BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Di negara berkembang seperti indonesia, kebutuhan akan energi masih sangat besar khususnya kebutuhan akan energi energi listrik listrik yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini menuntut ketersediaan akan sumber daya energi listrik agar tidak putus,sehingga kebutuhan masyarakat akan energi listrik dapat terus terpenuhi.oleh karena itu diperlukan suatu sistem distribusi listrik yang handal yang dapat terus digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari gardu induk sampai ke pengguna (konsumen). PT. Bukit Asam (persero) Tbk, selaku perusahaan tambang yang bergerak dibidang dibidang energi energi dan batubara batubara juga sangat bergantung bergantung kepada energi energi listrik,y listrik,yang ang dimana hampir semua kegiatan yang ada di tambang semuanya menggunakan energi energi listrik listrik sebagai sebagai penggeraknya. penggeraknya. PTBA sangat memperhatik memperhatikan an ketersediaa ketersediaan n energi listrik untuk proses penambangan dengan membangun PT!,selain untuk diman"aatkan sendiri juga untuk dijual kepada P#. Disamping itu juga,PTBA membangun $ardu induk sendiri sendiri di sekitar sekitar area tambang yang yang lebih tepatnya di Tambang Air laya (TA) yang ber"ungsi untuk mendistribusikan dan mengontrol pemakaian listrik di seluruh tambang Bukit asam. 1.2 Tu Tujuan juan Praktek Praktek Industri
Adapun Adapun tujuan tujuan dari dari melaks melaksanak anakan an prakti praktik k indust industri ri di PT. PT. Bukit Bukit Asam Asam (Persero) Tbk ini adalah % &. 'engaplikasi 'engaplikasikan kan teori teori yang sudah sudah diperole diperoleh h dari bangku bangku perkuliah perkuliahan an di dunia dunia industri. . Pengenal Pengenalan an dunia kerja bagi mahasis mahasisaa serta serta menjalin menjalin sosiali sosialisas sasii dengan dengan stakeholder di industri. *. 'ening 'eningkat katkan kan kerjasam kerjasamaa antara antara dunia dunia pendidi pendidikan kan dan dunia industri industri dengan dengan tujuan untuk men+erdaskan kehidupan bangsa.
1
. 'empel 'empelaja ajari ri dan memahami memahami berbag berbagai ai ma+am proses proses yang terjadi terjadi di dunia dunia industri. industri. hususnya di industri industri pertambangan pertambangan yang ada di umatera umatera elatan, yaitu PT. Bukit Asam ( Persero ) Tbk. /. 'engeta 'engetahui hui dan dapat menganal menganalisa isa berbagai berbagai ma+am ma+am kondisi kondisi operasi operasi yang dite ditera rapka pkan n pada pada pera perala lata tan n list listri rik k yang yang digun digunak akan an di PT. PT. Buki Bukitt Asam sam ( Persero ) Tbk. 1.3 Te Tempat mpat dan aktu pelaksanaan Praktik Praktik indsutri Proses praktik industri dilakukan di PTBA yang berlokasi di Tanjung enim,k enim,kabu abupate paten n 'uara 'uara 0nim, 0nim, umate umatera ra elata elatan. n. 1ang berlan berlangsu gsung ng dari dari &2 3anuari 4&/ 5 &2 6ebruari 4&/. Dengan aktu kerja menyesuaikan dengan aktu kerja karyaan PTBA yaitu pada pukul 47.44 5 &/.44 89B. 1.! Batasan Batasan "asala "asala# # PT.Bukit Asam (persero) Tbk,sebagai perusahan energi yang bergerak di
bidang batubara sebagai produksi. Tentunya Tentunya mempunyai target produksi batubara yang harus dipenuhi setiap tahunnya, sehingga PT. Bukit Asam (persero) Tbk, banyak menggunakan disiplin ilmu dalam proses produksinya. Dalam hal ini, kami mengambil +ontoh masalah yang akan di analisis dari salah satu satuan kerja di PT. Bukit Asam (persero) Tbk, tepatnya di atuan Distribusi istrik dan Penu Penunj njan ang. g.
!ntu !ntuk k
memp memper ermu muda dah h
dala dalam m
pema pemaha hama man, n,
kami kami
memb membat atas asii
permasalahan mengenai% a. istem istem distri distribus busii listr listrik ik TA TA. b. Prisnip kerja pada kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik tipe loop:ring pada T. +. omponen omponen utama utama pada kon"igu kon"igurasi rasi sistem sistem loop loop T T dan T *.
1.$ "et%da Penulisan Penulisan Lap%ran Lap%ran Adapun beberapa metode yang digunakan selama melaksanakan praktik
industri sampai dengan penyusunan laporan ini sebagai berikut % &. 'eto 'etode de 8a 8aan+ an+ar araa !ntuk memperoleh pemahaman mengenai permasalahan yang terjadi di lapangan, maka penulis menggunakan metode ini. 'etode ini dilakukan
2
. 'empel 'empelaja ajari ri dan memahami memahami berbag berbagai ai ma+am proses proses yang terjadi terjadi di dunia dunia industri. industri. hususnya di industri industri pertambangan pertambangan yang ada di umatera umatera elatan, yaitu PT. Bukit Asam ( Persero ) Tbk. /. 'engeta 'engetahui hui dan dapat menganal menganalisa isa berbagai berbagai ma+am ma+am kondisi kondisi operasi operasi yang dite ditera rapka pkan n pada pada pera perala lata tan n list listri rik k yang yang digun digunak akan an di PT. PT. Buki Bukitt Asam sam ( Persero ) Tbk. 1.3 Te Tempat mpat dan aktu pelaksanaan Praktik Praktik indsutri Proses praktik industri dilakukan di PTBA yang berlokasi di Tanjung enim,k enim,kabu abupate paten n 'uara 'uara 0nim, 0nim, umate umatera ra elata elatan. n. 1ang berlan berlangsu gsung ng dari dari &2 3anuari 4&/ 5 &2 6ebruari 4&/. Dengan aktu kerja menyesuaikan dengan aktu kerja karyaan PTBA yaitu pada pukul 47.44 5 &/.44 89B. 1.! Batasan Batasan "asala "asala# # PT.Bukit Asam (persero) Tbk,sebagai perusahan energi yang bergerak di
bidang batubara sebagai produksi. Tentunya Tentunya mempunyai target produksi batubara yang harus dipenuhi setiap tahunnya, sehingga PT. Bukit Asam (persero) Tbk, banyak menggunakan disiplin ilmu dalam proses produksinya. Dalam hal ini, kami mengambil +ontoh masalah yang akan di analisis dari salah satu satuan kerja di PT. Bukit Asam (persero) Tbk, tepatnya di atuan Distribusi istrik dan Penu Penunj njan ang. g.
!ntu !ntuk k
memp memper ermu muda dah h
dala dalam m
pema pemaha hama man, n,
kami kami
memb membat atas asii
permasalahan mengenai% a. istem istem distri distribus busii listr listrik ik TA TA. b. Prisnip kerja pada kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik tipe loop:ring pada T. +. omponen omponen utama utama pada kon"igu kon"igurasi rasi sistem sistem loop loop T T dan T *.
1.$ "et%da Penulisan Penulisan Lap%ran Lap%ran Adapun beberapa metode yang digunakan selama melaksanakan praktik
industri sampai dengan penyusunan laporan ini sebagai berikut % &. 'eto 'etode de 8a 8aan+ an+ar araa !ntuk memperoleh pemahaman mengenai permasalahan yang terjadi di lapangan, maka penulis menggunakan metode ini. 'etode ini dilakukan
2
mela melalu luii pros proses es tany tanyaa jaa jaab b se+a se+ara ra lang langsu sung ng kepa kepada da nara narasu sumb mber er yang yang menanga menangani ni ataupu ataupun n mengua menguasai sai bidang bidangnya nya masing masing-ma -masin sing g dengan dengan tujuan tujuan untuk untuk memper memperole oleh h data-d data-data ata yang yang diperl diperluka ukan n tentan tentang g data data beban beban tahun tahun sebelu sebelumny mnya, a, data data pemakai pemakaian an listri listrik k dari dari P# serta serta nilai nilai kapasit kapasitor or yang yang digunakan digunakan untuk memperbaiki memperbaiki pemakaian pemakaian beban listrik sebagai penunjang terselesaikannya penyusunan laporan praktik industri ini. . 'eto 'etode de ;bse ;bser< r
data data
penu penunj njan ang g
untu untuk k
meny menyel eles esai aika kan n
penyusunan laporan praktik industri, maka penulis memba+a berbagai ma+am buku literatur yang berhubungan dengan permsalahan yang dihadapi. elain itu juga data teknis mengenai jaringan distribusi listrik tegangan menengah di Tambang Tambang Air aya (TA) dapat diperoleh dari 0ngineering Do+ument =ontrol (0D=) (0D=) yang yang berada berada di perpus perpustak takaan aan diklat diklat perusa perusahaan haan PT. PT. Bukit Bukit Asam Asam ( Persero ) Tbk.
1.& 'istematika 'istematika Penulisan Penulisan
aporan ini dibahas dan disusun se+ara berurutan untuk memberikan gamb gambar aran an umu umu tent tentan ang g PT. PT. Buki Bukitt Asam sam (Per (Perse sero ro)) Tbk Tbk sert sertaa anal analis isaa pemasangan kapasitor bank untuk meminimalkan rugi-rugi pada sistem distribusi listrik di Tambang Air aya (TA) PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Adapun sistematika penulisan laporan ini terdiri dari beberapa bab dimana masing-masing bab terdapat uraian-uraian sebagai berikut %
3
BAB 9
P0#DAH!!A# 'embaha 'embahass tentan tentang g latar latar belaka belakang, ng, tujuan tujuan prakte praktek k indust industri, ri, pembatasan masalah, metodologi penulisan laporan dan sistematika penulisan. P>;69 P0>!AHAA#
BAB 99
'embahas tentang sejarah PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, letak geogra geogra"is "is,id ,ideol eologi ogi
perusa perusahaa haan, n,
logo logo
perusa perusahaa haan, n,
strukt struktur ur
organisasi serta gambaran umum mengenai PT! di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. BAB 999
A#DAA# T0;>9 'embaha 'embahass tentan tentang g proses proses sistem sistem distri distribus busii listr listrik ik besert besertaa
BAB 9?
bagian-bagiannya. P0'BAHAA# 'enjelaskan tentang penggantian kon"igurasi sistem jaringan
BAB ?
distribusi di PT. B!9T AA' (persero), Tbk. P0#!T!P Berisi Berisi kesimp kesimpula ulan n dari dari hasil hasil pembaha pembahasan san,, saran, saran, lampir lampirananlampiran dan da"tar pustaka.
BAB II P()*IL PE(U'AHAAN 2.1 'ej 'ejar ara# a# Perus Perusa# a#aa aan n
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah Badan !saha 'ilik #egara (B!'#) yang didirikan pada maret &2@& berdasarkan peraturan pemerintah #o. Tahun Tahun &2@4 dengan kantor pusat berada di Tanjung Tanjung 0nim, umatra elata elatan. n. emasa emasa penjaja penjajahan han Belanda Belanda,, dilakuk dilakukan an penyeli penyelidik dikan an eksplo eksploras rasii batubara di umatera elatan dimulai antara tahun &2&/ 5 &2&@. Dari hasil
4
penelitian yang dipimpin oleh 9r. 'an Haat dari Belanda menunjukkan baha terdapat kandungan batubara yang sangat besar di kaasan Bukit Asam. PT Bukit Asam merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Pertambangan batubara di Tanjung 0nim dimulai sejak aman kolonial Belanda tahun &2&2 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (Open Pit Mining ) di ilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air aya (TA). Pada penambangan pertama dihasilkan batubara dengan
kapasitas
2.744
ton.
Hasil
penambangan
tersebut
langsung
didistribusikan ke pelabuhan ertapati Palembang melalui kereta api dengan jarak tempuh sejauh &C/ km dan jalan darat sejauh 44 km. elanjutnya mulai tahun &2* beroperasi dengan metode penambangan baah tanah (underground mining ) hingga tahun
&24, sedangkan produksi untuk
kepentingan komersial dimulai pada tahun &2*@. eiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyaan 9ndonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada tahun &2/4, Pemerintah >9 kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan #egara Tambang Arang Bukit Asam (P# TABA). epengurusan lembaga penambangan ini telah banyak mengalami perubahan dari aal kepengurusannya sampai sekarang. Dibaah ini merupakan lembaga-lembaga yang mengurus tambang batubara Bukit Asam adalah sebagai berikut % Tahun &2&2 5 &2 • Tahun &2 5 &2/ • Tahun &2/ 5 &27 • Tahung &27 5 &22 • ( Agresi 'iliter 99 ). Tahun &22 5 sekarang • Tahun &2/2 5 &2C4 • •
Pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah 'iliter 3epang. Pemerintah >epublik 9ndonesia. Pemerintah Belanda Pemerintah >epublik 9ndonesia. Badan !rusan Perusahaan Tambang
#egara (B!PTA#). Tahun &2C4 5 &2C7
Badan
Perusahaan Tambang Batubara.
5
Pimpinan !mum (
BP!
)
• •
Tahun &2C@ 5 &2@4 P#. Tambang Batubara. Tahun &2@& 5 sekarang PT. Bukit Asam ( Persero ) Tbk. Perseroan didirikan pada tanggal 'aret &2@& berdasarkan peraturan
pemerintah #o. tahun &2@4 dengan akta notaris 'ohamad Ali #o. & yang telah diubah dengan akta notaris #o. / tanggal C 'aret &2@ dan #o. /& tanggal 2 'ei &2@/ dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut disahkan oleh menteri ehakiman dalam #o. =-7//*HT.4&.4.TH.@/ tanggal @ #o9 #o. C* tambahan Berita #egara >9 tanggal @ 3uli 44/ #o. /, serta telah diterima dan di+atat dalam data base isminbakumDirjen Administrasi Hukum !mum Departemen ehakiman dan HA'. Perseroan didirikan dengan
tujuan
untuk
mendukung
dan
melaksanakan kebijakan serta program pemerintah dalam mengembangkan pertambangan nasional, terutama batubara. 'aksud dan tujuan tersebut kemudian diterjemahkan dalam egiatan !saha Perseroan, sesuai Pasal * Anggaran Dasar Perusahaan. egiatan usaha meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi pengolahan, pemurnian, pengangkutan, dan perdagangan. Perseroan juga mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi, baik hasil sendiri maupun produksi pihak lain. egiatan perseroan lainnya yaitu mengoperasikan dermaga dan pelabuhan khusus batubara baik untuk kerperluan sendiri maupun pihak lain, mengoperasikan pembangkit uap serta memberikan jasa konsultasi dalam bidang industri pertambangan batubara.
6
Tanggal * Desember 44 Perseroan menjadi perusahaan publik dengan kode saham PTBAE, yang di+atatkan di Bursa 0"ek 3akarta dan Bursa 0"ek urabaya. Pada saat penaaran saham perdana (9P;), perseroan mengeluarkan penaaran yang diperdagangkan sejak *4 3uni 44* hingga Desember 44/. Dalam repelita
999
pemerintah
9ndonesia
membuat
Proyek
Pengembangan Pertambangan dan Pengangkutan Batubara (PBA), yang meliputi kegiatan % &. Pengembangan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). . Pengembangan Pelabuhan Batubara (PPBA). *. Pengembangan Angkutan Darat (Perumka). . Pengembangan Angkutan aut (PT. PA##:PT. Pelayaran Bahtera Adhiguna). Tujuan proyek ini terutama untuk memasok kebutuhan batubara bagi PT! uralaya di Banten. elain itu juga untuk memenuhi industri lainnya baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam rangka memenuhi kebutuhan diatas dikembangkan beberapa Tambang Batubara di sekitar Tanjung 0nim yaitu % Tambang Air aya ( TA ) yang merupakan Tambang Batubara terbesar yang dioperasikan dengan teknologi penambangan terbuka se+ara terus menerus (Continous Surface Mining ) yang terdiri dari % 2.1.1
Peralatan Penggalian Peralatan penggalian meliputi % &. Bucket Wheel Excavator (B80) Bucket Wheel Excavator (B80) merupakan peralatan
tambang yang ber"ungsi untuk mengupas lapisan tanah yang mengupas batubara dan sekaligus mengambil batubara jika proses pengerukan telah sampai pada lapisan batubara. 'aterial hasil pengerukan ataupun penggalian akan diteruskan ke Belt Wagon (B8). Bucket Wheel Excavator (B80) ini mempunyai berat mati atau dalam keadaan tidak beroperasi adalah // ton. Daya yang
7
terpasang untuk tiap-tiap Bucket Wheel Excavator (B80) adalah &.@/ 8 dengan jangkauan gali 24 m. emua peralatan yang digunakan untuk mengoperasikan Bucket Wheel Excavator (B80) ini menggunakan motor-motor listrik, antara lain % a. Motor Bucket (A=) b. Motor Belt Conveyor (A=) +. Motor Tripper (D=) d. Motor oist (A=) e. Motor Sle!ing (D=) ". Motor Oil Pump Boom & (A=) g. Motor Oil Pump Boom & (A=) Total Daya
% & F 744 k8:C k? % F &C4 k8:/44 ? % F 24 k8:/44 ? % & F & k8:/44 ? % F *7 k8:/44 ? % &F 24 k8:/44 ? % &F &/ k8:/44 ? % &.*@@ k8
Adapun bagian-bagian utama dari Bucket Wheel Excavator (B80) adalah % a. Bucket Wheel (>oda ingkup) Bucket !heel mempunyai diameter sebesar 2,& m dan pada bagian lingkaran luarnya terdapat mangkuk-mangkuk bergigi baja sebanyak & buah. 'ekanisme roda singkup digerakkan oleh sebuah motor induksi slip ring 744 k8:C k?:2@7 rpm yang dikopel dengan turbo +oupling melalui roda gigi ( gear "ox) untuk menurunkan putaran hingga C rpm dan /7 rpm tergantung pengaturan torsi motor. !ntuk pendinginan diberi minyak yang disirkulasikan oleh sebuah pompa minyak yang digerakkan oleh sebuah motor listrik (A=) k8:/44 ?olt. Dalam keadaan diam, bu+ket heel direm dengan motor brake yang digerakkan tenaga hidrolik yang sering disebut dengan Eldro# 0ldro ini digerakkan dengan motor induksi 4,//2@ k8:/44 ?. "# Sle! $ear %eceiving Boom
8
'ekanisme sleing digerakkan oleh dua buah motor arus searah dengan penguatan terpisah. 'otor ini memiliki kapasitas *7 k8. leing akan berkerja melalui roda gigi penurun putaran yang dilengkapi dengan sistem pengereman se+ara hidrolik. Tegangan D= yang digunakan untuk men+atu daya listrik ke kumparan jangkar motor diperoleh dengan menyearahkan sistem jala-jala tiga "asa menggunakan thyristor sebagai pengontrolnya. c# Sle! $ear &ischarge Boom 'ekanisme kerja dari sle! gear discharge "oom sama dengan mekanisme kerja dari sle! gear receiving "oom.
d# oist $ear &ischarge Boom uatu alat yang memiliki panjang lengan 7,7 m dan diameter dari silinder hidrolik 4 mm serta tekanan minyaknya .444 bar dengan debit minyak / :menit. Pompa hidrolik yang terdapat pada hoist gear dis+harge boom digerakkan oleh motor listrik A= dengan rating &/ k8:/44 ? dan putaran motor listrik tersebut 2@C rpm. e# oist $ear %eceiving Boom >e+ei
motor listriknya 2@C rpm. Travel $ear istem tra
9
diatas roda +raler (roda krepnya). 'asing-masing +raler digerakkan
oleh
sebuah
motor
D=
penguatan
terpisah
berkekuatan 24 k8. e+epatan motor +raler berputar dapar diatur mulai dari 44 rpm5&444 rpm. . Belt Wagon (B8) Belt !agon merupakan peralatan listrik yang digunakan untuk penambahan jangkuan B80 sehingga dapat bergerak lebih jauh dari "elt conveyor sistem atau sebagai penghubung antara B80 dengan conveyor excavator . Dengan adanya "elt !agon maka "elt conveyor tidak perlu dipindahkan letaknya. ehingga dapat mengurangi
"rekuensi
pergeseran
"elt
conveyor dari
jalur
excavating . Belt !agon terdiri dari dua bagian yaitu bagian baah dengan peralatan trak plat sebagai pemikul beban diatasnya dan bagian atas yaitu "elt conveyor sistem. Adapun data teknis dari Belt Wagon (B8) adalah % Type apasitas ebar Belt e+epatan Belt Panjang Boom 99 onsumsi istrik Berat Total Tekanan Terhadap Tanah
% B> &.444 > % &.*44 B+m:jam % &.444 mm % ,/ m:s % C, m % 7& k8 % 7/ ton % &C kpa
Agar pergerakan Belt Wagon dapat menyesuaikan dengan pergerakan B80 maka dilengkapi dengan beberapa unit-unit khusus, diantaranya % a# Cra!ler Travel $ear Cra!ler travel gear digerakkan oleh motor slip ring yang memiliki kapasitas / k8:/44 ? disertai pengamanan rem eldro dengan kapasitas *C/ '8. !ntuk mengatur +raler tra
10
+raler dan dibuat sama sedangkan untuk gerakkan belok ke+epatan salah satu motor dikurangi. "# Sle!ing $ear 'ekanisme kerja dari sle!ing gear digerakkan oleh buah motor listrik jenis slip ring dengan kapasitas k8:/44 ?. Adapun jenis-jenis motor listrik yang digunakan untuk menggerakkan Belt Wagon, diantaranya % Motor Belt Conveyor &. (A=) Motor Sle!ing (A=) Motor Travel (A=) Motor oist (A=) Motor $reasing (A=) Motor Crane (A=) Total &aya
% F &C4 k8:/44 ? % F k8:/44 ? % F / k8:/44 ? % & F *4 k8:/44 ? % & F 4,C@ k8 % & F 7,@@ k8:/44 ? % @C,/C k8
*. opper Car (HP) opper car adalah alat pengarah lompatan material menuju convetor excavating (=0). Hopper +ar ber"ungsi sebagai pengatur jatuhnya material sehingga material dapat masuk ke bagian sistem "elt conveyor . elain itu juga "ungsi dari hopper +ar ini adalah sebagai penahan gaya potensial dari material agar tidak terlalu besar. opper car dapat berjalan sepanjang rel yang terpasang dibagian kanan dan kiri dari sistem "elt conveyor . onsumsi energi listrik untuk hopper +ar ini sendiri adalah 2,* dimana kapasitas dari motor tra=) Ca"le reel car (=>=) adalah kendaran pembaa kabel listrik yang akan menyalurkan energi listrik ke B80. endaraan ini berkait dengan hopper +ar sehingga dapat bergerak diatas rel yang memuat gulungan kabel tegangan menengah 4 k? dengan panjang kabel &.&44 m. Proses penggulungan kabel ini digerakkan oleh motor induksi yang memiliki kapasitas k8:/44 ?.
11
Pada saat hopper car atau kendaraan pembaa kabel bergerak maju maka kabel harus diulur dan saat hopper car bergerak mundur maka kabel harus digulung. 'ekanisme penggulungan dan penguluran kabel ini digerakkan oleh motor slip ring khusus ( stand steel motor ). Pada saat proses penggulungan, torsi motor slip ring ini diperbesar sedangkan pada saat proses penguluran torsi motor slip ring ini diperke+il dan pada saat hopper +ar dalam keadaan diam maka torsi motor slip ring ini akan sama dengan torsi beban. Adapun jenis-jenis motor listrik yang digunakan untuk menggerakkan Ca"le reel car , diantaranya % % @ F , k8:/44 ? Motor Travel (A=) Motor Tromol (A=) % & F & k8:/44 ? Motor $reasing (A=) % & F4,/ k8:/44 ? Motor Travel C (A=) % F , k8:/44 ? Total Daya % C,/ k8 2.1.2
Peralatan Pengangkutan Proses pengangkutan
penambangan
dilakukan
material hasil oleh
"elt
penggalian
conveyor yang
ataupun saling
berkesinambungan satu sama lain. Belt conveyor juga ber"ungsi untuk mendistribusikan hasil galian, hasil penambangan menuju ke bagian penimbunan bahkan menuju tempat pengisian gerbong kereta api yang lebih dikenal dengan train loading station (T). Ditinjau dari "ungsi "elt conveyor itu sendiri dapat dibedakan menjadi lima bagian, diantaranya % &. Conveyor Excavator (=0) Conveyor excavator ber"ungsi untuk mengangkut material hasil galian menuju conveyor shunting . Daya yang digunakan untuk mengerakkan conveyor excavator ini adalah *@4 k8:C k?. . Conveyor Shunting (=) Conveyor shunting (=) ber"ungsi untuk menghubungkan conveyor excavator dengan conveyor distri"ution point . *. Conveyor &istri"ution Point (=DP) Conveyor distri"ution point (=DP) ber"ungsi sebagai pembagi material galian dimana saat B80 menggali material berupa tanah,
12
maka =0 diarahkan menuju =D oleh =DP dan bila B80 menggali material berupa batubara maka =0 akan diarahkan menuju == oleh =DP. . Conveyor &umping (=D) Conveyor dumping (=D) ber"ungsi untuk mengangkut material berupa tanah dari =DP yang akan dipindahkan menuju lokasi penimbunan tanah. /. Conveyor Coaling (==) Conveyor coaling (==) ber"ungsi mengangkut batubara dari =DP menuju penampungan batubara ( stockpile). 2.1.3
Peralatan Pem+uangan Tana# Penggalian batubara diaali dengan penggerukan tanah yang
berada pada lapisan di atas batubara. etelah proses pengerukan tanah, material yang terkumpul (non batubara) akan dipindahkan menuju lahan penimbunan yang se+ara khusus diperuntuhkan untuk material tanah. Adapun alat yang berperan dalam pemindahann ya yaitu% '# Tripper Car (T=) 'aterial tanah yang telah dipisahkan dari batubara oleh conveyor distri"ution point kemudian diangkut melalui Tripper Car , untuk ditempatkan ke dumping area. Adapun data-data teknis % a. apasitas produksi % C44 m:jam b. ebar belt % &C44 mm +. onsumsi listrik % F*44 k8:/44 ? d. Berat total % *2 ton (# Spreader (P) Spreader adalah alat yang ber"ungsi sebagai penghampar tanah, material dibuang ketempat penimbunan (&umping area). Dengan menggunakan spreader penghamburan material non batubara dapat e"isien dan merata. Data teknis Spreader % a. Type % A> &C44 &/:*/GC4 b. apasitas % C44 m:jam +. ebar belt % &C44 mm d. e+epatan belt % C,/ m:s e. onsumsi listrik % &*2/ k8:/44 ? ". Berat total % 244 Ton 13
2.1.!
Peralatan Penam+ang Batu+ara Staker ) %eclaimer adalah suatu peralatan yang ber"ungsi ganda
yaitu
dapat
menimbun
batubara
kedalam stockpile dengan
menggunakan Bucket Wheel yang dikirim T melalui "elt conveyor . 'ekanisme :> dalam mengangkut batubara% a. ;perasi Stacking* yaitu batubara diangkut oleh == dan diterima oleh :> dan selanjutnya ditimbun di Stockpile +. ;perasi reclaiming , yaitu :> akan mengambil kembali batubara yang ditimbun di Stockpile dan kemudian disalurkan ke T ,. ;perasi By+pass, yaitu batubara dari == langsung disalurkan ke T tanpa singgah di Stockpile d. ;perasi gabungan, merupakan gabungan antara operasi By+pass dan reclaimin. 2.1.$
Peralatan Pemuatan Batu+ara Train ,oading Station adalah adalah alat yang digunakan untuk
memuat batubara ke gerbong-gerbong kereta api yang terdiri dari tiga unit, yakni% T&, T, dan T*. T & bekerja se+ara otomatis yang dihubungkan dengan :>. edangkan untuk T ber"ungsi sebagai +adangan dari T&. !ntuk T* berada di Banko Barat. T terdiri dari ban berjalan 0== & dengan gerbong pengisian dengan ukuran% a. Panjang % &&m b. ebar % @.7m +. Tinggi % *m 2.1.&
Peralatan Bantu a. Pompa istrik !ntuk pengeringan di TA digunakan pompa rendam, pompa
ini dibuat khusus untuk pompa air pada kolam penampung air. Pada saat permukaan air tingi maka pelampung akan miring dan se+ara otomatis akan menjalankan motor bila pelampung mengambang maka saklar dalam pelampung akan terputus sehingga motor pompa berhenti bekerja. +. &o-er dan Truck 14
&o-er dan truck beroperasi sebagai alat pembantu di TA apabila akan mengambil material yang tidak dapat diambil dan dijangkau oleh B80. 2.2 Letak -e%grais PT. Bukit Asam beralamat terletak di Tanjung 0nim, e+amatan
aang idul, abupaten 'uaraenim, Pro
perusahaan dalam men+apai tujuan da adalah n sasaran yang ingin di+apai oleh perusahaan. Adapun
Men.adi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan/# 'isi Perusahaan 'engelola sumber energi dengan mengembangkan kompetensi korporasi dan keunggulan insani untuk memberikan nilai tambah
.*.*
maksimal bagi stakeholder dan lingkungan. #ilai-nilai Perusahaan Adapun nilai-nilai yang dijalankan oleh PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah sebagai berikut % &. ?isioner Bekerja +erdas. . 9ntegritas 15
'engedepankan
perilaku
per+aya,
terbuka,
positi",
jujur,
berkomitmen dan bertanggung jaab. *. 9no
. Pro"esional 'elaksanakan semua tugas dengan kompetensi, kreati
2.$ 'truktur )rganisasi PT. Bukit Asam /Perser%0 T+k. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk senantiasa melakukan peninjauan dalam
struktur organisasi perseroan untuk meningkatkan e"isiensi dan e"ekti"itas kerja serta sejalan dengan tuntutan perubahan dan kondisi usaha perusahaan. PT Bukit Asam dipimpin oleh seorang Direktur !tama yang dibantu oleh / orang direktur, yaitu% &. Direktur euangan . Direktur ;perasi atau Produksi *. Direktur Pengembang !saha . Direktur #iaga /. Direktur D' dan !mum
16
elain
kelima
direktur
tersebut,
yang
berada
dibaah
dan
bertanggungjaab langsung kepada Direktur !tama adalah satuan Pengaas 9nternal, sistem 'anajemen Perusahaan dan ekretaris Perusahaan. Direktur ;perasi dan Produksi membaahi !nit kerja yang ada yaitu !nit Pelabuhan Tarahan, !nit Pertambangan Tanjung 0nim, !nit Dermaga ertapati dan !nit Pertambangan ;mbilin. !nit pertambangan Tanjung 0nim dikepalai oleh seorang $eneral 'anager yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh beberapa enior 'anager, yang salah satunya adalah enior 'anager Peraatan, yang membaahi beberapa 'anager, yaitu% &. . *. .
'anager Bengkel !tama 'anager Peren+anaan Peraatan 'anager Peraatan 'esin 'anager Peraatan istrik (8atrik) edangkan seorang 'anager dalam menjalankan tugasnya dibantu
oleh Asisten 'anager, untuk 'anager Peraatan istrik Dibantu oleh 7 orang Asisten 'anager% &. . *. .
Asisten 'anager 8atrik B80 System Asisten 'anager 8atrik Po!er Supply dan Penunjang Asisten 'anager 8atrik '== dan =H6 Asisten 'anager 8atrik Trou"le Shooting $roup A - D
17
2.& -am+aran umum PLTU Bank% Barat /PT Bukit Asam0
18
PT Bukit Asam (Persero) Tbk memproyeksikan hingga akhir tahun 4& dapat mengoperasikan tiga Pembangkit istrik Tenaga !ap (PT!) berkapasitas total CC '8. Pasokan listrik tersebut berasal dari tiga pembangkit, yaitu PT! Banko Barat 'uara 0nim dengan kapasitas terpasang *F&4 '8, PT! Pelabuhan Tarahan dengan kapasitas terpasang F@ '8 dan PT! Banjarasi dengan kapasitas terpasang F&&4 '8 yang beoperasi komersial pada semester 99 4&. 2. 'istem kelistrikan PT Bukit Asam 0nergi listrik yang digunakan di PT Bukit Asam (Persero) Tbk dipasok
dari Pembangkit istrik Tenaga !ap (PT!) 'ulut Tambang yang berada di Banko Barat dengan kapasitas *F&4 '8 dan energi listrik dari P# sebagai +adangan pada saat terjadi pemutusan pada jaringan maupun pembangkitan PT! 'ulut Tambang. 'elalui sistem sinkronisasi,
energi listrik
yang berasal
dari
Pembangkit istrik Tenaga !ap (PT!) 'ulut Tambang dan energi listrik yang berasal dari P# diatur sedemikian rupa sehingga nilai "rekuensi dan sudut "asa menjadi sama dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Pada sistem sinkronisasi, pasokan energi listrik bisa melalui dua buah sumber ataupun bisa salah satu yang dijadikan sebagai sumber energi listrik. !ntuk melakukan sikronisasi digunakan alat yang bernama change over s!itch (=;). Change over s!itch ber"ungsi untuk mengganti supply energi listrik yang semula berasal dari Pembangkit istrik Tenaga !ap (PT!) 'ulut Tambang menjadi sumber energi listrik yang bersumber dari P# ataupun sebaliknya.
BAB III LANDA'AN TE)(I
19
3.1
'istem Distri+usi Energi Listrik
istem distribusi listrik merupakan bagian dari sistem tenaga listrik,yaitu dimulai dari sumber daya atau pembangkit listrik sampai kepada konsumen. Di masa sekarang ini,kebutuhan akan tenaga listrik meningkat maka sangat diperlukam suatu sistem pendistribusian tenaga listrik dari pembangkit sampai kepada para konsumen dengan keandalan yan g tinggi. Adapun "ungsi dari distribusi tenaga listrik tersebut adalah % &. Pembagian
atau
penyaluran
tenaga
listrik
ke
beberapa
tempat
(konsumen). . 'erupakan sub sistem tenaga listrik yang berhubungan dengan konsumen,karena +atu daya pada pusat-pusat beban (konsumen) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
$am"ar 0#' Sistem pendistri"usian listrik
Dilihat dari gambar diatas dalam sistem tenaga listik,pendistribusian listrik itu sendiri harus melalui beberapa tahapan. Dan tahapan-tahapan ini
20
sangat berpengaruh sekali dalam proses penyaluran pendistribusian energi listrik sebelum sampai ke konsumen. Dalam
pendistribusian tenaga listrik,diperlukam
pula beberapa
komponen-komponen utama yang ber"ungsi untuk menunjang distribusi tenaga listrik dari pusat pembangkit sebelum dapat digunakan oleh konsumen. adapun komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut,yaitu % &. $ardu 9nduk ($9) 6ungsi dari gardu induk sendiri adalah mentrans"ormasikan daya listrik yg dihasilkan dari pusat-pusat pembangkit ke gardu induk lainnya dan juga ke gardu-gardu distribusi yang merupakan interkoneksi dalam distribusi tenaga listrik. . $ardu hubung ($H) 6ungsi gardu hubung adalah menerima daya listrik dari gardu induk yang telah diturunkan menjadi tegangan menengah dan menyalurkan atau membagi daya listrik tanpa merubah tegangannya melalui jaringan distribusi primer (3T') menuju gardu atau trans"ormator distribusi. 'erupakan satu gardu yang terdiri dari peralatan-peralatan hubung serta alat-alat kontrol lainnya,namun tidak terdapat trans"ormator daya. Alat penghubung yang terdapat pada gardu hubung adalah sakelar beban yang selalu dalam kondisi terbuka (normally open). akelar ini bekerja atau menutup hanya jika penyulang utama mengalami gangguan. *. $ardu Distribusi ($D) $ardu distribusi merupakan suatu tempat instalasi listrik yang didalamnya terdapat alat-alat % pemutus, penghubung, pengaman dan tra"o distribusi untuk mendistribusikan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan beban konsumen. Peralatan-peralatan ini ber"ungsi untuk menunjang pendistribusian tenaga listrik agar kontinuitas pelayanan terjamin,bernutu tinggi dan menjamin keselamatan bagi manusia. Adapun "ungsi dari gardu distribusi tersebut adalah sebagai berikut %
21
a. 'enyalurkan atau meneruskan tenaga listrik tegangan menengah ke konsumen yang menggunakan tenaga listrik tegangan rendah. b. 'enurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah selanjutnya didistribusikan kembali ke konsumen yang menggunakan tenaga listrik tegangan rendah. +. 'enyalurkan dan meneruskan tenaga listrik tegangan menengah ke gardu distribusi linnya ke gardu hubung. Ada kategori dalam saluran Transmisi,yaitu % &. aluran !dara (Overhead line) . aluran baah tanah (1derground line). Adapun ruang lingkup jaringan distribusi terdiri dari % a. aluran !dara Tegangan 'enengah (!T') yang terdiri dari tiang konduktor,pengaman dan pemutus serta alat kelengkapannya. b. aluran abel Tegangan 'enengah (T') yang terdiri dari kabel tanah,indoor dan
outdoor termination,batu bata,pasir beserta alat
kelengkapannya. +. $ardu Trans"ormator yang terdiri dari tiang,pondasi tiang,rangka tempat trans"ormator, ? panel, pipa-pipa pelindung, arrester , kabel-kabel, trans"ormator band, peralatan grounding beserta alat kelengkapannya. d. aluran !dara Tegangan >endah (!T>) dan aluran abel Tegangan >endah peralatan dan material yang digukan sama dengan aluran !dara Tegangan 'enengah (!T') dan aluran abel Tegangan 'enengah (T'). 1ang membedakan adalah dimensinya saja. 3.2 lasiikasi 'istem aringan Distri+usi e+ara umum sistem jaringan distribusi dapat diklasi"ikasikan sebagai berikut % 3.2.1 lasiikasi +erdasarkan nilai tegangann4a dapat di+edakan menjadi dua jenis 4aitu 5 a. aluran distribusi primer aluran distribusi primer ini terletak pada sisi primer
trans"ormator distribusi yaitu antara titik sekunder gardu induk dengan titik trans"ormator distribusi. aluran ini menyalurkan
22
tegangan 4 k? yang lebih dikenal dengan tegangan menengah ataupun tegangan 74 k? hingga tegangan &/4 k?. b. aluran distribusi sekunder aluran distribusi sekunder ini terletak pada sisi sekunder trans"ormator distribusi yaitu titik sekunder trans"ormator dengan titik +abang menuju beban. 3.2.2
lasiikasi +erdasarkan +entuk tegangann4a dapat di+edakan menjadi dua jenis 4aitu 5 a. aluran distribusi direct current (D=) yaitu tegangan yang
disalurkan merupakan tegangan searah. b. aluran distribusi alternating current (A=) yaitu tegangan yang disalurkan berupa tegangan bolak-balik. 3.2.3
lasiikasi +erdasarkan jenis atau tipe k%ndukt%r 4ang dipakai dapat di+edakan menjadi tiga jenis 4aitu 5 a. aluran kon"igurasi horiontal pada saluran dengan kon"igurasi
horiontal, letak saluran "asa dengan "asa lain atau "asa dengan netral atau saluran positi" dengan saluran negati" (pada sistem D=) membentuk garis horiontal.
$am"ar 0#( Saluran 2onfigurasi ori-ontal b. aluran kon"igurasi
23
$am"ar 0#0 Saluran 2onfigurasi 3ertikal
+. aluran on"igurasi Delta aluran kon"igurasi delta terjadi ketika kedudukan slauran satu sama lain membentuk suatu segitiga (delta).
$am"ar 0#4 Saluran 2onfigurasi &elta d. 3aringan Distribusi intas Bangunan uatu jaringan dapat dikatakan sebagai jaringan distribusi lintas bangunan ketika pemasangan kaat berada di dekat bangunan dan juga berada diatas jalan raya.
24
$am"ar 0#5 6aringan &istri"usi ,intas Bangunan
e. 3aringan Distribusi intas Bangunan !ntuk jaringan distribusi lintas
bangunan
ini
dilihat
berdasarkan tarikan kaat penghantar pada tiang ujung.
$am"ar 0#7 6aringan &istri"usi ,intas Bangunan Tarikan Tiang 3.2.!
lasiikasi +erdasarkan susunan /k%nigurasi0 salurann4a dapat di+edakan menjadi 5 &. 3aringan Primer >adial 3aringan primer radial merupakan bentuk jaringan distribusi
yang paling sederhana dan paling banyak digunakan karena pada jaringan ini saluran ditarik se+ara radial dari suatu titik sumber dari jaringan tersebut dan ber+abang-+abang ke titik-titik beban yang dilayaninya. =atu daya berasal dari satu sumber, karena adanya per+abangan maka arus beban yang mengalir tidak sama besar. Hal ini disebabkan oleh kerapatan arus pada beban yang terdapat disetiap titik sepanjang saluran tersebut tidak sama besar maka luas penampang untuk konduktor yang digunakan pada jaringan radial ini tidak harus sama. Adapun spesi"ikasi dari jaringan radial ini terdiri dari beberapa ma+am yaitu % a. Bentuknya sederhana b. Biaya in
25
+. ualitas pelayanan dayanya relati" jelek karena rugi tegangan dan rugi daya yang terjadi pada saluran relati" besar. d. ontinuitas pelayanan daya tidak terjamin karena antara titik sumber dan titik beban hanya ada satu alternati" saluran sehingga jika salah satu saluran tersebut mengalami gangguan maka seluruh rangkaian sesudah titik gangguan akan mengalami "lack out se+ara total. 3aringan distribusi radial ini memiliki beberapa bentuk modi"ikasi antara lain % &. >adial tipe pohon
$am"ar 0#8 %adial Tipe Pohon
. >adial dengan tie dan sit+h pemisah
26
$am"ar 0#9 %adial dengan Tie dan S!itch Pemisah *. >adial dengan pusat beban
$am"ar 0#: %adial dengan Pusat Be"an . >adial dengan pembagian phase area
27
$am"ar 0#'; %adial dengan Pem"agian Phase ing Pada jaringan primer loop atau ring ini, sumber energi listrik lebih dari satu dan merupakan bentuk jaringan tertutup. usunan rangkaian membentuk ring yang memungkinkan titik beban dilayani oleh dua penyulang sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih baik karena rugi tegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih ke+il.
$am"ar 0#'' 6aringan &istri"usi Tipe ,oop atau %ing
28
Bentuk loop terdiri dari dua ma+am, yaitu % a.
Bentuk open loop Pada rangkaian ini jika dilengkapi dengan normally+ open s!itch dalam keadaan normal maka rangkaian selalu terbuka.
$am"ar 0#'( 6aringan &istri"usi %ing Ter"uka
b.
Bentuk close loop Pada rangkaian ini jika dilengkapi dengan normally+close s!itch dalam keadaan normal maka rangkaian selalu tertutup.
$am"ar 0#'0 6aringan &istri"usi %ing Tertutup
29
+. 3aringan Primer 3aring-jaring (#0T) 3aringan ini merupakan gabungan dari beberapa saluran mesh dimana terdapat lebih dari satu sumber sehingga membentuk saluran interkoneksi. Adapun spesi"ikasi dari jaringan #0T ini adalah % &. ontinuitas penyaluran daya paling terjamin. . ualitas tegangannya baik karena rugi daya pada saluran amat ke+il. *. Dibanding dengan bentuk lain, paling lues (flexi"le) dalam mengikuti pertumbuhan dan perkembangan beban. . ebelum pelaksanaannya memerlukan koordinasi peren+anaan yang teliti dan rumit. /. 'emerlukan biaya in
dalam
pengoperasiannya.
$am"ar 0#'4 6aringan Primer =ET d. 3aringan Primer Spindle 3aringan primer spindle merupakan modi"ikasi dari beberapa bentuk dasar jaringan distribusi dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan dan kualitas sistem. Pada jaringan ini terdapat maksimal C buah penyulang dalam keadaan dibebani dan satu penyulang dalam keadaan kerja tanpa beban.
30
$am"ar 0#'5 6aringan Primer Spindle e. 3aringan Primer >adial 9nterkoneksi Pada jaringan primer radial interkoneksi terdiri lebih dari satu saluran radial tunggal yang dilengkapi dengan load "reak s!itch (B) sebagai saklar interkoneksi. e+ara umum baik buruknya sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik dapat ditinjau dari beberapa hal, diantaranya % &. ontinuitas pelayanan . ualitas daya *. Perluasan dan penyebaran . 6leksibel /. ondisi dan situasi lingkungan C. Pertimbanagan ekonomi 3.2.$
lasikasi Berdasarkan Hu+ungan (angkaian Da4an4a 'enurut hubungan rangkaian dayanya,maka dapat dikategorikan
dalam * (tiga) jenis,diantaranya % a. >el tunggal ( single "us) Pada rel tunggal memiliki kelamahan dalam hal keandalan, dan kontinuitas
pelayanan
31
serta
kurang
"leksibel
dalam
pengoperasiannya. Apabila terjadi kerusakan pada rel, seluruh pusat listrik harus dipadamkan jika akan melakukan perbaikan b. >el $anda (Double Bus) &. >el $anda dengan satu P'T >el ganda dengan satu P'T tunggal ditunjukkan pada gambar *.&C. Hubungan ke rel & dan rel dilakukan melalalui P'. >el ganda umumnya dilengkapi P'T beserta P'-nya yang ber"ungsi menghubungkan rel & dan rel . Dengan rel ganda, sebagian instalasi dapat dihubungkan ke rel & dan sebagian lagi ke rel . edua rel tersebut dapat dihubungkan paralelatau terpisah dengan +ara menutup atau membuka P'T kopel. Apabila beban akan dipindahkan, terlebih dahulu P'Tnya harus dibuka (memerlukan pemadaman), disusul
pembukaan
P'
rel
yang
akan
selanjutnya dilepas,
batu
memasukkan P' rel yang dituju, urutannya tidak boleh terbalik dan apabila terbalik maka akan terjadi hubung paralel antara rel yang belom tentu sama tegangannya dan berbahaya
$am"ar 0#'7 %el $anda dengan satu PMT . >el $anda dengan dua P'T >el $anda dengan dua P'T sama seperti rel ganda dengan satu P'T, tetapi semua unsur dapat dihubungkan ke rel & atau rel atau dua-duanya melalui P'T sehingga "leksibilitasnya lebih baik. Pemindahan beban dari rel & ke rel dapat dilakukan tanpa pemadaman, karena dengan adanya P'T, pemindahan beban dilakukan dengan menutup rel yang dituju kemudian 32
membuka P'T rel yang dilepas. >el & dan rel tegangannya harus sama baik besarnya maupun "asanya, setelah itu baru P'T masuk
$am"ar 0#'8 %el $anda dengan dua PMT *. >el $anda dengan &&: P'T >el dengan P'T &&:
adalah rel ganda dengan * buah
P'T diantara rel. 3ika rel-rel diberi identi"ikasi sebagai rel A dan rel B, maka P'T yang dekat dengan rel A diberi identi"ikasi sebagai P'T A&, P'T A, dan seterusnya. P'T yang dekat dengan rel B diberi identi"ikasi sebagai P'T B&, P'T B, dan seterusnya. P'T yang ditengah disebut P'T diameter dan diberi identi"ikasi sebagai P'T AB&, P'T AB, dan seterusnya. Bagian-bagian dari instalasi dihubungkan pada titik-titik yang letaknya antara P'T A dengan P'T B dan pada titik-titik yang letaknya antara P'T B dengan P'T AB. Dibandingkan rel sebelumnya, rel dengan P'T &&: ini memiliki keandalan yang paling tinggi. 3ika rel A mengalami gangguan, dengan membuka semua P'T bernomor A beserta P'-nya, daya tetap dapat disalurkan se+ara penuh. 3ika rel B mengalami gangguan, dengan membuka semua P'T bernomor B beserta P'-nya, daya tetap dapat
33
disalurkan se+ara penuh. Apabila rel A dan rel B mengalami gangguan, dengan membuka semua P'T bernomor A dan P'T bernomor B beserta P'-nya, daya tetap dapat disalurkan alaupun dengan "leksibilitas pembebanan yang berkurang
$am"ar 0#'9 %el $anda dengan '' ) ( PM
34
BAB I6 (E)N*-U(A'I 'I'TE" A(IN-AN DI'T(IBU'I LI'T(I DALA" UPA7A )NTINUITA' PENDI'T(IBU'IAN BATUBA(A PADA A(IN-AN TL' DUA DAN TL' TI-A PT.BUIT A'A" /PE('E()08TB !.1 Latar Belakang Di suatu perusahaan energi yang bergerak di bidang batubara, PT. Bukit
Asam (persero) Tbk, harus memperhatikan banyak hal untuk dapat memenuhi permintaan batubara dari konsumen mulai dari lahan tambang, peralatan tambang, proses tambang dan proses pendistribusian batubara itu sendiri. Proses pendistribusian batubara ini harus dilakukan se+ara kontinu atau terus menerus sampai semua permintaan batubara ke konsumen dapat terpenuhi. 'engingat hampir semua peralatan yang digunakan dalam proses penambangan menggunakan listrik dalam pengoperasiannya,maka sistem kelistrikan di dalam tambang haruslah andal sehingga dapat menunjang proses penambangan dengan baik agar semua permintaan akan batubara dapat terpenuhi. !.2 'istem aringan Distri+usi Listrik Penyediaan daya listrik pada PT. Bukit Asam (persero),Tbk. dilayani oleh
suatu $ardu 9nduk yang berlokasi di TA (Tambang Air aya). $ardu induk ini atau yang disebut ' ('ainit+h tation) menerima suplai daya listrik tegangan 4 k?dari pembangkit yaitu PT! Bukit Asam yang berjarak & m dari gardu induk TA dengan kapasitas daya pembangkitan F C/ '8 dan PT! Tanjung 0nim yang terletak di Bangko barat dengan kapasitas daya * F &4 '8. Pendistribusian tenaga listrik di Tambang Air laya menggunakan kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik tegangan menengah tipe >adial yang telah dimodi"ikasi, serta tipe bus yang digunakan yaitu tipe rel daya gelang >ring "us?. 'odi"ikasi ini diakibatkan oleh adanya beban-beban alat 35
tambang utama (AT!) yang bergerak se+ara kontinyu. e+ara garis besar sistem jaringan distribusi di Tambang Air aya dibagi menjadi bagian, yaitu % 3aringan 4 k? yang diberi nama >ing A dan jaringan C k? yang diberi nama >ing B. !.3 Train Loading Station /TL'0 Train ,oading Station (T) adalah alat yang digunakan untuk memuat
batubara ke gerbong-gerbong kereta api. Ada * T yang digunakan di PTBA yaitu T &, T , dan T *. #amun hanya T saja yang dioperasikan dengan +ara kontinu yakni T * yang berada di Bangko barat dan T & yang ada di 'TB (mulut tambang baru) sedangkan T digunakan sebagai +adangan dari T & apabila terjadi gangguan:raatan pada T &. Dalam proses pengoperasiannya, T menggunakan listrik sebagai sumber penggeraknya. !.! 'um+er Energi Listrik pada TL' 0nergi listrik pada T disuplai dari ' melalui "eeder A4@ langsung
ke >&-& atau dari "eeder A&* menuju ke ' mini kemudian masuk ke >&- kemudian masuk >&-& kemudian baru masuk ke T . !ntuk T * energi listrik langsung disuplai dari PT! Bangko barat atau disuplai dari ' melalui "eeder A&C kemudian masuk ke >&-&7 kemudian masuk ke T *. !.$ %nigurasi 'istem aringan Distri+usi Listrik pada TL' on"igurasi sistem jaringan distribusi listrik yang digunakan pada T
adalah kon"igurasi radial dan kon"igurasi loop)ring .
!.& Dasar Petim+angan Penggantian k%nigurasi 'istem l%%p Pada TL' 2 dan TL' 3. Pada aalnya kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik yang
digunakan pada T ini semuanya menggunakan kon"igurasi jaringan distribusi listrik tipe radial. eperti pada +ontoh T , sumber energi listriknya hanya bergantung pada feeder A4@ saja, yang apabila feeder A4@ ini tejadi gangguan, maka semua akti"itas yang ada di T otomatis akan terputus. Hal ini tentu 36
saja sangat berpengaruh dengan proses pendistribusian batubara ke konsumen akan terganggu dan otomatis kerugian yang terjadi sangatlah "atal dari segi ekonomi, perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak sedikit dan dilihat dari segi peralatan, kemungkinan akan terjadinya kerusakan pada T ini sangat besar apabila gangguan ini terjadi terus-menerus dan berulang-ulang. #amun, pada tahun 4&* yang lalu kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik pada T dirubah menjadi kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik tipe loop)ring . on"igurasi sistem jaringan distribusi listrik ini menggunakan sumber listrik sebagai sumber listrik untuk menggerakan T. Tapi hanya T saja yang mengalami perubahan >ekon"igurasi jaringan distribusi listrik,yaitu T dan T *. Hal ini dilakukan karena menurut data gangguan yang diperoleh dari gardu induk yang ada di TA, untuk feeder A4@ adalah yang paling sering terjadi gangguan:tahun. ehingga untuk mengantisipasi tidak bekerjanya T dan kerusakan pada alat, maka perubahan kon"igurasi sistem jaringan distribusi dirubah dari kon"igurasi yang menggunakan sistem radial menjadi kon"igurasi sistem loop)ring . !. Data penunjang Data rekapitulasi gangguan, dalam hal ini ditinjau dari A9D9 dan A969nya
adalah data pendukung dilakukannya rekon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik pada T dan T *.
!..1
Data 'AIDI dan 'AI*I 291! Ta+el !.1 Data 'aii 'aidi 291!
BULAN 3anuary 6ebruary 'ar+h
(EAP 'AI*I TAHUN 291! 'AI*I * *4
'AIDI &@,74 /,@ ,
April 'ay 3une 3uly
*4 2 4
/,&* ,C7 &&,// ,@7
37
August eptember ;+tober #o
!..2
C & ** 4 *7 398$
7,/ *&,*7 C&,C* *,2 *,7 228&!
-raik 'AIDI dan 'AI*I 291! 70 60 50 40 30
SAIFI
20
SAIDI
10 0
$ra"ik .& A9D9 dan A969 4& !.; Prinsip erja !ntuk sistem loop, yang diterapkan pada T PT. Bukit Asam (persero),
Tbk.saat ini bertujuan untuk mengantisipasi gangguan pada salah satu feeder .
38
3adi se+ara prinsip kerjanya apabila terjadi gangguan dari jalur A4@ maka jalur akan diamankan terlebih dahulu oleh P'T kemudian teknisi akan memanu&-& dengan +ara membuka S!itch 4 dan menghubungkan S!itch 4 yang merupakan jarngan yang berasal dari ' mini. ebelum sumber dari jalur ' mini dimasukkan melalui S!itch 4 terlebih dahulu sumber 4 diputus tegangannya agar pada saat menghubungkan S!itch 4 tidak terjadi per+ikan api. Hal ini sangat berbeda jauh dengan sitem kon"igurasi sebelumnya yang menggunakan sistem kon"igurasi radial dimana pada saat gangguan pada jalur A4@, maka T akan sementara berhenti beroperasi dikarenakan hanya mengandalkan & supply energi listrik saja untuk mengoperasikan T . Didalam proses pergantian kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik pada T dan T *, dibutuhkan pula komponen penunjang agar kon"igurasi sistemnya dapat berjalan denga baik. !.< %mp%nen Penunjang omponen penunjang diperuntukan agar kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik dapat beroperasi sesuai dengan prinsip kerja kon"igurasi sistem tersebut.
39
BAB 6 PENUTUP
$.1 esimpulan etelah melakukan pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang
diperoleh dari pembahasan tersebut adalah % &. on"igurasi sistem jaringan distribusi di Tambang Air aya (TA) menggunakan kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik tegangan menengah tipe radial yang telah di modi"ikasi. . Aalnya pada T dan T * masih menggunakan kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik tipe radial sebelum akhirnya diganti menjadi kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik tipe loop:ring. *. Dalam pergantian kon"iguasi sistem jaringan distribusi listrik ini sendiri diperlukan alat listrik penunjang yaitu >'! (>ing 'ain !nit). . Pertimbangan diadakannya pergantian kon"igurasi sistem jaringan distribusi listrik dari tipe radial ke tipe loop:ring ini dikarenakan sering terjadinya gangguan jaringan distribusi listrik pada "eeder A4@ yang langsung
40