Lingkup Konflik
Konflik Profesional & Organisasi
Model Konflik
Tipologi Konflik Konflik
Konflik
Konflik
Konflik
Terhadap
Mengenai
Dalam
Melalui
(over )
(of )
(in)
(through)
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Konflik dalam dimensi manusia (individu) • PWK merupakan upaya manusia untuk mencapai tujuan • Dalam mencapai tujuan tidak pernah lepas dari konflik • Perencana kota pada dasarnya seorang individu
mengalami konflik • Konflik dapat menjadi stimulan agar si perencana mengeluarkan effort yang optimal (Bell, 1977 dalam Minerry, 1985) • Secara umum, penyebab mengapa konflik di tingkat individu menjadi penting dalam perencanaan wilayah dan kota, karena pada dasarnya konflik bermula dari perbedaan kepentingan individu yang kemudian menimbulkan perbedaan persepsi antar individu itu sendiri
Konflik dalam konteks sosial • Terkait dengan kelas sosial yang
menjadi salah satu pertimbangan dalam perencanaan wilayah dan kota • Nilai-nilai sosial, conflicting values dari berbagai kelompok sosial menjadi aspek yang fundamental dalam merencanakan wilayah dan kota
Konflik dalam konteks negara - bangsa • Menyangkut perbedaan berbagai pendekatan perencanaan
wilayah dan kota di berbagai negara • Konflik internasional dapat mempengaruhi seorang perencana • Banyak pendekatan konseptual mengenai konflik dan manajemen konflik berawal dari perhatian terhadap konflik yang berskala internasional • Perang merupakan konflik yang paling besar skalanya dan paling merusak, karena itu harus dihindari atau jika bisa dihilangkan, dimana salah satu upayanya adalah mengimplementasikan perencanaan wilayah dan kota untuk menghindari konflik, terutama yang berkaitan dengan distribusi sumberdaya
Tipologi Konflik Konflik
Konflik
Konflik
Konflik
Terhadap
Mengenai
Dalam
Melalui
(over )
(of )
(inI)
(through)
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Metoda dan Desain • Konflik juga terjadi dalam menentukan
metoda, prosedur atau justifikasi, dan desain dalam perencanaan wilayah dan kota • Terutama jika metoda, prosedur, dan desain yang digunakan tidak mempertimbangkan timbulnya konflik dalam pencapaian tujuan
Dimensi Sosial Politik • Konflik yang muncul dari hubungan antara politik dan sosial
merupakan tipe konflik yang paling sering muncul dalam perencanaan wilayah kota. • Tiga ideology perencanaan kota di Inggris (Foley, 1973 dalam Minnery, 1985) : • Implementasi dari perencanaan kota sangat bergantung kepada kebijaksanaan dan integritas para wakil rakyat baik yang tepiliih maupun yang ditunjuk untuk mewujudkan kepentingan public yang terbaik perencana sebagai birokrat • Untuk mewujudkan lingkungan fisik yang lebih baik, perencana dapat mengambil peran yang berbeda dari sebelumnya, yaitu sebagai advokat. • Perencanaan kota sebagai bagian dari program pengembangan sosial, akan berhadapan secara langsung dengan nilai-nilai sosial yang dianut dalam suatu masyarakat. better community life
Dimensi Sosial Politik • Perencanaan wilayah dan kota memiliki
dampak sosial yang sangat besar • Dengan kondisi sosial masyarakat yang beranekaragam, maka perencanaan wilayah dan kota setidaknya akan bersifat “ political ”, sehingga setiap konflik mengenai perencanaan wilayah dan kota, dari mulai proses penyusunan sampai implementasi, bahkan evaluasi, akan bersifat political
Tipologi Konflik Konflik
Konflik
Konflik
Konflik
Terhadap
Mengenai
Dalam
Melalui
(over )
(of )
(in)
(through)
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Konflik dalam (in) PWK • Jenis konflik yang dipicu oleh
berbagai kepentingan tentang pemanfaatan sumber daya (fisik dan non fisik)
Tipologi Konflik Konflik
Konflik
Konflik
Konflik
Terhadap
Mengenai
Dalam
Melalui
(over )
(of )
(inI)
(through)
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Konflik antar profesi • Semua kelompok profesi akan
menghadapi konflik • Biasanya terjadi konflik antara standar yang digunakan dengan harapan (keinginan) dari klien atau pihak yang berkepentingan lainnya
Konflik organisasi •Struktur birokrasi dari
organisasi pemerintahan dapat menyebabkan konflik
Konflik akibat alat dan teknik yang digunakan • Dalam proses PWK digunakan beragam alat
dan teknik yang bisa jadi menimbulkan efek yang tidak dikehendaki, tidak terkontrol, atau tidak diantisipasi sebelumnya timbul konflik
Organisasi dan Perencanaan Kota a. Konflik dalam (in) organisasi Konflik ini biasa terjadi karena adanya kelangkaan sumberdaya, atau kewenangan yang bertumpuk b. Konflik diantara (amongst ) organisasi biasanya terjadi ketika organisasi memiliki tujuan yang berbeda c. Konflik pada (with) organisasi Seperti terjadi pada kewenangan lokal (pemerintah daerah) dengan individu dan organisasi informal (misalnya isu konservasi dan lingkungan hidup), ataupun antara pemerintah dengan pemerintah
Pendekatan terhadap Organisasi Faktor yang biasa digunakan untuk membedakan organisasi formal dan organisasi sosial : Kontinuitas Batasan yang jelas System komunikasi System insentif Identitas perusahaan
Peran dan konflik antar peran Perencana kota dan politik bisa saling melengkapi seperti keduanya bersepakat mengenai pengalokasian sumberdaya terhadap suatu kelompok (atau tempat) dan mengalokasikan sumberdaya berdasarkan skala prioritas
Pada dasarnya terdapat dua jenis potensi konflik, yaitu konflik yang terjadi pada saat menghadapi berbagai macam profesi, dan konflik yang mungkin timbul karena sifat dari perencanaan wilayah dan kota sebagai suatu profesi. Inti dalam konflik antara pekerja dan pegawai administrasi administrasi harus melibatkan berbagai jenis pengawasan. Konflik para profesional yang bergerak dalam perencanaan wilayah & kota yang potensial terjadi adalah konflik yang terjadi pada lahan dan penggunaan lahan. Beberapa masalah yang dihadapi oleh mereka yang bekerja di bidang perencanaan kota telah timbul dari kekuatan social yang lebih besar yang mampu mempengaruhi para perencana.
Konflik bisa juga timbul dalam hubungannya antara perencana wilayah dan kota dengan profesi / pekerja lainnya yang bekerja dalam satu lingkungan (biasanya arsitek, insinyur, dan surveyor) Pemerintah daerah bertanggungjawab atas banyaknya konflik yang terjadi di organisasi mereka. Kompleksitas dari lingkungan perencanaan membuat pendekatan multidisiplin sangat penting untuk menyelesaikan konflik
Perencanaan wilayah dan kota menuntut adanya legitimasi baik melalui upayanya untuk mewujudkan kepentingan public ataupun melalui masukanmasukannya kepada pemerintah. Model dari konflik dalam perencanaan wilayah dan kota harus dapat menjawab mengenai legitimasi. Dalam konteks konflik, legitimasi harus dilihat dalam dua hal : 1. Konteks social dari konflik dan dari tindakan perencanaan wilayah dan kota 2. Apakah dapat menjawab pertanyaan mengenai bagaimana cara manangani konflik itu sendiri
Karena itu, model dari konflik dalam perencanaan wilayah dan kota haruslah : Berhubungan dengan konteks sosial yang lebih luas Menjembatani antara teori dan praktek Membedakan mana konflik yang memerlukan legitimasi dan non legitimasi
Perumusan Masalah
Evaluasi & Monitoring
Perumusan Tujuan & Sasaran
Pengumpulan Data
Implementasi
Pemilihan Alternatif Rencana
Analisis
Penyusunan Konsep Rencana & Alternatifnya
Pada dasarnya, konflik terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang menimbulkan perbedaan persepsi Setiap tahapan dan aspek dalam perencanaan wilayah dan kota sangatlah rentan terhadap konflik Perlunya mengindahkan manajemen konflik dalam penyusunan rencana tata ruang
Fisher, Simon, dkk. Mengelola Konflik . 2000. The British Council : Indonesia.
Forester, John. Planning in the Face of Power . 1989. University of California Press :
California
Minnery, John R. Conflict Management in Urban Planning. 1985. Gower Publishing
Company : USA.
Ross, Marc Howarf. The Management Of Conflict. 1993. Yale University Press : London.