6. Taha ahap local (sekumpulan masyarakat yang bekerjasama)
7. Taha Tahap p masy masyar arak akat at (unit social, ekonomi)
8. Taha Tahap-t p-tah ahap ap kelo kelomp mpok ok
9. Taha Tahap p rum rumah ah tang tangga ga
10. Tahap Individu Individu D. Faktor yang mempengaruhi solidaritas dan partisipasi
Kajian terhadap terhadap
partisipasi partisipasi sebagai sebagai perilaku perilaku individu individu dalam kehidupa kehidupan n
social dalam masyarakat tidak dapat dilepaskan dari berbagai factor yang ikut berpe berpenga ngaruh ruh dalam dalam interak interaksi si social social.. Interak Interaksi si social social dalam dalam maayra maayrakat kat terkait terkait dengan berbagai aspek kehidupan, baik antara hubungan dengan manusia maupun lingkungan di mana manusia tersebut bertempat tinggal. Cirri-ciri social ekonomi ini juga terkait pada karakteristik individu dan katakretirsi katakretirsik k sosioal sosioal yang berpengaruh berpengaruh dengan individu individu menujukka menujukkan n perbedaanperbedaan perbedaan penting antara pengguna yang lebih awal dan pengguna yang lebih akhir dalam status ossial ekonomi dan perilaku komunikasi. Karakteristi Karakteristik k adalah cirri-ciri khusus, mempunyai mempunyai sifat khas sesuai sesuai dengan dengan perwatakan perwatakannya nya (Balai Pustaka, Pustaka, 1997). 1997). Karakteristi Karakteristik k individu individu dan karakteristi karakteristik k social social merupakan merupakan cirri-ciri cirri-ciri khusus khusus yang memiliki seseorang seseorang.. Kemudian Kemudian menurut menurut rogers dan shoemaker (1971) cirri-ciri osial ekonomi pada individu umumnya ditanai dengan tingkat usia, pendidikan, tingkat penghasilan, tempat tinggal, dan
prestasi kerja, dan perilaku komunikasi, kemudian Gibson (2000) menjelaskan tentang tentang factor kependudukan kependudukan dan social social ekonomi ekonomi dalam hubungannya hubungannya dengan tindakan individu. Pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan karena pendidikan adalah upaya yang dilakukan dengan sadar untuk merubah perilaku manusia. Pendidikan secara eksternal diarahkan paa proses di mana individu belajar untuk menerapkan pengethauan kognitig, afektif, dan dan pdik pdikom omot otor orik ik dala dalam m ling lingku kung ngan anny nyaa (la (la Bell Belle, e, 1976 1976 : 18). 18). Seda Sedang ngka kan n perubahan perubahan perilaku tersebut dapat dilakukan apabila seseorang telah memiliki memiliki pengetahuan sikap, keterampilan sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Dengan demikian dapat dikatakan pengetahuan, sikap dan keterampilan erat hubungannya deng dengan an pend pendid idik ikan an.. Sean Seang g pend pendid idik ikan an erat erat hubu hubung ngan anny nyaa deng dengan an ting tingka katt partisipasi seseorang dalam proses pembangunan. Hal ini disebabkan pendidikan sese seseor oran ang g
dapa dapatt
berp berpar arti tisi sipa pasi si
akti aktiff
dala dalam m
pemb pemban angu guna nan. n.
Para Para
paka pakar r
pembangunan menyatakan, tingkat partiispasi ini erat hubungan dengan tingkat pendi pendidik dikan an (mubya (mubyarto rto dan kartod kartodiha iharjo rjo,, 1998: 1998: soepro soeproyo, yo, 1977, 1977, Rujat, Rujat, 1998, 1998, Muhadir, 1983: la, belle, 1976). Sekain itu pendidikan juga mempunyai pengaruh terhadap skala tradisional prestise kemayarakatan dan terutama terhadap kewibawahaan orang tua. Terlepas dari bentuk pendidikan yang diberikan dan sebagaimana lumrahnya pendidikan itu berten bertentan tangan gan sekali sekali dengan dengan konsep konsep-ko -konse nsep p tradisi tradisionl onl.. Kenyat Kenyataan aan adanya adanya pendidikan telah mendobrak strruktur masyarakat pertnaian menyesuaikan telah mendobrak struktur masayrakat pertanian. Walaupun sekolah-sekolah mencoba
sekuat tenaga untuk menyesuaikan penidikannyadengan masyarakat, akan tetapi orang-orang orang-orang yang umumnya umumnya mendapat mendapat pendidikan pendidikan cenderung mencari pekerjaan pekerjaan di kota-kota, dimana mereka dapat mencapai prestise yang lebih tinggi. Sehingga, pendidikan telah meniptakan suatu kelas baru kaum cendekiawan atau atau sete seteng ngah ah cend cendik ikia iawa wan n yang yang mend mendud uduk ukii suat suatu u posi posisi si khus khusus us dala dalam m masayrakat. Hal ini membuat orang menjadi individualtas. Pekerjaan dapat memepngaruhi tingkat partisipasinya dalam pembangunan. Pola Pola pikir pikir pada pada masyar masyaraka akatt umum, umum, semaki semakin n sibuk sibuk seseor seseorang ang semaki semakin n tidak tidak mempun mempunyai yai waktu waktu berpar berpartis tisipa ipaii adlam adlam pemban pembangun gunan. an. Jenis Jenis pekerj pekerjaan aan yang yang diperg diperguna unakan kan sebaga sebagaii tolak tolak ukur ukur dari dari kesibu kesibukan kan adalah adalah satuan satuan waktu waktu yang yang digu diguna naka kan n mela melaku kuka kan n kegi kegiat atan an kerj kerja. a. Hal Hal ini ini meng mengacu acu pada pada kons konsep ep kerj kerjaa sebagaimana dikemukakan prasodjo (1993:57), pekerjaan yang imaksud adalah pekerjaan yang dapt menghasilkan pendapatan, baik dari bekerja penuh maspun beker bekerja ja tidak tidak penuh. penuh. Bekerj Bekerjaa penuh penuh adalah adalah pekerj pekerjan an yang yang dilaku dilakukan kan tujuan tujuan memperoleh pendapatan atau keuntungan yang lamanya bekerja paling sedikit satu jam transaksi dalam seminggu. Bekerja tidak penuh adalah pekerjaan yang dilakukan kurang dan 35 jam seminggu. Konep kerja tersebut dapat digunakan untuk menganalisa tingkat kesibukan individu. Pendap Pendapata ata keluar keluarga ga merupa merupakan kan factor factor yang yang sangat sangat menent menentuka ukan n dalam dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Memiliki pendapatan yang stinggi. Berarti mereka dapat memenui kebutuhan hidup keluarga dan sisanya dapat ditabung. Kebiasaan Kebiasaan masarakat masarakat pedesaan, pedesaan, apabila apabila kebutuhan kebutuhan hidup hidup sehari-hari sehari-hari tercukupi, tercukupi, mereka manabung dalam bentuk benda bergerak, seperti tenrk atau barang tiadk
bergerak, misalnya tanah. Semakin tinggi pendapatan suatu keluara semakin tingi status social dan bertambah hubungan sosialnya sehingga mempunyai pengaruh yang tinggi dalam masyarakat. Proses menghargaai orang tua dalam budaya Indoneia melahirkan budaya paternalist paternalistik. ik. Sifat paternalistic paternalistic ditunukka ditunukkan n dengan dengan dihormatin dihormatinya ya orang tua tidak hanya alam kehidupan keluarga tetapi juga dalam bidan gpemerintahan, hokum, politik, dan social, budaya menghormati orang tua pada dasarnya mempunyai nilai yang yang baik baik dalam dalam kehidu kehidupan pan masyar masyaraka akatt Jawa. Jawa. Tetapi Tetapi,, kadang kadangkal kalaa ada sifat sifat menghormati orang tua yang berlebihan dan secara tidak lansung menghambat kemaju kemajuan an generas generasii yang yang ada di bawahn bawahnya. ya. Sebagi Sebagian an anggot anggotaa msayar msayarakt akt desa desa melarang anaknya memakan makanan tertentu yang menurut mitos masyarakat setempat harus imakan ayah atau keua orangtua lainnya. Pimpinan yang lebih muda merasa segan mengatur atau memerintah bawahannya yang umurnya lebih tua. Lamanya tinggal atau menetap berdasarkan hitungan tahun pada masayrakat des transisi akan berpengaruh berpengaruh pada solidaritas solidaritas social seseorang. seseorang. Asumsi awal semakin alam seseorang tinggal menetap pada masyarakat desa transisi, semakin meningkatkan solidaritas sosialnya, sebaliknya semakin baru seseorang bertempat tingga tinggail il meneta menetap p pada pada masyar masyaraka akatt desa desa transi transisi, si, semaki semakin n menuru menurutn tn tingka tingkatt soliaritasnya. Menu Menuru rutt Ibrah Ibrahim im (200 (2003: 3:47 47)) masy masyara araka katt iNod iNodne nesi siaa prib pribad adii memi memili liki ki solidaritas yang kuat di daerah tinggalnya. Munculnya perasaan-perasaan akrab ini tidak karena tempat tinggalnya sama, tetapi bias juga tempat lahirnya sama.