Pembuatan dan Penentuan Konsentrasi LarutanDeskripsi lengkap
Larutsn dan satuan konsentrasiFull description
Pembuatan dan Penentuan Konsentrasi LarutanFull description
Larutsn dan satuan konsentrasiDeskripsi lengkap
Materi untuk matrikulasi mahasiswa akademi kebidanan
Penentuan konsentrasi hambat minimal dan konsentrasi bunuh minimal larutan povidon iodin 10% terhadap MRSA dan MSSAFull description
Full description
Konsentrasi TeganganFull description
Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan dan corporate governanceFull description
Laporan Praktikum
LARUTANFull description
kuisioner konsentrasi
Full description
Pengaruh Konsentrasi SubstratFull description
pembahasan Pengaruh konsentrasi enzim.
KONSENTRASI LARUTAN Konsentrasi merupakan perbandingan jumlah zat terlarut dengan pelarut ataupun larutan Untuk menyatakan konsentrasi dalam setiap system selalu harus ditetapkan hal-hal sbb: a. Satuan yang digunakan untuk menyatakan banyaknya zat terlarut b. Apakah zat terlarut itu dibandingkan dengan pelarut saja atau dengan keseluruhan larutan c. Satuan yang digunakan untuk menyatakan banyaknya pembanding (pelarut/larutan) a. Konsentrasi dalam Persen (%) Pernyataan “ 5 gram NaCl per 100 gram larutan dalam air” mempunyai arti larutan ini dibuat dengan cara menimbang 5 g NaCl dan melarutkannnya dalam 95 g H2O. Dengan demikian keseluruhan bobot menjadi 100 g larutan. Larutan ini menurut bobotnya mempunyai konsentrasi 5% NaCl.
Satuan konsentrasi yang membandingkan zat terlarut dengan larutan berdasar bobotnya disebut Persen bobot/bobot atau % (b/b) atau Persen Massa (%W).
zat terlarut (% W ) = gram × 100 % gram laru tan Satuan konsentrasi yang mebandingkan zat terlarut (berupa zat cair) dengan larutan berdasar volumenya disebut Persen volume/volume atau % (v/v).
(% V ) = literliterzatlaruterlarut × 100 % tan Contoh: Konsentrasi etanol 5 % merupakan 5 mL etanol yang dilarutkan dalam air sampai menjadi 100 mL larutan.
Persen bobot/volume atau % (b/v) merupakan satuan konsentrasi apabila zat terlarut dalam satuan bobot dilarutkan membentuk larutan yang diukur sebagai volumenya. Satuan % (b/v) banyak digunakan di bidang kedokteran, sedangkan satuan % (b/b) sering digunakan untuk menyatakan konsentrasi bahan kimia dalam bidang industri. zat terlarut (% b / v ) = gram × 100% liter laru tan
Bila suatu larutan dinyatakan dalam % tanpa keterangan, maka yang dimaksud adalah % (b/b). b. Konsentrasi Molar (Molaritas, M) Konsentrasi Molar adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. M =
banyaknya mol zat terlarut banyaknya liter laru tan
c. Konsentrasi molal (molalitas, m) Konsentrasi molal adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu Kg pelarut. Larutan 1 mol NaCl dalam 1000 gram air disebut larutan dengan konsentrasi 1 molal (NaCl 1 m). Konsentras i molal (m ) =
banyaknya mol zat terlarut banyaknya Kg pelarut
d. Fraksi Mol Fraksi mol (x) adalah perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah mol semua komponen.
XA =
nA ntotal
XB =
nB ntotal
XC =
nC ntotal
Dalam campuran (larutan) jumlah fraksi mol = 1, sehingga
X A + XB + XC =1 banyaknya mol komponen i
Persen mol (% mol) = Xi = banyaknya mol total laru tan × 100%
e. Part Per Million (Ppm) atau Part per Billion (Ppb) Ppm adalah satuan konsentrasi yang menyatakan bagian terlarut terhadap larutan dalam perbandingan 1 : 106. Sedang Ppb 1 : 109.
Ppm =
mg zat terlarut Kg laru tan
Ppb =
mg zat terlarut 1000 Kg laru tan
Contoh Soal: Larutan etanol-air disiapkan dengan melarutkan 10 cm3 etanol, C2H5OH (d = 0.789 g/cm3) dalam air sehingga membentuk 100 cm3 larutan yang rapatannya 0.892 g/cm3. Berapa konsentrasi larutan ini, nyatakan dalam: (a) % (v/v) (b) % (b/b) (c) % (b/v) (d) Molaritas (e) Molalitas (f) Fraksi mol (g) Persen mol
f. Kenormalan/Normalitas (N) Jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan. Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu, karena satuan ini dipakai untuk penyetaraan zat dalam reaksi. Ekivalen suatu zat berhubungan dengan molarnya yang bergantung pada jenis reaksi. Dalam reaksi asam basa, ekivalen bergantung pada jumlah H+ dan OH- yang dilepaskan, contohnya: HCl
H+ + Cl-
1 M HCl = 1N
H2SO4
2H+ + SO42-
1 M H2SO4 = 2N
NaOH
Na+ + OH-
1 M NaOH = 1N
Ba(OH)2
Ba2+ + 2OH-
1 M Ba(OH)2 = 2N
Pada reaksi redoks, nilai ekivalen bergantung pada jumlah electron yang dilepaskan atau diterima oleh senyawa, contohnya: Fe + 2HCl FeCl2 + H2 + (Fe + 2H Fe2+ + H2) Fe melepaskan 2e, maka 1 M Fe = 2N Hidrogen menerima 1e, maka 1 M HCl = 1N Mn2+ + 5Fe3+ + 4H2O MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ Biloks Mn turun dari +7 ke +2, atau menerima 5e dan biloks Fe naik dari +2 ke +3, atau melepaskan 1e. Berdasarkan hal tsb maka dalam reaksi ini: 1 M KMnO4 = 5N 1 M FeCl2 = 1N
SOAL KONSENTRASI LARUTAN 1. Berapa gram larutan NaCl 5.0% bobot yang diperlukan untuk menghasilkan 3.2 g NaCl? 2. Bagaimana cara membuat 50 gram larutan BaCl2 12% dari BaCl2.2H2O dan air murni? (Ar Ba = 137 ; Cl = 35.5 ; H = 1 dan O = 16 g/mol) 3. Berapakah molalitas larutan yang mengandung 20 gram gula tebu, C12H22O11, yang dilarutkan dalam 125 g air? (BM C12H22O11 = 342 g/mol) 4. Hitunglah (a) konsentrasi molar dan (b) molalitas suatu larutan asam sulfat yang mempunyai rapatan 1,198 g/cm3, dan mengandung 27% bobot H2SO4. 5. Berapa kilogram NaOH basah yang mengandung 12% air diperlukan untuk membuat 60 L larutan 0,5 N?