Case Report Session
*Kepaniteraan Klinik Senior / 05-2014 **Pembimbing
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU Silviana Sari, S.Ked*, dr. Panggayuh ilu!"#", S$.OG **
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR %AGIAN O%STETRI &AN GINEKOLOGI RSU& RA&EN MATTAHER 'AM%I (AKULTAS KE&OKTERAN &AN ILMU KESEHATAN UNI)ERSITAS 'AM%I +-
1
LEM%AR PENGESAHAN CASE REPORT SESSION
*Kepanitraan Klinik Senior/ 05-2014 **Pembimbing
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU Silviana Sari, S.Ked*, dr. Panggayuh ilu!"#", S$.OG **
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR %AGIAN O%STETRI &AN GINEKOLOGI RSU& RA&EN MATTAHER 'AM%I (AKULT (AKULTAS AS KE&OKTERAN KE&OKT ERAN &AN ILMU I LMU KESEHAT KE SEHATAN AN UNI)ERSITAS 'AM%I +-
Jambi, Mei 2014 Pembimbing,
dr. Panggayuh ilu!"#",S$.OG
2
KATA PENGANTAR
Puji dan !ukur penuli u"apkan ata ke#adirat $u#an %ang Ma#a &a karena berkat ra#mat dan karunia-'!a, penuli dapat men!eleaikan (ae )eport Seion !ang
merupakan merupakan !arat !arat kelengkapan kelengkapan dalam dalam mengikuti mengikuti Kepaniter Kepaniteraan aan
Klinik Klinik Senior Senior di agian +btetri +btetri dan inekologi inekologi )S. )aden Matta#er Jambi dengan judul Ke#amilan &ktopik $erganggu $erganggu $erima $erima kai# ban!ak ban!ak penuli penuli u"apkan u"apkan kepada drPangg drPangga!u# a!u# ilutom ilutomo, o, Sp+ !ang tela# beredia meluangkan aktu dan pikirann!a untuk membimbing penuli elama menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di agian +btetri dan ine ineko kolo logi gi )S. )S. )ade )aden n Matt Matta# a#er er Penu Penuli li juga juga men! men!ad adar arii ba# ba#aa Clinical Report Session ini Session ini mai# ban!ak kekurangan dan belum empurna +le# karena itu, penuli angat meng#arapkan umbangan kritik dan aran ter#adap re3erat ini agar nantin!a dapat menjadi lebi# baik Semoga re3erat berjudul Ke#amilan &ktopik $erganggu ini dapat berguna dan berman3aat bagi kita emua erta dapat menamba# aaan
Jambi, Mei 2014
Penuli
3
&A(TAR ISI
&M6) P&'&S676' ii K6$6 P&'6'$6) iii .68$6) 9S9 i: 6 9 P&'.676' 1 6 99 S$6$S P6S9&' 2 6 999 $9'J66' PS$6K6 10 ;1 .e3inii 10 ;2 &pidemiologi 10 ;; Klai3ikai 10 ;4 &tiologi 14 ;5 Pato3iiologi 15 ;< Mani3etai Klini 1= ;> .iagnoi 20 ;= .iagnoi anding 24 ;? Penatalakanaan 24 ;10 Prognoi 2> 6 9@ 6'69S9S K6SS 2> 6 @ K&S9MP6' ;1 .68$6) PS$6K6 ;2
%A% I
4
PEN&AHULUAN
Ke#amilan ektopik merupakan ke#amilan di tempat !ang luar biaa, dapat terjadi diluar ra#im mialn!a dalam tuba, o:arium, atau rongga perut, tetapi dapat juga terjadi di dalam ra#im !aitu "er:iA, par intertitiali tubae atau dalam tanduk rudimenter )a#im Keban!akan ke#amilan ektopik terjadi di dalam tuba 1 Ke#amilan ektopik merupakan pen!ebab 10B morbidita dan mortalita pada ibu meningkat 9nidenn!a meningkat dalam 20 ta#un terak#ir .i 'e !ork dalam 4 ta#un terdapat 2;=B ke#amilan dengan ektopik, 20> di (ali3ornia, dan 24;B di inoi, reiko meningkat pada anita kulit #itam dibandingkan dengan anita kulit puti# K& berulang pada 25B paien 7an!a 50B !ang dapat #amil normal lagi2 Sebagian bear ke#amilan ektopik pen!ebabn!a tidak diketa#ui, terdapat berbagai
3aktor
!ang
mempengera#i
!aitu
lumen
tuba
!ang
empit,
Cendoalpingiti, #!poplaia uteri, operai platik tubaD, dinding tuba Cperlekatan perituba, dengan ditori, lekukan tuba, tumor menekan dinding tubaD, 3aktor lain berupa migrai o:um, 3ertiliai in:itro1 .iagnoi Ke#amilan ektopik
ditegakkan berdaarkan anamnei,
pemerikaan 3iik, pemerikaan ginekologi, pemerikaan lab, S, dan kuldointei1 Penatalakanaan dilakukan berupa laparotomi namun ebelumn!a lakukan perbaikan K terlebi# da#ulu1 Komplikai ke#amilan ektopik dapat berupa !ok irre:erible, perlengketan !ang dapat men!ebabkan obtruki uu, .9( 1 Kematian akibat K&$ dapat diturunkan dengan diagnoi !ang tepat dan peredian dara# !ang "ukup, dan penaganna !ang tepat Sebagian anita menjadi teril etela# K&$ atau mengalami K& lagi pada tuba lainn!a 6ngka rekurenin!a ekitar 0-14
;
%A% II
5
STATUS PASIEN
. Iden!i!a/ Pa/ien
'ama
E '! S
mur
E 241 ta#un
Suku / anga
E Mela!u/ 9ndoneia
6gama
E 9lam
Pendidikan
E SM6
Pekerjaan
E 9)$
6lamat
E )$ 0=/) 02KelPaal @ Ke"Kota aru
M)S
E 2? 6pril 2014 pukul 2050 9
'ama Suami
E $n 9J
mur
E ;0 ta#un
Suku / anga
E Mela!u/ 9ndoneia
6gama
E 9lam
Pendidikan
E SM6
Pekerjaan
E Supir
6lamat
E )$ 0=/) 02KelPaal @ Ke"Kota aru
.atang ke ruang @K bagian +bg!n )S. )aden Matta#er :ia 9., 7ari Selaa, $anggal 2? 6pril 2014 pukul 2050 9
. Ana#ne/i/ Keluhan U!a#a0
Paien mengelu# n!eri perut bagian baa# ejak F 2 #ari !ang lalu
Ri1aya! $er2alanan Penya3i!4 Penya3i! Se3arang 0
6
Paien mengelu# keluar dara# berarna mera# egar ejak F 25 #ari !ang lalu elama ; #ari, etela# itu, keluar 3lek-3lek berarna "oklat ke#itaman, edikit Paien mengelu# terlambat #aid Paien mengelu# mual dan munta# ejak = #ari !ang lalu Sekarang paien uda# tidak mengelu# mual dan munta# lagi ; #ari !ang lalu, paien mengelu# n!eri perut bagian baa# diertai keluar dara# dari jalan la#ir !ang berarna 3lek-3lek ke#itaman edikit-edikit )ia!at demam tidak ada mauk ruma# akit paien
G 1 #ari ebelum
memerikakan dirin!a ke dokter peiali
kandungan, etela# diperika paien didiagnoi dengan ke#amilan di luar kandungan Paien diren"anakan operai #ari ini di ala# atu ruma# akit ata, tetapi paien pulang ata permintaann!a endiri Paien lalu memerikakan dirin!a ke )S )M pada #ari ini pukul 2050 9
&a!a Ke5idanan
1
7aid •
Menar"#e
E mur 1; ta#un
•
7P7$
E 10-0;-2014
•
7aid
E $eratur
•
ama #aid
E = 7ari
•
Siklu
E 2= #ari
•
.imenorr#ea
E 9!a
•
arna
E Mera# tua,bergumpal
•
entuk perdara#anE en"er
•
au 7aid
E an!ir
•
8lour 6lbou
E-
•
Kapan
E-
•
ama
E-
•
arna
E-
•
an!ak
E-
7
2
)ia!at Perkainan
E Paien menika# atu kali aman!a 1 $a#un Pada
uia 20 ta#un P1
E ini
)ia!at Kontraepi
E tidak ada
Ri1aya! Ke/eha!an
1
2
)ia!at kee#atan keluarga Keturunan kembar
E ada Cuami paienD
Pen!akit Keturunan
E tidak ada
Perilaku kee#atan !ang lalu Pen!akit menular / keturunan
E tidak ada
.6 Pe#eri3/aan (i/i3 S!a!u/ Generali/ •
Keadaan mum
E aik
•
Keadaran
E (ompo Menti
•
@ital Sign
E
$.
E 1;0/?0 mm7g
7)
E >= A/menit
))
E 20 A/menit
$emp E ;<,5 H ( •
erat badan
E 5< kg
•
$inggi badan
E 15= "m
Pe#eri3/aan (i/i3 U#u#
Kepala •
)ambut
E Keberi#an "ukup, rontok C-D
•
aja#
E Pu"at CFD, ianoi C-D, "loama gra:idarum C-D
•
Mata
E Konjungti:a anemi C-/-D, klera ikterik C-/-D, pupil
8
iokor, re3lek "a#a!a CF/FD •
$7$
E .alam bata normal
•
Mulut
E Simetri, bibir ianoi C-D, gigi karie C-D, gui perdara#an C-D, lida# kotor C-D
•
e#er
E Pembearan K C-D, pembearan kelenjar tiroid C-D, J@P 5 I 2 "m72+
$#oraA •
9npeki
E entuk imetri kanan dan kiri, tarikan dada C-D, )etraki C-D, mammae dbn
•
Palpai
E Stem 3remitu kanan kiri
•
Perkui
E Sonor pada emua lapangan paru
•
6ukultai
E
o
Pulmo E @eikuler CF/FD, ronk#i C-/-D, #eeing C-/-D
o
(or
E J 9-99 reguler, murmur C-D, gallop C-D
6bdomen •
9npeki
E Simetri, abdomen datar, beka luka operai C-D, triae C-D,
linea C-D •
Palpai
E Supel, #epar dan lien tidak teraba, maa C-D, n!eri tekan
CFD •
Perkui
E $impani
6ukultai
E iing uu CFD normal
&ktremita
-
E Simetri CFD, akral dingin C-/-D, edema C-/-D, CRT L 2 detik
Pe#eri3/aan Gine3"l"gi
a Pemerikaan luar E abdomen tegang, imetri, $inggi 8undu teri tidak teraba abia ma!ora minora imetri, pembengkakan kelenjar bartolini
9
C-D, perdara#an G 0,5 "" CFD, '!eri tekan pada perut bagian baa# CFD, n!eri lepa CFD b Pemerikaan inpekulo E portio li:ide, +& tertutup, 3luor C-D, 3luAu CFD dara# tak akti3, eroi C-D, laerai C-D, polip C-D, in3iltrai C-D " Pemerikaan bimanualE @ul:a/@aginaE oedem C-D, mukoa :agina li"in er:ikE portio lunak, +& tertutup, n!eri tekan portio CFD, n!eri go!ang portio CFD 6dneAa/parametriumE kanan-kiri tegang (a:um .ouglaE tidak menonjol
.7
Pe#eri3/aan Penun2ang
.ara# rutin C2? I 0 4 I 2014D 7b
E 10,< g/dl
7t
E ;1,1 B
&ritroit
E ;,4= 10
eukoit
E <,410;/mm;
$romboit
E 25210;/mm;
olongan .ara#E
Kimia dara# C2? I 04 I 2014D .S
E 105 mg/dl
rine rutin C2? I 024I 2014D ra:indeA $et E CFD
7b erialE 7b 9 E 10,< g/dl 7b 99E 10,2 g/dl 7b 999E 10,1 g/dl 7b 9@E 10,2 g/dl
10
7ail E -
teru lebi# bear , bentuk ante3leki ukuran G ?,< A 5,= A 5,= "m
-
$ampak gambaran #!perplaia ekogenik intra "a:um uteri
-
Maa C-D, "airan beba C-D
-
Saran E aparotomi
.8 &iagn"/i/ Ker2a
1P060 gra:ida =-? minggu F perdara#an per:aginam upK&$ .9 Pena!ala3/anaan
Jam 2050 9
−
)aat inap
−
9@8. ) 20 gtt/menit
−
+ber:ai keadaan umum, $anda @ital dan perdara#an
−
ed ret total
−
Konul ke dr7erlambang, pemerikaan 7b erial
−
)en"ana S beok pagi
−
)en"ana laparotomi
−
Periapan operai Ciin, obatD
2= Prognoi
11
uo ad :itam et 3ungionam E dubia at bonam
.: ("ll"1 u$ Ta5el . ("ll"1 u$ $a/ien Tanggal
;0/04/14
'a#
12;0
("ll"1 u$
Ke!.
Paien diantar ke +K&
9 C+K&D
C;0-042014D
12;0
.iagnoi pre operati3 E1P060 gra:ida =-?
9
minggu upek K&$ .iagnoi pot operati3 E ruptur tuba 8allopii par ampulari deAtra Jaringan !ang diekiiE tuba 3allopii deAtra Ma"am operati3 E alpingektomi dektra La$"ran "$era/i
1 Penderita tidur di meja operai dengan pinal anetei 2 9nii dinding abadomen ampai peritoneum terbuka ; $ampak dara# dalam "a:um abdomen 4 akukan ekplorai uteru 5
+:arium initra dalam bata normal, o:arium deAtra, tuba kanan ruptur par ampulari deAtra, dilakukan al3ingektomi deAtra
< ekuan dara# diberi#kan > Perdara#an baru C-D = $utup dinding abdomen lapi demi lapi ? $indakan eleai
12
In/!ru3/i $"/! "$era/i
+;+7; +-
−
$erapi 9@8. )E'a(l ;2 gtt/menit
−
9nj (e3otaAim 2A1 ampul
−
9nj 6linamin 8 ;A1 ampul
−
9nj Ketorola" ;A1 ampul
−
Puaa ampai 3latu CFD
−
+ber:ai K dan tanda-tanda :ital
0<00
SE '!eri luka pot operai
9
+E $.E 110/=0 mm7g, 'E =< A/m, SE;<,5 ( ))E 1=A/m 6E pot op alpingektomi ai K&$ #ari 99 PE −
9@8. ) E;2 gtt/m
−
9nj (e3triaAone ;A1 amp
−
9nj Ketorola" ;A1 amp
−
9nj6linamin 8 ;A1 amp
Pot tran3ui kol3 9 SE Mai# keluar dara# arna mera# ke#itaman, −
+;+7; +-
0<00 9
eban!ak 1 kali ganti pembalut +E $.E 110/=0 mm7g, 'E >2 A/m, ))E 1= A/m, SE ;<,5 (, 7E ?,< g/dl 6E pot op alpingektomi dektra ai K&$ #ari 999 PE −
9@8. ) E;2 gtt/m
−
9nj (e3triaAone ;A1 amp
−
9nj Ketorola" ;A1 amp
−
9nj6linamin 8 ;A1 amp
−
Pot tran3ui kol3 9
Paien bole# pulang
13
%A% III TIN'AUAN PUSTAKA 6. &E(INISI Ke#amilan ektopik iala# uatu ke#amilan !ang pertumbu#an el telur
!ang tela# dibua#i tidak menempel pada dinding endometrium ka:um uteri 1 $empat ke#amilan normal iala# di dalam "a:um uteri Ke#amilan ektopik dapat terjadi di luar ra#im mialn!a dalam tuba, o:arium atau rongga perut tetapi dapat juga terjadi di dalam er:ik, par intertitiali tuba, atau dalam tanduk rudimenter )a#im ebi# dari ?5 B ke#amilan ektopik berada di aluran telur C$uba 3allopiiD1,; 6. EPI&EMIOLOGI
Ke#amilan ektopik ditemukan pada #ampir 1B ke#amilan, dan lebi# dari ?0B kau implantai terjadi di tuba 3allopii Cke#amilan tubaD ; . 9ndoneia, kejadiann!a ekitar 5-< dari 1000 ke#amilan 1 )iiko kematian akibat ke#amilan ektra uterin lebi# bear daripada angka kela#iran per :aginam
atau induki
abori 9nideni ke#amilan ektopik pada anita bukan berkulit puti# lebi# tinggi dibandingkan anita berkulit puti# ;
6.6 KLASI(IKASI
Sebagian bear ke#amilan ektopik berlokai di tuba 3allopii Cpaling ering, ?0-?5B dengan >0-=0B diampulaD Sangat jarang terjadi d io:arium, "a:um
14
abdominal, "anali er:ikali, dan intraligamenter Karena itu ke#amilan ektopik ering diklai3ikaikan menjadi 1,;,4 1 Ke#amilan ektopik tuba, dibedakan menjadi E - Ke#amilan par ampulari tuba Ckau terban!ak 55BD - Ke#amilan par i#tmika tuba C25BD - Ke#amilan par intertitiali tuba C2BD - Ke#amilan par in3undibulum tuba 2 Ke#amilan ektopik di luar tuba, dibedakan menjadi E - Ke#amilan o:arial - Ke#amilan intraligamenter - Ke#amilan er:ikal - Ke#amilan abdominal - Ke#amilan #eterotropik, ke#amilan ganda dimana atu janin berada di ke:um uteri edangkan !ang lain merupakan ke#amilan ektopik
Ga#5ar 6. L"3a/i Keha#ilan E3!"$i3
1 K&76M96' &K$+P9K $6 6dala# ke#amilan !ang terjadi pada tuba 3alopii, implantai patologik di dinding lumen tuba paling ering, karena tuba merupakan jalur utama perjalanan o:um;-<
15
Ga#5ar 6. Keha#ilan Tu5a
•
Ke#amilan ektopik lain CL 5BD $erjadi di er:ik uteru, o:arium atau abdominal Ke#amilan er:ikal jarang dijumpai, biaan!a terjadi abortu pontan dida#ului ole# perdara#an !ang makin lama makin ban!ak dan jarang ekali berlangung leat 20 minggu
1
Ke#amilan o:arial terjadi apabila permatooa memauki 3olikel de graa3 !ang baru aja pe"a#, dan men!atukan diri dengan o:um !ang mai# tinggal dalam 3olikel
1
ntuk ke#amilan abdominal lebi# ering merupakan ke#amilan abdominal ekunder dimana emula merupakan ke#amilan tuba !ang kemudian abortu dan melun"ur ke abdomen dari otium tuba par abdominali !ang kemudian embrio mengalami reimplantai di ka:um abdomen, mialn!a di meenterium/meo:arium atau di omentum Ke#amilan abdominal primer angat jarang ditemukan, terjadi apabila o:um dan permatooa bertemu dan kemudian beratu di dalam atu tempat pada peritoneum dalam rongga perut, dan kemudian juga berimplantai di tempat terebut 1
16
ambar 22 Ke#amilan abdominal
•
Ke#amilan intraligamenter Ke#amilan ini jumla#n!a angat edikit Ke#amilan intraligamenter beraal dari ke#amilan ektopik dalam tuba !ang pe"a# Koneptu !ang terjatu# ke dalam ruangan ektra peritoneal ini apabila lapian korionn!a melekat dengan baik dan memperole# :akulariai di itu 3etun!a dapat #idup dan berkembang dan tumbu# membear .engan demikian proe ke#amilan ini erupa dengan ke#amilan abdominal ekunder karena keduan!a beraal dari ke#amilan ektopik dalam tuba !ang pe"a# 1
17
ambar 2; Ke#amilan intraligamenter •
Ke#amilan #eterotopik Merupakan ke#amilan ganda di mana atu janin berada di ka:um uteri edangkan !ang lain merupakan ke#amilan ektopik Kejadian ekitar 15000 40000 ke#amilan
1
Ke#amilan #eterotopik dapat di bedakan ata E a Ke#amilan kombinai CCombined Ectopik PregnancyD !aitu ke#amilan !ang dapat berlangung dalam aktu !ang ama dengan ke#amilan intrauterin normal b Ke#amilan ektopik rangkap CCompound Ectopic PregnancyD !aitu terjadin!a ke#amilan intrauterin etela# lebi# da#ulu terjadi ke#amilan ektopik !ang tela# mati atau pun ruptur dan ke#amilan intrauterin !ang terjadi kemudian berkembang eperti biaa •
Ke#amilan ektopik bilateral Ke#amilan ini jumla#n!a angat edikit 6.- ETIOLOGI &tiologi ke#amilan ektopik euai dengan proe aal ke#amilan
ejak pembua#an ampai nidai ila nidai terjadi diluar ka:um uteri atau di luar endometrium maka terjadila# ke#amilan ektopik .engan demikian, 3aktor-3aktor !ang men!ebabkan terjadin!a #ambatan dalam nidai embrio ke endometrium menjadi pen!ebab ke#amilan ektopik 8aktor-3aktor !ang diebutkan adala# ebagai berikut E 1,;-< 1 8aktor tuba - 8aktor dalam lumen tuba o 6dan!a peradangan atau in3eki pada tuba men!ebabkan lumen o
tuba men!empit atau buntu Keadaan uteru !ang mengalami #!poplaia dan aluran tuba !ang berkelok-kelok, panjang dapat men!ebabkan 3ungi ilia tuba tidak
o
-
ber3ungi dengan baik Juga pada keadaan pa"a operai rekanaliai tuba dapat
merupakan predipoii terjadin!a ke#amilan ektopik 8aktor di luar dinding tuba
18
8aktor tuba !ang lain adala# adan!a kelainan endometrioi tuba atau di:ertikel aluran tuba !ang beri3at kongenital 6dan!a tumor di ekitar aluran tuba, mialn!a mioma uteri atau tumor o:arium !ang men!ebabkan peruba#an bentuk dan pateni tuba 2 8aktor abnormalita dari igot 6pabila tumbu# terlalu "epat atau tumbu# dengan ukuran bear, maka igot akan terendat dalam perjalanan pada aat melalui tuba, kemudian ter#enti dan tumbu# di aluran tuba ; 8aktor o:arium ila o:arium memproduki o:um dan ditangkap ole# tuba !ang kontralateral, dapat membutu#kan proe k#uu atau aktu !ang lebi# panjang e#ingga kemungkinan terjadin!a ke#amilan ektopik lebi# bear 4 8aktor #ormonal Pada akeptor, pil K !ang #an!a mengandung progeterone dapat mengakibatkan gerakan tuba melambat 6pabila terjadi pembua#an dapat mengakibatkan terjadin!a ke#amilan ektopik 5 8aktor lain $ermauk di ini antara lain adala# pemakaian 9. dimana proe peradangan !ang dapat timbul pada endometrium dan endoalping dapat men!ebabkan terjadin!a ke#amilan ektopik 8aktor umur penderita !ang uda# menua dan 3aktor perokok juga ering di#ubungkan dengan terjadin!a ke#amilan ektopik 8aktor reiko lain !ang meningkatkan kejadian ke#amilan ektopik meliputi E ban!akn!a paangan ekual, terminai ke#amilan ebelumn!a, keguguran, ekio earea, anita !ang ub3ertil, reproduki buatan eperti 3ertiliai in :itro, ke#amilan #eterotopik dan ria!at ke#amilan ektopik
<
6.7 PATOLOGI Proe implantai igot pada dinding tuba pada daarn!a ama
dengan implantai igot di dalam ka:um uteri 'idai igot pada dinding tuba dapat terjadi e"ara E;-4
19
-
Kolumner E telur berimplantai pada ujung atau ii jonjot endoalping, perkembangan igot menjadi terbata karena kurangn!a :akulariai
-
dan biaan!a igot mati e"ara dini dan kemudian direaborpi 9nterkolumner E telur bernidai di antara dua jonjot endoalping 9mplantai telur dapat beri3at "olumner iala# pada pun"ak lipatan
elaput tuba atau inter"olumner iala# antara lipatan elaput lendir Setela# telur menembu epitel, maka pada implantai inter"olumner telur mauk ke dalam lapian otot tuba karena tidak ada deiduaE pada implantai "olumner telur terletak didalam lipatan elaput lendir alaupun ke#amilan terjadi diluar ra#im, ra#im membear juga karena #!pertropi dari otot-ototn!a diebabkan pengaru# #ormon-#ormon !ang di#ailkan tro3obla E begitu pula endometriumn!a beruba# menjadi deidua :era ;,5 Menurut 6ria Stella peruba#an #itologi pada endometrium "ukup k#a untuk membantu diagnoi Setela# janin mati, deidua ini mengalami degenerai dan dikeluarkan epotong demi epotong, tapi kadang-kadang la#ir e"ara keeluru#an #ingga merupakan "etakan dari "a:um uteri Pelepaan deidua ini diertai dengan perdara#an dan kejadian ini menerangkan gejala perdara#an per:aginam pada ke#amilan ektopik terganggu Sebagian bear ke#amilan tuba mengalami gangguan pada umur ke#amilan <-10 minggu 6dapun ke#amilan tuba dapat mengalami beberapa peruba#an ebagai berikut E1,;,4 - 7ail konepi mati dini dan direaborpi Pada implantai kolumner, igot "epat mati karena kurangn!a :akulariai dan dengan muda# terjadi reorbi total .alam keadaan ini, penderita tidak mengelu# apa-apa, #an!a #aidn!a terlambat untuk beberapa #ari - 6bortu ke dalam lumen tuba Cabortu tubariaD
20
Ga#5ar 6.6 A5"r!u/ Tu5ae
$elur bertamba# bear menembu endoalpinA Celaput lendir tubaD mauk ke dalam liang tuba dan di keluarkan ke ara# in3undibulum 7al ini terutama terjadi kalau telur berimplantai di daera# ampulla tubae 6bortu ke dalam lumen tuba kira-kira terjadi antara minggu ke < I 12 Perdara#an !ang timbul karena abortu keluar dari ujung tuba dan mengii "a:um dougla, terjadila# #aemato"ele retrouterina 6da kalan!a ujung tuba tertutup karena perlekatan-perlekatan #ingga dara# berkumpul di dalam tuba dan menggembungkann!a timbulla# -
#aematoalpinA;-4 )uptur dinding tuba
21
Ga#5ar 6.- Ru$!ur &inding Tu5a
)uptur dinding tuba ering terjadi jika igot berimplantai pada it#mu dan biaan!a terjadi pada ke#amilan aal, edangkan Cruptur pada par intertitialiD biaan!a terjadi pada ke#amilan lanjut 8aktor utama !ang men!ebabkan ruptur adala# penembuan :illi "#oriale ke dalam tuni"a mu"ulari tuba !ang berlanjut ke peritoneum )uptur dapat terjadi e"ara pontan atau karena trauma ringan eperti koitu dan pemerikaan :aginal elanjutn!a akan terjadi perdara#an dalam "a:um abdominali #ingga bia mengakibatkan !ok dan kematian ila peudokapulari ikut pe"a# maka akan terjadi juga perdara#an dalam lumen tuba dan dara# akan mengalir ke dalam ka:um abdomen melalui otium tuba abdominal ;-< Jika kemudian #ail abortu tidak dapat dikeluarkan karena terjadi umbatan, maka ruptur ekunder dapat terjadi lagi #al ini terjadi karena dinding tuba menipi ole# in:ai tro3obla dan tekanan !ang ditimbulkan ole# timbunan dara# di dalam lumen tuba Kadangkadang ruptur terjadi di dalam ligamentum latum dan terbentuk
22
#ematoma intraligamenter Jika janin dapat berta#an #idup, maka akan terjadi ke#amilan intraligamenter;-4 Jika ruptur "ukup bear, maka eluru# janin dapat dikeluarkan dari tuba ke dalam "a:um abdominali dengan mai# dielubungi kantong amniom dan plaenta !ang mai# utu#, e#ingga ada kemungkinan bagi janin untuk teru tumbu# dan terjadila# apa !ang dinamakan ke#amilan abdominal ekunder $api jika ruptur !ang terjadi #an!a berupa robekan ke"il, perdara#an terjadi tanpa pengeluaran #ail konepi dari tuba ila #al ini dibiarkan dan janinn!a mati, maka janin tetap berada dalam tubu# ibu dan jika ada ion (a !ang mengimpregnani maka akan berkembang menjadi lithopedion1,;-4 6.8 MANIS(ESTASI KLINIS ambaran klini pada ke#amilan tuba !ang belum terganggu tidak
k#a, ampai ak#irn!a terjadi ruptur tuba Ke#amilan ektopik biaan!a baru memberikan gejala-gejala !ang jela dan k#a kalau uda# terjadi ruptur tuba ejala k#an!a adala# timbul raa akit pada perut mendadak !ang kemudian diuul dengan !ok atau pingan alau pun demikian tanda dan gejala ke#amilan tuba terganggu angat berbeda ejala dan tanda bergantung pada laman!a ke#amilan ektopik terganggu, abortu atau ruptur tuba, tuan!a ke#amilan, derajat perdara#an !ang terjadi, dan keadaan umum penderita ebelum #amil 6dapun gejalan!a adala# ebagai berikutE - 6dan!a gejala ke#amilan, mialn!a amenorr#ea, mual, munta#, dan ebagain!a aman!a amenorr#ea tergantung dari ke#idupan janin Sebagian paien tidak mengalami amenorr#ea karena kematian janin -
terjadi ebelum #aid berikutn!a '!eri perut bagian baa#, merupakan kelu#an utama pada ke#amilan ektopik terganggu Pada ruptur tuba, n!eri perut bagian baa# terjadi e"ara tiba-tiba dan ering diertai dengan perdara#an #ingga
-
men!ebabkan penderita pingan dan mengalami !ok '!eri pada daera# ba#u dan le#er, diikuti tanda-tanda perdara#an abdominal ia diertai dengan ada tidakn!a diteni perut dan pada 23
perkui didapat bun!i pekak berali# iaan!a terjadi pada abortu tuba dimana n!eri tidak begitu #ebat dan tidak kontinu )aa n!eri mula-mula terjadi pada atu ii $etapi etela# dara# mauk ke dalam "a:um abdominale, raa n!eri menjalar ke bagian tenga# atau ke eluru# perut bagian baa# .ara# dalam "a:um abdominal merangang dia3ragma e#ingga men!ebabkan n!eri pada ba#u Jika terbentuk hematocele retrouterina, maka ibu meraakan n!eri pada -
aat de3ekai Vaginal bleeding , perdara#an per:aginam merupakan tanda penting pada ke#amilan ektopik 7al ini menandakan adan!a kematian janin Perdara#an ini beraal dari "a:um uteri karena adan!a pelepaan deidua Perdara#an !ang beraal dari uteru biaan!a tidak ban!ak dan berarna "oklat tua Perdara#an berarti gangguan pembentukan Human Chorionic Gonadotropin, jika plaenta mati, deidua dapat
-
dikeluarkan eluru#n!a Pemerikaan :aginaE '!eri go!ang pada pergerakan er:ik atau slinger pijn Pada pemerikaan bimanual didapatkan maa pada cul
-
de sac atau adneAa 6nemia atau !ok #ipo:olemik, terjadi karena perdara#an, ering
-
diikuti penurunan tekanan dara# dan 3rekueni nadi !ang meningkat Pembearan uteru E pada ke#amilan ektopik uteru membear juga karena pengaru# #ormon-#ormon ke#amilan tapi pada umumn!a edikit lebi# ke"il dibandingkan dengan uteru pada ke#amilan
-
intrauterine !ang ama umurn!a $umor dalam rongga panggul E dalam rongga panggul teraba tumor
-
lunak ken!al !ang diebabkan kumpulan dara# di tuba dan ekitarn!a Peruba#an dara# E dapat diduga ba#a kadar #emaglobin turun pada ke#amilan tuba !ang terganggu, karena perdara#an !ang ban!ak ke dalam rongga abdomen Perdara#an juga menimbulkan angka leukoit !ang tinggi
-
$ria klaik !ang ering ditemukan adala# n!eri abdomen, perdara#an :agina abnormal, dan amenorr#ea10
24
6.9 &iagn"/i/ Jika perempuan dalam maa reproduki datang dengan n!eri perut
bagian baa# atau kelainan #aid, maka kemungkinan ke#amilan ektopik #aru dipikirkan %ang #aru kita lakukan adala# E ;-<, =-? ; Ana#ne/i/ iaan!a ibu mengelu# terlambat #aid Camenorr#eaD dan kadangkadang terdapat gejala ubjekti3 ke#amilan Kadang didapat n!eri perut bagian baa#, n!eri ba#u dan tenemu, perdara#an biaan!a ;
terjadi etela# n!eri perut bagian baa# Pe#eri3/aan u#u# Keadaan umum dan tanda :ital dapat baik ampai buruk Penderita tampak keakitan dan pu"at Pada perdara#an dalam rongga abdominal dapat dijumpai tanda !ok atau akut abdomen (a:um dougla !ang menonjol menunjukkan adan!a hematocele retrouterina Su#u kadang
;
naik e#ingga men!ulitkan pembedaan dengan in3eki pel:ik Pe#eri3/aan Gine3"l"gi $anda ke#amilan mungkin dapat ditemukan '!eri pada pergerakan er:ik poiti3 teru teraa edikit membear dan kadang teraba maa di amping uteru dengan bata !ang ukar ditentukan Perabaan
pada ka:um dougla menonjol dan n!eri karena terii ole# dara# ; Pe#eri3/aan La5"ra!"riu# .ilakukan dengan pemerikaan #emoglobin dan jumla# el dara# mera# berguna menegakkan diagnoi ke#amilan ektopik terganggu, terutama
bila
terdapat
tanda-tanda
perdara#an
intraabdominal
Pemerikaan #emoglobin dan #ematokrit dilakukan e"ara erial dengan jarak atu jam elama ; kali berturut-turut ila ada penurunan 7b dan 7t dapat mendukung diagnoi ke#amilan ektopik terganggu Perlu diingat ba#a penurunan 7 baru terli#at etela# 24 jam Peng#itungan leukoit berturut-turut menunjukkan adana perdara#an bila leukoit meningkat ntuk membedakan ke#amilan ektopik dengan in3eki pel:i" dapat diper#atikan jumla# leukoit !ang melebi#i 20000 $e urine N-7( CFD, tapi bia juga C-D $e
25
ke#amilan berguna apabila poiti3, akan tetapi #ail te ke#amilan ;
negati3 tidak men!ingkirkan kemungkinan adan!a ke#amilan ektopik ? Pe#eri3/aan Penun2ang &iagn"/!i3 Ul!ra/"n"gra
Pemerikaan
S
dapat
dilakukan
perabdominam
atau
per:aginam .iagnoi pati ke#amilan ektopik melalui pemerikaan ultraonogra3i iala# apabila ditemukan kantung getai !ang berii mudiga# #idup !ang letakn!a di luar "a:um uteru atau gambaran uteru !ang tidak ada kantung getain!a ambaran ini dijumpai pada 5-10B kau Pada ke#amilan ektopik terganggu ering tidak ditemukan kantung getai ektopikapabila uda# terganggu atau ruptur, maka gambaran kantung geati uda# tidak jela $etapi akan mendapatkan maa bangunan #iperekoik !ang !ang tidak beraturan, tidak berbata tega, dan di ekitarn!a didapatkan "airan beba Cgambaran dara# intra abdominalD ambaran !ang tampak iala# "airan beba dalam rongga peritoneum terutama di ka:um .ougla 5 Sebagian bear ke#amilan ektopik tidak memberikan gambaran !ang pei3ik teru mungkin bearn!a normal atau mengalami edikit pembearan !ang tidak euai dengan uia ke#amilan &ndometrium menebal ekogenik ebagai akibat reaki deidua Ka:um uteri berii "airan ekudat !ang diproduki ole# el-el deidua, !ang pada pemerikaan tampak ebagai truktur "in"in anekoik !ang diebut ebagai kantung getai palu Seringkali dijumpai maa tumor di daera# adneka, !ang gambarann!a angat ber:arii Mungkin terli#at kantung getai !ang mai# utu# dan berii mudiga#, mungkin #an!a berupa maa ekogenik dengan bata irregular, ataupun maa komplek !ang terdiri ata ebagian ekogenik dan anekoik Perdara#an intra abdomen memberikan gambaran berupa maa anekoik di ka:um dougla !ang mungkin melua ampai ke bagian ata rongga abdomen ila uda# terjadi bekuan dara#, gambaran maa ekogenik !ang tidak #omogen
26
Kuld"/en!e/i/
Merupakan uatu "ara pemerikaan untuk mengeta#ui apaka# terdapat dara# dalam ka:um .ougla (ara ini angat berguna untuk membuat diagnoi ke#amilan ektopik terganggu $eknik kuldoentei !aitu E -
Penderita dibaringkan dalam poii litotomi
-
@ul:a dan :agina diberi#kan dengan antieptik
-
Spekulum dipaang dan bibir belakang porio dijepit dengan tenakulum, kemudian dilakukan traki ke depan e#ingga 3ornik poterior ditampakkan
-
Jarum pinal no 1= dituukkan ke dalam ka:um dougla dan dengan emprit 10 ml dilakukan pengiapan
-
ila
pada
pengiapan
ditemukan
dara#,
maka
iin!a
diemprotkan pada kain kaa dan diper#atikan apaka# dara# !ang dikeluarkan merupakanE -
7ail poiti3 bila dikeluarkan merupakan dara# berarna "oklat ampai #itam !ang tidak membeku atau berupa bekuan-bekuan ke"il, dara# ini menunjukkan dara# #ematokel retrouterina
-
7ail negati3 bila "airan !ang di#iap berupa E
-
(airan jerni# !ang mungkin beraal dari "airan peritoneum normal atau kita o:arium !ang pe"a#
-
'ana# !ang mungkin beraal dari pen!akit radang pel:i atau radang appendik !ang pe"a# Cnana# #aru dikulturD
-
.ara# egar berarna mera# !ang dalam beberapa menit akan membeku, dara# ini beraal dari arteri atau :ena !ang tertuuk
27
Ga#5ar 6.7 Me!"de Kuld"/en!e/i/
La$ar"/3"$i
7an!a digunakan ebagai alat bantu diagnotik terak#ir untuk ke#amilan ektopik apabila #ail penilaian proedur diagnotik !ang lain meragukan Melalui proedur laparokopik, alat kandungan bagian dalam dapat dinilai Se"ara itemati dinilai keadaan uteru, o:arium, tuba, ka:um .ougla dan ligamentum latum 6dan!a dara# dalam rongga pel:i memperulit :iualiai alat kandungan tetapi #al ini menjadi indikai untuk dilakukan laparotomi 6.: &iagn"/i/ %anding -
Salpingiti, gejalan!a ama, tetapi pada pemerikaan te ke#amilan negati3, peningkatan leukoit dan u#u
-
6bortu immine, perdara#an biaan!a ban!ak, n!eri pada perut bagian baa#, n!eri go!ang portio negati3
-
6ppendi"iti, 6menorr#ea atau perdara#an per:aginam tidak ada '!eri perut kanan baa# !ang teru meneru, demam dan gejala pada aluran "erna $e ke#amilan negati3
-
Kita "orpu uteri Mirip ke#amilan ektopik, !aitu ada amenorr#ea dan adan!a "airan beba d iperitoneum !ang diikuti :aginal bleeding e"ara tiba-tiba Karena kita !ang ruptur mengeluarkan progeteron akibatn!a terjadi progeterone
-
it#dral bleeding5 9n3eki pel:ik
28
ejala biaan!a timbul aktu #aid datang dan jarang mengalami amenorr#ea 6dan!a n!eri perut baa# dan ta#anan !ang dapat diraba pada pemerikaan :agina umumn!a bilateral eukoitoi lebi# tinggi dari ke#amilan ektopik ra:indeA tet C-D, demam umumn!a lebi# tinggi 5 -
$ori ki toma o:arii ejala dan tanda ke#amilan muda, amenore, dan perdara#an per:aginam biaan!a tidak ada $umor pada kita o:arium lebi# bear dan lebi# bulat dibandingkan ke#amilan ektopik terganggu
6.= Pena!ala3/anaan
Penanganan ke#amilan ektopik pada umumn!a adala# laparotomi .alam
tindakan
demikian
beberapa
#al
perlu
diper#atikan
dan
dipertimbangkan !aitu E1 kondii paien pada aat itu, keinginan paien mengenai 3ungi reprodukin!a, lokai ke#amilan ektopik, kondii organ pel:ik, kemampuan tek#nik beda# dokter dan kemampuan tek#nologi !ang ada 7ail
pertimbangan
ini
menentukan
apaka#
perlu
dilakukan
alpingektomi pada ke#amilan tuba atau dapat dilakukan pembeda#an koner:ati3 !aitu #an!a dilakukan alpingotomi atau reanatomoi tuba 6pabila kondii penderita buruk, mialn!a dalam keadaan !ok, lebi# baik dilakukan alpingektomi 1 aparotom! Sebelumn!a #aru dikoreki terlebi# da#ulu keadaan !okn!a ntuk meng#entikan perdara#an, klem pada ramu tubariu auterina dan -
ramu tubariu ao:ari"a lalu dilakukan tindakan E 1,;,4 Salpingektomi Cpengangkatan tubaD, jika tuba 3alopi ruak berat, tetapi jika #an!a egmen tertentu !ang ruak lakukan ends to end
-
anastomosis Cpotong didua tempat lalu ambung ujung-ujungn!aD Salpingotomi Cmembuat lubang pada tuba dan membuang #ail
-
konepi dan dara#D Salpingogra3i Cpengikatan tubaD jika #an!a ada robekan ke"il
29
2 Pemberian kemoterapi diberikan jika E Pada kau ke#amilan ektopik di par ampulari tuba !ang belum pe"a# perna# di"oba ditangani menggunakan kemoterapi untuk meng#indari tindakan pembeda#an Kriteria kau !ang diobati dengan "ara ini iala#E a Ke#amilan di par ampulari tuba belum pe"a# b .iameter kantong getai O 4"m " Perdara#an dalam rongga perut O100 ml d $anda :ital baik dan tabil
+bat !ang digunakan iala# met#otrekat CM$D 1 mg/kg i: dan 3aktor itro:orm 0,1 mg/kg im berelang eling etiap #ari elama = #ari Met#otreAate merupakan analog aam 3olat !ang akan mempengaru#i intei .'6 dan multiplikai el dengan "ara mengin#ibii kerja enim .i#!dro3olate reduktae M$ ini akan meng#entikan proli3erai tro3obla Pemberian M$ dapat e"ara oral, itemik 9@, 9M atau injeki lokal dengan panduan S atau laparokopi .ari eluru# < kau !ang diobati, atu kau dilakukan alpingektomi pada #ari ke-12 karena gejala abdomen akut, edangkan 5 kau ber#ail diobati dengan lain 1,; &3ek amping !ang timbul tergantung doi !ang diberikan .oi !ang tinggi akan men!ebabkan enteriti #emoragik dan per3orai uu, uprei umum
tulang,
ne3rotokik,
di3ungi
#epar
permanen,
alopeia,
dermatiti, pneumoniti, dan #ipereniti:ita Pada doi renda# akan menimbulkan dermatiti, gatriti, pleuriti, di3ungi #epar re:eribel, uprei umum tulang ementara Pemberian M$ biaan!a diertai pemberian folinic acid leuco!orin calcium atau citroforum factor" !aitu at !ang mirip aam 3olat namun tidak tergantung pada enim di#!dro3olat reduktae Pemberian 3olini" a"id ini akan men!elamatkan el-el normal dan mengurangi e3ek M$ pada el-el terebut Sebelumn!a penderita diperika dulu kadar #(, 3ungi #epar, kreatinin, golongan dara# 11
30
Pada #ari ke-4 dan ke-> etela# pemberian M$, kadar #( diperika kembali ila kadar #( berkurang 15B atau lebi#, dari kadar !ang diperika pada #ari ke-4 maka M$ tidak diberikan lagi dan kadar #( diperika etiap minggu ampai #ailn!a negati3 atau e:aluai dapat dilakukan dengan menggunakan S tran:aginal etiap minggu ila kadar #( tidak berkurang atau ebalikn!a meningkat dibandingkan kadar #ari ke-4 atau menetap elama inter:al etiap minggun!a, maka diberikan M$ 50 mg/m 2 kedua 11 Sto:al dan ing pada ta#un 1??; melaporkan keber#ailan metoda ini ebear ?4,;B Selain dengan doi tunggal, dapat juga diberikan multidoi ampai empat doi atau kombinai dengan leu"o:orin 0,1 mg/kg 11 %ang perlu diper#atikan dalam pemberian M$ !aituE11 a 7indari #ubungan ek :agina ampai 7( tidak terdeteki b 7indari ke#amilan elama tiga bulan karena riiko teoriti teratogeni"it! dengan met#otreAate " 7indari pemerikaan panggul elama pengaaan terapi met#otreAate karena riiko ruptur tuba d meng#indari paparan inar mata#ari untuk membatai riiko dermatiti met#otreAate e 7indari makanan dan :itamin !ang mengandung aam 3olat 3 7indari obat anti-in3lamai nonteroid, interaki dengan met#otreAate dapat men!ebabkan penekanan umum tulang, anemia aplatik, atau tokiita
gatrointetinal
Paraetamol
dengan atau tanpa
kodein
dianjurkan untuk meng#ilangkan raa akit 6.+ Pr"gn"/i/ Kematian karena ke#amilan ektopik terganggu "enderung turun dengan
diagnoi dini dan peredian dara# !ang "ukup 6kan tetapi jika pertolongan terlambat, angka kematian dapat tinggi 1 Pada umumn!a kelainan !ang men!ebabkan ke#amilan ektopik beri3at bilateral Sebagian perempuan menjadi teril etela# mengalami ke#amilan
31
ektopik lagi pada tuba !ang lain 6ngka ke#amilan ektopik !ang berulang dilaporkan antara 0B-14
%A% I)
ANALISIS KASUS
. A$a3ah diagn"/i/ $ada 3a/u/ ini /udah !e$a! >
erdaarkan anamnei ter#adap '!S, 21 ta#un, paien mengelu#kan n!eri pada perut bagian baa# diertai dengan perdara#an !ang berarna mera# egar ejak 25 #ari !ang lalu Setela# itu paien mengelu# keluar 3lek-3lek "oklat ke#itaman keluar dari jalan la#ir dalam jumla# edikit Paien mengaku terlambat #aid ejak 12 #ari !ang lalu Paien juga mengelu# mual dan munta# ejak = #ari !ang lalu, beberapa diagnoi dengan kelu#an #amil muda dengan n!eri perut bagian baa# diertai dengan perdara#an dapat diebabkan ole# berbagai ma"am pen!akit,
eperti
ke#amilan
ektopik
terganggu,
abortu
immine/abortu
in"omplet, pen!akit radang panggul, tori kita o:arii, dan appendiiti 6kan tetapi, adan!a gejala dan tanda ke#amilan erta adan!a perdara#an per:aginam !ang juga dikelu#kan penderita dapat men!ingkirkan kemungkinan tori kita o:arii erdaarkan
pemerikaan 3iik dan ginekologi didapatkan tanda paien
dalam keadaan #amil ra:indeA tet poiti3, abdomen tegang, imetri, $inggi
32
8undu teri tidak teraba, perdara#an G 0,5 "" CFD, '!eri tekan pada perut bagian baa# CFD, n!eri lepa CFD Pemerikaan inpekulo E portio li:ide, +& tertutup, 3luor C-D, 3luAu CFD dara# tak
akti3, eroi C-D, laerai C-D, polip C-D, in3iltrai C-D Pemerikaan
bimanualE er:ikE portio lunak, +& tertutup, n!eri tekan portio CFD, n!eri go!ang portio CFD .iagnoi banding eperti abortu immine dan abortu in"omplit dapat diingkirkan karena pada abortu perdara#an !ang terjadi berarna lebi# kemera#an CegarD, raa n!eri !ang ering berlokai di daera# median, erta pada abortu tidak dapat diraba ta#anan di amping atau di belakang uteru, erta tidak terdapat n!eri go!ang er:ik Selain itu, diagnoi ke#amilan diertai apendiiti akut juga dapat diingkirkan karena pada apendiiti tidak ditemukan n!eri pada gerakan er:ik uteri eperti !ang ditemukan pada penderita '!eri perut bagian baa# pada apendiiti terletak pada titik M" urne! Jadi, dari anamnei dan pemerikaan 3iik, kemungkinan diagnoi penderita adala# ke#amilan ektopik terganggu ntuk membantu penegakkan diagnoi ke#amilan ektopik terganggu, maka
dilakukan
beberapa
pemerikaan penunjang
meliputi
pemerikaan
laboratorium berupa gra:indeA tet poiti3, pemerikaan 7b erial, kuldointei dan S Penurunan 7b e"ara bermakna dapat mengindikaikan ba#a kemungkinan adan!a perdara#an !ang mai# berlangung C ongoing bleeding" S diperlukan untuk mengeta#ui letak ke#amilan ektopik Pada kau ini #ail pemerikaan 7b erial menunjukkan adan!a penurunan 7b tetapi belum "ukup bermakna 7ail pemerikaan S menunjukkan adan!a ke#amilan ektopik !ang berlokai di tuba 3allopii par ampulari .ari anamnei, pemerikaan 3iik, dan S !ang tela# dilakukan, "ukup mendukung ditegakkann!a diagnoi K&$ pada paien ini .alam
menangani
kau
ke#amilan
ektopik,
beberapa
#al
#aru
diper#atikan dan dipertimbangkan, !aituE kondii penderita, keinginan penderita akan 3ungi reprodukin!a, lokai ke#amilan ektopik, dan kondii anatomik organ pel:i Selanjutn!a terapi !ang dilakukan pada kau ini adala# tindakan operati3 alpingektomi Setela# tindakan operati3 diberikan antibiotika (e3otaAim 2A1
33
ampul karena ke#amilan ektopik biaan!a berkaitan dengan gangguan 3ungi tranportai tuba !ang diebakan ole# proe in3eki Pemberian analgetik untuk mengontrol n!eri pa"a tindakan juga dapat diberikan eperti Ketorola" ;A1 ampul paien juga diberikan injeki 6linamin ;A1 ampul dalam membantu da!a ta#an tubu# dan pemuli#an luka Sebagian bear pen!ebab ke#amilan ektopik tidak diketa#ui Pen!ebab ke#amilan ektopik dapat diebabkan ole# gangguan tranportai dari #ail konepi Cradang panggul, alat kontraepi dalam ra#im C9.D, pen!empitan lumen akibat tumor, pa"a tindakan beda# mikro pada tuba, abortuD dan kelainan #ormonal Pada kau ini, pen!ebab ke#amilan ektopik pada paien tidak diketa#ui karena dari #ail anamnei tidak ditemukan adan!a 3aktor riiko !ang mungkin mendaari terjadin!a ke#amilan ektopik pada paien ini Prognoi pada kau ini adala# Quo ad :itamE dubia ad bonam,dan Quo ad 3un"tionam E dubia ad bonam Sebagian anita etela# mengalami ke#amilan ektopik pada atu tuba, dapat mengalami ke#amilan ektopik lagi pada tuba !ang lain )uptur dengan perdara#an intraabdominal dapat mempengaru#i 3ertilita anita .alam kau-kau ke#amilan ektopik terganggu terdapat 50-<0B kemungkinan anita teril 6ngka ke#amilan ektopik !ang berulang dilaporkan antara 0-14,
. A$a3ah $ena!ala3/anaan $ada 3a/u/ ini /udah !e$a!>
Penanganan dalam kau ini uda# dilakukan dengan tepat !aitu dilakukan tindakan laparotomi dengan dilakukann!a tindakan alpingektomi dektra ata daar lokai ke#amilan ektopik pada tuba 3allopii par ampullari !ang uda# mengalami ruptur atau ruak berat Menimbang kemampuan tek#nik beda# dokter operator !ang angat baik dalam melakukan tindakan alpingektomi
34
%A% ) KESIMPULAN
1 .iagnoi pada kau ini uda# tepat berdaarkan anamnei, pemerikaan 3iik, dan penunjang !aitu adan!a tanda-tanda ke#amilan ektopik terganggu 2 Pen!ebab ke#amilan ektopik pada paien ini tidak diketa#ui ; Penatalakanaan pada kau ini uda# tepat !aitu dengan reuitai "airan tubu# dengan 9@8. ) dan melakukan laparotomi dan dari #ail laparotomi didapatkan ruptur tuba par ampulari dektra 4 6ngka rekureni untuk terjadin!a ke#amilan ektopik pada anita ini !aitu ebear 0-14,
35
&A(TAR PUSTAKA
1 Prairo#ardjo S 9lmu Kebidanan &dii keempat (etakan ketiga JakartaE P$ ina Putaka Sarono Prairo#ardjoR 2011 2 Stulberg ., (ain ), .a#lQuit 9, auderdale .S &"topi" pregnan"! rate in t#e Medi"aid population 6meri"an Journal o3 +btetri" # !ne"olog! 201;, 20=E2>4e1-> ; (#unning#am 8, ent '8, e:eno KJ, iltrap , 7aut# J(, entrom K. illiam +btetri", @ol 1 &dii 21 M"ra-7illE &(, 200< 4 Paket Pelati#an Pela!anan +btetri dan 'eonatal &mergeni .aar CP+'&.D &dii kelima JakartaE J'PK-K)R 200= 5 )obbin S, (otran ), Kumar @ uku 6jar Patologi )obbin &dii ketuju# JakartaE &(R 200> < Sepilian @P &"topi" Pregnan"! 2014 Maret Cdiake 20 6prl 2014D .iundu# dariE )E #ttpE//emedi"inemed"ape"om/arti"le/204?2;-o:er:ie > 6nar , uppal t re"urrent :iable e"topi" pregnan"! in t#e alpinge"tom! tump
2010
agutu
Cdiake
>
april
2014D
diundu#
dariE
urlE
#ttpE//minnijournal"omau
36