Komplikasi Dislipidemia
Apab Apabila ila disli dislipi pide demi miaa tida tidak k sege segera ra diat diatasi asi,, maka maka dapa dapatt terjad terjadii berb berbag agai ai macam macam komplikasi, antara lain atherosklerosis, penyakit penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular seperti strok, kelainan pembuluh darah tubuh lainnya, lainnya, dan pankreatitis akut.
Pedoma Pedoman n Klinis Klinis Kadar Kadar Lipid Lipid Seh Sehubu ubunga ngan n Denga Dengan n Resiko Resiko PKV (Peny (Penyaki akitt Kardio Kardio Vaskuler)
Angka patokan kadar lipid yang yang memerlukan pengelolaan, pengelolaan, penting dikaitkan dengan terjadinya terjadinya komplikasi komplikasi kardiovaskuler kardiovaskuler.. Dari berbagai penelitian penelitian jangka panjang panjang di negaranegaranegara barat, yang dikaitkan dengan dengan besarnya resiko untuk terjadinya terjadinya PKV (tabel !, dikenal dikenal patokan kadar kolesterol total sbb" a. Kadar yang diinginkan diinginkan dan diharapk diharapkan an masih masih aman aman (desirable (desirable!! adalah adalah #$%% mg&dl. mg&dl. b. Kadar yang sudah mulai meningkat dan harus di'aspadai untuk mulai dikendalikan (bordeline high! adalah $%%-$) mg&dl. c. Kadar yang yang tinggi tinggi dan dan berbahaya berbahaya bagi bagi pasien pasien (high! (high! adalah adalah * $+% $+% mg&dl. mg&dl. ntuk trigliserid trigliseridaa besarnya pengaruh pengaruh terhadap terhadap kemungkinan kemungkinan terjadinya terjadinya
komplikasi komplikasi
kardiovasku kardiovaskuler ler belum disepakati benar. /P /P (ational (ational /holesterol /holesterol ducation ducation Program! tidak memasukkan memasukkan kadar trigliserida trigliserida dalam anjuran anjuran pengelolaan pengelolaan lipid mereka. 0ebaliknya 0ebaliknya kelompok kelompok kontinental kontinental memasukkan memasukkan juga 1aktor trigliserida trigliserida dalam algoritma algoritma yang mereka anjurkan, dilandasi oleh penelitian mereka di ropa (studi Procam dan studi Paris!. 0ecara 0ecara klinis klinis digunaka digunakanla nlah h kadar kadar kolest kolestero eroll total total sebagai sebagai tolak ukur, ukur, berdasarkan pato1isiologi, yang berperan sebagai 1aktor risiko
'alaup 'alaupun un
adalah kolesterol 2D2.
amun demikian, kadar kolesterol total dapat juga menggambarkan kadar kolesterol 2D2.
Infark Miokard kut
a. De1inisi 3n1ark 4iokard Akut 3n1ark 4iokard Akut (34A! merupakan gangguan aliran darah ke
jantung yang
menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran darah di pembuluh darah terhenti setelah terjadi sumbatan koroner akut, kecuali sejumlah kecil
aliran kolateral dari pembuluh darah di
sekitarnya. Daerah otot di sekitarnya yang sama sekali tidak mendapat aliran darah atau alirannya sangat sedikit sehingga tidak dapat mempertahankan 1ungsi otot jantung, dikatakan mengalami in1ark. 3stilah in1ark miokard akut seharusnya digunakan ketika terdapat bukti
adanya
nekrosis miokardial pada iskemik miokard akut. Dengan kondisi tersebut, salah satu dari kriteria berikut memenuhi diagnosis untuk in1ark miokard. 5. Deteksi kenaikan dan&atau turunnya nilai biomarker jantung 6sebaiknya troponin jantung (c7n!8 dan memenuhi salah satu kriteria berikut" a. 9ejala iskemia. b. Perubahan yang signi1ikan gelombang 07-segmen-7 (07-7! atau blok
cabang
berkas kiri (2e1t :undle :ranch :lock&2:::!. c. 9elombang ; patologis pada K9. d. Pencitraan yang membuktikan kematian miokardium atau kelainan gerak dinding regional. e. 3denti1ikasi suatu trombus intra koroner dengan angiogra1i atau otopsi. $. Kematian jantung dengan gejala sugesti1 dari iskemia miokard dan perubahan K9 pada iskemik miokard atau 2::: yang baru. . 3ntervensi koroner perkutan (Percutaneous coronary intervention&P/3! terkait in1ark miokard. +. 0tent trombosis terkait dengan in1ark miokard ketika dideteksi dengan angiogra1i koroner atau otopsi pada iskemia miokard dan dengan kenaikan dan&atau turunnya nilai biomarker jantung. <. /oronary artery bypass gra1ting (/A:9! terkait in1ark miokard dengan
kriteria
peningkatan nilai biomarker jantung.
terosklerosis
Percepatan aterosklerosis pada penderita dislipidemia adalah suatu hal yang kompleks. Kecenderungan penderita salah menghasilkan bahan bakar, terutama lemak,
menyebabkan kadar lemak beredar lebih tinggi, terutama 2D2 kolesterol
yang bisa
menumpuk dalam dinding pembuluh darah. Kemungkinan lain adalah perubahan pada pembuluh darah terkecil, mikroangiopati, yang bisa menyebabkan peningkatan kebocoran protein dan lemak pada dinding pembuluh darah dan dengan demikian akan terjadi aterosklerosis berat. Ketiga dan paling menarik, adalah penderita mempunyai kelainan sel di1us menyebabkan penuaan sel-sel tertentu, dan penuaan prematur ini terutama mengenai dinding pembuluh darah dan akibatnya merusak dinding pembuluh darah. Komplikasi makrovaskuler misalnya pembuluh darah koroner, pembuluh darah otak, pembuluh darah kaki dan komplikasi mikrovaskuler misalnya sering menyebabkan kebutaan dan gagal ginjal. Patogenesis aterosklerosis Aterosklerosis merupakan penyakit vaskuler yang ditandai dengan
timbulnya
ateroma, yaitu suatu dungkul pada dinding arteri. 7imbulnya ateroma ini menimbulkan penyempitan lumen arteri, dan apabila dungkul tersebut lepas, akan menimbulkan emboli yang selanjutnya
mengakibatkan penyumbatan lumen. 9angguan aliran darah ini dapat
menimbulkan iskemia dan kematian jaringan di daerah aliran arteri, khususnya pada organorgan yang miskin kolateral seperti jantung dan otak. Penyebab aterosklerosis bersi1at multi1aktoral, sebagian penyebabnya bersi1at genetis, sebagian lainnya karena 1aktor lingkungan, misalnya karena kebiasaan makan. =alaupun penyakit aterosklerosis digolongkan sebagai penyakit sistemik, namun ateroma tak timbul di sembarang tempat, melainkan pada tempat-tempat predileksi khusus. >aktor lain yang memicu timbulnya aterosklerosis adalah hiperkolesterolemia yang menyebabkan peningkatan kadar 2D2. Dalam patogenesitas aterosklerosis, ikut pula berperan sejumlah sel, sebagian berupa sel yang terdapat di dalam darah (monosit, lim1osit! dan sebagian lagi berasal dari dinding arteri (sel endothelium, sel otot polos, 1ibroblast!. ?iperkolesterolemia merupakan 1aktor terpenting dalam patogenesis aterosklerosis. Kadar kolesterol yang tinggi disebabkan oleh kenaikan kadar 2D2. Perjalanan hidup 2D2 dimulai dengan sintesis dan sekresi V2D2 oleh sel-sel hati (hepatosit!. V2D2 mengandung kolesterol dan trigliserida (79!. 0etelah memasuki aliran darah, V2D2 mulai kehilangan kandungan 79-nya karena 79 mengalami hidrolisis oleh en@im lipoprotein lipase (2P2! menjadi asam lemak dan gliserol, sehingga kandungan ester kolesterol semakin lama semakin
tinggi. Dengan proses ini V2D2 mula-mula berubah menjadi 3D2 dan akhirnya berubah menjadi 2D2. 0elanjutnya 2D2 akan diendositosis oleh sel-sel jaringan peri1er dan hepatosit setelah terlebih dahulu diikat oleh reseptor 2D2 (2D2-!. Kadar 2D2 yang tinggi pada dasarnya disebabkan oleh dua hal, yaitu "sintesis V2D2 yang berlebihan atau gangguan ambilan (uptake! 2D2 oleh sel-sel jaringan. Penyebabnya dapat bersi1at genetis atau pengaruh dari 1aktor lingkungan. 0intesis V2D2 yang berlebih misalnya terjadi pada diabetes mellitus dan kebiasaan makan makanan tinggi kolesterol. (
d. 7ahap lesi lanjut. Pada tahap ini terjadi nekrosis endotelium yang memicu terjadinya thrombus. Dari hasil peneltian epidemiologi diketahui ada beberapa 1aktor yang dapat mempengaruhi dan merangsang terbentuknya aterosklerosis. >aktor ini disebut 1aktor risiko. >aktor risiko ada yang dapat dimodi1ikasi dan ada yang tidak dapat
dimodi1ikasi. >aktor risiko yang tidak dapat dimodi1ikasi adalah usia, jenis kelamin, ri'ayat keluarga dengan penyakit aterosklerosis.
e1erensi " Pedoman tatalaksana dislipidemia. $%5. Perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular indonesia (PK3!