Tugas Mata Kuliah Kultur Jaringan KULTUR ANTHER
Disusun Oleh : 1.
Ratna Mayamurti D
H0709094
2.
Sefty Indah K
H0709108
3.
Tri Pangestisari
H0709119
4.
Usman Avandy
H0709120
5.
Yudha Prawira
H0709129
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
PENDAHULUAN Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengis mengisola olasi si bagian bagian tanama tanaman n sepert sepertii daun, daun, mata mata tunas, tunas, serta serta menumb menumbuhk uhkan an bagian-bag bagian-bagian ian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsi Prinsip p utama utama dari dari teknik teknik kultur kultur jaring jaringan an adalah adalah perbay perbayaka akan n tanama tanaman n dengan dengan meng menggu guna naka kan n bagi bagian an vege vegeta tati tiff tana tanama man n meng menggu guna naka kan n medi mediaa buat buatan an yang yang dilakukan di tempat steril. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tana tanama man, n, khus khusus usny nyaa untu untuk k tana tanama man n yang yang suli sulitt dike dikemb mban angb gbia iakk kkan an seca secara ra gene generat ratif if.. Bibi Bibitt yang yang diha dihasi silk lkan an dari dari kult kultur ur jari jaring ngan an memp mempun unya yaii bebe beberap rapaa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperb diperbany anyak ak dalam dalam jumlah jumlah yang yang besar besar sehing sehingga ga tidak tidak terlalu terlalu membut membutuhk uhkan an tempat tempat yang luas, mampu menghasilkan menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. Beberap Beberapaa gambar gambaran an dan potens potensii yang yang bisa bisa dimunc dimunculk ulkan an dalam dalam kultur kultur jaringan diantaranya adalah : •
Kult Kultur ur meris meristem tem,, dapa dapatt meng mengha hasi silk lkan an angg anggre rek k yang yang beba bebass viru virus, s, sehingga sangat tepat digunakan pada tanaman anggrek spesies langka yang telah terinfeksi oleh hama penyakit, termasuk virus.
•
Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid (1n), sehing sehingga ga bentuk bentuknya nya lebih lebih kecil kecil jika jika diband dibanding ingkan kan dengan dengan anggre anggrek k diplo iploid id
(2n (2n).
Den Dengan gan
demik emikia ian n
san sangat gat
dim dimungk ungkin ink kan
untu ntuk
menghasilkan tanaman anggrek mini, selain itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal tidak akan muncul karena tertutup oleh yang dominan.
•
Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk mendapatkan tanaman anggrek besar. Tekhnik ini salah satunya dengan memberikan induksi bahan kimia yang bersifat menghambat (cholchicine).
•
Kloning, tekhnik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan jumla jumlah h banyak banyak dan seraga seragam, m, khusus khususnya nya untuk untuk jenis jenis anggre anggrek k bunga bunga potong. Sebagian penganggrek telah mampu melakukan tekhnik ini.
•
Mutasi Mutasi,, secara secara alami alami mutasi mutasi sangat sangat sulit sulit terjad terjadi. i. Beberap Beberapaa literat literatur ur pelua peluangn ngnya ya 1 : 100 000 000. 000. Dengan Dengan member memberika ikan n induks induksii terten tertentu tu melalui kultur jaringan hal tersebut lebih mudah untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen biasanya memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.
•
Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara in vitro kita bisa mengoleksi tanaman anggrek langka tanpa harus memiliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk menjaga keaslian genetis yang sangat penting dalam proses pemuliaan anggrek.
Dalam program pemuliaan tanaman suatu tanaman umumnya memerlukan beb beber erap apaa tahu tahun n untu untuk k mera meraki kitt tana tanama man n baru baru.. Pros Proses esby byaa di mulai mulai deng dengan an penyerbukan silang untuk mengkombinasikan sifat-sifat tetua yang di inginkan. keturunan dari generasi pertama (F1) bersifat heterozigot tetapi secara genetis seragam. secara konvensional cara ini tergolong sangat lama di lakukan sehingga untuk mempercepat perakitan tanaman baru tersebut dapat di lakukan dengan kultur anther.
KULTUR ANTHER I. Peng Penger erti tian an Kul Kultu turr Anth Anther er Dalam kultur jaringan, terdapat teori yang biasa disebut totipotensi (tot (total al gene geneti tik k pote potens nsi) i).. Teor Teorii ters terseb ebut ut meny menyat atak akan an bahw bahwaa seti setiap ap sel sel mengandung rangkaian genetik yang lengkap untuk dapat tumbuh menjadi tanama tanaman n yang yang lengka lengkap. p. Berart Berartii setiap setiap sel apapun apapun dapat dapat tumbuh tumbuh menjad menjadii tanama tanaman n yang yang lengka lengkap p dan sempur sempurna. na. Berdas Berdasark arkan an hal terseb tersebut ut maka maka sel gamet gamet dapat dapat juga juga dikult dikulturk urkan an dan dapat dapat tumbuh tumbuh menjad menjadii tanama tanaman n yang yang lengkap. Hanya bedanya karena sel gamet merupakan sel dengan genetik 1n maka tanaman yang tumbuh merupakan tanaman yang mempunyai genetik 1n. Seperti diketahui bahwa sel pada mahluk hidup dibagi menjadi dua macam yaitu sel vegetatif dan sel generatif (sel gamet jantan dan sel gamet betin betina). a). Pada Pada sel somati somatik k mempun mempunyai yai geneti genetik k 2n (diplo (diploid) id) sedang sedangkan kan sel generatif mempunyai genetik n (haploid). Secara normal sel generatif apabila disatukan dalam proses perkawinan maka akan menghasilkan embrio yang merupakan sel gamet jantan dan sel gamet betina (1n + 1n = 2n). Anther Anther adalah kepala sari. Anther Anther mengandun mengandung g serbuk serbuk sari (polen), sehingga sehingga kultur kultur anther anther berarti berarti mengikuts mengikutsertakan ertakan polen di dalamnya. dalamnya. Polen yang masih muda (immature) atau mikrospora yang terkandung dalam anther dapat secara langsung beregenerasi membentuk embrio, disebut androgenesis, atau memben membentuk tuk jaringa jaringan n kalus kalus yang yang selanj selanjutn utnya ya dapat dapat diindu diinduksi ksi untuk untuk bergenerasi menjadi tanaman di bawah pengaruh zat pengatur tumbuh yang terkandung dalam media tanam. Polen bersifat haploid, dan tentunya sel-sel yang diproduksi oleh polen selama dikultur adalah haploid pula. Kultur anther merupakan teknik yang paling efisien untuk menghasilkan tanaman tanaman haploid. haploid. Haploid Haploid pada tanaman digolongkan digolongkan dalam dua kategori, kategori, yaitu monopl monoploid oid (denga (dengan n jumla jumlah h kromos kromosom om seten setengah gah dari dari spesie spesiess diploi diploid), d), dan pol polih ihap aplo loid id (den (denga gan n juml jumlah ah krom kromos osom om sete seteng ngah ah dari dari krom kromos osom om spes spesie iess poliploidi).
Kultur Kultur antera antera merupa merupakan kan salah salah satu satu metode metode perban perbanyak yakan an tanama tanaman n dengan teknik in-vitro dengan tujuan untuk mendapatkan tanaman haploid yang unggul yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan kultivar-kultivar baru baru atau atau hibrid hibridaa F1. Tanama Tanaman n haploi haploid d adalah adalah tanama tanaman n yang yang mempun mempunyai yai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom gamet (N). Tanaman haploid yang diperoleh dari kultur anther dapat digunakan untuk mendeteksi mutasi rekomb rekombina inan n yang yang unik, unik, karena karena mutasi mutasi yang yang resesi resesiff tidak tidak muncul muncul dalam dalam keadaan diploid, dan pada penggandaan jumlah kromosom akan diperoleh tanaman yang homozygot. Tanaman yang homozigot sangat penting untuk menghasilkan hibrida terkendali. Keguna Kegunaan an kultur kultur anter anter dapat dapat mengha menghasil silkan kan tanama tanaman n monoh monohapl aploid oid,, yang bisa dikombinasikan dengan mutagen kimiawi atau mutagen fisik dapat mengha menghasil silkan kan mutan mutan mutan mutan yang yang tahan tahan terhada terhadap p penyak penyakit it rebah, rebah, toleran toleran terhadap kadar garam tinggi di tanah, toleran terhadap kekeringan, tanaman cepat berbunga dan lain-lain. Kultur anther mempunyai kelebihan, yaitu dapat mempersingkat waktu dalam memperoleh memperoleh homozigos homozigositas. itas. Namun demikian, terdapat terdapat kelemahan, kelemahan, antara lain produksin produksinya ya regeneran regeneran albino dan tidak semua genotipe genotipe responsif responsif terhada terhadap p kultur kultur anther anther.. Pada Pada kultur kultur anther anther yang yang dikult dikulturk urkan an adalah adalah anther anther tanaman yang sedang dalam keadaan kuncup. Ketidakberhasilan dalam kultur anther ini disebabkan karena penyimpanan yang terlalu lama (pra perlakuan sebelum inisiasi). Kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang yang pada pada kondis kondisii normal normal tidak tidak akan akan muncul muncul karena karena tertutu tertutup p oleh oleh yang yang domi domina nan. n. Bebe Bebera rapa pa kele kelema maha han n kult kultur ur anth anther er adal adalah ah keci keciln lnya ya pers persen enta tase se regenerasi, albino, dan tidak semua genotipe responsif terhadap kultur anter. Aplikasi kultur anther dan pollen antara lain: 1. Prod Produk uksi si tana tanama man n haplo haploid id.. 2.
Produksi
krom kromos osom om,,
galur
sehi sehing ngga ga
diploid
homozygote
meng mengur uran angi gi
wakt waktu u
menghasilkan galur inbred. 3.
Menemu emukan mu mutasi at atau fe fenotip re resesi esif.
melalui
yang yang
penggandaan
dibu dibutu tuhk hkan an
untu untuk k
Kunci keberhasilan kultur anter adalah memacu tahap pertama untuk terja terjadi di pemb pemben entu tukk kkan an kalu kalus, s, setel setelah ah itu itu dila dilanj njut utkan kan pada pada taha tahap p untu untuk k menu menumb mbuh uhka kan n
plan plante tett
dian dianta tara rany nyaa
yait yaitu u
deng dengan an
bebe bebera rapa pa
meto metode de..
Metode Metode One Step Step Method Method adalah adalah metode metode dimana dimana media media terseb tersebut ut sanggu sanggup p menumbuhkan eksplan melalui kalus terus menjadi plantula, contohnya pada medium medium VW untuk untuk kultur kultur jaringa jaringan n anggre anggrek. k. Metode Metode Two Steps Steps Method Method adalah metode yang digunakan untuk menumbuhkan plantet menjadi plantula dengan pindah media , karena pada media pertama hanya terbentuk kalus, kemu kemudi dian an mogo mogok k tida tidak k berk berkem emba bang ng menj menjad adii tuna tunass atau atau akar. akar. Sete Setela lah h terbentuk kalus, kalus dipindahkan ke media baru dengan tujuan agar tejadi pertumbuhan yang sempurna. II. Faktor-fakto Faktor-faktorr yang Mempenga Mempengaruhi ruhi Keberhasi Keberhasilan lan Kultur Kultur Anther 1.
Genotip Pemilihan bahan awal atau sumber eksplan untuk kultur anther
merupakan bagian yang sangat penting. Genotip dari sumber bahan anther memega memegang ng perana peranan n pentin penting g dalam dalam menent menentuka ukan n berhas berhasil il atau atau tidakn tidaknya ya kultur kultur anther anther.. Tidak Tidak terlal terlalu u banyak banyak jenis jenis tanama tanaman n yang yang mempun mempunyai yai kemampuan untuk memproduksi tanaman haploid melalui kultur anther, bahkan di dalam spesies yang samapun kemampuannya dapat berbeda. Sebagai contoh, beberapa kultivar tanaman jagung (Zea mays L.) sama sekali sekali tidak tidak respon responsif sif dalam dalam kultur kultur antera, antera, sement sementara ara pada pada beberap beberapaa kultivar kultivar lain dapat dihasilkan dihasilkan (Wan dan Wildholm, Wildholm, 1993). 1993). Bahkan Bahkan untuk untuk spes spesie iess tana tanama man n yang yang mode model, l, sepe seperti rti temb tembak akau au,, bebe bebera rapa pa geno genoti tip p meng enghasi hasilk lkan an
tana tanam man
hap haploid loid
den dengan gan
laju laju
yang ang
leb lebih
tin tinggi ggi
dibandingkan genotip yang lain. Karena pengaruh genotia tersebut maka pen penti ting ng
untu untuk k
dipe diperh rhat atik ikan an
dive divers rsit itas as
gene geneti tik k
tana tanama man n
apab apabil ilaa
mengembangkan protokol untuk memproduksi tanaman haploid melalui kultur antera. 2.
Komposisi me media ku kultur Androgenesis dapat diinduksi pada media sederhana seperti yang
dike dikemb mban angk gkan an oleh oleh Nits Nitsch ch dan dan Nits Nitsch ch (196 (1969) 9) untu untuk k polen polen tana tanama man n
tembakau tembakau dan beberpa spesies lainnya. lainnya. Akan tetapi tetapi untuk untuk sebagian sebagian besar spesies, media yang umum digunakan adalah MS (Murashige dan Skoog, 1962) 1962) dan N6 (Chu, (Chu, 1978) 1978) atau atau varias variasii kedua kedua media media tersebu tersebut. t. Dalam Dalam beberapa hal media perlu diperkaya dengan senyawa organik komplek seperti ekstrak kentang, air kelapa dan casein hidrolisat. Pada sebagian bes besar ar spes spesie ies, s, sukr sukros osaa yang yang digu diguna naka kan n dala dalam m medi mediaa anta antara ra 2-3% 2-3% seme sement ntar araa untu untuk k bebe beberap rapaa spes spesies ies lain lain khus khusus usny nyaa tanam tanaman an sere sereali aliaa respon responnya nya lebih lebih baik baik apabil apabilaa konsen konsentras trasii gulany gulanyaa lebih lebih tinggi tinggi (hingg (hinggaa 15%). Pada beberapa spesies lain, penggunaan sumber karbohidrat seperti ribo ribosa sa,, malt maltos osaa dan dan gluk glukos osaa memp mempun unya yaii peng pengar aruh uh yang yang lebi lebih h baik baik dibanding dengan sukrosa. Pada beberapa spesies. seperti tembakau, penambahan zat pengatur tumbuh tumbuh pada pada media media kultur kultur antera antera tidak tidak diperlu diperlukan kan.. Akan Akan tetapi tetapi untuk untuk sebagian besar spesies diperlukan auksin dalam media dengan konsentrasi rendah. rendah. Sitokinin Sitokinin yang dikombina dikombinasikan sikan dengan dengan auksin auksin kadang-kada kadang-kadang ng diperlukan terutama untuk spesies yang memerlukan fase kalus sebelum dihasilkan tanaman haploid. Kultur Kultur antera umumnya umumnya memerlukan memerlukan bahan pemadat berupa berupa agar. Akan tetapi karena agar mengandung senyawa yang dapat menghambat proses androgenesis, maka diperlukan bahan pemadat alternatif. Agarose merupa merupakan kan bahan bahan pemada pemadatt yang yang paling paling baik baik untuk untuk kultur kultur antera antera dari dari spesies serealia. Alternatif lain adalah dengan menggunakan media cair dengan cara menaruh antera di atas permukaan media yang disebut kultur mengapung atau ”float culture”. 3.
Kondisi tanaman donor Umur dan kondisi fisiologis tanaman donor sering mempengaruhi
keberh keberhasi asilan lan kultur kultur antera. antera. Pada Pada sebagi sebagian an besar besar spesi spesies, es, respon respon yang yang palin paling g baik baik berasa berasall dari dari bunga bunga (atau (atau kelomp kelompok ok bunga) bunga) pertam pertamaa yang yang dihasilkan oleh tanaman. Sebagaimana umumnya antera yang dikulturkan harus berasal dari bunga yang masih kuncup.
Berbag Berbagai ai faktor faktor lingku lingkunga ngan n yang yang mempen mempengar garuh uhii pertum pertumbuh buhan an tanama tanaman n donor donor juga juga mempen mempengar garuhi uhi tanama tanaman n haploi haploid d yang yang dihasi dihasilka lkan. n. Pada Pada bebera beberapa pa spesie spesies, s, intens intensita itass cahaya cahaya,, lama lama penyin penyinaran aran dan suhu suhu dike diketa tahu huii memp mempen enga garu ruhi hi juml jumlah ah tana tanama man n hapl haploi oid d yang yang diha dihasi silk lkan an.. Kondis Kondisii pertum pertumbuh buhan an optimu optimum m yang yang spesif spesifik ik berbed berbedaa antara antara tanama tanaman n yang satu dengan yang lainnya. Secara umum hasil terbaik akan diperoleh dari tanaman yang pertumbuhannya sehat dan vigor. 4.
Tahap pe perkembangan po polen Faktor yang sangat kritis yang mempengaruhi produksi tanaman
haploid dari kultur antera adalah tahap perkembangan mikrospora. Pada seba sebagi gian an besa besarr jeni jeniss tana tanama man, n, ante antera ra hany hanyaa respo respons nsif if sela selama ma fase fase uninukleat dari perkembangan polen. Sebaliknya, pada tanaman tembakau respon respon optimu optimum m ditemu ditemukan kan pada pada beberap beberapaa saat saat sebelu sebelum, m, selama selama dan sesudah fase mitosis pertama dari polen (akhir fase uninukleat hingga awal binukleat dari mikrospora). 5.
Pra perlakuan Pada Pada bebera beberapa pa spesi spesies es tanama tanaman, n, produk produktiv tivita itass kultur kultur antera anteranya nya
dipengaruhi oleh perlakuan pemberian suhu pada kuncup bunga sebelum prose prosess steril sterilisa isasi si dan isolas isolasii antera. antera. Produk Produktiv tivita itass tanama tanaman n haploi haploid d temb tembak akau au
yang yang
diha dihasi silk lkan an
seri sering ng
meni mening ngka katt
deng dengan an
perl perlak akua uan n
penyimpanan kuncup bungan pada suhu 7-8 0C selama 12 hari (Sunderland dan dan Robe Robert rt,, 1979 1979). ). Untu Untuk k jenis jenis tana tanama man n lain, lain, peny penyim impa pana nan n dapa dapatt dilaku dilakukan kan pada pada suhu suhu antara antara 4-10 4-10 0C sela selama ma 3 hari hari samp sampai ai deng dengan an 3 ming minggu gu..
Umum Umumny nyaa
peny penyim impa pana nan n
pada pada suhu suhu yang yang lebi lebih h
rend rendah ah
memerlukan waktu yang lebih pendek dan sebaliknya. Perlakuan suhu pra inkubasi pada tanaman tertentu, seperti Brassica campestris L., dengan cara cara meny menyim impa pan n biak biakan an pada pada suhu suhu 350C sela selama ma 1-3 1-3 hari hari sebe sebelu lum m diinkubasi pada suhu 25 0C, diketahui dapat meningkatkan keberhasilan kultur antera (Keller dan Amstrong, 1979).
III. Penera Penerapan pan Kultur Kultur Anther Anther Contoh penerapan kultur anther yang kita ambil adalah kultur anther pada tanaman pepaya untuk menghasilkan tanaman haploid. Anther pepaya berasal dari kuncup bunga jantan tanaman pepaya dengan 3 macam ukuran, yaitu besar (bunga tua), sedang (setengah tua), dan kecil (muda). Ukuran bunga tersebut berkolerasi dengan umur bunga. Semakin tua bunga jantan maka maka semaki semakin n besar besar ukuran ukuran bunga, bunga, semaki semakin n berwarn berwarnaa kuning kuning pekat, pekat, dan semakin banyak jumlah anther yang terkandung di dalamnya. Bahan dan alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah satu botol bahan bahan tanama tanaman n berupa berupa kuncup kuncup bunga bunga pepaya pepaya jantan jantan pada pada beberap beberapaa umur umur fisiologi (muda, setengah tua, tua), media N6 (dari komposisi Nitsch), alkohol 70%, botol kaca kecil, cawan petri, pinset, gunting, scalpel, pembakar Bunsen. Prosedur kerja pada percobaan yang dilakukan adalah: 1. Persiapan alat, bahan, dan tempat kerja ( Laminar Air Flow). 2. Memisahkan kuncup bunga jantan dari tanaman pepaya sesuai dengan ukurannya menjadi 3 macam, yaitu besar (bunga tua), sedang (setengah tua), dan kecil (muda). Ukuran bunga tersebut berkolerasi dengan umur bunga. 3. Mensterilkan kuncup bunga tersebut dengan cara mencelupkan bunga kedalam alkohol 70%, kemudian melewatkan bunga tersebut di atas api bun bunse sen, n, lalu lalu mend mendia iamk mkan an bung bungaa terse tersebu butt hing hingga ga apin apinya ya pada padam. m. Mengulangi langkah tersebut sebanyak dua kali lagi. 4. Meletakan kuncup bunga pada cawan petri, kemudian membuka kuncup bunga dengan pinset dan membuang korolanya secara hati-hati agar antheranya tidak rusak. 5. Melepaskan anthera dari tangkai bunga kemudian menanam anthera tersebut pada media N6. Untuk anthera pepaya tua ditanam pada sebuah botol botol media media N6, sedang sedangkan kan untuk untuk anther antheraa pepaya pepaya seteng setengah ah tua dan muda, masing-masing ditanam pada dua buah botol media N6. 6. Menyimpan Menyimpan kultur anthera anthera tersebut tersebut dalam gelap untuk menginduks menginduksii pertumbuhan kalus.
7. Dilakukan pengamatan jumlah anthera perbunga dan warna anthera saat anther antheraa terseb tersebut ut ditana ditanam, m, kemudi kemudian an dilaku dilakukan kan pengam pengamatan atan jumlah jumlah anthera yang tetap kuning dan jumlah yang coklat; jumlah kultur yang mengalami mengalami kontaminas kontaminasi; i; saat terbentuk kalus dan jumlah anthera anthera yang membentuk kalus pada 1 MST, 2 MST, dan 3 MST.
Kesimpulan
Kultur anther merupakan suatu metode kultur jaringan yang memiliki peran yang cukup besar dalam bidang pertanian, khususnya dalam menyediakan tanaman haploid yang secara alamiah sangat sulit terbentuk dan jarang dijumpai di alam. Tanaman haploid dapat dibentuk melalui partenogenesis secara alami, androgenesis, dan dibentuk secara artifisial artifisial diinduksi diinduksi melalui kultur kultur anther, anther, ovari mikrospora mikrospora dan hibrid hibridisa isasi si seksua seksual. l. Kultur Kultur anther anther merupk merupkan an teknik teknik yang yang paling paling efisie efisien n untuk untuk menghasilkan tanaman haploid. Kultur anther memiliki kelebihan dan kekurangan. Penerapan kultur anther perlu dioptimalkan dengan perpaduan teknologi sehingga dapat mendukung terwujudnya pertanian yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Kultur Anthera. http://1.bp.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 11 april 2011. Iswari
et
all.
2010.
Galur
Padi adi
Bera eras
Hitam Hasil
Kultur
Antera.
http://pustaka.litbang.deptan.go.id.. Diakses pada tanggal 11 april 2011. http://pustaka.litbang.deptan.go.id Hanarida Hanarida et all. 2002. Induksi Kalus dan Regenerasi Regenerasi Tanaman Melalui Kultur Anterapada Anterapada Silangan Padi Tipe Baru. Balai Penelitian Bioteknologi Bioteknologi dan Sumberdaya
Genetik
Pertani
Volume/Nomor
:
PP21/02