LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS
ANALISIS PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA DINI PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN BONEKA PADA TAMAN PENITIPAN ANAK BALITA CENTRE KABUPATEN LUMAJANG
DISUSUN OLEH : WIWIK SUKARYAWATI NIM : 824712068
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT JEMBER 2015.1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS
Judul Penelitian
: Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Taman Penitipan Anak
Balita Centre Kabupaten
Lumajang Waktu Pelaksanaan
: 25 Mei 2015
Tempat Penelitian
: Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang
PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN BONEKA PADA TAMAN PENITIPAN ANAK BALITA CENTRE KABUPATEN LUMAJANG
Lumajang, 30 Mei 2015
Supervisor
Mahasiswa
NANIEK HERMIJATI,S.Pd. M.Psi
WIWIK SUKARYAWATI NIM. 824712068 824712068
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur yang tak terhingga kehadirat Allah Swt., akhirnya peneliti dapat menyelesaikan
Laporan Penelitian dan Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang dengan baik dan lancar. Laporan Penelitian dan Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang
yang berjudul
“ Pengembangan Sosial Emosional Anak Melalui Kegiatan Bermain Boneka “. Diajukan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
(S1 PG-PAUD)
Universitas Terbuka . Kepada semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian ini, kami menyampaikan ucapan terimakasih. Peneliti amat menyadari bahwa Laporan Penelitian dan Analisis ini masih jauh dari sempurna dan banyak memiliki kelemahan dan kekurangan.
Oleh
karena itu, Peneliti berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan Analisis ini. Akhirnya Peneliti berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat meningkatkan pembelajaran di tingkat Taman Penitipan Anak
Amin.
Lumajang, 30 Mei 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 2. Fokus Penelitian ................................................................................ 3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4. Manfaat Penelitian ............................................................................ BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Pengembangan Sosial Emosional .................................. 2. Pengertian Bermain .......................................................................... 3. Manfaat Bermain Boneka Bagi Perkembangan Anak ..................... 4. Medium dan Bahan Boneka ............................................................. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Subyek Penelitian ........................................................................... 2. Metode Penelitian ........................................................................... 3. Instrumen Penelitian ....................................................................... BAB IV ANALISIS DATA 1. Tabulasi Data ................................................................................... 2. Analisis Kritis .................................................................................. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan..................................................................................... 2. Saran ............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ LAMPIRAN 1. Instrumen Observasi........................................................................ 2. Instrumen Wawancara dengan Pengasuh TPA ............................... 3. Instrumen Wawancara dengan Pimpinan TPA ............................... 4. Dokumentasi Kegiatan .................................................................... 5. Pedoman Penskoran Laporan ..........................................................
iv
i ii iii iv
1 2 2 2 3 4 5 5
6 6 6 7 9 10 10 11 13 14 16 18 23
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Taman Penitipan Anak (Child Care Centre)
merupakan wahana asuhan
kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya waktu dalam memberikan pelayanan kebutuhan pada anaknya. Taman Penitipan Anak Balita Centre beralamat di Jalan A.Yani No. 25 Lumajang. Pendirian TPA ini merupakan realisasi dari program pendidikan anak usia dini yang menggalakkan TPA sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan anak usia dini dan masyarakat. Pengurus TPA Balita Centre mempunyai perhatian besar terhadap pendidikan anak usia dini sehingga mempunyai inisiatif untuk mendirikan Taman Penitipan
Anak.
TPA
Balita
Centre
menggunakan
menu
generik
dan
memperhatikan pemenuhan gizi anak.TPA Balita Centre mempunyai visi: “Terwujudnya Anak Usia Dini yang cerdas, sehat, ceria, beriman, berbudi pekerti luhur, kreatif, kompetitif, dan mandiri”. Program S1 PG-PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya menjadi tenaga pendidik PAUD yang profesional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di Taman Penitipan Anak
Balita Centre Kabupaten
Lumajang yang bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.
1
2. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di ruang kelas Taman Penitipan Anak
Balita
Centre Kabupaten Lumajang, maka penelitian ini terfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu “ Kegiatan Anak Bermain Boneka “.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan: a. Mengumpulkan data mengenai: 1) Alasan pengasuh melakukan kegiatan ” Bermain Boneka” 2) Tujuan pengasuh melakukan kegiatan bermain boneka. b. Kebijakan yang mendukung pengasuh melakukan kegiatan bermain boneka. c. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut.
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk : a. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang. b. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas. c. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di lembaga PAUD.
2
BAB II LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pengembangan Sosial Emosional
Pengertian Perkembangan Sosial Emosianal adalah merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial yang sesuai dengan tuntutan yang berlaku di masyarakat, pembentukan perkembangan sosial dimulai dari sejak konsepsi hingga akhir hayat, interaksi sosial anak dimulai ketika ia mulai masih bayi yang berinteraksi dengan orang tuanya, seseorang bisa bersosialisasi karena adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain. Menurut Hurlock (Nugraha. 2008:1.18) menyatakan bahwa ada tiga proses sosialisasi yaitu belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima masyarakat,
belajar
memainkan
peran
sosial
di
masyarakat,
dan
mengembangkan sikap/tingkah laku sosial terhadap individu lain. Individu dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok individu sosial, individu non sosial, dan individu anti sosial. Perkembangan sosial khususnya pada anak usia dini lebih dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor keluarga, faktor lingkungan rumah/keluarga, faktor kematangan, faktor pendidikan. Sikap yang dapat dikembangkan melalui bermain adalah sebagai berikut: 1. Sikap sosial belajar berkomunikasi. 2. Belajar berkomunikasi. 3. Belajar mengorganisasi. 4. Lebih menghargai orang lain dan perbedaan. Menurut Patmonodewo, ada lima tingkatan harmoni dan kompromi untuk anak usia dini yaitu: 1. Bermain solitaire 2. Bermain sebagai penonton/pengamat 3. Bermain paralel 4. Bermain asosiatif 5. Bermain kooperatif
3
2. Pengertian Bermain
Para pakar sering mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Bermain terungkap dalam beberapa bentuk apabila anak-anak sedang beraktivitas, mereka bermain ketika bernyannyi, menggali tanah, membangun balok warniwarni, bermain boneka, atau menirukan sesuatu yang dilihat. Bermain dapat berupa bergerak, berlari, melempar bola, memanjat, atau atau menyusun puzzle, dapat pula bermain kreatif dengan menggunakan krayon, plastisin, atau tanah liat. Sejak abad ke-19 bermunculan teori tentang bermain, diantaranya adalah: 1. Teori Rekreasi (Schaller dan Lazarus). Menurut teori ini dibedakan antara bermain dan satu pihak dengan bekerja di lain pihak yang membutuhkan sesuatu keseriusan. Apabila seseorang telah lelah bekerja maka ia memerlukan bermain untuk menghilangkan kepenatannya. 2. Teori kelebihan energi (Herbert Spencer). Bermain dipandang sebagai penutup keselamatan pada mesin uap. Energi atau tanaga yang berlebihan pada seseorang perlu dibuang/dilepaskan melalui bermain. 3. Teori fungsi dari Karl Groos dan Maria Montessori, yaitu bermain dimaksudkan untuk mengembangkan fungsi yang tersembunyi dalam diri seseorang individu. 4. John Huizinga (1938) menyimpulkan bahwa kebutuhan bermain adalah yang membedakan manusia dengan hewan, bahkan melalui permainannya itu terpantul pula kebudayaannya. 5. Patty Smit Hill (1932) memperkenalkan sebuah masa “bekerja- bermain” dimana anak-anak dengan bebasnya mengeksplorasi benda-benda serta alat-alat bermain yang ada di lingkungannya, mengambil prakarsa serta melaksanakan ide-ide mereka sendiri. 6. Susan Isaacs (1933) percaya bahwa bermain mempertinggi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak. 7. Dewey (1938), percaya bahwa anak belajar tentang dirinya sendiri serta dunianya melalui bermain. Melalui pengalaman awal bermain yang bermakna menggunakan benda-benda konkrit, anak mengembangkan kemampuan dan pengertian dalam memecahkan masalah, sedang
4
perkembangan sosialnya meningkat melalui interaksi dengan teman sebaya dalam bermain.
3. Manfaat Bermain Boneka Bagi Perkembangan Anak
Adapun manfaat bermain boneka bagi anak adalah sebagai berikut : a. Anak akan belajar keterampilan sosial yang penting ketika mereka bermain, anak juga akan belajar berbicara satu sama lain dengan cara seolah boneka adalah bayi, menyusuinya, memberi makan, dan memasukkannya ke tempat tidur. b. Mengembangkan imajinasi anak- anak, rasa tanggung jawab, dan media boneka merupakan salah satu contoh terbaik dari belajar sambil bermain. c. Semacam role play yang sangat baik untuk melatih anak ketika menjadi dewasa nanti, karena hal itu mengajarkan tentang bagaimana untuk merawat dan mencintai bayi. d. Anak bisa memperluas pada kosakata praktis dan belajar tentang rutinitas keseharian. e. Rasa empati dan kasih sayang adalah dua emosi utama yang tumbuh ketika anak bermain dengan boneka, mereka mulai memahami bahwa orang lain juga memiliki perasaan.
4. Medium dan Bahan Boneka
Secara garis besar medium dan bahan terdiri dari dua jenis yaitu: a. Medium Konvensional, artinya medium yang digunakan sesuai dengan penggunaannya, seperti kertas, kanvas, hardboard, dan papan. b. Medium Inkonvensional, artinya modifikasi medium yang sesuai dengan keinginannya, seperti boneka dibuat dari kain perca, dari spoon, dari bahan bekas, dari jarit, dan lain sebagainya.
5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak (usia 1 - 2 tahun) , Pengasuh, dan Pimpinan Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang, yang beralamatkan di Jalan A.Yani No. 25 Lumajang.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterprestasikan data mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi, yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilku anak dalam situasi tertentu. Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, pada hari Senin, 25 Mei 2015. Penelitian menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
melalui
kegiatan
Pengembangan Sosial Emosional Anak Melalui Bermain Boneka. b. Wawancara, yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pengasuh dan pimpinan Taman Bermain Anak
Balita Centre Kabupaten
Lumajang untuk
memperoleh data
tentang peningkatan Pengembangan Sosial Emosionak Anak Melalui Bermain Boneka. c. Dokumentasi, adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data. 6
BAB IV ANALISIS DATA
1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data, maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut.
Wawancara Observasi dengan Dokumentasi Pimpinan TPA Anak-anak - Taman Penitipan - Pimpinan - Sesuai dengan sedang Anak Balita Centre Taman Penitipan jadwal melaksanakan menerima peserta Anak Balita pengasuhan. kegiatan didik usia 1-2 tahun. Centre Kabupaten Bermain Boneka Lumajang di dalam kelas. berkeyakinan dengan bermain - Taman Penitipan boneka akan Anak Balita Centre meletakkan dasar memberikan kegiatan yang kuat untuk bermain boneka untuk pengembangan mengembangkan sosial emosional Sosial Emosional anak, anak akan anak. belajar keterampilan sosial, mengembangkan -Dalam imajinasi anak, pelaksanaannya rasa tanggung pengasuh memberikan jawab, serta kesempatan kepada memiliki empati anak untuk memilih dan kasih sayang sendiri boneka yang dan dapat diinginkannya. memahami orang lain dan media boneka merupakan contoh terbaik dari belajar sambil bermain. Wawancara dengan Pengasuh TPA
7
Wawancara Observasi dengan Pimpinan TPA Terdapat - Untuk memberikan - Pimpinan ruangan khusus kesempatan pada anak Taman Penitipan untuk kegiatan agar dapat bermain Anak Balita bermain boneka. dengan media sekitar Centre dengan leluasa. menyatakan - Penyusunan ruangan khusus kegiatan dibuat setiap bermain agar bulan sesuai dengan anak dapat tema dan mengacu melaksanakan pada buku pedoman kegiatan bermain ADITUKA (Asuh dengan nyaman, Dini Tumbuh aman dan Kembang Anak) serta menyenangkan. dari sumber lainnya untuk membantu kelancaran pengasuhan dan pendidikan anak. Wawancara dengan Pengasuh TPA
Terdapat ruangan khusus untuk istirahat anak.
- Ruangan istirahat ini - Pimpinan digunakan pengasuh Taman Penitipan untuk menempatkan Anak Balita anak yang sedang Centre selalu istirahat/tidur, mengutamakan sekaligus tempat pemenuhan gizi mengganti baju dan anak, agar memberi anak makan. tumbuh kembang anak belangsung - Menurut pengasuh secara optimal TPA Balita Centre sesuai dengan pemenuhan gizi bagi tahap-tahap anak sangatlah perkembangannya penting , karena dan usianya. dengan pemenuhan gizi yang tepat, anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal.
8
Dokumentasi
- Disesuaikan dengan ruangan.
- Disesuaikan dengan ruangan.
2. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan “Bermain Boneka“ merupakan suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan kemampuan Sosial Emosional anak. Pengembangan kemampuan sosial emosional anak di Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang bertujuan untuk mengajak anak belajar keterampilan sosial ketika mereka bermain boneka, mengembangkan imajinasi anak, dan melatih rasa tanggunga jawab serta memiliki empati dan kasih sayang dan dapat memahami orang lain. Media boneka merupakan salah satu contoh terbaik dari belajar sambil bermain. Seperti pendapat Patty Smit Hill (1932) memperkenalkan sebuah masa “bekerja- bermain” dimana anak -anak dengan bebasnya mengeksplorasi benda-benda serta alat-alat bermain yang ada di lingkungannya, mengambil prakarsa serta melaksanakan ide-ide mereka sendiri. Kegitan bermain boneka yang dikembangkan oleh para pengasuh di Taman Penitipan Anak
Balita Centre Kabupaten Lumajang, dapat
mengembangkan sosial emosianal anak, seperti yang diungkapkan oleh Lowen Feld dan Brittain (1980) dalam Widia Pakarti, dkk. (2008) menjelaskan bahwa kegiatan seni peran
(bermain boneka) dapat mengembangkan fisik, daya
pikir/intelektual, emosional, kreativitas, sosial dan estetika. Secara umum, Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang telah mempunyai kegiatan pengasuhan dan pendidikan yang baik dan terarah. Kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa dan sejalan dengan teori-teori bermain yang dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional anak sehingga kemungkinan untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan sangat besar. Ditunjang dengan penyediaan ruangan yang memadai sesuai dengan kebutuhan, serta pemenuhan gizi yang tepat bagi anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut : a. Taman Penitipan Anak Balita Centre
Kabupaten Lumajang mempunyai
program pengembangan sosial emosional melalui bermain boneka sejak dini yaitu meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi anak untuk belajar keterampilan sosial ketika mereka bermain, mengembangkan imajinasi anak, melatih tanggung jawab, serta memiliki empati dan kasih sayang
dan dapat
memahami orang lain, serta program pemenuhan gizi yang tepat bagi anak dapat meningkatkan tumbuh kembang anak secara optimal. b. Kegiatan pengembangan kemampuan sosial emosional anak di Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang mengarah pada kegiatan bermain boneka. c. Lingkungan pengasuhan ( ruangan khusus bermain dan ruangan khusus istirahat) di Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang juga disiapkan dan ditata sedemikian rupa sehingga mendukung pencapaian pengembangan sosial emosional anak.
2. Saran
a.
Dalam mengembangkan kemampuan sosial emosional anak melalui kegiatan bermain boneka , sebaiknya Taman Penitipan Anak Centre memberikan boneka yang beragam/bervariasi, dan jumlahnya sesuai jumlah anak atau lebih, agar anak dapat memilih sendiri boneka kesukaannya dan tidak berebut dengan temannya.
b.
Pengembangan kemampuan sosial emosional anak melalui kegiatan bermain boneka
di Taman Penitipan Anak Balita Centre Kabupaten Lumajang,
hendaknya pengasuh memberi motivasi, pengarahan, dan memberi bantuan pada anak yang mengalami putus asa.
10
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati Luluk, dkk. (2008). Pengolahan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. B.E.F. Montolalu, dkk. (2009). Bermain Dan Permainan.
Jakarta:Universitas
Terbuka. Gunarti Winda, dkk. (2008). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Siti Aisyah, dkk. (2009). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
11
12
LAMPIRAN 1. INSTRUMEN OBSERVASI
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK
TAMAN PENITIPAN ANAK
: Balita Centre Kabupaten Lumajang
TANGGAL
: 25 Mei 2015
USIA
: 1 - 2 tahun
No. 1.
Hal-hal Unik/Menarik yang Ditemukan Dalam Model Pengembangan Kegiatan
Ada
Tidak Ada V
Keterangan/Uraian -
2.
Penataan Ruangan
V
3.
Alat Peraga Edukatif (APE) yang digunakan
V
4.
Kegiatan yang dilakukan anak
V
5.
Pengaturan/Pengelompokan Anak
V
6.
Cara pengasuh memimpin kegiatan
V
7.
Peran Orang Tua Anak
Ruangan ditata sedemikian rupa, dan disediakan ruangan khusus bermain, dan ruangan khusus istirahat. Menggunakan APE boneka untuk anak. Anak-anak bermain boneka yang dipilihnya sendiri. Anak-anak diajak duduk dikarpet di ruangan khusus bermain boneka. Pendidik meminta anak-anak untuk memilih sendiri boneka yang disukainya, selanjutnya anak dapat bermain boneka bersama teman, atau bermain boneka sendiri. V -
13
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENGASUH TPA
INSTRUMEN NO. WAWANCARA DENGAN PENGASUH TPA 1. Selamat pagi Bu...
Selamat pagi......
2.
Usia berapa saja anak-anak yang berada dalam Taman Penitipan Anak Balita Centre yang ibu asuh ?
Usia 1 sampai 2 tahun.
3.
Apa keistimewaan program di Taman Penitipan Anak ini dengan Taman Penitipan Anak yang lain?
Di Taman Penitipan Anak Balita Centre ini, mengembangkan kemampuan keterampilan sosial emosional, mengembangkan imajinasi anak, melatih rasa tanggung jawab serta memiliki empati dan kasih sayang dan dapat memahami orang lain, melalui bermain dan pemenuhan gizi yang tepat bagi anak, sejak usia dini.
4.
Media dan metode apa yang diterapkan untuk mendukung kegiatan di Taman Penitipan Anak Balita Centre ini?
Media yang digunakan boneka, kegiatan yang dilakukan adalah bermain boneka untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional anak, dengan bermain boneka anak belajar keterampilan sosial, mengembangkan imajinasi, dan rasa tanggung jawab serta memiliki empati dan kasih sayang dan dapat memahami orang lain.
5.
Siapakah yang merancang/ menyusun kegiatan-kegiatan di Taman Penitipan Anak Balita Centre ini?
Para pengasuh bersama pimpinan TPA.
HASIL WAWANCARA DENGAN PENGASUH TPA
14
INSTRUMEN NO. WAWANCARA DENGAN PENGASUH TPA 6. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan tersebut?
HASIL WAWANCARA DENGAN PENGASUH TPA Penyusunan kegiatan dibuat setiap bulan sesuai dengan tema dan mengacu pada buku pedoman ADITUKA (Asuh Dini Tumbuh Kembang Anak) serta dari sumber lainnya untuk membantu kelancaran pengasuhan dan pendidikan anak. Disediakan ruangan khusus bermain agar anak-anak dapat bermain dengan nyaman, aman dan menyenangkan, sedangka disediakan ruangan khusus istirahat, agar anak-anak dapat beristirahat dengan nyaman dan tidak terganggu.
7.
Mengapa di TPA Balita Centre Kabupaten Lumajang ada ruangan khusus?
8.
Wah...tanpa terasa kita sudah Tidak mengganggu......saya juga senang banyak mengobrol, terimakasih dapat berdiskusi tentang kegiatan atas penjelasannya, dan mohon pengasuhan dan pendidikan anak-anak. maaf bila mengganggu waktu ibu.
15
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PIMPINAN TPA
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PIMPINAN TPA Selamat siang Bu....
HASIL WAWANCARA DENGAN PIMPINAN TPA Selamat Siang....
2.
Setelah tadi saya mengobservasi dan mewawancarai salah seorang pendidik di TPA yang ibu pimpin, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan, apa ibu tidak keberatan?
Oh....silakan, akan saya jawab sesuai dengan keadaan yang ada di TPA kami.
3.
Begini Bu, kalau boleh saya Visi dan Misi dari Taman Penitipan tahu, apa visi atau misi atau Anak Balita Centre Kabupaten tujuan dari TPA yang Ibu pimpin Lumajang ini adalah terwujudnya anak dalam kaitannya dengan usia dini yang cerdas, sehat, ceria, pengasuhan dan pendidikan beriman, berbudi pekerti luhur, kreatif, anak? kompetitif, dan mandiri.
4.
Untuk mencapai tujuan tersebut, program apa yang Ibu terapkan di Kelompok Bermain Balita Centre ini?
Programnya lebih menekankan pada pengembangan potensi anak sejak dini yang kami rancang sedemikian rupa sehingga anak bukan saja bermain tetapi terarah pada suatu pencapaian perkembangan yang optimal dengan cara-cara yang menyenangkan, pemenuhan gizi yang tepat juga merupakan program kami untuk meningkatkan tumbuh kembang anak secara optimal.
5.
Siapa yang merancang program tersebut?
Secara garis besar saya dan para pengasuh di sini yang merancangnya. Tetapi untuk lebih rincinya para pengasuh yang lebih mengerti tentang perkembangan anak – anak yang diasuhnya.
NO. 1.
16
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PIMPINAN TPA Ada berapa jumlah pengasuh dan anak asuh yang ada di Taman Penitipan Anak Balita Centre Lumajang ini?
HASIL WAWANCARA DENGAN PIMPINAN TPA Ada 2 orang pengasuh, yang mengasuh kurang lebih 12 anak
7.
Mengapa di TPA Balita Centre Kabupaten Lumajang ada ruangan khusus?
Disediakan ruangan khusus bermain agar anak-anak dapat bermain dengan nyaman, aman dan menyenangkan, sedangka disediakan ruangan khusus istirahat, agar anak-anak dapat beristirahat dengan nyaman dan tidak terganggu.
10.
Baiklah Bu...saya kira cukup untuk sementara, kalau masih ada informasi lain yang saya butuhkan , apa Ibu masih mau membantu?
Tentu saja, Silakan datang kapan saja, mudah-mudahan saya bisa membantu.
11.
Terima kasih Bu....
Sama-sama.
NO. 6.
17
LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI KEGIATAN “
KEGIATAN BERMAIN BONEKA DI TAMAN PENITIPAN ANAK ”
BALITA CENTRE KABUPATEN LUMAJANG
18
“ANAK BERMAIN BONEKA BERSAMA TEMANNYA”
19
“ANAK BERMAIN BONEKA DENGAN PANDUAN PENGASUH”
20
“RUANGAN KHUSUS ANAK ISTIRAHAT”
21
TAMAN PENITIPAN ANAK BALITA CENTRE”
“WAWANCARA DENGAN PIMPINAN TPA”
“FOTO BERSAMA GURU BALITA CENTRE”
22
PEDOMAN PENSKORAN LAPORAN
Nama Mahasiswa
: WIWIK SUKARYAWATI
NIM
: 824712068
Laporan di Lembaga
: Taman Penitipan Anak
Nama Lembaga PAUD
: TPA Balita Centre Lumajang
VARIABEL/DESKRIPTOR A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian * Dikemukakan dengan jelas (3) * Disusun secara logis (2) 2. Fokus Penelitian *Fokus penelitian yang ditentukan jelas dan logis (2) *Fokus penelitian ditentukan dari hasil observasi awal(1) *Fokus penelitian berkaitan dengan latar belakang (1) 3. Tujuan Penelitian *Sesuai dengan fokus penelitian (1) *Rumusan tujuan jelas dan logis (3) 4. Manfaat apaenelitian *Manfaat yang akan diperoleh jelas (1) *Manfaat berkontribusi nyata terhadap kegiatan pengembangan AUD (2) B.LANDASAN TEORI 1. Relevansi antara konsep/teori yang dikaji dengan fokus penelitian (5) 2. Relevansi teori/hasil penelitian terkait dengan teknik yang digunakan (5) 3. Teori menggunakan acuan yang terkini (3) 4. Teori disajikan dengan sistematis (3) 5. Alur kerangka berpikir penelitian jelas (4) 6. Teori dan kerangka berpikir disusun dengan jelas dan rinci (3) C.METODOLOGI PENELITIAN 1. Subyek penelitian yang dipilih jelas (mencantumkan nama lembaga PAUD, kelas, tema (2) 2. Waktu pelaksanaan logis(pelaksanaan hari sekolah) (1) 3. Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan (2)
23
Skor Maks 5
4
4
3
23
12
Nilai
VARIABEL/DESKRIPTOR
Skor Maks
4. Instrumen penelitian yang digunakan jelas (2) 5. Instrumen yang dipilih tepat (2) 6. Terdapat perencanaan rinci langkah-langkah dari instrumen yang yang digunakan (3) D.ANALISA DATA 1. Data yang terkumpul relevan dengan fokus penelitian (2) 2. Tabulasi data lengkap menggambarkan hasil pengumpulan data (3) 3. Terdapat analisis kritis berdasarkan tabulasi data yang disajikan (1) 4. Analisis kritis berdasarkan teori yang dapat dipertanggungjawabkan (3) 5. Analisis kritis disusun dengan jelas dan logis (2) E.KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan *Kesimpulan menjawab tujuan penelitian (2) *Kesimpulan sesuai dengan permasalahan dan temuan(2) *Kesimpulan disajikan dengan jelas (2) 2. Saran *Saran sesuai dengan kesimpulan (2) *Saran yang diajukan jelas dan logis (1) F.BAHASA 1. Pilihan kata tepat (1) 2. Struktur kalimat lugas dan baku (2) 3. Paragraf merupakan satu keutuhan (3) 4. Penulisan sesuai denga EYD (1) G.KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA 1. Daftar pustaka relevan dengan kutipan pada kerangka teori () 2. Cara mengutip mengikuti aturan ilmiah (1) Skor Total
Nilai Laporan = Skor yang diperoleh Skor maksimal
24
x
100
11
9 6
3
7
2
80
Nilai