Konsep Loss, Mourning, Grief,Grief and Mourning, Dying and Death a. Pengertian Peristiwa hilangnya sesuatu◊Loss atau seseorang yang sangat berarti atau bernilai bernilai bagi seseorang. Proses psikologis yang diakibatkan karena peristiwa ◊Mourning kehilangan tersebut. Reaksi emosi karena persepsi atau penghayatan peristiwa ◊Grief kehilangan tersebut. Proses menghadapi, mengatasi serta ◊Grief and Mourning Process menyesuaikan diri diri terhadap peristiwa kehilangan. Proses ini mencakup tahaptahap sebagai berikut!shock dan merasa percaya, lama kelamaam timbul kesadaran akan peristiwa kehilangan tersebut setelah itu pulih kembali. "uatu keadaan di mana indi#idu terpisahkan $untuk sebagian ◊Kehilangan atau seluruhnya% dari sesuatu yang sebelumnya ada atau dimilikinya. "esuatu yang hilang tersebut dapat berupa orang yang bermakna, harta milik pribadi, kesehatan, serta peker&aan. "eseorang yang dianggap sudah mati ialah apabila ia tidak ◊Kematian lagi mempunyai denyut nadi, tidak bernafas selama beberapa menit dan ketiadaan segala refleks, serta ketiadaan kegiatan otak. "ecara ke&iwaan, menghadapi proses kehilangan seperti itu, indi#idu memerlukan mekanisme koping. Koping yang digunakan terutama berupa penyesuaian te rhadap adanya perubahan yang umumnya membangkitkan stres dan kecemasan. 'erdasarkan (eori "elye mengenai General )daptation "yndrome, bahwa reaksi yang ter&adi $terhadap setiap stres% akan meliputi tiga tahap berikut ini! o (ahap )larm o (ahap Resistensi o (ahap *+haustion b. Kematian dan Men&elang )&al Penuaan dihubungkan dengan kehilangan fisik, psikologis dan sosiologis mayor serta penurunan kemampuan untuk beradaptasi dan mengompensasi stressor. Lansia dapat kehilangan rasa pengendalian karena faktorfaktor seperti penurunan fisik, perubahan status dan peran, sikap budaya yang negatif, pemberitaan media massa yang negatif, dan men&adi korban ke&ahatan. Kehilangan seseorang yang dicintai dapat meningkatkan rasa kerentanan pada lansia, menyebabkan ketakutan dan kecemasan untuk menghadapi kenyataan, kematiannya sendiri dan menurunkan sumbersumber koping. Kematian Pasangan "alah satu kehilangan yang paling berat yang dapat dialami seseorang adalah kematian pasangan. Masa men&anda atau menduda dapat secara serius mempengaruhi status finansial lansia, åan sosial, serta kesehatan fisik dan mental. ika kehilangan pasangan ter&adi di usia lan&ut, indi#idu tersebut mempunyai risiko yang lebih besar mengalami depresi, cemas dan penyalagunaan -at daripada orang yang lebih muda karena penurunan fleksibilitas, insiden yang lebih tinggi mengalami penyakit kronis dan kerusakan åan dukungan dukungan sosial. Lansia pria bahkan mempunyai resiko yang lebih besar mengalami gangguan fisik dan mental dibandingkan lansia wanita. "elain kehilangan pasangan hidup, masalah yang belum terselesaikan dapat terus diingat sampai bertahuntahun setelah kematian pasangan, pernikahan yang berumur pan&ang belum tentu sebuah pernikahan yang yang bahagia. Perasaan bersalah yang belum hilang yang berhubungan dengan ketidaksetiaan, penganiayaan fisik atau
penyalagunaan -at atau masalah finansial setelah masa men&anda atau menduda adalah beberapa contoh dari masalahmasalah yang dapat memburuk dan menyebabkan penyakit yang serius kadang kala berlangsung sampai / tahun setelah kematian pasangan. Keluarga dan khusus pemberi asuhan pasangan tersebut dapat belum terselesaikan. Kematian )nak yang sudah Dewasa )nak yang sudah dewasa adalah bagian penting dari åan dukungan sosial lansia kematian anak yang sudah dewasa dapat membuat lansia lebih berduka daripada kematian pasangan karena orang tua mengharapkan anak mereka hidup lebih lama daripada mereka dan men&adi penyokong usia. c. Pertimbangan Khusus o Pastikan pasien menyadari akan layanan konseling, kelompok pendukung dan sumber lain tersedia untuk membantunya mengatasi kehilangan pasangan. o Ru&uk pasien yang harus menghadapi kehilangan anak yang sudah dewasa ke sumber komunitas yang tepat seperti interfaith, rohaniawan atau ahli terapi dukacita. o Moti#asi pasien mengungkapkan secara #erbal ketakutan dan kekhawatirannya mengenal kematian sendiri. Persiapan akan kematian dapat men&adi pengalaman positif dan tugas perkembangan yang utama pada masa dewasa. .0 Konsep Perawatan Paliatif a. Pengertian Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif untuk meringankan beban ♣ penderita, terutama yang tidak mungkin disembuhkan. (indakan aktif tersebut di atas artinya mengurangi atau menghilangkan ♣ rasa nyeri dan keluhan lain serta memperbaiki aspek psikologis, sosial dan spiritual. Perawatan paliatif adalah pelayanan aktif dan menyeluruh yang ♣ dilakukan oleh satu tim dari berbagai disiplin ilmu. (im paliatif terdiri atas tim terintegrasi, antara lain dokter,♣ perawat, psikolog, ahli fisioterapi, peker&a sosial medis, ahli gi-i, rohaniawan dan relawan. Keberhasilan keperawatan paliatif bergantung pada ker&a sama yang ♣ efektif dan pendekatan interdisiplin antara dokter, perawat, peker&a sosial medis, rohaniawan atau pemuka agama, relawan dan anggota pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan. (im harus mampu mengupayakan dan men&amin agar pasien lan&ut usia ♣ mendapat pelayanan seutuhnya yang mencakup biopsikososiokultural dan spiritual. )rtinya, tidak ada anggota tim yang men&adi primadona. Pemimpin tim dibantu anggotanya harus berusaha keras untuk mencapai tu&uan perawatan. Ker&asama yang erat antara anggota tim perawatan paliatif dengan♣ keluarga pasien dirasakan sebagai kebutuhan utama yang saling mendukung kelancaran perawatan paliatif. Dukungan keluarga saat masa sulit sangat penting yaitu! ♣ o Pada saat perawatan o Pada saat mendekati kematian o Pada saat kematian o Pada saat masa duka Perawatan tim paliatif merupakan perawatan yang cukup kompleks. ♣ Pendekatan holistik $menyeluruh% terhadap lan&ut usia dengan mengikutsertakan keluarga lan&ut usia akan menyentuh faktor fisiki, psikis, sosial, spiritual dan budaya pasien.
Keberhasilan program tidak dapat di&amin tanpa kemantapan dokter dan tim paliatif dalam kualitas ilmu, kualitas karya dan kualitas perilaku serta pertimbangan etika dalam pelaksanaannya. Perawat.tim perawatan paliatif perlu dan harus memperhatikan serta♣ mengacu kutipan Dame 1ecely "aunders 2 3ou matter because are you, you matter to the last moment of your life, and we will do all we can, not only to help you die peacefully, but to life until you die4 b. (u&uan Perawatan Paliatif! Mencapai kualitas hidup maksimal bagi si sakit $lan&ut usia% ♣ daperawatan tim paliatf Meringankan, bukan menyembuhkan.♣ Meningkatkan kualitas hidup dengan menumbuhkan semangat dan moti#asi. ♣ Mengurangi beban penderitaan lan&ut usia. ♣ c. Prinsip Pemberian Perawatan Paliatif adalah memberi perawatan paripurna kepada klien lan&ut usia dengan pengawasan dari tim professional. d. Dalam memberikan perawatan paliatif, tim tersebut harus berpi&ak pada pola dasar yang digariskan oleh 567 yaitu! Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses ♣ yang normal. (idak mempercepat dan menunda kematian lansia ♣ Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu. ♣ Men&aga keseimbangan psikologis dan spiritual. ♣ 'erusaha agar lan&ut usia yang sakit tetap sakit sampai akhir ♣ hayatnya. 'erusaha mambantu mengatasi suasana duka cita keluarga klien lan&ut ♣ usia. e. Kekhususan (im Paliatif! . Profesi setiap anggota tim telah dikenal cakupan dan lingkup ker&anya. 8. Para profesional ini bergabung dalam satu kelompok ker&a. 9. "ecara bersama, mereka manyusun dan merancang tu&uan akhir perawatan, melakukan langkah tu&uan pendek. :. 'ila perlu, kepemimpinan dapat terbagi di antara anggota tim, bergantung pada kondisi yang paling diperlukan oleh pasien lan&ut tua. ;. (im adalah motor penggerak semua kegiatan pasien. 0. Proses interaksi adalah kunci keberhasilan. f. Kekhususan Pasien Lan&ut
dapat men&adi masalah yang harus diatasi. g. Peran 6ospis dalam membantu kematian yang bermartabat! "ecara praktis )lmoger,8/// sebagai berikut! . Dengarkan dengan saksama semua keluhan penderita 8. 'antu penderita untuk menyembuhkan penyakitnya atau setidaknya untuk mengetahui nyerinya yang banyak ter&adi pada stasium akhir. Ringankan pula semua =ketidak nyamanan= penderita diakhir hayatnya. 9. 6endaknya petugas responsif atas rasa cemas serta sedih dari penderita dan berusaha untuk meringankannya. :. (un&ukkan kepekaan kita serta coba pahami =keterbatasan dan kekurangan fisik= yang menyertai penderita yang sakit berat. ;. s 6ospice, London $dikutip oleh "unarto,8//8% hal tersebut dinyatakan sebagai (otal Pain yang terdiri dari? . @yeri Aisik dan ge&ala somatik, misalnya anoreksia, nausea, #omitus singultus, k/nstipasi, diare, pruritus, batuk, sesak nafas, astenia dan kakeksia. 8. @yeri Psikologis, antara lain rasa takut, agresif, keputusasaan dan depresi oleh karena penderita telah dihadapkan pada diagnosa yang fatal. 9. @yeri "osiologis, antara lain rasa terisolasi di masyarakat, berhenti dari &abatan profesi yang berkaitan dengan peker&aan, merasa terpisah dan berada di Rumah "akit, masalah finansial. :. @yeri "piritual, antara lain rasa takut yang berkaitan dengan eksistensi manusia dan hubungannya dengan (uhan.
')' BB )"<6)@ K*P*R)5)()@ 8. )suhan Keperawatan Lan&ut
hidupnya seharihari dengan cara! merencanakan masa depannya, seraya mengingat kembali ke&adian baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan yang diakibatkan oleh peristiwa tersebut secara realistis. c. Penatalaksaan! (ahap ! o Luangkan waktu sekurangkurangnya ; menit sehari untuk bercakapcakap bersama klien lan&ut usia. o 'erikan kesempatan pada klien lan&ut usia untuk mengarahkan pembicaraan. o Katakan kepada klien lan&ut usia bahwa dengan peristiwa itu berarti ia telah melakukan sesuatu yang baik. o (erima tingkah laku klien lan&ut usia yang tidak merusak fisik. (ahap 8! o Gabungkan pengaruh peristiwa kehilangan tersebut baik pada diri klien lan&ut usia maupun keluarganya selama pembicaraan dengan klien lan&ut usia. o Libatkan klien lan&ut usia dalam merencanakan dan melakukan perawatan diri. (ahap 9! o Diskusikan bersama klien lan&ut usia segisegi positif dan negatifnya peristiwa kehilangan tersebut. o 'erikan moti#asi untuk merencanakan masa depannya. o )pabila klien lan&ut usia menyangkal dengan melakukan sesuatu yang membahayakan fisiknya, batasi tindakan tersebut dengan menghadapkan klien lan&ut usia kepada kenyataan yang ada. Bnter#ensi dilakukan sesuai dengan tahapan yang dialami klien o Dalam pembicaraan dengan klien lan&ut usia, berilah kesempatan kepadannya untuk mengarahkan pembicaraan pada peristiwa tersebut. o
8.8 )suhan Keperawatan Lansia
saluran pernafasan yang tidak dapat dikeluarkan olek klien lan&ut usia. . (ekanan darahnya menurun. E. (er&adi gangguan kesadaran $ingatan men&adi kabur%. b. 6akhak )sasi Pasien yang Men&elang Kematian! . 'erhak untuk diperlakukan sebagai manusia yang hidup sampai mati. 8. 'erhak untuk tetap merasa punya harapan, meskipun fokusnya dapat sa&a berubah ubah. 9. 'erhak untuk dirawat oleh mereka yang dapat menghidupkan terus harapan itu, walaupun dapat berubahubah. :. 'erhak untuk merasakan perasaan dan emosi mengenai kematian yang sudah mendekat dengan caranya sendiri. ;. 'erhak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai perawatannya. 0. 'erhak untuk mengharapkan akan terus mendapat perhatian medis dan perawatan walaupun tu&uan penyembuhan harus diubah men&adi tu&uan memberikan rasa nyaman. C. 'erhak untuk tidak mati dalam kesepian. . 'erhak untuk bebas dalam rasa nyeri. E. 'erhak untuk memperoleh &awaban yang &u&ur atas pertanyaanpertanyaan. /. 'erhak untuk tidak ditipu. . 'erhak untuk mendapat bantuan dari dan untuk keluarganya dalam menerima kematian. 8. 'erhak untuk mati dengan tenang dan terhormat. 9. 'erhak untuk mempertahankan indi#idualitas dan tidak dihakimi untuk keputusankeputusan yang mungkin sa&a bertentangan dengan orang lain. :. Membicarakan dan memperluas pengalamanpengalaman keagamaan dan kerohanian. ;. 'erhak untuk mengharapkan bahwa kesucian tubuh manusia akan dihormati sesudah mati. c. "ebabsebab Kematian! . Penyakit o Keganasan, misalnya! F 1arnisoma $1% F 1arnisoma 6ati F 1arnisoma Paru F 1arnisoma Mammae o Penyakit Kronis, misalnya! F 1D $1erebro ascular Diseases% F 1RA $1hronic Renal Aailure% H Gangguan Gin&al F DM Gangguan *ndokrin F M1B $Myocard Bnfarc% H Gangguan Kardio#askular F 17PD $1hronic 7bstruction Pulmo Diseases% 8. Kecelakaan, misalnya! *pidural 6aematoma d. (andatanda Kematian! . Pupil $bola matanya% tetap membesar atau melebar dan tidak berubahubah. 8. 6ilangnya semua refleka dan ketiadaan kegiatan otak yang ampak &elas dalam hasil pemeriksaan **G yang menun&ukkan mendatar dalam waktu 8: &am.
e. Pengaruh Kematian! . Pengaruh kematian terhadap keluarga klien lan&ut usia F 'ersikap kritis terhadap caracara perawatan. F Keluarga dapat menerima keadaan kondisinya. F (erputusnya komunikasi dengan orang lain men&elang maut. F Penyesalan keluarga dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak dapat mengatasi rasa. F Pengalihan tanggung &awab dan beban ekonomi. F Keluarga menolak diagnosa, penolakan tersebut dapat memperbesar beban emosi keluarga. F Mempersoalkan kemampuan tim kesehatan 8. Pengaruh kematian terhadap tetangga atau teman. F "impati dan dukungan moril. F Merendahkan atau mencela kemampuan tim kesehatan.
f. (ahaptahap Menu&u Kematian! (ahaptahap ini tidak selamanya berurutan secara tetap tetapi dapat saling tindih kadangkadang seorang klien lan&ut usia melalui satu tahap tertentu untuk kemudian kembali lagi ke tahap itu. Lamanya setiap tahap dapat ber#ariasi mulai dari beberapa &am sampai beberapa bulan. )pabila suatu tahap tertentu berlangasung sangat singkat, bisa timbul kesan seolaholah klien lan&ut usia melompati satu tahap terkecuali &ika perawat mempertahankan secara seksama dan cermat. . (ahap Pertama $(ahap Penolakan% "elama tahap ini klien lan&ut usia sesungguhnya mengatakan bahwa maut menimpa semua orang kecuali dia. Klien lan&ut usia biasanya terpengaruh oleh penolakannya sehingga ia tidak memperhatikan faktafakta yang mungkin sedang di&elaskan perawat kepadanya. Ba malahan dapat menekan apa yang telah ia dengar atau mungkin akan meminta pertolongan dari berbagai macam sumberprofesional dan non profesional dalam upaya melarikan diri dari kenyataan bawhwa maut sudah berada diambang pintu. Munun&ukkan tingkah laku yang tidak percaya, melan&utkan perencanaanIpers iapan untuk masa depan, menolak untuk membicarakan pengobatan dengan dokter atau saat perawatan. 8. (ahap Kedua $(ahap Marah% (ahap ini ditandai oleh rasa amarah dan emosi yang tidak terkendalikan. Klien lan&ut usia mudah marah terhadap perawat dan petugaspetugas kesehatan lainnya terhadap apa sa&a yang mereka lakukan. Pada tahap ini bagi klien lan&ut usia lebih merupakan hkmah daripada kutukan. Kemarahan disini merupakan mekanisme pertahanan diri klien lan&ut usia. )kan tetapi, kemarahan yang sesungguhnya tertu&u kepada kesehatan dan kehidupan. Pada saat ini perawat kesehatan harus berhatihati dalam memberikan penilaian dalam mengenali kemarahan dan emosi yang tak terkendalikan sebagai reaksi yang normal terhadap kematian yang perlu diungkapkan. Marah terhadap kenyataan bahwa kematian akan dialami daalm waktu dekat dan respon ini mungkin diekspresikan kepada dokter dan perawat atau kepada pemuka agama. 9. (ahap Ketiga $(ahap (awar Menawar% Kemarahan biasanya mereda dan klien lan&ut usia dapat menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang sedang ter&adi dengan dirinya. )kan tetapi, pada tahap
tawarH menawar inilah banyak orang cenderung untuk menyelesaikan urusan rumah tangga mereka sebelum maut tiba, dan akan menyiapkan halhal seperti membuat surat dan mempersiapkan &aminan hidup bagi orangorang tercinta yang ditinggalkan. "elama tawarmenawar segala permohonan yang dikemukakan hendaknya dapat dipenuhi karena merupakan bagian dari urusanurusan yang belum selesai dan harus dibereskan sebelum mati. Misalnya! lan&ut usia mempunyai satu permintaan terakhir untuk melihat pertandingan olahraga, mengun&ungi seorang kerabat, melihat cucu terkecil, pergi makan ke restaurant dsb. Perawat dian&urkan memenuhi permohonan itu karena tawarmenawar membantu klien lan&ut usia memasuki tahaptahap berikutnya. Mencari second opinion,melakukan akti#itas yang akan memberikan mereka lebih banyak waktu. :. (ahap Keempat $(ahap "edih% (ahap ini klien lan&ut usia pada hakekatnya merasakan saatsaat sedih. Klien lan&ut usia sedang dalam suasana berkabung karena masa lampau ia sudah kehilangan orang yang dicintai dan sekarang ia akan kehilangan nyawanya sendiri, bersamaan dengan ini harus meninggalkan semua hal yang menyenangkan yang telah dinikmatinya. "elama tahap ini klien lan&ut usia cenderung untuk tidak banyak bicara dan sering menangis. "aatnya bagi perawat untuk duduk dengan tenang disamping klien lan&ut usia yang sedang melalui masa sedihnya sebelum maut. ;. (ahap Kelima $(ahap )khirI(ahap Menerima% (ahap ini ditandai oleh sikap menerima kematian. Men&elang saat ini klien lan&ut usia telah membereskan urusanurusan yang belum selesai dan mungkin tidak ingin berbicara lagi oleh karena ia sudah menyatakan segala sesuatunya. (awarmenawar sudah lewat dan tibalah saat kedamaian dan ketenangan. "eseorang mungkin sa&a berada lama sekali dalam tahap mererima tetapi bukanlah tahap pasrah yang berarti kekalahan. Dengan kata lain, pasrah kepada maut tidak berarti menerima maut. Menerima diagnosis dan mulai beker&a sama dalam membuat keputusan mengenai pemantauan nyeri dan mendiskusikan aspek praktik perawatan terminal. g. Penatalaksanaan! . (ahap Pertama $(ahap Penolakan% F 'erikan kesempatan klien lan&ut usia mempergunakan caranya sendiri dalam menghadapi kematiannya se&auh tidak merusak. F Memfasilitasi klien lan&ut usia menghadapi kematian, luangkan waktu setidak tidaknya / menit sehari, baik dengan bercakapcakap ataupun sekedar bersamannya. 8. (ahap Kedua $(ahap Marah% F 'erikan kesempatan klien lan&ut usia mengungkapakan kemarahannya dengan kata kata. F Bngatlah bahwa dalam benaknya bege&olak pertanyaan 2mengapa hai nin ter&adi padakuJ4 F "eringkali perasaan ini dialihkan kepada orang lain atau anda sebagai cara klien lan&ut usia bertingkah laku. 9. (ahap Ketiga $(ahap (awar Menawar% F Klien lan&ut usia akan mempergunakan ungkapanungkapan, seperti, seandainya saya... F 'erikan kesempatan klien lan&ut usia menghadapi kematian dengan tawarmenawar. F (anyakan kepada klien lan&ut usia kepentingankepentingan apakah yang masih ia inginkan. Dengan cara demikian dapat menun&ukkan kemampuan perawat untuk
mendengarkan keluh kesah perasaannya. :. (ahap Keempat $(ahap "edih% F angan mencoba menyenangkan klien lan&ut usia. Bngatlah bahwa tindakan ini sebenarnya hanyalah memnuhi kebutuhan petugas, &angan ta kut menyaksikan klien lan&ut usia atau menangis. 6al ini merupakan ungkapan pengekspresian kesedihannya.anad boleh sa&a berduka cita dengan empati bukan simpati. F Klien lan&ut usia hanya sekedar mengisidan menghabiskan waktu untuk perasaanperasaannya dan bukannya mencari &awaban. 'iasanya klien lan&ut usia menanyakan sesuatu yang sebetulnya sudah mengetahui &awabannya. ;. (ahap Kelima $(ahap )khirI(ahap Menerima% Klien lan&ut usia telah menerima, dapat mengatakan ◊F "ikap Menerima bahwa kematian akan tiba dan ia tidak boleh menolak. "ebenarnya klien lan&ut usia tidak menghendaki ◊F "ikap Menyerah kematian ini ter&adi, akan tetapi ia tahu bahwa akan ter&adi. adi, klien lan&ut usia tidak merasa tenang dan damai. F Luangkan waktu untuk klien lan&ut usia. "ikap keluarga akan nerbeda dengan sikap klien lan&ut usia. 7leh karena itu, sedikan waktu untuk mendiskusikan perasaan mereka. F 'erikan kesempatan klien lan&ut usia mengarahkan perhatiaannya sebanyak mungkin. (indakan ino akan memberikan ketenangan dan peras aan aman. 8.9 PR7"*" K*P*R)5)()@ . P*@GK)B)@ a. Perasaan takut. Kebanyakan pasien merasa takut terhadap rasa nyeri yang tidak terkendalikan yang begitu sering diasosiasikan dengan keadaan sakit terminal, terutama apabila keadaan itu disebabkan oleh penyakit yang ganas. Perawat harus menggunakan pertimbangan yang sehat apabila sedang merawat orang sakit terminal. Perawat harus mengendalikan rasa nyeri pasian dengan cara yang tepat. Perasaan takut yang muncul mungkin takut terhadap rasa nyeri, walaupun secara teori, nyeri tersebut dapat diatasi dengan obat penghilang rasa nyeri, seperti aspirin, dehidrokodein dan dektomoramid. )pabila oaring berbicara tentang perasaan takut mereka terhadsap maut, respon mereka secara tipikal mencakup perasaan takut tentang hal yang tidak &elas, takut meninggalkan orang yang dicintai, kehilangan martabat, urusan yang belum selesai dsb. Kematian merupakan berhentinya kehidupan. "emua orang akan mengalami kematian tersebut. Dalam menghadapi kematian ini, pada umumnya orang merasa takut dan cemas. Ketakutan dan kecemasan terhadap kematian ini dapat membuat pasien tegang dan stress. b. *mosi *mosi pasien yang muncul pada tahap men&elang kematian, antara lain mencela dan mudah marah. c. (anda ital Perubahan fungsi tubuh sering kali tercermin pada suhu badan, denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah. Mekanisme fisiologis yang mengaturnya berkaitan satu sama lain. "etiap perubahan yang berlainan dengan keadaan yang normal dianggap sebagai indikasi yang penting untuk mengenali keadaan kesehtan seseorang. d. Kesadaran Kesadaran yang sehat dan adekuat dikenal sebagai awas waspada yang merupakan
ekspresi tentang apa yang dilihat, didengar, dialami dan perasaan keseimbangan, nyeri, suhu, raba, getar, gerak, gerak tekan dan sikap, bersifat adekuat. e. Aungsi (ubuh (ubuh terbentuk atas banyak åan dan organ. "etiap organ memiliki fungsi khusus. 8. DB)G@7") K*P*R)5)()@ a. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen b.d adanya penyumbatan slem yang ditandai dengan sesak napas. b. Gangguan kenyamanan b.d batuk, panas tinggi yang ditandai dengan gelisah. c. Gangguan kesadaran b.d dsampak patologis dengan manifestasi apatisIkoma. d. Perubahan nutrisi sebagai dampak patologis dengan menampakkan makanan yang disa&ikan sering tidak habis. e. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d muntah dan diare yang ditandai dengan turgor &elek, mata cekung, suhu naik. f. Gangguan eliminasi al#i b.dobstipasi yang ditandai dengan beberapa hari pasien tidak defekasi. g. Gangguan eliminasi urine b.d produksi urinennya yang ditandai dengan ¨ah urine berapa cc. h. Keterbatasan pergerakan b.d tirah baring lam ditandai dengan kaku sendiIotot. i. Gangguan psikologis b.d perubahab pola seksualitas yang ditandai dengan susah tidur, pucat, murung. &. 1emas b.d memikirkan penyakitnya dengan keluarga. 9. B@(*R*@"B K*P*R)5)()@ a. D+ Kep! Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen b.d adanya penyumbatan slem yang ditandai dengan sesak napas. (u&uan! kebutuhan oksigen terpenuhi. ♣ Bnter#ensi!♣ Menciptakan lingkungan yang sehat. ♣ Mengamati dan mengka&i keadaan pernapasan pasien. ♣ Membersihkan slem.♣ Melatih pasien untuk pernapasan. ♣ b. D+ Kep! Gangguan kenyamanan b.d batuk, panas tinggi yang ditandai dengan gelisah. (u&uan! Rasa nyaman terpenuhi. ♣ Bnter#ensi!♣ Mengupayakan penurunan suhu tubuh. ♣ Memberi obat sesuai dengan program. ♣ c. D+ Kep! Perubahan nutrisi sebagai dampak patologis dengan menampakkan makanan yang disa&ikan sering tidak habis. (u&uan! Kebutuhan nutrisi terpenuhi. ♣ Bnter#ensi! mempertahankan pemasukan makanan yang cukup. ♣ d. D+ Kep! Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d muntah dan diare yang
ditandai dengan turgor &elek, mata cekung, suhu naik. (u&uan! Keseimbangan cairan dan elektrolit terpenuhi. ♣ Bnter#ensi! Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. ♣ e. D+ Kep! Gangguan eliminasi al#i b.dobstipasi yang ditandai dengan beberapa hari pasien tidak defekasi. (u&uan! Kebutuhan eliminasi $defekasi% terpenuhi. ♣ Bnter#ensi! Mempertahankan kelancaran defekasi♣ f. D+ Kep! Gangguan eliminasi urine b.d produksi urinennya yang ditandai dengan ¨ah urine berapa cc. (u&uan! Kebutuhan eliminasi $berkemih% terpenuhi. ♣ ♣ Bnter#ensi! Mempertahankan kelancaran berkemih. g. . D+ Kep! Keterbatasan pergerakan b.d tirah baring lam ditandai dengan kaku sendiIotot. (u&uan! Kebutunan pergerakan $sendiIotot% terpenuhi. ♣ Bnter#ensi! Memenuhi♣ kebutuhan gerak $mobilisasi%. h. D+ Kep! 1emas b.d memikirkan penyakitnya dengan keluarga. (u&uan! Rasa cemas hilangIberkurang ♣ Bnter#ensi! Menciptakan lingkungan yang terpenuhi.♣ ')' BBB K*"BMP
kutipan Dame 1ecely "aunders 2 3ou matter because are you, you matter to the last moment of your life, and we will do all we can, not only to help you die peacefully, but to life until you die4
9.8 "aran Demikian sedikit informasi dari kami selaku penulis artikel ini. (entu masih banyak sekali kekurangan yang &auh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun masih sangat kami butuhkan demi kema&uan Blmu Pengetahuan Dan (eknologi $BP(*K% saat ini.