Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi oksidasi,, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi reduksi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia elektrokimia.. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode anode,, di mana besi mengalami oksidasi. 2+
Fe(s) <--> Fe (aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode katode,, di mana oksigen tereduksi. +
O2(g) + 4H (aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau -
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH (aq) Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya mineralnya.. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan li ngkungan yang menyebabkan menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida. Korosi
220
Kimia Kelas 2 > Reaksi Redoks Dan Elektrokimia
< Sebelum
KOROSI 1. Prinsip
Sesudah >
Proses Elektrokimia Proses Oksidasi Logam
2. Reaksi perkaratan besi
a. Anoda: Fe(s)
Fe2+ + 2e
Katoda: 2 H+ + 2 e-
2 H2O + O2 + 4e-
4OH-
H2
b. 2H+ + 2 H2O + O2 + 3 Fe 3 Fe2+ + 4 OH- + H2 Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O
3. Faktor yang berpengaruh
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelembaban udara Elektrolit Zat terlarut pembentuk asam (CO 2, SO2) Adanya O2 Lapisan pada permukaan logam Letak logam dalam deret potensial reduksi
4. Mencegah Korosi
1. Dicat 2. Dilapisi logam yang lebih mulia 3. Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi 4. Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi dihubungkan 5. Dicampur dengan logam lain
dan
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Proses Elektrokimia Proses Oksidasi Logam
2. Reaksi perkaratan besi
a. Anoda: Fe(s)
Fe2+ + 2e
Katoda: 2 H+ + 2 e-
2 H2O + O2 + 4e-
4OH-
H2
b. 2H+ + 2 H2O + O2 + 3 Fe 3 Fe2+ + 4 OH- + H2 Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O
3. Faktor yang berpengaruh
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelembaban udara Elektrolit Zat terlarut pembentuk asam (CO 2, SO2) Adanya O2 Lapisan pada permukaan logam Letak logam dalam deret potensial reduksi
4. Mencegah Korosi
1. Dicat 2. Dilapisi logam yang lebih mulia 3. Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi 4. Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi dihubungkan 5. Dicampur dengan logam lain
dan
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) 4OH-(aq) Eº = +0.40 V atau O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Korosi Besi memerlukan oksigen dan air. Hal ini dapat dibuktikan melalui percobaan berikut.
1. 2. Tujuan Penelitian -
Mengidentifikasi factor – factor – faktor faktor yang memengaruhi korosi besi
1. 3. Metode Penilitian -
Eksperimen
BAB II ISI
1. 1. Alat dan Bahan -
Paku 4 bh
-
Gelas Air Mineral
-
Air Mineral
-
Kapas
-
Air mendidih
-
Minyak Tanah 1. 2. Cara Kerja
-
Ambillah 4 wadah (Gelas Air mineral), kemudian :
Tambahkan 5 ml air mineral ke dalam wadah 1 Masukan kapas kering ke dalam wadah 2 Tambahkan air yang sudah dididihkan ke dalam wadah 3 hingga hampir penuh Tambahkan kira-kira 10 ml kerosin ke dalam wadah 4
Amplaslah 4 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing satu ke dalam wadah pada prosedur di atas -
Tutup wadah 2 dan 3 sampai rapat
Simpanlah wadah-wadah tersebut selama 2 hari kemudian amati apa yang terjadi. Catat hasil pengamatannya. 1. 3. Hasil Percobaan -
Terbentuk karar pada tabung nomor = 1 dan 3
-
Tidak terbentuk karat pada tabung nomor = 2 dan 4 1. 4. Menganalisis dan menafsirkan data
-
Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air? Ya
-
Apakah tabung dimana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air? Tidak
1. 5. Pembahasan : Pada percobaan yang dilakukan, mendapati bahwa, Paku akan berkarat pada tabung/gelas yang terkena air (H2O) dan Udara (O 2) dimana itu terdapat pada tabung 1 dan 3. Mengapa demikian? pada tabung III, karena ketika air mendidih di masukkan dan kemudian ditutup maka penguapan air terkumpul dan tidak melayang – layang ke udara, sehingga logam dengan cepat berinteraksi dengan uap air atau dapat dilihat dari asal / kandungan O 2 yang dari tiap – tiap tabung. Dan setelah air didinginkan , air tersebut akan kehilangan oksigen terlarut, ini juga mempercepat terjadinya korosi. Sedangkan pada tabung I, seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa penyebab korosi yang berasal dari lingkungan ialah Suhu, kelembapan, Udara dan tingkat keasaman. Pada tabung ini air dimasukan begitu saja
dan dibiarkan terbuka. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi. Oleh karena itu, pada tabung I dan III terjadi perkaratan. Lain halnya dengan tabung I dan III, pada tabung ke II dan ke IV, tidak terjadi perkaratan. Mengapa demikian? Pada tabung ke dua yang hanya diisi oleh kapas (dapat menyerap air) ini ditutup, sehingga udara tidak mengalami perputaran dan tak ada uap air. Karena tabungnya ditutup, akhirnya udara tidak dapat menguap dan mengalami pelepasan ke udara yang lebih bebas. Sedangkan pada tabung ke IV yang berisikan minyak tanah/kerosin tidak terjadi peristiwa redoks sehingga tidak dapat membuat paku menjadi berkarat.
1. 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi 1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik. 2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik. 3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. 4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi. 5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi. 6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi. 7. B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan menghasilkan karbon dioksida (CO 2) dan hidrogen sulfida (H 2S), selama masa putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. 2 – H2S dan besi sulfida, Fe 2S2, hasil reduksi sulfat (SO4 ) oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air yang mengandung besi.
1. 7. Cara Pencegahan a) Pengecetan. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi. b) Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air. c) Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air. d) Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan ti mah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -0,44 volt). Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur. e) Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Pipa besi, tiang telpon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat. f) Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Chromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak. g) Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Faktor penyebab besi berkarat adalah O2 dan H2O.
Percobaan II logam yang meningkatkan korosi dan yang menghambatko rosi1.Dipanask
an kira-kira 100 mL air dalam gelas piala 250 mL sampaimendidi h 2.
Ditambahkan 2 g agar-agar ke dalam air dan dipanaskan sambildiaduk hingga larut. 3.
Ditambahkan 5 g NaCl ke dalam larutan panas dan larutan tersebutdiaduk 4.
Ditambahkan 2 mL indikator pp dan 1 mL K 3
Fe(CN) 6
0,1 M, diadukdan dihentikan
pemanasan. Larutan dibiarkan sampai hangat sebelumdigunak an. 5.
Ditempatkan 4 paku besi pada tabung reaksi yang berisi 15 mLH 2
SO 4
2 M selama beberapa menit.6.Didihk an air dalam gelas piala 250 mL didekantasi asam dari pakudalam
langkah 1 dibilas dengan air dan dengan hati-hati dimasukkanpak u-paku tersebut dalam air panas. Paku
dipindahkan pada waktudiperluka n dengan menggunakan gegep yang bersih.7.Diberi label pada
tabung reaksi 1 sampai 4. Pada tabung satudimasukka n satu paku bersih. Pada preparasi tiap tabung 2
sampai 4,harus diingat bahwa potongan logam yang digunakan harus melekatdengan kuat pada paku.
8.
Paku dibungkus dengan foil Cu.9.Dilakukan hal yang sama dengan langkah 8 terhadap foil Zn dan foilAl.
Dimasukkan paku-paku tersebut ke dalam tabung 2 sampai 4 dandituangkan gel indikator ke dalam tiap
tabung sampai seluruh pakutertutupi dengan gel, dihindari terbentuknya gelembung udara. Jika
gelindikator telah dingin sehingga sulit dituangkan, dipanaskan kembalidan didinginkan hingga
hangat.10.Dite mpatkan tabung satu sampai empat dalam rak tabungdan diamati daerah yang berwarna
yang muncul dalam gel. Hasil pengamatan Dari percobaan I bisa kita dapatkan bahwa Paku
yang paling cepatberkarat adalah paku yang di dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup,karena perkaratan pada
paku tersebut di pengaruhi oleh Oksigen dan Air.Paku yang tidak dapat berkarat adalah paku yang di dalam gelas di
isiminyak sayur yang di tutup rapat.Urutan paku yang cepat berkarat adalah sebagai berikut : 1.
Paku dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup 2.
Paku dalam gelas yang di isi air dan di tutup 3.
Paku dalam gelas kosong yang terbuka 4.
Paku dalam gelas berisi asam cuka tanpa di tutup 5.
Paku dalam gelas yang berisi minyak tanpa di tutup 6.
Paku dalam gelas yang berisi asam
cuka,minyak dan gelas kosongyang di tutup tidak berkaratPada Percobaan II digunakan agar-agar yang
berfungsi sebagaimedium indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempattempatreaksi
anoda dan katoda terjadi. Terlebih dahulu, agaragar dilarutkandala m air mendidih,
karena agaragar tidak larut dalam air dingin.Camour an kemudian ditambahkan NaCl yang berfungsi
sebagai jembatangaram yang dapat dinetralkan. Larutan OH -
, warna merah muda dalamgel menunjukkan
tempat dimana reduksi. Selanjutnya dilakukanpena mbahan K 3
Fe(CN) 6
yang bertujuan untuk menunjukkan tempatdimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya warna biru.Dari
hasil pengamatan diperoleh bahwa reaksi Fe/Cu dan Fe denganlarutan gel diperoleh warna biru.
Hal ini membuktikan bahwa Feteroksidasi pada paku. Reaksi Fe/Zn diperoleh warna merah,
yangmenunjukk an tempat terjadinya reduksi. Dapat diketahui bahwa logam Znadalah logam yang mampu
melindungi besi karena adanya daya reduksiyang kuat dari logam tersebut. Zn dan Al dapat menghambat
terjadinyakoros i pada besi karena harga potensial elektrodanya lebih rendah dariharga potensial
reduksi Cu bila dibandingkan dengan Fe. Sedangkanloga m Cu meningkatkan korosi besi paku yang
ditandai dengan adanya warna biru, hal ini disebabkab karena Cu melindungi diri kemudianmelin
dungi Fe. Jika dilihat dari potensial reduksi standar (E o
) masingmasing logam,maka Al
yang paling negatif (-1,66), kemudian Zn(0,76), dan Cu yangpaling elekropositif dari ketiga logam yang
diujikan (+0,34. Semakinpositif E o
semakin besar kecenderungan zat untuk tereduksi,
tetapisemakin mudah untuk teroksidasi. Berdasarkan harga E o
, logam Cu lebihmudah tereduksi
sehingga tidak dapat melindungi paku besi yangmemiliki E o
-0,44 dari korosi,
sedangkan logam Zn dapat melindungi pakudari korosi. Logam Al memiliki E o
lebih negatif dibanding Zn,
dengandemikia n Al lebih mudah mengalami oksidasi daripada Zn, sehingga Allebih baik
dalam melindungi besi daripada Zn. Kesimpulan dan saran Besi yang cepat berkarat adalah besi
yang di dalam air yangterbuka artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Faktor
penyebabbesi berkarat adalah O 2
dan H 2
O dan logam Cu dapat mempercepat
korosi,Zn dapat menghambat korosi, dan Al mudah menghambat korosi.Agar tidak terjadi perkaratan
yang tidak kita kehendaki seperti padapagar besi, maka kita harus melapisi pagar besi dengan cat atau logamyang
tahan korosi agar tidak di pengaruhi oleh O 2
dan H 2
O.Beberapa cara untuk
menanggulangi besi atau logam lain agar tahan dariproses perkaratan: 1.
Melapisi besi atau logam
lainnya dengan cat khusus besi yangbanyak dijual di tokotoko bahan bangunan. 2.
Membuat logam dengan campuran yang serba sama atau homogenketika pembuatan atau produksi besi atau logam
lainnya di pabrik. 3.
Pada permukaan logam diberi oli atau vaselin 4.
Menghubungka n dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melauikawat agar yang berkarat
adalah magnesiumnya . Hal ini banyakdilakuka n untuk mencegah berkarat 5.
Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besidengan seng tipis atau timah yang
terletak di sebelah kiri deret volta. 6.Melakukan proses elektro kimia dengan jalan memberi lapisantimah
seperti yang biasa dilakukan pada kaleng
Nurul istiqomah2 3 0 9 0 3 0 0 7 5 T
u g a s T e k n i k K o r o s i
KOROSI PADA PAKU
Korosi adalah kerusakan atau degradasilogam akibat reaksiredoks antara suatu logam dengan berbagai zat
di lingkunganny a yangmenghasil kan senyawasenyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasaseharihari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazimadalah
perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalamioksi dasi,sedangkan oksigen (udara) mengalamiredu ksi. Karat
logam umumnyaadala h berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalahFe 2
O 3
.nH 2
O, suatu zat padat yang berwarna coklatmerah.(
http://magicalxbit .livejournal.com/ 13661.html, pada 25 Maret 2011 jam 17.00)
Besi adalah salah satu dari banyak j e n i s l o g a m
yangpengguna annya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Namunkekuran gan dari besi ini adalah
sifatnya yang sangat mudah mengalamikoro si. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan
nilai jual da fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligusmemb ahayakan.
Berdasarkan dari asumsi tersebut, percobaan inidifokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya
peristiwa korosi inikhususnya pada besi. Selain itu pada percobaan ini akan diketahui logam-logam
apa sajakah yang dapat menghambat terjadinya korosi sesuaidengan sifat-sifat kimianya. (
http://iefhashun.blogspot.co m/2009/10/lapora n-korosi_23.html, pada 25 Maret 2011)
Korosi merupakan proseselektroki
mia. Pada korosi besi, bagiantertentu dari besi itu berlaku sebagaianode, di mana besi
mengalamioksi dasi.Fe (s) <--> Fe 2+
(aq) + 2eElektron yang dibebaskan di
anode mengalir ke bagian lain dari besiitu yang bertindak sebagaikatode, di mana oksigen tereduksi. O
2
(g) + 4H +
(aq) + 4e <--> 2H 2
O (l) atauO
2
(g) + 2H 2
O (l) + 4e <--> 4OH -
(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasime mbentuk ion besi(III) yang kemudian
membentuk senyawa oksidaterhidras i, , yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yangbertindak
sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagaikatode, bergantung pada berbagai faktor,
misalnya zat pengotor, atauperbedaan rapatan logam itu.Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang
merusak logamkarena logam bereaksi secarakimiaatau elektrokimiaden gan lingkungan. Ada definisi lain yang
mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dariprosesekstra ksilogam dari bijihmineralnya . Contohnya,
bijih mineral logambesidi alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksidaatau besi sulfida, setelah
diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yangdigunakan untuk pembuatanbajaa taubaja paduan. Selama
pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi( k e m b ali
menjadi senyawa besi oksida).( http://magicalxbit .livejournal.com/ 13661.html, pada 25 Maret 2011 jam 17.00)
Tujuan Percobaan 1.
Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan besi
berkarat2.Untu k mengetahui logam yang meningkatkan korosi dan yangmenghamb at korosi
Alat dan bahan Percobaan 1.Air2.Cuka 3.Minyak sayur4.Paku5 .Gelas 8 buah6.NaCl 7.
indikator pp 8.
larutan H 2
SO 4
2 M9.agaragar 10.
K 3
Fe(CN) 6
0,01 M1 1 . a q u a dest12. tissue roll13.pla
t seng14.pl at tembaga15 .plat aluminium 16.
kertas label
17.
tabung reaksi dan rak tabung reaksi18.gela s piala 250 mL19.kasa asbes20.p embakar
gas21.nera ca Ohaus22.b atang pengaduk2 3.pipet tetes 24.
pinset Metodologi Percobaan Percobaan I Faktor yang menyebabkan besi berkarat 1.
Persiapkan 8 gelas kosong yang bersih 2.
2 gelas di isi dengan Air, lalu masukkan paku ke dalam 2
gelas yangdi isi Air, kemudian salah satu gelas tersebut di tutup rapat dan yangsatunya terbuka 3.
2 gelas selanjutnya di isi dengan cuka dan paku dan tutup rapatsalah satu gelas tersebut
dan yang satunya terbuka 4.
2 gelas berikutnya di isi minyak sayur dan paku sama seperti di atas 5.
selanjutnya 2 gelas terakhir hanya di isi dengan paku tanpa adayang lain dan satu gelas di tutup rapat
sedangkan yang satunyaterbuka 6.
Kedelapan gelas yang telah kita isi di simpan di tempat yang