STANDART KEAMANAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN AGENS PENGENDALI HAYATI
A. Latar Latar Bela Belaka kang ng Laboratoriu Laboratorium m mikrobiolog mikrobiologii awalnya awalnya digunakan digunakan sebagai sebagai sarana penunjang penunjang diagnosis, semakin semakin majunya majunya ilmu pengetahuan pengetahuan maka fungsi laboratoriu laboratorium m semakin semakin meningkat, meningkat, tidak hanya untuk diagnosis tetapi mencakup bidang pelayanan, pendidikan, penelitian bahkan dibidang perlindungan tanaman laboratorium mikrobiologi diperlukan dalam pengembangan agens pengendali pengendali hayati hayati (APH) untuk mengendali mengendalikan kan Organisme Organisme Pengganggu Pengganggu umbuhan umbuhan (OP)! "alam mengembang mengembangkan kan APH dilaboratori dilaboratorium um diperlukan diperlukan prinsip#prin prinsip#prinsip sip keamanan keamanan dan keselamatan kerja, mengingat bekerja dengan mikroorganisme juga mempunyai resiko yang sama bahayanya dengan penggunaan bahan kimia maupun radioaktif! "alam beberapa studi kasus dilaboratoriu dilaboratorium m ada sekitar $%& dari seluruh kasus yang terjadi di laboratorium laboratorium terjadi dikarenakan terinfeksi oleh mikroorganisme#mikroorganisme yang merugikan, oleh karena itu dalam bekerja di laboratorium perlu berhati#hati dan diperlukan prosedur standar dan peralatan standar yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan personil laboratorium! "alam "alam 'our 'ourna nall lin linic ical al icro icrobi biol olog ogy y, pern pernah ah dila dilapo pork rkan an bahw bahwaa jamu jamurr Beauveria bassia bassiana na dapat menginfeksi menginfeksi tubuh manusia dan menimbulka menimbulkan n gatal#gatal, gatal#gatal, korengan serta kulit melepuh! eskipun kasus ini jarang terjadi akan tetapi personil di laboratorium perlu mengantisipasi dengan menerapkan standart keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium mikrobiologi kususnya dalam pengembangan APH!
Klasifikasi La!rat!ri"# Mikr!i!l!gi
*erdasarkan resiko infeksi, mikroorganisme diklasifikasikan ke dalam + (empat) kategori! ! -ate -atego gori ri risik risiko o . tida tidak k meni menimb mbul ulkan kan resik resiko/ o/re resik siko o sanga sangatt renda rendah h (ind (indi0 i0id idu, u, masyarakat), tidak menyebabkan penyakit (manusia/ternak)! $! -ate -atego gori ri resi resiko ko $ . menim enimb bulka ulkan n resi resiko ko sed sedang ang (ind (indi0 i0id idu) u),, resi resiko ko ren rendah dah (masyarakat), (masyarakat), dapat menimbulka menimbulkan n sakit akan tetapi tidak menimbulkan menimbulkan bahaya bahaya yang serius! 1nfeksi yang terjadi dapat dicegah dan resiko penyebaran terbatas!
1
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
2! -ategori resiko 2 . menimbulkan resiko tinggi (indi0idu), resiko rendah (masyarakat), dapat menimbulkan sakit serius tetapi tidak menyebar, tersedia tindakan pencegahan dan pengobatan efektif! +! -ategori resiko + . menimbulkan resiko tinggi (indi0idu, mayarakat), dapat menimbulkan sakit serius, sangat menular dan belum tersedia tindakan pencegahan dan pengobatan yang efektif!
*erdasarkan ingkat -eamanan *iologis laboratorium diklasifikasikan sebagai berikut . ! Laboratorium ingkat keamanan *iologis 1 . enyelenggarakan kegiatan dengan kelompok mikroorganisme kategori resiko! $! Laboratorium ingkat keamanan *iologis 11 . enyelenggarakan kegiatan dengan kelompok mikroorganisme resiko 11! 2! Laboratorium ingkat -eamanan *iologis 111 . enyelenggarakan kegiatan dengan mikroorganisme resiko 111! +! Laboratorium ingkat -eamanan *iologis 13 . enyelenggarakan kegiatan dengan kelompok mikroorganisme resiko 13!
*erdasarkan kategori diatas maka laboratorium mikrobiologi untuk pengembangan APH dapat digolongkan ke dalam kelompok laboratorium tingkat keamanan biologis 1 dan 11, tergantung dari jenis mikroorganisme yang dikembangkan!
2
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
B. Pe#a$asan
%. Pers&aratan La!rat!ri"# Mikr!i!l!gi Unt"k Penge#angan APH
"alam mengembangkan APH di laboratorium diperlukan persyaratan tertentu sesuai dengan standart laboratorium tingkat keamanan *iologis 1 dan 11!
Persyaratan laboratorium tingkat keamanan *iologis 1 meliputi . pintu yang dapat digunakan untuk akses masuk dan keluar, terdapat bak cuci tangan, disediakan jas laboratorium dan rak penyimpanannya, ruangan mudah dibersihkaan, kedap air, perabotan kokoh, jendela dilengkapi saringan debu, *iological 4afety abinet (*4L), autocla0e untuk sterilisasi alat, bahan maupun sterilisasi sisa#sisa kultur / isolat yang tidak terpakai sebelum dibuang!
Gambar 1. Pemakaian Biological Safety Cabinet
3
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
Persyaratan laboratorium tingkat keamanan *iologis 11 yaitu . pintu dapat menutup sendiri, tersedia bak cuci tangan (steinless steel), perabotan kokoh, jendela dilengkapi saringan debu, dilengkapi dengan *iological 4afety abinet (*4L)/Laminar flow menggunakan filter udara yang dapat mengalirkan ulang udara yang tersaring, membuang sebagian udara ke atmosfer dan memasukkan udara melalui bagian depan cabinet! ahaya/penerangan cukup, membatasi lalu lintas orang maupun barang ketika personil laboratorium sedang bekerja!
Gambar 2. Biological Safety Cabinet
'. Stan(art O)erasi!nal Praktek (i La!rat!ri"# Mikr!i!l!gi
4elain peralatan pendukung laboratorium, juga diperlukan 4tandart Operasional dalam praktek di laboratorium mikrobiologi! 4tandart operasional tersebut harus dilakukan oleh setiap personil tanpa terkecuali! Aturan#aturan standart keamanan dan keselamatan di laboratorium sebagai berikut . a! encuci tangan dengan menggunakan sabun disinfektan ketika memasuki dan meninggalkan ruangan laboratorium! b! idak diperbolehkan menyimpan, meletakkan makanan, minuman dilaboratorium, tidak boleh merokok di area laboratorium! c! "i dalam lokasi laboratorium sebaiknya menggunakan jas laboratorium berlengan panjang dengan kancing di bagian depan agar mudah dibuka!
4
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
Gambar 3. Berbagai Alat Pelindung Diri
d! 4ebaiknya didalam laboratorium menggunakan sepatu khusus, disesuaikan dengan kondisi laboratorium! e! 4ingkirkan barang#barang yang tidak perlu dari area kerja! (sebaiknya tas, dompet, dsb! tempatkan pada rak tersendiri)! f!
*ersihkan area kerja dengan menggunakan alkohol sebelum maupun setelah bekerja!
g! Pemberian label pada media/isolat/dll harus secara jelas, agar tidak terjadi kekeliruan! h! *otol#botol reagen, botol kultur (isolat) harus tertutup rapat dan jangan dibuka kalau tidak diperlukan! i!
Peralatan inokulasi disterilisasi terlebih dulu dengan api bunsen sebelum dan sesudah digunakan!
5
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
j!
Perlakukan semua mikroorganisme sebagai pathogen yang berpotensi (beresiko bagi kesehatan) dan gunakan cara perlindungan yang sesuai!
k! 5unakan sarung tangan apabila bekerja dengan mikroorganisme yang berpotensi menyebabkan penyakit! l!
4terilisasi seluruh bahan dan peralatan laboratorium!
m! 'angan pernah menggunakan pipet dengan mulut! n! Pertimbangkan selalu setiap bahaya yang ada, autocla0e terlebih dahulu cairan sisa culture yang tidak terpakai sebelum membuangnya! o! *uang semua materi limbah padat kedalam kantong dan di autocla0e sebelum kemudian dibuang ke tempat sampah! p! -enali letak alat#alat keselamatan di laboratorium (P2-,shower, pemadam api)! 6! Laporkan setiap terjadi kecelakaan sekecil apaun di laboratorium (7at kimia, culture/ isolat tumpah rusak)!
*. Pengg"naan Alat+alat (i La!rat!ri"#
"alam penggunaaan alat#alat di laboratorium pun juga perlu memperhatikan beberapa hal yaitu . a! ara menggunakan pipet dan alat bantu pipet
Hindari memipet dengan mulut, gunakan alat bantu, masukkan sumbat kapas untuk mengurangi kontaminasi
'angan mencampur bahan infeksi dengan menghisap/meniup pipet
'angan mengeluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa
5unakan kapas yang telah diberi disinfektan bila ada tetesan spesimen yang jatuh di meja, kemudian kapas di buang di tempat khusus untuk diautocla0e
8endam pipet habis pakai di disinfektan 9#$+ jam
b! ara pembukaan wadah Pembukaan wadah botol atau cawan petri dan tabung biakan, memiliki potensi terinfeksi, karena tak terlihat dapat menimbulkan aerosol atau kontaminasi pada kulit atau daerah kerja! Pembukaan wadah di tempat kerja sering dilakukan, bila tidak hati#
6
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
hati, bahan terinfeksi yang ada dalam wadah dapat menularkan secara langsung atau jatuh ke tempat kerja! *eberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari resiko terinfeksi adalah sebagai berikut .
*uka tutup wadah di tempat kerja dengan hati#hati agar isi dalam wadah tidak terpencar ke luar!
5unakan jas lab! dan sarung tangan!
Hindari aerosol!
4pesimen yang bocor atau pecah hanya dibuka di dalam Safety Cabinet !
c! Penerimaan spesimen di Laboratorium
Laboratorium mempunyai loket khusus penerimaan spesimen! 'ika jumlah spesimen tidak banyak, maka tempat pemeriksaan spesimen dapat dilakukan pada meja khusus dalam areal laboratorium!
4pesimen harus di tempatkan dalam wadah yang tertutup rapat untuk mencegah tumpahnya/bocornya spesimen!
:adah harus dapat didisinfeksi atau diautoklaf!
:adah terbuat dari bahan tidak mudah pecah/bocor!
:adah diberi label tentang identitas spesimen!
:adah diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari logam atau plastik yang dapat didisinfeksi atau diautoklaf ulang!
*aki harus didisinfeksi / diautoklaf secara teratur setiap hari!
'ika mungkin, wadah diletakkan di atas baki dalam posisi berdiri!
d! Petugas pembawa spesimen dalam Laboratorium
engenakan jas laboratorium yang tertutup rapat pada bagian depan saat membawa spesimen!
embawa spesimen di atas kaki
encuci tangan dengan disinfektan jika terkena tumpahan/percikan dari spesimen!
'ika spesimen bocor / tumpah di atas baki, dekontaminasi baki dan sisa spesimen diautoklaf!
Lapor pada petugas/panitia keamanan kerja laboratorium jika terluka saat bekerja!
e! indakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh
7
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
indakan di bawah ini dibuat untuk melindungi petugas laboratrorium terhadap infeksi yang ditularkan melalui darah seperti 3irus hepatitis *, H13 ( uman !mmunodeficiency "irus) dan lain#lain! ! engambil, melabel dan membawa spesimen •
5unakan sarung tangan
•
Hanya petugas lab yang boleh melakukan pengambilan darah!
•
4etelah pengambilan darah, lepaskan jarum dari sempritnya dengan alat khusus yang sekaligus merupakan wadah penyimpanan jarum habis pakai! Pindahkan darah ke dalam tabung spesimen dengan hari#hati dan tutup rapat mulut tabung spesimen! 'arum suntik habis pakai sebaiknya dibakar dalam alat insinerasi! 'ika fasilitas insinerasi tidak tersedia, jarum suntik dan sempritnya diautoklaf dalam kantong yang terpisah!
•
abung spesimen dan formulir permintaan harus diberi label *AHA;A 1<=>-41!
•
asukkan tabung ke dalam kantung plastik untuk dibawa ke laboratorium! =ormulir permintaan dibawa secara terpisah!
$!
embuka tabung spesimen dan mengambil sampel •
*uka tabung spesimen dalam kabinet keamanan biologis -elas 1 dan -elas 11!
•
5unakan sarung tangan
•
?ntuk mencegah percikan, buka sumbat tabung setelah dibungkus kain kasa!
2! -aca dan benda tajam •
'ika mungkin, gunakan alat terbuat dari plastik sebagai pengganti kaca/gelas! *ahan kaca/gelas dapat dipakai jika terbuat dari borosilikat!
•
4edapat mungkin, hindari penggunaan alat suntik selain untuk mengambil darah!
+! 4ediaan darah pada kaca objek •
8
Pegang kaca objek dengan forsep
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
@! Peralatan otomatis •
4ebaiknya gunakan alat yang tertutup (enclosed ty#e)
•
airan yang keluar dari alat/effalut harus dikumpulkan dalam tabung/wadah tertutup atau dibuang ke dalam sistem pembuangan limbah!
•
'ika memungkinkan, alirkan hipoklorit atau glutaraldehid ke dalam alat disinfektan hanya pada keadaan tertentu!
! elakukan sentrifus •
5unakan tabung sentrifus yang mempunyai tutup
•
5unakan selongsong/rotor yang dilengkapi penutup
B! 'aringan •
=iksasi jaringan dengan formalin! 4pesimen berukuran kecil, seperti dari biopsi jarum, dapat difiksasi dan didekontaminasi dalam waktu kurang lebih $ jam, tetapi spesimen berukuran besar membutuhkan waktu beberapa hari!
•
4etelah melakukan potong beku (fro7ensection), alat (cryotome) haru didekontaminasi!
f! -ecelakaan di Laboratorium "i laboratorium mikrobiologi, infeksi bakteri merupakan resiko yang sering terjadi sebagai penyebab penularan utama pada petugas pemeriksa laboratorium! Oleh sebab itu perlu diupayakan tindakan pencegahan dengan urutan prioritas sebagai berikut .
! Perlindungan petugas pemeriksa •
*atasi kontaminasi
•
"ekontaminasi pegawai
•
"ekontaminasi areal yang berhubungan
$! "ekontaminasi kulit, detergen tidak boleh digunakan, perawatan harus dilakukan dengan tidak merusak kulit 2! "ekontaminasi mata, dilakukan dengan perawatan air untuk mencegah penyebaran kontaminasi dari satu area ke area lainnya!
9
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
+! "ekontaminasi pakaian, pakaian yang terkontaminasi harus dipindahkan secepatnya dan diletakkan pada wadah tertentu! Harus dipindahkan dari lokasi tumpahan sampai kontaminasi dapat termonitor! @! "ekontaminasi daerah kerja, basahi semua daerah yang terkena tumpahan termasuk wadah yang rusak dengan disinfektan! "iamkan % menit! *ersihkan dengan tissue atau lap dengan menggunakan sarung tangan!
*ila terjadi kecelakaan diruang kerja laboratorium, batasi orang yang masuk di daerah tersebut sampai dilakukan monitor terhadap kontaminasi oleh petugas! -otak peralatan P2yang lengkap harus tersedia di laboratorium dan diletakkan di tempat yang diketahui oleh semua staf laboratorium! 4ebaiknya kotak peralatan tersebut disertai dengan petunjuk lengkap tentang pertolongan pada kecelakaan, terpotong/tersengat, luka bakar, keracunan, shock/collapse serta terbaca oleh semua staff! 4etelah semua hal yang mendukung terciptanya kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja terpenuhi, maka hal terakhir yang diperlukan untuk menyempurnakan semua kegiatan tersebut adalah mencuci tangan! ara yang benar untuk mencuci tangan yaitu . !
*asahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
$! 5unakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah 2!
"igosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama @#$% detik
+!
*ilas kembali dengan air bersih
@!
utup kran dengan siku atau tissue
! -eringkan tangan dengan tissu / handuk kertas B! Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan!
,. Pen"t") Penerapan standart keamanan dan keselamatan laboratorium tidak akan terlaksana dengan baik tanpa kesadaran dari personil laboratorium! "isamping itu juga diperlukan kerjasama yang baik antar personil laboratorium sehingga lingkungan kerja yang aman dan nyaman di laboratorium dapat terwujud dan dapat menciptakan ide dan karya yang bermanfaat bagi orang banyak! kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja sangat perlu diperhatikan dan diterapkan di dalam lingkungan kerja yang mana disini lingkungan kerja yang dimaksud adalah
10
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
laboratorium mikrobiologi! Laboratorium ini merupakan laboratorium yang kegiatannya berhubungan langsung dengan mikroorganisme baik pathogen maupun non pathogen! Hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meminimalkan resiko terjadinya penyakit akibat kerja di dalam laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap dan sanitasi lingkungan serta diri sendiri dengan mencuci tangan dan pengolahan limbah yang tepat!
11
K3 di Laboratorium Mikrobiologi
"A=A8 P?4A-A odul 4tandar -eamanan ikrobiologi untuk Pengembangan Agen Pengendali Hayati Penyusun . 3ikayanti, 4!4i! 4taf 4eksi 'aringan Laboratorium **P$P 4urabaya!
12
K3 di Laboratorium Mikrobiologi