خطبة عيد الفطر
Khutbah Idul Fitri 1440 H.
RAMADHAN MEMPERSIAPKAN BEKAL UNTUK KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN Oleh : Moh. Sopian Kamsuri
Disampaikan Pada Shalat Idul Fitri 1440 H
Mushalla Ar-Ridha Pematang Pengantin, Mulia Kerta, Ketapang
Ramadhan Mempersiapkan Bekal Untuk Kehidupan Setelah Kematian Oleh : Mohammad. Sopian MA
السالم عليكم ورمحة هللا وبركاته هللا أكبر ( )x9ل إله إلا هللار وهللار أكب ،هللار أكبر ولل الم رد ، يب ال ادعوات ,رفي رع ال ادرجات ,و رهو الاذي ي قب رل التا وبة الم رد لل بنعمته تتم ال ا صال ر ات ,رم ر
سموات ,ورمنز رل الآليت ,و رهو الرنا وخال رقنا سيئات ,رفي رع ال ا عن عباده وي ع رفو عن ال ا ورازقرنا وليس لنا رب سواهر. أشه رد أن ل إله إلا هللار وحدهر ل شريك لهر ،وأشه رد أ ان رم امدا عب ردهر ور رسولرهر ،أ ادى المانة ,وب لاغ الرسالة ،ونصح الرامة ،وجاهد ف هللا ح اق جهاده ،وتركنا على الح رجو الب يضاء ،لي لرها كن هارها ل يزي رغ عن ها إلا هالك . اللا ره ام صل على حبيبنا الرصطفى الكرْي رم امد ابن عبد هللا سيد الررسلي وعلى آله وصحبه أجعي ,والتاابعي وَتبع التاابعي ومن تبعهر ِبحسان إَل ي وم ال ادين ,ع اما ب ع رد : ف يا أي ها ال رمسل رمون ،أروصي ركم وإ ايي ن فسي بت قوى هللا وطاعته ف ركل وقت لعلا ركم ترفل رحون .قال تعاَل { :يأي ها الاذين آمنروا اتا رقوا ا اَّلل ح اق ترقاته ول َتروتر ان إلا وأن ترم رمسل رمون}.وقال ف آية أرخرى :ي أي ها الاذين آمنر وا اتا رقوا هللا و لت نظرر ن فس ما ق ادمت لغد واتا رقوا هللا إ ان هللا خبْي با ت عملرون .صدق هللار العظي رم وصدق ر رسولرهر الناب الكرْي و
َن رن على ذلك من ال ا شاهدين و الم رد لل رب العلمي .
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jama’ah mushalla Ar-ridha sidang shalat idul fitri 1440 H yang dimuliakan Allah. Sejak kemarin sore, sampai pagi hari ini , di mushalla Ar-Ridho kebanggaan kita ini, di masjid dan mushalla-mushalla yang lain, di rumah dan di tanah-tanah lapang, di kota-kota besar dengan bangunan gedung-gedung pencakar langit sampai ke pelosok perkampungan yang indah dengan pemandangan alam dan sawah-sawah yang terhampar luas, tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, mengemomandangkan takbir, tahmid, tasbih dan tahlil. Bahkan menggema di seluruh penjuru dunia, semuanya bertakbir membesarkan Allah, bertahmid memuji Allah, bertasbih mensucikan Allah dan bertahlil meng-esa-kan Allah swt. Hati-hati kitapun menjadi bergetar dan terharu, bahkan menangis dan menitikkan air mata mengingat akan kemahabesaran Allah, Dzat yang telah menciptakan dan menghidupkan kita dari rahim kedua orang tua kita, dzat yang telah memberi kita hidup, memberi kita umur panjang, rahmat dan hidayahnya, dzat yang mencurahkan kasih sayang dan nikmatnya tanpa bisa dihitung, dan dzat yang pada akhirnya akan mencabut nyawa kita dari jasad-jasad kita, untuk sebuah pertanggungjawaban. Ma’asyiral muslimin/mat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah. Allahu akbar…yang kita kenal dengan istilah takbir, mengandung arti bahwa Allah Maha besar, maksudnya bahwa kita para manusia, apapun jabatan dan pangkatnya, semewah apapun harta rumah dan kendaraan yang kita miliki, setinggi apapun gelar pendidikan yang telah kita raih, setaat dan sesoleh apapun kita, semuanya kecil dan kerdil dimata Allah. Manusia, hewan, tumbuhtumbuhan, gunung, langit dan bumi, para malaikat, Nabi, setan dan jin, , apapun itu yang namanya makhluk ciptaan adalah kecil. Hanya Allah satu-satunya dzat yang maha besar dan, di tangan-Nya tergenggam nasib seluruh makhluk, dalam kuasa-Nya semua kehidupan makhluk di atur dan dikendalikan, dalam kuasa-Nya nafas-nafas menetap dalam jasad kita dan dalam kuasanya pula nafas-nafas kita akan tercabut. Takbir ini harus selalu terucap dari lisan, tertancap kokoh dalam hati sanubari, dan dibuktikan dalam perbuatan masing2 kita sepanjang usia kita. Kesadaran ini akan mengikis habis anggapan bahwa kita lebih besar, mulia dan lebih terhormat dari saudara-saudara kita yang lain, karena menganggap orang lain lebih rendah, lebih hina, merupakan sikap sombong dan takabbur. Ingatlah bahwa Kesombongan ini yang telah membuat iblis menjadi makhluk terkutuk
dan terusir dari syurga dan akan kekal selama-lamanya dalan neraka, karena mengganggap dirinya yang diciptkan allah dari api lebih mulia dan lebih bermartabat dari Nabi Adam as yang diciptakan Allah dari segumpal tanah, sehingga membuat iblis enggan dan tidak mau memberi sujud penghormatan kepada Nabi Adam As. Kesombongan Iblis tersebut Allah abadikan dalam QS. Ala’rof: 12 :
قال ما من عك ألا تس رجد إذ أمرترك قال أن خْي منهر خلقتن من نر وخلقتهر من طي
Kata iblis : saya lebih baik dari adam, karena engkau ciptakan aku dari api sementara engkau ciptakan adam dari tanah “ Dalam hadits riwayat Imam Muslim Rasulullah bersabda:
إ ان ال ار رجل ريب أن: ف قال ر رجل."ل يد رخ رل الناة من كان ف ق لبه مث قال ذ ارة من كب ، بط رر الق: الكبر. إ ان هللا جيل ريب المال: ون علرهر حسنة؟ ف قال،ي ركون ث وبرهر حسنا ط النااس "رواه مسلم وغم ر
"Tidak akan masuk kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. Lalu ada yang bertanya: Bagaimana jika seseorang sangat senang kepada baju dan sandal yang bagus ? maka beliau berkata: sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". HR Muslim. Ma’asyiral muslimin/mat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah. Laa ilaha illallah…yang kita kenal dengan istilah tahlil atau kalimat tauhid mengandung arti : tiada tuhan yang patut disembah dan dimintai pertolongan kecuali Allahswt. Ini adalah unkapan tauhid bahwa hanya Allah satu-satunya dzat yang pantas disembah dan dimintai pertolongan, tidak beranak dan tidak ada yang menyerupai Dia. inilah yang membedakan konsep ketuhanan kita dari konsep keyakinan agama-agama lain. Subhanallah ‘amma yusyrikun, Maha suci Allah dari semua yang mereka persekutukan, dan tiada Tuhan yang patut disembah dan dimintai pertolongan selain Allah. :
ِ ي َْ إِ اَّي َك نَ ْعبُ ُد َو إِ اَّي َك نَ ْستَع
:
“Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan” Ma’asyiral muslimin wal muslimat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah.
Walillahil hamd…yang kita kenal dengan istilah tahmid, menagndung arti : hanya milik Allah segala puja dan puji. Tiada kata yang layak untuk kita ucapkan setiap saat selain ungkapan “ Alhamdulillahi rabbil ‘alamien “ segala puji bagi Allah Tuhan sekalian Alam. Terucap dari dasar hati kita dengan penuh sadar, dari mulut kita dengan jujur dan kita buktikan melalui ketaatan dan ibadah kepada Allah swt, seperti menjada shalat lima waktu, berpuasa, membayar zakat, berinfaq, menghadiri majilis ta’lim, bahkan haji kebaitullah bagi kita yang diberi kelapangan rizki, atau ibadah lainya. itu semua adalah bukti syukur kita kepada Allah swt. Karena Allah tidak pernah berhenti memberikan nikmat dan karunianya kepada semua makhluknya di langit dan di bumi, baik yang shaleh maupun yang durhaka, yang muslim maupun kafir, nikmat itu terus mengalir tanpa henti. Terutama sekali nikmat Iman, Islam dan kesehatan selama bulan ramadhan, kedua nikmat inilah yang membuat kita begitu kuat menyelesaikan ibadah puasa sebulan penuh. Membuat kita begitu sabar menjalani hari-hari selama ramadhan dengan rasa lapar dan haus, membuat kita begitu ikhlas menjalani ibadah shalat lima waktu, tarawih, dan shalat witir berjmaah, membaca dan tadarus al-Qur’an, tahajjud, makan sahur dan ibadah lainnya. Membuat kita bersemangat memperbaiki akhlak dan perilaku kita selama ramadhan, semoga semua ibadah yang baru saja selesai kita lakukan pada bulan ramadhan menjadi ibadah terbaik kita, menjadijakan kita orangorang yang bertaqwa, diterima di sisi Allah sebagai tabungan dan bekal untuk kehidupan akhirat kita yang kekal, yang kebahagian dan kesengsaraannya, syurga atau neraka, sangat ditentukan oleh ibadah dan amal kebajikan kita selama hidup didunia. Alllah Swt berfirman dalam surat : al-Qari’ah ayat 6-11.
و أ اما من خ افت موازي نرهر فأرمهر. ف رهو ف عيشة اراضية. و أ اما من ث رقلت موازي نرهر . نر هامية. وما أدراك ماهية. هاوية Artinya : maka adapun orang-orang yang lebih berat timbangan kebaikannya maka dia berada dalam kehidupan yang menyenangkan [dalam syurga]. Dan adapun orang-orang yang lebih ringan timbangan kebaikannya . maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah. Dan taukah kamu apakah neraka hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas. Ma’asyiral muslimin wal muslimat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah.
Melalui ibadah ramadhan yang baru saja kita selesaikan, Allah ingin agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa hingga kita layak dan pantas menjadi penghuni syurga-Nya, sehingga selama ramadhan kita dilatih dan dididik menjadi orang-orang yang pandai mengunakan nikmat umur panjang dan kesehatan untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan akhirat. Dengan memperbanyak dan memperikhlas ibadah-ibadah kita. Seperti shalat lima waktu, shalat tarawih, zakat, puasa, membaca al-qur’an, berbagi makan untuk berbuka dan ibadah-ibadah yang lain. Hal ini agar kita tidak tertipu dengan keindahan dan kelezatan dunia yang sesaat dan sebatas umur kita, sehingga umur kita yang panjang ini tidak hanya digunakan untuk mencari uang untuk makan makanan lezat, membangun rumah-rumah mewah, kendaraan mahal, perhiasan indah dan lupa mempersiapkan bekal untuk hidup di dalam kubur sampai kita dibangkitkan di hari kiamat, kitapun lupa mempersiapkan bekal kita untuk melintasi sirath penghubung antara syurga dan neraka, kitapun lupa mempersiapkan bekal untuk hidup abadi di akhirat. Rasulullah saw memperingatkan dalam haditsnya :
الص احةر والفراغر:نعمتان مغبر ون فيهما كثْي من النااس
“ ada dua nikmta yang banyak manusia tertipu oleh keduanya, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang “ (HR. Bukhari) Sungguh benar apa yang katakan oleh rasulullah saw, kenyatan di sekitar kita menjadi bukti, betapa banyak manusia yang enggan dan lalai mempergunakan kesehatan dan waktu luang yang mereka miliki untuk mempersiapkan bekal munuju alam kubur dan kehidupan akhirat. Sebab mereka telah silau oleh keindahan dan kelezatan dunia. Padahal setiap manusia akan dimintai pertanggung jawaban tentang umurnya untuk apa dia gunakan, apakah untuk hal-hal yang bermanfaat atau untuk sesuatu yang sia-sia? apakah digunakan untuk kebaikan dan ketaatan atau malah digunakan untuk kemaksiatan dan kedurhakaan? Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Atturmudzi dijelaskan bahwa rasulullah saw bersabda :
ل ت رزو رل قدما عبد ي وم القيامة ح اّت يرسأل عن أربع عن عر رمره فيما أف ناهر وعن شبابه فيما “ أبالهر وعن علمه ماذا عمل فيه وعن ماله من أين اكتسبهر وفيما أن فقهر
“ tidak bergeser kedua telapak kaki anak cucu Adam dari sisi Tuhannya pada yaumul hisab sampai ia selesai mempertanggungjawabkan tentang lima hal : [1]. Tentang umurnya untuk apa ia habiskan [2]. Tentang masa mudanya untuk apa ia pergunakan [3]. Tentang hartnya dari mana ia peroleh [4]. Kemana ia belanjakan [5].dan tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan.
Rasulullah saw bersabda :
والعاج رز من أت بع ن فسهر هواهر,س من دان ن فسهر وعمل لما ب عد الموت الكي ر
Artinya: “Orang yang cerdas dan kuat adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya untuk beramal demi kehidupan setelah kematiannya, dan orang yang bodoh dan lemah adalah orang yang tunduk mengikuti keinginan hawa nafsunya” Tanda hilangnya kesadaran akan datangnya kematian dalam diri manusia tercermin dalam kecintaanya yang keras terhadap harta dan kemewahan dunia yang diburunya siang dan malam, ia pun menjadi beringas melanggar semua aturan Allah demi tercapainya hasrat dunia yang bersifat sementara, Padahal ia tahu semua yang ia kumpulkan pasti akan ditinggalkannya. Allah mengingatkan dengan firmannya :
ح اّت رزررُتر القابر# أل رك رم التاكاثر رر
“Bermegah-megahan dalam soal banyak harta, pengikut, pangkat dan sebaginya telah melalaikan kamu dari ketaatan kepada Allah. Sampai kamu masuk keliang kubur “ Ma’asyiral muslimin/mat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah. Setip hari manusia berlari ke sana ke mari mengusung nafsunya dan tenggelam dalam kesibukan duniawi yang berhasil menjadikannya lupa atau pura-pura lupa akan hakikat mati. Setelah kematian datang barulah sadar bahwa dari Harta yang melimpah, rumah mewah, suami atau istri, anak, kendaraan, perhiasan dan sebagainya tidak ada satupun yang mau menemani kita di dalam kubur, hanya beberapa helai kain kafan serta amal kebaikan yang ia lakukan selama hidup di dunia yang menemani kita. “ Ketika manusia mati maka ada 3 hal yang ikut mengantarkanya ke liang lahat, tapi hanya satu hal yang mau ikut menemaninya masuk keliang lahat dan 2 hal yang lain lagi pulang dan meninggalkannya, satu hal yang menetap dan menemaninya adalah amal kebaikan yang ia lakukan selama hidupnya, dan dua hal yang pulang dan meninggalkanya adalah hartanya dan keluarganya” Amal kebaikan yang senantiasa kita lakukan karena mengharap pahala dan keridhaan allah yang akan membuat kubur kita yang sempit menjadi terang, berubah menjadi air tak kala kita kehausan, menjadi makanan lezat ketika kita
kelaparan, menghangatkan takkala kedinginan, menjadikan taman-taman indah yang menyenangkan. Tapi sebaliknya, jika selama hidup lupa mempersiapkan amal untuk bekal, Karena kafir kepada Allah, menjadi ahli maksiat, sering meninggalkan shalat, enggan berpuasa dan berzakat, mengadu domba, dan sebagainya, maka kuburnya yang sempit menjadi lebih sempit atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya patah, rusuk kanan menembus perut yang kiri dan rusuk yang kiri menembus perut yang kanan, lantas didatangi berbagai macam ular yang beser sebesr leher unta, d kemuadian makan dagingnya sehingga tidak tersisa daging pada tulangnya, sementara kita tak bias berbuat apa-apa, tak berdaya, pasrah dengan apa yang kita alami sambil meronta-ronta, menjerit, dan meringis karena kerasnya siksa dan pembalsan Allah. Kemudian Allah datingkan padanya malaikat yang tuli, bisu dan buta dengan membawa cambuk-cambuk dari besi. Kemudia mereka memukulinya dengan cambuk-cambuk itu tanpa menghiraukan jeritannya karena dia tuli, tanpa melihat rupa jasadnya karena dia buta, sehingga tidak timbul rasa belas kasihan kepadanya, dan setiap pagi dan sore neraka diperlihatkan padanya. Begitulah setiap hari tanpa berhenti di dalam kubur, sampai kiamat datang kemudian kita dihisab. Ma’asyiral muslimin wal muslimat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah. Khalifah Ali Ra. Di dalam khutbahnya mengatakan : “ wahai hamba Allah, ingatlah mati, ingatlah mati karena kamu tidak bisa menghindar darinya. Bila kamu diam maka ia akan datang menghampirimumu, dan jika kamu berlari maka dia akan mengerjarmu, ia terikat pada ubun-ubunmu. Carilah keselamatan, carilah keselamatan, dibelakang ada kubur yang menungumu, ingatlah… bahwa kubur itu bisa menjadi taman dari taman-taman syurga, dan bisa pula merupakan jurang dari jurang-jurang neraka. Ingatlah bahwa setelah kehidupan dalam kubur akan datang suatu hari yang lebih mengerikan, dimana pada hari itu anak-anak kecil rambutnya langsung beruban, orang-orang tua pingsan, ibu yang sedang menyusui anaknya tidak lagi menghiraukan anaknya, semua wanita hamil gugur kandungannya, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tapi karena disebabkan siksa Allah itu sangat keras. Dan setelah itu ingatlah akan adanya neraka yang sangat panas, airnya dari nanah busuk dan timah yang mendidih, di dalamnya tidak ada rahmat Allah sama sekali. “ mendengar khutbah ini kaum muslimin waktu itu menangis tersedu-tersedu membayangkan nasibnya setelah ajal menjemput, lalu syyidina Ali melanjutkan khutbahnya : “ tetapi disamping itu ada syurga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disedikan bagi orang-orang yang bertaqwa, semoga Allah menyelamatkan kita dari siksaan yang pedih, dan memaksukkan kita ke dalam syurga tempat kenikmatan “ rasulullah saw bersabda : Kuburan itu adalah pos [tempat pemberhentian pertama] dari pos-pos akhirat, apabila orang selamat pada pos pertama yaitu kubur maka pos berikutnya [ ketika di padang mahsyar] akan lebih mudah ia lalui darinya, dan sebaliknya, jika ia tidak selamat pada pos pertama maka di padang mahsyar akan lebih sengsara”. Ma’asyiral muslimin wal muslimat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah. Sahabat nabi khalifah usman bin affan ra. Begitu bergetar sekali hatinya setiap kali melewati tanah pekuburan, sering sekali beliau menangis ketika setiap kali melewati pemakaman. Ketika ditanya oleh seorang sahabat mengapa dia menangis, ia menjawab : “ ketahuilah olehmu, bahwa kubur merupakan pintu gerbang penentuan apakah seseorang akan kekal selama-lamanya dalam kebahagiaan ataukah kekal selama-lamanya dalam kesengsaraan dan penderitaan “
Mengingat kematian )
(ذكر املوتadalah salah satu cara menyadarkan diri
agar tidak terlelap dengan gemerlap kesenangan duniawi, menumbuhkan kesadaran yang tinggi bahwa suatu suatu hari kita akan terbujur kaku untuk selama-lamanya di sebuah pusara yang yang tertulis diatasnya nama, tanggal lahir dan tanggal mati kita. Kita sama-sama mengetahui dan menyadari bahwa akhirat merupakan negeri abadi, abadi berarti kekal dan tidak ada akhir atau penghujungnya. Celakanya lagi, kita juga dihadapkan dengan kenyataan bahwa yang menentukan apakah kita akan senang dan bahagia, sengsara atau menderita dalam keabadian itu adalah rekor amal kita di dunia yang hanya sebentar ini, dalam arti lain, meskipun dunia akan tetap ada saratus juta tahun lagi atau lebih, kesempatan kita untuk beramal mempersiapkan bekal hanya sebatas umur kita, mungkin ada yang 80 tahun, 70, 60, 50, 40 atau bahkan lebih muda, tidak ada manusia yang bisa mengetahui batas umurnya didunia, maut datang tiba-tiba kepada siapa saja, laki-laki atau perempuan, tua atau muda, siap atau tidak siap, kaya atau miskin, di jalan, di rumah, dikantor, disawah, atau dimanapun. Dengan cara apapun, ada sehat tiba-tiba mati, ada yang sakit, ada yang karena peristiwa tabrakan, ada yang jatuh dari pesawat, kapal karam, bencana alam seperti gempa bumi, banjir, sunami atau sebab-sebab lain sesuia yang Allah kehendaki Allah berfirman dalam surat al-jumu’ah : 8
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, Kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan". Orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disholati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya. Beberapa waktu kemudian. Saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah. Allah kembalikan ruhnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari “mimpi” buruknya. Dia senang dan
bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya. Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget, “Dimana bajuku? Kemana celanaku?” Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah. “Dimanakah aku?” “Tempat apa ini? Kenapa bau tanah dan lumpur?” Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati. Berteriak lah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya: bapak ibunya, kakek neneknya, saudara dan sahabatnya. Namun, Tidak ada seorang pun yang menjawab nya. Dia yang selama ini lupa pada Allah pun ingat bahwa ALLAH adalah satu-satunya harapan. Menangis lah dia sambil meminta ampun, “Ya, Allaaaaaaah…. Ya Allaaaaaaah…. Ampuni aku ya Allaaaaaaah….!!!” Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya. Jika dia orang baik, maka muncullah dua malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik. Jika dia orang buruk, maka dua malaikat akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya. Khalifah Ali bin Abi Tolib RA, berkata : “manusia selamat hidupnya ibarat tertidur, dan akan tersadar dari tidurnya saat tiba kematiannya”.
اس نيام وإذا ماتروا ان ت ب رهوا النا ر
Begitulah maut menjemput siapapun tanpa pandang bulu, baik pagi, siang atau malam hari, semua jiwa akan merasakan kematian dan sakitnya sakratul maut, tanpa bisa ditunda atau di majukan sedetikpun, hanya Allah yang maha kuasa yang mengetahui, karena Dia yang telah menulis kapan dan dimana kita mati.
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menunda (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila Telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan.
Kapanpun kematian itu akan menjemput kita bukanlah sesuatu yang harus membuat kita berusaha lari dan menghindar, yang terpenting adalah bagaimana bekal kita dipersiapkan setiap waktu, sehingga kapanpun ia datang perbekalan tabungan amal kita kita telah cukup. Jangan sampai kita lalai, dan ketika ajal datang baru menyadari bahwa diri belum bertaubat, belum shalat, belum banyak beramal dan kemudian menyesal padahal jasad sudah terbujur kaku dibalut kain kafan. Allah memberikan contoh orang-orang yang menyesali kehidupan dunianya karena tidak digunakan untuk mempersiapkan bekal di akhirat, allah berfirman dalam surat al-fajar : 24.
ت ِلَيَ ِات ُ يَ ُق ْو ُل ََّيلَْي تَِ ْن قَ اد ْم
Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya Aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". Ma’asyiral muslimin/mat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah. Pada hari raya idul fitri yang lalu, mungkin bapak dan ibu, kakek,nenek, saudara, tetangga atau sahabat dan teman-teman kita masih ada bersama kita, ikut merayakan hari kemenangan ini dengan bertakbir, bertahmid dan bertahlil bersama kita, tapi hari ini, jasad-jasad mereka tidak lagi terlihat, senyum dan jabat tangan mereka tidak lagi kita rasakan, karena jatah hidup mereka di dunia ini telah habis dan kembali ke asal mereka yaitu tanah. Kita, sekali lagi kita…akan mengalami hal yang sama, hanya tinggal menunggu giliran, pada saatnya jasad kitapun akan terbujur kaku, pucat tanpa aliran darah dan denyut nadi kitapun berhenti, maut itupula yang akan menjauhkan kita dari suami atau istri kita, anak-anak kita, bapak ibu kita, saudara, teman, tetangga dan dunia yang dengan jerih payah kita kumpulkan. Akrhirnya kitapun akan menjadi soonggok jasad yang kaku tak lagi berharga, kotor harus dimandikan, bau harus di beri wewangian, dishalatkan dan dimantakan ampun karena berlumur dosa, kemudian dikubur dalam sepetak tanah berukuran sedikit lebih luas dari ukuran badan kita. Tak ada lagi yang meperdulikan kita, semua yang mengantarkan kita waktu itu pulang ke rumah masing-masing, tinggallah kita ditemani amal kita, jika selama di dunia kita menjadi hamba yang selalu taat menjalankan perintahperintah Allah maka kita akan mudah menjawab pertanyaan malaikat mungkar dan nakir dan memperoleh kenikmatan yang Allah janjikan, sebaliknya, jika hidup kita hanya sibuk mencari dunia dan melalaikan perintah Allah maka kita tidak akan bisa menjawab pertanyaan kedua malaikat tadi. walaupun ketika kita dimakamkan ditalqini atau diajari cara menjawab pertanyaan kedua malaikat itu,
namun jika selama hidup melupakan perintah Allah maka lidahnya akan kaku tidak mampu menjawab, dan akan mendapatkan siksa yang telah allah janjikan. kitapun tidak pernah tau kapan Allah akan memanggil kita, kitapun tidak pernah tau sedang apakah kita ketika malailai izrail mencabut nyawa kita, ketika beribadah atau bermaksiatkah ? tertidur atau terjagakah? Ketika dirumah atau diperjalanankah? Tiada seorangpun diantara kita yang mengetahui jawabannya, tapi yang pasti kita berharap dan berdo’a kepada allah semoga kita menutup usia kita dengan khusnul khatimah, dengan akhir yang baik, ketika bekal amal sudah banyak dan sedang dalam ketaatan kepada Allah. Allah tidak melarang kita bekerja mencari dunia, tapi kecintaan yang berlebihan terhadap dunia yang akan menyebabkan kita melupakan akhirat adalah sikap yang tercela dan dilarang di dalam Islam, karena Islam mengajarkan akan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, agar kebahagiaan dunia dan akhirat bisa kita raih, tidak hanya dunia saja dan tidak hanya akhirat saja, tapi kedua-duanya harus berusaha kita raih. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
Dan carilah apa yang telah allah berikan untuk kehidupan akhiratmu, namun jangan kamu lupa untuk kebahagian duniamu. Ma’asyiral muslimin/mat sidang shalat idul fitri yang dimuliakan Allah. Ibadah ramadahan yang telah selesai kita laksanakan mendidik dan melatih kita menjadi hamba-hamba yang cinta kepada Allah, cinta beribadah dan melatih kita mempersiapkan bekal akhirat. Selama ramadhan kita dilatih untuk menjalankan shalat lima waktu tepat waktu, dilatih agar senang dengan ibadah-ibadah sunnah seperti tarawih dan witir, dilatih untuk ikhlas dan sabar dalam menghdapi cobaan hidup, dilatih untuk saling berbagi antar sesama dengan zakat fitrah dan sedekah, dilatih agar kita tidak suka berbohong, dilatih agar lisan kita tidak suka memfitnah, dilatih agar kita suka membaca al-Qur’an, dilatih agar tangan, kaki, mata, telinga dan anggota tubuh kita yang lain selalu digunakan untuk ketaantan kepada Allah. Maka nilai-nilai pendidikan dan kebiasaan baik kita selama ramadhan ini harus kita pelihara dan kita teruskan
setelah ramadhan selesai. Jangan sampai ramadhan selesai kita yang selama ini suka meninggalkan shalat kembali meninggalkan shalat, yang suka berbohong, memfitnah, kembali suka memfitnah dan berbohong, yang selama ini suka mencari harta yang tidak halal kembali melakukan hal-hal yang diharamkan Allah, jika ini yang tejadi maka sia-sialah kita mengikuti pendidikan selama sebulan penuh Karena tidak mampu merubah tabiat jahat kita. Maka ramadhan menyadarkan akan eksistensi kita sebagai manusia, untuk apa diciptakan, peran apa yang harus kita ambil dipanggung dunia ini, mau kemana dan tujuan hidup kita masing-masing.
ت ال ان والنس إلا لي عبر ردون وما خلق ر
“Tidaklah aku ciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada ku”. Demikian khutbah idul fitri kali ini, semoga allah menjadikan kita hamba-hamba allah yang berhasil meraih kebahagian di dunia dan kebahagian di akhirat.
وتقبل هللا من, ونفعن وإيكم با فيه من اآليت والذكر الكيم,ابرك هللا يل ولكم ف القرآن الكرْي .ومنكم تالوته إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah II
هللا أكب (7مرات) ل إله إل هللا وهللا أكب ،هللا أكب ولل المد ،المد لل َنمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ ابلل من شرور أنفسنا ،ومن سيئات أعمالنا ،من يهد هللا فال مضل له ،ومن يضلل فال هادي له ،أشهد أن ل إله إل هللا وأشهد أن ممدا عبده
ورسوله ،أشهد أن لإله إل هللا وحده ل شريك له .وأشهد أن ممدا عبده وسروله . اللهم صل على ممد وعلى آله وصحبه أجعي .وبعد ،فيا أيها السلمون ،أصيكم وإيي بتقوى هللا وطاعته ف كل وقت لعلكم تفلحون .قال تعاَل :يأي ها الاذين ءامنروا
اتا رقوا ا صادقي. اَّلل وركونروا مع ال ا
إن هللا ومالئكته يصلون على النب ي أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما .اللهم
صل على ممد ف الولي وصل على ممد ف اآلخرين .اللهم اغفر لنا ذنوبنا وكفر عنا سيئات وتوفنا مع البرار .اللهم إن نسألك من اخلْي كله عاجله وآجله ما علمنا منه ومامل نعلم ونعوذبك من الشر كله عاجله وآجله ما علمنا منه وما مل نعلم .اللهم اغفر لنا وإلخواننا الذين سبقون ابإلميان ول جتعل ف قلوبنا غال للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم .اللهم اغفر للمسلمي والسلمات والؤمني والؤمنات الحياء منهم والموات
إنك غفور رحيم.
عباد هللا إن هللا أيمركم ابلعدل واإلحسان وإيتاء ذي القرىب وينهى عن الفحشاء والنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ،فاذكروا هللا يذكركم ولذكر هللا أكب… هللا أكب ،هللا أكب ،هللا أكب ،ل إله إل هللا وهللا أكب ،هللا أكب ولل المد .تقبل هللا منا ومنكم وكل عام وأنتم خبْي ،والسالم عليكم ورمحة هللا وبركاته