KLIPING RIWAYAT PERJUANGAN dan KETELADANAN Dari TOKOH IR. SOEKARNO yang MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI AWAL KEMERDEKAAN
Disusun Oleh : NAMA
:
INDAH SAPUTRI DEWI
KELAS
:
IX F
ABSEN
:
13
SMP NEGERI 6 MAGELANG Alamat : Jln. Kyai Mojo No. 32 Magelang Telp. (0293) 363023
Tugas Mandiri 3.1
Buatlah karangan sebanyak 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) paragraf yang menceritakan riwayat
perjuangan
dan
keteladanan
dari
para
tokoh
mempertahankan keutuhan NKRI pada awal kemerdekaan. Pilihlah satu tokoh dari alternatif berikut ini. 1. Ir. Soekarno 2. Drs. Mohammad Hatta 3. Jenderal Sudirman 4. KH. Agus Salim 5. Sutan Syahrir 6. Mr. Mohammad Roem 7. Sri Sultan Hamengkubuwono
bangsa
yang
berjuang
Riwayat Singkat Ir. Soekarno Plokamator. Presiden RI Pertama, Dikenal dengan Sebutan Bung Karno
Soekarno lahir tanggal 6 Juni 1901, Kamis Pon, Windu Sanjaya, di Lawang Seketeng, Surabaya, dengan nama asli Koesno. Soekarno lahir dari pasangan Ida Ayu Nyoman Rai Sarimben dengan Raden Soekemi Sosrodiharjo. Semasa kecil Soekarno diasuh oleh Mbok Sarinah. Tahun 1915, Soekarno lulus dari EEUROPEESCHE LAGERE SCHOOL (ELS) di Mojokerto, Jawa Timur. 10 Juni 1912, lulus dari HOGERE BURGER SCHOOL (HBS) di Surabaya. 25 Mei 1926, Soekarno menyelesaikan
studinya
di
TERHNISCHE
HOGE
SCHOOL
(THS)
Bandung dengan gelar CIVILE INGENIUER ( Insinyur Sipil).
Perjuangan Soekarno -
4 Juli 1927, mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI).
-
1 Agustus 1933, Bung Karno ditangkap oleh polisi kolonial Belanda dan dijebloskan ke penjara Sukamiskin selama 4 bulan.
-
17 Februari 1934, Bung Karno dibuang ke Ende (Flores) selama 4 tahun, didampingi ibu Inggit, Ratna Djuwani, dan Ibu Asmi (mertua). Selama pembuangan ini bUng Karno banyak menulis artikel yang dkemudian diterbitkan dengan judul ” Surat-Surat Islam dari
Ende “. -
9 Maret 1943, Bung Karno beserta Bung Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan KH Mas Mansyur memimpin Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA).
-
Juni 1945, Bung Karno menikah dengan Fatmawati.
-
8 Juni 1945, Bung Karno dipilih sebagai ketua PPKI.
-
15 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh para pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok untuk didesak segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
-
17
Agustus
1945,
Bung
karno
dan
Bung
Hatta
mewakili
rakyat
Indonesia
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, hari Jumat, pukul 10.00 WIB di gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, diikuti dengan pengibaran bendera Merah Putih yang dijahit oleh ibu Fatmawati, dan iiringi lagu ” Indonesia Raya “.
-
18 Agustus 1945, Bung Karno diangkat menjadi Presiden RI.
-
21 Juni 1970, hari MInggu Pahing, pukul 19.00 WIB, Bung Karno menghembuskan nafas terakhir di RS Gatot Subroto. Setelah sekian lama menderita sakit gagal ginjal dan dikarantina di Wisma Yuso. Bung Karno meninggal pada usia 69 tahun.
Nilai-nilai keteladanan dari Ir.Soekarno : 1. Selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
Pada saat proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Soekarno dan tokoh kemerdekaan Indonesia lainnya mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat demi keutuhan bangsa dan negara Indonesia yang baru berdiri. 2. Meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.
Meskipun masing-masing tokoh memiliki pendapat yang berbeda-beda namun akhirnya Soekarno dan tokoh bangsa lainnya dapat menghasilkan keputusan bersama yang diterima & dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. 3. Memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan.
Soekarno
dan
tokoh
bangsa
lainnya
kebersamaan yang merupakan kekuatan
memiliki
semangat kekeluargaan
dan
batin dalam merebut kemerdekaan dan
menegakkan kedaulatan rakyat. 4. Berani dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
Soekarno terkenal sebagai orator yang ulung. Pidato-pidato mampu membangkitkan semangat rakyat untuk berjuang merebut kemerdekaan. Dengan tuduhan menghasut rakyat untuk memberontak, pada akhir Desember 1929 Soekarno ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara. 5. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
Perumusan dasar negara Indonesia merupakan hasil kerja keras yang melibatkan banyak tokoh diantaranya Soekarno. Beliau berjuang keras tanpa kenal menyerah dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih dan penuh semangat untuk merumuskan dasar Negara.