KERANGKA KERANGKA ACUAN KERJA KERJA & RENC RENCANA ANA ANGGARAN ANGGARAN BIAYA B IAYA
FEASIBILITY STUDI RUAS JALAN BY PASS SINTANG DAN RING ROAD PONTIANAK
TAHUN ANGGARAN 2016
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII SATUAN KERJA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Jln. Brigjen H. Hasan Basri Komp. Bina Marga no. 13, Telp. (0511) 3304036
Pendahuluan 1.
Latar Belakang
Pembangunan jaringan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian nasional diharapkan mampu menghubungkan jalan lintas di pulau-pulau besar seperti Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua, maupun meningkatkan penanganan non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga lingkungan.
2.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah menyusun dokumen Feasibility Studi sebagai dasar dalam proses kebijakan dan strategi pembangunan Jalan di Kalimantan Barat. Tujuan dari kegiatan ini adalah: Melakukan Feasibility Studi ruas jalan By Pass Sintang dan Ring Road Pontianak.
3.
Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah dihasilkannya dokumen kajian Feasibility Studi ruas jalan By Pass Sintang dan Ring Road Pontianak yang memuat indikator kelayakan teknik, ekonomi dan lingkungan sebagai acuan dalam perencanaan dan pemrograman pelaksanaan pembangunan Jalan yang berada diprovinsi Kalimantan Barat. Secara spesifik, sasaran yang ingin dicapai adalah: 1. Identifikasi permasalahan wilayah sebagai dasar penentuan indikator kelayakan teknik, ekonomi dan lingkungan. 2. Informasi rute yang tepat sesuai dengan kebijakan tata ruang wilayah daerah tingkat kabupaten maupun tingkat regional (RUTRK) dan (RUTRW). 3. Prakiraan anggaran dan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, serta manfaat yang dapat digeneralisasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut. 4. Penilaian kebutuhan investasi dan tingkat kepentingan pengembangan jalan di kawasan tersebut yang dituangkan dalam pilihan-pilihan alternatif dan skenario yang mempunyai konsekuensi yang dapat diperhitungkan, sehingga dapat disusun pemecahan masalah yang sesuai.
4.
Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan adalah rencana melintasi Kota Pontianak, dan Kabupaten Sintang di Provinsi Kalimantan Barat.
5.
Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya dengan nilai pagu dana sebesar Rp 1.355.456.000,- (Satu milyar Tiga Ratus Lima Puluh Lima Juta Empat Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah) termasuk PPN dengan sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran 2016.
6.
Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Pengguna jasa adalah Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Provinsi Kalimantan Selatan.
Data Penunjang 7.
Standar Teknis
Pedoman No. Pd. T-19-2005-B tentang Pedoman Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan
Ruang Lingkup 11.
Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan pekerjaan kegiatan ini meliputi : 1. Persiapan dan Mobilisasi Kebutuhan personil maupun peralatan-peralatan dan data pendukung dipersiapkan dengan baik dan disusun rencana kerja terinci sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu. 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan dan pengolahan data-data sekunder maupun primer yang dibutuhkan. 3. Analisa Perkiraan Pertumbuhan Pergerakan dan Lalu Lintas Analisa perkiraan pertumbuhan pergerakan dan lalu lintas bertujuan untuk menentukan rute optimum yang dapat dijadikan sebagai dasar bahan pertimbangan penentuan rute terpilih. Analisa pertumbuhan lalu lintas berdasarkan trend pertumbuhan ekonomi dan sosial, kepemilikan kendaraan, rencana tata ruang, dan perkembangan wilayah dari wilayah studi yang ditinjau. Dalam menganalisa perkiraan pertumbuhan pergerakan dan lalu lintas harus memperhatikan sistem zona dan jaringan menggunakan pemodelan transportasi 4 tahap, dan dalam pengembangan model jaringan jalan, analisa harus memperhatikan rencana pengembangan jaringan jalan dan rencana tata ruang dengan mempertimbangkan skenario tahun operasi. 4. Analisa teknis (topografi, geoteknik, pelaksanaan ) dan lingkungan
hidrologi,
kemudahan
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data primer dan sekunder, konsultan melakukan analisa teknis sebagai dasar penyusunan desain awal dan ROW plan. 5. Identifikasi dan Pengkajian Alternatif Rute Berdasarkan data terdahulu, konsultan harus mempersiapkan beberapa alternatif rute yang dicantumkan pada peta bakosurtanal dengan memperhatikan aspek ekonomi, teknis, sosial, lingkungan, volume lalu lintas dan perkiraan pergerakan kendaraan, serta rencana jaringan jalan sehingga dapat terpilih rute optimum. Pemilihan rute optimum berdasarkan analisa dengan metode tertentu yang representatif. 6. Pra Rencana Teknik (Desain Awal + ROW Plan) Pra rencana teknik disusun untuk rute optimum (terpilih) meliputi
desain awal konstruksi yang mencakup kriteria desain geometrik dan struktur perkerasan; model operasional dan pemeliharaan; dan ROW Plan berdasarkan hasil analisa teknik (topografi, geoteknik, hidrologi, kemudahan pelaksanaan) dan analisa lingkungan. Pra rencana teknik digunakan sebagai dasar penyusunan Detail Engineering Design Design (DED) dan juga sebagai bahan untuk analisa biaya. ROW Plan disusun sebagai dasar untuk pembebasan tanah. ROW Plan diplot dalam peta citra satelit. ROW plan dapat diperoleh pada awal kegiatan untuk mempercepat proses pengadaan tanah.
Gambar menggunakan skala yang dapat terbaca, misalnya untuk alinyemen vertical dan horizontal dengan skala horizontal 1:2000. 7. Analisa Biaya (Tanah, Konstruksi, Operasional Pemeliharaan, dll.) dan Manfaat Analisa biaya dilakukan meliputi perkiraan pembebasan tanah sesuai ROW Plan, biaya konstruksi keseluruhan, biaya operasional pemeliharaan, dan biaya tambahan lainnya. Analisa manfaat dilakukan untuk menentukan nilai kemanfaatan dari pembangunan jalan tersebut. 8. Analisa Kelayakan Ekonomi (EIRR, NPV, BCR) Analisa kelayakan ekonomi diperlukan untuk menentukan manfaat dari pembangunan jalan ditinjau dari segi ekonomi baik dari sisi penyelenggara jalan maupun dari pengguna jalan.
12.
Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dokumen Feasibility Studi yang mencakup aspek: 1. Kelayakan secara teknis dan ekonomi dengan mempertimbangkan aspek lingkungan 2. Desain awal sebagai dasar penyusunan DED 3. ROW plan sebagai dasar pelaksanaan pembebasan lahan
13.
Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Pengguna jasa akan menunjuk seorang staf-nya yang bertugas sebagai Project Officer (PO), yang akan membantu konsultan dalam kebutuhan administrasi dan perizinan, serta fasilitasi pertemuan pembahasan.
14.
Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Penyedia jasa berwenang menentukan metodologi yang dianggap paling baik dan sesuai untuk menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan. Penyedia Jasa dapat mengatur penugasan tenaga ahli sesuai kebutuhannya dengan cermat yang disesuaikan dengan jadwal setiap tahap kegiatan dan waktu yang tersedia sehingga seluruh sumber daya yang ada dimanfaatkan secara maksimal untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang baik dan tepat waktu. Disamping itu, Penyedia jasa harus membuat Rencana Kerja Terperinci mengenai semua tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana ini antara lain dipakai untuk memonitor dan mengatur aktifitas kegiatan dikaitkan dengan pemanfaatan sumber-sumber daya dan sebagai acuan
pembayaran bagi konsultan serta pemantauan kemajuan pekerjaan. Kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan menjadi dasar untuk pembayaran bulanan.
15.
Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan
Keseluruhan pekerjaan Feasibility Studi terhadap ruas jalan baru ini harus diselesaikan dalam waktu 90 (Sembilan puluh) hari kalender.
16.
Personil
Tenaga Ahli yang Diperlukan Diperlukan No
Posisi
SKA
Pendidikan
Pengalaman
Orang Bulan
1
Team Leader/Ahli Jalan Raya
Teknik Jalan (Ahli Madya)
S2 T. Sipil
4 Tahun
3
2
Ahli Lalu Lintas
Teknik Jalan (Ahli Muda)
S1 T. Sipil
3 Tahun
3
3
Ahli Transportasi
Teknik Jalan (Ahli Muda)
S1 T. Sipil
3 Tahun
3
4
Ahli Geodesi
3 Tahun
3
5
Ahli Lingkungan
3 Tahun
3
6
Ahli Kuantitas dan Biaya
S1 T. Sipil
3 Tahun
3
7
Ahli Hidrologi /Drainase
S1 T. Sipil
3 Tahun
3
Geodesi (Ahli Muda) Sertifikat Kompentensi Amdal Manajemen Konstruksi (Ahli Muda) Teknik Sungai & Drainase (Ahli Muda)
S1 T. Geodesi/Sipil S1 T. Lingkungan/Si pil
Tenaga Ahli: 1. Team Leader / Ahli Jalan Raya – 1 orang. Mempunyai sertifikat keahlian Teknik jalan (Ahli Madya) dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (Tiga) OB. Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S2) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim minimal 4 (empat) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Tugas dan tanggung jawab Team Leader/ Ahli Jalan Raya adalah: a. Mengkoordinasi dan mengarahkan seluruh Tim dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dari tahap persiapan sampai selesainya seluruh pekerjaan. b. Mendiskusikan penjadwalan, pelaksanaan pekerjaan serta penyelesaian masalah yang timbul selama proses pelaksanaan pekerjaan. c. Mengkoordinir semua anggota tim dalam penyelesaian
d.
e. f.
g.
h.
pekerjaan serta menghubungi instansi lain yang terkait dengan pekerjaan tersebut. Mempunyai inisiatif, inovatif, tanggung jawab dan profesionalisme dalam menyelesaikan hasil rancangan team. Mempunyai tanggung jawab langsung atas penyusunan dan terjaminnya penyampaian seluruh laporan. Bertanggung jawab mengkoordinir penyelesaian para disain yang berhubungan dengan jalan raya seperti geometrik, kelengkapan jalan hingga laporan perhitungan dan sebagainya. Bekerjasama dengan personil engineer lainnya baik dalam penentuan suatu hasil analisis yang membutuhkan multidisiplin maupun yang membuat pertimbangan bidang highway engineering. Memberikan petunjuk teknis kepada team terhadap halhal yang berkaitan dengan pekerjaan jalan.
2.
Ahli Lalu Lintas - 1 orang. Mempunyai sertifikat keahlian Teknik Jalan (Ahli Madya) dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan minimal 3 (tiga) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang kePU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah: a. Mengidentifikasi keperluan data sistem transportasi, sistem jaringan jalan dan lalu lintas, baik data sekunder maupun data primer. b. Bertanggung jawab atas pembentukan tim survei dan pelaksanaan survei lalu lintas c. Melakukan review atas data-data lalu lintas sekunder serta validasi berdasar hasil survei d. Melakukan perkiraan pertumbuhan volume lalu lintas yang akan digunakan dalam pertimbangan desain akhir e. Bertanggung jawab atas kompilasi dan evaluasi data lalu lintas. f. Menganalisis parameter-parameter kondisi jaringan yang ada dan kondisi lalu lintas serta memberikan masukan untuk mendukung strategi dan tahapan pelaksanaan proyek.
3.
Ahli Transportasi – 1 orang. Mempunyai sertifikat keahlian Teknik Jalan (Ahli Madya) dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) Jurusan Teknik Sipil atau Teknik Planologi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan minimal 3 (tiga) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tugas dan tanggung jawab Ahli Perencana Transportasi adalah: a. Mengidentifikasi parameter-parameter perencanaan dari pembangunan jalan b. Mengembangkan alternatif jaringan jalan dengan
mempertimbangkan strategi pentahapan konstruksi serta memberikan rekomendasi alternatif rute jalan yang layak termasuk dampaknya kepada pengembangan wilayah dan jaringan jalan nasional yang ada. c. Melakukan pemodelan transportasi untuk memprediksi pertumbuhan lalu lintas d. Melakukan analisis kelayakan perencanaan perkiraan lokasi bangunan utama dan pelengkap jalan termasuk sarana-sarana penunjangnya. e. Bekerja sama dengan ahli Lalu Lintas dalam melakukan kajian lalu lintas lanjutan. f. Bekerja sama dengan ahli trasnport economics untuk menentukan kelayakan ekonomi dan sensitivitas kelayakan. 4. Ahli Geodesi - 1 orang. Mempunyai sertikat keahlian Teknik Geodesi (Ahli Muda) dengan jumlah orang bulan sebesar 4 (empat) OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) Geodesi/Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan minimal 3 (tiga) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang kePU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah: a. Mengidentifikasi data atau peta-peta yang diperlukan yang berkaitan dengan kondisi topografi. b. Bertanggung jawab atas pengumpulan data topografi dan peta topografi. c. Bertanggung jawab terhadap pembuatan peta nilai tanah. d. Memberikan masukan dalam perkirakan biaya pengadaan tanah. 5. Ahli Lingkungan - 1 orang. Mempunyai sertifikat Kompetensi lingkungan (Amdal) dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) Lingkungan/Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan minimal 3 (tiga) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang kePU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah: a. Bekerja sama dengan ahli lainnya dalam mengidentifikasi parameter-parameter lingkungan yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan jalan tol. b. Menganalisis kondisi lingkungan secara umum serta kondisi koridor-koridor yang dipertimbangkan dan memberi masukan dalam penentuan koridor dan trase yang akan dipilih. c. Melaksanakan kajian awal dampak lingkungan dari rencana proyek yang direkomendasikan. d. Memperkirakan biaya langsung dari dampak sosial, ekonomi, lingkungan akibat pelaksanaan proyek seperti pembebasan lahan, ganti rugi bangunan dan sebagainya, biaya relokasi dan lain sebagainya. 6. Ahli Kuantitas dan Biaya - 1 orang . Mempunyai sertifikat keahlian Manajemen Konstruksi (Ahli Muda) dengan jumlah orang
bulan sebesar 3 (tiga) OB, dengan syarat seorang Sarjana Teknik/Sarjana Ekonomi (S1) Jurusan Teknik Sipil/Ekonomi Pembangunan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan, minimal 3 (tiga) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang kePU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah: a. Mengidentifikasi jumlah sumber daya yang diperlukan dalam sebuah proyek. b. Menentukan harga satuan dari masing-masing sumber daya. 7. Ahli Hidrologi/Drainase - 1 orang. Mempunyai sertikat keahlian Teknik Sungai & Drainase (Ahli Muda) dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan minimal 3 (tiga) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang kePU-an dari LPJK. Tugas dan tanggung jawab Ahli Drainase/Hidrologi Drainase/Hidrologi adalah : a. Mengidentifikasi parameter-parameter hidrologi yang perlu dipertimbangkan. b. Bertanggung jawab atas pengumpulan data hidrologi yang diperlukan. c. Menentukan kriteria desain dari sistem drainase untuk rencana jalan, baik jalan permukaan maupun jalan layang termasuk bangunan-bangunan struktur yang terkait. d. Bertanggung jawab atas desain dari sistem drainase rencana proyek secara keseluruhan.
Tenaga Pendukung: 1. Asisten Tenaga Ahli. Dalam melakukan kegiatan, personil tenaga ahli dapat dibantu oleh asisten tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya. Asisten Tenaga Ahli dan Tenaga pendukung yang disyaratkan adalah sarjana Strata 1 (S1) yang sesuai dengan penugasannya, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang lebih diutamakan/disukai memiliki pengalaman setidaknya 1 (satu) tahun sejak lulus Sarjana (S1)/D3 minimal pengalaman 3 (tiga) tahun, di utamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Asisten tenaga ahli tersebut mempunyai tugas utama: a. Membantu tenaga ahli dalam melaksanakan lingkup pekerjaan sesuai dengan keahliannya. b. Membantu tenaga ahli dalam menyusun laporan-laporan yang diminta dalam KAK sesuai dengan tanggung jawabnya. Adapun asisten tenaga ahli yang diperlukan dengan total Orang Bulan (OB) adalah: a. Asisten Ahli Jalan Raya 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB.
b. Asisten Ahli Lalu Lintas 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga OB. c. Asisten Ahli Transportasi 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. d. Asisten Ahli Geodesi 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. e. Asisten Ahli Lingkungan 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. f. Asisten Ahli Kuantitas dan Biaya 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. g. Asisten Ahli Hidrologi/Drainase 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 3 (tiga) OB. 2. Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dengan total Orang Bulan (OB) adalah: a. Operator AutoCAD 2 (dua) orang dengan jumlah orang bulan sebesar 4 (empat) OB. b. Surveyor 2 (dua) orang dengan jumlah orang bulan sebesar 4 (empat) OB. c. Sekretaris 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 6 (enam) OB. d. Pesuruh Kantor 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 6 (enam) OB.
17.
Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanan dengan tahapan berikut: 1. Persiapan dan penyusunan metode kerja. Dilaksanakan sejak SPMK diterbitkan hingga minggu ke-2. 2. Survei & Pengolahan Data. Dilaksanakan sejak penyerahan Laporan Pendahuluan hingga minggu ke-4. 3. Diagnosis permasalahan. Dilaksanakan setelah survei pendahuluan hingga minggu ke-6. 4. Analisis. Dilaksanakan sejak penyerahan Laporan Antara hingga minggu ke-10 5. Rekomendasi. Dilaksanakan sejak penyerahan Konsep Laporan akhir hingga minggu ke-15.
Laporan 18.
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat: 1. Pemahaman Konsultan terhadap pelaksanaan studi yang harus dilakukan; 2. Pendekatan dan metolodogi pelaksanaan dan alat analisis yang akan dipergunakan; 3. Organisasi Pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang akan ditempatkan dalam studi ini; 4. Rencana kerja dan jadual pelaksanaan studi serta pengumpulan data yang harus dilakukan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 4 minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 buku laporan.
19.
Laporan Antara
Laporan Antara memuat: 1. Rincian semua data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data lapangan ataupun ataupun dari studi literatur; literatur; 2. Hasil analisis awal kelayakan usulan proyek mencakup analisis lalu
lintas, biaya operasi kendaraan dan perkiraan biaya pelaksanaan proyek rute-rute alternatif yang dianggap sesuai. 3. Kajian lingkungan tentang kemungkinan pengaruh negatif terhadap lingkungan, termasuk misalnya diperlukannya suatu Studi Amdal sesuai ketentuan berlaku. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10 minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 buku laporan.
20.
Konsep Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir memuat: 1. Rangkuman dan perbaikan dari temuan sebagaimana disampaikan dalam Laporan Antara; 2. Preliminary Engineering Design Design dan perkiraan biaya pelaksanaan proyek pada rute sebagaimana direkomendasikan dan disepakati pada presentasi Laporan antara; 3. Hasil analisis kajian lingkungan; 4. Hasil analisis kelayakan dari usulan proyek dari aspek teknik, ekonomi dan lingkungan; Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: diterbitkan sebanyak 3 buku laporan.
21.
Laporan Akhir
15 minggu sejak SPMK
Laporan Akhir memuat: 1. Hasil penyempurnaan dari laporan Draft Final dengan memperhatikan berbagai masukan dan hasil diskusi / pembahasan dengan pemberi pekerjaan. 2. Rekomendasi Konsultan sebagaimana kesimpulan atas temuan serta hasil analisis yang dilakukan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15 minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 buku laporan, 3 Ringkasan Eksekutif dan 1 buah USB Flashdrive yang berisi seluruh Laporan mulai Pendahuluan sampai dengan Laporan Akhir beserta data hasil survey dan kelengkapan Gambar Rencana.
Hal-Hal Lain 22.
Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia.
23.
Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi: 1. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasa konsultansi lain hanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahan data. 2. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan dan penyusunan laporan tidak diperbolehkan dikerjasamakan dengann penyedia jasa konsultansi lainnya.
24.
Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut: 1. Pengumpulan data sekunder. Data-data sekunder yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini diantaranya adalah : a. Rencana /laporan
i. Rencana tata ruang di daerah studi ii. Rencana pengembangan transportasi iii. Rencana pengembangan jaringan jalan iv. Studi-studi terdahulu b. Data Statistik/Publikasi i. Statistik Indonesia yang terakhir, BPS ii. Indikator ekonomi yang terakhir, BPS iii. Statistik keuangan Pemerintah Daerah edisi terakhir, BPS iv. Penduduk Provinsi, hasil sensus penduduk terakhir, BPS v. PDRB per Provinsi asal, tiap Kabupaten/Kota vi. Provinsi, Kota, Kabupaten dalam angka edisi terakhir vii. Daftar harga bahan, peralatan, mobil dan ban, edisi terakhir viii. Indonesia energy pricing review, edisi terakhir ix. Data tata guna lahan c. Data lainnya, seperti i. Data Citra Satelit lokasi proyek terbaru ii. Peta dasar rupa bumi lokasi proyek iii. Data lalu lintas iv. Data hidrologi, geologi dan lingkungan v. Data harga satuan pekerjaan vi. Peta topografi skala 1: 50.000 dari Bakosurtanal (untuk di Pulau Jawa skala 1: 25.000) vii. Peta Geologi skala 1: 100.000 viii. Lokasi situs sejarah ix. Peta Sumber material 2. Pengumpulan data primer a. Survei Pendahuluan, Penyedia jasa harus mengadakan peninjauan lapangan untuk melakukan identifikasi daerah studi dan membandingkannya dengan data-data sekunder yang diperoleh untuk dipergunakan sebagai bahan analisis data dan pemilihan rute. Tinjauan lapangan dilakukan terhadap beberapa aspek yang meliputi hal-hal sebagai berikut: i. Topografi 1. Keadaan topografi 2. Kondisi utilitas ii. Geologi 1. Sifat-sifat fisik tanah 2. Ciri-ciri geologi iii. Hidro-Oceanografi 1. Kondisi drainase 2. Kondisi pantai dan laut/gelombang (untuk wilayah pesisir) 3. Hal-hal lannya yang diperlukan iv. Sosial dan Ekonomi 1. Identifikasi ciri-ciri tata guna tanah 2. Kependudukan dan tenaga kerja 3. Struktur wilayah administratif 4. Identifikasi sarana dan prasarana sosial ekonomi 5. Persepsi dan ciri-ciri kondisi ekonomi regional v. Budaya dan lingkungan
1. Inventarisasi situs sejarah dan peninggalan budaya 2. Inventarisasi rona lingkungan awal b. Survei Jaringan Jalan dan Lalu Lintas, sebelum survey, pekerjaan persiapan harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Identifikasikan karakteristik daerah studi, penentuan lokasi dan luas daerah survei lalu lintas serta prosedur survei yang akan digunakan disesuaikan dengan prosedur standar Bina Marga dan harus didiskusikan dan disetujui oleh pemberi pekerjaan sebelum dimulai Kegiatan survei lalu lintas meliputi: i. Survei Jaringan Jalan Survei dilakukan untuk mengidentifikasi sistem jaringan jalan di wilayah studi sebagai dasar dalam melaksanakan pemodelan pertumbuhan pergerakan dan lalu lintas. ii. Survei Perhitungan Volume Lalu Lintas di Ruas 1. Jumlah titik dan lokasi survei harus dapat mewakili lingkup wilayah studi dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang diperlukan dalam studi ini. 2. Pengumpulan data selama minimal 3 hari (2 hari kerja dan 1 hari libur). l ibur). 3. Pengumpulan data dilakukan pada kedua jurusan selama 24 jam 4. Jenis kendaraan a. Sepeda motor b. Sedan/van/jeep c. Bus kecil (angkutan perkotaan, angkutan perdesaan) d. Bus sedang (metromini, kopaja, bus ¾) e. Bus besar f. Pick-up g. Truk ¾ ton, 2 as h. Truk sedang (2 as, tidak termasuk pick-up) i. Truk besar (3 as) j. Truk gandengan, kontainer, trailer iii. Survei Perhitungan Volume Lalu Lintas di Persimpangan 1. Perhitungan lalu lintas di persimpangan berdasarkan jenis kendaraan dan penunjukan waktu 2. Dilakukan minimal 3 hari (2 hari kerja dan 1 hari libur) untuk setiap kaki simpang selama 24 jam. 3. Jumlah titik dan lokasi survei harus dapat mewakili lingkup wilayah studi dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang diperlukan dalam studi ini. iv. Survei Waktu Perjalanan. Pencatatan waktu tempuh suatu kendaraan dari satu titik ke titik yang lain pada suatu ruas jalan dilakukan secara manual selama 3 hari (2 hari kerja dan 1 hari libur). Jumlah titik dan lokasi survei harus dapat mewakili lingkup wilayah studi dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang diperlukan dalam
studi ini. c. Survei Topografi. Survei Survei Topografi untuk studi kelayakan ini meliputi hal-hal sebagai berikut: i. Survei Pengukuran Lapangan berupa poligon tertutup, waterpass, dan stake out per 2 kilometer. ii. Penentuan Koordinat melalui survei GPS minimal per 1 km. iii. Penampang melintang, dengan lebar penampang dan interval yang disesuaikan dengan kebutuhan pada daerah datar setiap 2 km dan pada daerah lainnya yang memerlukan pengukuran tambahan dengan interval yang lebih kecil. iv. Penampang memanjang rencana as jalan dengan interval yang disesuaikan dengan kebutuhan pada daerah datar dan pada daerah lainnya yang memerlukan pengukuran tambahan dengan interval yang lebih kecil. v. Perhitungan dan Penggambaran vi. Hasil pengukuran lapangan yang dikombinasikan dengan peta Bakosurtanal. vii. Hasil analisa berupa gambar ROW Plan dan di plot dalam peta citra satelit dan peta bakosurtanal sebagai dasar pembebasan tanah. d. Survei Lingkungan dan Survei Hidrologi/Drainase. Konsultan harus mengadakan survei lapangan untuk mengidentifikasi dampak lingkungan dan ketersedian lahan untuk dipergunakan sebagai bahan analisis data dan pertimbangan pemilihan rute. Pada saat bersamaan konsultan harus melakukan survei hidrologi/drainase untuk mengidentifikasi jumlah dan karakteristik sungai, catchment area dan aliran sungai/drainase sebgai bahan pertimbangan dalam pemilihan rute dan penentuan struktur jalan/jembatan dalam proses pra design. Pada saat bersamaan dapat dilakukan survey perkiraan harga pasar tanah.
Seluruh proses dan hasil survey primer didokumentasikan dalam suatu laporan terpisah sebagai bagian dari laporan antara. 25.
Alih Pengetahuan
Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut: 1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasa akan menyerahkan laporannya, yaitu pada saat akan menyerahkan Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Draft Akhir. 2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus melakukan penjelasan rencana pembahasan kepada petugas yang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.
3. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus melakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan dengan petugas yang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.
Banjarmasin, Juni 2016 Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Perencanaan, Satker BBPJN VII
Refly Ruddy Tangkere, ST, MM, MT NIP. 19680704 199603 1 009