BAB 3 LAPORAN AUDIT
Lapo Lapora ran n merup merupak akan an hal hal yang yang esens esensia iall dala dalam m penug penugas asan an audi auditt dan dan karena a lapo lapora ran n berf berfung ungsi si meng mengko komun munik ikas asik ikan an temu temuan an-t -tem emua uan n assurance karen audito auditor. r. Para Para pengg pengguna una lapora laporan n keuang keuangan an menyan menyandar darkan kan diri diri pada pada lapora laporan n auditor untuk memperoleh keandalan dari laporan keuangan perusahaan. Agar para pengguna laporan dapat memahami laporan audit, maka profesi auditor telah telah menyed menyediak iakan an standa standarr kalima kalimatt yang yang digun digunaka akan n dalam dalam lapora laporan n audito auditor. r. Laporan audit adalah tahap akhir dari keseluruhan proses audit. Laporan Audit Bentuk Baku Terdiri dari tujuh unsur yaitu : 1. Judul Judul Lapora Laporan n, biasa iasany nya a di dalam lam judu judull lapo lapora ran n terc terca antum ntum kata kata independen dengan maksud untuk memberitahu para pengguna laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan secara objektif (tidak memihak). 2. Alamat Laporan Audit, alamat biasanya ditujukan kepada perusahaan, para pemegang saham, atau dewan direksi perusahaan. 3. Paragraf Pendahuluan, paragraf ini berisi tiga hal : a. Suat Suatu u perny pernyat ataa aan n sede sederh rhan ana a bahw bahwa a kanto kantorr akunt akuntan an publ public ic tela telah h melaksanakan audit. b. Perny ernya ataan taan lapo lapora ran n keua keuang nga an yang yang telah elah diaud iaudit it,, terma ermasu suk k pencantuman tanggal neraca, serta periode akuntansi dari laporan laba rugi dan laporan arus kas. c. Pernya Pernyataa taan n bahwa bahwa laporan laporan keuangan keuangan merupak merupakan an tanggu tanggung ng jawab manajemen dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pelaksanaan audit. 1. Paragraf Scope, paragraf ini berisi pernyataan faktual tentang apa yang dila dilakuk kukan an audi audito torr sela selama ma pros proses es audi auditt dan dan meny menyat atak akan an bahw bahwa a audi auditt dirancang dirancang untuk memperoleh memperoleh keyakinan keyakinan yang memadai bahwa laporan laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. 2. Paragraf Pendapat, merupakan merupakan paragraf paragraf yang menyaji menyajikan kan kesimpula kesimpulan n auditor berdasarkan hasil dari proses audit yang dilakukan. 3. Nama KAP, nama akan mengidentifikasikan kantor akuntan publik atau praktisi mana yang yang telah melaksanakan proses audit. 4. Tanggal Laporan Audit, tanggal yang tepat untuk dicantumkan dalam laporan audit adalah tanggal pada saat auditor menyelesaikan prosedur audit terpenting di lokasi pemeriksaan.
Lapora Laporan n audit audit standa standarr tanpa tanpa syarat syarat diter diterbit bitkan kan bila bila kondis kondisi-k i-kond ondisi isi berikut berikut terpenuhi: 1. Semua Semua lapora laporan—ne n—nerac raca, a, lapora laporan n laba laba rugi, rugi, lapora laporan n laba laba ditaha ditahan, n, dan laporan arus kas—sudah termasuk dalam laporan keuangan.
2. Ketiga Ketiga standar standar umum telah dipatuhi dipatuhi dalam dalam semua semua hal yang berkai berkaitan tan dengan penugasan. 3. Bukti Bukti audit audit yang yang cukup cukup memada memadaii telah telah terkump terkumpul, ul, dan audito auditorr telah telah melaks melaksana anakan kan audit audit ini dengan dengan cara cara yang yang memung memungkin kinkan kannya nya untuk untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi . 4. Laporan keuangan telah disajikan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang yang berlak berlaku u umum. umum. Hal itu juga juga berart berartii bahwa bahwa pengun pengungka gkapan pan yang yang memadai telah tercantum dalam catatan kaki dan bagian—bagian lain dan laporan keuangan. 5. Tida Tidak k terd terdap apat at situ situas asii yang yang memb membua uatt audi audito torr mera merasa sa perl perlu u untu untuk k menamb menambahk ahkan an sebuah sebuah paragr paragraf af penjel penjelasa asan n atau atau modifi modifikas kasii kata-ka kata-kata ta dalam laporan audit. Empat Kategori Laporan Audit Wajar tanpa Pengecualian
Wajar tanpa Pengecualian dengan paragraf Penjelasan atau
Dengan
Tidak wajar ( Adverse Adverse ) atau Menolak Memberikan
Kelima kondisi telah dipenuhi.
Suat Suatu u audi auditt yang yang leng lengka kap p tela telah h dila dilaksa ksana naka kan n deng engan hasi hasill yang yang memu memua aska skan dan dan lapo lapora ran n keua keuang ngan an tela telah h disa disaji jika kan n deng dengan an waja wajarr teta tetapi pi audi audito torr yaki yakin n bahw bahwa a pent penting ing atau atau waji wajib b untu untuk k memberi informasi tambahan. Auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuang keuangan an telah telah disaji disajikan kan dengan dengan wajar, wajar, tetapi tetapi lingkup audit telah dibatasi secara material atau prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak diikuti pada saat menyiapkan laporan keuangan. Auditor Auditor menyimpulkan menyimpulkan bahwa laporan laporan keuangan keuangan tida tidak k disa disaji jika kan n seca secara ra waja wajarr (pen (penda dapa patt tida tidak k waja wajar) r),, sehi sehing ngga ga ia tida tidak k dapa dapatt memb member erik ikan an pend pendap apat at meng mengena enaii apak apakah ah lapo lapora ran n keua keuang ngan an telah disajikan secara wajar (menolak memberikan pend endapat apat), ), atau atau audit udito or tid tidak ind indepen epende den n (menolak memberikan pendapat).
Laporan Laporan Audit Audit Wajar Wajar tanpa tanpa syarat dengan dengan paragraf paragraf pen jelasan atau modifikasi kalimat Beberapa penyebab ditambahkannya suatu paragraph penjelasan atau modifikasi kalimat pada laporan audit bentuk baku antara lain :
1.
Tida Tidak k adan adanya ya kons konsis iste tens nsii dala dalam m pene penera rapa pan n prin prinsi sip p akun akunta tans nsii yang yang berlaku umum. 2. Keti Ketida dakp kpas asti tian an atas atas kela kelang ngsun sunga gan n hidup hidup per perus usah ahaa aan n (going concern ). 3. Audi Audito torr menye menyetu tujui jui terja terjadi diny nya a peny penyim impa pang ngan an dari dari prins prinsip ip akunt akuntan ansi si yang berlaku umum. 4. Penek enekan anan an pad pada sua suatu tu masa masala lah. h. 5. Lapo Lapora ran n yan yang g meli meliba batk tkan an audi audito torr lai lainny nnya. a. Keempat Keempat penyebab penyebab pertama pertama dibutuhkan dibutuhkan suatu paragraph paragraph penjelasan. penjelasan. Pada masing-masing masing-masing kasus, ketiga paragraf standar tetap disertakan disertakan tanpa dita ditamb mbah ahii modi modifi fika kasi si apap apapun un kemu kemudi dian an dita ditamb mbah ahka kan n sebu sebuah ah para paragr graf af penjelasan dan baru diikuti dengan paragraf pendapat. Konsistensi versus Komparabilitas Audi Audito torr harus harus dapa dapatt menen menentu tuka kan n perb perbed edaa aan n anta antara ra perub perubah ahan anya yang ng dapa dapatt mempenga ngaruhi konsi nsistensi pelaporan serta perubahan yang dapat mempengaruhi komparabilitas, tapi tidak mempengaruhi konsistensi pelaporan. Berikut ini adalah contoh-contoh perubahan yang mempengaruhi konsistensi dan karenanya, memerlukan paragraf penjelasan jika perubahan tersebut material : 1. Perub Perubah ahan an prins prinsip ip akunt akuntan ansi si,, sepe sepert rtii peru peruba baha han n meto metode de peni penila laia ian n persediaan dan FIFO menjadi LIFO. 2. Perub Perubah ahan an enti entita tas s pela pelapo pora ran, n, sepe sepert rtii pena penamb mbah ahan an perus perusah ahaa aan n baru baru dalam laporan keuangan gabungan. 3. Perbaikan Perbaikan kesalahan kesalahan yang melibatkan melibatkan prinsip-pr prinsip-prinsip insip akuntansi, akuntansi, yaitu dengan mengubah prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum menjadi prinsip prinsip akuntansi akuntansi yang berlaku umum, termasuk termasuk perbaikan perbaikan atas akibat akibat dari kesalahan penggunaan prinsip akuntansi tersebut. Perubahan yang mempengaruhi komparabilitas tetapi tidak mempengaruhi konsistensi sehingga tidak perlu dimasukkan dalam laporan audit adalah sebagai berikut : 1. Perubahan estimasi, seperti penurunan umur manfaat aktiva untuk tujuan penyusutan. 2. Kore Koreks ksii kesal kesalah ahan an yang yang tida tidak k meli meliba batk tkan an prins prinsip ip akunt akuntan ansi si,, sepe sepert rtii kesalahan matematis dalam tahun sebelumnya. 3. Variasi format dan dan penvajian penvajian informasi informasi keuangan. 4. Perub Perubah ahan an yang yang terj terjad adii akih akihat at tran transa saks ksii atau atau peri perist stiw iwa a yang yang sang sangat at berbeda, seperti usaha dalam riset dan pengembangan yang baru atau penjualan anak perusahaan. Hal-hal Hal-hal yang yang secara secara materi material al mempen mempengar garuhi uhi kompar komparabi abilit litas as lapora laporan n keuang keuangan an umumnya umumnya memerl memerluka ukan n suatu suatu pengun pengungka gkapan pan dalam dalam catata catatan n kaki. kaki. Laporan audit wajar dengan pengecualian menyangkut pengungkapan yang tidak memadai mungkin diperlukan bila klien menolak mengungkapkan secara layak pos tersebut. Wala Walaup upun un tuju tujuan an audi auditt buka bukan n untu untuk k meng mengev eval alua uasi si kese keseha hata tan n keua keuang ngan an perusahaan, auditor memiliki tanggung jawab menurut SAS 59 (AU 341) untuk
meng mengev eval alua uasi si apak apakah ah perus perusah ahaa aan n memp mempunv unvai ai kemu kemung ngki kina nan n untuk untuk teta tetap p bertahan (going concern). Sebagai contoh, keberadaan satu atau lebih faktorfakt faktor or beri beriku kutt dapa dapatt menim menimbu bulk lkan an keti ketida dakp kpas asti tian an meng mengena enaii kema kemamp mpua uan n perusahaan untuk terus mempertahankan kelangsungan hidupnya : 1. Keru Kerugi gian an oper operas asii atau atau kekur kekuran anga gan n moda modall kerj kerja a yang yang beru berula lang ng dan dan signifikan. 2. Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar membayar kewajibannya kewajibannya ketika jatuh tempo. 3. Kehila Kehilanga ngan n pelang pelanggan gan utama, utama, terjad terjadii bencan bencana a yang yang tak dijam dijamin in oleh oleh asuransi seperti gempa bumi atau banjir, atau masalah ketenagakerjaan Yang tidak biasa. 4. Pengadilan, perundang-undangan, perundang-undangan, atau hal-hal serupa lainnva yang sudah terjadi dan dapat membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi. Dala Dalam m situ situas asii tert tertent entu, u, akunt akuntan an publ publik ik mungk mungkin in ingi ingin n mene meneka kanka nkan n bebera beberapa pa masala masalah h terten tertentu tu berkai berkaitan tan dengan dengan lapora laporan n keuanga keuangan, n, walaup walaupun un ia berm bermak aksu sud d meng mengek eksp spre resi sika kan n suatu suatu pend pendap apat at waja wajarr tanp tanpa a penge pengecu cual alia ian. n. Biasanya, informasi penjelas harus dicantumkan dalam suatu paragraf terpisah pada laporan audit. Apabila Apabila akuntan publik publik mengandalk mengandalkan an kantor kantor akuntan akuntan publik publik lain untuk melaks melaksana anakan kan sebagi sebagian an proses proses audit, audit, yang yang biasa biasa terjad terjadii bila bila klien klien memili memiliki ki sejumlah cabang atau subdivisi yang tersebar letaknva, maka kantor akuntan publik utama memiliki tiga altenatif. Hanya altenatif kedua yang memberikan laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan modifikasi kata-kata. 1. Tidak Memberikan Referensi dalam Laporan Audit Ketika tidak ada referensi yang diberikan kepada auditor lainnya, maka pendapat pendapat wajar wajar tanpa pengecualian pengecualian standar standar akan diberikan diberikan kecuali ada situasi lain yang mengharuskan adanya penvimpangan. 2. Memberikan Memberikan Referensi Referensi dalam Laporan Laporan (Modifikasi (Modifikasi Kalimat) Jenis Jenis lapora laporan n ini disebu disebutt juga juga sebaga sebagaii lapora laporan n atau atau pendap pendapat at bersam bersama. a. Laporan bersama yang wajar tanpa syarat adalah laporan yang tepat untuk diterbitkan apabila tidak praktis untuk mereview pekerjaan auditor lain, atau atau apabil apabila a propor proporsi si lapora laporan n keuang keuangan an yang yang diaudi diauditt oleh oleh audito auditorr lain lain material terhadap keseluruhan laporan. 3. Mengeluarkan Mengeluarkan Pendapat Wajar dengan Pengecualian Pengecualian Pend Pendap apat at waja wajarr denga engan n penge engecu cual alia ian n atau atau meno menola lak k memb member erik ikan an pendapat, pendapat, bergantung bergantung pada materialitas, materialitas, diperluka diperlukan n jika auditor auditor utama tidak tidak ingin ingin memikul memikul tanggung tanggung jawab apa pun atas pekerjaan pekerjaan auditor auditor lain. Auditor utama dapat juga memutuskan bahwa diperlukan kualifikasi bagi keseluruhan laporan jika auditor lain memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atas sebagian laporan keuangan yang telah diauditnya. Penyimpangan Penyimpangan dari laporan audit bentuk baku
Para auditor dan pembaca laporan audit perlu untuk memahami situasi dan kondis kondisii yang yang tepat tepat di mana mana lapora laporan n audit audit wajar wajar tanpa tanpa pengec pengecual ualian ian perlu perlu untuk diterbitkan. diterbitkan. Dalam studi tentang laporan laporan audit yang menyimpang menyimpang dan laporan wajar tanpa pengecualian, terdapat tiga topik yang berkaitan erat satu sama lain : kondisi yang menyebabkan penyimpangan dari laporan audit bentuk baku, jenis pendapat audit selain wajar tanpa pengecualian, dan materialitas. Ketiga Ketiga kondisi kondisi yang memerlukan memerlukan penyimpang penyimpangan an diikhtisark diikhtisarkan an secara secara singkat, singkat, antara lain : 1. Ruang Lingkup Audit Dibatasi Dibatasi (Pembatasan (Pembatasan Ruang Lingkup) Lingkup) Apabila Apabila auditor auditor tidak tidak dapat mengumpu mengumpulkan lkan bukti bukti audit yang memadai memadai untuk untuk menyimp menyimpulka ulkan n apakah apakah lapora laporan n keuang keuangan an telah telah disaji disajikan kan sesuai sesuai dengan GAAP/PSAK, maka terdapat pembatasan atas ruang lingkup audit. 2. Laporan Laporan Keuangan Keuangan Tidak Sesuai Dengan Dengan PrinsipPrinsip-prins prinsip ip Akuntansi Akuntansi yang Berlaku Umum (Penyimpangan GAAP) Sebaga Sebagaii conto contoh, h, jika jika klien klien bersik bersikera eras s menggu menggunak nakan an biaya biaya pengga pengganti nti (replacement (replacement cost) untuk aktiva tetapnya atau menilai persediaannya pada harg harga a jual jual dari daripa pada da biay biaya a histo histori ris, s, maka maka dipe diperl rluk ukan an pend pendap apat at di luar luar pendapat wajar tanpa syarat. 3. Auditor Auditor Tidak Tidak Independ Independen en Independensi umumnya ditentukan oleh Peraturan 101 dan aturan Kode Persyaratan independens independensii auditor auditor dan Kode Perilaku Perilaku Profesional. Persyaratan Profesional akan dibahas bab berikutnya. Apab Apabil ila a sala salah h satu satu dan dan dari dari tiga tiga kond kondis isii di atas atas menun menunju jukk kkan an geja gejala la penyimpangan yang bernilai material, maka laporan selain laporan wajar tanpa syarat syarat harus diterbitkan. diterbitkan. Tiga jenis utama laporan laporan audit yang diterbitka diterbitkan n sesuai deng dengan an keti ketiga ga kondi kondisi si terse tersebu butt adal adalah ah lapo lapora ran n waja wajarr deng dengan an peng pengec ecua uali lian an (qualifie pendap apat at tida tidak k waja wajarr (adverse serta menolak menolak qualified d opinion opinion), pend (adverse opinion) opinion),, serta memberikan pendapat (disclaimer of opinion). Laporan wajar wajar denga dengan n penge pengecu cuali alian an (qualified (qualified opinion) opinion) dapat dite diterb rbit itka kan n akib akibat at pemb pembat atas asan an ruang ruang ling lingkup kup audi auditt atau atau kela kelala laia ian n untuk untuk mema mematu tuhi hi prin prinsi sip p akunt akuntan ansi si yang yang berl berlak aku u umum. umum. Lapo Lapora ran n pend pendap apat at waja wajarr dengan dengan pengecuali pengecualian an dapat dapat diterbitkan diterbitkan hanya apabila apabila auditor menyimpulkan menyimpulkan bahwa bahwa lapor laporan an keuang keuangan an secara secara keseluruh keseluruhan an telah telah dis disaji ajikan kan secara secara wajar wajar . Lapo Lapora ran n pend pendap apat at tida tidak k waja wajarr atau atau meno menola lak k memb member erik ikan an pend pendap apat at harus harus diterbitkan jika auditor merasa yakin bahwa kondisi yang dilaporkan tersebut bersifat sangat material. Oleh karena itu, pendapat wajar dengan pengecualian ini dianggap sebagai jenis laporan audit yang paling baik artinya setelah laporan audit wajar tanpa syarat ( unqualified report ). ). Pendapa Pendapatt tidak tidak wajar wajar (adverse digunakan hanya apabila apabila (adverse opinion) opinion) digunakan auditor yakin bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan dengan tidak
wajar sehingga tidak menyajikan posisi keuangan atau hasil usaha dan arus kas yang yang waja wajarr sesu sesuai ai deng dengan an prin prinsi sip p akunt akuntan ansi si yang yang berl berlak aku u umum umum.. Lapo Lapora ran n pend pendap apat at tida tidak k waja wajarr hany hanya a dapa dapatt dite diterb rbit itka kan n apab apabil ila a audi audito torr memi memili liki ki pengetahuan, setelah melakukan investigasi yang mendalam, bahwa tidak ada kesesuaian dengan GAAP/PSAK namun hal ini jarang terjadi sehingga pendapat tidak wajar jarang sekali diterbitkan. Menolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion) diterbitkan apabila auditor tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa laporan keuangan secara secara keselu keseluruha ruhan n telah telah disaji disajikan kan secara secara wajar. wajar. Kebutuh Kebutuhan an untuk untuk menola menolak k memberikan pendapat akan timbul apabila terdapat pembatasan ruang lingkup audit atau terdapat hubungan yang tidak independent menurut Kode Perilaku Profesional antara auditor dengan kliennya. Kedua situasi ini menghalangi auditor untuk untuk mengelu mengeluark arkan an penda pendapat pat atas atas lapora laporan n keuang keuangan an secara secara keselu keseluruha ruhan. n. Auditor juga meiniliki opsi untuk menolak memberikan pendapat pada masalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern ).
Penolakan Penolakan memberikan memberikan pendapat pendapat berbeda berbeda dengan dengan pemberian pemberian pendapat pendapat tidak wajar di mana penolakan memberikan pendapat hanya dapat terjadi apabila auditor kurang atas peny penyaj ajia ian n lapo lapora ran n keua keuang ngan an,, kurang memili memiliki ki penget pengetahu ahuan an atas sedang sedangkan kan untuk untuk menyat menyataka akan n pendap pendapat at tidak tidak wajar, wajar, audito auditorr harus harus memili memiliki ki pengetahuan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. Penolakan memberikan pendapat maupun pendapat tidak wajar hanya digunakan apabila kondisinya sangat material. Materialitas Materialitas memberikan suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis jenis laporan laporan audit audit yang tepat untuk diterbitkan diterbitkan dalam dalam situasi situasi tertentu. tertentu. Sebagai Sebagai contoh, jika kesalahan penyajian relatif tidak material terhadap laporan keuangan suatu entitas selama periode berjalan, maka tepat untuk menerbitkan pendapat wajar tanpa syarat. Situa Situasi siny nya a akan akan berub berubah ah tota totall apab apabil ila a juml jumlah ahnya nya sign signif ifik ikan an sehin sehingg gga a keseluruhan laporan keuangan akan dipengaruhi secara material. Dalam kondisi ini, auditor perlu menolak memberikan memberikan pendapat pendapat atau menerbitkan menerbitkan pendapat pendapat tidak wajar, tergantung pada sifat salah saji tersebut. Dalam situasi-situasi yang tingkat materialitasnya lebih rendah, akan lebih tepat jika menerbitkan pendapat wajar dengan pengecualian. Tingkat Materialitas Definisi umum dan materialitas yang diterapkan dalam bidang akuntansi dan juga juga berlak berlaku u dalam dalam pelapo pelaporan ran audit audit adalah adalah sebaga sebagaii beriku berikutt : Kesalahan penyajian laporan keuangan dapat dianggap material jika kesalahan penyajian tersebut tersebut mempenga mempengaruhi ruhi keputusa keputusan n para pengguna pengguna laporan laporan . Dalam penerapan
definisi ini, terdapat tiga tingkat materialitas digunakan untuk menentukan jenis pendapat yang akan diterbitkan. Jumla Jumlahny hnya a tidak tidak Mater Material ial Jik Jika a terd terdap apat at sala salah h saji saji dala dalam m lapo lapora ran n keuangan tetapi cenderung tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan, hal terseb tersebut ut diangg dianggap ap sebaga sebagaii tidak tidak materi material. al. Karena Karena itu, itu, penda pendapat pat wajar wajar tanpa tanpa syarat layak untuk diterbitkan. Nila ilainya inya Mate ateria rial teta etapi Tid Tidak Mempen mpeng garu aruhi Keseluru luruh han Penyajian Laporan Keuangan Tingkat materialitas yang kedua terjadi apabila terdapat terdapat kesalahan kesalahan penyajian penyajian dalam laporan laporan keuangan keuangan akan mempengaruhi mempengaruhi keputusan keputusan para penguna laporan, laporan, namun laporan laporan keuangan keuangan secara secara keseluruhan keseluruhan tetap disajikan secara wajar dan karenanya masih berguna. Nila Nilaii Sang Sangat at Mate Materi rial al sehi sehing ngga ga Kewa Kewaja jara ran n Selu Seluru ruh h Lapo Lapora ran n Keuangan Dipertanyakan Tingk Tingkat at materi materiali alitas tas tertin tertingg ggii terjad terjadii ketika ketika terdap terdapat at probab probabili ilitas tas yang yang sangat sangat tinggi tinggi bahwa bahwa penggu pengguna na lapora laporan n akan akan membua membuatt keputus keputusan an yang tidak tidak benar jika pengguna laporan menyandarkan dirinya pada keseluruhan laporan keuangan dalam pembuatan keputusan mereka. Saat Saat menent menentuka ukan n tingka tingkatt materi materiali alitas tas dari dari suatu suatu kesala kesalahan han penyaj penyajian ian,, maka auditor harus memepertimbangkan seberapa besar pengaruh kesalahan penyajian penyajian tersebut tersebut terhadap terhadap bagian-bagia bagian-bagian n laporan keuangan keuangan lainnya. lainnya. Hal ini disebut sebagai tingkat resapan ( pervasiveness). Hubungan antara Materialitas dan Opini Tingkat Materialitas Tid Tidak ak mate materi rial al
Pengaruh terhadap keputusan pengguna laporan Tida Tidak k mem mempe peng ngar aruh uhii kepu keputu tusa san n yan yang g dibuat oleh pengguna laporan
Jenis Opini
Wajar tanpa syarat
Material
Akan mempengaruhi keputusan pengguna laporan jika kesalahan penyajian tersebut sangat penting bagi keoutusan tertentu. Tetapi keseluruhan laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
Wajar dengan pengecualian
Sangat Sangat materi material al
Sebaga Sebagaian ian besar besar atau atau selu seluruh ruh keputus keputusan an yang dibuat oleh para pengguna laporan sangat dipengaruhi oleh kesalahan penyajian tersebut.
Menolak memberikan pendapat (disclaimer ) atau Pendapat Tidak Wajar (adverse)
Keputusan Keputusan Materialitas – Kondisi Non – GAAP
Ketika seorang klien gagal gagal dalam dalam mengikuti mengikuti prinsip-prinsip prinsip-prinsip GAAP, maka laporan audit yang diterbitkan tergantung dari materialitas dari penyimpangan yang terjadi. Beberapa aspek materialitas harus dipertimbangkan. Terukur Nilai uang dari sejumlah kesalahan penyajian tidak dapat diukur secara akurat. Contohnya ketidaksediaanya seorang klien untuk mengungkapkan suatu guga gugata tan n penga engadi dila lan n yang yang seda sedang ng berla erlang ngsu sung ng atau atau pemb pembel elia ian n sebu sebuah ah perusahaan baru yang dilakukan setelah tanggal neraca adalah sulit dilakukan, jika memungkingkan, untuk diukur dalam satuan uang. Karakteristik Item Itu Sendiri Keputusan seorang pengguna laporan mungkin dipengaruhi juga oleh jenis kesalahan penyajian dalam laporan keuangan. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dapat mempengaruhi mempengaruhi keputusan para pengguna pengguna laporan laporan serta mempengaruhi mempengaruhi pula pendapat auditordalam suatu pendekatan yang berbeda dengan mayoritas kesalahan penyajian. 1. Transa Transaksi ksi yang yang ilega ilegall atau atau curang. curang. 2. Suat Suatu u ítem ítem yang yang seca secara ra mate materi rial al dapa dapatt memp mempen enga garuh ruhii peny penyaj ajia ian n dala dalam m beberapa periode mendatang walaupun kesalahan penyajian tersebut tidak bersifat material bagi penyajian laporan pada periode berjalan. 3. Suatu Suatu item item yang yang mempuny mempunyai ai pengar pengaruh uh “fisik “fisik” ” (seba (sebagai gai conto contoh, h, item item yang yang mengubah kerugian yang kecil menjadi laba yang kecil) 4. Suatu Suatu ítem mungkin bersifat bersifat penting penting dalam dalam kaitannya kaitannya dengan probabilit probabilitas as konsekuensi yang timbul dari kewajiban pada perjanjian yang telah disepakati bersama. Keputusan Keputusan Materialitas—Kondisi Materialitas—Kondisi Pembatasan Lingkup Audit Ketika Ketika terdap terdapat at pembat pembatasa asan n ruang ruang lingku lingkup p audit, audit, lapora laporan n audit audit dapat dapat berupa pendapat wajar tanpa pengecualian, ruang lingkup dan pendapat wajar dengan dengan pengecuali pengecualian, an, atau menolak menolak memberikan memberikan pendapat, pendapat, tergantung tergantung pada materia rialitas pembatasan ruang uang lingkup audit tersebut. Auditor akan kan mempertimbangkan faktor-faktor sebelumnya dalam keputusan materialitas atas kondisi non-GAAP, tetapi dengan pertimbangan-pertimbangan yang sama sekali berbeda. Pembahasan atas kondisi-kondisi yang membutuhkan penyimpangan Kadang kala terdapat kondisi-kondisi yang membutuhkan penyimpangan atas atas lapo lapora ran n audi auditt bentu bentuk k baku, baku, jeni jenis s lapo lapora ran n audi auditt lain lainnya nya,, sert serta a ting tingka katt mate materi rial alit itas as.. Ada Ada dua dua kate katego gori ri utam utama a pemb pembat atas asan an ling lingku kup p aud audit yait yaitu u pembatasan lingkup audit yang disebabkan oleh klien dan yang disebabkan oleh kondisi-ko kondisi-kondisi ndisi yang berada berada di luar kendali klien maupun auditor. auditor. Kedua jenis pembat pembatasa asan n ruang ruang lingku lingkup p terseb tersebut ut memill memilliki iki pengar pengaruh uh yang yang sama sama terhad terhadap ap laporan auditor, tetapi interpretasi materialitasnya mungkin berbeda . Bila ada
pembatasan pembatasan ruang lingkup lingkup audit, audit, maka respons yang tepat adalah adalah menerbitkan menerbitkan suatu suatu lapora laporan n audit audit bentuk bentuk baku, baku, wajar wajar dengan dengan pengec pengecual ualian, ian, atau atau menola menolak k memberikan pendapat, tergantung pada materialitasnya. Ketika auditor tidak tidak dapat dapat melaksanak melaksanakan an prosedur-pr prosedur-prosedur osedur yang harus dila dilaku kuka kan n namu namun n tela telah h puas puas deng dengan an suatu suatu pros prosed edur ur alte alterna rnati tiff yang yang dapa dapatt memban membantun tunya ya menyimp menyimpulka ulkan n bahwa bahwa inform informasi asi yang yang disaji disajikan kan wajar wajar maka maka lapora laporan n audit audit bentuk bentuk baku baku dapat dapat diterb diterbitk itkan. an. Namun Namun sebali sebalikny knya a jika jika seoran seorang g auditor auditor mengetahui mengetahui laporan laporan keuangan keuangan dapat dapat menyesatka menyesatkan n pengguna pengguna laporan laporan keuangan karena tidak sesuai dengan GAAP/PSAK, maka ia harus menerbitkan suatu pendapat wajar dengan pengecualian atau bahkan tidak wajar, tergantung tingkat materialitas daeri item yang dipertanyakan tersebut. Hal ini diatur dalam peraturan 203 mengenai prinsip-prinsip akuntansi. Jik Jika a audi audito torr tida tidak k dapa dapatt meme memenuh nuhii pers persya yara rata tan n inde indepe pend nden ensi si yang yang dinyataka dinyatakan n dalam dalam Kode Perilaku maka penola penolakan kan member memberika ikan n Perilaku Profesion Profesional, al, maka pendapat pendapat harus dilakukan dilakukan walaupun semua prosedur prosedur audit yang dianggap dianggap perlu dalam situasi tersebut telah dilaksanakan. Laporan Audit untuk setiap kondisi yang mengharuskan adanya penyimpangan dari Laporan Audit Bentuk Baku pada tingkat Materialitas yang berbedabeda Tingkat Materialitas Tidak Sangat Kondisi Material Material Material Kondisi yang memerlukan laporan audit bentuk baku dengan modifikasi kalim alimat at atau atau para paragr graf af penjelasan Wajar tanpa Prinsip Akuntansi tidak Wajar tanpa syarat, paragraf diterapkan secara konsisten syarat penjelasan Ragu akan kelangsungan Wajar tanpa Wajar tanpa hidup perusahaan (going syarat, paragraf syarat penjelasan concern ) Wajar tanpa Pembenaran penyimpangan Wajar tanpa syarat, paragraf dari GAAP/PSAK syarat penjelasan Wajar tanpa Wajar tanpa Penekanan pada masalah syarat, paragraf syarat penjelasan Kondisi memerlukan
yang
penyimpangan dari Laporan Bentuk Baku
Wajar dengan Menolak Lingkup audit dibatasi oleh Wajar tanpa pengecualian atas memberikan klien atau kondisi lain syarat lingkup, paragraf pendapat tambahan Paragraf Penyusunan laporan tambahan dan Wajar tanpa Pendapat tidak keuangan tidak sesuai wajar dengan syarat wajar dengan GAAP/PSAK pendapat pengecualian Auditor tidak independen Menolak memberikan pendapat Proses Pembuatan Keputusan Auditor untuk Penerbitan Laporan Audit Para auditor menggunakan menggunakan suatu proses yang tersusun dengan dengan baik dalam memut memutus uska kan n lapo lapora ran n audi auditt yang yang tepa tepatt pada pada sera serang ngka kaia ian n situ situas asii tert terten entu. tu. Pert Perta ama audi uditor tor haru harus s menil enila ai apaka pakah h ada ada kond kondis isii yang yang meny menye ebab babkan kan penyim penyimpan pangan gan.. Jika Jika kondis kondisii terseb tersebut ut ada, ada, audito auditorr kemudi kemudian an harus harus menila menilaii materialitas kondisi tensebut dan menentukan jenis laporan audit yang tepat. Langkah-langkahnya yaitu : 1. Menentukan apakah terdapat kondisi yang memerlukan penyimpangan penyimpangan dari laporan audit bentuk baku Apabila ada kondisi tersebut, auditor mengevaluasi pengaruh potensialnya terhad terhadap ap lapora laporan n keuanga keuangan n dan mengide mengidenti ntifik fikasi asikan kan kondis kondisi-k i-kond ondisi isi tersebut beserta informasinya ke dalam kertas kerja auditor sebagai bahan diskusi untuk menentukan laporan audit apa yang tepat untuk diterbitkan. 2. Memutuskan Tingkat Materialitas tiap-tiap kondisi Dalam kondisi terdapat penyimpangan dari GAAP atau pembatasan lingkup audit, audit, audito auditorr harus harus memutus memutuskan kan apakah apakah hal terseb tersebut ut tidak tidak materia material, l, mate materi rial al , atau atau sang sangat at mate materi rial al.. Memu Memutu tusk skan an ting tingka katt mate materi rial alit itas as merupakan hal yang sulit dan membutuhkan pertimbangan yang matang. 3. Memutuskan jenis laporan audit yang tepat bagi kondisi tertentu, pada tingkat materialitas tertentu Setelah memutuskan kedua hal yang pertama, maka merupakan hal yang mudah untuk memutuskan memutuskan jenis pendapat pendapat yang akan dikeluarkan dikeluarkan dengan dengan bantuan suatu alat pembantu pembuat keputusan. 4. Menulis Menuliskan kan laporan laporan audit audit Mayoritas kantor akuntan publik telah memiliki file komputer yang telah berisi kalimat yang tepat untuk masing-masing kondisi yang berbeda yang dapat membantu auditor dalam menuliskan laporan auditnya. Auditor sering kali menghadapi situasi yang melibatkan lebih dari satu kondisi yang yang memb membut utuhk uhkan an penyi penyimp mpan anga gan n dari dari lapo lapora ran n waja wajarr tanpa tanpa syar syarat at atau atau modifi modifikas kasii dari dari lapora laporan n audit audit bentuk bentuk baku. baku. Situas Situasi-si i-situa tuasi si beriku berikutt merupa merupakan kan
contoh ketika diperlukan lebih dan satu modifikasi kalimat untuk dicantumkan dalam laporan: Auditor Auditor tidak independen independen dan mengetahui mengetahui jikaa perusahaan perusahaan tidak tidak mengikuti mengikuti • prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Ter Terd dapa apat pemb embatas atasa an rua ruang ling ingkup kup aud audit dan ada kera eraguan guan aka akan • kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (going concern). Terdapat Terdapat keraguan akan kelangsungan kelangsungan hidup perusahaan, perusahaan, namun informasi • mengenai mengenai penyebab penyebab ketidakpas ketidakpastian tian ini tidak tidak diungkapka diungkapkan n secara secara memadai memadai pada catatan laporan keuangannya. Terdapat deviasi (penyimpangan) terhadap GAAP dalam penyusunan laporan • keua keuanga ngan n dan dan keti ketida dak k konsi konsist stena enan n pene penera rapa pan n prins prinsip ip-p -pri rinsi nsip p akunt akuntan ansi si tersebut.