KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM WAMENA NOMOR : 23/445/SK/RSUD WMX TAHUN 2018 TENTANG KEBIJAKAN AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA
Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena, maka diperlukan akses dan kesinambungan pelayanan yang efektif. b. bahwa agar akses dan kontinuitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena sebagai landasan untuk akses dan kesinambungan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena.
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Kesehatan 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis
MEMUTUSKAN: Menetapkan
KESATU
:
KEBIJAKAN AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA Memberlakukan Memberlakuka n Kebijakan Akses Ke Rumah Sakit Dan Kontinuitas Kontinuitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena sesuai dengan lampiran keputusan ini
KEDUA
:
KETIGA
:
KEEMPAT
:
Semua hal yang menyangkut akses ke Rumah Sakit Umum daerah Wamena dan Kontinuitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena harus mengacu pada kebijakan ini Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan akses dan kontinuitas pelayaan di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena dilaksanakan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Wamena dan Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Wamena Pada tanggal 4 Juni 2018 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA
dr. FELLY G. SAHUREKA, M. Kes., Sp. PK NIP 19700521 200212 2 002
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA Nomor : 23/445/SK/RSUD WMX Tahun 2018 Tanggal : 4 Juni 2018 KEBIJAKAN AKSES DAN KONTINUITAS PELAYANAN RSUD WAMENA
Kebijakan Umum Rumah sakit mempertimbangkan bahwa asuhan di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional pemberi asuhan dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan, tujuannya untuk menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien dengan pelayanan yang sudah tersedia di rumah sakit, mengoordinasikan pelayanan, kemudian merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya. Sebagai hasilnya adalah meningkatkan mutu asuhan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah sakit.
Kebijakan Khusus 1. Ditetapkannya regulasi tentang penerimaan pasien dirawat inap atau pemeriksaan pasien dirawat jalan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang telah diidentifikasi sesuai dengan misi serta sumber daya rumah sakit yang ada. 2. Pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atau yang membutuhkan pertolongan segera diberikan prioritas untuk asesmen dan tindakan. 3. Pada proses admisi pasien rawat inap dilakukan skrining kebutuhan pasien untuk menetapkan pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitatif yang diprioritaskan berdasar atas kondisi pasien. 4. Rumah sakit mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan memberi tahu pasien jika terjadi penundaan dan kelambatan dan penundaan pelaksanaan tindakan / pengobatan dan atau pemeriksaan penunjang diagnostik. 5. Ditetapkannya regulasi yang mengatur proses pasien masuk rumah sakit untuk rawat inap dan proses pendaftaran rawat jalan. 6. Di admisi, pasien dan keluarga pasien dijelaskan tentang rencana asuhan, hasil yang diharapkan dari asuhan, dan perkiraan biayanya. 7. Ditetapkannya proses pengelolaan alur pasien di seluruh bagian rumah sakit dimana komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk ketersediaan tempat tidur rawat inap, perencanaan fasilitas alokasi tempat, peralatan, utilitas, teknologi medis, dan kebutuhan lain untuk mendukung penempatan sementara
pasien; perencanaan tenaga untuk menghadapi penumpukan pasien di beberapa lokasi sementara dan atau pasien yang tertahan di unit darurat; alur pasien di daerah pasien menerima asuhan, tindakan, dan pelayanan (seperti unit rawat inap, laboratorium, kamar operasi, radiologi, dan unit pascaanestesi) efisiensi pelayanan nonklinis penunjang asuhan dan tindakan kepada pasien (seperti kerumahtanggaan dan transportasi); pemberian pelayanan ke rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien; akses pelayanan yang bersifat mendukung (seperti pekerja sosial, keagamaan atau bantuan spiritual, dan sebagainya). 8. Ditetapkan regulasi tentang kriteria untuk masuk rawat di pelayanan spesialistik atau pelayanan intensif. 9. Pada asesmen awal ditetapkan kebutuhan perencanaan pemulangan pasien. 10. Ditetapkan regulasi untuk melaksanakan proses kesinambungan pelayanan di rumah sakit dan koordinasi diantara profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien (MPP) / Case Manager. 11. Ditetapkan regulasi bahwa setiap pasien harus dikelola oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) untuk memberikan asuhan kepada pasien. 12. Pada proses transfer, menetapkan informasi tentang pasien. 13. Ditetapkannya regulasi melaksanakan proses pemulangan pasien (discharge ) dari rumah sakit berdasar atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau tindakan. 14. RSUD Wamena bekerja sama dengan praktisi kesehatan di luar rumah sakit tentang tindak lanjut pemulangan. 15. Ringkasan pasien pulang (discharge summary ) dibuat untuk semua pasien rawat inap. 16. RSUD Wamena menetapkan pemberian ringkasan pasien pulang kepada pihak yang berkepentingan. 17. Dibuat catatan tersendiri Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ), untuk pasien rawat jalan yang membutuhkan asuhan yang kompleks atau diagnosis yang kompleks. 18. Ditetapkannya proses untuk mengelola dan melakukan tindak lanjut pasien dan memberitahu staf rumah sakit bahwa mereka yang berniat keluar rumah sakit serta menolak rencana asuhan medis.
19. Ditetapkan proses untuk mengelola pasien yang menolak rencana asuhan medis yang melarikan diri. 20. Pasien yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lain berdasar atas kondisi pasien untuk memenuhi kebutuhan asuhan berkesinambungan dan sesuai dengan kemampuan fasilitas kesehatan penerima untuk memenuhi kebutuhan pasien. 21. Ditetapkannya proses rujukan untuk memastikan pasien pindah dengan aman. 22. Ditetapkannnya medis pasien.
regulasi pada proses rujukan dan dicatat direkam
23. Ditetapkan regulasi tentang transportasi dalam proses merujuk, memindahkan atau pemulangan, serta pasien rawat inap dan rawat jalan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Ditetapkan di Wamena Pada tanggal 4 Juni 2018 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA
dr. FELLY G. SAHUREKA, M. Kes., Sp. PK NIP 19700521 200212 2 002