Shalat, Sabar dan Syukur i
تِ َايّئ ْس من و ،ِاُ ف َْ أ ِ ور ْش منِِ ال ب ذ ع و ،هْفغْ و ،يعْ و ،ده ْحِ ل ْدح إ و ،لَ إ ََإ َأ دْ ش َأ و ،َ ِاَ َ ْض ْ ن م و ،َ مضَ َ ل هْد ْ ن م ،ِااَْأ رس و ده ْ ًد ح م َأ دْ ش َأ ( ْمْ َْ أ و إ ن َ و ِقَا ل ُق مآ ن ا َأ )ا :ى :ىعا َا ا وج ْو ا زْ م َ خ ٍو ة د و ف نْم ُ ك ََقخ ُك بر ُق ا َأ )ا :ا:ضًا َْ أ َا و ُْ يْك َ َا ل إ اْ ر َ و ب ُ ء ل ُق و اء و ًثَ جا ا رْ م ب (اير ْو ُ كاْ َ أ ْ ُك َْ ْص دسد ْ َ ُ و ل ُق آم ن ا َأ ا ) :َ َ ج َج َ و (اظي ًز ْ َ َازْ د َق َ َْ س ر و ل ط ْ ن م وْ ُ بكُْذ ُ َكْ فْغ و ،س و َْي ل ىٍد مح ْد ْ د ْخي و ،ِل َ َ َ َ ك نْ َ أ َ :عْد ا بَمأ ِار ىٍ ََ ُ و ،ٌََ ٍ ْ بد ُ و ،ٌْبدٍ َ ْدحم ُ و ،ا َا حْد م ْرم ش Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Kembali dari mimbar jum'at ini kami mewasiatkan kepada diri kami pribadi dan jama'ah sekalian untuk bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Dan marilah kita bertakwa kepada Allah di dalam kehidupan dunia yang fana ini terutama saat menempuh seluruh ujian yang menerpa kita, sebagaimana disebutkan dalam salah satu firman Allah ,
ْ ْ لۚ ًحسنعمْ َأ ْ ك ْ ْ ْ ٰ َ ّ ي أ و ب ة و ٱ ت و م ٱ ق خ ى ٱ ِ ِ َ ُ ُ َ ُ ُ َ َ َ َ ّ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ
(Dialah Dzat Yang) Menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. (Q.S. Al-Mulk: 2)
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Perjalanan hidup manusia merupakan ujian, bahkan lautan ujian. Ada ujian yang bersifat ijbari (yang tidak bisa dihindari), yang mana mau atau tidak mau, suka atau tidak suka ujian itu akan tetap menimpanya. Ada pula ujian yang bersifat ikhtiari, yaitu seorang hamba dapat memilih untuk mengambil ujian itu atau tidak mengambilnya. Kefakiran, kemiskinan, musibah di jalan, sakit atau kematian adalah ujian ijbari. Sedangkan puasa, zakat, jihad dengan segala kesulitan yang mengikutin mengikutinya ya adalah adalah ujian ikhtiari. Dan semua semua perin perintah tah dan larang larangan an dalam dalam syari'a syari'att merupakan ujian ikhtiari. Ujian yang dihadapi manusia datang silih berganti. Kadang seorang dapat sabar terhadap ujian kefakiran kefakiran,, menghada menghadapinya pinya dengan dengan kesunggu kesungguhan han usaha usaha dan tidak kehilanga kehilangan n prasangk prasangkaa baik kepada Allah . Namun, ketika Allah mengubah bentuk ujiannya dengan memberinya nikmat harta yang melimpah. Belum tentu dia berhasil melewati ujian tersebut dan belum tentu dia menunaikan hak harta tersebut.
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Kadang dalam satu waktu, seorang hamba harus menghadapi beberapa ujian secara bersamaan. UjianUjian-uji ujian an itu menunt menuntutn utnya ya untuk untuk membe memberi ri jawaba jawaban n dengan dengan sikap sikap yang yang berbed berbeda, a, meski meski hakikatnya hanya ada dua jawaban: syukur atau sabar. Dan terkadang dalam satu waktu dua jawaban itu dituntut sekaligus. Amirul Mukminin Umar bin Khattab berkata, “Sekiranya syukur dan sabar itu dua ekor unta, maka aku tidak peduli dengan unta yang mana aku akan mengendarai (untuk menuju tujuan).” Berbagai ujian akan terus menemani seorang hamba dalam hidupnya, hingga hamba tersebut su'ul khati khatima mah h mengha menghabis biska kan n jatah jatah waktun waktunya. ya. Apakah Apakah kehidu kehidupan pannya nya berak berakhir hir dengan dengan su'ul (wal-'iyadzu billah) atau husnul khatimah (dan mudah-mudahan kita termasuk di dalamnya) atau dikaruniai-Nya kemuliaan kesyahidan. Allah Yang Maha Bijaksana telah memberikan petunjuk terbaik dalam menjalani ujian-ujian tersebut, dengan memberikan salah satu cara yang terbaik dalam mengimplementasikan syukur atau sabar. Cara tersebut adalah dengan shalat. Allah telah memberikan keterangan tentang shalat yang berkaitan dengan kesyukuran atas anugerah nikmat yang diberikan-Nya, seperti yang tersirat dalam f irman-Nya,
ْ ْ ْ ْ ْ ْ وَهُ َ ئَِشاَ َّ إِر َ ٱَ َ ِّ رَ ِ ِّ صَ َرفَ ثَكو ٱ ـ ٰ ط ع َ َ َ َ ََآأ ّْإِ ُ َ َْ ٱ
Sungguh, Sungguh, Kami telah telah Memberi Memberimu mu (Muhamma (Muhammad) d) nikmat nikmat yang banyak); banyak); maka laksanak laksanakanla anlah h shalat karena Tuhan-mu, dan berkurbanlah (sebagai ibada dan mendekatkan diri kepada Allah); Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (Q.S. AlKautsar: 1-3)
Demikian Demikian pula dalam sebuah sebuah riwayat riwayat dari Aisyah Radhiallaahu'anha bahwa Nabi selalu bangun malam untuk menunaikan shalat sampai-sampai kedua kaki beliau bengkak. Maka beliau Mengap gapa a engka engkau u lakuka lakukan n ini wahai wahai Rasul Rasulul ullah lah,, (Aisyah Radhiallaahu'anha) bert bertan anya ya,, “ Men bukankah Allah telah mengampuni mengampuni kesalahan Anda baik yang sudah lampau maupun yang akan datang?” Lalu beliau menjawab,
“Salahkah aku jika manjadi hamba yang bersyukur?” (H.R. Muslim)
ًر ْ ُ ك ش ًْد ُ ْ ُ َ أ َ َ َ أ
ْ ْ ٌ ْ ٰ َ ِِ ـٰ َ ٱ َعَ إَِّة َ بِك ا إ ة ۚ و ص ٱ ص و َ َ ََّ ِ َ ِ َ َّ َ ِ َّ ِ ۟ ُ ِ َ ٱَ َ وُ ج ِ َٰ ِ ْ َإِ ْ ََُّأَ ْ ِ َِّ ۟وُ ـٰ َُّ ْ ََُّأَ وُّ ُظ يَ نَ يَِّٱ
Berkaitan dengan sabar dalam menghadapi musibah, maka Allah telah berfirman,
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhan-nya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Q.S. Al-Baqarah: 45-46)
ْ ْ ْ ْ ٓ ْ ْ ۟وَُ َنءَ يَِّاٱََُّ ـٰ يَ َ رُ ُ َََ ِ۟رُ ُ ٱشَ ُر ُذَ أِرُ ُذَف
Demikian pula dengan firman Allah ,
ْ نَ يِ ِ ـٰ صَّ ٱ َ َ ََّ ٱَّ إِةِۚوٰ َصَّ ٱَ ِ صَّ ِ ۟وُ ِ َ ْ ٱ
Maka Maka ingatl ingatlah ah kepada kepada-Ku -Ku,, Aku Aku pun akan akan Ingat Ingat kepad kepadamu amu.. Bersy Bersyuku ukurla rlah h kepada kepada-K -Ku, u, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang orang-orang yang sabar.(Q.S. Al-Baqarah: 152-153)
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Demikianlah bahwa shalat merupakan perwujudan yang paling nyata atas sikap sabar dan syukur. Sebag Sebagaim aiman anaa pula pula dalam dalam kehid kehidupa upan n di dunia dunia yang yang berput berputar ar bagai bagaikan kan roda, roda, suatu suatu saat saat kita kita mendapatkan musibah setelah itu mendapatkan nikmat, demikian seterusnya. Maka sikap sabar dan syukur akan tetap selalu kita butuhkan dan selama itu pula shalat akan tetap bernilai penting. Hal ini telah tersirat dalam firman Allah ,
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ صَ َف َ رغَ َفَذَِف ً ُ ُ ِ ُ ٱ َ َ َّ إِ ً ِ ُ ٱ َ َ َّ َِف ٰ ْ ْ غَ َف َ ِّ َ َإَِ
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan; sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja kerjas (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhan-mu lah engkau berharap. (Q.S. Al-Insyirah: 5-8)
إ ه و ْفغَاس ِ اتْ و ْ ِا وْ ُ َك و ل ْفغْس َأ َ ْ َ ُ ْ ُ َ أ ْي ر ُ فغ Khutbah Kedua
خا ًد مح َأ دْ ش َأ و ، ح ِا ص و ل إ َإَ َ أ دْ ش َأ و ، عا ّ ِر ل ْدحَ ِيْبإ َى آ ْ ي اَ ٍ دمح َى آ ٍو د ح م َى ، ْس ِو ياءَْ ،يد م يد إ يِيْبإ َى آ ارا بَ ٍ دح م ى آ وٍد حَى م ْ ِ بار و ،عْد ا بَمأ Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumulah, Hikmah terbesar dalam penyertaan shalat dalam sabar dan syukur adalah agar seorang hamba dapat bermunajat langsung kepada Allah dalam mengadukan setiap ujian yang menimpanya. Karena shalat adalah media yang langsung menghubungkan antara seorang hamba dengan RabbNya sehingga dengan shalat tersebut seorang hamba akan mendapatkan bimbingan dan arahan serta merasakan kesempurnaan rasa syukur dan sabar atas setiap ujian yang menimpanya. Munajat kepada Allah dalam shalat akan menghilangkan kegalauan, keresahan, kegelisahan akibat ujian yang berupa musibah. Demikian pula shalat akan menghilangkan sifat-sifat angkuh, sombong dan berbangga diri yang disebabkan oleh ujian yang berupa nikmat dunia atau keta'atan.
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kekuatan untuk menjalani ujian-ujian dalam kehidupan ini dengan shalat, sabar dan syukur. Dan semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua untuk menjadikan ketiganya sebagai amalan tetap sampai maut menjemput kita.
إ ْي ِْبإ َى آ و ِيْب َى إ َْي اَ ٍد مح َى آ ٍو د مح َى َى آ و ِي ْبَى إ ا بَ ٍ د مح َى آ وٍد حم َى ْ ب ،يد م د ي .يد م يد إ ْي ِْبإ ،ِت ْ م ْو ْ ِم ياءْ َ َ ،ِ اتْ و ْْ و ،ِاتمْؤ و ْمؤ ْ ف .ِت. د ي ي م َ يس إ .ىغ و ا َافع َى وق و د َُْ اإ .ا .ا ْ َ أ إ ْ ر ْدَْ نَا مْ و ا ْ دذ إ دْع ا ببُ ُ َ .يكح ع ْ َ أ ا إبَا ر ْ فو ووَ َف ن ْ اْع َ ابر . عا ِر ل ْدح و ،ِار َ ا و ةخ ى و ْ د ى ِاء بر
i
Diadaptasi Diadaptasi dari dari Rubrik Ruhiyah Ruhiyah,, Majalah Majalah Islam ar-risala ar-risalah h No. 96/Vol. 96/Vol. VIII/12 Jumada Jumadall Akhir – Rajab 1430 1430 H/Juni H/Juni 2009