Komplikasi Infeksi Odontogen -
Trombo ombosi sis s Sin Sinus us Kave Kaverrnosu nosus s Penyebarab infeksi melalui vena dari area periorbital menyebabkan pembentukan trombus pada sinus kavernosus. Biasanya disebabkan oleh infeksi periapikal dari gigi anterior rahang atas yaitu insisiv sentral, insisiv lateral, kaninus dan premolar yang dapat menyebabkan pembengkakan sulkus labialis, palatum, pembengkakakn berat area a!ah dan orbital. "pabila hal ini tidak segera ditangani dan diobati karena penyebaran infeksi dan bakteri leat sinus kavernosus kavernosus melalui pleksus venosus labialis superior ke vena fasialis anterior menu!u vena oftalmikus ke kembali ke sinus kavernosus. #alur infeksi ini dipermudah dengan tidak adanya katup pada pembuluh darah vena. $al ini dapat menimbulkan kebutaan maupun kematian. Se%ara klinis, pembengkakak luar biasa dapa area mata disertai dengan denyutan e&ophthalamus karena obstruksi vena. Sianosis dan dilatasi pupil serta keterbatasan pergerakan mata meningkat. Pasien mengalami sakit luar biasa, disertai demam yang naik turun serta memburuknya pengelihatan. pengelihatan. Peraatan segera, pasien diberi antibiotik, drainase pus dan pemberian antikoagulan. #angan sekali-kali sekali-kali mengompres mengompres abses abses dengan air air panas atau air hangat, pasien !uga tidak dian!urkan untuk minum minuman yang panas atau hangat karena !ustru akan menimbulkan vasodilatasi vena dan mempermudah bakteri untuk melakukan penyebaran ke dalam vena dan bisa menyebabkan drainase spontan.
-
'udig(s "ngina 'udig(s angina merupakan keadaan infeksi yang parah dan perlu peraatan di rumah sakit dan pemberian antibiotik intravena. Penyebabnya adalah sespsis dalam spasia-spasia dasar mulut yang dibatasi tulang mylohyoid dan fasianya di depan dan belakang dibatasi oleh glandula saliva. Penyebab sepsis karena infeksi bakteri aerob maupun anaerob. Bakteri anaerob merupakan penyebab penyebaran infeksi yang biasanya berasal dari molar ketiga. Spasia yang terlibat biasanya merupakan spasia avaskular dan eksudat bakteri banyak terkandung terkandung di dalamnya. 'udig(s angina merupakan selulitis parah yang biasanya disebabkan dari infeksi molar kedua dan molar ketiga rahang baah. Ini melibatkan spasia sublingual dan submandibula bilateral hampir simultan dan siap menyebar ke daerah lateral dari faring serta spasia pterygoideus selan!utnya ke mediastinum. Penyebaran selulitis sublingual dan submandibula disertai rasa sakit, pembengkakan pembengkakan leher bagian atas dan dasar mulut pada kedua sisi. )engan terlibatnya spasia parafaring, pembengkakan bergerak menuruni leher dan edema dapat dengan %epat menyebar ke glottis. Pasien kesulitan menelan dan membuka mulut, dan lidah dapat menekan palatum lunak. *dema glottis dapat memperparah obstruksi !alan napas. Pasien merasakan sakit, demam, sakit kepala, mual dan kesusahan napas.
-
-
-
+e%rotiing a%iitis /a&illofa%ialgangrene 0+oma, 1an%rumoris2 )isebabkan oleh infeksi luar biasa, kombinasi dari banyak patogen virulen yang menyebabkan !aringan nekrosis yang masiv, merusak a!ah, dan berakibat fatal. *tiologi berupa malnutrisi parah, O$ buruk, dan kontribusi dari infeksi yang tidak diimbangi dengan imunitas tubuh. Bakteri yang berperan Fusobacterium necrophorum, Prevotella intermedia, Spirochaetes. /alnutrisi yang menyebabkan infeksi harus diatasi. Kombinasi dari penisilin atau aminoglikosida dan metronidaole biasanya dapat mengatasi infeksi lokal, debridement dari !aringan yang nekrosis !uga diperlukan. Setelah kontrol omfeksi dan pemulihan tubuh dilakukan, bedah rekonstruksi biasanya diperlukan untuk men%egah mutilasi permanen. Sinus Orofasial Komplikasi ini dapat timbul ketika pus dikeluarkan dari daerah a!ah atau leher karena peraatan yang tidak adekuat. #ika kondisi tidak diperhatikan dapat menyebabkan 3brosis !aringan lunak disekitar sinus. Perlu dilakukan surgical revision. Setelah itu gigi penyebab infeksi dapat di%abut se%epatnya.
Osteomyelitis Sumber infeksi yang potensial penyebab ostomyelitis salah satunya adalah infeksi pada periapikal. Kebanyakan pasien osteomyelitis adalah orang deasa dengan infeksi pada area mandibula. /andibula memiliki suplai darah yang terbatas dengan densitas tulang kortikal yang tebal. Infeksi yang menyebabkan in4amasi akut pada medula !aringan lunak dan in4amasi eksudasi menyebarkan infeksi sampai ke sumsum. $al ini !uga menyebabkan kompresi pembuluh darah sehingga batas kanal pembuluh darah ter!epit. Kemudian ter!adi trombosis dan obstruksi, sehingga tulang nekrosis. Ketika tulang mati dan telah dihilangkan, proses penyembuhan dimulai dengan terbentuknya granulasi dengan pembentukan 3brous tulang pada proliferasi
!aringan ikat. Setelah itu 3brous tulang akan digantikan dengan compact bone dan ter!adi proses remodelling untuk mengembalikan morfologi normal. Tata laksana osteomyelitis dapat dilakukan tes sensitivitas bakteri setelah itu kita dapat menentukan pemberian antimikrobial dengan insial pemberian penisilin 566-7866 mg perhari bisa diberikan melalui in!eksi, atau metronidaole 866-966 mg per : !am. 1lindamy%in dinilai lebih efektif. Selan!utnya dilakukan debridement dengan membersihkan !aringan nekrotik dan imobilisasi fraktur !ika diperlukan. - Septikemia Peraatan aal pada kasus septikemia biasanya pasien diberi antibiotik. Sampel pus harus diberikan pada bakteriologis untuk dikultur sehingga dapat diketahui antibiotik yang %o%ok. Sumber; $amilton bailey. Ilmu Bedah
>8 Te&tbook of