LAPORAN HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) KOPI LUWAK CIKOLE LEMBANG
Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Salah Satu Syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama
Disusun oleh: Nama: Irma Amalia NPM: 021304008
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA 2017
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) KOPI LUWAK CIKOLE
Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Salah Satu Syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama
Disusun oleh: Nama: Irma Amalia NPM: 021304008
Menyetujui dan mengetahui, Dosen Pembimbing,
Penulis,
Dr. Ryan Kurniawan, S.E., M.M.
Irma Amalia
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T., karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kopi Luwak Cikole dengan baik. Adapun penulis laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Ekonomi, Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Sebagaimana diketahui bahwa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tercantum dalam Kurikulum Pendidikan pada Universitas Widyatama Bandung, sehingga kegiatan tersebut harus terlaksana sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bidang ilmu yang dipelajari. Kuliah Kerja Lapangan merupakan kegiatan keilmuan dalam rangka mengumpulkan data dilapangan, dan salah satu usaha untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan melalui kegiatan empiris dilapangan. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban tersebut, maka kami membuat sebuah Laporan yang didalamnya tercatat hasil pengamatan kami dilapangan tentang obyek yang dikunjungi dan diamati. Tersusunnya Laporan ini tentunya mendapat dukungan dari berbagai pihak, sehingga kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing lapangan kami Dr. Ryan Kurniawan, S.E., M.M juga terimakasih kepada Nara sumber (trainer) dan juga para pemandu (guide) di berbagai obyek studi yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. ”Tiada Gading yang tak retak” itulah kata pepatah begitupun dalam penyusunan laporan ini tentunya masih ditemui banyak kesalahan, karena itu kehadiran saran, kritik dan pendapat diharapkan adanya demi terwujudnya laporan yang lebih baik.
Bandung, 25 Februari 2017
Irma Amalia
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 5 1.1
Latar Belakang Kunjungan Industri Perusahaan ..................................................................... 5
1.2.
Tujuan Kunjungan Industri ..................................................................................................... 5
1.3.
Manfaat Kunjungan Industri ................................................................................................... 6
1.4.
Lokasi Kunjungan Industri...................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 7 2.1
Profile Perusahaan .................................................................................................................. 7
2.2
Visi dan Misi ........................................................................................................................... 7
2.3
Sertifikasi ................................................................................................................................ 8
2.4
Proses Produksi ....................................................................................................................... 8
2.5
Produk................................................................................................................................... 10
BAB III HASIL KUNJUNGAN INDUSTRI ..................................................................... 11 3.1
Kegiatan................................................................................................................................ 11
3.2
Aspek Pemasaran .................................................................................................................. 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 13 4.1
Kesimpulan ........................................................................................................................... 13
4.2
Saran ..................................................................................................................................... 13
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kunjungan Industri Perusahaan
Kunjungan industri merupakan kegiatan bagi mahasiswa sebagai tuntutan kurikulum untuk membekali mahasiswa/i dengan berbagai pengetahuan mengenai dunia bisnis dan manajemen sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi lulusan yang professional. Untuk menjadi lulusan yang professional tentu dibutuhkan banyak keterampilan terutama yang berkaitan dengan dunia bisnis dan manajemen. Sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang ilmu Bisnis dan Manajemen diperlukan kunjungan industri ini agar mengetahui bagai mana praktiknya atau aplikasi teori bisnis dan manajemen ini didunia industri. Kesempatan kali ini, pihak Perguruan Tinggi Universitas Widyatama
mengadakan kegiatan kunjungan industri di daerah Cikole Lembang pada
tanggal 22 Januari 2017. Selain itu dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan mahasiswa/i mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan. Selain itu kegiatan kunjungan industri juga sebagai simulasi dunia bisnis dan manajemen yang nyata agar nantinya mahasiswa terbiasa ketika benar benar terjun di dunia bisnis dan manajemen. Disisi lain, pihak Perguruan Tinggi juga menginginkan adanya dampak jangka panjang dari diselenggarakannya kegiatan kunjungan industri ini salah satunya dalam rangka penyaluran para lulusan yang professional dan memiliki kemampuan yang produktif dan siap bersaing di dunia bisnis dan manajemen.
1.2.
Tujuan Kunjungan Industri
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi mahasiswa/i sebagai berikut: 1. Memperluas pengatahuan mahasiswa/i dalam lingkungan dunia UMKM. 2. Menumbuhkan jiwa Wirausaha. 3. Memotivasi mahasiswa/i agar mempunyai minat memulai bisnis. 4. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja memulai bisnis. 5. Mendorong mahasiswa/i agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
1.3.
Manfaat Kunjungan Industri
Adapun beberapa manfaat kunjungan industri diantara lain untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa dalam bidang pengelolaan UMKM kemudian untuk memotivasi mahasiswa untuk dapat memulai dunia wirausaha selain tujuan utama adalah untuk memenuhi salah satu syarat akademik.
1.4.
Lokasi Kunjungan Industri
Kopi luwak Cikole berlamat di : Jalan Nyalindung No. 9, Cikole, Lembang, Cikole, Lembang,
Kabupaten
Bandung
http://www.kopiluwakcikole.com
Barat,
Jawa
Barat
40391,
Indonesia
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Profile Perusahaan Kopi Luwak Cikole berdiri pada bulan Januari 2012, Berawal dari keinginan yang
kuat dari seorang dokter hewan di kota Bandung untuk meneliti hewan luwak atau musang yang konon dapat ‘menghasilkan’ kopi istimewa yang disebut dengan kopi luwak. Pada bulan Januari 2012, dimulai dengan memelihara 10 ekor hewan luwak, ditangkarkan dalam kandang berukuran 2 x 4 meter untuk setiap ekornya. Dari sinilah penelitian itu dimulai. Hewan luwak diperlakukan secara khusus dengan memperhatikan aspek animal welfare atau kesejahteraan hewan pengamatan secara seksama terkait habitat dan kebiasaan, pola makan, siklus birahi, pola perkawinan, hingga serangan penyakit dan upaya penanggulangannya. Penelitian lainnya menyangkut mekanisme sel dalam saluran pencernaan hewan luwak yang dapat memecah kandungan beberapa unsur kimiawi pada buah kopi, sehingga dihasilkan biji kopi ‘istimewa’. Selanjutnya kopi luwak cikole resmi berbentuk badan usaha pada bulan Januari 2013. Bergerak dibidang usaha produksi kopi luwak dengan merk “KOPI LUWAK CIKOLE” , diproses di Rumah Produksi Kopi Luwak Cikole saat ini RUMAH PRODUKSI KOPI LUWAK CIKOLE memiliki 200 ekor hewan luwak tangkar, berlokasi di Kampung Babakan, Desa Cikole, Lembang, Bandung. Penelitian terus dikembangkan, menyangkut jenis, variasi, kualitas dan kuantitas makanan utama dan cemilan yang optimal bagi hewan luwak. Simulasi terus dikembangkan, dari penanganan biji kopi yang dikeluarkan hewan luwak, lamanya pengeringan biji kopi dengan panas matahari maupun kering-angin, teknik pengupasan kulit tanduk biji kopi, pemilahan biji kopi untuk produksi, suhu dan lama penyangraian, dan lain – lain. Dibutuhkan waktu hingga satu tahun untuk keseluruhan proses penelitian tersebut. 2.2
Visi dan Misi VISI
Badan usaha bergerak di bidang produksi kopi luwak yang berorientasi sosial dengan mengutamakan kaidah, cara dan proses produksi yang benar, memiliki daya saing di pasar global sebagai produk asli dan heritage bangsa Indonesia.
sebagai pusat wahana edukasi untuk acuan bagi pengembangan usaha kopi luwak di tanah air.
MISI
Menghasilkan produk kopi luwak murni yang bermutu, menggunakan bahan baku yang baik, didukung oleh tenaga terampil dengan alat dan ruang produksi yang higienis.
Memberikan edukasi untuk menambah wawasan kepada masyarakat tentang penangkaran hewan luwak dan proses produksi kopi luwak yang baik dan benar.
Melakukan promosi yang lebih kreatif untuk menembus pasar internasional.
Sertifikasi Sertifikat Produksi Pangan dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bandung
2.3
Barat, P-IRT No. 2103217010320-18
Sertifikat
Halal
dari
Majelis
Ulama
Indonesia
Propinsi
Jawa
Barat,
No.
01121083040313
2.4
Sertifikat Keanggotaan GS 1 Indonesia, No. 8997031017003
Sertifikat Keanggotaan Asosiasi Kopi Luwak Indonesia, No. Reg 016 Proses Produksi Kopi luwak didapatkan dari biji kopi yang dipilah dari kotoran luwak, binatang liar
sejenis musang. Kopi ini digemari karena memiliki cita rasa unik. Berbeda dengan cita rasa kopi biasa meskipun dihasilkan dari pohon yang sama. Produksi kopi luwak masih sangat terbatas. Jangan heran kalau harganya bisa selangit. Kopi luwak bisa dikatakan kopi khas Indonesia, walapun ditemukan juga di Filipina. Bangsa kita mengenalnya sejak jaman pemerintah kolonial. Kuli perkebunan saat itu terbiasa mengkonsumsi kopi luwak, karena para tuan kebun membolehkan kuli mengambil buah yang jatuh untuk konsumsi sendiri. Termasuk biji kopi yang ditinggalkan luwak dalam kotorannya. Kebiasaan ini diyakini sebagai awal dikenalnya kopi luwak. Terdapat dua jenis kopi luwak, yaitu kopi dari luwak liar dan luwak tangkaran. Kopi luwak liar didapatkan dari kotoran luwak di alam bebas. Biasanya kotoran luwak tersebut dipungut dari hutan-hutan di sekitar perkebunan kopi. Kopi luwak liar dipercaya memiliki kualitas yang lebih baik dibanding luwak tangkaran. Kopi luwak tangkaran didapatkan dengan cara membudidayakan luwak dalam kandang. Kemudian luwak tersebut diberi makan kopi. Kotorannya ditampung dan biji kopi yang terdapat didalamnya dipilah untuk diolah lebih lanjut.
Binatang luwak
Luwak merupakan hewan karnivora termasuk dalam suku musang. Nama ilmiah luwak adalah Paradoxurus hermaphroditus. Hewan ini menyukai hutan-hutan sekunder yang berdekatan dengan perkebunan dan permukiman manusia. Luwak banyak ditemukan masuk ke daerah permukiman. Luwak mempunyai kebiasaan membuang kotoran di tempat-tempat yang sering dilewatinya. Kotoran yang ditinggalkannya biasanya masih mengandung biji bijian utuh. Pencernaan luwak terlalu bisa mencerna biji-bijian dengan sempurna. Salah satu biji-bijian yang kerap dimakan luwak adalah buah kopi. Luwak dipercaya hanya memilih buah kopi yang berkualitas prima untuk dimakan. Buah tersebut mengalami fermentasi dalam saluran pencernaannya. Kulitnya habis dicerna sedangkan bijinya tetap utuh dan dikeluarkan bersama feses.
Produksi kopi luwak
Seiring meningkatnya permintaan pasar, kopi luwak yang dihasilkan luwak liar semakin sulit didapat. Hal ini mendorong para pelaku usaha untuk membudidayakan luwak secara khusus agar bisa diambil biji kopinya. Mereka memproduksi kopi dengan langkahlangkah sebagai berikut:
Menyeleksi buah kopi yang berkualitas baik untuk diberikan pada luwak. Kemudian buah tersebut dicuci dan dibersihkan.
Setelah itu buah kopi diberikan pada luwak. Hewan ini masih akan memilihnya lagi. Luwak mempunyai indera penciuman yang tajam. Dia tahu buah kopi terbaik yang layak dimakan.
tunggu hingga luwak mengeluarkan feses atau kotorannya. Pengambilan feses biasanya dilakukan pagi hari.
Feses yang mengandung biji kopi dikumpulkan dan dibersihkan dalam air mengalir. Kemudian jemur biji kopi dijemur hingga kering. Biji kopi dari kotoran luwak masih memiliki lapisan tanduk yang harus diolah lebih lanjut.
Biji kopi yang telah dicuci dan dikeringkan diolah lebih lanjut dengan proses basah.
2.5
Produk
BAB III HASIL KUNJUNGAN INDUSTRI 3.1
Kegiatan Adapun hasil kunjungan industri ini adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan, Berlangsung di ruang presentasi CV. Kopi Luak Cikole Lembang dimana dalam pembukaan ini mahasiswa/i disambut sangat sopan dan formal di lanjutkan dengan perkenalan pihak manajemen perusahaan. 2. Company Profile Penjalasan tentang Perusahaan di lakukan di Auditorium, pihak perusahaan menjelaskan bagaimana perjalanan CV. Kopi Luak Cikole Lembang berdiri sampai dengan sekarang, yang meliputi profile perusahaan, sejarah, pendiri dan produk – produk perusahaan. 3. Factory Tour : Di sini mahaiswa/i mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi ke dalam Pabriknya secara langsung dan juga mencicipi produk kopi luak cikole, mahasiswa/i di perbolehkan untuk mengambil gambar atau foto selama di area lokasi. Disana mahasiswa/i diberi Informasi tentang Proses Manufacturing, dijelaskan proses awal pembuatan Order sampai proses penjualan . Terdapat banyak pengetahuan yang membantu mahasiswa/I mendapatkan gambaran tentang kerja di lingkungan industri. Kami mendapat kan kesempatan untuk bertanya jawab dengan pemandu perusahan selama berada di dalam pabrik sehingga ketidaktahuan mahasiswa/i tentang lingkungan industri sudah terjawab.
3.2
Aspek Pemasaran Strategi yang dilakukan oleh CV. Kopi Luwak Cikole adalah dengan menerapkan
strategi blue ocean, karena kopi luwak adalah kopi yang sangat jarang sekali dilirik oleh masyarakat dan belum ada produsen kopi luwak yang 100% murni. Blue ocean adalah strategi yang menekankan bagaimana perusahaan untuk tidak memenangkan persaingan dengan cara melakukan strategi head-to-head dengan kompetitor, dengan kata lain tidak bersaing di gelanggang atau pasar yang sama. Tetapi, strategi ini dijalankan dengan cara membuka pasar baru dan dan buat para competitor menjadi tidak relevan (pasar yang diciptakan memiliki rule of game yang baru). Dengan demikian, kompetitor tidak relevan lagi di mata konsumen, sehingga bisa dikatakan bahwa blue ocean ini merupakan kebalikan dari strategi red ocean yang menggunakan persaingan dan pasar yang sudah ada. Untuk
menjalankan strategi ini diperlukan kejeniusan, kreativitas, dan kecerdasan dalam melihat pasar. CV. Kopi Luwak Cikole dalam implementasinya menggunakan strategi blue ocean membutuhkan biaya yang sangat besar, selain dari beragam penelitian hal ini dilatarbelakangi bahwa setiap aktivitas perusahaan mulai dari promosi, edukasi, dan sebagainya dilakukan secara mandiri tanpa ada dukungan dari kompetitor dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Tetapi, dengan pemakaian strategi blue ocean ini “Kopi Luwak Cikole” berhasil menjadi top of main brand kopi luwak di dunia. Meskipun memberikan edukasi dan menyebarkan aktivitas industrinya, tetap “Kopi Luwak Cikole” adalah merek yang pertama kali muncul dan terkenal di pasaran yang akan menjadi merek yang paling diingat oleh para konsumen. Through the line adalah media yang digunakan dalam strategi pemasaran “Kopi Luwak Cikole” ini, pemanfaatan semua bentuk media dilakukan dan bukan hanya pihak perusahaan saja yang bekerja dalam melakukan promosi tetapi konsumen juga. Sekarang media-media (elektronik dan cetak) nasional dan internasional selalu meliput pusat penangkaran dan rumah produksi “Kopi Luwak Cikole” tanpa dibayar, promosi mulut ke mulut berjalan (langsung atau melaui media sosial), serta banyak kunjungan untuk edukasi atau kunjungan industri mulai dari sekolah dasar, SMP, SMA, perguruan inggi, dan umum. Oleh karena itu, sekarang perusahaan dimudahkan dalam mempromosikan produk-produknya ini. Perusahaan hanya menyebarkan promosi melalui website & social media serta memberikan sarana edukasi bagi masyarakat (secara tidak langsung melakukan strategi mulut-ke-mulut), karena media-media lain sudah dilakukan oleh pihak lain.
BAB IV PENUTUP 4.1
Kesimpulan Adapun kesimpulan dari kunjungan industri yang kami laksankan di CV. Kopi Luak
Cikole Lembang adalah: 1.
Mahasiswa/i mengenal produk – produk yang dihasilkan oleh CV. Kopi Luak Cikole Lembang
2.
Mahasiswa/i mengetahui proses pembuatan produk yang dihasilkan
3.
Mahasiswa/i memahami memulai bisnis Kopi luak
4.
Mahasiswa/i mengetahui potensi pasar kopi luak di pasar Internasional
4.2
Saran Adapun saran yang dapat di berikan adalah sebagi berikut :
1.
Diharapkan agenda program kunjungan industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.
2.
Diharapkan untuk kunjungan industri lebih dari satu
3.
Perbanyak waktu untuk kunjungan ke UMKM