Laporan Praktikum 1 Agroklimatologi PENGENALAN ALAT STASIUN KLIMATOLOGI KLIMATOLOGI
Nama
: Tiffany M. Pasaka
NIM
: G11114325
Kelompok
: 14
Asisten
: Musdalifah Meganita
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman dimana di dalamnya dipelajari bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam kehidupan tanaman. Dalam dunia pertanian perkiraan cuaca yang tepat dan benar sangat diutamakan. Penyasuaian tanaman dengan iklim suatu daerah, peramalan awal dan akhir musim hujan atau kemarau untuk kegiatan pertanian,modifikasi, iklim dan penggantian satu atau beberapa unsur cuaca dibutuhkan data cuaca yang benar dan dari hasil pengamatan yang panjang. Hasil data yang diharapkan tentunya tepat dihasilkan dari peralatan yang baku, cara, dan waktu pengamatan yang mengikuti aturan yang disepakati secara nasional. Pearalatan meteorologi haruslah dapat menghasilkan data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian data ini dapat dibandingkan dengan data di tempat lain, sehingga kita dapat menilai cuaca dan iklim. Stasiun Klimatologi/Meteorologi merupakan taman tempat yang mengukur unsur-unsur iklim/cuaca secara kontinyu. Ia merupakan lapangan datar berumput dengan luas sesuai dengan banyak dan macam alat yang ada di dalamnya. Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa penting untuk mengetahui berbagai macam alat ukur tersebut, agar dalam praktikum-praktikum agroklimatologi dapat lebih mengenal tentang alat-alat yang akan digunakan, fungsi serta cara kerja peralatan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman dimana di dalamnya dipelajari bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam kehidupan tanaman. Dalam dunia pertanian perkiraan cuaca yang tepat dan benar sangat diutamakan. Penyasuaian tanaman dengan iklim suatu daerah, peramalan awal dan akhir musim hujan atau kemarau untuk kegiatan pertanian,modifikasi, iklim dan penggantian satu atau beberapa unsur cuaca dibutuhkan data cuaca yang benar dan dari hasil pengamatan yang panjang. Hasil data yang diharapkan tentunya tepat dihasilkan dari peralatan yang baku, cara, dan waktu pengamatan yang mengikuti aturan yang disepakati secara nasional. Pearalatan meteorologi haruslah dapat menghasilkan data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian data ini dapat dibandingkan dengan data di tempat lain, sehingga kita dapat menilai cuaca dan iklim. Stasiun Klimatologi/Meteorologi merupakan taman tempat yang mengukur unsur-unsur iklim/cuaca secara kontinyu. Ia merupakan lapangan datar berumput dengan luas sesuai dengan banyak dan macam alat yang ada di dalamnya. Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa penting untuk mengetahui berbagai macam alat ukur tersebut, agar dalam praktikum-praktikum agroklimatologi dapat lebih mengenal tentang alat-alat yang akan digunakan, fungsi serta cara kerja peralatan tersebut.
1.2 Tujuan dan Kegunaan Kegunaan
Tujuan dan praktikum adalah untuk mengenal alat-alat klimatologi untuk mengetahui cara kerja peralatan ukur unsur iklim cuaca, untuk mengetahui cara pengamatan unsur iklim cuaca dan untuk mengetahui tata letak dan pemasangan peralatan unsur iklim cuaca. Adapun kegunaan dari praktikum ini yaitu sebagai bahan informasi dan referensi kepada pembaca untuk lebih mengenal alat-alat dan mengetahui cara kerja peralatan ukur alat-alat klimatologi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau biasa dikenal dengan BMKG, merupakan sebuah lembaga pemerintah non departemen di Indonesia yang mempunyai tugas yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang biasanya disingkat BMKG adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang ada di Indonesia. Sebelumnya nama dari BMKG adalah BMG, yaitu Badan Meteorologi dan Geofisika. Tugas dari BMKG adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Kadir, 2006). Pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 oleh Dr. Onnen, beliau adalah Kepala Rumah Sakit di Bogor pada saat itu. Kegiatan tersebut terus berkembang, tetapi pada tahun 1866 diambil alih Pemerintah Hindia Belanda, dan berganti nama menjadi Magnetisch en Meteorologisch Observatoriumyang dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah Indonesia merdeka, instansi tersebut dipecah menjadi dua: di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara, dan di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga (Kadir, 2006).
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta (BMKG, 2016). Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO (BMKG, 2016) Menurut (Setiawan, 2003), BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
diatas,
Badan
Meteorologi
Klimatologi
dan
Geofisika
menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu : 1.
Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
2.
Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
3.
Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
4.
Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
5.
Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
6.
Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;
7.
Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena faktor meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
2.2 Agroklimatologi bagi Pertanian
Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masingmasing berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data-data yang banyak sehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang-orang sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004). Agroklimatolgi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan kehidupan tanaman. Radiasi Matahari adalah sesuatu pancaran bersumber dari sinar matahari pada peristiwa fotosintesis yang terjadi
dalam atmosfer yang di anggap penting bagi sumber kehidupan dan sangat berpengaruh terhadap hasil produksi. Manfaat dari klimatologi bagi pertanian adalah untuk digunakan dalam perhitungan kondisi udara dalam suatu kurun waktu tertentu atau digunakan sebagai tolok ukur untuk menentukan kondisi udara dalam suatu kurun waktu mendatang dalam periode lebih dati 1 bulan, apakah akan berlebihan dari harga rata-rata yang baku (Tjasyono, 2004). Salah satu peran agroklimatologi dalam bidang pertanian adalah dengan mengetahui iklim. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas. Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai (Runtunuwu, dkk. 2008). Dengan melihat kondisi baik yang telah lalu, sedang berlangsung dan akan berlangsung, maka perhitungan hasil produksi kotor dati faktor alam dapat dihitung. Oleh sebab itu arti dan manfaat klimatologi dalam kaitan dengan produksi pertanian adalah untuk menghitung hasil produksi pertanian dari sisi kondisi alam baik yang telah berlangsung, sedang berlangsung dan akan berlangsung. Khusus untuk waktu mendatang hal ini berhubungan prakiraan produksi akan dapat ditentukan sebelumnya agar tidak terjadi kemelesetan yang sangat jauh atas kegiatan pertanian. Dilain pihak klimatologi akan dapat pula digunakan dalam penyebaran bahan pangan terutama dalam kondisi rawan pangan ataupun operasi pasar (Tjasyono, 2004).
Curah hujan ialah jumlah air yang jatuh pada permukaan tanah selama periode tertentu bila tidak terjadi penghilangan oleh proses evaporasi, pengaliran dan peresapan, yang diukur dalam satuan tinggi. Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti suhu yang optimum dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban udara yang berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan daun, maupun pergerakan awan, Membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk dan juga Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Ditinjau
dari
segi
keuntungannya
angin
sangat
membantu dalam penyerbukan tanaman. angin akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif membantu terjadinya persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih dan akan menimbulkan penyerbukan silang (Prof. Dr. Ir. Arifin,MS, 2014). Secara garis besar, peran agroklimatologi bagi pertaian menurut (Handoko et all, 1993) yaitu :
Perencanaan atau pengembangan pertanian (intensifikasi dan atau ekstensifikasi) di suatu wilayah iklim
Sebagai dasar strategi penyusunan rencana dan kebijakan pengelolaan usahatani
Meteorologi, ilmu yang memperlajari proses fisik bagaimana cuaca terbentuk
Iklim mikro, kondisi cuaca dalam lingkungan atmosfer terbatas sebatas lingkungan tanaman atau di sekitar permukaan tanah
Ilmu iklim, Ilmu yang memerikan dan menjelaskan fenomena iklim dengan perbedaan karakter dari satu tempat dengan tempat lain Menurut (Setiawan, 2003), BMKG mempunyai status sebuah Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
diatas,
Badan
Meteorologi
Klimatologi
nasional
kebijakan
dan
Geofisika
menyelenggarakan fungsi yaitu : 1. Perumusan
kebijakan
dan
umum
di
bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 4. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 5. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 6. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;
7. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 2.3 Hubungan Alat Stasiun Klimatologi Terhadap Pertanian
Berdirinya Stasiun Klimatologi pada suatu daerah didasari pada kebutuhan masyarakat akan perlunya pengamatan
iklim untuk diinformasikan pada
masyarak luas agar dalam melakukan kegiatan bercocok tanam mereka mengetahui masa tanam dan masa panen yang baik. Stasiun klimatologi kelas I maros didirikan pada tahun 1972, di daerah antang. Panakukang Makassar. Tetapi pada tahun 1988 dipindahkan di daerah Maros dengan alasan karena lokasi tersebut digunakan oleh departemen lain dan klimatologi karena sudah banyak bangunan fisik. sehingga stasiun tersebut dipindahkan kekabupaten maros, dan terminal penelitian pertanian berpusat di daerah Maros dan diresmikan sendiri oleh bapak kepala balai (Khaeruddin, 2010). Menurut (Sudiira, 1999) lokasi stasiun Klimatologi Kelas 1 Maros sudah memenuhi standar karena dibangun diareal lahan yang jauh dari bangunan fisik. Sebab, untuk melakukan pengamatan cuaca dan iklim tidak boleh terhalang oleh bangunan, karena akan berpengaruh dalam mengamati unsur-unsur iklim mulai dari temperatur, curah hujan, dan kelembapan. Kebutuhan pokok
stasiun
klimatologi agar mendapatkan data yang benar diperlukan yaitu: 1.
Letak stasiun klimatologi harus memiliki hubungan tanah, air dan iklim
dimana data tersebut diperoleh.
2.
Masing-masing instrument harus menghasilkan data-data meteorology yang
benar dan alat-alat tesebut tidak mudah rusak dan mudah dipelihara. 3.
Pembacaan alat mudah dilaksanakan dan mudah dicatat
4.
Pengamat cukup tersedia dan terlatih dengan baik serta bertempat tinggal tidak jauh dari stasiun klimatologi demi kelancaran pengamatan. Klimatologi yang pengukurannnya dilakukan meliputi periode waktu yang
lama paling sedikit 10 tahun, bagi stasiun klimatologi pengamatan utama yang dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin, kelembapan, macam dan tinggi dasar awan, banglash horizontal, durasi penyinaran matahari dan suhu tanah. Oleh karena itu persyaratan stsiun klimatologi ialah lokasi, keadaan stasiun dan lingkungan sekitar yang tidak mengalami perubahan agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk menghasilkan pengukuran yang tepat (Prawirowardoyo, 1996). Dalam bidang pertanian, ilmu prakiraan penentuan kondisi iklim atmosfer ini
adalah
untuk
menentukan
wilayah
pengembangan tanaman.
Iklim
mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dan kelembaban nisbi udara adalah unsur iklim yang penting. Dalam dunia pertanian, air, udara, dan temperatur menjadi faktor yang penting (Wisnubroto, 1999). Prakiraan cuaca baik harian maupun prakiraan musim, mempunyai arti penting dan banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Prakiraan cuaca 24 jam yang dilakukan oleh BMG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau ditunda jika menurut
prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah.Jadi, bidang pertanian ini memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003). Stasiun meteorologi mengadakan contoh penginderaan setiap 30 detik dan mengirimkan kutipan statistik (sebagai contoh, rata-rata dan maksimum).Untuk yang keras menyimpan modul-modul setiap 15 menit.Hal ini dapat menghasilkan kira-kira 20 nilai dari hasil rekaman untuk penyimpanan akhir disetiap interval keluaran.Ukuran utama dibuat di stasiun meteorologi danau vida, pemakaian alat untuk temperatur udara, kelembaban relatif, temperatur tanah (Fontain, 2002). 2.4 Syarat Penempatan Stasiun
Menurut (Afdal, 2015) pengukuran dan pencatan tentang iklim atau cuaca yang penting dalam pertanian antara lain : curah hujan (jumlah dan intensitas hujan), evaporasi (permukaan tanah dan tanaman), suhu atau temperatur (udara dan tanah), dan angin (arah dan kecepatan angin). syarat-syarat penempatan stasiun klimatologi atau meteorologi antara lain: 1. Sekeliling luasan terpelihara dengan tanaman penutup (rerumputan atau tanaman yang rendah) sebatas pada pengaruh gerakan angin. 2. Di sekitar atau dekatnya tidak ada jalan raya (jalan besar). 3. Tempatnya pada tanah yang datar. 4. Bebas atau jauh dari bangunan dan pohon-pohon besar. 5. Letak stasiun jangan terlalu jauh dengan pengamat dan keperluan pengamatan.
Menurut (Afdal, 2015) Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi agar dapat menghasilkan data yang benar ialah : 1.
Letak stasiun harus mewakili hubungan alamiah dari: iklim, tanah, air,tanaman di daerah luas sehingga data yang diperoleh dapat memenuhi sasaran.
2.
Masing-masing alat menghasilkan data yang benar, tidak rusak dan mudah dirawat.
3.
Pembacaan skala dan perekaman data mudah dilaksanakan. Menurut Fontain (2002), stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat untuk mengadakan pengamatan secara terus menerus keadaan lingkungan (atmosfer). Beberapa faktor lingkungan khusus yang mempengaruhi perubahan iklim antara lain:
1. Vegetasi : perpindahan dari daerah kering ke daerah yang mendapat pengairan ditandai oleh turunnya suhu, kelembaban naik dan penguapan berkurang. Bila daerah sekelilingnya kering angin yang bertiup ke arah dalam dapat menimbulkan efek Oase (oasis effect). 2. Tinggi
tempat
:
perbedaan
ketinggian
tempat
yang
cukup
besar berpengaruh terhadap presipitasi, suhu minimum, kecepatan dan arah angin. 3. Distribusi darat-laut : keadaan iklimdaerah pantai hingga jarak dua kilometer dari laut sangat bervariasi. Pada jarak 10 – 15 km perbedaan iklim terjadi secara bertahap. 4.
Gunung : pengaruh angin gunung dapat terasa sampai sejauh kira-kira 50 kali ketinggian gunung.
Stasiun meteorologi harus ditempatkan pada daerah terbuka dan representatif (mewakili). Secara umum. Luas daerah terbuka bagi suatu stasiun meteorologi pertanian dengan peralatannya lengkap kira-kira 2-2,5 ha. 2.5 Alat-alat Klimatologi
Menurut (Prawirowardoyo,1996) alat-alat klimatologi beserta fungsinya yaitu : 1.
Campbell Stockes
Alat ini terdiri dari dua bagian utama yaitu bola kaca kristal dan kerangka besi penyangga. Bola kristal ini berfungsi sebagai lensa pengumpul cahaya sedangkan kerangka besi selain untuk menyagga bola kristal juga berfungsi sebagai penempatan kertas pias. Alat ini biasanya diletakkan dia atas dudukan bertiang setinggi 120cm dari permukaan tanah. 2.
Kertas Pias
Kertas pias merupakan alat pencatat lamanya waktu intesitas cahaya matahari yag terpancar. Lamanya Penyinaran matahari dicatat dnegan jalan memusatkan sinar matahari melalui bola kristal hingga fokus matahari tersebut tepat mengenai kertas pias yang khusus sehingga meninggalkan jejak pias pada kertas. Kertas pias ini dibagi menjadi tiga, antara lain : a. Kertas Pias Lurus adalah alat pencatat intensitas cahaya matahari pada awal bulan Maret sampai pertengahan April. b. Kertas Pias Pendek adalah ala pencatat instensitas cahaya matahari pada pertengahaan Oktober sampai akhir Februari. c. Kertas Pias Panjang adalah alat pencatat intensitas cahaya matahari pada pertengahan April – akhir Agustus.
3.
Termometer Suhu Biasa
Digunakan untuk mengukur suhu udara sesuai dengan naik turunnya cairan atau perubahan sensor logam yang ada pada tabung termometer yang dapat dibaca suhunya. 4.
Termometer Maksimum dan Minimum
Termometer Maksimum : Ciri khas dari termometer ini adalah terdapat penyempitan pada pipa kapiler di dekat resevoir. Air raksa dapat melalui bagian yang sempit ini pada suhu naik dan pada suhu turun air raksa tetap berada pada posisi sama dengan posisi suhu tertinggi. Air raksa dapat dikembalikan ke resevoir dengan perlakukan khusus(Diayun-ayunkan) Termometer maksimum ini diletakkan pada posisi hampir mendatar agar mudah terjadi pemuaian, pengamatan sekali dalam 24 jam. Termometer Minimum : Termometer ini berguna untuk mengukur suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau menyurut terdapat indeks. Indeks ini hanya dapat didorong kebawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu rendah. Prinsip kerja termometer minimum adalah dengan cara menggunakan sebuah penghalang pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah namun bilasuhu meningkat maka indeks tetap pada posisi dibawah selain itu peletakan thermometer.
5.
Termometer Tanah
Termometer tanah adalah sebuah termometer yang khusus di rancang untuk megukur suhu tanah. Alat ini berguna pada perencanaan penanaman dan juga di gunakan oleh para ilmuan iklim, suhu tananh dapat memberika informasi yang bermnfaat terutama pemetaan dari waktu ke waktu. Ciri-ciri dari termometer ini adalah pada bagian skala dilengkungkan, namun ada juga yang tidak dilengkungkan. Hal ini di buat untuk memudahkan dalam pembacaan skala. Pengukuran suhu tanah lebih teliti dari suhu udara. 6.
Termometer Bola Basah dan Bola Kering
Termometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu : Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya. Thermometer Bola Basah : tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. 7.
Termograph
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik,
ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher. 8.
Hygrometer
Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkatkelembaban pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang
yang
memerlukan
box penyimpanan
kamera.
tahap
kelembapan
Kelembaban
yang
yang rendah
terjaga
seperti dry
akan
mencegah
pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut. Hygrometer rambut menunjukkan perubahan dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi udara. Hygrometer rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph). Rambut merupakan sensor dari alat ini. 9.
Evaporimeter
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. 10.
Anemometer
Pergerakan
udara
atau
angin
umumnya
diukur
dengan
alat cup
counter anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu:cup – propeller sensor untuk kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk arah angin. Untuk pengamatan angin permukaan,Anemometer dipasang dengan ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh
10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi). Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir. Anemometer, yaitu alat untuk mengukur pergerakan udara. Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup counter anemometer , yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cup – propeller sensor untuk kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk arah angin. Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 120 0. Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir (Afdal, 2016). 11.
Ombrometer
Alat ini berfungsi sebagai pengukur serta penampung curah hujan dalam satu hari. Alat di tempatkan dilapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi pohon atau bangunan tersebut. Permukaan mulut corong harus benar-benar horizontal dan di pasang pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah , dan luas permukaan 100 cm2. 12. Meteran Kayu
Meteran kayu merupakan alat pengukur tinggi atau panjang suatujarak apabila kita ingin mengukur menggunakan alat dengan ketinggian tertentu.
13.AWS (Automatic Weather Station)
AWS merupakan singkatan dari Automatic Weather Station atau alat pengukur cuaca otomatis. Sesuai dengan namanya AWS akan mengukur cuaca secara otomatis. AWS dapat mengukur curah hujan, laju angin, dan lain sebagainya. AWS dapat mempermudah manusia dalam pengamatan terhadap cuaca. Akan tetapi harganya yang masih relatif mahal membuat kalangan tertentu manjadi sulit untuk memperolehnya. Oleh karena itu stasiun cuaca otomatis yang murah, akurat dan mudah dioperasikan menjadi pilihan dimasa-masa sekarang ini. Dengan kemajuan teknologi di bidang mikroprosesor, memungkinkan manusia untuk melakukan sesuatu yang rumit dan kompleks. Mikrokontroler sebagai aplikasi mikroprosesor dalam sistem kendali, pun mengalami perkembangan yang pesat. Mikrokontroler kini telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan.
BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis 18 Februari 2016 pukul 13.00-14.40 WITA di laboratorium Budidaya Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. 3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu laptop, proyektor (LCD) dan beberapa alat klimatologi yang diperlihatkan sebagai peraga. Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah materi pembahasan beserta foto yang terlampir di dalam power point. 3.3 Metode Praktikum
1)Pemaparan materi oleh asisten menggunakan power point 2)Mendengarkan dan mencatat materi yang diberikan, serta tanya jawab mengenai materi yang kurang jelas. 3)Evaluasi sebelum praktikum berakhir. 4)Praktikum dilanjutkan di lapangan, dilakukan pengamatan alat secara langsung di stasiun klimatologi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1.1
Nama alat
4.1.1.1 Sangkar Cuaca
Gambar 4.1.1.1 Sangkar Cuaca 4.1.1.2 Panci Evaporasi
Gambar 4.1.1.2 Panci Evaporasi 4.1.1.3 Campbell Stokes
Gambar 4.1.1.3 Campbell Stokes 4.1.1.4 Penakar Hujan Tipe Hellman
Gambar 4.1.1.4 Hellman 4.1.1.5 Termometer Tanah
Gambar 4.1.1.5 Termometer Tanah 4.1.1.6 Penakar Hujan Observatorium (OBS)
Gambar 4.1.1.6 OBS 4.1.1.7 Cup Counter Anemometer ( 2m)
Gambar 4.1.1.7 Cup Counter Anemometer
4.1.1.8 Cup Counter Anemometer (50 cm)
Gambar 4.1.1.8 Cup Counter Anemometer
4.1.1.9 Wind Vane Anemometer (10 m)
Gambar 4.1.1.9 Wind Vane Anemometer
4.1.1.10 Automotic Weather Stations (AWS)
Gambar 4.1.1.10 AWS
1.1.2
Bagian Alat
4.1.2.1 Penakar Hujan Otomatis Type Hellman
Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar : 1.Bibir atau mulut corong 2. Lebar corong 3.Tempat kunci atau gembok 4.Tangki pelampung 5.Silinder jam tempat meletakkan pias 6.Tangki pena 7.Tabung tempat pelampung 8. Pelampung 9. Pintu penakar hujan 10. Alat penyimpan data 11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon) 12.selang gelas 13.Tempat kunci atau gembok 14.Panci pengumpul air hujan bervolume
4.1.2.2 Penakar Hujan Manual Type Observatorium Panakar hujan OBS terdiri dari lima bagian utama yaitu. 1.Corong penakar yang berbentuk lingkaran yang dapat dilepas dengan luas100 cm persegi. 2.Tabung panampung air hujan. 3.Kran untuk mengeluarkan air 4.Penyangga 5.Gelas ukur dengan skala 0 – 25 mm. (lihat gambar Penakar hujan Observatorium (OBS)
4.1.2.3 Termometer tanah
Berikut adalah bagian-bagian dari thermometer tanah : 1. Thermometer tanah 6 buah yang di desain khusus untuk mengukur suhu tanah. 2. Besi penyangga 5 buah
3. buah pipa pelindung dan paraffin wax. 4.1.2.4 Campbell Stokes
Berikut adalah bagian dari Campbell stokes : a.
Bola kaca pejal ( umumnya berdiameter 96 mm).
b.
Plat logam berbentuk mangkuk, sisi bagian dalamnya bercelah – celah
sebagai tempat kartu pencatat dan penyanggah tempat bola kaca pejal dilengkapi skala dalam derajat yang sesuai dengan derajat li ntang bumi . c.
Bagian Pendiri (stand),
d.
Bagian dasar terbuat dari logam yang dapat di-leveling.
e.
Kertas pias terdiri dari 3 (tiga) jenis menurut letak matahari.
4.1.2.5 Sangkar cuaca Berikut adalah bagian dari sangkar cuaca :
Termeter Bola Kering
: Termometer ini digunakan untuk mengukur
suhu udara di daerah tersebut. Termometer ini terdiri dari tabung gelas yang di dalamnya terdapat pipa kapiler yang berisi air raksa. Saat suhunya naik, maka air raksa akan mengembang dan menunjukkan skala suhu yang ada di daerah itu.
Termometer Bola Basah
: Dalam udara, ada suatu titik yang harus
dicapai untuk menjadi jenuh. Termometer bola basah digunakan untuk mengukur titik tersebut. Sebenarnya termometer ini sama dengan bola kering, hanya yang membedakan adalah termometer ini bolanya dilapisi kain yang dijaga agar selalu basah. Termometer bola basah mengukur suhu yang dibutuhkan untuk menguapkan air di kain tersebut. Saat kelembaban udara kecil, maka air akan mengambil panas dari termometer itu. karena itu suhu di pada termometer bola basah akan menurun
Termometer Maksimum : Termometer maksimum digunakan untuk
mengetahui suhu maksimum selama satu hari di suatu tempat tertentu. Termometer ini menggunkan air raksa sama halnya dengan termometer bola kering. Namun termometer ini memiliki celah yang disebut Contriction. Saat suhu udara naik, air raksa akan mengembang dan melewati celah Contriction. Namun saat suhu udara turun, air raksa tidak akan menyusut. Hal ini dikarenakan air raksa tersumbat oleh celah Contriction tersebut.
Termometer Minimum
: Termometer ini digunakan untuk mengukur
suhu terendah dalam satu hari pada suatu tempat tertentu. Termometer minimum tidak menggunakan air raksa, namun menggunaan Alkohol. Hal ini dikarenakan karakteristik alkohol yang cocok untuk mengukur suhu rendah karena titik beku alkohol yang lebih rendah daripada air raksa. Prinsip kerjanya adalah meggunakan indeks. Saat suhu turun, indeks akan terdorong oleh alkohol menuju nilai suhu tertentu, sedangkan saat naik, alkohol akan mengembang sedangkan indeks akan tetap pada suhu terendah tersebut. 4.1.2.6 Cup Counter Anemometer ( 50 cm)
Berikut adalah bagian dari Cup counter : 1. Tiga buah mangkok sebagai baling - baling yang dibatasi sudut 123 o 2. Counter 3. Tiang 4.1.2.7 Wind Vane Anemometer (10 meter)
Berikut adalah bagian dari Wind Vane a) Lembar logam indikator kecepatan b) Skala kecepatan c)
Wind vane
d) Penentu arah utara (North)
4.1.2.8 Panci evaporasi 1.
Panci Bundar Besar
Terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat. Panci ini mempunyai garis tengah 122 cm dan tingginya 25,4 cm 2. Hook Gauge Suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara pembacaannya berlainan. Untuk jenis cassella, terdiri dari sebuah batang yang berskala, dan sebuah sekrup yang berada pada batang tersebut, digunakan untuk mengatur letak ujung jarum pada permukaan air dalam panci. 3. Still Well Bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki. Pada tiap kaki terdapat skrup untu menyetel/ mengatur kedudukan bejana agar letaknya horizontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang, sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi dengan permukaan air dalam panci. Bejana digunakan selain untuk tempat meletakkan hook gauge, juga membuat permukaan air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan dengan pada panci, sehingga penyetelan ujung jarum dapat lebih mudah dilakukan. 4.
Thermometer
air
dan
thermometer
maximum/
minimum
Thermometer air merupakan jenis thermometer biasa yang dipasang tegak dengan menggunakan klem. Letak bola thermometer di bawah permukaan air. Dengan demikian suhu air dapat diketahui hanya pada waktu dilakukan pembacaan. Floating maximum dan minimum thermometer digunakan untuk mencatat suhu maximum dan minimumair yang terjadi dalam 24 jam. Pada umumnya alat ini terdiri dari sebuah pipa gelas yang berbentuk huruf U dengan dua buah bola pada kedua ujungnya. Thermometer dipasang pada rangka baja non magnetis yang terapung sdikit di bawah permukaan air oleh
pelampung aluminium. Kedua bola thermometer dilindungi terhadap radiasi. Indeks dibuat dari gelas dengan sumbu besi dan mempunyai pegas sehingga dapat dipengeruhi gaya magnet. Suhu maximum ditunjukkan oleh kanan index dalam tabung atas. Suhu minimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks dalam tabung bawah. Magnet batang digunakan
untuk
menyetel
kedudukan
index
setelah
suhu
dibaca
5. Cup Counter Anemometer Alat ini dipasang sebelah selatan dekat pusat panci, dengan mangkok-mangkoknya sedikit lebih tinggi. Terutama sekali digunakan untuk mengukur banyaknya angin selama 24 jam. 6. Pondasi/ Alas Dibuat dari kayu dicat sehingga tahan terhadap cuaca dan rayap. Bagian ata kayu dicat putih untuk mengurngi penyerapan radiasi sinar matahari 7. Penakar hujan biasa Untuk memperoleh data curah hujan, yang digunakan dalam menentukan penguapan pada hari-hari hujan. Penakar hujan dipasang +2m dari evaporimeter.
4.1.2.9 Automatic Weather Station (AWS) Berikut adalah bagian-bagian dari AWS : a.
Sensor Wind speed Wind direction Humidity Temperature Solar radiation Air Pressure Rain gauge b. Logger c. Komputer (sistem perekam dan sistem monitor) d. Display (optional) e. Tiang untuk dudukan sensor dan data logger f. Penangkal petir
4.1.2.10 Gunbellani
DAFTAR PUSTAKA
Afdal,
2015.
Alat-alat
untuk
mengukur
://afdalstarterblog.wordpress.com/2015/10/31/
cuaca
dan
iklim.
alat-untuk-mengukur-
cuaca-dan-iklim/ Anonim. 2008. Pengenalan Alat-Al at.(http://www.klimatologibanjarbaru.com/ artikel /2008/12/pengenalan-alat-alat/). Anonim, 2012. https://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentangstasiun-klimatologi/stasiun-klimatologi/ BMKG, 2016. http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Profil/Sejarah.bmkg Fontain, A. 2002. Meteorology. (http://www.kompas.com). Diakses tanggal 21 Februari 2016 Handoko et a/. 1993. Klimotologi Dasar. Handoko,editor. Pustaka J aya, Bogor. Kadir Zailani, 2006. Klimatologi dasar, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Lakitan Benyamin. 1994. Dasar-dasar klimatologi. PT Rajagrafindo persada Kuala, Darussalam, Banda Aceh Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung Prof. Dr. Ir. Arifin, MS, 2010. Modul klimatologi. Fakultas pertanian: Universitas brawijaya Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi model pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim nasional . Jurnal Tjasyono,
Bayon.
Tanah dan Iklim 27: 8 – 9. 2004.
Klimatologi.
Bandung
:
ITB.