Laporan Percobaan Osilator Hartley digunakan untuk frekuensi tinggi, pada umumnya antara 1 sampai 500 MHz. osilator colpitts mempunyai karakteristik adanya pembagi tegangan oleh C1 dan C2. …Full description
Full description
Praktikum Sistel analogFull description
Full description
By. Trisna SastradiFull description
Randiansah PNJ 2017Full description
Pengertian Kristal Osilator, Deskripsi serta RumusFull description
Full description
Deskripsi lengkap
Full description
fisika, elektroniikaFull description
elektronika telekomunikasiDeskripsi lengkap
bab ii apliksi osilatorFull description
menjelaskan tentang osilator dan pengaplikasiannyaDeskripsi lengkap
Osilator descriptionFull description
Karakteristik GUN OsilatorDeskripsi lengkap
BERBAGIFull description
makalah singkat tentang osilator clapp
Full description
PERCOBAAN III
OSILATOR
I. TUJUAN
Mengamati cara kerja berbagai jenis osilator
II. PENDAHULUAN
Pada dasarnya osilator dapat dibuat dari penguat dengan umpan
balik positif. Blok diagram penguat dengan umpan balik positif adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.1 Penguat dan umpan balik
Penguat A akan memperkuat noise yang ditimbulkan didalam komponen
osilator tersebut. Noise ini timbul karena gerakan acak elektron –
electron didalam resistor. Noise ini mempunyai bandwidth yang sangat
lebar. Oleh jaringan penguat umpan balik B, keluaran penguat A akan
dikembalikan ke masukan penguat dengan fasa yang benar (0). Agar
osilator dapat berosilasi, penguatan keseluruhan (AB) mula – mula harus
lebih besar daripada 1 (satu) Sinyal keluaran akan berangsur membesar
dan pada level tertentu, penguatan AB harus dengan sendirinya mengecil
menjadi 1 sehingga keluaran osilator akan konstan. Persyaratan agar
osilator berosilasi, yaitu penguatan AB = 0, disebut dengan "Kriteria
Berkhausen".
Osilator frekuensi rendah menggunakan jaringan RC sebagai jaringan
umpan balik. Osilator jenis ini diantaranya adalah osilator pergeseran
fasa (phase shift oscillator) dan Osilator jembatan Wien (Wien Bridge
Oscilator). Osilator frekuensi tinggi menggunakan jaringan LC sebagai
jaringan umpan balik. Oscilator jenis ini diantaranya adalah adalah
Osilator Colpitts, Clapp, dan Hartley.
III. DAFTAR ALAT
1. Modul Elektonika lanjut
2. Osiloskop
3. Frequency Counter
4. Audio Generator (AFG)
5. Kertas milimeterblock
6. Disket
7. Flash Disk
8. Mistar / Penggaris
9. Pensil
10. Pulpen
IV. CARA KERJA
A. OSILATOR PERGESERAN FASE
Gambar 3.2 Osilator Pergeseran Fasa
1. Buatlah rankaian seperti pada Gambar 3.1.
2. Berikan catu daya ± 9 Vpada modul osilator. Hubungkan titik A dan
B sehingga terbentuk lup tertutup (closed loop). Hubungkan n
keluaran osilator dengan osiloskop dan frequency counter.
3. Atur potensiometer sehingga didapatkan sinyal keluaran maksimum
(sinus) tetapi tidak cacat. Cacat besarnya frekuensi osilasi (fo)
dan tegangan keluaran puncak – puncak (Vopp). Bandingkan fo dengan
fo hasil perhitungan.
Dimana fo perhitungan :
fo =
4. Lepas hubungan A dan B. Berikan masukan pada titik A dari AFG.
Dengan frekuensi mendekati fo, level AFG diatur agar Vo tidak
cacat.
5. Amati pola lissajous antara titik A dan B. Atur lagi frekuensi AFG
sehingga didapat beda fasa 0 antara A dan B. Catat frekuensi
resonansi ini (fres). Samakah fres ini dengan fo ?
6. Catat tegangan pada titik A, titik B dan Ve. Hitung besarnya
penguatan penguat A (Av) yaitu Vo / VA dan besarnya penguatan
jaringan umpan balik (BV) yaitu VB / Vo.
7. Amati beda fasa antara Vo dengan VA (θA) dan (θB) dan VB dengan Vo
(θB). Gambarkan pola lissajous yang terbentuk untuk kedua
pengamatan (θA dan θB) pada kertas millimeter
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 3.2.
2. Berikan catu daya ± 9Vpada modul osilator. Hubungkan titik A dan B
sehingga terbentuk lup tertutup (closed loop). Hubungkan n
keluaran osilator dengan osiloskop dan frequency counter.
3. Atur potensiometer sehingga didapatkan sinyal keluaran maksimum
(sinus) tetapi tidak cacat. Cacat besarnya frekuensi osilasi (fo)
dan tegangan keluaran puncak – puncak (Vopp). Bandingkan fo dengan
fo hasil perhitungan.
Dimana fo perhitungan :
fo =
4. Lepas hubungan A dan B. Berikan masukan pada titik A dari AFG.
Dengan frekuensi mendekati fo, level AFG diatur agar Vo tidak
cacat
5. Amati pola lissajous antara titik A dan B. Atur lagi frekuensi AFG
sehingga didapat beda fasa 0 antara A dan B. Catat frekuensi
resonansi ini (fres). Samakah fres ini dengan fo ?
6. Catat tegangan pada titik A, titik B dan Ve. Hitung besarnya
penguatan penguat A (Av) yaitu Vo / VA dan besarnya penguatan
jaringan umpan balik (BV) yaitu VB / Vo.
7. Amati beda fasa antara Vo dengan VA (θA) dan (θB) dan VB dengan Vo
(θB). Gambarkan pola lissajous yang terbentuk untuk kedua
pengamatan (θA dan θB) pada kertas millimeter.
Tabel 3.2 Pengukuran Osilator Jembatan Wien
"R "C "fohitung "fo "Vomak "
" " "(Hz) "(Hz) "(V) "
" " " " " "
" " " " " "
C. OSILATOR COLPITTS
Gambar 3.4 Osilator Colpitts
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.3.
2. Berikan catu daya ± 9 Vpada modul osilator. Hubungkan titik A dan
B sehingga terbentuk lup tertutup (closed loop). Hubungkan n
keluaran osilator dengan osiloskop dan frequency counter.
3. Cacat besarnya frekuensi osilasi (fo) dan tegangan keluaran puncak
– puncak (Vopp). Bandingkan fo dengan fo hasil perhitungan.
Dimana fo perhitungan :
fo =
dimana :
4. Lepas hubungan A dan B. Berikan masukan pada titik A dari AFG.
Dengan frekuensi mendekati fo, level AFG diatur agar Vo tidak
cacat.
5. Amati pola lissajous antara titik A dan B. Atur lagi frekuensi AFG
sehingga didapat beda fasa 0 antara A dan B. Catat frekuensi
resonansi ini (fres). Samakah fres ini dengan fo ?
6. Catat tegangan pada titik A, titik B dan Ve. Hitung besarnya
penguatan penguat A (Av) yaitu Vo / VA dan besarnya penguatan
jaringan umpan balik (BV) yaitu VB / Vo.
7. Amati beda fasa antara Vo dengan VA (θA) dan (θB) dan VB dengan Vo
(θB). Gambarkan pola lissajous yang terbentuk untuk kedua
pengamatan (θA dan θB) pada kertas millimeter.
8. Catat hasil pengukuran anda pada tabel 3.3.
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.4.
2. Berikan catu daya ± 9 Vpada modul osilator. Hubungkan titik A dan
B sehingga terbentuk lup tertutup (closed loop). Hubungkan n
keluaran osilator dengan osiloskop dan frequency counter.
3. Cacat besarnya frekuensi osilasi (fo) dan tegangan keluaran puncak
– puncak (Vopp). Bandingkan fo dengan fo hasil perhitungan.
Dimana fo perhitungan :
fo =
dimana :
4. Lepas hubungan A dan B. Berikan masukan pada titik A dari AFG.
Dengan frekuensi mendekati fo, level AFG diatur agar Vo tidak
cacat.
5. Amati pola lissajous antara titik A dan B. Atur lagi frekuensi AFG
sehingga didapat beda fasa 0 antara A dan B. Catat frekuensi
resonansi ini (fres). Samakah fres ini dengan fo ?
6. Catat tegangan pada titik A, titik B dan Ve. Hitung besarnya
penguatan penguat A (Av) yaitu Vo / VA dan besarnya penguatan
jaringan umpan balik (BV) yaitu VB / Vo.
7. Amati beda fasa antara Vo dengan VA (θA) dan (θB) dan VB dengan Vo
(θB). Gambarkan pola lissajous yang terbentuk untuk kedua
pengamatan (θA dan θB) pada kertas millimeter.
8. Catat hasil pengukuran anda pada table 3.4
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.5.
2. Berikan catu daya ± 9 Vpada modul osilator. Hubungkan titik A dan
B sehingga terbentuk lup tertutup (closed loop). Hubungkan n
keluaran osilator dengan osiloskop dan frequency counter.
3. Cacat besarnya frekuensi osilasi (fo) dan tegangan keluaran puncak
– puncak (Vopp). Bandingkan fo dengan fo hasil perhitungan.
Dimana fo perhitungan :
fo =
Harga L' = L1 + L2
4. Lepas hubungan A dan B. Berikan masukan pada titik A dari AFG.
Dengan frekuensi mendekati fo, level AFG diatur agar Vo tidak
cacat.
5. Amati pola lissajous antara titik A dan B. Atur lagi frekuensi AFG
sehingga didapat beda fasa 0 antara A dan B. Catat frekuensi
resonansi ini (fres). Samakah fres ini dengan fo ?
6. Catat tegangan pada titik A, titik B dan Ve. Hitung besarnya
penguatan penguat A (Av) yaitu Vo / VA dan besarnya penguatan
jaringan umpan balik (BV) yaitu VB / Vo.
7. Amati beda fasa antara Vo dengan VA (θA) dan (θB) dan VB dengan Vo
(θB). Gambarkan pola lissajous yang terbentuk untuk kedua
pengamatan (θA dan θB) pada kertas millimeter.
8. Catat hasil percobaan anda pada table 3.5.
Tabel 3.5 Pengukuran osilator hartley
"L1 "L2 "C1 "fohitung "
" " " "(Hz) "
" " " " "
" " " " "
F. OSILATOR MILLER
Gambar 3.6 Osilator Miller
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.6.
2. Berikan catu daya ± 9 Vpada modul osilator. Hubungkan titik A dan
B sehingga terbentuk lup tertutup (closed loop). Hubungkan n
keluaran osilator dengan osiloskop dan frequency counter.
3. Cacat besarnya frekuensi osilasi (fo) dan tegangan keluaran puncak –
puncak (Vopp). Dimana fo perhitungan :
4. Lepas hubungan A dan B. Berikan masukan pada titik A dari AFG.
Dengan frekuensi mendekati fo, level AFG diatur agar Vo tidak
cacat. Amati pola lissajous antara titik A dan B. Atur lagi
frekuensi AFG sehingga didapat beda fasa 0 antara A dan B. Catat
frekuensi resonansi ini (fres). Samakah fres ini dengan fo ?
5. Catat tegangan pada titik A, titik B dan Ve. Hitung besarnya
penguatan penguat A (Av) yaitu Vo / VA dan besarnya penguatan
jaringan umpan balik (BV) yaitu VB / Vo.
6. Amati beda fasa antara Vo dengan VA (θA) dan (θB) dan VB dengan Vo
(θB). Gambarkan pola lissajous yang terbentuk untuk kedua
pengamatan (θA dan θB) pada kertas millimeter.
7. Catat hasil percobaan anda pada table 3.6.
Tabel 3.6 Pengukuran osilator Miller
"krist"fo "Vomak "fres "VA "Vo "VB "
"al "(Hz) "(V) "(Hz) "(mV) "(V) "(mV) "
" " " " " " " "
" " " " " " " "
8.
"Av "Bv "θA "θB "
" " " " "
" " " " "
V. PERTANYAAN
1. Terangkan cara kerja dari masing – masing osilator!
2. Mengapa osilator untuk frekuensi tinggi menggunakan jaringan umpan
balik LC, bukan RC ?
3. Sebutkan jenis – jenis osilator yang lain!
4. Buktikan secara matematis pada osilator colpitts bahwa:
a. Frekuensi resonansi
b.
c. Tegangan minimum
5. Buktikan secara matematis pada osilator clapps bahwa:
dimana C3 >C1 & C2
6. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang faktor kualitas koil Q pada
rangkaian osilator!
7. Buktikan secara matematis pada osilator Armstrong bahwa:
a.
b. dimana
L = induktansi primer
M = induktansi mutual bersama
8. Buktikan secara matematis pada osilator Hartley bahwa:
a.
b. LT = L1 +L2
9. Turunkan rumus matematis (kalkulus dasar) dari besarnya
induktansi dari
a. induktor satu lapis
b. induktor multilapis
10. Berikan kesimpulan anda dari masing – masing percobaan diatas!