intelektual penerima pesan, motivasi penerima pesan dan kemampuan mental penerima pesan" Kemampuan mental diperlukan sebab orang ang terbelakang mentalna akan mengalami kesulitan ang signi$ikan untuk dapat memahami pesan ang diterima" /. Mengingt
#engingat adalah kemampuan untuk mendapatkan kembali in$ormasi ang telah kita terima dan telah kita pahami"Kemampuan ini dipengaruhi oleh beberapa $aktor, di antarana adalah berapa banak atau berapa kali in$ormasi ang sama itu diulang, berapa banak in$ormasi tersebut disimpan dalam otak, serta berapa lama in$ormasi tersebut telah disimpan dalam otak" Sebuah penelitian mengenai kemampuan mengingat %)aker, *+5*& menun(ukan bahwa separuh atau lebih in$ormasi ang kita dengar akan langsung dilupakan segera setelah kita mendengarkan" Segera setelah mendengarkan, kita dapat mengingat 901 dari in$ormasi, kemudian akan turun men(adi sekitar 791 atau kurang setelah (am, dan tinggal 291 dalam waktu 2 bulan" . Me',e"i#n Re%)*n
=mpat komponen ang telah dibahas, aitu
mendengar, memberi
perhatian, mengerti dan mengingat, lebih merupakan proses angn ter(adi pada sisi penerima pesan" Komponen kelima, berupa respon, bukan hana proses pada sisi penerima pesan, namun (uga berpengaruh pada kualitas komunikasi bagi si pengirim pesan" MEMBERIKAN RESPON
#emberikan respon atau umpan balik % feedback & dalam proses komunikasi merupakan hal ang paling utama dan sangat menentukan untuk mengetahui apakah proses komunikasi telah ber(alan e$ekti$ dan sesuai dengan ang diharapkan"
Di dalam proses mendengarkan, memberikan respon merupakan indikator utama apakah seseorang mendengarkan dengan baik atau orang tersebut tidak mendengarkan sama sekali" Respon ang diberikan akan sangat menentukan hasil dari proses komunikasi se!ara keseluruhan" Adana komponen respon men(adikan proses mendengarkan bukanlah proses ang bersi$at pasi$" Pada bagian ini akan dibahas se!ara lebih rin!i beberapa tipe respon dalam proses mendengarkan" )eberapa
tipe respon dalam mendengarkan, berdasarkan tingkat kualitasna,
dapat di(elaskan sebagai berikut: 1. Men!eng"#n !engn Di'
)anak alasan untuk tidak mengatakan sesuatu ketika mendengarkan, antara lain, mungkin kita tidak ingin pembi!araan berlan(ut atau bosan karena sudah mendengarkan !erita tersebut berulang kali" Pada kondisi seperti di atas, respon ang terbaik memang diam, karena (ika kita memberikan respon verbal, si pembi!ara akan terdorong untuk melan(utkan !eritana" #endengarkan dengan diam bukan sekadar sebuah strategi untuk menghindar, respon dengan pendekatan (enis ini dapat (uga digunakan ketika kita mengharapkan orang lain untuk menampaikan ideidena, atau pada kondisi di mana kita berada pada suatu seminar, kuliah di kelas atau mungkin sedang dalam ruang ibadah" Respon kita berikan dalam bentuk nonverbal seperti ekspresi wa(ah, atau respon nonverbal lainna" 2. Mengn Pe"tnyn
Respon berikutna dari si penerima pesan adalah dengan menga(ukan pertanaan (ika ia membutuhkan tambahan atau lebih banak in$ormasi" )eberapa alasan untuk menga(ukan pertanaan, antara lain:
> ?ntuk memper(elas makna > ?ntuk mendapatkan konsep, perasaan, keinginan lain > ?ntuk mendorong berbi!ara lebih lan(ut > ?ntuk mendorong pen!arian lebih lan(ut" > ?ntuk mendapatkan in$ormasi lebih detail > ?ntuk menampaikan pesan a. Memperjelas makna
Dalam banak hal, kalimat atau kata memiliki arti ang berbeda, atau orang memiliki pemahaman ang berbeda atas kata atau kalimat ang sama" Dapat (uga karena in$ormasi ang disampaikan mengandungpengertian ang lebih dari satu, atau dapat (uga karena maksud ang disampaikan oleh pemberi pesan belum tentu sama dengan maksud ang diterima oleh si penerima pesan" b. Mendapatkan konsep, perasaan, keinginan lain
Ada kalana pendengar ingin mendapatkan lebih banak hal lagi selain dari sekedar $akta, seperti misalna perasaan, konsep ang mendasari $akta atau in$ormasi tersebut, atau keinginan ang tidak
diungkapkan
dalam
in$ormasi
ang
disa(ikan
atau
disampaikan" Sebagai !ontoh pertanaan berikut, @)agaimana perasaan kita setelah mendengar berita tersebut@ atau pertanaan berikut, @Konsep apa ang mendasari kita dalam menusun ren!ana ker(a ini@, dan lainlain"
c. Mendorong berbicara lebih lanjut
Kadang orang merasa enggan (ika berbi!ara mengenai diri sendiri, atau mungkin (uga mereka merasa tidak akin mengenai apa ang dimilikina, atau mereka tidak akin apakah orang lain akan tertarik akan topik pembi!araan atau in$ormasi ang disampaikanna" Pertanaan ang tulus akan mampu mendorong si pembi!ara untuk melan(utkan topik pembi!araan" )eberapa !ontoh pertanaan (enis ini antara lain @4oba !eritakan kepada saa sekali lagi@ atau @Saa tidak akin mengenai hal ini, !oba (elaskan lebih lan(ut@, dan lainlain" d. Mendorong pencarian lebih lanjut
;enis pertanaan ini banak digunakan oleh para pro$esional seperti misalna psikolog, dokter dan lainna"?mumna mereka menga(ukan pertanaan kepada klien untuk mendapatkan in$ormasi lebih
lan(ut,
ang
dapat
membantu
mereka
menemukan
penelesaian atas persoalan ang dihadapi klienna" 8amun demikian bukan hana para pro$esional, semua orang dapat menggunakan (enis pertanaan seperti ini untuk mendorong si pembi!ara berbi!ara lebih lan(ut" 4ontoh pertanaan antara lain, @#enurut pendapat Saudara apa solusi ang terbaik untuk masalah ini@ Dalam menggunakan respon ini, kita harus menempatkan diri sebagai seorang pendengar dan memberikan kesempatan kepada pembi!ara untuk dapat mengungkapkan pemikiranna ataupun perasaanna"
e. Mendapatkan informasi lebih detil
Dalam banak hal, in$ormasi ang disampaikan oleh pembi!ara hana bersi$at umum, atau hana berupa potongan in$ormasi"Pendengar memerlukan lebih banak in$ormasi maupun $akta ang lebih detail" #enanakan hal detail akan memberikan pemahaman ang lebih baik bagi pendengar" f. Menyampaikan pesan
Bidak semua pertanaan dimaksudkan untuk mendapatkan tambahan in$ormasi, beberapa (enis pertanaan berikut ini si$atna lebih kepada ingin menampaikan pesan dari si penerima, misalna: *& Pertanaan ang meminta kon$irmasi kepada pembi!ara Pertanaan (enis ini biasana hana mengharapkan kon$irmasi dari pihak pembi!ara dan tidak mengharapkan tambahan in$ormasi" ;awaban untuk pertanaan (enis ini umumna adalah@a6tidak@, @benar6salah@, atau (awaban lain ang sudah diarahkan dan diharapkan oleh ang menga(ukan pertanaan" 4ontoh pertanaan (enis ini, @)ukankah kamu memiliki sepatu nomor C9@ 2& Pertanaan ang lebih bersi$at sebagai penataan Pertanaan ini lebih sebagai pernataan dari pada pertanaan"Dengan tertentu,
menekankan
pembi!ara
men(adikan
intonasi
pada
pertanaan
kata sebuah
pernataan" 4ontoh,
@Kamu
pergi
ke
bioskop
dengan Anita@
Pembi!ara menekankan kata @Anita@ dengan menggunakan
intonasi ang lebih tinggi atau lebih rendah dari $rasa kalimat lainna" 7& Pertanaan ang memiliki maksud tertentu Pertanaan (enis ini pada intina tidak mengharapkan suatu in$ormasi, tetapi lebih kepada maksud seseorang ang menga(ukan pertanaan untuk sesuatu ang mengikuti pertanaan tersebut" #isalna, pertanaan @Kamu sedang sibuk tidak@ , (ika di(awab dengan @tidak@ mungkin penana akan melan(utkan maksudna misalna @Bolong bantu saa untuk menelesaikan peker(aan inia@ dan (ika di(awab a sibuk@ mungkin ada maksud lain dari penana" C& Pertanaan ang mengharapkan (awaban tertentu %ang diharapkan& Pertanaan (enis ini mengharapkan (awaban tertentu ang diinginkan oleh penana dan umumna sudah ber!ampur dengan persepsi ang dimiliki penana" 4ontoh,
pertanaan
@Saang,
menurut
seorang
istri
pendapatmu
kepada
apakah
suamina,
saa
sudah
kelebihan berat badan@ ;awaban dari pertanaan ini tentuna membutuhkan (awaban ang tetap sesuai dengan ang diharapkan oleh si istri, dan ang men(awab perlu memiliki pertimbangan ang baik sebelum memberikan respon ang diinginkan" 9& Pertanaan ang berdasarkan pada asumsi tertentu Pertanaan ini didasari pada asumsi tertentu" 4ontoh pertanaan, @mengapa kamu tidak mendengarkan saa @ dibuat
berdasarkan
mendengarkan"
asumsi
bahwa
pendengar
tidak
g. Membuat pernyataan
#embuat pernataan adalah menatakan kembali pesan ang diterima dengan menggunakan kalimat sendiri" #enatakan kembali pesan ang kita terima bukan dengan !ara mengulang apa ang disampaikan, melainkan dengan menatakan kembali apa ang kita pikirkan mengenai pesan ang kita terimadengan menggunakan katakata sendiri, sebagai !ara untuk meakinkan arti dari pesan ang kita terima" Ada beberapa gaa untuk menatakan kembali pesan ang diterima antara lain dengan !ara: > #engubah katakata ang digunakan oleh pembi!ara > #enatakan !ontoh mengenai apa ang kita pikirkan berdasarkan pesan ang diterima > #engungkapkan garis besar pembi!araan h. Menyatakan empati
#enatakan empati adalah tipe pemberian umpan balik ang digunakan oleh pendengar untuk menatakan keberadaanna, menun(ukan perasaan, menatakan persepsi ataupun perhatian kepada apa ang disampaikan oleh si pemberi pesan" Dalam
berempati
diperlukan
kemampuan
memahami
perasaan orang lain ataupun suasana hati si pemberi pesan" Kadang dengan
maksud
berempati,
penerima
pesan
(ustru
tidak
memberikan empati (ika ia mengabaikan perasaan orang ang menampaikan pesan, tidak memerdulikan suasana atau situasi ang ada, atau memiliki ke!enderungan memertahankan diri"
i. Memberikan dukungan
)eberapa respon ang di(elaskan sebelumna lebih bersi$at memberikan re$leksi dan masih sedikit memberikan evaluasi terhadap situasi angdihadapi oleh pembi!ara"Dalam banak kasus, pembi!ara ingin (uga mengetahui bagaimana perasaan pendengar terhadap mereka" Respon dengan memberikan dukungan adalah menatakan rasa solidaritas pendengar terhadap situasi ang dihadapi oleh pembi!ara" Ada banak tipe respon ang bersi$at memberikan dukungan, di
antarana
adalah
pertolongan,
menatakan
menatakan
pu(ian,
persetu(uan, menatakan
menawarkan keakinan
pendengar, menga(ak untuk meraakan, atau melupakan masalah ang dihadapi oleh pembi!ara" Dalam memberikan respon ini, kita harus tulus, akin bahwa pendengar dapat menerima dukungan ang kita berikan, dan berikan dukungan pada saat ini dan sekarang, dari pada nanti atau pada waktu ang akan datang" j. Melakukan analisis
Pada
(enis
%interpretation&
respon pesan
ini
ang
penerima
pesan
disampaikan
oleh
mena$sirkan pembi!ara"
Pena$siran kadang e$ekti$ untuk memberikan alternati$ lain dalam mengartikan
atau memahami
masalah
ang dihadapi oleh
pembi!ara" Kadang respon ini (uga dapat memberikan gambaran ang lebih (elas dan ob(ekti$ terhadap masalahmasalah ang membingungkan"
k. Melakukan evaluasi
-ampir sama dengan respon ang bersi$at analisis, bentuk evaluasi ini lebih kepada memberikan simpulan, baik berupa persetu(uan, kesepakatan, atau memberikan penilaian terhadap apa ang telah disampaikan oleh pembi!ara, atau dapat (uga berupa penilaian negati$,serta kritik ang bertu(uan untuk meningkatkan kebaikan pada masa ang akan datang" Respon dalam bentuk evaluasi ini memiliki kemungkinan dapat diterima oleh pembi!ara dan dapat menolong (ika memenuhi kondisi berikut: > Pembi!ara atau orang ang memiliki masalah meminta kita untuk memberikan evaluasi" > =valuasi ang kita berikan bersi$at konstrukti$ atau membangun
dan
tidak
bersi$at
mengkritik
untuk
men(atuhkan lawan bi!ara" l. Memberikan pendapat
Pada umumna, (ika menghadapi suatu persoalan reaksi pertama ang keluar adalah memberikan pendapat" Sama halna dengan memberikan evaluasi, respon dalam bentuk memberikan pendapat akan sangat e$ekti$ dan dapat menolong orang (ika memang ada permintaan dari pembi!ara untuk memberikan pendapat, serta (ika pemberi respon memiliki perhatian dan memahami situasi ang dialami oleh si pembi!ara" alaupun kondisi di atas terpenuhi, ada dua alasan mengapa memberikan pendapat kadang tidak membantu atau meme!ahkan masalah" Pertama, pendapat ang diberikan tidak memberikan
solusi ang terbaik,
dan kedua, si pendengar tidak siap
mendengarkan pendapat ang disampaikan oleh orang lain" HAMBATAN DALAM MENDENGARKAN SEARA EFEKTIF
)erikut disa(ikan beberapa konsepsi ang salah mengenai proses mendengarkan, termasuk (uga beberapa kebiasaan buruk dalam proses mendengarkan" 1. Men!eng" Bn$( Men!eng"#n
)anak mitos mengenai mendengarkan, ada ang menganggap (ika mereka telah mendengar %hearing& pesan ang disampaikan oleh orang, maka mereka telah melakukan proses mendengarkan %listening&" 8amun, mendengar %hearing& hanalah sebuah proses $isik, di mana ada gelombang suara ang masuk ke dalam lubang telinga dan menggetarkan gendang telinga" Sedangkan proses mendengarkan memberikan proses lebih lan(ut dari proses mendengar tadi, di mana getaran ang diterima oleh gendang telinga tersebut dikirimkan ke otak belakang untuk diter(emahkan dan diberikan arti, dan selan(utna berdasarkan arti tersebut ang bersangkutan memberikan respon ang sesuai dengan arti ang diter(emahkan oleh otak belakang" ;adi, proses mendengarkan melibatkan $aktor$aktor $isik dan mental" 2. P"*%e% 'en!eng"#n ,n #egitn yng '&!(
)anak orang menganggap proses mendengarkan adalah proses ang sangat mudah, semudah menghirup udara segar" Pada kenataanna banak sekali kendala ang harus diatasi agar dapat men(adi seorang pendengar ang baik dan e$ekti$"Dibutuhkan usaha keras, waktu lama, konsentrasi, dan, mungkin perlu, peker(aan atau penelitian untuk dapat mengidenti$ikasi berbagai hambatan dan kendala dalam mendengarkan dengan e$ekti$" )eberapa kendala tersebut misalna adalah: . A! (',tn t& #en!$ )! #e'')&n 'en!eng"
Orang ang mengalami gangguan pendengaran %sementara atau permanen& akan mengalami kesulitan mendengar atau mengartikan makna ang didengar" Eangguan pendengaran ini dapat berupa gangguan $isik ataupun gangguan mental" Orang ang hilang ingatan atau ang mengalami keterbelakangan mental dapat (uga dikategorikan sebagai orang ang mengalami gangguan dalam proses mendengarkan" ,. In+*"'%i yng te"$$& ,ny# 3in+*"'ti*n *4e"$*!5
Di sekeliling kita terdapat banak suara ang tidak mungkin kita dengarkan seluruhna";ika kita hitung berapa banak waktu ang habis untuk mendengarkan orang berbi!ara dan berapa banak in$ormasi ang dapat masuk ke dalam otak, se!ara teoritis, hampir tidak mungkin untuk menimpan seluruh in$ormasi tersebut" -. A!ny #e)entingn )"i,!i
Adana kepentingan pribadi kadang kala dapat mengganggu !ara kita menerima
in$ormasi
ang
disampaikan"
Kepentingan
pribadi
ini
mengakibatkan kita tidak menerima pesan ang dikirimkan atau kalaupun menerima, ada kemungkinan pesanna salah atau tidak sesuai dengan maksud si pengirim pesan" !. Ke'')&n ,e")i#i" 'n&%i
Se!ara teoritis, kemampuan otak manusia untuk dapat mendengarkan dan mengerti suatu pembi!araan adalah .00kata per menit %Drullman 3 Smoorenburg, *++5F Gers$eld 3 Dres!hler,2002&, akan tetapi ke!epatan orang untuk berbi!ara pada umumna lebih rendah, berkisar pada angka *00 H *C0 kata per menit" Selisih kapasitas antara kemampuan otak untuk mendengar dengan kata ang didengar tersebut biasana diman$aatkan oleh otak untuk memikirkan halhal lain ang dapat mengaburkan konsentrasi, ang pada akhirna tidak memerhatikan topik pembi!araan"Adana gangguan ini,
baik se!ara $isik ataupun mental, dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mendengarkan dengan baik" Kemampuan mendengarkan dengan baik6e$ekti$ bukan berarti mampu untuk mendengarkan kata per kata satu persatu dan harus didengar *001, sebab dalam kenataanna banak in$ormasi ang tidak relevan"Yang paling penting adalah bagaimana kita mampu mendengar pada saat hal tersebut dibutuhkan" e. A!ny gngg&n !"i )i(# $&" 3n*i%e5
-al lain ang menebabkan kita sulit mendengarkan adalah adana suara lain selain pesan ang disampaikan, kebisingan lalu lintas, suara musik ang keras, termasuk (uga adana gangguan psikologis ang dapat menebabkan penerima pesan sulit atau salah menerima pesan dari pemberi pesan" Selain gangguan tersebut, burukna pesan ang dikirimkan oleh pemberi pesan, maupun kesalahan dan kelemahan dalam saluran komunikasi serta kesalahan dalam proses pener(emahan pesan atau adana gangguan dalam proses di luar sisi penerima pesan dapat menebabkan kesulitan ang sama dalam proses mendengarkan" +. Seti) )en!eng" ti!# 'ene"i' )e%n yng %'
Pada saat dua orang atau lebih mendengarkan suatu pembi!araan, kita berpikir bahwa mereka akan menerima pesan ang sama" Pada kenataanna tidak demikian"
Proses pener(emahan pesan oleh setiap pendengar (uga men(adikan pesan ang sama dapat diterima dan diinterpretasikan se!ara berbeda oleh masingmasing pendengar"
g. Be,e") #e,i%n ,&" !$' )"*%e% 'en!eng"#n
Kebiasaan buruk dalam proses mendengarkan dapat mengurangi kualitas pesan atau in$ormasi ang diterima" )erikut ini beberapa kebiasaan buruk ang biasa dilakukan oleh orang dalam proses mendengarkan" (i) Pseudo listening
Adalah menun(ukan kepalsuan" Orang ang melakukan kebiasaan ini seolaholah mendengarkan apa ang disampaikan oleh pembi!ara, mereka mengangguk setu(u, menatap pada pandangan
pembi!ara,
bahkan
tersenum
dan
memberikan
(awaban pada pembi!ara seolah mereka memahami apa ang disampaikan oleh pembi!ara, padahal semua itu palsu dan muka manis semata" Pada hakikatna, mereka sama sekali tidak setu(u dan tidak mau melakukan sesuatu sebagaimana disampaikan oleh pembi!ara" (ii) Stage Hogging
-ana tertarik pada ide dan konsep pemikiran diri sendiri dan tidak perduli pada apa ang disampaikan oleh pembi!ara" Bipe pendengar seperti ini memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbi!ara, hana agar mereka dapat menarik napas se(enak, dan setelah itu mereka berbi!ara atau menampaikan apa ang ada dalam konsep berpikirna" (iii) Selective istening
-ana memberikan respon terhadap apa ang men(adi perhatianna, dan mengabaikan ang lain" Dalam kasus seperti ini,
pembi!ara seolaholah berbi!ara kepada @tembok@, (ika tidak ada topik ang men(adi perhatian si pendengar" (iv) !illing in "aps
Orang dengan tipe seperti ini mendengarkan sedikit, dan selan(utna merekaasa in$ormasina sendiri berdasarkan konsep ang ada pada dirina" Orang seperti ini dapat memberikan kesan bahwa
mereka
@tahu
segalana@,
padahal
in$ormasi
ang
disampaikan lebih lan(ut kemungkinan besar sudah tidak benar lagi" (v) #nsulated istening
Kebiasaan ini hampir merupakan kebalikan dari kebiasaan Isele!tive listening@, ang mana orang ang memiliki kebiasaan ini (ika mendapatkan topik ang tidak menarik bagina, maka ia !enderung untuk tidakmendengarkan keseluruhan in$ormasi ang disampaikan" (vi) $efensive istening
Orang ang tidak per!aa diri atau mereka ang merasa tidak aman !enderung menampaikan komentarkomentar menerang untuk mempertahankan dirina" Orang dengan kebiasaan seperti ini !enderung menghindari kenataan bahwa mereka merasa tidak aman dengan mengalihkanna kepada orang lain" (vii) %mbushing
Orang dengan kebiasaan ini akan mendengarkan pembi!ara se!ara seksama, dan hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan in$ormasi
ang
dapat
dipergunakan
olehna
untuk
dapat
menerang kembali apa ang disampaikan oleh si pembi!ara" Kebiasaan ini (uga merupakan bentuk strategi mempertahankan diri" MEMBANGUN KEMAMPUAN MENDENGARKAN ANG EFEKTIF
?ntuk memiliki kemampuan mendengarkan se!ara e$ekti$ ada beberapa hal ang perlu diperhatikan antara lain: 1. Me',&t #*nt# 't !engn )e',i-"
?ntuk mendorong pembi!ara berbi!ara lebih lan(ut tataplah matana untuk mengurangi kemungkinan perhatian kita teralihkan"Bampilkan komunikasi nonverbal, seperti anggukan6gelengan kepala dan ekspresi wa(ah ang sesuai untuk menun(ukkan kepada pembi!ara bahwa kita menaruh perhatian terhadap pembi!araan tersebut" 2. Hin!"i ge"#n t& #*'&ni#%i n*n4e",$ yng &%t"& 'enggngg& t& ti!# %e%&i !engn '#%&! #it &nt 'en!eng"#n
Dengan melakukan itu kita tidak hana dapat menangkap maksud pembi!araan, (uga pembi!ara akan mengartikan bahwa kita tidak tertarik, bosan, dan tidak perduli, sehingga akhirna topik pembi!araan tidak sesuai dengan maksud komunikasi tersebut" Pada saat mendengarkan, hindari gerakan melihat lihat (am, memutarmutarkan pinsil atau pulpen, merobekrobek kertas, melihat lihat pemandangan di luar, atau melakukan akti$itas lain ang akan mengganggu proses mendengarkan" . An )e"tnyn
Pendengar ang e$ekti$ akan menganalisis apa ang dia dengar dan akan menga(ukan pertanaan" Dengan menga(ukan pertanaan, kita dapat memper(elas maksud topik ang dibi!arakan, meakinkan pembi!ara bahwa kita mengerti, sekaligus memberikan dukungan kepada pembi!ara untuk berbi!ara lebih lan(ut karena kita benarbenar memerhatikan dan mendengarkan se!ara serius" /. Meng&ng#)#n #e',$i7#*n+i"'%i
?langi apa ang disampaikan pembi!ara dengan menggunakan bahasa sendiri" Proses ini selain merupakan proses untuk memper(elas makna, (uga
merupakan !ara terbaik untuk mengetahui apakah kita benarbenar mengerti atau tidak" . Hin!"i inte"&)%i
)iarkan pembi!ara menelesaikan dahulu apa ang akan disampaikan sebelum kita memberikan tanggapan" -indari menebak maksud dari si pembi!ara";ika belum (elas, a(ukan pertanaan"
6. 8ngn ,e",i-" te"$$& ,ny#
Kita memiliki ke!enderungan untuk berbi!ara daripada mendengarkan"Dan kita (uga memiliki ke!enderungan untuk berbi!ara sambil mendengarkan" Pendengar e$ekti$ tidak akan melakukan hal tersebut" 9. B&t t"n%i%i yng ,i# nt" 'en!i )en!eng" yng ,i# !engn )e',i-" yng ,i#
Sebuah proses komunikasi adalah proses berbi!ara dan mendengarkan, dan dalam proses komunikasi ang e$ekti$, kita melakukan peran tersebut se!ara bergantian" Jakukan proses transisi antara peran mendengarkan dan peran pembi!ara se!ara baik" :. P"in%i) #*'&ni#%i e')ti#
)erusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti" #engapa penting Karena memberi data ang akurat sebelum menanggapi, dan memberi udara psikologis" Dengan komunikasi empatik pasangan komunikasi kita akan merasa dimengerti se!ara mendalam sehingga berdampak positi$ pada pemberian pengaruh dan peme!ahan masalah" ;. Men!eng"#n e')ti#
#endengarkan dengan sikap empatik berarti kita masuk ke dalam kerangka a!uan orang lain" Kita bukan hana mendengarkan dengan telinga, tetapi (uga
dengan
mata
dan
hati"-ati
kita
merasakan,
memahami,
menelami,
berintuisi"#ata kita mengamati pesan pesan nonverbal si pengirim"Kita menggunakan otak kanan sekaligus otak kiri" #endengar empatik adalah mendengar untuk mengerti, baik se!ara emosional maupun intelektual, bukan dengan maksud untuk men(awab, mengendalikan atau memanipulasi orang lain" 10. ng )e"$& !iingt
;angan membuat resep apapun sebelum melakukan diagnosa" Sebelum menanggapi lawan bi!ara, !obalah untuk mengerti masalahna se!ara mendalam terlebih dahuluF berusaha untuk mengerti itu membutuhkan pertimbangan dan kesadaran terhadap kemungkinan mun!ulna empat respon autobiogra$is"Pekalah terhadap
respon
pengirim
pesan"Setelah
itu,
baru
berusaha
untuk
dimengerti";elaskan pikiran dan gagasan kita dengan (elas, spesi$ik, visual dan empatik" KESIMPULAN
Proses mendengarkan memiliki peran ang sama pentingna dengan proses berbi!ara" Dalam kehidupan seharihari kita dapat merasakan bahwa kita lebih banak mendengarkan daripada berbi!ara, namun demikian, kita kurang memberikan
perhatian
ang
serius
untuk
meningkatkan
kemampuan
mendengarkan"#endengarkan se!ara e$ekti$ sangat berbeda dengan hana mendengar suara" #endengarkan se!ara e$ekti$ meliputi 9 %lima& komponen ang merupakan satu kesatuan, aitu mendengar, memberi perhatian, mengerti, mengingat dan memberikan respon" #emberikan respon memiliki peran ang sangat penting, karena melaluina kita dapat mengetahui apakah proses komunikasi telah berlangsung se!ara e$ekti$ atau tidak" Pro$esi auditor membutuhkan kemampuan mendengarkan agar dapat memeroleh in$ormasi ang dibutuhkan dalam pelaksanaan peker(aan, sehingga seorang auditor dituntut untuk memiliki kemampuan mendengarkan e$ekti$"