KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS Dini Lintangsari 2008.031.0115
Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
Definisi • Adalah dekompensasi kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, acidosis dan ketosis. • Sebab defsiensi insulin absolut atau relati • Umumnya pada diabetes tipe 1
Faktor Pencetus Infeksi Infark miokard akut Pankreatis akut Steroid Menghentikan/ menggurangi pengobatan insulin
Lanjutan A! , , ,
Diagnosis A" !ikenali sebagai penderita !# terutama tipe 1 $i%ayat stop insulin, demam &jika ada ineksi'. (olidipsi dan poliuri mendahului A! #ual, muntah dan nyeri abdomen )au aceton dari ha%a naas
(" esadaran dari *#, delirium, hingga koma. (ernaasan cepat dan dalam &kussmaul' !ehidrasi turgor berkurang, lidah dan bibir kering +ipoolemia Syok
(" penunjang enaikan angka leukosit dengan pergeseran kekiri enaikan non spesifk serum amylase Kriteria Diagnosis Kadar glukosa ! "#$ mg% Ph & '#
*+, rendah Anion gap -ang tinggi Keton serum positif
Prinsip .erapi KAD ehidrasi cairan -ang hilang Insulin untuk menekan lipolisis dan glukoneogenesis Mengatasi stress Pemantauan hingga tercapai fisiologi normal
Lanjutan A! , , ,
*iperosmolar hiperglikemik non0ketotik
Definisi Suatu sindrom -ang ditandai dengan hiperglikemia berat hiperosmolar dehidrasi berat tanpa ketoasidosis disertai penurunan kesadaran1 2iasan-a pada penderita DM tipe "
Faktor Pencetus Infeksi Pengobatan DM tidak terdagnosis Pen-alah gunaan obat Dan pen-akit pen-erta (AMI serebro3askular chusing sindrom gagal gin4al1 dll)
Lanjutan ++- , , ,
5e4ala Pada orang tua dan DM tipe " 6emah gangguan penglihatan kaki ke4ang Mual muntah tetapi lebih 4arang dari KAD Keluhans-araf 7 letargi hemiparesis disorientasi ke4ang koma1 .anda dehidrasi berat 7 turgor buruk mukosa bibir kering mata cekung ekstrimitas dingin dan nadi cepat lemah
Penatalaksanaan ehidrasi intra3ena agresif 8lektrolit Pemberian insulin intra3ena
+airan ehidrasi +airan intra3ena 9$$0"$$ml/Kg atau rata0rata : liter A;aln-a diberikan normal saline 9liter/ 4am ( 4ika isotonik o3erload cairan 4ika hipotonik dapat mengkoreksi defisit cairan terlalu cepat)
8lektrolit Perlu dipantau terus karena peru bahan terutama kadar kalium dapat rendah normal atau naik1 Kalium &1 maka pemberian insulin ditunda dan diberikan kalium ("/ kalium klorida atau 9/ kalium fosfat) Kalium! # maka perlu dikurangi
I>S?6I> @ang terpenting cairan -ang adekuat terlebih dahulu men-ebabkan cairan masuk intra sel hingga hipotensi kolaps 3askular dan kematian Pertama bolus $9# ?/Kg22 IB dan diikuti drip $9 ?/kg22 hingga glukosa turun "#$0$$ mg/Dl
K,MA *IP,56IK8MIA
Definisi *ipoglikemia adalah kadar glukosa darah diba;ah normal1 espon regulasi non0pankreas terhadap hipoglikemia dimulai pada kadar glukosa darah C0C#mg% (#0 Cmmol/6)1 ,leh sebab itu pada konteks diabetes diagnosis hipoglikemia ditegakkan 4ika kadar glukosa plasma &C mg%1
.rias hipoglikemia (.riad hipple)
Keluhan -ang menun4ukan kadar glukosa plasma -ang rendah1 Kadar glukosa darah -ang rendah (&mmol/6 pd diabetes) *ilangn-a keluhan setelah kelainan biokimia;i dikoreksi1
Pen-ebab Peningkatan kadar insulin -ang kurang tepat setelah pemberian insulin atau sulfonilurea1 Pemberian insulin masih belum bisa menirukan insulin fisiologis1 Makan glukosa 9 4am1 Insulin mencapai puncak konsentrasi 90" 4am rentan hipoglikemia " 4am setelah makan hingga makan selan4utn-a1
Faktor Predisposisi Kadar insulin berlebihan Dosis berlebihan Peningkat anbioa3abilitas insulin
Peningkatan sensitifitas insulin Defisiensi hormon counter0regulator- 7 addison hipopituarisme Penurunan 22 6atihan 4asmani postpartum
Asupan karbohidrat kurang Makan tertunda atau kurang Diet sliming anoreksia ner3osa Muntah men-usui
Lain-lain Absorbsi -ang cepat Alkohol obat ( salisilat sulfonamid pen-ekat beta pentamidin)
*ormon Kontra egulator 5lukagon 7 glikogenolisis glukoneogenesis 8pinefrin 7 glikogenolisis glukoneogenesis dihati dan gin4al1 6ipolisis di4aringan lemak1 Kortisol dan gro;th hormone 7 mela;an ker4a insulin di4aringan perifer serta meningkatkan glukoneogenesis1 Sel beta pankreas bereaksi terhadap hipoglikemi1 >euron hipotalamus 3entromedial (BM*)7 percobaan pada he;an1 >euron tersebut berkaitan dengan pituitari0 adrenal
5e4ala *ipoglikemia
Lanjutan +ipoglikemia , , ,
Klasifikasi Klinis hipoglikemia akut Derajat
Klinis
ingan
Simtomatik dapat diatasi sendiri tidak ada gangguan akti3itas sehari0hari -ang n-ata
Sedang
Simtomatik dapat diatasi sendiri menimbulkan gangguan akti3itas sehari0hari -ang n-ata
2erat
Sering (tidak selalu) tidak simtomatik karena gangguan kognitif pasien tidak mampu mengatasi sendiri Membutuhkan pihak ketiga tetapi tidak memerlukan terapi parenteral Membutuhkan terapi parenterEal (glukagon intramuskular atau glukosa intra3ena Disertai dengan koma atau ke4ang
.erapi *ipoglikemia 5lukosa oral 7 9$0"$ g1 dalam bentuk tablet 4ell- minuman madu dll1 5lukagon intramuskular 7 9 mg1 bila pasien sadar diikuti "$ g oral dan $ g karbohidrat dalam bentuk tepung1 5lukosa intra3ena 7 '#09$$ml glukosa "$% atau 9#$0"$$ml glukosa 9$%1 5lukosa #$% dianggap toksik untuk 4aringan1
Komplikasi Kronis Diabetes Mellitus
etinopati DM Kerusakan retina pada penderita diabetes karena obstruksi 3askuler aliran darah -ang tak adekuat maupun perdarahan1 ,nset ! # th menderita DM1
Klasifikasi 7 G >PD mikroangiopati progresif pembuluh darah halus ge4ala minimal asimptomatis1 G PD neo3askularisasi rapuh ! floaters (H)
# proses dasar patofisiologi retinopati 7
Pembentukan mikroaneurisma
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Pen-umbatan pembuluh darah
Proliferasi pembuluh darah baru dan 4aringan fibrosa di retina
Kontraksi dari 4aringan fibrosis kapiler dan humor 3itreous
Stadium etinopati Diabetik 7 Stadium nonprolierati, apabila hanya ditemukan perubahan mikroaskular dalam retina. Stadium preprolierati, ditandai dengan penyumbatan kapiler retina yang akan menimbulkan perdarahan, kelainan ena dan kelainan intraretina. Stadium prolierati, ditandai dengan prolierasi pembuluh darah baru &neoaskular'.
TERAPI PE!"E#A$A! Kontrol gula darah Kontrol tekanan darah Ablasi kelen4ar hipofisis melalui pembedahan atau radiasi Fotokoagulasi dengan sinar laser Bitrektomi untuk pendarahan 3itreus atau ablasio retina1
>efropati DM Sindrom klinis pada pasien DM -ang ditandai albuminuria menetap (!$$mg/" 4am atau!ig/menit) dalam kurun ;aktu 0C bln1 Dinegara ma4u pen-ebab 55K no 91 Insidens lebih sering pada DM tipe "
8tiologi 5ula darah -ang tidak terkendali Faktorgenetis Peningkatan aliran darah gin4al *ipertensi Sindrom resistensi insulin Peradangan Perubahan permeabiltas pembuluh darah Asupan protein berlebih
Perubahan fungsi filtrasi ! gangguan eksresi0 reabsorbsi molekul ! proteinuria albuminuria hematuria dll1 Ditandai dengan 7 G Proteinuria persisten (! # gr/hari) G etinopati G *ipertensi
.erapi Pengendalian gula darah Pengendalian tekanan darah Perbaikan fungsi gin4al ( diet rendah protein A+8 I A2) Pengendalian faktor komorbid ( lemak obes) >on farmakologis ,lahraga Diet Stop rokok
Pen-akit
.erapi Pengobatan h-perglikemia dengan diet dan obat0obatan Pengobatan dislipidemia M,>A+, ( Morphin ,ksigen >itrat Aspirin +P5 ) Pengobatan hipertensi dengan A+8 I A2 beta bloker dan diuretik Stop rokok
PAD (Peripheral Arterial Disease) / perusi darah / / askularisasi perier
+BD (+erebroBascular Disease) ,bstruksi maupun pecahn-a pembuluh darah karena tegangan 3askuler -ang meningkat tromboemboli dll
/ Men-ebabkan S>* / S*
Diabetic >europath >europati sensoris G Parestesia G *iperalgesia G hipestesia
>europati motoris G +epat lelah / tenaga
Penumpulan saraf sensoris /pendengaran, pengecapan
Diabetic ?lcer (?lcus diabeticum)
Patofisiologi 7 G Angiopati angiopati ! sumbatan ! gangren ! gangren kering1 0 pulsasi arteri dorsalis pedis (0) 0 sensibilitas (H) G !europati neuropati ! disuse atropi ! tekanan berlebih ! nekrosis ! gangren basah1 0 pulsasi arteri dorsalis pedis (H) 0 sensibilitas (0)
+ontd
Klasifikasi agner 7 G Dera4at $ 7 tidak ada lesi terbuka kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti Jcla; callus G Dera4at I 7 ulkus superficial terbatas pada kulit G Dera4at II 7 ulkus dalam menembus tendon dan tulang G Dera4at III 7 abses dalam dengan atau tanpa osteom-elitis G Dera4at IB 7 gangren 4ari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis G Dera4at B 7 gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai ba;ah
.indakan pengobatan 7 G Dera4at $ 7 pera;atan lokal secara khusus tidak ada G Dera4at I0IB 7 pengelolaan medik dan tindakan bedah minor G Dera4at B 7 tindakan bedah minor bila gagal dilan4utkan bedah ma-or seperti amputasi di atas lutut atau diba;ah lutut
+ontd Pada penderita DM sebaikn-a pemasangan IBFD tidak di kaki karena end artery 1 .erapi DM dengan komplikasi ulcus adalah insulin ! karena insulin adalah agen anabolik sehingga baik untuk pembentukan 4aringan apalagi bila disertai underweight 1
Mengapa luka tak mudah sembuhL
Imunitas /
• (enurunan ungsi leukosit 0 agositosis emotaksis Antibodi intrasel • erentanan etidakstabilan kadar glukosa dalam darah eton bodies • mikro2makroangiopati 0 $)*, 3)*, dan 4 5 sulit mencapai jaringan.