BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kristal lazimnya digunakan untuk rangkaian osilator yang menuntut stabilitas frekuensi yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Alasan utamanya adalah karena perubahan nilai frekuensi kristal seiring dengan waktu, atau disebut juga dengan istilah faktor penuaan frekuensi ( frequency frequency aging ), ), jauh lebih kecil dari pada osilator-osilator lain. aktor penuaan frekuensi untuk kristal berkisar pada angka !" ppm#tahun, ppm#tahun, jauh lebih baik dari pada faktor penuaan frekuensi osilator RC osilator RC ataupun ataupun osilator LC osilator LC yang yang biasanya berada diatas !$%#tahun. &embangkit gelombang sinus merupakan instrumen utama yang perlu ada dala dalam m tiap tiap beng bengkel kel disa disain in elek elektr troni onika ka.. 'isa 'isaln lnya ya dipe diperl rluka ukan n untuk untuk pengu penguji jian an rangkaian audio ii yang memerlukan sinyal sinusoidal sebagai input. &ada tulisan ini akan akan dibahas dibahas fenomen fenomenaa osilat osilator or,, bagaima bagaimana na cara cara sinyal sinyal ini dibangk dibangkit itkan kan dan realisasi realisasi rangkaiannya. rangkaiannya. Ada banyak tipe-tipe tipe-tipe osilator yang dikenal dikenal sesuai sesuai dengan nama penemunya antara lain Amstrong, Amstrong, olpitts, artley dan lain sebagainya. sebagain ya. *amun pada tulisan kali ini akan di kemukan ke mukan osilator +ien-bridge +ien-bridge yang dapat direalisasikan dengan satu op-amp dan beberapa komponen pasif.
Rumusan Masalah
erdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah $. Apa yang yang di maksu maksud d dengan dengan Krist Kristal al sil silato atorr / 0. Apa yang yang di maksud maksud dengan dengan +ie +ien n ridge ridge sila silator tor /
1|Page
Tujuan Tu juan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagi berikut A. 1ujua ujuan n 2m 2mum 'eningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang . 1ujua ujuan n Khus Khusus us $) 2ntuk 2ntuk menget mengetahu ahuii Krista Kristall silat silator or 0) 2ntuk 2ntuk mengeta mengetahui hui +ie +ien n ridge ridge silato silator r
2|Page
BAB II DASAR TEORI
Kristal
Kristalmempunyai stabilitas suhu yang sangat bagus. 3azimnya, nilai koefisien suhu kristal berada dikisaran !"4 ppm direntangan suhu operasi normal dari -045 sampai dengan 6745. andingkan dengan koefisien suhu kapasitor yang bisa mencapai beberapa persen. 2ntuk aplikasi yang menuntut stabilitas suhu yang lebih tinggi, kristal dapat dioperasikan didalam sebuah o8en kecil yang dijaga agar suhunya selalu konstan.
SIMBOL KRISTAL Tatanan isik
'aterial yang mempunyai bentuk struktur kristalin, seperti quartz , mempunyai satu sifat unik yaitu mampu menghasilkan tegangan listrik ketika diberi tekanan mekanikal dan juga sebaliknya, berubah bentuk mekanikalnya ketika diberi tegangan listrik. 9ifat ini dikenal dengan nama efek piezo-electric. 9ifat inilah yang dimanfaatkan untuk menghasilkan resonansi listrik-mekanik, sehingga kristal akan bergetar pada frekuensi alami tertentu jika diberi tegangan listrik bolak-balik. rekuensi alami ini ditentukan oleh potongan dan dimensi keping kristal, yang ditetapkan pada saat pembuatan.
3|Page
Karena potongan dan dimensi keping kristal dapat dikontrol secara presisi pada saat proses produksi, maka kristal mempunyai frekuensi getar alami yang sangat akurat. Akurasi kristal umumnya berada pada kisaran !:4 ppm, dengan akurasi yang lebih tinggi juga tersedia walaupun harganya tentu lebih mahal. &otongan keping kristal mengacu kepada orientasi sudut pemotongan keping kristal terhadap garis struktur kristalin, dan juga bentuk keping kristal tersebut. Ada banyak standar potongan keping kristal, yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. 9ebagai contoh, potongan AT yang populer mempunyai frekuensi fundamental maksimum yang tidak terlalu tinggi dan koefisien suhu yang cukup baik (berbentuk kur8a fungsi kubik). ontoh lain adalah potongan BT , yang mempunyai frekuensi fundamental maksimum yang lebih tinggi tetapi koefisien suhunya lebih buruk (berbentuk k ur8a parabolik). Kristal dapat dioperasikan pada frekuensi fundamental atau salah satu dari frekuensi-frekuensi harmonik ganjil (odd harmonics) yang biasa disebut dengan istilah overtones. rekuensi fundamental maksimum sebuah kristal ditentukan oleh potongan dan dimensi keping kristal. 9emakin tinggi frekuensi fundamental sebuah kristal, semakin tipis keping kristal tersebut, sehingga keping kristal menjadi rapuh dan mudah patah. ;adi untuk mencapai spesifikasi frekuensi getar yang lebih tinggi, kristal harus beroperasi menggunakan salah satu overtone yang ada. +alaupun quartz adalah material yang paling sering digunakan untuk membuat kristal, material lain seperti lithium-niobate, lithium-tantalate, bismuth germanium oxide danalumimium-phosphate juga dapat dipakai untuk membuat kristal. 'aterial lain yang juga dapat digunakan adalah sejenis keramik yang terbuat dari padatan timbal, zirconium dantitanium dan material polimer seperti polyvinyl chloride dan difluorpolyethylene.
Kemasan Kristal
KEMASAN KRISTAL
4|Page
Kristal tersedia dalam berbagai bentuk kemasan. Kemasan yang populer adalah <= dan <=9. <=9 mempunyai bentuk tapak yang sama dengan <=, tetapi kemasannya lebih pendek. <=9 juga tersedia untuk aplikasi !" (<=9'), dengan kaki yang ditekuk rata dibawah dasar yang terbuat dari plastik. Kemasan !" bentuk lain juga banyak tersedia dipasaran. &erlu diingat bahwa kristal dengan kemasan yang berbeda akan mempunyai karakteristik yang berbeda pula. al ini disebabkan karena dimensi dan bentuk keping kristal tergantung kepada besarnya kemasan. 9ebagai contoh, kemasan <= biasanya berisikan keping kristal yang berbentuk piringan, sedangkan kemasan <=9, karena lebih pendek, berisikan keping kristal berbentuk persegi panjang. >esistor > 0 berfungsi untuk membatasi tingkat pasokan daya (drive level ) kepada kristal. 1ingkat pasokan daya yang terlalu rendah akan menyebabkan kristal gagal berosilasi dan sebaliknya, jika terlalu tinggi akan mempengaruhi stabilitas frekuensi kristal atau malah dapat menyebabkan keping kristal menjadi retak. Kristal jenis <= memerlukan tingkat pasokan daya dikisaran $m# , sedangkan kristal <=9 atau <=9' memerlukan sekitar $44 $# . 9emakin besar dimensi kepingan kristal, akan semakin tinggi pasokan daya yang dibutuhkan. 1ingkat pasokan daya juga dipengaruhi oleh frekuensi getar, dimana frekuensi getar yang lebih tinggi akan memerlukan pasokan daya yang lebih besar.
5|Page
BAB III PEMBAHASAN
Rangkaian Ekui!alen Kristal
?ambar >angkaian @kui8alen Kristal ari sudut pandang bidang elektronika, tata kerja kristal dapat diilustrasikan melalui rangkaian ekui8alen yang terdiri dari dua buah kapasitor, satu buah induktor dan satu buah resistor. Bnduktor 3$ (motional inductance) adalah padanan dari massa keping kristal yang bergetar, kapasitor $(motional capacitance) adalah padanan dari kekakuan keping kristal melawan getaran dan resistor > $ adalah padanan dari energi yang hilang diserap oleh kristal karena bentuknya mengalami perubahan ketika bergetar. Kapasitor 4 ( shunt capacitor ) adalah kapasitansi yang terbentuk diantara dua elektroda yang mengapit potongan kristal. rekuensi getar alami kristal diberikan oleh persamaan berikut
2mumnya, nilai induktansi 3$ adalah sangat tinggi sementara nilai kapasitansi $ sangat rendah. 9ebagai contoh, sebuah kristal yang mempunyai frekuensi getar $4 !%z mempunyai nilai 3$ C 4.4", $ C 4.44"$p, > $ C "D dan 4 C Ep.
6|Page
>asio antara nilai induktansi 3$ dan kapasitansi $ yang sangat besar, jauh melampaui nilai rasio yang lazim didapat jika menggunakan komponen biasa, sehingga nilai faktor kualitas (F) dari kristal menjadi jauh lebih tinggi daripada rangkaian LC biasa. aktor kualitas sebuah kristal diberikan oleh persamaan berikut
*ilai faktor kualitas kristal umumnya bekisar diantara $4< sampai dengan $4E, bandingkan dengan nilai faktor-kualitas rangkaian LC biasa yang hanya berkisar diangka ratusan. Kristal dapat diterapkan pada rangkaian resonansi-seri ataupun resonansi-paralel. &ada rangkaian resonansi-seri, kristal bersifat seolah-olah terdiri dari sebuah kapasitor dan sebuah induktor yang dirangkai secara seri. Bmpedansi kristal akan mencapai nilai terendah, yaitu sama dengan nilai tahanan > $, pada frekuensi getar alami. &ada rangkaian resonansi-paralel, kristal bersifat seperti terdiri dari sebuah kapasitor dan sebuah induktor yang dirangkai secara paralel. Bmpedansi kristal akan mencapai nilai tertinggi pada frekuensi getar alami. &erlu dicatat bahwa frekuensi getar alami sebuah kristal yang sama jika beroperasi secara resonansi-paralel adalah sedikit lebih tinggi daripada ketika dioperasikan secara resonansi-seri. enomena ini dikenal dengan istilah pulling , yang besarannya tergantung kepada rasio dari $ dengan 4 dan 3. esarnya perubahan frekuensi yang disebabkan oleh faktor pulling ini diberikan oleh persamaan berikut
Kristal biasanya dibentuk sedemikian rupa sehingga lebih optimal jika dioperasikan pada salah satu mode tertentu, baik itu secara resonansi-seri ataupun resonansi-paralel.
7|Page
A"likasi Kristal
?ambar silator olpitts
Kristal dapat digunakan sebagai pengganti jajaran resonansi LC untuk hampir semua jenis rangkaian osilator, baik secara resonansi-seri maupun resonansi-paralel. 9ebagai contoh adalah rangkaian osilator Colpitts yang menggunakan jajaran kristal dan kapasitor secara resonansi-seri.
?ambar silator &ierce
8|Page
9atu contoh lain adalah rangkaian osilator &ierce yang menggunakan jajaran kristal dan kapasitor secara resonansi-paralel pada jalur umpan-balik. silator &ierce ini sangat populer dan kerap digunakan karena mempunyai karakteristik stabilitas yang lebih superior dibandingkan dengan rangkaian osilator lainnya.
?ambar silator mos
>angkaian osilator populer lain menggunakan sebuahC!' inverter yang menerapkan kristal pada jalur umpan-balik dari kaki output ke kaki input . silator ini mempunyai prinsip kerja yang serupa dengan osilator &ierce. >angkaian osilator klasik ini diterapkan secara luas sebagai sumber frekuensi denyut (cloc( frequency) pada rangkaian digital dan juga menjadi dasar cara kerja rangkaian osilator terpadu yang biasa digunakan oleh mikrokontroler. Kedua kapasitor yang terhubung dari kaki-kaki kristal ke ground adalah kapasitor beban (load capacitance) yang perlu untuk berfungsinya rangkaian osilator ini. *ilai total kapasitor beban akan mempengaruhi frekuensi getar sebuah kristal. @fek ini juga disebut pulling , dimana perubahan nilai kapasitor beban (atau mode resonansi, seperti disebutkan diatas) dalam rangkaian osilator kristal akan merubah frekuensi getar kristal tersebut. &ulling dapat digunakan untuk mengatur frekuensi getar kristal, walaupun hanya dalam rentangan yang terbatas. iasanya, lembaran data kristal mencantumkan nilai nominal kapasitor beban yang tepat untuk mendapatkan spesifikasi frekuensi getar yang tertera.
9|Page
KRISTAL OSILATOR
Kristal oscilator berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari Guartz atau >ochelle salt dengan kualitas yang baik. 'aterial ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect. >angkaian Bnternal Kristal ?ambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. >angkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau HpemegangI. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. alam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri. &ada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (3), kapasitansi () dan resistansi (>). *ilai 3 ditentukan oleh massa kristal, harga ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan > berhubungan dengan gesekan mekanik. erikut adalah contoh oscilator menggunakan tank cirkuit kristal sebagai resonansi seri. >angkaian scilator artley engan Kristal >angkaian scilator olpitts engan Kristal Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. ;ika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. scilator artley dan olpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. 9tabilitas oscilator akan meningkat dengan pemasangan kristal.
10 | P a g e
>angkaian Bnternal Kristal
>angkaian scilator artley engan Kristal
11 | P a g e
>angkaian scilator olpitts engan Kristal
9emua peralatan komunikasi modern menggunakan osilator kristal kuarsa karena osilator ini tidak akan bergeser lebih dari beberapa hertz dari frekuensi dasarnya. suatu oscillator frekuensi-8ariabel atau osilator Hterangsang-sendiriI )selfexited* dapat bergeser cukup besar. 9uatu kristal kuarsa dapat berupa seperti pecahan kaca jendela tipis yang berukuran $#< sampai $-inchi persegi. 2ntuk menggunakannya sebagai suatu oscillator, maka crystal kuarsa harus dipotong dalam irisan yang tipis dan digosok halus. Kristal kuarsa demikian ini mempunyai sifat-sifat tertentu. ;ika sebuah kristal dipegang di antara dua pelat logam yang datar dan kedua pelat tersebut ditekan bersama, maka akan timbul suatu ggl yang kecil di antara kedua pelat tersebut, seolah-olah kristal tersebut menjadi baterai saat pada itu. ila pelat dilepas, crystal melenting kembali ke bentuk semula dan suatu ggl dengan polaritas-berlawanan akan timbul di antara kedua pelat. engan cara ini, energi mekanik diubah menjadi energi listrik oleh kristal. ;uga, bila suatu ggl diberikan pada kedua pelat, maka kristal akan berubah bentuknya. ;ika diberikan ggl dengan polaritas berlawanan, kristal akan berubah bentuk dengan arah berlawanan. engan cara ini, energi listrik akan diubah menjadi energi mekanik oleh kristal. Kedua aksi yang berbalikan pada kristal ini dikenal sebagai efek piezoelektrik. Kristal-kristal buatan-manusia seperti lithium tantalit, timah sirkonat, dan timah titanat dalam beberapa hal lebih unggul dari kristal kuarsa alam.
12 | P a g e
;ika kristal yang terletak di antara dua pelat logam dirangsang-kejut baik dengan tekanan secara fisik maupun dengan muatan listrik, maka kristal tersebut akan bergetar secara mekanik pada frekuensi alamnya dalam waktu singkat dan pada saat yang sama menghasilkan ggl ac di antara kedua pelat. &eristiwa ini menyerupai osilasi elektron teredam pada rangkaian 3 yang dirangsang-kejut. 9uatu kristal yang bergetar akan menghasilkan ggl ac jauh lebih lama daripada rangkaian 3 bila dirangsang-kejut, karena kristal mempunyai F yang jauh lebih tinggi (rugi-rugi lebih kecil) daripada rangkaian 3. 9uatu oscillator crystal penalaan-gerbang penalaan-salur )Tuned-+ate Tuned "rain , 1?1 * menggunakan kristal sebagai pengganti tangki 3 pada rangkaian gerbangnya. 9eperti gambar di bawah ini
?ambar >angkaian osilator alam rangkaian oscillator di atas ini kristal bekerja sebagai sebuah rangkaian resonansi-paralel F-tinggi. Kapasitor penghalang kebocoran-gerbang tidak diperlukan, karena kristal merupakan suatu isolator dan tidak akan menghubungsingkatkan resistor sebagaimana yang terjadi pada kumparan 3. ila saklar ditutup, tangki 3 di dalam rangkaian salur akan dirangsang-kejut menjadi berosilasi oleh suatu gejolak arus B yang tiba-tiba. 1egangan ac yang timbul pada rangkaian 3 tersebut dibalikkan ke pelat atas kristal melalui kapasitansi dalam ?, dan ke pelat bawah kristal melalui bp. Kristal mulai bergetar dan bekerja sebagai sebuah
13 | P a g e
generator ac dengan sendirinya. 1egangan gll yang dibangkitkan oleh kristal akan menimbulkan 8ariasi B pada rangkaian 3. engan kedua rangkaian kristal dan 3 berosilasi dan saling mengumpan dengan fasa yang tepat, maka keseluruhan rangkaian akan berosilasi sebagai suatu sumber ac yang sangat mantap. >angkaian 3-nya harus ditala pada frekuensi yang sedikit lebih tinggi dari frekuensi kristal untuk menghasilkan hubungan fasa yang sesuai di antara kedua rangkaian supaya osilasi tetap terpelihara. &ada keadaan tanpa osilasi, pada rangkaian tidak akan timbul prategangan pada resistor kebocorangerbang dan B akan membesar. ;enis osilator ini dapat ditala sambil mengamati miliampere-meter yang dipasang pada rangkaian. &enurunan B pada waktu rangkaian 3 ditala merupakan suatu petunjuk bahwa rangkaian sedang berosilasi dan menimbulkan prategangan (bias). 9emakin baik kristal berosilasi, semakin besar prategangannya dan semakin kecil B. silator Kristal. ila sedang menala suatu tahap oscillator crystal, pada waktu tangki 3 membesar frekuensinya, rangkaian tiba-tiba akan berosilasi sangat kuat dan Btibatiba turun sampai nilai minimumnya sewaktu frekuensi resonansi kristal tercapai. akan tetapi, jika rangkaian 3 berkurang frekuensinya pada waktu ditala, B pelan pelan berkurang sampai pada nilai minimumnya dan kemudian melonjak ke maksimal pada waktu rangkaian berhenti berosilasi. al ini merupakan karakteristik penalaan dari semua rangkaian 1?1. 9uatu nilai minimum B tidak berarti menunjukkan keadaan kerja yang optimum. Agar osilator kristal bekerja dalam keadaan paling baik, nilai B sebaiknyasekitar 04% di atas minimumnya. 9aat rangkaian 3 di atur, frekuensi osilasi dapat berubah sampai sebesar sekitar satu kilo hertz. rekuensi osilasi kristal ditentukan oleh bahannya, ketebalannya, ukuran fisik, sudut potongan, tekanan pada pelat, jenis rangkaian, dan suhu. rekuensi osilasi dapat juga diubah dengan memasang kapasitor 8ariabel kecil secara paralel atau menserikannya dengan induktansi yang kecil. Kristal seringkali bersepuh-perak pada kedua permukaan datarnya, dengan kawat penghubung yang disolder di tengahtengah masing-masing permukaan perak tersebut. Kristal dapat juga bergetar dengan melentur bolai-balik )flexullary*, memuntir )torsionally* atau pada waktu bersamaan bergetar dengan kedua cara tersebut.
14 | P a g e
#IEN$BRID%E OS&ILLATOR
&embangkit gelombang sinus merupakan instrumen utama yang perlu ada dalam tiap bengkel disain elektronika. 'isalnya diperlukan untuk pengujian rangkaian audio ii yang memerlukan sinyal sinusoidal sebagai input. &ada tulisan ini akan dibahas fenomena osilator, bagaimana cara sinyal ini dibangkitkan dan realisasi rangkaiannya. Ada banyak tipe-tipe osilator yang dikenal sesuai dengan nama penemunya antara lain Amstrong, olpitts, artley dan lain sebagainya. *amun pada tulisan kali ini akan di kemukan osilator +ien-bridge yang dapat direalisasikan dengan satu op-amp dan beberapa komponen pasif. Bagaimana terja'i (silasi
enomena osilasi tercipta karena ada ketidak-stabilan pada sistem penguat dengan umpanbalik. 2ntuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut, yaitu sistem penguat A dengan umpan balik . iasanya sistem umpanbalik dibuat untuk mencapai suatu keadaan stabil pada keluarannya dengan mengatur porsi penguatan umpanbalik dengan nilai tertentu. *amun ada suatu keadaan dimana sistem menjadi tidak stabil. 9ecara matematis sistem ini dimodelkan dengan rumus $.
?ambar sistem penguat dengan umpanbalik
>umus model sistem penguat &ada rumus $, sistem menjadi tidak stabil jika $6A C 4 atau AC -$. 9ehingga Jout#Jin pada rumus tersebut nilainya menjadi infinite. Keadaan ini dikenal dengan sebutan kriteria arkhausen. A C -$ dapat juga ditulis dengan
15 | P a g e
A C $ ( - $4o) Bnilah syarat terjadinya osilasi, jika dan hanya jika penguatan sistem keseluruhan C $ dan phasa sinyal tergeser (phase shift) sebesar $4o. 9eperti yang sudah diketahui pada rangkain filter pasif, satu tingkat (single pole) rangkaian >3 atau > dapat menggeser phasa sinyal sebesar =4o. 9etidak-tidaknya diperlukan rangkaian penggeser phase 0 tingkat agar phasa sinyal tergeser $4o. 9ebenarnya rangkaian 3 adalah pengeser phase 0 tingkat, namun untuk aplikasi frekuensi rendah (L $ 'z) akan diperlukan nilai induktansi 3 yang relatif besar dengan ukuran fisik yang besar juga. 9ehingga pada kali dihindari pemakaian induktor 3 tetapi menggunakan rangkaian penggeser phasa > 0 tingkat.
?ambar rangkaian penggeser phasa > 0 tingkat Bnilah rangkaian > yang akan digunakan sebagai rangkaian umpanbalik pada sistem pembangkit gelombang sinus yang hendak dibuat.
Rangkaian (silat(r #ien$)ri'ge
silator dinamakan demikian karena penemunya 'aM +ien lahir tahun $EE di Kaliningrad >usia dan tinggal di ;erman adalah orang pertama yang mencetuskan ide penggeser phasa 0 tingkat. 9ecara utuh bentuk rangkaian tersebut ada pada gambar berikut. >angkain ini merupakan analogi dari sistem umpanbalik seperti model gambar-$. 1entu anda sekarang dapat menunjukkan dimana penguat A dan yang mana umpanbalik dengan penguatan .
16 | P a g e
?ambar rangkaian wien-bridge oscillator ari teori diketahui penguatan A adalah penguatan op-amp yang dibentuk oleh rangkaian resistor >f dan >g yang dirangkai ke input negatif op-amp. >umus penguatannya adalah
>umus penguatan op-amp &ada rangkain gambar diketahui >f C 0>g, sehingga dengan demikian besar pengguat A C :. engan hasil ini, untuk memenuhi syarat terjadinya osilasi dimana A C $ maka penguatannya harus $#:. Karena keterbatasan ruang, pembaca dapat menganalisa sendiri rangkaian penggeser phasa pada gambar-0 dengan pesyaratan osilasi yaitu Jout#Jin C $#:. &embaca akan menemukan bahwa rangkaian penggeser phasa tersebut akan mencapai nilai maksimum pada satu frekuensi tertentu. *ilai maksimun ini akan tercapai jika w C > dan diketahui w C 0pf. 9elanjutnya jika diuraikan dapat diketahui besar frekuensi ini adalah
17 | P a g e
>umus frekuensi resonansi Bni yang dikenal dengan sebutab frekuensi resonansi (resonant freGuency). engan demikian osilator wien yang dibuat akan menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi resonansi tersebut. Dimana *em)atann+a
'engapa rangkaian ini diberi embel-embel jembatan (bridge) / imana jembatannya / &ertanyaan ini mungkin sedikit mengganggu pikiran anda yang tidak melihat ada jembatan pada rangkaian gambar . agaimana kalau gambar di buat kembali menjadi gambar berikut ini.
?ambar jembatan +ien 1entu sekarang anda sudah dapat melihat ada jembatannya bukan. Na, rangkaian yang berbentuk seperti dioda bridge itulah jembatannya, jembatan +ien.
18 | P a g e
BAB I, KESIMPULAN
rekuensi osilasi kristal ditentukan oleh bahannya, ketebalannya, ukuran fisik, sudut potongan, tekanan pada pelat, jenis rangkaian, dan suhu. rekuensi osilasi dapat juga diubah dengan memasang kapasitor 8ariabel kecil secara paralel atau menserikannya dengan induktansi yang kecil. Kristal seringkali bersepuh-perak pada kedua permukaan datarnya, dengan kawat penghubung yang disolder di tengahtengah masing-masing permukaan perak tersebut. Kristal dapat juga bergetar dengan melentur bolai-balik )flexullary*, memuntir )torsionally* atau pada waktu bersamaan bergetar dengan kedua cara tersebut. Ada banyak tipe-tipe osilator yang dikenal sesuai dengan nama penemunya antara lain Amstrong, olpitts, artley dan lain sebagainya. *amun pada tulisan kali ini akan di kemukan osilator +ien-bridge yang dapat direalisasikan dengan satu opamp dan beberapa komponen pasif.
19 | P a g e
A1A> &291AKA
arrison, ;. 9. dan unaies, O., Hscillator,I BA9@ >eport *o. 044$-<:, *A9A 3angley >esearch enter, ecember. 044$. 1hompson, 'itchell 3., Hscillatow +ien-ridgeI,octor of &hilosophy 1hesis, reMel 2ni8ersity, April 0440. http##oprekzone.com#osilator-kristal-crystal-oscillator# http##www.elektronikaonline.com#majalah-elektronika#kristal.htm http##elektronika-dasar.web.id#rangkaian#oscilator-dengan-kristal#
20 | P a g e