Kelemahan anggota gerak A. Peng Penger erti tian an Parese adalah kelemahan/kelumpuhan parsial yang ringan/tidak lengkap atau suatu kondis kondisii yang yang ditand ditandai ai oleh oleh hilang hilangnya nya sebagi sebagian an geraka gerakan n atau geraka gerakan n tergan terganggu ggu.. Kelemahan adalah hilangnya sebagian fungsi otot untuk satu atau lebih kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang terkena. B. Etio tiologi Parese merupakan manisfestasi dari penyakit yang disebabkan oleh gangguan persyarafan (Wilkinson,1!. (Wilkinson,1!. Parase yang ter"adi memberikan gambaran bah#a adanya kelainan atau lesi sepan"ang traktus piramidalis. $esi ini dapat disebabkan oleh % 1. Berk Berkur uran angn gnya ya sup supla laii darah darah &. kerusak kerusakan an "aring "aringan an oleh oleh trauma trauma atau atau infek infeksi, si, '. Peneka Penekanan nan langsun langsung g dan tidak langsun langsung g oleh massa hematom hematoma, a, abses, abses, dan tumor. al tersebut selan"utnya selan"utnya akan mengakibatkan mengakibatkan adanya gangguan gangguan pada tra)tus kortikospinalis yang bertanggung "a#ab pada otot*otot anggota gerak atas dan ba#ah. +ehingga sese seseor oran ang g akan akan meng engalam alamii penu penuru run nan kem kemamp ampuan uan dala dalam m mobilisasi dimana seseorang tidak dapat bergerak se)ara aktif/bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktiitas!.(+melt-er Bare, &0!.
Kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak bisa disebabkan oleh gangguan pada 23 ( upper motor neurons! dan $23 (lo#er motor neurons ! Perbedaannya adalah% "ika kelumpuhan pada 23 kelumpuhan bersifat spastik ( kaku! • "ika pada $23 kelumpuhan bersifat flaksid (lemas! • Pada kelumpuhan lower motor neuron ($23! neuron ($23! tidak menun"ukkan reflek •
patologis tetapi refleks sedangkan Neuron menun"ukkan Neuron menun"ukkan refleks patologis
pada
kelumpuhan Uppe Upperr
Moto Motor r
4. 2ekanisme 2ekanisme kelemahan kelemahan otot otot (kelemahan (kelemahan anggota anggota gerak se)ara se)ara umum! umum! 5. 6E785 kimia 6er"adi er"adi akibat akibat berkur berkurang angnya nya )adang )adangan an energ energii dan mening meningkat katnya nya sistem sistem metabolisme 55 . 6eori sya syaraf pusat 8angsa 8angsanga ngan n syaraf syaraf aferen aferen mengha menghamba mbatt pusat pusat pusat pusat otak otak dalam dalam mengendalik mengendalikan an gerakan gerakan sehingga sehingga frekuensi frekuensi potensial potensial gerakan gerakan pada sel syaraf men"adi berkurang. Berkurangnya frekuensi ini akan menurunkan kekuatan dan ke)epatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan men"adi lambat
9. klasifikasi Parese pada anggota gerak dibagi me"adi : ma)am, yaitu
•
2onoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas atas atau ekstremitas ba#ah. Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas ba#ah. e m i p a r e s e a d a l a h k e l e m a h a n p a d a s a t u s i s i t u b u h y a i t u s a t u e kstremit
•
as atas dan satu ekstremitas ba#ah pada sisi yang sama. 6etraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas
• •
Pada kasus ini pasien mengalami gangguan atau kelemahan pada : anggota gerak atau disebut dengat tetraparese. 6etraparese "uga diistilahkan "uga sebagai ;uadriparese, yang keduanya merupakan parese dari keempat ekstremitas.<6etra< dari bahasa yunani sedangkan=;uadra< dari bahasa latin. 6etraparese adalah kelumpuhan/kelemahan yang disebabkan oleh % •
penyakit atau trauma pada manusia yang menyebabkan hilangnya sebagian
fungsi motorik pada keempat anggota gerak, dengan kelumpuhan/kelemahan lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai. al ini diakibatkan oleh % a! adanya kerusakan otak, b! kerusakan tulang belakang pada tingkat tertinggi (khususnya pada ertebra )erikalis!, )! kerusakan sistem saraf perifer, d! kerusakan neuromus)ular atau penyakit otot. e! Kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik pada keempat anggota gerak, yaitu lengan dan tungkai. Pembagian tetraparese berdasarkan kerusakan topisnya: a. 6etrapares spasti) 6etraparese spastik ter"adi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (23!, sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau hipertoni. b. 6etraparese flaksid 6etraparese flaksid ter"adi karena kerusakan yang mengenai lo#er motor neuron ($23!, sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni.
Tetraparese dapat dijumpai pada beberapa keadaan
1. Penyakit infeksi 2ielitis transersa &. Poliomielitis Poliomielitis adalah peradangan pada daerah medula spinalis yangmengenai substantia grisea. >ika lesi mengenai medula spinalis setinggi serikalatas maka dapat menyebabkan kelemahan pada anggota gerak atas dan ba#ah. '. Polineuropati Polineuropati adalah kelainan fungsi yang berkesinambungan pada beberapa saraf perifer di seluruh tubuh. Penyebab karena infeksi bisamenyebabkan
polineuropati, kadang karena ra)un yang dihasilkan oleh beberapa bakteri (misalnya pada difteri! atau karenareaksi autoimun bahan ra)un bisamelukai saraf perifer dan menyebabkan polineuropati. Kelainan pada saraf perifer di"umpai sebagai berikut % •
tiga sampai empat hari pertama pembengkakan dan men"adi irreguler dari selubung myelin.
•
ari kelima ter"adi desintegrasi myelin dan pembengkakan aksis silinder.
•
Pada hari kesembilan timbul limfosit,
•
hari ke sebelas timbul fagosit dan
•
pada hari ketiga belas proliferasi +)h#an sel. Kesemutan, mati rasa, nyeri terbakar dan ketidakmampuanuntuk merasakan getaran atau posisi lengan, tungkai dan sendi merupakan ge"ala utama dari polineuropati kronik.
•
3yeri seringkali bertambah buruk di malam hari dan bisa timbul "ika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu
•
.Ketidakmampuan untuk merasakan posisi sendi menyebabkan ketidakstab ilan ketika berdiri dan ber"alan. Pada akhirnya akan ter"adi kelemahan otot dan atrofi ( p e n y u s u t a n o t o t ! .
:. +indrom ?uillain Barre (+?B! +indroma ?uillain Barre (+?B! adalah suatu kelainan sistem saraf akutdan difus yang mengenai radiks spinalis dan saraf perifer, dan kadang* kadang "uga saraf kranialis, yang biasanya timbul setelah suatu infeksi. Manifestasi klinisutama dari SGB adalah suatu kelumpuhan yang simetris tipe lo#er motor neurondari otot*otot ekstremitas, badan dan kadang*kadang "uga muka 0. 2iastenia ?rafis 2iastenia grafis adalah penyakit neuromuskular yang menyebabkan ototskelet men"adi lemah dan lekas lelah. Kelelahan/kelemahan ini disebabkan karenasirkulasi antibodi yang memblok a)etyl)holine re)eptors pada post sinaptik neuromus)ular "un)tion ,stimulasi penghambatan ini berpengaruh p adaneurotransmiter asetilkolin. Manifestasi klinisnya dapat berupa kelemahan padaotot yang mengatur pergerakan mata, kelemahan otot pada lengan dan tungkai, perubahan ekspresi #a"ah, disfagia, dan disartria @. Amyotrophic Lateral Sclerosis (A$+! penyakit A$+ mengakibatkan sistemneuromus)ular tidak berfungsikarena kedua saraf motorik penderita A$+ telah rusak. +eiring ber"alannya#aktu, penyakit A$+ menyebabkan sarafsaraf motorik yang berada di otak dan batang tubuh menge)il, dan pada akhirnya menghilang. Akibatnya, otot otottubuh tidak lagi mendapat sinyal untuk bergerak. Karena otot yang berada dalamtubuh kehilangan pemasok nutrisinya, sehingga otototot yang men"adi lebih ke)ildan melemah
6etraparese berbeda dengan hemiparese bilateral, #alaupun keduanyamempunyai arti kelemahan pada keempat angggota gerak. •
Tetraparesedisebabkan adanya lesi di medula spinalis sedangkan
•
hemiparese bilateral
disebabkan karena
lesi pada hemisfer serebral bilateral dan biasanya pada serangan pertama baru terjadi hemiparese unilateral dan setelah serangan kedua baru terjadi hemiparese bilateral. •
6etraparese
dapat ditemukan
pada beberapakeadaan seperti
penyakit infeksi (misalnya mielitis transersa, poliomielitis!, polineuropati, sindrom ?uillain Barre, 2iastenia grais, atau pada Amyotrophi) $ateral +)lerosis(A$+!
ubungan kelemahan anggota gerak dengan usia Perubahan*perubahan akan ter"adi pada tubuh manusia se"alan dengan makin meningkatnya usia, perubahan tubuh ter"adi se"ak a#al kehidupan hingga usia lan"ut pada semua organ dan "aringan tubuh. Berbagai fungsi fisiologis sudah mulai tampak menurun setelah usia ' tahun. 6ermasuk perubahan dan penurunan pada semua fungsi organ tubuh yang tidak dapat dihindarkan, seperti sistem kardioaskuler, sistem respirasi, sistem saraf, dan sistem muskuloskeletal. 9engan bertambahnya usia akan meningkatkan berat badan karena penumpukan
lemak di dalam otot sementara sel otot sendiri berkurang "umlah dan olumenya, sehingga ada ke)enderungan untuk mengurangi aktifitas fisik karena obesitas. al ini menyebabkan kelemahan fisik yang dapat membatasi mobilitas yang berpengaruh terhadap keseimbangan karena men"adi lamban di dalam bergerak