BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELAKA BELAKANG NG Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi strategi global global sebuah perusahaan perusahaan multinasiona multinasional. l. Resiko investa investasi si diikut diikutii oleh lingku lingkunga ngan n yang yang asing, asing, rumit, rumit, dan senant senantiasa iasa beruba berubah. h. Perencanaan Perencanaan formal merupakan merupakan suatu keharusan keharusan dan umumnya umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yng diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam dalam peng pengali aliha han n laba laba ditah ditahan an dan dan perb perbed edaa aan n dalam dalam baha bahasa sa dan dan buday budayaa mena menamb mbah ah unsur unsur-u -uns nsur ur keru kerumi mitan tan yang yang jaran jarang g ditem ditemui ui dala dalam m ling lingku kung ngan an domestik. Kend Kendal alii mana manajem jemen en sanga sangatt pent pentin ing g bagi bagi peru perusa saha haan an mult multin inasi asion onal. al. Pengendalian pada umumnya bertujuan untuk memeriksa efektifitas penyelesaian rencana dari dalam suatu perusahaan selain itu juga untuk mengoreksi apakah ada penyimpangan yang terjadi. Dengan demikian apabila terdapat kelemahan dan kekura kekuranga ngan n dalam dalam rencan rencanaa kebijak kebijakan an dapat dapat diatasi diatasi dengan dengan cepat cepat dan tepat. tepat. Peru Perusa saha haan an
dapa dapatt
mela melaku kuka kan n
peng pengen enda dali lian an
sala salah h
satu satuny nyaa
deng dengan an
cara cara
melimpahkan wewenang kedalam suatu departemen. Kinerja departemen akan dinilai berdasarkan pelimpahan wewenang dan tugas ke dalam departemendevisi yang masing-masing memiliki suatu kendali terhadap wewenang tersebut. Prestasi masing-masin masing-masing g departemend departemendivisi ivisi akan dinilai oleh perusahaan perusahaan melalui laporan laporan pertanggungjawaban masing-masing departemendevisi.
BAB II PEMBAHASAN
KEPUTUSAN MANAJEMEN
Definisi Keputusan Pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. !enurut "# $toner dalam %asan &'((' ) *+, definisi keputusan adalah sebagai berikut) “Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif – alternatif.” Pengertian ini mengandung tiga pengertian, yaitu ) . "da pilihan atas dasar logika atau pertimbangan. '. "da beberapa alternatif yang harus dan dipillih salah satu yang terbaik. . "da tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu semakin mendekatkan pada tujuan tersebut. Definisi lain menyebutkan bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
Klasifikasi Keputusan ole Mana!e"en #. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang
tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen
tingkat
atas. nformasi
untuk
pengambilan
keputusan
tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. /adi disini, Pengalaman manajer
merupakan
hal
yang sangat penting
di dalam
pengambilan
keputusan
tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi. $. Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision) adalah keputusan
yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Keputusan ini biasanya dilakukan pada manajemen tingkat menengah. 0ontoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih. 0ontoh yang lainnya misalnya adalah keputusan alokasi dana promosi. %. Keputusan terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang berulang-
ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. 0ontoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya.
Men&a'api Ke!elasan 'an Keti'ak!elasan $atu perbedaan utama antara keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram ada dalam kaitannya dengan tingkat kejelasan dan ketidakjelasan yang harus ditangani manajer dalam mengambil keputusan. Dalam dunia yang sempurna, manajer akan memiliki semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan. 1amun pada kenyataannya, beberapa hal berada diluar pengetahuannya, karenanya beberapa keputusan akan gagal memecahkan masalah tertentu atau gagal mendapatkan hasil yang dikehendaki. !anajer akan mencoba mendapatkan informasi tentang alternatif-alternatif dalam mengambil keputusan yang akan mengurangi tingkat ketidakjelasan. $etiap situasi saat pengambilan keputusan dapat diatur dalam sebuah skala sesuai dengan ketersediaan informasi dan kemungkinan akan kegagalan. 2mpat posisi dalam skala tersebut adalah kejelasan, risiko, ketidakjelasan, dan ambiguitas. $ementara keputusan yang terprogram dapat dibuat dalam situasi yang melibatkan
kejelasan, sebagian besar situasi yang harus ditangani manajer setiap hari terdiri atas setidaknya tingkat ketidakjelasan dan mengharuskan adanya pengambilan keputusan yang tidak terprogram. •
Kejelasan (certainty) , artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak
pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. !anajer mengetahui informasi tentang kondisi operasional, biaya dan ketidakleluasaan sumber daya, dan setiap tindakan dan hasil yang mungkin didapat. •
Risiko (risk), artinya adalah bahwa sebuah keputusan harus memiliki tujuan-
tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap alternatif belumlah pasti. 1amun, informasi yang cukup selalu tersedia bagi kemungkinan diperkirakannya hasil yang sukses untuk setiap alternatif. "nalisi statistic dapat digunakan untuk menghitung kemungkinan untuk mengalami kegagalan dan keberhasilan. Pengukuran risiko akan mencegah peristiwa-peristiwa di masa depan yang dapat menggagalkan alternative solusi yang di ambil. •
Ketidakpastian (uncertainty) , artinya adalah bahwa manajer mengetahui tujuan
mana yang ingin dicapainya, tetapi informasi tentang alternatif-alternatif dan peristiwa di masa depan tidaklah lengkap. #aktor-faktor yang mungkin akan memengaruhi sebuah keputusan, seperti masalah harga, biaya produksi, volume, dan suku bunga di masa yang akan dating, adalah persoalan yang sulit untuk dianalisis dan diperkirakan. •
Ambiguitas (ambiguity), sekiranya
adalah
situasi
paling
sulit
dalam
pengambilan keputusan. "mbiguitas berarti bahwa tujuan-tujuan yang akan dicapai atau permasalahan-permasalahan yang hendak dipecahkan tidak jelas, alternatif-alternatif sangatlah sulit ditentukan, dan informasi mengenai hasilnya nanti tidaklah tersedia. $ituasi yang benar-benar ambigu dapat menciptakan apa yang terkadang disebut dengan masalah keputusan yang gagal. Keputusan yang gagal adalah keputusan yang mendatangkan konflik dan bukan mencapai tujuan serta alternatif keputusan, membuat keadaan yang tidak stabil, tidak memiliki informasi dan link yang jelas di antara unsur-unsur penting dalam mengambil keputusan.
Mo'el (an& I'eal 'an Rasional #. Mo'el Klasik )classical model) dalam pengambilan keputusan didasarkan pada
asumsi ekonomi rasional dan keyakinan manajer tentang seperti apakah seharusnya pengambilan keputusan yang ideal itu. !odel klasik ini telah muncul dalam literature manaemen karena manajer diharapkan untuk mengambil keputusan yang pantas secara ekonomi dan demi kepentingan ekonomi perusahaan. 2mpat asumsi yang menggaris bawahi model ini adalah sebagai berikut. a. Pengambil keputusan bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah diketahui dan disepakati. !asalah-masalah harus dirumuskan dan ditentukan dengan tepat. b. Pengambil keputusan bekerja keras dalam kondisi ketidakpastian, dengan mengumpulkan informasi yang lengkap. $emua alternatif dan hasil yang mungkin didapatkan harus diperhitungkan. c. Kriteria untuk mengevaluasi pilihan alternatif harus diketahui. Pengambil keputusan memilih alternative yang akan memaksimalkan laba bagi organisasi. d. Pengambil keputusan adalah orang yang rasional dan menggunakan logika untuk menetapkan nilai-nilai, membuat pilihan, mengevaluasi alternatif, dan mengambil keputusan yang akan memaksmalkan pencapaian tujuan organisasi. !odel klasik dalam mengambil keputusan dianggap sebagai model yang normatif, yang berarti bahwa model ini menentukan bagaimana seorang pengambil keputusan seharusnya mengambil keputusan. !odel ini tidak benar benar menggambarkan bagaimana cara manajer mengambil keputusan, seperti dengan memberikan panduan dalam mendapatkan keluaran yang ideal bagi perusahaan. Pendekatan yang ideal dan rasional yang ada dalam model klasik ini sering kali tidak mampu dilakukan oleh orang-orang di organisasi, tetapi model ini memiliki nilai karena model ini membantu pengambil keputusan untuk lebih rasional dan tidak sepenuhnya mengandalkan pilihan pribadi dalam mengambil keputusan. !odel klasik ini paling berguna jika diterapkan untuk keputusan
terprogram dan untuk keputusan-keputusan dengan kepastian dan risiko yang jelas
dimana terdapat informasi
yang berhubungan dan kemungkinan-
kemungkinan pun dapat diperhitungkan. $. Mo'el A'"inist*atif )administrative model) , dianggap bersifat deskriptif
&descriptive+, yang artinya model ini menggambarkan bagaimana manajer benar benar melakukan pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks, dan bukannya mendikte bagaimana manajer seharusnya mengambil keputusan berdasarkan teori ideal. !odel administrative mengenali keterbatasan yang dimiliki manusia dan lingkungan yang memengaruhi tingkat rasionalitas manajer dalam proses pengambilan keputusan. Dalam situasi situasi yang sulit, seperti situasi yang dicirkan oleh pengambilan keputusan yang tidak terprogram, ketidakpastian, dan ambiguitas, manajer biasanya tidak mampu membuat keputusan
yang
rasional
menginginkan. Rasional yang
secara ekonomi
3erbatas dan
bahkan
Pemuasan,
model
jika
sebenarnya
ia
administrtif dalam
pengambilan keputusan didasarkan pada karya %erbert ". $imon. $imon mengajukan dua konsep yang dapat berperan dalam membentuk model administratif) rasionalitas yang terbatas dan pemuasan. Rasionalitas yang terbatas &bounded rationality+ konsep bahwa manusia memiliki waktu dan kemampun kognitif untuk memproses informasi dalam jumlah yang terbatas yang akan digunakannya dalam mengambil keputusan. Pemuasan &satisficing+ berarti bahwa seorang pengambil keputusan memilih alternatif solusi pertama yang dapat memuaskan criteria minimal dalam membuat sebuah keputusan yang baik, meskipun solusi yang lebih baik bisa jadi akan terpikirkan nanti. !odel administratif mengandalkan asumsi yang berbeda dari asumsi-asumsi pada model klasik dan model administratif ini berfokus pada faktor-faktor diorganisasi yang memengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan individu. !enurut model administratif) #. 3ujuan-tujuan dari pengambilan keputusan sering kali tidak jelas, bertentangan dan kurang adanya konsensus di antara para manajer. $. Prosedur rasional tidak selalu digunakan, dan ketika prosedur rasional digunakan, prosedur ini dibatasi hingga menjadi sebuah cara sederhana
dalam memandang masalah yang tidak menangkap kompleksitas dari hal-hal yang sebenarnya terjadi dalam organisasi. %. Pencarian untuk menemukan alternatif yang dilakukan oleh manajer bersifat terbatas karena manusia, informasi, dan sumber daya pun bersifat terbatas. +. $ebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan daripada mencari solusi yang paling baik, sebagian karena maanajer-manajer tersebut memiliki keterbatasan informasi dan sebagian lagi karena mereka hanya memiliki kriteria yang tidak jelas untuk mencari solusi yang paling baik. ntuisi, aspek
lainnya
dari pengambilan
keputusan
dengan model
administratif adalah intuisi. ntuisi &intuition+ adalah pemahaman yang cepat terhadap situasi genting berdasarkan pengalaman di masa lalu tetapi tanpa pemikiran yang sadar. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi tidaklah sewenang-wenang atau tidak rasional karena didasarkan pada pengalaman aktif selama bertahun-tahun yang memungkinkan manajer untuk menentukan solusi dengan cepat tanpa harus melalui perhitungan yang sangat saksama. 3. Model olitik , merupakan model yang sangat berguna dalam membuat
keputusan yang tidak terprogram ketika situasinya tidak jelas, informasinya terbatas, dan adanya konflik anatara manajer tentang tujuan yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan. $ebuah koalisi &coalition) adalah sebuah aliansi tidak resmi di anatara manajer-manajer yang medukung sebuah tujuan tertentu. Pembangunan koalisi adalah proses pembentukan aliansi di anatara manajer-manajer. Pembangunan koalisi memberikan kesempatan bagi manajermanajer untuk berkontribusi dalam mengambil keputusan, dengan meningkatkan komitmen mereka pada alternatif yang akhirnya mereka pilih. !odel politik sangatlah mewakili lingkungan politik yang asli dimana sebagian besar manajer dan para pengambil keputusan bekerja. Keputusan adalah sesuatu yang kompleks dan melibatkan banyak orang, informasi sering kali ambigu, dan ketidaksepakatan serta konflik di setiap masalah dan juga solusi adalah hal yang biasa ada. !odel politik dimulai dengan empat asumsi dasar)
a. 4rganisasi terdiri dari kelompok-kelompok dengan kepentingan, tujuan, dan nilai-nilai yang beragam. Para manajer biasanya tidak sepakat dalam menentukan prioritas masalah dan mungkin tidak mengerti atau memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dengan sesama manajer lain. b. nformasi sering kali ambigu dan tidak lengkap. 5saha untuk mengambil keputusan dengan rasional terbatasi oleh komplesitas banyak hal dan juga batasan-batasan yang dtang dari diri sendiri ataupun organisasi. c. Para manajer tidak memiliiki waktu, sumber daya, atau kapasitas mental untuk mengenali semua dimensi masalah dan memproses semua informasi yang relevan. !anajer saling berbincang satu sama lain dan bertukar pikiran guna mengumpulkan informasi dan mengurangi ambiguitas. d. !anajer terlibat dalam perdebatan untuk memutuskan tujuan-tujuan dan mendiskusikan alternatif-alternatifnya. Keputusan adalah hasil tawarmenawar dan diskusi di antara anggota-anggota koalisi. ,i*i-i*i Mo'el Pen&a"/ilan Keputusan Klasik0 A'"inist*atif0 'an Politik
Mo'el Klasik
Mo'el A'"inist*atif
Mo'el Politik
Permasalahan dan tujuan yang jelas
Permasalahan dan tujuan yang tidak jelas
3ujuan yang banyak dan bertentangan
Kondisi dengan kepastian
Kondisi dengan ketidakpastian nformasi yang terbatas akan alternatif dan keluarannya Pilihan pemuasan untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan intuisi
Kondisi dengan ketidakpastianambiguitas $udut pandang yang tidak konsisten, informasi yang ambigu 3awar-menawar dan diskusi diantara anggota-anggota koalisi
nformasi yang lengkap akan alternatif dan keluarannya Pilihan rasional oleh individu untuk memaksimalkan keluaran
Lan&ka-lan&ka 'ala" Men&a"/il Keputusan 1. engenalan !yarat-syarat !ebuah Keputusan. !anajer menghadapi syaratsyarat dalam mengambil sebuah keputusan dalam bentuk masalah maupun peluang. $ebuah masalah &problem+ muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang telah ditentukan. "da beberapa aspek dari kinerja bisnis yang tidak memuaskan. $ebuah peluang &opportunity+ muncul ketika manajer melihat pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan organisasi saat itu. !anajer melihat kemungkinan untuk meningkatkan kinerja di atas kinerja kerja yang selama ini telah dilakukan. Kesadaran akan masalah dan peluang merupakan langkah awal dalam rangkaian dan menuntut adanya pengamatan terhadap lingkungan internal dan eksternal akan persoalan-persoalan yang pantas diperhatikan oleh para eksekutif. 2. "iagnosis dan Analisis !ebab-Akibat. Diagnosis adalah langkah dalam proses pengambilan keputusan di mana menejer nganalisis faktor-faktor sebab akibat penting yang berhubungan dengan situasi penting. Kepner dan 3regoe, yang melakukan
penelitian ekstensif
tentang
penganbilan keputusan yang dilakukan manejer, menyarankan bahwa manejer sebaiknya menanyakan serangkaian pertanyaan untuk menspesifikasikan sebabsebab penting. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan membantu mengenali apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa. 3. engembangan Alternati#. 3ahap berikutnya adalah membuat solusi alternatif yang akan menjawab kebutuhan yang ada dan memperbaiki sebab-sebab yang mendasarinya. 5ntuk keputusan yang terprogram, alternatif-alternatif dapat dengan mudah dikenali dan bahkan biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan prosedur organisasi. 6agi keputusan-keputusan
yang
dibuat
di bawah
kondisi
dengan
ketidakpastian yang tinggi, manejer hanya dapat mengembangkan satu atau dua solusi yang akan bisa jadi pemuasan dalam mengatasi masalah. 1amun, penelitian menunjukkan bahwa membatasi pencarian alternatif merupakan sebab utama gagalnya pengambilan keputusan di organisasi.
$. emilihan Alternati# yang "ikehendaki. $etelah beberapa alternatif berhasil di
kembangkan, organisasi harus memilih satu alternative, yaitu alternative yang memiliki Pilihan keputusan adalah seleksi dari arah tindakan alternatif yang paling menjanjikan. 7ang terbaik adalah yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai keseluruhan organisasi, serta mencapai hasil yang dikehendaki dengan menggunakan sumber daya paling sedikit dengan !anejer mencoba menyeleksi pilihan dengan resiko dan ketidakpastian paling sedikit. Dikarenakan beberapa resiko selalu ada dalam keputusan yang tidak terprogram, manejer mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju sukses. !anejer dapat mengandalkan intuisi dan pengalaman untuk memperkirakan jika suatu arah tindakan sekiranya akan berhasil. . enerapan Alternati# %erpilih . 3ahap penerapan !implementation) adalah tahap di mana kemampuan manejerial, administratif, dan persuasif yang dimiliki seorang manejer akan digunakan untuk menjamin bahwa alternatif terpilih akan dijalankan. Keahlian dalam berkomunikasi, memotifasi, dan memimpin harus digunakan untuk mewujudkan keputisan ini dan menggerakkan para pegawai untuk lebih berkomitmen. ". &valuasi dan 'mpan alik . Pada tahap evaluasi, yang merupakan bagian proses pengambilan keputusan, para pengambil keputusan akan mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini efektif dalam mencapai tujuan mereka. 5mpan balik adlah hal yang penting karena pengambilan keputusan adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. 5mpan balik memberikan informasi pada pengambil keputusan yang nantinya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan yang baru. Keputusan yang diambil bisa saja gagal, karena manejer dapat menciptakan analisis permasalahan yang baru, mengevaluasi alternatif-alternatif, dan menyeleksi alternatif yang baru.
Men&apa Mana!e* Men&a"/il Keputusan (an& Sala 1
!anajer dihadapkan pada tuntutan untuk selalu membuat keputusan, mulai dari untuk menyelesaikan masalah kecil hingga menerapkan perubahan strategi besar. 6ahkan seorang manajer terbaik pun akan melakukan kesalahan. 1amun manajer dapat meningkatkan persentasinya dalam membuat keputusan yang tepat dengan memahami beberapa faktor yang menyebabkannya membuat keputusan yang tidak tepat. $ebagian besar keputusan yang tidak tepat adalah kesalahan penilaian yang
berasal
dari
kapasitas
pikiran
manusia
yang
terbatas
dan
dalam
keberatsebelahan alami yang diperlihatkan manajer selama proses pengambilan keputusan. Dengan menyadari enam keberatsebelahan di bawah ini, manajer terbantu dalam membuat pilihan lebih seksama. . %erpengaruh oleh kesan pertama . Ketika sedang mempertimbangkan sebuah keputusan, pikiran seringkali memberikan bobot yang tidak sesuai terhadap informasi pertama yang diterimanya. Kesan, statistic, atau perhitungan pertama ini bertindak sebagai jangkar bagi pemikiran dan penilaian kita selanjutnya. '. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu . 6anyak manajer yang jatuh kedalam jebakan dengan membuat pilihan yang membenarkan keputusankeputusannya yang lalu, bahkan jika keputusan-keputusan tersebut tidak lagi sah. . Melihat apa yang ingin dilihat . 4rang-orang seringkali mencari informasi yang mendukung insting dan sudut pandang yang mereka percaya dan menghindari informasi yang bertentangan dengan keyakinan mereka. Keberatsebelahan ini akan selalu memengaruhi arah manajer dalam mencari informasi, juga bagaimana manajer tersebut mengartikan informasi yang ia temukan. 8. Mempertahankan status uo. !anajer mungkin mendasarkan keputusannya pada apa yang telah berhasil di masa lalu dan gagal mengeksplorasi pilihan pilihan baru, menggali informasi tambahan, atau menyelidiki teknologiteknologi baru. 9. %erpengaruh oleh kerangka masalah. Respons keputusan manajer dapat dipengaruhi oleh sekadar bagaimana masalah itu disampaikan dengan kata-kata.
:. %erlalu percaya diri. Disini $ebagian besar orang memandang terlalu tinggi terhadap kemampuannya dalam memperkirakan hasil yang tidak pasti. $ebelum mengambil keputusan, manajer memiliki ekspektasi yang tidak nyata akan kemampuannya untuk memahami risiko dan membuat pilihan yang t epat.
KENDALI MANAJEMEN
Pen&e*tian Pen&en'alian Mana!e"en !enurut "rief $uadi, Ph.D, definisi pengendalian manajemen adalah sebagai berikut ) “#engendalian $ana%emen adalah semua usaha untuk men%amin bah&a sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tu%uan perusahaan.” "tau “#roses untuk mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan agar secara efektif dan efisien mencapai tu%uan perusahaan melalui strategi tertentu.” $ehingga pengendalian manajemen yang utama adalah proses untuk memotivasi dan memberi semangat orang-orang yang melaksanakan kagiatankegiatan demi mencapai tujuan organisasi. Dan juga proses untuk mendeteksi dan mengoreksi
kesalahan-kesalahan
ketidakberesan
untuk
yang disengaja seperti
kerja
yang
tidak
disengaja
serta
pencurian. Pengendalian manajemen
mencakup sistem pengendalian manajemen terdiri atas tataan organisasi, wewenang, tanggung jawab dan informasi untuk memungkinkan pelaksanaan pengendalian dan untuk memperoses tindakan yang memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya. Pengendalian manajemen adalah alat bagi para manajer, yang menggunakan dalam interaksi di antara mereka dan dengan bawahannya. !anajer ini merupakan titik fokus dalam pengendalian manajemen. !ereka menyusun rencana untuk mengimplementasikan strategi dan mencapai tujuan. Karena fokusnya para manusia dan implementasi dan rencana, pengendalian manajeme membutuhkan pertimbangan-pertimbangan psikologis yang kuat. $eperti Komunikasi, membujuk, menasehati, member semangat dan mengkritik. 3ujuan organisasi ditetapkan sebelum proses perencanaan strategic.3ujuan ini tidak dikaitkan dengan waktu dan tidak mengenal waktu. 3ujuan, strategi, program dan kebijakan dianggap sudah ada dalam proses pengendalian manajemen. 6ertujuan untuk menerapkan strategi-strategi dan berkepentingan dengan usaha-usaha manajer dan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Pengendalian manajemen memanfaatkan pengendalian tugas untuk unjuk kerja yang efektif dan efisien di tingkat tugas. Pengendalian manajemen meliputi
tindakan-tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha guna mencapai tujuan organisasi maupun tindakan-tindakan untuk mengoreksi unjuk kerja yang tidak efektif dan tidak efisien. Pengendalian !anajemen mengandung) #. !i#at Keputusan. Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka
kerja yang sesuai dengan strategi perusahaan, tanpa pedoman yang jelas akan sulit untuk menjalankan pengendalian manajemen dengan benar. $. ertimbangan
erilaku.
Proses
pengendalian
manajemen
melibatkan
interaksi antar individu dalam sebuah perusahaan, $eorang manajer pun juga mempunyai tujuannya sendiri yang mungkin berbeda dengan tujuan perusahaan, namun yang harus dilakukan dalam pengendalian manajemen ini adalah bagaimana tujuan masing-masing individu dalam perusahaan harus selaras dengan tujuan perusahaan. %. Alat untuk mengimplementasikan strategi perusahaan. $istem pengendalian
manajemen sendiri adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. /adi pengendalian manajemen memfokuskan pada pelaksanaan strategi. +. roses pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen melibatkan
hubungan antara atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan melalui tingkat a tas hingga ke bawah. Proses ini meliputi aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi.
Pen&e*tian Siste" Pen&en'alian Mana!e"en !enurut "rief $uadi, Ph.D, definisi sistem pengendalian manajemen adalah sebagai berikut ) “'istem #engendalian $ana%emen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa anak sistem yang berkaitan, yaitu ( pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan dan pertanggung%a&aban untuk membantu
mana%emen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan agar mau mencapai tu%uan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien.” $istem pengendalian manajemen adalah struktur dan prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan disusun dengan skema yang utuh dan menyeluruh, untuk membantu manajemen di dalam melakukan pengendaliannya. Dengan kata lain, sistem pengendalian manajemen adalah sarana bagi pengendalian manajemen yang akan menunjang pelaksanaan pengendalian di dalam perusahaan. $truktur sistem pengendalian manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua perusahaan yang memasukil lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk bersaing. "gar dapat dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus memiliki keunggulan tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari berbagai cara untuk menghasilkan value terbaik bagi kostumer. 4leh karena itu, untuk tetap bertahan dan bertumbuh di lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk secara berkelanjutan menemukan kembali keunggulan daya saing. 5ntuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi perusahaan tidak cukup hanya mampu menjadi pencipta kekayaan !&ealthcreating institution) namun, dituntut untuk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut untuk menjadi institusi pelipatgandaan kekayaan !&ealthmultiplying institution) untuk membangun kemampuan perusahaan sebagai pelipat gandaan kekayaan, manajemen perlu memanfaatkan sistem manajemen yang khusus didesain untuk tujuan pelipatgandaan kekayaan. 0iri terpenting dalam $istem Pengendalian !anajemen) . $istem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.
'. Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu. . Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan. Proses $truktur $istem Pengendalian !anajemen Proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap utama berikut ini ) 1.
erencanaan !trategi
Perencanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiaptiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang. 2.
enyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu. 3.
elaksanaan
$elama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi tanggungjawabnya. ;aporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal. $. &valuasi Kerja
Prestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. 2valuasi dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sta'i kasus Keputusan 2 Ken'ali Te ,oa ,ola ,o"pan(
Te ,oa-,ola ,o"pan( adalah sebuah perusahaan multinasional asal "merika $erikat dalam bidang minuman, termasuk pabrikan, pengecer dan pemasar konsentrat minuman non alkohol dan sirup, yang bermarkas di "tlanta, pansi di ndonesia pada tahun *'? dengan melakukan %oint *enture yang diberi nama 0oca 0ola 6ottling ndonesia. 0oca 0ola 6ottling ndonesia adalah nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan local yang dimiliki pengusaha-pengusaha independen dan 0oca 0ola "matil ;imited yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk 0oca 0ola di dunia. Ken'ali 3 !enurut 0oca 0ola 0ompany, asset utama mereka adalah kualitas produk yang tinggi dan konsisten pada setiap minuman. /adi 0oca 0ola tidak hanya memenuhi peraturan pengelolaan makanan dan minuman di ndonesia, mereka juga mendapatkan sertifikat halal dari !ajelis 5lama ndonesia tahun **8, selain itu mereka juga memenuhi standar 0oca 0ola sendiri yang lebih tinggi dan ketat. ,a*a Pen&en'alian 3
. Kendali dilakukan mulai dari pemilihan bahan-bahan untuk produksi sampai pengiriman produk kepasar melalui $istem @uality !anagement khusus yang diberi nama 3he 0oca 0ola @uality $ystem untuk memastikan mereka selalu menawarkan produk dengan kualitas terbaik kepada konsumen. '. 6erinvestasi dengan membangun ;aboratorium @uality "ssurance pada setiap pabrik untuk memastikan semua produk memenuhi standar.
BAB III PENUTUP
Kesi"pulan Pengambilan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Pembuatan keputusan &decision making+ menggambarkan proses bagaimana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Kualitas keputusankeputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana yang disusun. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari manajemen yang baik karena s etiap keputusan yang diambil akan menentukan bagaimana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan-tujuannya.
$eorang manajer harus dapat menetapkan dan
memutuskan keputusan yang harus diambil yaitu keputusan terbaik dengan mempertimbangkan hal-hal yang menyangkut perusahaan secara menyeluruh. Pengendalian manajemen dalam hal ini tidak berarti bahwa setiap kegiatan harus sama dengan rencana, pada prosesnya bisa saja pengendalian manajemen berubah karena perbedaan waktu antara rencana dan kegiatan. 3ujuan dari pengendalian manajemen ini sendiri adalah menjamin bahwa strategi yang dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan yang diinginkan. Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. /adi sitem pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk perusahaan, sebab pada dasarnya setiap perusahaan
mempunyai
&Pekerjaan+A Employe
&3enaga
komponen
sama,
yaitu 4ERE atau 4ork
Kerja+A R elationship
&%ubungan+A Environment
&;ingkungan+. $edangkan $istem Pengendalian !anajemen adalah alat komunikasi antara manajemen dan karyawan dengan ketetapan kebijakan-kebijakan dari manajemen untuk karyawan agar dapat menjalankan strategi guna mencapai tujuan perusahaan.