BAB I PENDAHULUAN
Memili Memiliki ki bayi bayi yang yang seha sehatt adala adalah h harap harapan an setia setiap p kelu keluar arga ga di semua semua komunitas. komunitas. Selain itu, mengurang mengurangii angka kematian bayi adalah tujuan kesehatan nasional di sebagian besar negara. Secara tradisional, perawatan obstetrik telah difoku difokuska skan n untuk untuk memasti memastikan kan bayi bayi yang yang sehat sehat lahir lahir hidup, hidup, bebas bebas dari dari efek efek kerusakan iskemik hipoksia dan infeksi perinatal. Meskipun tidak semua masalah dalam dalam keha kehami milan lan dapa dapatt dice dicegah gah,, tetap tetapii meng mengid ident entif ifik ikasi asi fakt faktor or risi risiko ko dan dan melakukan tindakan yang tepat akan hal tersebut dapat meningkatkan jumlah bayi sehat.1,2 Sebuah Sebuah penelit penelitian ian di Ameri Amerika ka Serika Serikatt menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa 42 dari dari keha kehami mila lan n
yang yang tida tidak k
diin diingi gink nkan an tela telah h
meny menyeb ebab abka kan n
abor aborsi si dan dan
14 14
menyebabkan kematian janin. !i "elanda, 4#$ wanita hamil yang dirujuk ke klin klinik ik peraw perawata atan n prak prakeha ehami milan lan,, menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwaa seki sekita tarr %# %# dari dari ibu ibu memiliki setidaknya satu faktor risiko. Menurut sur&ei sebelumnya, kehamilan yang tidak diinginkan atau yang berhubungan dengan penyakit kronis ibu, seperti obesitas, depresi, atau dengan inter&al antarkehamilan yang dekat' terkait dengan banyak komplikasi dan memiliki risiko lebih tinggi untuk ibu dan bayi. (leh karena itu, semua wanita harus memiliki perencanaan prakonsepsi dan mengambil manfaat dari layanan ini untuk deteksi dini dan menemukan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kehamilan.1 )amun, beberapa faktor risiko seperti pada kondisi* kehamilan di bawah usia 1+ tahun atau lebih dari # tahun, kehamilan dengan berbagai penyakit penyerta -hipertensi, diabetes dan lainlain/, dan kehamilan keempat atau lebih' dapat dihilangkan melalui pendidikan tentang usia yang tepat untuk kehamilan dan konseling sebelum hamil. Meskipun faktor risiko lain tidak dapat dicegah atau dihind dihindari, ari, dalam dalam beberap beberapaa kasus kasus seperti seperti mender menderita ita penyak penyakit it penye penyerta rta yang yang berbeda, melakukan konseling dan pemeriksaan prakonsepsi serta memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk hal itu, dapat meminimalkan komplikasi selama masa kehamilan.1
1
Menurut penelitian sebelumnya, wanita yang telah menerima konseling dan perawa perawatan tan prakon prakonsep sepsi si memilik memilikii usia usia kehami kehamilan lan lebih lebih matur matur dan berada berada dalam kondisi yang lebih baik dalam hal skor A0A, kelahiran prematur dan berat lahir dibandingkan dengan kelompok kelompok kontrol. 1 3onseling 3onseling prakonseps prakonsepsii merupakan merupakan ilmu kedokteran kedokteran obstetrik obstetrik pre&entif. pre&entif. "anyak "anyak faktor faktor yang yang mungki mungkin n mempen mempengar garuhi uhi progno prognosis sis bayi bayi dapat dapat diketah diketahui ui sebelum sebelum kehamilan, kehamilan, selain wanita yang bersangkutan bersangkutan dinasehati dinasehati mengenai mengenai risiko yang yang ada, ada, dan ditawa ditawarka rkan n inter&e inter&ensi nsi yang yang mungk mungkin in memper memperbai baiki ki progno prognosis sis kehami kehamilan. lan. Agar Agar efektif, efektif, konsu konsultas ltasii mengen mengenai ai potens potensii risiko risiko kehamil kehamilan an dan inter&ensi inter&ensi untuk mencegahnya, mencegahnya, harus diberikan sebelum konsepsi. konsepsi. ntuk dokter dalam layanan primer konseling prakonsepsi akan didominasi oleh wanita dengan faktor faktor risiko risiko rendah rendah untuk untuk memint memintaa saran saran diet diet dan piliha pilihan n rencan rencanaa akses akses ke perawatan persalinan. 3ualitas konseling ini mungkin memiliki potensi untuk secara signifikan signifikan mempengaru mempengaruhi hi kesehatan kesehatan masyarakat. masyarakat. Sedangkan Sedangkan,, di rumah sakit, sakit, konsel konseling ing prakon prakonsep sepsi si sebagia sebagian n besar besar akan akan melibat melibatkan kan wanita wanita dengan dengan komplikasi komplikasi penyakit tertentu mencari nasihat nasihat tentang tentang potensi potensi kehamilan kehamilan yang sukses dan implikasi terkait kondisi latar belakang medis mereka. 2, Menuru Menurutt peratu peraturan ran Menteri Menteri 3esehat 3esehatan an epubl epublik ik 5ndone 5ndonesia sia )omor )omor $6 7ahun 2814 menetapkan peraturan tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, yakni pelayanan kesehatan masa sebelum hamil adalah setiap kegiatan dan9atau dan9atau serangkaian serangkaian kegiatan yang ditujukan ditujukan pada perempuan perempuan sejak saat remaja hingga hingga saat sebelum sebelum hamil dalam rangka rangka menyiapkan menyiapkan perempuan perempuan menjadi menjadi hamil sehat. sehat. 0engat 0engatura uran n pelaya pelayanan nan kesehat kesehatan an masa sebelum sebelum hamil hamil bertuj bertujuan uan untuk untuk menjamin kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hakhak reproduksi, dan mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang bermutu, aman, dan bermanfaat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4 0emerin 0emerintah tah pusat, pusat, pemerin pemerintah tah daerah daerah pro&in pro&insi, si, dan pemerin pemerintah tah daerah daerah kabupaten9kota menjamin ketersediaan sumber daya kesehatan, sarana, prasarana,
2
dan penyelen penyelengga ggaraan raan 0elaya 0elayanan nan 3eseha 3esehatan tan Masa Sebelum Sebelum :amil. :amil. 0elaya 0elayanan nan kesehatan kesehatan masa sebelum sebelum hamil diselenggarakan diselenggarakan dengan dengan pendekatan pendekatan promotif, pre&entif, kuratif, dan rehabilitati&e yang dilaksanakan s ecara menyeluruh terpadu dan berkesi berkesinam nambu bunga ngan, n, serta serta dilaku dilakukan kan sesuai sesuai standar standar.. 0elaya 0elayanan nan keseha kesehatan tan sebelu sebelum m hamil hamil dilaku dilakukan kan untuk untuk memper mempersiap siapkan kan peremp perempuan uan dalam dalam menjala menjalani ni kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat yang dilakukan pada remaja, calon pengantin dan9atau pasangan usia subur. 4 3egiatan 3egiatan pelayanan pelayanan kesehatan masa sebelum sebelum hamil meliputi pemeriksaan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pemberian imunisasi, suplementasi gi;i, konsultasi keseh kesehata atan, n, dan dan pelay pelayan anan an keseh kesehat atan an lain lainny nya. a. 0emer 0emerik iksaa saan n fisik fisik meli melipu puti ti pemeriksaan tanda &ital, dan pemeriksaan status gi;i. 0emeriksaan status gi;i harus dilakukan terutama untuk menanggulangi masalah kurang energi kronik -3<3/, -3<3/, dan pemerik pemeriksaan saan status status anemia. anemia. 0emeri 0emeriksaa ksaan n penunj penunjang ang merupa merupakan kan pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan indikasi medis, terdiri atas pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan darah yang dianjurkan, pemeriksaan penyakit menular seksual, pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan penunjang lainnya.4 0emb emberia erian n
imun imunis isas asii
dila dilak kukan ukan
dalam alam
upay upayaa
pence encega gah han
dan
perlindungan terhadap penyakit tetanus yang dilakukan untuk mencapai status s tatus 7# hasil pemberian imunisasi dasar dan lanjutan ditujukan agar wanita usia subur memiliki kekebalan penuh. 0emberian imunisasi tetanus to=oid dapat dilakukan saat saat yang yang bersa bersang ngku kutan tan menj menjad adii calon calon peng pengan anti tin n dilak dilakuk ukan an sesua sesuaii deng dengan an ketentuan peraturan perundangundangan. 0emberian suplementasi gi;i bertujuan untuk untuk penceg pencegaha ahan n anemia anemia gi;i yang yang dilaks dilaksana anakan kan dalam dalam bentuk bentuk pember pemberian ian edukas edukasii gi;i gi;i seimban seimbang g dan tablet tablet tambah tambah darah. darah. 3onsul 3onsultasi tasi kesehat kesehatan an berup berupaa pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi dapat diberikan oleh tenaga kesehatan dan tenaga nonkesehatan. 7enaga nonkesehatan meliputi guru usaha kesehatan sekolah, guru bimbingan dan konseling, kader terlatih, konselor sebaya, dan petugas lain yang terlatih. 3omunikasi, informasi, dan edukasi antara lain diberikan melalui ceramah 7anya jawab, kelompok diskusi terarah, dan diskusi
3
interaktif interaktif dengan dengan menggunak menggunakan an sarana dan media komunikasi, komunikasi, informasi, informasi, dan edukasi.4 Materi Materi pemberi pemberian an komuni komunikas kasii inform informasi asi dan edukas edukasii dilaku dilakukan kan sesuai sesuai tahap tahap perkem perkemban bangan gan mental mental dan kebutu kebutuhan han.. Materi Materi pemberi pemberian an komuni komunikas kasi, i, informasi, dan edukasi untuk remaja meliputi * perilaku hidup bersih dan sehat -0:"S/, tumbuh kembang anak usia sekolah dan remaja, kesehatan reproduksi, imunisasi, kesehatan jiwa dan )A0>A, gi;i, penyakit menular termasuk :5? dan A5!S, pendidikan keterampilan hidup sehat -03:S/, dan kesehatan intelegensia. Materi pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi untuk calon pengantin dan pasangan usia subur -prakonsepsi/ meliputi * informasi pra nikah meliputi * kesehatan kesehatan reproduksi reproduksi dan pendekatan pendekatan siklus hidup, hidup, hak reproduksi, reproduksi, persiapan persiapan yang yang perl perlu u dilak dilakuk ukan an dalam dalam pers persiap iapan an pran pranik ikah ah,, dan dan info inform rmasi asi lain lain yang yang diperlukan' informasi tentang keadilan dan kesetaraan gender dalam pernikahan terma termasu suk k pera peran n laki lakila laki ki dalam dalam keseh kesehat atan an.. 0ers 0ersia iapa pan n pran pranik ikah ah anta antara ra lain lain persiapan fisik, persiapan gi;i, status imunisasi 7etanus 7etanus 7o=oid, dan menjaga kesehatan organ reproduksi. 4 @ika perawatan prenatal atau perawatan ibu dan inter&ensi lain selama kehamilan dapat mengatasi kondisi yang terjadi selama kehamilan, halhal ini tidak dirancang untuk mengatasi faktorfaktor risiko tinggi untuk hasil kehamilan yang yang meru merugi gika kan, n, sebel sebelum um keha kehami milan lan.. 5nte 5nter&e r&ens nsii untu untuk k meng mengur uran angi gi hasi hasill kehamilan kehamilan yang merugikan merugikan atau meningkatk meningkatkan an hasil kelahiran mungkin perlu untuk untuk dimulai dimulai sebelum kehamilan. kehamilan. Saat ini, perawatan perawatan kesehatan kesehatan prakonsepsi prakonsepsi sangat didukung oleh para peneliti dan dokter.4 Meskipun asuhan prenatal yang memadai dan layanan perawatan primer dapat dapat meng mengur uran angi gi angk angkaa kema kematia tian n bayi bayi dan dan ibu, ibu, kons konseli eling ng dan dan peraw perawat atan an prakonsepsi mengacu tidak hanya untuk pencegahan primer morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal, tetapi tet api juga sebagai pendekatan utama yang digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. American kesehatan. American College of Obstetricians and Gynec yneco ologi logist st -288#/ -288#/ juga juga menega menegaska skan n kembali kembali pentin pentingny gnyaa konseli konseling ng prakonsepsi. !ata terakhir dari ! -Cent Center erss for for Dise Diseas asee Cont Contro roll and and
4
Prevention/ menjelaskan status kesehatan wanita yang melahirkan bayi hidup di Amerika Serikat pada tahun 2884, seperti pada tabel
1,
7abel 1. 0re&alensi perilaku, pengalaman, kondisi kesehatan dan riwayat kehamilan sebelumnya pada 5bu 0rahamil di Amerika Serikat tahun 2884 .
Faktor Penggunaan Tembakau Konsumsi Alkohol Konsumsi Multivitamin Tanpa Kontrasepsi Kunjungan ke Dokter Gigi Penyuluhan Kesehatan Kekerasan isik !tress "erat "a#an $en#ah Kegemukan %besitas Diabetes Asma &ipertensi Masalah 'antung Anemia $i(ayat "erat "a#an )ahir $en#ah $i(ayat "ayi Prematur
Prevalensi (%) 23 *+ 3* *3 ,3+ 4 1. 13 13 22 2 , 2 1 1+ 12 12
7abel ini memperlihatkan tingginya pre&alensi banyak penyakit yang dapat diinter&ensi selama periode prakonsepsi. Selain itu, ! menetapkan tujuan tujuan berikut untuk memajukan konseling prakonsepsi* 1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku pria dan wanita yang berkaitan dengan kesehatan prakonsepsi. 2. Memastikan bahwa semua wanita usia subur menerima pelayanan konseling prakonsepsiBtermasuk skrining risiko, promosi kesehatan, dan inter&ensiB yang memungkinkan mereka memasuki kehamilan dengan kesehatan optimal.
*
. Mengurangi risiko yang diindikasikan oleh adanya penyimpangan pada hasil akhir kehamilan sebelumnya melalui inter&ensi antarkonsepsi untuk mencegah atau memperkecil berulangnya penyimpangan tersebut. 4. Mengurangi kelainan pada kehamilan yang menyimpang.
(leh karena itu, konseling prakonsepsi ini sangat bermanfaat untuk memberikan informasi dan nasehat kepada pasangan usia subur untuk menyiapkan lingkungan yang optimal bagi perkembangan konseptus, memperhatikan faktorB faktor yang berpotensi mempengaruhi hasil akhir kehamilan, wanita yang bersangkutan diberi nasihat tentang resiko yang ada pada dirinya dan diberikan suatu strategi
untuk mengurangi9mengeliminasi pengaruh patologis
diketahui berdasarkan riwayat keluarga, medis
yang
atau obstetri. 3onseling
prakonsepsi yang diberikan sebelum kehamilan dan asuhan antenatal selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan memastikan kesuksesan kehamilan1,#
/
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi
3onseling prakonsepsi9prakehamilan adalah serangkaian layanan, terutama didasarkan pada upaya pre&entif, untuk membantu pria dan wanita mempersiapkan kehamilan dengan cara meningkatkan kesehatan mereka sebelum konsepsi, termasuk praktekpraktek kesehatan yang berkaitan dengan menjaga kesuburan, mempersiapkan kehamilan, serta mengidentifikasi dan mengatasi faktorfaktor risiko melalui penyediaan konseling dan melakukan diagnostik, terapi dan inter&ensi farmakologis. !engan demikian, konseling dan perawatan prakonsepsi penting untuk memberikan kehamilan yang aman serta menjaga kesehatan ibu dan janin.# 3onseling ini dilakukan terhadap pasangan usia subur sebelum terjadinya kehamilan. 3onseling ini termasuk salah satu tindakan pre&entif dalam ilmu kedokteran obstetri. 0ada tahun 288%, Centers for Disease Control and Prevention -!/ mendefinisikan konseling prakonsepsi sebagai serangkaian inter&ensi yang ditujukan untuk menemukan dan memodifikasi risiko biomedis, perilaku, dan sosial pada hasil akhir kehamilan atau kesehatan wanita melalui pencegahan dan penatalaksanaan. ,# B. Tujuan
7ujuan utama konseling dan perawatan prakonsepsi yaitu peningkatan kondisi kesehatan ibu, menilai faktor risiko, menerapkan langkahlangkah medis yang tepat, dan memberikan dukungan mental pada ibu, sebelum kehamilan.% 3onseling prakonsepsi memiliki peranan yang penting karena dapat mengetahui wanita mana yang diuntungkan dari inter&ensi dini, seperti
,
mereka yang menderita diabetes melitus atau hipertensi dan dapat membantu mengurangi cacat janin. (rganogenesis dimulai 16 hari setelah fertilisasi, maka sebaiknya diperhatikan lingkungan yang baik untuk perkembangan hasil konsepsi. :asil akhir maternal dan perinatal juga bergantung pada interaksi antara faktor ibu, janin dan lingkungannya, serta sulit untuk menerangkan hasil akhir kehamilan hanya berdasarkan satu inter&ensi spesifik. 7ujuan dari konseling prakonsepsi, yaitu sebagai berikut. 6 1. Meminimalkan kehamilan yang tidak direncanakan 2. Memaksimalkan penyakitpenyakit kronik untuk kehamilan -!M, epilepsi, hipotiroid, gangguan kardio&askular/ . Menganjurkan perilaku sehat selama kehamilan 4. 3onseling mengenai suplemen nutrisi, diet yang adekuat dan olahraga cukup #. Menawarkan &aksinasi yang tepat sebelum kehamilan -rubella, difteri, hepatitis "/ %. Skrining terhadap kelainan genetik atau kromosomal 6. Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi orang tua.
C. Manfaat
jiuji acak yang menge&aluasi manfaat konseling prakonsepsi jarang dilakukan, sebagian karena tidak memberikan konseling adalah tindakan yang tidak etis. Selain itu, karena hasil akhir pada ibu dan janin bergantung pada interaksi berbagai faktor ibu, janin dan lingkungan. Suatu hasil akhir yang terjadi sulit dikaitkan dengan inter&ensi tertentu. (leh sebab itu, hanya ada sedikit studi prospektif dan kelola kasus yang secara jelas memperlihatkan keberhasilan konseling prakonsepsi. Menurut sur&ei tahun 281% di Amerika Serikat, diantara wanitawanita usia reproduksi, sekitar #8,6 dilaporkan telah menerima konseling prakonsepsi. + 3onseling mengenai risiko kehamilan yang mungkin terjadi dan berbagai strategi pencegahannya perlu diberikan sebelum konsepsi. 0ada saat sebagian besar wanita menyadari bahwa mereka hamil B 1 sampai 2 minggu
-
setelah terlambat haid B medulla spinalis janin telah terbentuk dan jantung telah berdenyut. 3arena itu, banyak strategi pencegahan, misalnya asam folat untuk mencegah defek tabung saraf, kurang efektif jika dimulai pada waktu ini. !iperkirakan bahwa hampir separuh dari semua kehamilan adalah tidak direncanakan, dan kehamilan inilah yang mungkin berisiko paling besar. 3ehamilan yang tidak direncanakan lebih besar kemungkinannya terjadi pada wanita muda atau lajang, memiliki tingkat pendidikan relatif rendah' merokok, minum alkohol, atau memakai obat terlarang, dan tidak mendapat asam folat.,$
D. Konselor Dan Klien Prakonsepsi
0raktisi yang memberi layanan perawatan kesehatan rutin memiliki kesempatan terbaik untuk melakukan konseling pencegahan. !okter ahli ginekologi, ahli penyakit dalam, dokter umum, dokter keluarga dan dokter anak dapat melakukannya sewaktu melakukan pemeriksaan berkala. :asil pemeriksaan kehamilan yang negatif merupakan waktu yang tepat untuk konseling. !okter keluarga dapat melakukan dua hal untuk mempromosikan kesehatan prakonsepsi sebagai perawatan kesehatan. 0ertama, meminta setiap wanita usia reproduksi apakah dia berniat untuk hamil di tahun berikutnya. Menanyakan setiap wanita tentang niat reproduksinya dan mempromosikan gagasan bahwa kehamilan harus direncanakan, dan dengan menyediakan kontrasepsi
untuk
wanita yang
tidak
bermaksud
untuk
hamil dan
mempromosikan inisiasi strategi dengan konseling prakonsepsi bagi wanita itu, jika dan ketika mereka memiliki keinginan untuk hamil. 3edua, menginformasikan pada wanitawanita tersebut bahwa kondisi kesehatan ibu dan obatobatan tertentu dapat mempengaruhi hasil kehamilan dan kehamilan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan wanita secara umum. ,$ Semua wanita usia reproduksi dan memiliki potensi untuk hamil yang datang ke layanan primer adalah kandidat yang dipertimbangkan untuk konseling prakonsepsi. !apat diberikan nasihat dasar mengenai diet, bahaya pemakaian alkohol, obat terlarang, dan merokok' asupan &itamin, olahraga
.
dan perilaku lain. atatan medis yang rele&an perlu diteliti. 3onselor perlu mengetahui tentang penyakit medis, riwayat pembedahan, penyakit reproduksi atau penyakit genetik dan harus mampu menginterpretasi data dan rekomendasi yang diberikan oleh spesialis lain. @ika praktisi merasa kurang nyaman dalam memberi konseling maka wanita atau pasangan yang bersangkutan dapat dirujuk ke konselor yang sesuai. %,+,$ E. HalHal
!an"
Harus
Diper#atikan
pa$a
Kunjun"an
Konselin"
Prakonsepsi 1. Suplementasi Asam Folat
Suplementasi asam folat 488 mcg9hari yang yang dimulai sebelum kehamilan dan diteruskan hingga %12 minggu pascakonsepsi dapat menurunkan kejadian defek tabung saraf hingga 6#. Satu studi menunjukkan bahwa wanita yang menerima konseling prakonsepsi dari dokter keluarganya lima kali lebih mungkin mengkonsumsi asam folat sebelum konsepsi. Canita yang mengkonsumsi antagonis asam folat atau memiliki fetus dengan !7S -defek tabung saraf/ atau neural tube defect atau kelainan bawaan lainnya dihubungkan dengan defisiensi asam folat -contoh* labiognatoschi;is, penyakit katup jantung, anomali traktus urinarius, hidrosefalus/ harus mengkonsumsi 4# mg asam folat per hari mulai bulan sebelum kehamilan dan diteruskan hingga 12 minggu pascakonsepsi. Canita dengan penyakit penyerta -epilepsi, 5!!M, obesitas dan riwayat keluarga dengan !7S/ juga harus mengkonsumsi dosis tinggi asam folat.$,18
2. Wanita dengan Berat Badan Kurang
Canita
dengan
berat
badan
kurang
-5M7 D1+,#
kg9m2/
dihubungkan dengan kejadian kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. "erat badan kurang juga dikaitkan dengan defisiensi gi;i, osteoporosis, amenore, infertilitas, dan aritmia. "ayi dengan ibu yang memiliki berat badan kurang juga memiliki risiko tinggi menderita gastroschisis. Canita dengan 5M7 kurang harus ditangani sebagai 1+
gangguan makan dan diberikan konseling bahwa berat badan kurang dapat mempengaruhi kesehatan dan kehamilannya. 18 3. Kondisi-kondisi dimana kehamilan merupakan Kontraindikasi
Ada beberapa kondisi medis dimana kehamilan merupakan kontraindikasi.
Ada
keengganan
umum
untuk
menginstruksikan
perempuan untuk tidak hamil karena akhirnya itu sebenarnya keputusan mereka. Canita dengan hipertensi pulmonal yang memiliki risiko hingga #8 kematian, wajar untuk memberikan saran eksplisit terhadap konsepsi dan nasihat tentang kontrasepsi yang sesuai. "eberapa kondisi jantung lainnya dapat diberi saran serupa dan kontrasepsi untuk kelompok berisiko tinggi ini mungkin memerlukan saran para ahli. angguan pernapasan tingkat lanjut dapat berarti bahwa kehamilan merupakan kontraindikasi. "iasanya akan menjadi jelas bahwa kondisi medis parah akan terdapat pada pasien dengan kondisi latar belakang medis mereka dengan penyakit seperti kistik fibrosis atau toleransi latihan mereka terbatas. Saran dari para ahli harus selalu diminta sebelum menginformasikan pasien bahwa kehamilan merupakan kontraindikasi. 0ada wanita dengan kanker tertentu seperti kanker payudara, fokus akan lebih ditujukan untuk memastikan inter&al bebas penyakit sebelum konsepsi. 0ada wanita dengan kelainan ginjal yang mengancam nyawa, mungkin kehamilan yang lebih baik yaitu berusaha hamil lebih cepat daripada menundanya. "ahwa konsepsi sebaiknya terjadi pada gagal ginjal ringan sampai sedang daripada gagal ginjal berat dengan ibu makin berusia lanjut. Skenario klinis seperti ini adalah peluang bagus untuk meninjau kebutuhan konseling prakonsepsi dan untuk memastikan bahwa metode tatalaksana yang digunakan sesuai dengan kondisi medis yang terlibat. 2,18
4. Mengetahui Oat-oat !eratogen
3ebanyakan obat aman untuk digunakan dalam kehamilan. 3etika memberikan konseling prakonsepsi, obatobat harus ditinjau untuk
11
memastikan bahwa tidak ada risiko dari efek teratogenik. 0erlu dipertimbangkan dan diberikan saran yang bersifat retrospektif dimana penggunaannya dapat memberikan efek negatif dan obat mana yang perlu diberikan secara hatihati serta kapan pemberian obat yang paling aman. 7eratogenesis adalah defek anatomi pertumbuhan pada janin yang dapat meliputi*2,18 a. !efek struktur mayor atau minor organ janin b. 0ertumbuhan janin terhambat c. 3ematian janin d. 3egagalan implantasi dan pertumbuhan embrio e. 0engaruh neonatal (batobatan seperti metotreksat, ACE inhibitor , karbama;epin, asam &alproate, misoprostol dan tetrasiklin harus dapat dihindari selama kehamilan.18
". Komplikasi Ostetrik
0enyulit obstetrik juga dapat menjadi saran untuk menghindari kehamilan. iwayat perdarahan pasca persalinan berulang atau beberapa bekas luka uterus dengan risiko plasenta akreta. Canita dengan riwayat onset awal atau preeklampsia berat atau kelahiran prematur dapat diberi peringatan pada konseling prakonsepsi. Canita mungkin datang untuk konseling mengingat riwayat persalinan traumatis sebelumnya. 3unjungan tersebut biasanya sangat berharga dalam membantu wanita mengetahui penyebab penyulit pada kehamilan sebelumnya, menawarkan penjelasan untuk rencana pengelolaan bila terdapat penyulit yang sama seperti sebelumnya dan membuat rencana yang jelas untuk kehamilan berikutnya. 5ni tidak biasa bagi wanita untuk memilih tidak hamil akibat riwayat persalinan traumatis sebelumnya, karena mereka merasa bahwa mereka tentu akan terkena stres yang sama dengan kehamilan berikutnya. Sejauh mana situasi seperti ini timbul belum cukup banyak diteliti. 3unjungan
12
untuk konseling dalam keadaan seperti itu bisa menjadi sangat bermanfaat.18 #. Masa $i%as
3ebutuhan untuk transisi ke masa kehamilan telah ditekankan selama konseling prakonsepsi. Maka juga jelas bahwa kelancaran transisi yang sama harus terjadi setelah melahirkan. )ifas adalah waktu dengan risiko yang sangat tinggi untuk pasien kelainan jantung dan juga waktu ketika banyak kehilangan fungsi ginjal dapat terjadi pada wanita dengan penyakit ginjal. angguan perdarahan dapat menyebabkan morbiditas utama dalam masa nifas dan kontrol optimal dari insulin dapat membantu ibu diabetes untuk menyusui. 0enanganan yang cepat dari adanya masalah imunologi dapat mencegah masalahmasalah besar lainnya di masa nifas. :al ini sangat penting ditekankan bahwa komunikasi yang baik antara spesialis dan tim obstetrik terjadi setelah melahirkan dan saran dari senior ahli yang terus diberikan untuk pasien tersebut. encana untuk transisi ini harus diletakkan pada saat konseling di awal kehamilan. 18 Secara umum, ! mempublikasikan 14 hal yang diutamakan pada konseling dan inter&ensi prakonsepsi, yaitu sebagai berikut. $,18
7abel 2. 14 5nter&ensi dalam 3unjungan 3onseling 0rakonsepsi Menurut !.18 Intervensi prakonsepsi dengan bukti untuk meningkatkan hasil kehamilan Intervensi Efek kesehatan terbukti !uplemen asam 0olat aksinasi rubella Manajemen #iabetes Manajemen hipotiroi#isme aksinasi hepatitis " untuk perempuan yang berisiko
!reening #an pengobatan & AD!
Mengurangi terja#inya aat tabung sara0 #ua pertiga5 Memberikan perlin#ungan terha#ap sin#rom rubella kongenital5 !eara substansial mengurangi peningkatan 3 kali lipat #alam aat lahir pa#a bayi #ari (anita #iabetes5 Menyesuaikan #osis levothyro6ine a(al kehamilan melin#ungi pengembangan neurologis yang tepat5 Menegah penularan in0eksi pa#a bayi #an menghilangkan risiko untuk (anita #ari gagal hati7 kanker hati7 sirosis7 #an kematian akibat in0eksi &"5
13
!reening #an pengobatan !TD 8penyakit menular se6ual9
Manajemen Phenylketonuria ibu Manajemen penggunaan antikoagulan oral
Manajemen penggunaan obat antiepilepsi Manajemen pengobatan yang akurat
Konseling berhenti merokok
Menghilangkan penggunaan alkohol
Kontrol obesitas
Memungkinkan untuk penanganan yang tepat (aktu #an memberikan (anita 8atau pasangan9 #engan in0ormasi tambahan yang #apat mempengaruhi (aktu kehamilan #an pengobatan5 Mengurangi risiko kehamilan ektopik7 in0ertilitas7 #an nyeri panggul kronis yang berhubungan #engan :hlamy#ia trahomatis #an gonore nesseria #an mengurangi risiko yang mungkin untuk janin kematian janin #an aat ;sik #an perkembangan7 termasuk keterbelakangan mental #an kebutaan5 Menegah bayi #ari lahir #engan keterbelakangan mental PK<= terkait5 "eralih (anita o> antikoagulan teratogenik 8yaitu7 (ar0arin9 sebelum hamil menghin#ari paparan berbahaya5 "erubah untuk rejimen pengobatan kurang teratogenik mengurangi eksposur berbahaya5 Menegah kehamilan bagi (anita yang menggunakan isotretinoin 8Autane9 atau berhenti menggunakan isotretinoin sebelum konsepsi7 menghilangkan paparan berbahaya5 Menyelesaikan berhenti merokok sebelum pera(atan kehamilan #apat menegah kelahiran merokok terkait prematur7 berat ba#an lahir ren#ah7 atau hasil perinatal lainnya yang merugikan5 Mengontrol alkohol pesta minum #an atau sering minum sebelum kehamilan menegah sin#rom alkohol janin #an aat lahir yang berhubungan #engan alkohol lainnya5 Menapai berat ba#an yang sehat sebelum kehamilan mengurangi risiko aat tabung sara07 kelahiran prematur7 #iabetes7 operasi aesar7 #an hipertensi #an penyakit tromboemboli yang terkait penyakit yang berhubungan #engan obesitas5
%. I$entifikasi %aktor &isiko
Setelah anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tes medis, dokter akan mengidentifikasi dan menilai faktor potensial, termasuk faktor genetik, lingkungan, psikologis, dan perilaku, yang mungkin mengakibatkan cacat lahir atau hasil kehamilan yang merugikan lainnya. ntuk pasangan tanpa faktor risiko, dokter akan menyarankan bahwa mereka datang secara teratur untuk mendapatkan konseling kesehatan yang lebih. @ika hanya satu pasangan
14
berpartisipasi dalam pelayanan, dokter akan menyarankan bahwa pasangan lainnya berpartisipasi sesegera mungkin. "agi mereka yang memiliki faktor risiko potensial, dokter akan menginformasikan beberapa faktor risiko dan potensi dampak yang akan terjadi pada janin, selain dari merekomendasikan konsultasi lebih lanjut, pemeriksaan, rujukan, dan pengobatan, sementara menunda subur jika perlu. 11
Adapun faktorfaktor tersebut antara lain* 1. &i'a(at )riadi dan Keluarga
0erlu dilakukan anamnesis menyeluruh tentang riwayat medis, obstetrik, sosial dan
keluarga.
5nformasi
yang bermanfaat besar
kemungkinannya diperoleh dengan mengajukan pertanyaan spesifik tentang masingmasing aspek dan tentang anggota keluarga daripada mengajukan pertanyaan umum yang terbuka. Anamnesis mungkin memerlukan waktu 8 menit sampai satu jam. "eberapa keterangan penting dapat diperoleh dengan kuisioner, idealnya pada kunjungan prakehamilan rutin. @uga tersedia kuisioner yang sudah jadi tentang topik topik diatas. @awaban diulas bersama dengan pasangan yang bersangkutan untuk memastikan tindak lanjut yang sesuai, termasuk memperoleh rekam medis yang rele&an.11
2. &i'a(at Medis
3onseling prakonsepsi membahas semua faktor risiko yang penting bagi ibu dan janin. :alhal umum mencakup bagaimana kehamilan akan mempengaruhi kesehatan ibu, dan bagaimana kondisi risikotinggi dapat mempengaruhi janin. Eang terakhir, berikan nasihat untuk memperbaiki prognosis kehamilan. :ampir semua penyakit medis, obstetris atau genetik perlu dipertimbangkan sebelum kehamilan. Semua ini dibahas dalam
1*
kaitannya dengan risiko bagi ibu dan janin, dan pasangan yang bersangkutan perlu ditawari tentang e&aluasi prakehamilan.11 a. 0enyakit enetik Canitawanita yang latar belakang etnis, ras atau riwayat pribadi atau keluarganya menmpatkan mereka pada risiko memiliki janin dengan penyakit genetik perlu mendapat konseling yang sesuai. 0ara wanita ini memerlukan kunjungan konseling tambahan ke konselor genetik yang terlatih. Mereka juga mungkin memerlukan konsultasi dengan spesialis lain, misalnya ahli anestesi, dokter jantung atau dokter bedah. 11 b. iwayat eproduksi iwayat reproduksi mencakup upaya konsepsi sebelumnya, ada tidaknya infertilitas dan hasil akhir kehamilan yang tidak normal, termasuk keguguran, kehamilan ektopik, atau kematian janin berulang' dan penyulit obstetris misalnya preeclampsia, abrupsio plasenta dan persalinan preterm. iwayat reproduksi anggota keluarga dekat juga mungkin bermanfaat. Sebagai contoh, pada kematian janin berulang, adanya anggota keluarga lain dengan riwayat sama meningkatkan risiko adanya translokasi tata ulang -rearrangements/ kromosom lainnya yang bersifat familial. iwayat yang mengisyaratkan inkompetensi ser&iks atau anomali uterus sebaiknya segera die&aluasi.11
3. &i'a(at Sosial
a. sia 5bu 0ertanyaan yang sering muncul yaitu mengenai kelayakan kehamilan pada usia tertentu. sia ibu lebih tua terkait dengan peningkatan risiko preeklampsia, diabetes gestasional, masalah medis insidental, aneuploidi dan keguguran. sia ibu memiliki dampak pada hasil akhir kehamilan di kedua ujung usia reproduksi. emaja lebih besar kemungkinan mengalami anemia dan berisiko tinggi mengalami persalinan prematur, dengan akibat meningkatnya kematian bayi. 5nsiden penyakit menular seksual Byang
1/
sering pada remaja bahkan lebih tinggi selama kehamilan. 3arena sebagian besar kehamilan mereka tidak direncanakan, maka remaja jarang mencari konseling prakonsepsi. 0ara wanita muda ini biasanya masih tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan kalori yang lebih besar daripada wanita yang lebih tua. emaja normal dan yang kurang beratnya perlu dinasihati untuk meningkatkan asupan kalori sebesar 488 kkal9hari. Sebaliknya, remaja dengan obesitas kemungkinan tidak memerlukan tambahan kalori. 7erkadang, pertanyaan spontan dapat mengungkapkan adanya riwayat penyalahgunaan obat terlarang. 11 Saat ini, sekitar 18 kehamilan terjadi pada wanita berusia lebih dari # tahun. Canita berusia lebih tua lebih sering meminta konseling prakonsepsi, baik karena ingin menunda kehamilan dan sekarang ingin mengoptimalkan kehamilannya, maupun karena berencana menjalani terapi infertilitas. Canita ini mungkin mengalami peningkatan risiko penyulit obstetrik serta morbiditas dan mortalitas perinatal jika mereka menderita penyakit kronis atau kondisi fisiknya buruk. Akan tetapi, untuk wanita yang beratnya normal dan secara fisik bugar tanpa masalah medis, risiko tampaknya tidak meningkat secara nyata. Angka kematian ibu hamil lebih tinggi pada wanita berusia # tahun atau lebih. !ibandingkan dengan wanita dalam usia 28an, wanita berusia #$ tahun 2,# kali lebih sering dan wanita berusia 48 tahun atau lebih #, kali lebih sering mengalami mortalitas terkaitkehamilan.11 isiko janin terkaitusia ibu terutama berasal dari*11 -1/ 0ersalinan kurang bulan atas indikasi penyulit pada ibu, misalnya hipertensi dan diabetes -2/ 0ersalinan kurang bulan spontan -/ angguan pertumbuhan janin yang berkaitan dengan penyakit kronik pada ibu atau gestasi multijanin -4/ Aneuploidy janin -#/ 3ehamilan yang diperoleh dengan bantuan teknologi reproduksi
1,
b. sia Ayah Meskipun terdapat peningkatan insiden penyakit genetik pada anak akibat mutasi dominan autosom baru pada pria berusia lebi tua, namun insidennya masih tetap rendah. 3arena itu, masih diperdebatkan apakah pemeriksaan sonografik terarah perlu dilakukan sematamata atas indikasi usia ibu atau ayah yang lanjut. 11 c. (batobatan dan Merokok 3unci untuk mencegah kerusakan janin akibat obat adalah mengupayakan wanita yang bersangkutan jujur mengenai pemakaian obat obat terkait. 0ertanyaan seyogyanya tidak menghakimi. etardasi mental terkait alkohol saat ini merupakan satusatunya sindrom retardasi mental yang dapat dicegah. Canita pecandu alkohol dapat diidentifikasi dengan mengajukan pertanyaan 7A<. :al ini adalah satu rangkaian yang terdiri atas 4 pertanyaan mengenai toleransi terhadap alkohol, merasa terganggu -annoyed / oleh komentar mengenai kebiasaan minum mereka, upaya untuk berhenti -cut down/, dan riwayat minumminum pada dini hari - eye opener /.11 Merokok mempengaruhi pertumbuhan janin secara dependendosis. Merokok meningkatkan risiko kelahiran prematur, hambatan pertumbuhan janin, dan berat badan lahir rendah serta attention defisit hyperactivity disorder -A!:!/ dan masalah perilaku dan belajar saat anak mencapai usia sekolah. Merokok juga meningkatkan risiko penyulit kehamilan yang berkaitan dengan insufisiensi &askular, seperti insufisiensi uteroplasenta dan solusio plasenta. 7ingkat pemakaian tembakau harus ditentukan dan wanita yang bersangkutan perlu ditawari program prakehamilan untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok.
11
d. 0ajanan di Fingkungan Meskipun semua orang terpajan bahanbahan tertentu di lingkungan, namun hanya beberapa bahan yang meningkatkan risiko kehamilan. 0ajanan ini mencakup organisme penginfeksi, sebagai contoh, perawat bayi baru lahir berpotensi terpajan sitomegalo&irus atau respiratory
1-
syncytial virus, dan petugas tempat penitipan anak mungkin terpajan logam berat atau bahan kimia, misalnya pelarut organik. 0asien yang tinggal di pedesaan mungkin terpajan pestisida yang berpotensi merugikan air sumur yang tercemar. 11 Metil merkuri adalah pencemar lingkungan yang berpotensi mempengaruhi semua wanita hamil karena ikanikan besar tertentu tercemar oleh bahan ini. Merkuri adalah suatu neurotoksin yang mudah menmebus plasenta dan berefek buruk pada janin. 3arena itu, US ood and Drugs Administration -2884/ menganjurkan bahwa wanita hamil tidak mengkonsumsi ikan hiu, ikan todak, !ing mac!ered , atau tilefish" dan bahwa mereka mengkonsumsi tidak lebih dari 12 ons kerangkerangan atau ikan lain per minggu. Albacore atau tuna putih mengandung lebih banyak merkuri daripada tuna kalengan lainnya.
11
Febih lanjut dibahas, tidak terdapat bukti pada manusia atau hewan bahwa pajanan ke berbagai medan elektromagnetik, misalnya kabel listrik tegangan tinggi, selimut listrik, oven microwave, dan telepon seluler berefek buruk pada janin. 11 4. *a(a +idup dan )eker,aan
Sangat ideal untuk mendorong pasien mengadopsi gaya hidup sehat saat mereka berencana untuk hamil. Sebagai perempuan, mereka akan mengalami peningkatan moti&asi untuk meningkatkan kesehatan mereka. Mereka harus didorong untuk makan diet seimbang, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol, berhenti menggunakan narkoba, menghilangkan paparan racun lingkungan, dan mengurangi stres.$,11 a. !iet dan "erat "adan "erat badan memiliki dampak yang jelas pada hasil kehamilan, yaitu indeks massa tubuh -5M7/ rendah dikaitkan dengan pertumbuhan janin terhambat, 5M7 tinggi dengan berat badan janin yang meningkat, memiliki risiko yang mungkin lebih besar terkena defek tabung saraf, diabetes
1.
gestasional, risiko distosia bahu, komplikasi anestesi dan morbiditas terkait lainnya. 3egemukan dilaporkan berkaitan dengan sejumlah penyulit maternal, seperti hipertensi, preeklamsia, kesulitan persalinan, kehamilan postmatur, pelahiran aesar dan penyulit operasi. ,18,11 0ika terhadap es, tepung binatu, tanah liat, sampah atau bahan bukan makanan lainnya harus segera dihentikan. 0ada beberapa kasus, hal ini mungkin mencerminkan respons fisiologik tak la;im terhadap difisiensi besi. "anyak diet &egetarian kurang mengandung protein, tetapi hal ini dapat diperbaiki dengan meningkatkan konsumsi telur dan keju. Selain defisiensi gi;i, anoreksia dan bulimia meningkatkan risiko gangguan elektrolit, aritmia jantung dan patologi saluran cerna. 0enyulit terkait kehamilan antara lain adalah peningkatan risiko berat lahir rendah, lingkar kepala kecil, mikrosefalus dan kecil untuk usia kehamilan.
,11
b. (lahraga "elum ada data yang menunjukkan bahwa olahraga merugikan kehamilan. Sebagian besar wanita hamil dapat melanjutkan olahraga mereka selama gestasi, meskipun mereka perlu menyadari bahwa kehamilan dapat menyebabkan masalah keseimbangan dan bahwa relaksasi sendi dapat menjadi predisposisi terjadinya cedera ortopedi. Canita perlu dianjurkan untuk tidak berolahraga hingga kelelahan dan perlu meningkatkan pengeluaran panas dan penggantian cairan. Canita hamil perlu menghindari posisi terlentang, akti&itas yang memerlukan kesimbangan tinggi, dan kondisi cuaca ekstrim. 11 Fatihan aerobik setiap hari selama 8 sampai %8 menit dapat membantu menjaga kebugaran fisik, kardiorespirasi dan mempersiapkan diri untuk perubahan fisik kehamilan. Fatihan mungkin juga meningkatkan kesehatan mental, mengurangi stres melalui peningkatan endorfin dan penurunan kortisol.11 c. 3ekerasan dalam umah 7angga 3ehamilan dapat memicu masalah antarpribadi dan merupakan saat risiko kekerasan oleh pasangan meningkat. Canita yang melaporkan
2+
kekerasan oleh pasangan selama setahun sebelum hamil berisiko lebih besar mengalami sejumlah penyulit, mecakup hipertensi, perdarahan per&aginam, hiperemesis, persalinan kurang bulan, dan bayi berat lahir rendah.11 !okter perlu mengajukan pertanyaan mengenai faktorfaktor risiko kekerasan dalam rumah tangga -3!7/ dan sebaiknya sekaligus memberikan inter&ensi jika memungkinkan. 3!7 kemungkinan terjaddi pada wanita yang pasangannya menyalahgunakan alkohol atau obat, baru menganggur, memiliki tingkat pendidikan yang rendah atau pendapatan kurang, atau riwayat ditahan.
11
d. iwayat 3eluarga Metode paling menyeluruh untuk memperoleh riwayat keluarga adalah membuat silsilah - pedigree/ dengan menggunakan simbolsimbol. Status kesehatan dan reproduksi masingmasing anggota keluarga perlu dikaji secara indi&idual untuk penyakit medis, retardasi mental, cacat lahir, infertilitas dan kematian janin. as, etnis atau latar belakang agama tertentu mungkin menunjukkan peningkatan risiko untuk penyakit resesif tertentu.11 e. 5munisasi 3onseling prakonsepsi
mencakup penilaian
terhadap imunitas.
5munisasiimunisasi lain mungkin diindikasikan bergantung pada status kesehatan, rencana bepergian, dan waktu dalam tahun. ?aksin terdiri dari toksoidmisalnya, tetanus' bakteri atau &irus yang sudah mati misalnya influen;a, pneumokokus, hepatitis ", meningokokus, dan rabies' atau &irus hidup
yang
telah
dilemahkantermasuk
&arisella;oster,
campak,
gongongan, polio, rubella, cacar air, dan demam kuning. 5munisasi selama kehamilan dengan toksoid atau bakteri atau &irus mati belum pernah dilaporkan berkaitan dengan efek buruk pada janin. Sebaliknya, &aksin &irus hidup tidak dianjurkan selama kehamilan dan idealnya diberikan paling tidak 1 bulan sebelum upaya mengandung. 11 f.
Skrining
21
ji laboratorium tertentu mungkin membantu dalam menilai risiko dan mencegah beberapa komplikasi selama kehamilan. jiuji ini mencakup ujiuji dasar yang biasanya dilakukan selama perawatan prenatal. Sebagian contoh adalah bahwa status imun terhadap rubella, &arisella, dan hepatitis " perlu diketahui sehingga dapat dilakukan &aksinasi sebagai bagian dari perawatan prakonsepsi. :emogram akan menyingkirkan sebagian besar dari anemia herediter yang serius.
'. Skrinin" pa$a Se(ua )anita Usia &epro$uksi Sebagai bagian dari konseling prakonsepsi, semua wanita usia reproduksi
harus dilakukan skrining dan dilakukan inter&ensi jika ditemukan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin saat terjadi kehamilan. Adapun yang termasuk dalam skrining tersebut antara lain*12 1. encana reproduksi dan risiko kehamilan yang tidak diinginkan 3egiatan promosi kesehatan rutin untuk semua wanita usia reproduksi harus dimulai dengan skrining tentang niat mereka untuk hamil atau tidak hamil dalam jangka pendek atau jangka panjang serta risiko dari kehamilannya. Semua wanita usia reproduksi harus menerima informasi dan konseling tentang semua bentuk kontrasepsi. 12 2. isiko terhadap 5nfeksi menular seksual 0emeriksaan secara rutin dan kontinyu harus dilakukan untuk mengidentifikasi adanya penyakit infeksi menular seksual. 0asangan usia reproduksi juga diberikan informasi dan konseling tentang pencegahan infeksi menular seksual, dalam hal ini adalah penggunaan kontrasepsi barier -kondom/. Skrining 5MS meliputi* 12
22
a. hlamidia * semua wanita yang aktif secara seksual yang berusia 2# tahun atau lebih muda dan semua wanita yang memiliki risiko tinggi -memiliki riwayat 5MS sebelumnya, wanita dengan beberapa mitra seksual, pekerja seks, dan penggunaan narkoba/ harus diskrining setiap tahun sebelum kehamilan.12 b. onore * wanita yang berisiko tinggi harus diskrining untuk gonore pada kunjungan prakonsepsi dan harus dirawat jika terbukti terinfeksi. Skrining ini harus diulang pada wanita risiko tinggi dan pada awal kehamilan.12 c. :5? * semua pasangan harus didorong untuk memeriksakan status :5? mereka sebelum kehamilan dan harus diberikan konseling tentang praktik seksual yang aman. Canita yang terbukti positif :5? harus diberikan konseling tentang risiko penularan &ertikal kepada bayinya serta ketersediaan pengobataan untuk mencegahnya.12 d. :epatitis * dianjurkan pada wanita yang memiliki risiko tinggi. Canita yang terbukti positif harus diberikan konseling tentang infeksi&itas
yang
tidak
pasti,
pentingnya
menghindari
obat
hepatotoksik, serta risiko terjadinya penyakit hati kronis. 12 e. :erpes Simpleks &irus * wanita dengan riwayat herpes genital harus diberikan konseling tentang risiko penularan &ertikal ke janin, sedangkan wanita yang tidak ada riwayat sebelumnya harus diberikan konseling tentang penyakit yang asimptomatik dan akuisisi infeksi. 12 f. Sifilis * semua wanita yang berisiko tinggi harus diskrining untuk sifilis selama kunjungan prakonsepsi dan mereka yang terinfeksi harus dirawat.12 . 5munisasi Canita usia reproduksi harus diberikan imunisasi dan konseling tentang penyakit infeksi, meliputi :epatitis ", 5nfluen;a, Measles, Mumps, ubella, 7etanus, !ifteri, 0ertusis, serta ?aricella.$,12 4. 0emakaian rokok, alkohol Semua wanita reproduksi harus diskrining tentang pemakaian rokok, alkohol dan obatobat terlarang lainnya. Mereka harus diberikan konseling tentang bahaya rokok dan alkohol yang dikonsumsi baik sebelum maupun saat kehamilan -terutama pada trimester awal/.12
23
#. (&erweight dan obesitas Semua wanita usia reproduksi harus diberikan informasi tentang risikorisiko yang dapat ditimbulkan oleh obesitas seperti infertilitas, gangguan pada saat persalinan, serta kelahiran prematur.12 %. !epresi 3onselor harus mewaspadai adanya depresi pada semua wanita usia reproduksi. Saat kunjungan, perlu dilakukan identifikasi adanyan depresi dan mengobati depresi sebelum kehamilan. 12 6. 0ekerjaan dan hobi Canita usia reproduksi harus ditanya tentang jenis pekerjaan dan hobi yang mereka lakukan serta lingkungan rumah dan tempat kerja mereka, sehingga dapat mengidentifikasi halhal yang berpotensi bahaya. 12 H. Konselin" Prakonsepsi pa$a )anita $en"an Pen!akit Me$is Kronik
Canita dengan gangguan medis yang serius memerlukan perawatan dan konseling tertentu sebelum kehamilan. 7ujuannya adalah untuk menyediakan perawatan dari keadaan penyakit kronis pada masa awal konsepsi hingga persalinan dan kembali ke perawatan medis jangka panjang. :al ini penting bagi wanita dengan masalah medis tertentu diberi pertimbangan komplikasi yang dapat terjadi pada trimester pertama.1 3ondisikondisi medis kronik tersebut antara lain, sebagai berikut. 1. +ipertensi
:asil akhir kehamilan yang merugikan pada hipertensi kronis serupa dengan yang dijumpai pada penyakit ginjal dan umumnya setara dengan derajat peningkatan tekanan darah. :ipertensi dapat memburuk selama kehamilan, disertai peningkatan morbiditas ibu, perlunya tambahan terapi obat, atau perlunya persalinan prematur iatrogenik. 1 <&aluasi dilakukan untuk mencari kausa hipertensi yang nyata. Gungsi ginjal dan jantung dinilai. Meskipun sebagian besar wanita tersebut menderita hipertensi esensial, namun kadangkadang ditemukan kausa yang dapat diperbaiki dan idealnya diatasi sebelum konsepsi. 0ada banyak kasus, kegemukan adalah kofaktor yang dapat diubah dengan penurunan berat badan.1
24
2. )en(akit *in,al
apakah
kehamilan
meningkatkan
kerusakan
ginjal
atau
mempercepat disfungsi permanen masih diperdebatkan, tetapi berbagai efek ini tampaknya lebih berkaitan dengan penyakit yang parah. 0enanda baik untuk meramalkan hasil akhir perinatal adalah nilai kreatinin serum melebihi 1,# mg9dF. Canita penderita penyakit ginjal berat atau tahap akhir dapat memilih untuk menunggu transplantasi ginjal sebelum mempertimbangkan kehamilan.1
3. iaetes Mellitus
3arena patologi ibu dan janin yang berkaitan dengan hiperglikemia telah dikenal baik, diabetes adalah prototipe dari suatu penyakit yang mendapatkan manfaat dari konseling prakonsepsi. "anyak dari penyulit pada diabetes dapat dihindari jika kontrol glukosa dioptimalkan sebelum konsepsi. #he American Diabetes Association and Gynecologist
-288#/ menyimpulkan bahwa
konseling prakonsepsi untuk wanita dengan !M pragestasi bermanfaat dan cost$effective serta harus dianjurkan. isiko bagi ibu dan janin meningkat pada diabetes yang terekspresi nyata. 3omplikasi diabetes dapat mencakup kerusakan retina, ginjal dan jantung, infeksi saluran kemih, dan ketoasidosis diabetikum. :ipertensi sering terjadi dan wanita diabetes yang juga menderita penyakit ginjal berisiko tinggi mengalami preeklamsia. isiko yang lainnya adalah peningkatan mortalitas perinatal, berbagai malformasi, gangguan pertumbuhan, persalinan prematur iatrogenik dan ketidakstabilan metabolik pada neonates. !efek tabung saraf serta anomali jantung dan ginjal pada janin terjadi dua hingga lima kali lebih sering pada bayi dari ibu diabetes. 1 ekomendasi utama dari A!A pada perawatan prakonsepsi adalah mencapai kadar hemoglobin A1c terendah tanpa menyebabkan risiko
2*
hipoglikemia yang tak perlu pada ibu. Selain memantau kontrol diabetes selama % minggu sebelumnya, pengukuran :bA1c juga dapat digunakan untuk menghitung risiko terjadinya anomali mayor.1 3onseling prakonsepsi telah dibuktikan menurunkan penyulit terkait diabetes pada semua stadium kehamilan. !unne, dkk. -1$$$/ melaporkan bahwa wanita diabetes yang mendapat konseling akan mengikuti perawatan prenatal yang lebih dini, memiliki kadar hemoglobin A1c yang lebih rendah, dan lebih kecil kemungkinannya merokok selama hamil. !ari para wanita yang mendapat konseling, tidak ada yang melahirkan sebelum 8 minggu dibandingkan dengan 16 persen pada kohort yang tidak mendapat konseling. Eang terakhir, wanita yang mendapat konseling lebih jarang melahirkan bayi makrosomia2# &ersus 48 persen' bayi mereka tidak ada yang mengalami hambatan pertumbuhan dibandingkan dengan +,# persen pada wanita yang tidak mendapat konseling' tidak ada kematian neonatus dibandingkan dengan % persen' dan jumlah bayi mereka yang harus dirawat intensif hanya separuhnya dibandingkan bayi dari ibu yang tidak mendapat konseling16 &ersus 4 persen. !emikian juga, 7emple, dkk. -288%/ mendapatkan bahwa penyimpangan hasil akhir kehamilan dan persalinan kurang bulan pada rnereka yang mendapat perawatan prahamil lebih rendah. !engan demikian, konseling prakonsepsi mengurangi biaya perawatan kesehatan pada wanita diabetes.1 7abel . ekomendasi American !iabetes Association untuk perawatan prakonsepsi wanita dengan !iabetes.1 Rekomendasi American Diabetes Association untuk Peraatan Prakonsepsi !anita dengan Diabetes Ria"at medis dan obstetric #ama dan $enis diabetes Pen"ulit akut& termasuk ria"at infeksi& ketoasidosis& dan hipoglikemia Pen"ulit kronik& termasuk retinopati& nefropati& hipertensi& pen"akit vaskuler aterosklerotik& dan neuropati Penatalaksanaan diabetes& termasuk regimen insulin& pemakaian obat penurun glukosa& regimen pemantauan glukosa diri& serta hasil& gi'i& dan aktivitas sik Pen"akit medis lain "ang men"ertai Ria"at haid dan kehamilan& pemakaian kontrasepsi • • •
•
• •
2/
•
istem*sistem penun$ang
Pemeriksaan sik +ekanan darah& termasuk pemeriksaan untuk perubahan ortostatik Pemeriksaan retina dengan dilatasi pupil Pemeriksaan kardiovaskuler untuk tanda*tanda pen"akit $antung atau vaskuler perifer*$ika ada& periksa kemungkinan adan"a pen"akit arteri koronaria Pemeriksaan neurologis • • •
•
Evaluasi laboratorium ,emoglobin A-. /reatinin serum Protein urin 0 ekskresi protein 1 -23 mg456 $am dapat meningkatkan risiko pen"akit hipertensif selama kehamilan & ekskresi protein 1 633 mg456 $am dapat meningkatkan risiko hambatan pertumbuhan $anin 7$i fungsi tiroid 0 8 sampai -3 persen diabetes tipe - disertai oleh disfungsi tiroid • • •
•
Rencana penatalaksanaan aal /onseling * Risiko dan pencegahan anomali kongenital * Pen"ulit pada $anin dan neonates dari ibu diabetes * Efek kehamilan terhadap pen"ulit diabetes pada ibu * Risiko pen"ulit obstetris "ang meningkat frekuensin"a pada kehamilan dengan diabetes * Perlun"a kontrasepsi efektif sampai glikemia dapat dikontrol dengan baik Regimen insulin dipilih untuk mencapai tu$uan berikut 0 * 9lukosa plasma kapiler sebelum makan : ;3 < --3 mg4d# * 9lukosa plasma kapiler 5 $am setelah makan kurang dari -88 mg4d# Pantau kadar hemoglobin A -. dengan interval - sampai 5 bulan sampai stabil dengan tu$uan untuk mencapai konsentrasi kurang dari - persen di atas kisaran normal •
•
•
4. pilepsi
Anak dari wanita epilepsi dua sampai tiga kali lebih besar kemungkinan mengalami kelainan struktural dibandingkan dengan mereka yang ibunya sehat' anak terpajan antikon&ulsan mungkin mengalami risiko yang lebih tinggi. 3onseling prakonsepsi bagi wanita epilepsi biasanya mencakup penilaian tentang akti&itas kejang, diikuti oleh rekomendasi untuk beralih ke
2,
regimen obat yang paling nonteratogenik atau bahkan mungkin menghentikan pengobatan sebelum konsepsi. Secara umum, wanita yang mendapat monoterapi dan telah bebas kejang selama paling sedikit 2 tahun merupakan kandidat untuk penghentian pengobatan. 0ercobaan penghentian pengobatan dilakukan bersama dengan ahli saraf dan umumnya tidak dianjurkan jika wanita yang bersangkutan hamil. 0erlu dicatat bahwa suplementasi asam folat perikonsepsi bagi para wanita ini mengurangi insidensi cacat tuba neural janin.1
". )en(akit /antung Kongenital
Seiring kemajuan dalam perawatan neonates dan teknik bedah, banyak wanita penderita kelainan jantung bawaan dapat bertahan hidup hingga usia subur dan hamil. Gungsi jantung secara cermat die&aluasi untuk keselamatan janin. atatan pembedahan dikaji ulang, dan semua obat die&aluasi untuk keselamatan janin. Sebagai contoh, warfarin dihentikan. isiko kematian harus diperkirakan menurut sifat penyakit jantung dan status fungsional jantung. Canita hipertensi pulmonal apa pun etiologinya, koarktasio aorta komplikata atau sindrom Marfan disertai keterlibatan aorta memiliki risiko kematian yang cukup besar sehingga layak dianjurkan untuk tidak hamil. 1
#. !romoemolisme
Canita yang memiliki riwayat penyakit tromboembolik berisiko tinggi mengalami embolus berulang selama kehamilan. isiko yang pasti sulit ditentukan, tetapi mungkin mencapai 18, dan faktorfaktor tertentu terbukti mempengaruhinya. Sebagai contoh, wanita berusia lebih dari # tahun memperlihatkan insidensi dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang lebih muda. Canita yang lebih tua dan merokok lebih besar kemungkinan mengalami kerusakan &askular akibat rokok. Gaktor risiko yang sangat penting adalah riwayat penyakit tromboembolus dalam keluarga, yang mungkin menginsyaratkan kemungkinan trombofilia herediter.1
2-
0. !romo%ilia
!efisiensi antikoagulan herediter mencakup defisiensi protein atau protein S, defisiensi antitrombin 555, resistensi protein aktif -mutasi faktor ? Feiden/, hiperhomosisteinemia -mutasi metilen tetrahidrofolat reductase/, dan mutasi prothrombin 28218
A. Selain itu, defek koagulasi didapat
mencakup antibodi antifosfolipid, yaitu antikoagulan lupus dan antibodi antikardiolipin. Canita dengan riwayat tromboembolisme dan trombofilia herediter harus diberi tahu tentang tingginya risiko kekambuhan, dan bahwa kehamilan dapat mempersulit upaya pencegahan. 5nformasi juga harus diberikan tentang risiko seumur hidup dan kemungkinan perlunya profilaksis kronis. "anyak wanita tidak hamil yang mendapat profilaksis diberi warfarin dan karena teratogenik maka obat ini perlu diganti dengan heparin jika pasien ingin hamil.1
. )en(akit /aringan kat
isiko yang berkaitan dengan kehamilan untuk masingmasing penyakit otoimun sangat ber&ariasi dalam keparahannya, berkisar dari minimal hingga mengancam nyawa. (bat yang sering diresepkan untuk penyakit &askular kolagen, sebagai contoh, kortikosteroid, agen anti inflamasi nonsteroid, dan analgesik tidak menimbulkan risiko bagi janin. 0ada kasus berat, mungkin digunakan obat imunosupresif kuat, dan meskipun sebagian besar tidak dianggap membahayakan janin, namun terdapat kekhawatiran teoretis mengenai keamanan obatobat ini. 5nhibitor A< dapat menimbulkan efek merugikan pada janin dan dihentikan pada wanita yang ingin hamil. 1
. )en(akit )sikiatrik
3ambuhnya penyakit psikiatrik selama kehamilan dapat disebabkan oleh penghentian pengobatan oleh pasien sendiri karena mereka beranggapan bahwa obatobat tersebut dapat membahayakan janin, risiko depresi pascapartum berat atau psikosis meningkat pada wanita dengan riwayat penyakit psikiatrik. Canita yang pernah mengalami psikosis pascapartum pada
2.
kehamilan sebelumnya memiliki risiko kekambuhan #86#. Canita dengan riwayat depresi mayor, sindrom prahaid atau riwayat postpartum blues juga berisiko tinggi. Sebaliknya, kehamilan tampaknya tidak meningkatkan risiko kekambuhan ski;ofrenia.1 Secara umum, sebagian besar obat psikiatrik belum pernah dilaporkan berkaitan dengan cacat lahir atau kelainan perkembangan. "eberapa jenis penyakit jiwa bersifat herediter. Sementara risiko seumur hidup ratarata untuk menderita ski;ofrenia adalah 8,+' anak dengan satu orang tua ski;ofrenia memiliki risiko 12' mereka yang kedua orang tuanya ski;ofren memiliki risiko 48' dan saudara kandung dari penderita ski;ofrenia memiliki risiko 18. atarata risiko seumur hidup untuk gangguan bipolar diperkirakan adalah 8,#1,8' tetapi jika salah satu orang tua penderita gangguan bipolar, maka risiko untuk anak mereka meningkat menjadi 1#. Anak penderita gangguan afektif juga berisiko mengalami A!:!.1
I. Pen!akit 'enetik
Centers for Disease Control and Prevention -2886/ memperkirakan bahwa cacat lahir mengenai 1 dari setiap bayi yang lahir di Amerika Serikat setiap tahun. Selain itu, cacatcacat ini saat ini menjadi penyebab utama mortalitas bayi dan menyebabkan 28 kematian. Manfaat konseling prakonsepsi biasanya diukur dengan membandingkan insiden kasus baru sebelum dan setelah inisiasi program konseling. Sebagian dari contoh penyakit kongenital yang jelas mendapat manfaat dari konseling prakonsepsi adalah cacat tabung saraf, fenilketonuria, talasemia, dan penyakit 7aySachs.1
1. e%ek !aung Sara%5!S 6$eural !ue e%e7t8
5nsiden kelainan ini adalah 12 per 1888 kelahiran hidup, dan penyakit golongan ini menempati posisi kedua di bawah anomali jantung sebagai penyebab tersering malformasi struktural janin tersering. Sebagian dari 7S, serta cacat jantung kongenital berkaitan dengan mutasi spesifik di gen metilen tetrahidrofosfat reduktase -%66
7/. Sebagian besar dari efek merugikan ini
3+
tampaknya dapat diatasi dengan pemberian suplemen asam folat perikonsepsi. Meskipun perannya masih diperdebatkan, kadar &itamin "12 yang rendah pada masa perikonsepsi, serupa dengan folat dapat meningkatkan resiko 7S.1 Meskipun jelas bermanfaat, dalam tahuntahun terakhir hanya 48#8 wanita yang mendapat supplemental asam folat selama periode perikonsepsi. 0rediktor terkuat pemakaian tampaknya adalah konsultasi ke petugas kesehatan sebelum konsepsi. ntuk meningkatkan suplementasi, banyak )egara memperkaya tepung gandum dan jagung dengan asam folat untuk menurunkan angka 7S. 1
2. Fenilketonuria 6)K98
0enyakit metabolisme fenilalanin yang diturunkan ini adalah suatu contoh penyakit dengan janin tidak berisiko mewarisi penyakitnya, tetapi dapat mengalami kerusakan akibat penyakit pada ibunya. Secara spesifik, orang dengan 03 yang makan tanpa batasan akan mengalami peningkatan abnormal kadar fenilalanin darah. Asam ini ini mudah melewati plasenta dan dapat merusak organorgan janin yang sedang terbentuk, terutama jaringan saraf dan jantung. !engan konseling prakonsepsi yang sesuai dan kepatuhan terhadap diet rendah fenilalanin sebelum kehamilan, insiden malformasi janin dapat dikurangi secara drastis.1 #he %aternal Phenyl!etonuria Collaborative Study telah memastikan efekti&itas perawatan prakonsepsi pada hampir 88 wanita dengan penyakit ini. !ibandingkan dengan bayi yang ibunya kurang mengontrol dietnya, bayi dari para wanita dengan diet rendah fenilalanin memperlihatkan penurunan insiden mikrosefalus, kelainan neurologis, dan cacat jantung. !emikian juga adanya perbaikan berat lahir janin, lingkar kepala, dan skor angka intelegensi -5H/ pada 118 neonatus yang ibunya memulai diet rendah fenilalanin sebelum konsepsi.1
3. !halassemia
31
0enyakit gangguan sintesis rantai globin ini adalah penyakit gentunggal tersering di seluruh dunia. :ampir 288 juta orang membawa sebuah gen untuk salah satu hemoglobinopati ini, dan telah dikenal ratusan mutasi yang dapat menyebabkan sindrom talasemia. !i daerah endemik seperti )egaranegara Mediterania dan Asia 7enggara, konseling dan strategi pencegahan lain telah mengurangi insiden kasuskasus baru paling tidak sebesar +8. #he American College of Obstetricians and Gynecologists -2886/ merekomendasikan bahwa orang yang memiliki riwayat talasemia dalam silsilah keluarganya dianjurkan untuk menjalani skrining karier agar mereka dapat membuat keputusan setelah mendapat penjelasan yang memadai -informed decision/ mengenai reproduksi dan diagnosis prenatal.1 4. )en(akit !a(-Sa7hs
*. TopikTopik Prakonsepsi
!alam kunjungan prakonsepsi, konselor dapat memilih topiktopik konseling yang dapat didiskusikan bersama wanita dan pasangannya, seperti tercantum pada tabel berikut.
32
7abel 4. 7opiktopik 3onseling 0rakonsepsi -Cilliams (bstetric 24 th ed/1
Kon$isi 0ajanan lingkungan
!iabetes
"erat abnormal
0enyakit kardio&askular
:ipertensi kronik
Asma
7rombofilia
&eko(en$asi pa$a saat Konselin" Prakonsepsi %etilmer!uri* tidak mengkonsumsi ikan hiu, ikan todak, !ing mac!erel , atau tilefish" dan mengkonsumsi tidak lebih dari 12 ons kerangkerangan atau ikan lain per minggu. 7idak mengkonsumsi Albacore atau tuna putih lebih dari % ons seminggu. #imah* tes kadar timah dalam darah, ditangani bila ada indikasi sesuai rekomendasi )asihati tentang kontrol glukosa, khususnya selama periode perikonspesi untuk menurunkan tertaogenisitas diabetes. <&aluasi untuk retinopati, nefropati, hipertensi, dsbnya. :itung 5M7 setiap tahun 5M7 I 2# kg9m2* konsultasi tentang diet. 0emeriksaan untuk diabetes dan sindrom metabolik jika diindikasikan. 5M7 J 2# kg9m2* pemeriksaan untuk gangguan makan - eating disorders/ "erikan informasi tentang risiko spesifik selama kehamilan. "erikan informasi kepada wanita yang mendapat A< inhibitor dan A" tentang teratogenisitas obat, tentang kontrasepsi efektif selama pemakaian dan tentang perlunya mengganti obat sebelum konsepsi. !iskusikan kapan kehamilan dapat dikontraindikasikan. 7awarkan konsul genetik bagi mereka dengan kelainan jantung kongenital. 3aji ulang situasi untuk antisipasi infeksi endokarditis. "erikan informasi mengenai risiko terhadap jantung selama kehamilan. (ptimalkan fungsi jantung dan tawarkan kontrasepsi yang efektif pada periode ini dan bagi mereka yang tidak ingin hamil. )ilai mereka yang mengidap :7) kronik untuk hipertrofi &entrikel, retinopati, dan penyakit ginjal. !iskusikan efek teratogen A", warfarin, A< inhibitor dan jika mungkin ganti dengan obat yang tidak berbahaya saat kontrasepsi direncanakan. "erikan informasi mengenai risiko asma selama kehamilan. (ptimalkan fungsi paru dan tawarkan kontrasepsi efektif selama periode ini. 7erapi wanita yang bersangkutan dengan terapi farmakologis bertahap untuk asma kronik berdasarkan rekomendasi A(AAA5 -2888/ 7anyakan tentang riwayat pribadi atau keluarga mengenai
33
0enyakit ginjal
0enyakit kulit
0enyakit saluran cerna
0enyakit hepatobiliaris
0enyakit darah
0enyakit tiroid
penyakit trombotik atau hasil akhir kehamilan buruk yang berulang. @ika ada, berikan konseling dan lakukan uji penapisan bagi mereka yang ingin hamil. 7awarkan konseling genetik bagi mereka yang mengidap trombofilia. "ahaslah teratogenisitas warfarin, tawarkan kontrasepsi efektif sewaktu pemakaian obat tersebut dan gantilah dengan obat yang kurang teratogenik jika mungkin, sebelum hamil. "erikan konseling tentang risiko spesifik selama kehamilan. (ptimalkan kontrol tekanan darah dan tawarkan kontrasepsi efektif selama pengobatan. "erikan konseling bagi wanita yang mendapat A<5 dan A" tentang tertogenisitas obat, tawarkan kontrasepsi efektif sewaktu pemakaian obat tersebut dan gantilah dengan obat yang kurang teratogenik jika mungkin, sebelum hamil. "ahas teratogenisitas isotretinoin dan etretinat, kontrasepsi efektif selama pemakaian obatobat tersebut dan perlunya mengganti obat sebelum konsepsi. &nflammatory 'owel Disease* berikan konseling kepada wanita yang mengidapnya tentang risiko subfertilitas dan gangguan kehamilan. "ahaslah teratogenisitas metotreksat dan imunomodulator lain, tentang yang belum banyak diketahui, mis* mikrofenolat mofetil, dsbnya. 7awarkan kontrasepsi efektif selama pengobatan dengan anti obat, jika mungkin, sebelum hamil. (epatitis '* berikan &aksinasi kepada semua wanita berisiko tinggi sebelum konsepsi. "erikan konseling kepada pembawa kronik tentang pencegahan penularan ke pasangan dan janin. (epatitis C * lakukan uji penapisan pada wanita berisiko tinggi. "erikan konseling kepada wanita yang terkena tentang risiko penyakit dan penularannya. ujuk untuk terapi, bahas rincian pengobatan selama kehamilan dan tawarkan kontrasepsi efektif. Anemia defisiensi besi* suplementasi besi, jika ditemukan Sic!le$Cell disease* lakukan skrining pada semua wanita kulit hitam. "erikan konseling kepada mereka yang memiliki sifat atau penyakit ini. 0eriksa pasangan jika diperlukan. #halassemia* lakukan skrining pada wanita keturunan Asia 7enggara atau Mediterania Fakukan skrining untuk mereka yang memperlihatkan gejala penyakit tiroid. 0astikan diet cukup mengandung iodium. 7erapi hipotiroid atau hipertiroidisme sebelum konsepsi.
34
0enyakit jaringan ikat
0enyakit neuropsikiatri
3anker
0enyakit infeksi
"erikan konseling tentang risiko penyakit terhadap hasil akhir kehamilan. )A* berikan konseling tentang risiko kekambuhan setelah kehamilan. "ahaslah tertaogenisitas metotreksat dan leflunomid serta kemungkinan efek samping imunomedulator lain. 7awarkan kontrasepsi efektif selama pemakaian obat tersebut an ganti obat sebelum konsepsi. 7unda )SA5! hingga gestasi 26 minggu. S*E * berikan konseling tentang risiko selama kehamilan. (ptimalkan terapi penyakit dan tawarkan kontrasepsi efektif selama waktu ini dan mereka bagi mereka yang tidak ingin hamil. "ahas teratogenisitas mikrofenolat dan siklofosfamid serta kemungkinan efek berbagai imunomedulator yang lebih baru. 3ontrasepsi efektif selama pengobatan. @ika mungkin ganti obat sebelum konsepsi. Gangguan !e+ang * optimalkan kontrol kejang dengan menggunakan monoterapi jika mungkin Depresi* lakukan skrining untuk gejalagejala depresi. 0ada mereka yang mengidap, berikan konseling tentang risiko terapi dan risiko penyakit yang tidak diobati serta risiko tinggi kekambuhan selama kehamilan dan masa nifas. "erikan konseling tentang pilihan mempertahankan kesuburan sebelum terapi kanker dan tentang penurunan fertiltas setelah pemberian obatobat tertentu. 7awarkan konseling genetik bagi mereka yang mengidap kanker terkaitmutasi. <&aluasi fungsi jantung pada mereka yang mendapat obat kardiotoksik, misalnya adriamisin. Fakukan mammografi bagi mereka yang pernah mendapat radioterapi thoraks sewaktu kanakkanak. "ahaslah kemoterapi dan kemungkinan efek teratogeniknya jika pengobatan berlanjut selama kehamilan. 'a!teriuria asimptomati! * konseling prakonsepsi tidak berperan ,aginosis ba!teri* konseling prakonsepsi tidak berperan &nfluen-a* berikan &aksinasi kepada wanita yang akan hamil selama musim flu. ?aksinasi wanita risiko tinggi sebelum musim flu. %alaria* berikan konseling untuk menghindari bepergian ke daerah endemik selama konsepsi. @ika tidak mungkin, tawarkan kontrasepsi efektif selama perjalanan atau berikan kemoprofilaksis bagi mereka yang berencana hamil. )ubella* lakukan pemeriksaan untuk imunitas rubella. @ika tak imun, berikan &aksinasi dan konseling tentang pentingnya 3*
0enyakit menular seksual
kontrasepsi efektif selama bulan berikutnya. #uber!ulosis* lakukan skrining untuk wanita risikotinggi dan berikan terapi sebelum konsepsi. #etanus* perbarui &aksinasi, sesuai kebutuhan, pada semua wanita usia subur. ,arisella* tanyakan tentang imunitas. @ika takimun, berikan &aksinasi. Gonore" sifilis" infe!si !lamidia* lakukan skrining untuk wanita risikotinggi dan terapi sesuai indikasi. (&, * lakukan skrining terhadap wanita berisiko. "erikan konseling bagi wanita yang terkena tentang risiko selama kehamilan dan pada penularan perinatal. "ahaslah tentang inisiasi terapi sebelum kehamilan untuk menurunkan risiko penularan. 7awarkan kontrasepsi efektif bagi mereka yang tidak ingin hamil. (P, * lakukan skrining 0A0 smear. ?aksinasi kandidat pasien. (S, * lakukan skrining serologis terhadap wanita asimptomatik yang pasangannya mengidap penyakit ini. "erikan konseling bagi wanita yang terkena mengenai risiko penularan perinatal dan tindakan pencegahan selama trimester ketiga dan persalinan.
!ari beberapa topik di atas, ada beberapa topik yang paling penting untuk dimasukkan dalam konseling prakonsepsi, di antaranya topik tentang diabetes mellitus, hipertensi kronik, asma, penyakit hepatobiler -misalnya hepatitis/, serta penyakit infeksi -rubella, tetanus, dll/. :al ini karena kondisi kondisi tersebut cukup dapat memberikan efek yang tidak baik dalam kehamilan, serta memiliki angka kejadian yang cukup tinggi di 5ndonesia. 1
K. &eko(en$asi untuk Menin"katkan Kese#atan Prakonsepsi
Menurut sur&ei tahun 281% di Amerika Serikat, diantara wanitawanita usia reproduksi, sekitar #8,6 dilaporkan telah menerima konseling prakonsepsi. Meningkatkan kesehatan prakonsepsi -dalam konseling dan perawatan prakonsepsi/ dapat menghasilkan peningkatan hasil kesehatan reproduksi, juga dengan potensi untuk mengurangi biaya sosial. 3onseling prakonsepsi
bertujuan
untuk
mempromosikan
kesehatan
wanita
usia
3/
resproduksi sebelum konsepsi dan dengan demikian maka dapat meningkatkan hasil yang dapat dicapai sehubungan dengan kehamilan. di Gebruari 2812, sebuah pertemuan (rganisasi 3esehatan !unia -C:(/ bersamasama dengan penelitian, praktisi dan manajer program dengan pengalaman dalam perawatan prakonsepsi, serta lembaga negara dan organisasi mitra bekerja sama untuk mencapai konsensus global pada tempat perawatan prakonsepsi sebagai bagian dari keseluruhan strategi untuk mencegah kematian dan kesakitan ibu dan anakanak. Agenda untuk tindakan yang disepakati pada pertemuan tersebut, termasuk tindakan untuk membangun kapasitas regional dan nasional untuk merencanakan, melaksanakan dan memantau program layanan perawatan prakonsepsi, selanjutnya untuk merangsang dan mendukung aksi negara, melaksanakan proyek percontohan di negaranegara yang dipilih, dan mendokumetasikan serta menyebarkan praktek perawatan prakonsepsi yang baik.1,14,1# (leh karena itu, terdapat 18 rekomendasi dari Department of (ealth and (uman Service" Centers for Disease Control and Prevention untuk meningkatkan kesehatan wanita sebelum konsepsi, apakah untuk kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya. ekomendasirekomendasi tersebut antara lain* 1/tanggung jawab indi&idu, 2/ kesadaran klien, / kunjungan pencegahan 4/ inter&ensi untuk risiko yang teridentifikasi, #/ perawatan interkonsepsi, %/ pemeriksaan pra kehamilan, 6/ cakupan asuransi kesehatan untuk wanita dengan pendapatan rendah, +/ program dan strategi kesehatan masyarakat, $/ penelitian, dan 18/ monitoring perkembangan. 1# ekomendasi ini adalah rencana strategis untuk meningkatkan kesehatan prakonsepsi melalui perawatan klinis, perubahan perilaku indi&idu, program kesehatan masyarakat berbasis masyarakat, dan kampanye pemasaran sosial untuk mengubah pengetahuan, sikap dan praktek konsumen. 0erubahan kebijakan di tingkat lokal dan secara nasional akan diperlukan untuk mendukung beberapa rekomendasi ini. 3ebijakan ini akan membahas perubahan akses, pembayaran, dan jenis layanan yang tersedia.
3,
sikap dan perilaku lakilaki dan perempuan yang berhubungan dengan kesehatan prakonsepsi' 2/menjamin bahwa semua wanita usia subur menerima layanan perawatan prakonsepsi -yaitu, skrining risiko berbasis bukti, promosi kesehatan, dan inter&ensi/ yang akan memungkinkan mereka untuk memasuki kehamilan dengan kesehatan yang optimal' / mengurangi risiko -ditunjukkan oleh hasil kehamilan sebelumnya yang merugikan/ melalui inter&ensi selama periode interkonsepsi, yang dapat dicegah atau diminimalkan mengenai masalah kesehatan untuk ibu dan masa mendatang' dan 4/ mengurangi kesenjangan akibat hasil kehamilan yang tidak sesuai harapan. 1# Adapun dalam hal skrining, uji lab tertentu mungkin membantu dalam menilai resiko dan mencegah beberapa komplikasi selama kehamilan, diantaranya pemeriksaan darah rutin, gula darah, fungsi hati, :bsAg, fungsi ginjal seperti serum kreatinin,urinalisa, serta fungsi tiroid.1#
3-
DA%TA& PUSTAKA
1. Shahidi S, Aghdak 0, Garaj;adegan >, et al. 2811. )eviewing the Effectiveness of Pre$pregnancy Counseling Protocol on Pregnancy and *abor &ndices. 5@)M 2811' 1%-4/* 2%#62. 2.
)epubli! &ndonesia 6omor 789 #. Fi , >hao 3, Garah (5, et al. 2814. ree Preconceptual Screening E/amination Service in )ural Areas of (ubei Province" China in 3:;3. @ 0Fos ()< 2814'$-11/*1+. %. Smith 0. 288+. 6etter.s Obstetrics and Gynecology 3nd Ed . 0hiladelphia* Saunders olotor A. 281. )ecommendations for Preconception Counseling and Care. @ Am Gam 0hysician 281'++-+/*4$$#8%. $. Albright M. 281%. Association 'etween Preconception Counseling and ,itamin &nta!e among )eproductive$aged 2omen in the United States. Am @ of (bs yn 281%'S2$#. 18. handranipapongse C, 3oren . Preconception Counseling for Preventable )is!s. @ of anad Gam 0hysician 281'#$*66$. 11. 0aden MM, A&ery @r !M. 2812. Preconception Counseling to Prevent the Complications of Obesity during Pregnancy. Am @ of lin Med 2812'$-1/*8#.
3.