema Pengolahan Sampah di RW 04 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
e.
RW 05 Secara umum ada sebagian kecil warga yang telah melakukan pemilahan sampah antara sampah organik dan anorganik sebanyak 80 rumah dari 536 rumah. Terdapat pengolahan sampah di RW 05 berupa kegiatan komposting seperti pada Gambar 4.21 yang dilakukan dalam skala perorangan di RT 03, dan berskala lingkup RT di RT 07. Warga yang hendak membuang sampah organik untuk diolah menjadi kompos membuang sampah organik dari setiap rumah, menuju tong komposting yang berada di RT 07, sedangkan untuk kegiatan komposting di RT 03, dilakukan secara individual, yaitu sampah organik berasal dari rumah penduduk yang bersangkutan. Pengolahan sampah pada wilayah RW 05 dapat dilihat pada Gambar 4.22.
Gambar 4.21 Tong Komposting di RT 07 RW 05 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-23
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.22 Skema Proses Pengolahan Sampah di RW 05 Sumber: Survei Primer (2014)
f.
RW 06 Secara umum, sebagian kecil warga telah melakukan pemilahan sampah antara sampah organik anorganik dan sampah kering – basah sebanyak 20 rumah, sedangkan 570 rumah lainnya belum melakukan pemilahan sampah. Pengolahan sampah berupa komposting yang dilakukan oleh 20 rumah di Perumahan Graha Swarna. Warga yang hendak membuang sampah organik maupun sampah kering untuk keperluan komposting, memasukkan sampahnya kedalam tong komposting yang tersedia di Perumahan Graha Swarna seperti pada Gambar 4.24. Pemanfaatan komposting digunakan oleh warga sekitar sebagai pupuk organik untuk pekarangan rumah warga. Pengolahan sampah pada wilayah RW 06 dapat dilihat pada Gambar 4.23.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-24
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.23 Skema Pengolahan Sampah di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.24 Tong Komposting di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
g.
RW 07 Secara umum, warga telah melakukan pemilahan sampah dan terdapat pengolahan sampah organik kering yang berskala RW. Aktivitas dari kegiatan PKK di RW 07 menghimbau seluruh warga RW 07 untuk ikut serta dalam keberlanjutan peran RW 07 sebagai nasabah Bank Sampah Malang. Sampah yang disetor ke BSM berupa sampah organik kering, yang pengumpulannya dikumpulkan di bangunan khusus di wilayah RT 03 seperti pada Gambar 4.25 untuk menyimpan sampah organik kering dari setiap warga yang mengumpulkan sampah organik kering, dengan memilah antara sampah organik kering dengan sampah berjenis lain seperti sampah
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-25
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG non organik dengan pewadahan kantong kresek yang kemudian dibawa ke bangunan pengumpul sampah kering.
Gambar 4.25 Bangunan Pengumpul Sampah Kering di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Terdapat kendala yang dialami oleh pengurus BSM RW 07 Kelurahan Tunjungsekar, yaitu jumlah sampah organik kering yang dikumpulkan oleh warga sekitar masih kurang dan tidak menentu, karena pihak BSM baru akan melakukan proses pengangkutan dan membeli sampah organik kering yang telah dikumpulkan apabila kuantitasnya sudah memenuhi minimal ½ ukuran pickup. Kegiatan komposting juga dilakukan oleh sebagian warga RW 07, khususnya pada warga RT 01 yang melakukan komposting di Kebun Toga. Sampah organik dikumpulkan langsung oleh warga menuju tong sampah yang berada di Kebun Toga seperti pada Gambar 4.27. Pengolahan sampah pada wilayah RW 07 dapat dilihat pada Gambar 4.26.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-26
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.26 Skema Proses Pengolahan Sampah di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.27 Pelaksanaan Komposting di RT 01 RW 07 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
h.
RW 08 Secara umum warga RW 08 Kelurahan Tunjungsekar tidak melakukan proses pengolahan sampah dan pemilahan sampah. Warga membuang sampah dengan pola individual di setiap pewadahan individual, kemudian sebagian besar diangkut oleh petugas kebersihan menggunakan gerobak sampah menuju TPS Tunjungsekar untuk wilayah RT 01, 02, 03, dan 04, sedangkan untuk RW 05 sampah diangkut oleh petugas kebersihan menggunakan gerobak sampah menuju TPS Mojolangu. Pengolahan sampah pada wilayah RW 08 dapat dilihat pada Gambar 4.28.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-27
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.28 Pengolahan Sampah di RW 08 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
2.
Pengolahan Sampah Sarana Kelurahan Tunjungsekar terdapat beberapa sarana yang menunjang aktivitas penduduk sekitar. Aktivitas dari sarana-sarana tersebut tentu saja akan menghasilkan sampah yang sudah ditangai tersendiri. Berikut merupakan penjelasan mengenai pengolahan sampah sarana di Kelurahan Tunjungsekar. a.
Sampah Sarana Pendidikan Sarana pendidikan di Kelurahan Tunjungsekar seluruhnya sudah melakukan pemilahan sampah antara sampah organik dan anorganik. Pengolahan sampah hanya sebagian besar sarana pendidikan yang sudah pengolahan sampah. Kegiatan pemilahan dan pengolahan sampah sarana pendidikan
di
Kelurahan
Tunjungsekar
merupakan
bagian
dari
pembelajaran melalui mata pelajaran lingkungan hidup yang mengharuskan adanya partisipasi aktif dari siswa akan kelestarian lingkungan hidup, salah satunya adalah melalui kegiatan komposting yang dilakukan oleh siswa, dan selanjutnya hasil dari kegiatan komposting akan dinilai oleh guru pendamping. Pengolahan sampah sarana pendidikan di Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Gambar 4.29.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-28
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.29 Skema Pengolahan Sampah Sarana Pendidikan di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Rincian pengolahan sampah di setiap sarana pendidikan Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Tabel 4.14.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-29
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Tabel 4.14 Pengelolaan Sampah di Sarana Pendidikan Kelurahan Tunjungsekar RW
2.
6.
Sarana Pendidikan
Pemilahan
Pengolahan
SMPN 11 Malang
Pemilahan sudah dilakukan. Adapun pemilahan yang dilakukan merupakan pemilahan antara sampah kering dan sampah basah.
Sampah kering yang sudah dikumpulkan di setiap tempat sampah kering, akan dikumpulkan di tong komposting yang terletak di halaman depan sekolah.
Terdapat pemilahan sampah antara sampah basah dan sampah kering.
Siswa mengumpulkan sampah kering yang ada di wilayah sekolah maupun di luar sekolah, kemudian dimasukkan kedalam tempat komposting yang diberi label berupa nama perkelompok untuk dinilai oleh guru pendamping terkait dengan kualitas kompos yang dihasilkan.
SMPN 26 Malang
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Foto
IV-30
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
2.
3.
Sarana Pendidikan
Pemilahan
SDN Tunjungsekar I Malang
Pemilahan sudah dilakukan, sampah dipilah menjadi 3 jenis yang terpisah, yaitu sampah kertas, sampah daun dan sampah plastic.
Pembelajaran akan komposting dilakukan melalui mata pelajaran lingkungan hidup. Siswa didampingi oleh walikelas masingmasing melakukan kegiatan komposting dan mengolah sampah seperti botol bekas untuk dijadikan prakarya.
SMK Negeri 5 Malang
Pemilahan sudah dilakukan dengan memilah sampah menjadi 3 jenis yang terpisah, yaiut sampah organik, anorganik dan sampah beracun.
Belum ada kegiatan pengolahan sampah yang dilakukan. Sampah hanya dikumpulkan di tempat sampah, kemudian diangkut menuju TPS Tunjungsekar oleh petugas kebersihan.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pengolahan
Foto
IV-31
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
Sarana Pendidikan
Pemilahan
Pengolahan
3.
SMP Sabilillah Malang
Pemilahan sudah dilakukan dengan memilah sampah antara sampah organik dengan sampah anorganik.
Belum dilakukan kegiatan pengolahan sampah, sampah hanya dikumpulkan ditempat sampah, kemudian diangkut menuju TPS Tunjungsekar oleh petugas kebersihan.
Foto
Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-32
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG b.
Sampah Sarana Industri Sarana industri di Kelurahan Tunjungsekar sebagian besar adalah industri mebel. Industri tersebut menghasilkan sampah berupa sisa dari serbuk kayu dan serutan/potongan kayu dari aktivitas pengrajin mebel. Serbuk kayu yang merupakan sampah dapat dijual kepada para pengusaha yang menggunakan serbuk kayu sebagai bahan bakar untuk menyalakan api atau memasak, maupun dibakar sendiri seperti pada Gambar 4.31. Pengolahan sampah sarana industri dapat dilihat pada Gambar 4.30.
Gambar 4.30 Skema Pengolahan Sampah Sarana Industri di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.31 Pembakaran Sampah dari Industri Mebel di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
c.
Sampah Sarana Perdagangan Sarana perdagangan di Kelurahan Tunjungsekar terdapat warung makan, ruko, dan toko, dengan sarana terbanyak adalah warun gmakan. Sampah yang dihasilkan dari beberapa sarana tersebut
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-33
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG berupa sampah dapur dan sampah anorganik berupa kertas, plastik, dsb seperti pada Gambar 4.33. Pengolahan sampah sarana perdagangan di Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Gambar 4.32.
Gambar 4.32 Skema Pengolahan Sampah Sarana Perdagangan di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.33 Sampah Sarana Perdagangan di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
d.
Sampah Sarana Peribadatan Sarana peribadatan di Kelurahan Tunjungsekar yaitu Musholla dan Gereja.Sampah yang dihasilkan berupa sampah organik berupa daundaun kering dan sampah anorganik. Pengolahan sampah sarana peribadatan di Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Gambar 4.34.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-34
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.34 Skema Pengolahan Sampah Sarana Peribadatan di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
e.
Sampah Sarana Jasa Sarana jasa di Kelurahan Tunjungsekar yaitu salon, toko bangunan, laundri, pengiriman dan bengkel. Khusus untuk sarana bengkel, terdapat pengolahan sampah tersendiri, yaitu ban bekas seperti pada Gambar 4.36 yang sudah dipakai akan dikumpulkan, kemudian ada para pembeli yang membeli ban bekas tersebut untuk keperluan pribadi, seperti sebagai media tanam, maupun untuk daur ulang dijadikan ban baru lagi. Pengolahan sampah sarana jasa di Kelurahana Tunjungsekar dapat dilihat pada Gambar 4.35.
Gambar 4.35 Skema Pengolahan Sampah Sarana Jasa di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.36 Ban Bekas yang Dikumpulkan untuk Dijual Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-35
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG f.
Sampah Sarana Kesehatan Sampah yang dihasilkan pada sarana kesehatan di Kelurahan Tunjungsekar merupakan sampah yang bersifat B3, yaitu sampah yang merupakan bahan beracun dan berbahaya.Sampah yang dihasilkan dapat berupa jarum suntik bekas, pipet bekas yang sudah tidak terpakai, sisa kemasan obat yang sudah kadaluarsa, maupun peralatan medis lainnya yang tidak digunakan lagi sehingga sampah medis tersebut perlu dilakukan pengolahan tersendiri supaya tidak mencemari lingkungan. Sampah medis sarana praktek dokter di Kelurahan Tunjungsekar diolah dengan cara dikemas kedalam safety box seperti bekas jarum suntik dll, kemudian safety box tersebut akan dibawa ke RSU Saiful Anwar Malang tanpa perantara untuk dilakukan pembakaran dengan incinerator. Sarana
kesehatan
lainnya
seperti
posyandu,
klinik
dan
puskesmas, sampah medis yang dihasilkan akan dibungkus dengan plastik seperti pada Gambar 4.37 dan safety box, kemudian sampah medis tersebut akan diangkut oleh petugas kebersihan yang khusus melayani pengumpulan sampah medis setiap minggunya. Sampah yang bersifat non medis, seperti sampah domestik akan dikumpulkan pada tempat sampah yang ada, kemudian akan diangkut oleh petugas kebersihan menuju TPS Tunjungsekar. Pengolahan sampah medis dan nonmedis dapat dilihat pada Gambar 4.38.
Gambar 4.37 Sampah Medis di Klinik Artha Merdika Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-36
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.38 Skema Pengolahan Sampah Medis di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
3.
Pengolahan Sampah Jalan Tempat sampah jalan di Kelurahan Tunjungsekar merupakan tempat sampah berjenis permanen yang berfungsi sebagai tempat menampung sampah dari pengguna jalan. Sampah jalan di Kelurahan Tunjungsekar dapat berupa sampah organik yang berupa dedaunan dan ranting yang gugur dari pepohonan, maupun sampah non-organik yang berupa botol plastik, botol kaleng, kertas dan lain-lain. Tabel 4.15 Jumlah Tempat Sampah Jalan di Kelurahan Tunjungsekar RW
Jumlah Tempat Sampah
1 9 2 19 3 22 4 89 5 7 6 44 7 86 8 24 300 Total Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.39 Skema Pengolahan Tempat Sampah Jalan di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-37
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Berdasarkan Tabel 4.15, ketersediaan tempat sampah jalan terbanyak pada wilayah tempat sampah. Berdasarkan Gambar 4.39
dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengolahan khusus pada sampah jalan, sampah dibuang pada setiap tempat sampah berjenis permanen dan semi permanen di Kelurahan Tunjungsekar bersamaan dengan sampah dari setiap warga, kemudian sampah diangkut oleh petugas kebersihan per RW menuju setiap TPS yang dituju.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-38
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.1.3 Potensi dan Masalah Persampahan Tabel 4.16 Potensi Persampahan di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar RW
Potensi
2
Terdapat pemilahan dan pengolahan sampah di SDN Tunjungsekar 1 dan SMP Negeri 11 Malang yang melibatkan peran aktif dari siswa. Adapun pengolahan sampah yang dilakukan berupa kegiatan komposting melalui mata pelajaran Lingkungan Hidup.
3
Terdapat rumah warga yang melayani jual beli barang bekas seperti kertas, kardus, besi, dan peralatan rumah tangga lainnya, sehungga dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPS Tunjungsekar.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Foto
IV-39
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
Potensi
4
Adanya pemilahan sampah yang dilakukan di SDN Tunjungsekar 2 yang dilaksanakan oleh semua warga sekolah, baik siswa, maupun guru pengajar beserta staff.
5
Terdapat kegiatan komposting yang dilakukan oleh warga RT 03 (perorangan) dan RT 07 (lingkup RT)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Foto
IV-40
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
Potensi
Foto
6
Terdapat kegiatan komposting yang dilakukan oleh warga Perumahan Graha Swarna (perorangan) sebanyak 20 rumah Adanya pemilahan sampah dan komposting di SMP Negeri 26 Malang. Adapun kegiatan komposting melibatkan peran siswa secara langsung melalui mata pelajaran Lingkungn Hidup. Melalui mata pelajaran tersebut, siswa diarahkan untuk melakukan komposting yang kemudian hasil dari komposting akan dinilai oleh guru pendamping.
7
Terdapat pengolahan sampah berupa komposting yang dilakukan oleh warga RT 01 di Kebun Toga Adanya kegiatan PKK RW 07 yang menghimpun warga untuk melakukan pengumpulan sampah organik kering, sehingga hasil dari pengumpulan dapat dikelola dengan dijual kepada Bank Sampah Malang. Adanya kegiatan pemilahan yang dilakukan oleh sebagian besar warga RW 07 yang mencangkup 210 bangunan yang melakukan pemilahan
Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-41
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Tabel 4.17 Masalah Persampahan di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar RW
1
2
Masalah
Foto
Adanya tumpukkan sampah di tempat yang tidak semestinya. Masih ada warga yang menggunakan tempat sampah non permanen, yaitu sebanyak 7 bangunan. Adanya tumpukkan sampah yang melebihi kapasitas tempat sampah.
Adanya tumpukkan sampah yang melebihi kapasitas tempat sampah. Masih ada warga yang menggunakan tempat sampah non-permanen, yaitu sebanyak 7 bangunan.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-42
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
Masalah
Foto
Terdapat pembakaran sampah Terdapat pembuangan sampah di sungai Adanya tumpukan sampah di lahan kosong sebelah rumah warga
3
4
Adanya tumpukkan sampah yang melebihi kapasitas tempat sampah.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-43
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
5
6
Masalah
Foto
Terdapat 152 rumah yang menggunakan tempat sampah non-permanen Terdapat alat komposting yang tidak dipergunakan oleh warga di RT 03
Terdapat 320 rumah yang menggunakan tempat sampah Non-Permanen Ritasi dilakukan 2 hari sekali / tidak rutin, sehingga terdapat tumpukan sampah yang berlebih.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-44
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
Masalah
Foto
7
Kegiatan pengumpulan sampah kering organik untuk keberlanjutan kerjasama PKK RW 07 dengan BSM masih belum maksimal, karena terkendala tidak adanya moda pengumpulan sampah kering organik dari setiap rumah di RW 07 untuk ditampung di dalam bangunan pengumpul sampah kering di RT 03.
8
Pelaksanaan pemilahan sampah maupun pengolahan sampah belum dilakukan warga RW 08 Pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan dilakukan dua hari sekali, sehingga menimbulkan timbunan sampah yang berlebih. Terdapat tempat sampah permanen yang peruntukannya tidak sesuai, yaitu tempat sampah permanen diisi dengan tempat sampah semi permanen, sehingga menjadi kurangnya efisiensi dari penggunakan tempat sampah.
Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-45
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.1.4 Foto Mapping Potensi dan Masalah Persampahan di Kelurahan Tunjungsekar Gambar 4.40
Foto Mapping Masalah Persampahan di RW 01 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-46
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.41
Foto Mapping Masalah Persampahan di RW 02 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-47
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.42
Foto Mapping Masalah Persampahan di RW 03 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-48
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.43
Foto Mapping Masalah Persampahan di RW 04 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-49
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.44
Foto Mapping Masalah Persampahan di RW 05 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-50
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.45
Foto Mapping Masalah Persampahan di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-51
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.46
Foto Mapping Masalah Persampahan di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-52
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.47
Foto Mapping Masalah Persampahan di RW 08 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-53
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.48
Foto Mapping Potensi Persampahan di RW 02 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-54
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.49
Foto Mapping Potensi Persampahan di RW 03 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-55
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.50
Foto Mapping Potensi Persampahan di RW 04 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-56
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.51
Foto Mapping Potensi Persampahan di RW 05 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-57
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.52
Foto Mapping Potensi Persampahan di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-58
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.53
Foto Mapping Potensi Persampahan di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-59
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.1.5
Akar Permasalahan Persampahan di Kelurahan Tunjungsekar Berdasarkan hasil survei primer yang dilakukan terkait dengan
persampahan
di
Kelurahan
Tunjungsekar,
terdapat
permasalahan
akan
persampahan di Kelurahan Tunjungsekar. Adapun penjelasan mengenai akar permasalahan mengenai persampahan di Kelurahan Tunjungsekar adalah melalui skema berikut:
Gambar 4.54 Skema Akar Permasalahan Persampahan di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Berdasarkan Gambar 4.54 mengenai akar permasalahan persampahan di Kelurahan Tunjungsekar, dapat diketahui bahwa akar masalah dari masalahmasalah yang timbul mengenai persampahan di Kelurahan Tunjungsekar disebabkan oleh timbunan sampah yang ada. Timbulan sampah terjadi karena tidak adanya pengolahan sampah dan ritasi yag tidak rutin di RW 06 dan RW 08. Kurangnya pewadahan dan pemilahan sampah yang dilakukan oleh masyarakat disebabkan kurangnya peran lembaga dalam melakukan penyuluhan tentang pentingnya pengolahan sampah. Jumlah petugas kebersihan yang kurang juga mempengaruhi ritasi yang tidak rutin.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-60
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.2
Gambaran Umum Sistem Sanitasi Kelurahan Tunjungsekar Kondisi eksisting sistem sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar mencangkup
kepemilikan MCK dan tangki septik, beban timbulan sanitasi, sistem pembuangan sanitasi yang mencangkup saluran buangan untuk black water dan grey water, sehingga dari cakupan tersebut dapat ditentukan potensi dan masalah sistem sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar. Limbah buangan berupa black water dan grey water oleh penduduk Kelurahan Tunjungsekar belum dilakukan pengolahanlimbah, seperti adanya pembuangan limbah black water dan grey water yang langsung dibuang ke sungai.Akan tetapi untuk limbah pada sarana kesehatan terdapat pengolahan limbah medis yang berupa limbah padat dan limbah cair. 4.2.1
Kepemilikan Prasarana Sanitasi Kepemilikan prasarana sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar meliputi
jumlah warga yang memiliki MCK pribadi maupun komunal, serta kepemilikan tangki septik baik tanki septik komunal maupun tanki septik individual. A.
MCK MCK atau yang disebut Mandi Cuci Kakus merupakan salah satu kegiatan
rumah tangga yang dapat bersifat pribadi dan komunal. Tidak semua bangunan memiliki MCK pribadi, selain itu terdapat bangunan MCK umum seperti pada Gambar 4.55 yang melayani warga sekitar dengan biaya perawatan dan operasional dari warga di RW 06.
Gambar 4.55 MCK Umum di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-61
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Kondisi MCK Umum pada RW 06 bersih dan layak. Limbah buangan grey water disalurkan menuju saluran drainase, sedangkan limbah berupa black water disalurkan menuju tanki septik yang terpasang khusus untuk menampung buangan dari MCK tersebut. Terdapat pula MCK umum seperti pada Gambar 4.56 yang sudah tidak terpakai di wilayah RW 06, dikarenakan biaya pemeliharaan yang sudah tidak ada.
Gambar 4.56 MCK Umum yang Tidak Terpakai di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Berikut pada Tabel 4.18 kepemilikan MCK Pribadi dan MCK Komunal di Kelurahan Tunjungsekar. Tabel 4.18 Kepemilikan MCK di Kelurahan Tunjungsekar RW
Jumlah Bangunan
1 635 2 1055 3 492 4 1102 5 556 6 746 7 240 8 307 5133 Total Sumber: Survei Primer (2014)
Kepemilikan MCK Pribadi Memiliki TIdak Memiliki MCK MCK 629 6 1035 20 488 4 1096 6 550 6 719 25 223 17 297 10 5039 94
Kepemilikan MCK Komunal 2 2
Berdasarkan Tabel 4.18, dapat disimpulkan bahwa terdapat bangunan tidak memiliki MCK pribadi yang tersebar pada setiap RW di Kelurahan Tunjungsekar, dengan bangunan terbanyak adalah pada RW 06 sejumlah 25 bangunan dan bangunan tersedikit adalah pada RW 03 sejumlah 4 bangunan.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-62
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG B.
Tangki Septik Tangki septik merupakan tempat yang menampung buangan limbah rumah
tangga berupa black water atau tinja yang berasal dari MCK.Pada umumnya, penduduk yang tidak memiliki tangki septik merupakan penduduk yang tinggal di wilayah bantaran sungai, sehingga pembuangan limbah black water dibuang ke sungai. Tidak ada penduduk yang menggunakan tanki septik komunal. Berikut pada Tabel 4.19 merupakan data kepemilikan tanki septik beserta MCK di Kelurahan Tunjungsekar. Tabel 4.19 Kepemilikan Tanki Septik dan MCK RW
Jumlah Bangunan
Memiliki Tangki Septik dan MCK Pribadi
1 635 2 1055 3 492 4 1102 5 556 6 746 7 240 8 307 5133 Total Sumber: Survei Primer (2014)
626 1023 474 1091 506 686 227 297 4942
Memiliki MCK Pribadi dan Tidak Memiliki Tangki Septik
Tidak Memiliki MCK dan Tangki Septik
3 12 14 5 44 36 116
6 20 4 6 6 24 13 10 89
Berdasarkan Tabel 4.19, dapat disimpulkan bahwa bangunan yang tidak memiliki tangki septik terbanyak pada wilayah RW 05 sejumlah 44 bangunan dan bangunan yang secara keseluruhan memiliki tangki septik dengan MCK terdapat pada wilayah RW 07 dan RW 08.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-63
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Peta 4.50 Kepemilikan MCK dan Tangki Septik Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-64
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.2.2
Timbulan Limbah Sanitasi Penghitungan limbah sanitasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut: Timbulan Limbah Sanitasi = Jumlah Penduduk x 70% x 150 Keterangan:
70% 150
(4-2)
= Pemakaian rata-rata air bersih = Jumlah air buangan rata-rata orang Indonesia adalah 150 liter/orang/hari, asumsi penghuni 1 rumah = 5 orang, maka jumlah air buangan = 5orang x 150 liter/orang/hari = 750 liter/orang/hari
Berikut merupakan penghitungan timbulan limbah sanitasi Kelurahan Tunjungsekar. Tabel 4.20 Beban Timbulan Sanitasi Kelurahan Tunjungsekar Jumlah Kebutuhan Rata-Rata RW Penduduk Air Bersih 1 2554 2 3194 3 2017 4 3098 70% /orang/hari 5 1866 6 1349 7 1246 8 1195 16519 Total Sumber: Survei Primer (2014)
Jumlah Air Buangan
750 liter/orang./hari
Timbulan Limbah Sanitasi (L) 1340850 1676850 1058925 1626450 979650 708225 654150 627375 8045100
Berdasarkan Tabel 4.20, dapat diketahui bahwa timbulan limbah sanitai terbesar pada wilayah RW 02, yaitu 1.676.850 liter per harinya, sedangkan timbulan limbah sanitasi tersedikit pada wilayah RW 08, yaitu sebesar 627375 liter per harinya. 4.2.3
Sistem Pembuangan Sanitasi Limbah buangan sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar berupa limbah black
water dan limbah grey water. A.
Black Water Limbah buangan sanitasi berupa black water di Kelurahan Tunjungsekar
secara umum dibuang melalui tangki septik dan sungai. Berikut merupakan data mengenai sistem sanitasi pembuangan blackwater di Kelurahan Tunjungsekar yang dijelaskan pada Tabel 4.21.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-65
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Tabel 4.21 Pembuangan Limbah Black Water di Kelurahan Tunjungsekar RW Melalui Tangki Septik 1 620 2 1015 3 470 4 1085 5 500 6 662 7 214 8 287 4853 Total Sumber: Survei Primer (2014)
Melalui Sungai 9 20 18 11 50 60 13 10 191
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat disimpulkan jumlah bangunan yang membuang black water menuju tanki septik terbanyak pada wilayah RW 04 sebanyak 1085 bangunan, sedangkan jumlah bangunan yang membuang black water menuju sungai terbanyak pada wilayah RW 05 sebanyak 50 bangunan. B.
Grey Water Limbah buangan sanitasi pada Kelurahan Tunjungsekar berupa grey water
secara umum dibuang melalui saluran drainase dan sungai. Berikut merupakan data mengenai sistem sanitasi pembuangan
grey water di Kelurahan
Tunjungsekar. Tabel 4.22 Pembuangan Limbah Grey Water di Kelurahan Tunjungsekar RW Melalui Saluran Drainase 1 625 2 1017 3 488 1084 4 5 499 6 705 7 226 8 293 4937 Total Sumber: Survei Primer (2014)
Melalui Sungai 16 5 51 26 1 4 102
Berdasarkan Tabel 4.22 dapat disimpulkan bahwa, jumlah bangunan yang membuang limbah grey water menuju saluran drainase terbanyak pada wilayah RW 04 sebanyak 1084 bangunan, sedangkan bangunan yang membuang limbah grey water menuju sungai terbanyak pada wilayah RW 05 dengan jumlah 51 bangunan. 4.2.4
Pengolahan Limbah Cair Kelurahan Tunjungsekar Kegiatan pengolahan limbah cair di Kelurahan Tunjungsekar tidak
dilakukan pengolahan. Limbah cair sanitasi berupa black water dibuang melalui JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-66
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG tangki septik dan sungai, sedangkan limbah cair berupa grey water dibuang melalui saluran drainase dan sungai. Berikut merupakan penjelasan akan pengolahan limbah cair pada setiap RW di Kelurahan Tunjungsekar. A.
RW 01 Jumlah rumah yang melakukan pembuangan limbah cair berupa black
water ke tanki septik sebanyak 620 rumah dan 9 rumah yang membuang black water ke sungai. Jumlah rumah yang membuang limbah cair berupa grey water menuju ke saluran drainase adalah 625 rumah, dan tidak ada rumah yang membuang grey water ke sungai. Pengolahan limbah cair permukiman pada wilayah RW 01 dapat dilihat pada Gambar 4.57.
Gambar 4.57 Pengolahan Limbah Cair di RW 01 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
B.
RW 02 Jumlah rumah yang melakukan pembuangan limbah cair berupa black
water ke tanki septik sebanyak 1015 rumah dan 9 rumah membuang black water ke sungai. Jumlah rumah yang membuang limbah cair berupa grey water menuju ke saluran drainase adalah 1017 rumah, dan 16 rumah membuang grey water ke sungai. Pengolahan limbah cair permukiman pada wilayah RW 02 dapat dilihat pada Gambar 4.58.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-67
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.58 Pengolahan Limbah Cair di RW 02 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
C.
RW 03 Jumlah rumah yang melakukan pembuangan limbah cair berupa black
water ke tanki septik sebanyak 470 rumah dan 18 rumah membuang black water ke sungai. Jumlah rumah yang membuang limbah cair berupa grey water menuju ke saluran drainase adalah 488 rumah, dan tidak ada rumah membuang grey water ke sungai. Pengolahan limbah cair permukiman pada wilayah RW 03 dapat dilihat pada Gambar 4.59.
Gambar 4.59 Skema Pembuangan Limbah Cair di RW 03 Sumber: Survei Primer (2014)
D.
RW 04 Jumlah rumah yang melakukan pembuangan limbah cair berupa black
water ke tanki septik sebanyak 1085 rumah dan 11 rumah yang membuang black water ke sungai. Jumlah rumah yang membuang limbah cair berupa grey water menuju ke saluran drainase adalah 1084 rumah, dan 5 rumah membuang grey
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-68
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG water ke sungai. Pengolahan limbah cair permukiman pada wilayah RW 04 dapat dilihat pada Gambar 4.60.
Gambar 4.60 Pengolahan Limbah Cair di RW 04 Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer, 2014
E.
RW 05 Jumlah rumah yang melakukan pembuangan limbah cair berupa black
water ke tanki septik sebanyak 500 rumah dan 50 rumah membuang black water ke sungai. Jumlah rumah yang membuang limbah cair berupa grey water menuju ke saluran drainase adalah 499 rumah, dan 51 rumah membuang grey water ke sungai. Pengolahan limbah cair permukiman pada wilayah RW 05 dapat dilihat pada Gambar 4.61.
Gambar 4.61 Skema Pembuangan Limbah Cair di RW 05 Sumber: Survei Primer (2014)
F.
RW 06 Jumlah rumah yang melakukan pembuangan limbah cair berupa black
water ke tanki septik sebanyak 662 rumah dan 60 rumah membuang black water ke sungai. Jumlah rumah yang membuang limbah cair berupa grey water menuju ke saluran drainase adalah 705 rumah, dan 26 rumah membuang grey water ke JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-69
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG sungai. Pengolahan limbah cair permukiman pada wilayah RW 06 dapat dilihat pada Gambar 4.62.
Gambar 4.62 Skema Pembuangan Limbah Cair di RW 06 Sumber: Survei Primer (2014)
G.
RW 07 Jumlah rumah yang melakukan pembuangan limbah cair berupa black
water ke tanki septik sebanyak 214 rumah dan tidak ada rumah yang membuang black water ke sungai. Jumlah rumah yang membuang limbah cair berupa grey water menuju ke saluran drainase adalah 226 rumah, sehingga tidak ada rumah yang membuang grey water ke sungai. Pengolahan limbah cair permukiman pada wilayah RW 07 dapat dilihat pada Gambar 4.63.
Gambar 4.63 Skema Pembuangan Limbah Cair di RW 07 Sumber: Survei Primer (2014)
H.
RW 08 Jumlah rumah yang melakukan pembuangan limbah cair berupa black
water ke tanki septik sebanyak 287 rumah, dan 10 rumah membuang black water ke sungai. Jumlah rumah yang membuang limbah cair berupa grey water menuju ke saluran drainase adalah 293 rumah, dan 4 rumah membuang grey water ke JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-70
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG sungai. Pengolahan limbah cair permukiman pada wilayah RW 08 dapat dilihat pada Gambar 4.64.
Gambar 4.64 Skema Pembuangan Limbah Cair di RW 08 Sumber: Survei Primer (2014)
4.2.5
Pengolahan Limbah Cair Sarana Kelurahan Tunjungsekar Pengolahan limbah cair sarana di Kelurahan Tunjungsekar pada umumnya
dilakakukan pengolahan yang khusus seperti sarana jasa berupa meubel dan sarana kesehatan, maupun sarana pendidikan. A.
Sarana Pendidikan Pengolahan
limbah
cair
pada
sarana
pendidikan
di
Kelurahan
Tunjungsekar pada umumnya adalah pengolahan air bekas wudhu maupun air buangan dari wastafel yang tersedia di area sekolah. Air bekas wudhu diolah menjadi air untuk menyirami tanaman dilakukan oleh SMP Negeri 11 Malang, sehingga kebutuhan air untuk menyiram tanaman tidak memerlukan biaya yang tinggi. Pengolahan limbah cair juga dilakukan oleh SDN Tunjungsekar 1 dengan menggunakan air buangan dari kran siap minum pada Gambar 4.65 sebagai persediaan air untuk menyirami tanaman di wilayah sekolah. Skema pengolahan limbah cair sarana pendidikan di Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Gambar 4.66.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-71
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.65 Kran Siap Minum di SDN Tunjungsekar 1 Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.66 Skema Pembuangan Limbah Cair Sarana Pendidikan Sumber: Survei Primer (2014)
B.
Sarana Jasa Sarana jasa berupa bengkel motor dan mobil menghasilkan limbah cair
berupa oli bekas yang berasal dari penggantian oli bekas yang harus diganti ke oli yang baru oleh kendaaran pelanggan yang melakukan penggantian oli. Oli bekas yang sudah tidak terpakai akan ditampung dalam sebuah drum hingga penuh seperti pada Gambar 4.68, kemudian oli bekas tersebut dibeli oleh para pengusaha yang memanfaatkan oli bekas tersebut dengan kisaran harga untuk 1 drum penuh berkisar hingga Rp 500.000, kemudian drum yang penuh akan ditukar dengan drum yang kosong dari pembeli. Skema pengolahan limbah cair sarana jasa di Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Gambar 4.67.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-72
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.67 Skema Pembuangan Limbah Cair Sarana Jasa Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.68 Drum Penampung Oli Bekas Sumber: Survei Primer (2014)
C.
Sarana Kesehatan Limbah cair yang dihasilkan oleh sarana kesehatan di Kelurahan
Tunjungsekar berupa cairan yang berbahaya, seperti darah maupun sisa obat cair yang berbahaya apabila dibuang langsung. Cairan yang berbahaya dilap dengan kain khusus seperti pada Gambar 4.69 yang selanjutnya kain tersebut akan dibakar di RSU Saiful Anwar dengan menggunakan incinerator. Skema pengolahan limbah cair sarana kesehatan di Kelurahan Tunjungsekar dapat dilihat pada Gambar 4.70.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-73
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Gambar 4.69 Kain Khusus Sebagai Lap Cairan Berbahaya Sumber: Survei Primer (2014)
Gambar 4.70 Skema Pengolahan Limbah Cair Medis Sarana Kesehatan Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-74
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.2.6
Potensi dan Masalah Sanitasi Tabel 4.23 Potensi dan Masalah Sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar
RW
Potensi
Masalah
Foto
Terdapat 9 rumah yang membuang langsung limbah grey water ke sungai.
1
( Masalah pembuangan grey water ke sungai )
2
Air bekas wudhu di SMPN Negeri 11 dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman di halaman sekolah Air buangan dari kran siap minum di SDN Tunjungsekar 1 dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman di halaman sekolah
Terdapat 16rumah yang masih membuang langsung limbah greywater ke sungai.
( Masalah pembuangan grey water ke sungai )
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-75
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
Potensi
Masalah
Foto
Terdapat 8 rumah yang membuang limbah berupa black water menuju sungai tanpa melalui tanki septik Adanya aktivitas warga yang memanfaatkan sungai untuk kakus. Adanya 14 bangunan yang tidak memiliki tanki septik pribadi dan 4 bangunan yang tidak memiliki MCK pribadi dan tanki septik pribadi.
3
( Masalah aktivitas kakus di sungai )
4
Terdapat rumah yang membuang limbah berupa blackwater dan greywater menuju sungai Adanya aktivitas warga yang memanfaatkan sungai untuk kakus. Adanya 5 bangunan yang tidak memiliki tanki septik pribadi
( Masalah aktivitas kakus di sungai )
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-76
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
Potensi
Masalah
Foto
Terdapat 44 rumah yang membuang black water menuju sungai tanpa melalui tanki septik
5
( Masalah pembuangan grey water ke sungai )
6
Terdapat MCK Umum di wilayah RW 06 untuk melayani 8 rumah yang tidak memiliki MCK pribadi
Terdapat 36 bangunan yang tidak memiliki tanki septik pribadi, dan 26 bangunan yang tidak memiliki MCK pribadi Adanya bangunan MCK Komunal yang sudah tidak difungsikan lagi
( Masalah MCK umum yang sudah tidak terpakai )
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-77
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG RW
Potensi
Seluruh warga memiliki tanki septik pribadi dan MCK pribadi. Tidak ada rumah yang membuang black water ke sungai.
Masalah
Foto
Terdapat sarana peribadatan di RW 07 yang membuang limbah cair berupa grey water langsung ke sungai
7
( Masalah pembuangan grey water ke sungai )
8
Adanya 4 rumah yang membuang limbah cair berupa grey water langsung ke sungai.
( Masalah pembuangan grey water ke sungai ) Sumber: Survei Primer (2014)
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-78
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.2.7
Foto Mapping Potensi dan Masalah Sanitasi
Gambar 4.71 Foto Mapping Masalah Sistem Sanitasi di RW 01 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-79
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.72
Foto Mapping Masalah Sistem Sanitasi di RW 02 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-80
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.73
Foto Mapping Masalah Sistem Sanitasi di RW 03 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-81
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.74 Foto Mapping Masalah Sistem Sanitasi di RW 04 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-82
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.75
Foto Mapping Masalah Sistem Sanitasi di RW 05 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-83
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.76
Foto Mapping Masalah Sistem Sanitasi di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar
Gambar 4.77
Foto Mapping Masalah Sistem Sanitasi di RW 07 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-84
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.78 Gambar 4.79
Foto Mapping Masalah Sistem Sanitasi di RW 08 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-85
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.80
Foto Mapping Potensi Sistem Sanitasi di RW 02 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-86
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Gambar 4.81
Foto Mapping Potensi Sistem Sanitasi di RW 06 Kelurahan Tunjungsekar
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-87
PERMUKIMAN KOTA 2014 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG 4.2.8
Akar Permasalahan Sistem Sanitasi Kelurahan Tunjungsekar Berdasarkan hasil survei primer yang dilakukan terkait dengan sistem
sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar, terdapat permasalahan akan sistem sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar. Adapun penjelasan mengenai akar permasalahan mengenai sistem sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar adalah melalui skema berikut:
Gambar 4.82 Skema Akar Permasalahan Sistem Sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar Sumber: Survei Primer (2014)
Berdasarkan Gambar 4.81 mengenai akar permasalahan sistem sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar, dapat diketahui bahwa pembuangan blackwater dan grey water ke sungai menimbulkan berbagai masalah terkait dengan sistem sanitasi di Kelurahan Tunjungsekar. Masalah yang timbul adalah adanya masyarakat yang tidak memiliki MCK dan tanki septik, serta adanya aktivitas kakus secara langsung di sungai yang disebabkan lokasi rumah yang berdekatan dengan sungai karena keterbatasan lahan yang ada. Kepemilikan tangki septik dan MCK yang minim disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dan kurangnya dana untuk membangun tangki septik dan MCK pribadi.
JURUSAAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IV-88