Konsep Dasar Komunikasi (Oleh : Muncul Wiyana, M.Kep)
Komunikasi berasal dari kata latin “communicatio “communicatio”” yang artinya pemberitahuan atau berasal dari kata ”communicare ”communicare”” yang berarti menjadikan milik bersama (Wijono, 1997). Dalam percakapan sehari-hari, komunikasi akan terjadi selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diperbincangkan. Kesamaan bahasa belum tentu serta merta menimbulkan kesamaan makna makna,, sehi sehing ngga ga meng menger erti ti bahas bahasaa saja saja belu belum m tent tentu u dapa dapatt mena menang ngkap kap makna makna yang yang disamp disampaik aikan. an. Percak Percakapan apan dikata dikatakan kan komuni komunikat katif if apabil apabilaa saling saling menger mengerti ti bahasa bahasa yang yang dipergunakan, juga saling mengerti makna dari percakapan (Manurung, 2003). 1.
Pengertian
Komu Komuni nika kasi si adala adalah h suat suatu u sist sistem em peny penyam ampa paia ian n pesan pesan dan dan pener penerim imaa aan n pesa pesan n dan berbentuk hubungan diantara sumber pesan dan penerima pesan (Craven & Hirnle, 2000). Roger Rogerss mend mendef efin inis isik ikan an komuni komunika kasi si sebag sebagai ai suat suatu u pros proses es dima dimana na yang yang terl terlib ibat at,, menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai saling pengertian (Wij (W ijon ono, o, 1997) 1997).. Seda Sedang ngkan kan Tayl Taylor or (199 (1993 3 dalam dalam Nurj Nurjan anah ah,, 2001) 2001) meny menyat atak akan an komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti. Tappen(1995) mendefinisikan komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan dan pendapat dan memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang atau lebih bekerja sama sama.. Komu Komuni nika kasi si juga juga meru merupa paka kan n suat suatu u seni seni untu untuk k dapa dapatn tnya ya meny menyus usun un dan dan menghantarkan suatu pesan dengan cara gampang sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima. Mc Cubin dan Dahl (1985) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses tukar menukar perasaanm keinginan, kebutuhan dan pendapat. Dari berbagai pendapat tentang komunikasi dapat dismpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran pertukaran pesan yang berupa informasi, informasi, pikiran dan perasaan, perasaan, keinginan , kebutuhan dan pendapat diantara dua orang atau lebih
2.
Jenis komunikasi
Komunikasi tidak hanya menyapaikan informasi teapi juga menunjukan perasaan dan emosi yang dimiliki oleh penyampai pesan . Menurut Tappen (1998) dan Swansburg ( 1996) 1996) ada ada 3 jeni jeniss komu komuni nika kasi si yait yaitu u komu komuni nika kasi si verb verbal al,, tert tertul ulis is dan dan non verbal verbal.. Sedangkan Stuart dan Sundeen (1998) dan Potter dan Perry (2005) membagi dua jenis komunikasi komunikasi yaitu yaitu komunikasi komunikasi verbal (termasuk (termasuk didalamnya didalamnya komunikasi komunikasi tertulis) tertulis) dan komunikasi non verbal. a. Komu Komuik ikas asii verb verbal al Komunikasi verbal terdiri dari kata-kata yang diucapkan oleh seseorang kepada satu orang orang pend pendeng engar ar atau atau lebi lebih. h. Pene Penemp mpat atan an katakata-kat kataa (phr (phras ase) e) dan dan kali kalima matt dapa dapatt mempengaruhi
pemahaman
(http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi)).
makna Menurut
da n Potter
&
simbol Perry,
2005,
Komuni Komunikas kasii verbal verbal terkai terkaitt dengan dengan penggun penggunaan aan kata-ka kata-kata ta atau atau tulisa tulisan. n. Perbeda Perbedaan an bahas bahasaa terseb tersebut ut biasan biasanya ya dapat dapat menimb menimbulk ulkan an terjad terjadiny inyaa kesala kesalahan han pemaham pemahaman. an. Komunikasi verbal adalah semua hal yang ditulis atau diucapkan.
Komuni Komunikas kasii verbal verbal dibagi dibagi menjad menjadii dua yaitu yaitu isi dari dari komuni komunikas kasii (content ) dan context ). hubungan antara kalimat ((context ). Content adalah isi dari komunikasi, merupakan kalima kalimatt sebena sebenarny rnyaa yang yang digunak digunakan an oleh oleh seseor seseorang ang untuk untuk berbic berbicara ara.. Sedangk Sedangkan an context dari komunikasi adalah lingkungan dimana komunikasi terjadi, dipengaruhi oleh oleh wakt waktu u dan dan kondi kondisi si fisi fisik k dari dari pemb pembic icar ara, a, sosi sosial al,, emos emosio iona nall dan buday budayaa (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi). ).
Interaksi verbal antara pimpinan dan bawahan, rekan sejawat, perawat dan klien dan perawat perawat dan anggpta tim kesehatan lainnya membentuk membentuk dasar komunikasi komunikasi verbal. verbal. Nota tertulis, pengumuman di papan bulletin dan pemberitahun rapat, berita-berita di surat kabar, permintaan permintaan tertulis, tertulis, tugas tertulis dan sejenisny sejenisnyaa termasuk termasuk ke dalam komunikasi verbal (Harnita, 2007). Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan komunikasi verbal yang berisi tentang aktifi aktifitas tas asuhan asuhan kepera keperawat watan an yang yang sudah sudah dikerj dikerjaka akan n perawa perawat. t. Superv Superviso isorr dapat dapat berkomunikasi dengan perawat maupun pasien atau tim kesehatan lain dari data yang terdokumentasi
b. b. Komuni Komunika kasi si non verb verbal al Komunikasi non verbal adalah bahasa tubuh yang tidak diucapkan dan tidak ditulis tetapi dikomunikasikan dengan kuat melalui gerakan tubuh (Potter & Perry, 2005) . Meskipun kedua jenis komunikasi verbal dan non verbal terjadi bersamaan, 80-90 % komunikasi terjadi menggunakan komunikasi non verbal (Kozier et al, 1994) dimana 55% dari komunikasi menggunakan ekspresi wajah (Swansburg, 2000). Stuart dan Sundeen (1998) menyatakan ada lima kategori komunikasi non verbal yaitu : 1) Isyarat vocal yaitu isyarat para linguistik, termasuksemua kualitas bicara non verbal, 2) Isyarat tindakan yaitu semua gerakan tubuh, termasuk semua ekspresi wajah dan sikap tubuh, 3) Isyarat objek yaitu objek yang digunakan secara sengaja atau tidak oleh oleh seseor seseorang ang sepert sepertii pakaian pakaian dan benda benda pribad pribadii lainya lainya,, 4) Ruang Ruang member memberika ikan n isyarat tentang kedekatan hubungan antara dua orang, 5) Sentuhan yaitu kontak fisik antara dua orang dan merupakan komunikasi non verbal paling personal. Komunikasi ini dapat terjadi bersamaan dengan komunikasi verbal pada saat supervisi. Pada saat memberikan penilaian dan pengarahan pendokumentasian asuhan keperawatan selain berbicara, juga menggunakan bahasa tubuh seperti menunjukkan dengan jari letak kekurangan atau menepuk bahu untuk memberi semangat.
Komuni Komunikas kasii merupak merupakan an tingkat tingkatan an tempat tempat inform informasi asi disebar disebarlua luaska skan n di antara antara para para karyawan (Hall, 1982). Bentuk komunikasi dalam organisasi dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Pertama ditinjau dari unsur formalitas dapat dibagi dua : komunikasi formal formal dan non formal formal..
Komuni Komunikas kasii formal formal merupakan merupakan penyebar penyebaran an inform informasi asi yang
dilakukan secara resmi di sebuah organisasi. Komunikasi non formal lebihmengarah pada komuni komunikas kasii komuni komunikas kasii yang yang tidak tidak berhubu berhubungan ngan dengan dengan kantor kantor,, umumny umumnyaa bersif bersifat at priba pribadi. di.
Kedua Kedua diliha dilihatt dari dari tingka tingkatan tan komunikas komunikasii : Ada komunikas komunikasii horiso horisonta ntall dan
vertikal. Komunikasi horisontal merupakan komunikasi antar karyawan pada tingkatan yang yang sama sama dalam dalam peru perusa saha haan an.. Sedan Sedangk gkan an komuni komunika kasi si vert vertik ikal al meng menggam gamba bark rkan an penyebaran informasi antar tingkatan karyawan yang berbeda, baik dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.Bentuk komunikasi ke tiga adalah di tinjau dari sifat yaitu
komunikasi komunikasi personal dan non personal. personal. Percakapan Percakapan individu merupakan komunikasi komunikasi personal dan non personal bisa dilakukan antara perusahaan dengan media masa dll.
Penley dan Hawkins ( 1985) mengusulkan lima dimensi komunikasi yang perlu diteliti 1) komunikasi yang berhubungan dengan tugas; 2) komunikasi yang berhubungan dengan prestasi bawahan; 3) komunikasi yang berhubungan dengan karier ; 4) komunikasi yang berhubungan dengan daya tanggap atasan; 5) komunikasi pribadi.
3.
Elemen Komunikasi
Komunikasi Komunikasi mengandung konsekuensi konsekuensi logis sebagai sebagai kegiatan kegiatan yang dilakukan dengan urutan urutan tahapan tertentu. David berlo(1960) berlo(1960) Mengajukan Mengajukan model Linear dari komunikasi komunikasi dimana dimana setiap setiap tindak tindakan an komuni komunikas kasii terdir terdirii dari dari elemen elemen sumber sumber,, pesan, pesan, aluran aluran dan penerima. Berlo menyatakan bahwa kualitas komunikasi ditentukan oleh karakter dari keempat elemen tersebut.
Model Berlo dari proses proses komunikasi disebut dalam diagram sebagai proses yang linear, linear, satu arah sebagai berikut : Pengirim - Pesan – Saluran - Penerima
Shan Shanon on dan dan We Weave averr (194 (1949) 9) meng mengem emba bangk ngkan an suat suatu u mode modell perp perput utar aran an dari dari pros proses es komunikasi yang mencakup keempat elemen ditambah tiga elemen yaitu : tanda(signal), ribut (noise) dan umpan balik. Seperti dalam gambar 2.2 dibawah ini : SIGNAL
SUMBER INFORMASI
PESAN
TUJUAN
PENERIMA
TRANSMITER
NOISE
PESAN
Gambar 2.2. Skema komunikasi Shanon dan Weaver (1949)
Dance (1967) mengajukan model pilin dari komunikasi. Model pilin menjelaskan bahwa komunikasi tidak mengembalikan pada seluruh putaran individu ke point awal. Model pil pilin in menu menunj njuk ukka kan n pros proses es komu komuni nikas kasii memi memind ndahk ahkan an kesa kesala lahpa hpaha hama man n pada pada sat sat penggabungan akibat dari komunikasi sebelumnya. Friedman (1987) membagi dalam empat elemen yaitu pengirim, saluran, penerima dan umpan ballik. Potter and Perry (1987) membagi membagi dalam enam elemen elemen : referent, referent, sender,message sender,message,, receiver, receiver, chanel and and feed back. Gillies( Gillies(2000) 2000) membagi membagi komponen komponen komunikasi komunikasi dalam tujuh katagori katagori yaitu yaitu elem elemen en : pengi pengiri rim, m, pesa pesan, n, tanda tanda,, salu salura ran, n, pene peneri rima ma,, nois noisee dan dan arus arus bali balik. k. Secar Secaraa subsatansi subsatansi pada dasarnya dasarnya elemen elemen komunikasi komunikasi adalah terdiri terdiri atas pengirim, penerima, penerima, saluran, berita dan adanya umpan balik.
4.
Fungsi Komunikasi
Komunikasi Komunikasi mempunyai mempunyai empat fungsi fungsi utama dalam sebuah sebuah organisasi, organisasi, yaitu yaitu : fungsi kendali kendali,, motiva motivasi, si, pernya pernyataa taan n emosi emosi dan inform informasi asi.. Komuni Komunikas kasii berfun berfungsi gsi untuk untuk mengendalikan perilaku anggotanya. Organisasi mempunyai otoritas dan hierarki yang harus dipatuhi oleh karyawan atau anggotanya. Komunikasi memelihara motivasi dengan meberi penjelasan kepada para karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik baik mereka mereka menger mengerjak jakan an dan apa yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk dapat dapat mening meningkat katkan kan kinerja. Komunikasi juga dapat digunakan untuk mengungkapkan atau menyatakan emosi perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial anggotanya dengan mengungkapkan perasaan kecewa dan kepuasan karyawan. (Robbin, 2002) Komuni Komunikas kasii yang yang terjad terjadii dalam dalam superv supervisi isi kinerj kinerjaa perawa perawatt dalam dalam pendokum pendokument entasi asian an asuhan keperawatan adalah berfungsi sebagai informasi dan kendali. Supervisor dapat member memberika ikan n inform informasi asi kekuran kekurangan gan dan keleng kelengkapa kapan n serta serta mengen mengendal dalika ikan n kualita kualitass dokuemntasi.
5.
Arah Komunikasi
Komunikasi dapat berjalan secara vertikal dan horisontal. Dimensi Vertikal dapat dibagi dalam komunikasi komunikasi ke bawah dan keatas. Komunikasi Komunikasi ke bawah adalah komunikasi komunikasi yang berlangsung dari tingkatan yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Komunikasi yang terjadi antara atasan atau manajer dengan bawahnya dalam rangka memberikan umpan
balik terhadap kinerja nya adalah komunikasi ke bawah. Sedangkan komunikasi yang berlangsung akibat umpan balik yang disampaikan bawahan kepada atasan merupakan komunikasi komunikasi keatas. keatas. Komunikasi horisonta horisontall terjadi terjadi antar anggota dari kelompok kelompok yang sama, misalnya misalnya antar staf manajer, manajer, antar anggota atau staf dan sebagainya. sebagainya. Supervisi Supervisi merupakan komunikasi dengan arah vertikal yaitu antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana. Masing-masing pihak mempunyai posisi yang berbeda dalam satu struktur organisasi.
6.
Komunikasi dalam Keperawatan
Kepler (1980) menyatakan bahwa komunikasi adalah kemampuan yang paling penting haru haruss dikua dikuasa saii oleh oleh pemi pemimp mpin in.. mana manaje jeme men. n.
Komu Komuni nika kasi si
Komu Komuni nika kasi si terj terjadi adi dala dalam m seti setiap ap taha tahap p pros proses es
meru merupa paka kan n
ketr ketram ampi pila lan n
yang yang
sang sangat at
pent pentin ing g
dala dalam m
kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Semua yang dilakukan pimpinan perawatan akan melibatkan komunikasi baik itu dengan bawahan, atasan atau dengan rekan sejajar posisinya.
Dalam suatu peneltian oleh Pincus (1986) komunikasi para perawat dengan pengawas tingkat menengah dan dengan eksekutif tingkat atas memiliki pengaruh yang kuat dalam mening meningkat katkan kan kepuas kepuasan an kerja kerja perawa perawatt dan pengar pengaruh uh yang yang lemah lemah pada produk produktiv tivita itass kerja. kerja. Pincus Pincus mengat mengatakan akan dalam dalam Gillie Gillies(2 s(2000) 000) bahwa bahwa perawat perawat ekskut ekskutif if tingkat tingkat atas atas meng mengem emba bangk ngkan an prog progra ram m komu komuni nika kasi si form formal al dan berl berlan anju jutt bers bersam amaa denga dengan n staf staf perawatan untuk mencakup mediaa tertulis dan lisan. Manajer perawat tingkat pertama meneri menerima ma pelati pelatihan han sebelu sebelumny mnyaa dalam dalam kelomp kelompok ok yang yang kecil kecil dan meneri menerima ma strate strategi gi komunikai atar perseorangan untuk mendukung hubungan dengan para staf perawatan. Komunikasi dengan perawat pelaksana dapat melalui supervisi
Manaje Manajerr atau atau pimpin pimpinan an berkom berkomuni unikas kasii dengan dengan bawahan bawahan dalam dalam beberap beberapaa cara cara yaitu yaitu denga dengan n
meny menyam ampa paik ikan an,,
memb membuat uat
keput keputus usan an,,
mendengar, memberikan dan menerima umpan balik. a. Meny Menyam ampa paiikan kan
berpe berpera ran n
sert serta, a,
mend mendel eleg egas asik ikan, an,
Merupakan gaya komunikasi satu arah dimana manajer menetapkan peran-peran yang yang dima dimain inka kan n oleh oleh bawa bawahan hanny nyaa dan dan meme memeri rint ntah ahka kan n kepad kepadaa mere mereka ka apa, apa, bagaimana, bilamana dan dimana bawahan harus melaksanakan berbagai jenis tugas. Komunikasi Komunikasi ini dapat dilakukan dilakukan pada saat seorang seorang perawat perawat berperan berperan sebagai kepala ruang, ruang, Ketua Ketua Tim atau atau sebaga sebagaii superv superviso isorr yang yang berupa berupa penyamp penyampaia aian n inform informasi asi terkai terkaitt dengan dengan peningka peningkatan tan kualita kualitass pendoku pendokumen mentas tasian ian asuhan asuhan kepera keperawat watan an dan pelaksanaan supervisi petunjuk pelaksanaannya. Contoh : Kepala Ruangan : “ Saudar-saudara, untuk meningkatkan kualitas dokumentasi maka mulai minggu ini saya akan melakukan melakukan supervisi. Tujuannya agar saudara2 terbiasa terbiasa melakukan dkumentasi yang benar dan akan memberikan jaminan tanggung gugat pelayanan yang saudara berikan. Untuk itu silahkan dalam menudokumentasikan tindakan dilakukan selengkap-lengkapnya.. Mungkin ada pertanyaan ?” Perawat Pelaksana “ Apakah seperti dilakukan inspeksi mendadak bu ? sehingga kami akan diketahui kelemahan dan kekurangan kami.”
Kepala Ruangan : ”
O…
tidak idak
begi begittu
maks aksud
super upervi visi si..
Super upervi vissi
mer merupak upakan an
kegi kegiat atan an
meng mengar arah ahkan kan,, memb membim imbi bing ng dan meni menila lai. i. Jadi Jadi bukan bukan untu untuk k menj menjat atuhk uhkan an seseorang, melainkan untuk membimbing, mengarahka Nanti akan saya berikan jadwal supervisinya sehingga anda tahu sapa yanga saya supervisi saat itu. Dan anda siap dengan dokumentasi anda.” Masih ada pertanyaan...? baiklah kalau begitu silahkan melanjutkan perawatan pada pasien. Terima kasih
b. b. Memb Membua uatt kepu keputu tusa san n Manaje Manajerr harus harus membua membuatt keputu keputusan san melalu melaluii komuni komunikas kasii dua arah arah dan dukunga dukungan n sosi sosioe oeko kono nomi mi
bawa bawaha hann nny ya.
Art Artiny inya
dala dalam m
mem membuat buat
kepu keputtusan usan
haru haruss
mempertimba mempertimbangkan ngkan dampak psikologis psikologis dan sosioekonomi sosioekonomi terhadap bawahannya bawahannya yaitu perawat pelaksana. Pembuatan keputusan akibat adanya permasalahan dalam
pengisian dokumentasi asuhan keperawatan harus mempertimbangkan beban kerja perawat. Contoh : Kepala Ruangan : “ Saudar Saudar-sa -sauda udara, ra, hasil hasil pertem pertemuan uan dengan dengan bidang bidang member memberika ikan n tanda tanda kalau kalau kualitas pendokumentasian harus ditingkatkan dengan dilakukan supervisi oleh kepala ruangan dan bukan hanya audit saja. Saya minta masukan dari saudarasaudara waktu pelaksanaan dan kapan dimulai supervisi Perawat Pelaksana “ Bukanka Bukankan n kami kami sudah sudah mendok mendokume umenta ntasik sikan an askep askep sehari sehari-har -hari, i, apa masih masih kurang ? kami sudah sangat repot bu..” Kepala Ruangan : ”YA saya tau kesibukan saudara-saudara, makanya akan kita atur pelaksanaan supervisi supervisi dan pengisian pengisian dokumentasi agar tidak mengganngu perawatan. perawatan. Ada yang mempunyai pendapat ? Perawat Pelaksana “ sebe sebena narn rnya ya itu itu baik baik bu karen karenaa supe superv rvis isii kan kan akan akan menga mengaja jari ri kita kita dala dalam m pendokumentasian. Tapi sebaiknya dijadwal saja bu...dan kami disupervisi secara kontinue bu..” Kepala Ruangan : ” Baik . . . ide bapak ibu saya terima dan saya akan menyesuaikan dengan kebutuhan bapak ibu.
c. Berp Berper eran an sert erta Manajer dan bawahan bersama-sama membuat keputusan melalui komunikasi dua arah dan lebih difasilitasi oleh manajer apabila bawahan mempunyai kemmapan dan pengetahuan untuk menyelesaikan tugas. Keputusan yang dibuat melibatkan peran serta dan komunikasi dengan perawat pelaksanan dalam identifikasi masalah serta kemungkinan alternative pemecahannya. Contoh : Kepala Ruangan :
“ Saudar Saudar-sa -sauda udara, ra, coba berika berikan n masukan masukan pada saya saya masala masalah-m h-masa asalah lah dalam dalam pendokumentasian askep. Perawat Pelaksana “ Mungkin formatnya yang rumit Bu, kalau bisa ceklist saja bu hingga mudah” Kepala Ruangan : ” YA itu ide bagus tapi butuh waktu. Yang lain ? Perawat Pelaksana “ Kalau diberikan pedoman di meja gimana bu ?” Kepala Ruangan : ” Ok kaya kayakny knyaa ini ini lebi lebih h muda mudah h untu untuk k saat saat ini, ini, coba coba nant nantii kita kita copi copika kan n dan dan dilaminating trus disimpan di bawah kaca meja.
d. Pend Pendel eleg egas asiian Manajer memainkan peran komunikasi melalui pendelegasian tugas dan pen penga gara raha han n
umum umum kepa kepada da
bawa bawaha hann nnya ya deng dengan an cata catata tan n
bawa bawaha han n
memi memili liki ki
kemampuan yang tinggi serta kedewasaan. Supervisor dapat memberikan penugasan pada staf lain yang sejajar atau lebih rendah dengan kompetensi yang sejajar. Contoh : Kepala Ruangan : “ Ibu… Ibu… saya saya hari hari ini ini rapa rapatt di bida bidang, ng, coba coba tolo tolong ng saud saudar araa anton anton disu disuer ervi visi si dokumentasi askepnya ya. Ini pedoman supervisinya (menyerahkan format supervisi dan mengajari cara supervisi)
e. Mendengar Mendengar Mendengar membutuhkan membutuhkan kemampuan kemampuan untuk menyesuaik menyesuaikan an diri dengan orang lain , lingkungan dan mengartikan pesan yang terkatakan dan tidak terkatakan. Seorang manajer harus mampu mendengarkan umpan balik dari bawahan baik secara verbal maupun non verbal dalam berespon terhadap pesan yang disampaikan oleh atasan. Supervisor harus mampu menjadi pendengar yang baik. Laporan perawat tentang permasala permasalahan han yang dihadapi dalam pendokumentasian pendokumentasian harus didengarkan didengarkan dengan seksama sehingga dapat diambil kesimpulan masalah untuk diselesaikan bersama.
Contoh : Kepala Ruangan : “ Coba Coba saudar saudaraa sebutk sebutkan an kesuli kesulitan tan anda anda dalam dalam mendok mendokume umenta ntasik sikan an asuhan asuhan keperawatan.” Perawat Pelaksana 1 “formatnya yang rumit Bu Perawat Pelaksana 2 “Banyak nulis bu” Kepala Ruangan : ” Trus gimana enaknya? tolong beri masukan agar pelaksanaan lebih mudah? (kepala ruangan mendengarkan masukan perawat dengan seksama dan mencatat) f. Memb Member erii dan dan mene meneri rima ma ump umpan an bali balik k Umpan balik akan meningkatkan meningkatkan pengertian pengertian bersama tentang perilaku, perilaku, perasaan dan motivasi, memfasilitasi pengembangan hubungan saling percaya dan yang terbuka, dan memberikan informasi tentang efek perilaku kepada orang lain. Umpan balik dapat diberikan secara verbal dan nonberbal. Manajer akan menerima umpan balik dan menyampaiakan pesan yang lain kepada bawahan ( La Monica, 1979). Umpan Umpan balik balik berupa berupa pengara pengarahan han,, pember pemberian ian inform informasi asi yang yang terint terintegr egrasi asi dalam dalam supervise kinerja pendokumentasian. Dalam supervisi terdapat hubungan timbal balik dalam menjamin pencapaian kualitas dokumentasi yang baik. Contoh : Kepala Ruangan : “ Gimana masih ada kesulitan dalam mendokumentasikan dengan cepat ?.” Perawat Pelaksana “Masih “Masih bu.... bu.... ada yang yang belum belum jelas jelas ....... .......ket keterl erlibat ibatan an pasien pasien apa harus harus semua semua dituliskan(ada) Kepala Ruangan : ” Ya....setidaknya untuk pasien sadar. Perawat Pelaksana “Apa seperti ini bu... termasuk mungkin pemberian motivasi, latihan duduk dll (perawat menunjukkan hasil dokumentasinya)
Kepala Ruangan : ” Ya....semua Ya....semua bentuk intervensi intervensi yang melibatkan melibatkan keterlibatan keterlibatan pasien secara aktif dimasukkan. ( samil melihat hasil dokumentasi) Ini sudah betul....Ok saya kira ini bisa dipertahankan... selamat ya
DAFTAR PUSTAKA
Berlo. D (1960) The process of Communication. New York . Holt. Reinhart & Winston
Gillies, D (1996) Manajemen keperawatan : suatu pendekatan system. Terjemahan. Bandung Hall, D.T dan J.G Good. (1986) Human (1986) Human Resource Managemen, Managemen, London : Scot, Foreiman and Company. Knapp, M (1972) Non (1972) Non verbal Communication in human interaction. interaction. New York: Holt. Reinhart & Winston Kron, T & Gray, A(1987) The manajement of patient care. Philadelpia: W.B Saunders Company keperawatan: pendekatan berdasarkan LA Monica , E.L (1998) Kepemimpinan (1998) Kepemimpinan dan manajemen keperawatan: pengalaman. Jakarta : EGC Swansburg. R.C.(1999) Introductory R.C.(1999) Introductory management and leadership for clinical nurses : an interactive text 2nd ed. Canada : Jones and Bartlett Publiser Swansburg. R.C.(2000) Pengantar R.C.(2000) Pengantar Kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk perawat klinis. Terjemahan. Jakarta; EGC Tappen, M ( 1998) Essential Of Nursing Leadership and Management. Philadelphia: F.A. Davis Company