Istighfar dan Taubat, Kunci Rizki *
تِ يئاَّس ْمن و، ا ِ فُأَْ رِو ش نْ م ِبال ذع و،،ه ف ْغ ْ و، يع ْ و،،ده ْح ِدل ْ ح إ و،،ل َ إ َإ َ َأ د َْأش و ، َ ِا َ َ ضْ ْمن و، َ ض م َ َ ل ه د ْ ْمن ، ا ِا ْأَ س ر وده ْ دً ح م َأ د ْأشَ ( ْ م ْ ْأَ و إ ن َو ِاقَ ل ُق ن آم ا َا أ) :ى :ىاع اَ ا وج ْزو ا ْم خَ وٍدة و ف ن م ْ كُ قَ خَ كُ ب رُق ا َا أ) :ا:اًضْأَ َاو ْ كُ يَْ َا ل إ اْر َ و بءُ ل ُق واء و ً ثَ اجا ر ْم ب (ا ير و ْ كُ اْ أَ ْ كُ َ ْ صْ ددد س َْ ُ و ل ُق ن آم ا َا أ ) : َ َ ج ج َ َ و (ا يظ ًز ْ َ ز َادْ قََ َْ س ر ول ط ْمن و ْ كُ بُذ ْ كُ َ ْف ْغ و، س و َْي ل ى ٍد ح م دْ ْد يْخ و،،لِ َ َ َ كَ ن َْأ َ:د:د عْب امَأ ِار ى ٍََ ُ و ،ٌ َ َ ٍ ْبد ُ و ،ٌ ْبد ٍ َد ْمح ُ و ، ا اَد ْمح ر ْم ش Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Dalam kesempatan yang berbahagia ini, tidak lupa khatib menyampaikan nasehat takwa. Takwa dalam dalam arti arti yang yang luas, luas, yaitu yaitu melaks melaksan anaka akan n selur seluruh uh syari'a syari'att Islam Islam dalam dalam semua semua sendisendi-se sendi ndi kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah agar kita masuk ke dala dalam m agam agamaa Isla Islam m seca secara ra kaffah (kesel (keseluru uruhan han), ), tidak tidak sepert sepertii orangorang-ora orang ng Yahudi Yahudi yang yang melaksanakan ibadah yang disenangi namun tidak mengerjakan ibadah tidak disenangi. Termasuk yang diinginkan dalam syari'at Islam ini adalah bertakwa dalam mencari rizki. Paling tidak ada beberapa alasan mengapa hal ini begitu penting untuk diangkat, yaitu karena kita semua tidak terlepas dari bekerja atau mencari rizki untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian garagara gara kesibu kesibuka kan n beker bekerja ja atau atau mencar mencarii rizki rizki terseb tersebut, ut, banya banyak k umat umat Islam Islam yang yang lalai lalai terha terhadap dap kewajiban utama yaitu beribadah kepada Allah , atau karena sibuknya sampai lupa akhirat. Oleh Oleh karen karenaa itu perlu perlu penjel penjelasa asan n agar agar kita kita mempun mempunyai yai pijaka pijakan n yang yang benar benar dan tidak tidak salah salah langkah. Bahwa harta dunia bukanlah tujuan akhir. Bahwa soal rizki itu soal takdir. Allah telah mengatur semuanya. Kita ikuti saja petunjuk Allah , jangan sampai kita menjadi orang yang “hubbud-dunya” (cinta dunia). Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, Seperti kata orang, harta itu semakin dikejar, semakin menjauh. Meskipun kita bekerja keras membanting tulang sampai lupa daratan, kalau sudah ditakdirkan “sedikit” itu rizki kita, maka yang kita peroleh adalah yang “sedikit” itu. Ada pula pepatah mengatakan, “tak kan lari, gunung dikejar”.
Tetapi, bila kita tahu kunci-kunci rizki dan beriman yakin akan takdir, maka kita akan bekerja dengan giat dan tetap tekun pula beribadah kepada Allah , serta berharap limpahan berkah dari Allah . Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, Selain takwa, tawakkal dan silaturrahim, hal lain yang merupakan sebab terbukanya pintu rizki adalah istighfar dan taubat. Dalil syar'inya adalah firman Allah tentang Nuh yang berkata kepada kaumnya,
ْ ْ ْ ْ ْ ءَ َ للَّ ٱ ِ سللِ ُ ي راً للَّ غَ نَ كللَۥُهَّ إِ للم بَّرَ ا۟وُ ِ َتٱسللُ للُق َف ُ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ٰ ً تٍ لَّٰجَ م ي و ب و أ ب م ك د ي و ا ر ا ر د م َ ِّ ُ َ عَ ُ َّ َ َ َ َ ِ َ َ ٍ َ َ ِ ُ ِ ُ َ ْ ْ ْ ْ اً لٰ َ َ م ُ َّ َ يَ وَ
“ Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan mebanyakkan mebanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12) Imam al-Qurthubi berkata, “Dalam ayat ini –juga yang disebutkan dalam surat Hud ayat 52– merupakan merupakan dalil yang menunjukkan menunjukkan bahwa istighfar istighfar merupaka merupakan n salah salah satu sarana meminta meminta diturunkannya rizki dan hujan.”
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata, “Maknanya, jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepada-Nya dan senantiasa menaati-Nya, niscaya Dia akan memperbanyak rizki kalian dan menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan untuk kalian, kalian, memperban memperbanyak yak harta dan anak-ana anak-anak k untuk kalian, menjadika menjadikan n kebun-ke kebun-kebun bun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun itu untuk kalian.” Demiki Demikian an pula pula Amirul Amirul Mukmi Mukminin nin Umar Umar bin Khatta Khattab b juga juga berpe berpegan gang g denga dengan n apa yang yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut ketika beliau memohon hujan kepada Allah . Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, Allah juga berfirman,
ْ ٓ ٰ ْ ْ ْ ْ ْ ً ً ٍ جَ َ َإَِ حَ لٰ َ َّ م ي ه إ ا ب ث م ب ر ا و س ِ ِ ِ ُ ّ َ ُ َِ ۟ ُ ُ َُّ ُ َّ َ ۟ ُ َ نٱِ َوَ ْ ْ ْ ْ ً ْ ْم ع خ ف ا ن إ و ۥ ض ف ض ف ى ذ ك ؤ ي و َ ّ َ ّ ُ َ َ ُ َ َ َِِّ ۟ َ َ ِ َۖ ُ َ َ ٍ َ ِ ُ ِ ُ َ ّ َ ُّ ٍ ِكَ ٍ ْ ي َ َ اَ عَ
kepada-Nya. (Jika kamu “ Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. mengerjakan yang demikian) niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, ditentukan, dan Dia akan memberi memberi kepada tiap-tiap tiap-tiap orang orang yang yang memp mempuny unyai ai keuta keutamaa maan n (bala (balasan san)) keut keutama amaann annya ya.. Jika Jika kamu kamu berpal berpalin ing, g, maka maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa di hari kiamat.” (QS. Hud: 3)
Pada ayat tersebut terdapat janji dari Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan, berupa kenikmatan yang baik kepada orang yang beristighfar dan bertaubat. Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah buah dari istighfar dan taubat. Yakni Allah memberi kenikmatan kepada kalian dengan berbagai manfaat berupa kelapangan rizki dan kemakmuran hidup, serta Allah tidak akan menyiksa kalian sebagaimana yang dilakukan-Nya terhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum kalian.” Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Abbas , ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,
م ْن َز را وًج ْ م ْي ُ نْ م ا وًج َ ُنْ م َ ل َ ع جارَغفْ ْسِ ( َث )َ َ نْ م ِ ْح َ ُ يْ Barangsiapa melanggengkan (memperbanyak) istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya “ Barangsiapa Allah Allah akan menjadi menjadikan kan untuk untuk setiap setiap kesediha kesedihannya nnya jalan jalan keluar, keluar, dan untuk untuk kesempi kesempitann tannya ya kelapangan, dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari arah yang tidak disangkasangka.” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, an-Nasa`i, Ibnu Majah dan al-Hakim)
Dala Dalam m riwa riwaya yatt ters terseb ebut ut Nabi Nabi meng mengab abar arka kan n bahw bahwaa oran orang g yang yang memp memper erba bany nyak ak atau atau membiasakan istighfar akan mendapat tiga keuntungan, yaitu: diberikan jalan keluar dari setiap kesedihan atau kesusahan, diberi kelapangan dari setiap kesempitan dan diberi rizki oleh Allah Yang Maha Memberi Rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, tidak diharapkan pun tidak pernah terbetik dalam hatinya.
إوه ف ْغ اسَ تِ ا ْ و ْ ِا و ْ كُ َ و ل ف ْغ َْأس َ ْ َُُ ُْ أَ يْ رفُغ Khutbah Kedua
ا خًد ح م َأ د َْأش و ، حِاص ول إ َإ َ َأ د َْأش و ، اع ّ ر ِدل ْ ح َ يِ ْإب آ َى ْي اَ دٍ ح م آ ىَ وٍد حَى م ، س ْ وِياء َْ ،،د يم يد إ يِ ْإب آ َى ر اا بَ دٍ ح م آ ى وٍد حى مَ ْرِبا و عدْب امَأ Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, Pada khutbah pertama, disebutkan beberapa dalil dari al-Qur`an kemudian hadits Nabi bahwa istighfar dan taubat adalah salah satu sebab dibukanya pintu rizki oleh Allah . Betapa agungnya nilai istighfar dan taubat itu. Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa para ulama berkata, “Bertaubat dari setiap dosa hukumnya wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Allah , maka syaratnya ada tiga: hendaknya ia menjauhi maksiat tersebut, kemudian harus menyesali perbuatan (maksiat)nya dan ia harus berkeinginan (kuat) untuk tidak mengulanginya lagi.
Jika Jika salah salah satun satunya ya hilang hilang,, maka maka taubat taubatnya nya tidak tidak sah. sah. Jika Jika taubat taubat itu berkai berkaitan tan dengan dengan hak hak manusia, maka syaratnya ada empat, yaitu ketiga syarat tersebut di atas, lalu ditambah yang ke empat, yaitu: hendaknya ia membebaskan diri dari hak orang tersebut. Jika berbentuk harta benda atau sejenisnya maka ia harus mengembalikannya. Jika berupa had (hukuman), tuduhan atau sejenisny sejenisnya, a, maka ia harus harus memberinya memberinya kesempatan kesempatan untuk untuk membalasn membalasnya ya atau meminta maaf kepadanya. kepadanya. Jika berupa ghibah (menggunjing), ( menggunjing), maka ia harus meminta maaf.” Adapun istighfar, sebagaimana diterangkan Imam ar-Raghib al-Ashfahani ialah meminta ampun Mohonlah h ampun ampun kepada kepada dengan dengan ucapa ucapan n dan perbu perbuata atan. n. Firman Firman Allah Allah yang yang artiny artinya, a, “ Mohonla Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun,” tidaklah berarti bahwa diperintah meminta ampun hanya dengan lisan semata. Tetapi dengan lisan dan perbuatan (sebagai bukti). Bahkan dikatakan, bahwa beristighfar hanya dengan lisan tanpa disertai perbuatan adalah pekerjaan para pendusta. Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, Karena itu, siapa yang ingin memperoleh ampunan dari Allah , dan mengharapkan rizki yang berkah, hendaklah ia bersegera untuk memperbanyak istighfar, baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan. Dan hendaknya kita waspada dari melakukan istighfar yang sebatas dengan lisan tanpa perbuatan, sebab itu pekerjaan para pendusta. Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang suka beristighfar dan bertaubat dengan benar, dan senantiasa membimbing kita ke jalan-Nya yang benar. Amin ya rabbal 'alamin.
إ ْيِ ْإب آ َى و يِ ْإب َى ْيَ ا َ دٍ ح م آ َى وٍد حى مَ آ َى و يِ ْإب َى ا بَ دٍ ح م آ َى وٍد حى مَ ْ ب ،يدم يد .د يم يد إ ْيِ ْإب و يْخ ُ ىَإ ْ د و ْ ِ ى َم اَق ْسِ ْ طَْأ و اِرم ُأةََ و ْ ْ َأ و ا ْح ْ أَ ة ْد ي م ا إِرم ُأة َ ِطيع ا م ع ج ى غ واَعف و ىَق و د َُ ْ ا إ ا ْأَ إ ْر ْد َ نْ م ا َ ْ ا و ْد إذ دْبع ا ب ُُ َ كي ح ع أَْ ا إب ا رَ ْف و و فََ ن ْ ا ع ْ َا بر . اع ِ رد ل ْ ح و،،ِار َ ا و ة خ ى و ْد ى ا ِء بر
*
M. Mujib Ansor, Ansor, SH, Rubrik Rubrik Khutbah Khutbah Qiblati Qiblati edisi 01 tahun tahun V, hal 40 – 43; dengan beberapa beberapa perubaha perubahan n redaksi redaksi kalimat