HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PENYEDIAAN OBAT TERHADAP PEMBERIAN VITAMIN K PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ISAK KECAMATAN LINGE KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND PROVISION OF VITA VITAMIN MIN C SUPP SUPPLE LEME MENT NTAT ATION ION ON NEW NEW BABY BABY BORN BORN IN WORK WORKIN ING G AREA AREA HEAL HEALTH TH DIST DISTRIC RICT T ISAK ISAK LING LINGE E CENT CENTRA RAL L DISTRICT OF ACEH 2012. KASMAWATI Mahasiswi Prodi D-III Kebidanan Kebidanan STIKES Ubudiyah Ubudiyah Intisari Vitamin K merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah, sistem pembekuan darah pada neonatus masih imatur sehingga pada saat lahir kadar prtein kagulasinya seperti protein prekolikrein, cadangan vitamin K secara injeksi pada bayi baru lahir, untuk mencegah terjadinya perdarahan otak pada bayi baru lahir. Penelitian ini bersifat analitik dengan cross sectional dengan populasi adalah seluruh bidan di wilayah kerja puskesmas Isaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah total populasi yaitu 30 bidan dan sampe sampell berjumlah berjumlah 30 bidan yang diambil diambil adalah adalah seluruh seluruh,, data dikum dikumpul pul dengan dengan menggu menggunakan nakan kuisiner selanjutnya dianalisa secara univariat dan bivariat penelitian ini dilakukan dilakukan pada tanggal 24 April s/d 2 Mei 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan, penyediaan bat terhadap pemberian Vitamin K di wilayah kerja Puskesmas Isaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 (P<0,05) dari penelitian ini dapat dapat disimpulkan bahwa semua semua variabel yang diteliti mempunyai hubungan yaitu pengetahuan, penyediaan obat terhadap pemberian vitamin K, Diharapkan Bidan Melakukan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir untuk mencegah terjadinya perdarahan otak pada bayi baru lahir. Kata Kunci : Pengetahuan, Penyediaan obat, P emberian Vitamin K Inti sari Vita Vitami min n K is a mate materia riall formi forming ng blood blood clo clott ttin ing g facto factors rs,, blood blood coag coagul ulat atio ion n syst system em in neo neona nate tess is sti still ll so imma immatu ture re at birth birth leve levels ls prte prtein in preko prekolik likre rein in kagu kagula lasi siny nyaa like like prote protein in,, vita vitami min n K rese reserv rves es the the inje inject ctio ion n in newb newbor orn n infan infants ts,, to preve prevent nt the the occur occurre renc ncee of cere cerebra brall hemo hemorr rrha hage ge in newb newborn orns. s. This This rese resear arch ch is is an anal analyt ytic ic cros crosss sect sectio iona nall popu popula lati tion on is all all midw midwive ivess work workin ing g in the clin clinic ic Isaq Isaq Cent Centra rall Aceh Aceh Dist Distri rict ct Ling Lingee tota totall popul populat atio ion n of the the 30 midw midwiv ives es and and midw midwif ifee were were 30 sampl samples es take taken n was was over over,, the the data data coll collec ecte ted d by using using kuisin kuisiner er furthe furtherr analyz analyzed ed in univar univariat iatee and bivari bivariate ate study study conduc conducted ted on April April 24, s / d May 2, 2012. 2012. The resul results ts of this this study study indica indicate te that that there there is a relati relations onship hip of knowl knowledg edge, e, provis provision ion of bat agains againstt the admi admini nist stra rati tion on of Vita Vitami min n K in the the reg regio ion n of Sub Sub Heal Health th Cen Cente terr Isaq Isaq Ling Lingee Centr Central al Ace Aceh h Rege Regenc ncy y Year Year 2012 (P <0.05) <0.05) from from this this study study we can can conc conclude lude that that all the the variab variables les studie studied d have have a relat relation ionshi ship p that that is know knowle ledg dge, e, prov provid idin ing g drug drugss on vita vitami min n K, expe expect cted ed Midw Midwiv ives es Doin Doing g givi giving ng vita vitam min K to new newborn bornss to preven preventt brain brain hemorrh hemorrhage age in newbor newborns. ns.
Keywords: Keywords: Knowledge, Knowledge, Supply of drugs, drugs, provision provision of Vitamin Vitamin K
I.Pendahuluan A. Latar Belakang Vitamin K merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah. Sistem pembekuan darah pada neonatus masih imatur sehingga pada saat lahir kadar protein koagulasinya seperti protein
prekalikrein. Cadangan vitamin K pada Bayi baru lahir juga rendah, hal ini disebabkan oleh sedikitnya transfer vitamin K dari ibu melalui plasenta serta tidak mampu mensintesa vitamin K pada bayi. Oleh karena itu perlu diberikan vitamin K secara injeksi atau oral pada bayi baru lahir
untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir (Ayu, 2011) Perdarahan akibat kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir dapat terjadi spontan atau akibat trauma atau benturan, gesekan terutama trauma ketika anak lahir. Perdarahan dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh tubuh bayi bayi seperti seperti pada otak, otak, kulit, mata, tali pusat, hidung, telinga dan saluran pencernaan. Perdarahan dalam otak dengan manisfestasi sakit kepala (bayi mengais terus menerus), muntah, ubun-ubun menonjol, pucat hingga kejang. Perdarahan otak sering bermasalah serius karena dapat menyebabkan kematian atau kecacatan pada bayi 2 minggu sampai 6 bulan. Tingkat kematian akibat perdarahn otak pada bayi sebesar 10-50 % dari seluruh kasus, sedangkan tingkat kecacatannya 30-50% dari seluruh kasus. Jadi peran bidan sangat berpengaruh dalam mengurangi tingkat kematian bayi dengan cara memberikan vitamin K profilaksis (Wijaya, 2010) Survey di Jepang menemukan kasus ini ini pada pada 1:4. 1:4.50 500 0 bay bayi, i, 81% 81% di di ant antar aran anya ya ditemukan komplikasi perdarahan intrakranial, sedangkan sedangkan di Thailand Thailand angka angka perdarahan perdarahan otak pada kepala kepala bayi adalah 1 : 1.200 bayi. Angka kejadian pada kedua Negara ini menurun setelah 1 diperkenalkannya pemberian vitamin K profilaksis pada semua bayi baru lahir. (Wijaya, 2010). Angka kejadian perdarahan intracranial karena perdarahan akibat defisiensi vitamin K di Thailand dilaporkan sebanyak 82% atau 524 kasus dari 641 penderita perdarahan akibat defisiensi vitamin K, sedangkan di Inggris 10 kasus dari 27 penderita atau sebesar 37%. Sedangkan di India angka kejadian defisiensi vitamin K dilaporkan sebanyak 1 kasus tiap 14.000 bayi bayi yang tidak mendapat vitamin K profilaksis saat saat lah lahir ir (Wij (Wijay aya, a, 2010). Indonesia sebagai Negara sedang berkembang mempunyai angka kematian bayi (AKB) (AKB) yang masih tinggi tinggi dibanding dibanding negara asia tenggara, angka kematian bayi di indone indonesia sia 35/100 35/1000 0 kelahir kelahiran an hidup hidup pada pada tahun tahun (200 (2003) 3) dan dihara diharapka pkan n menu menurun run menjadi menjadi menjadi menjadi 18/1000 18/1000 kelahira kelahiran n hidup hidup pada (Tahun (Tahun 2025), 2025), untuk itu diperluk diperlukan an
upaya yang keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu upaya menurunkan angka kematian bayi (AKB) adalah dengan mencegah terjadinya perdarahan otak pada bayi baru lahir sebagai akibat kekurangan vitamin vitamin K. (Wijaya, (Wijaya, 2010) 2010) Di Indonesia pemberian vitamin K pada bayi baru lahir sudah dilakukan, namun belum ada laporan resmi secara regional maupun nasional mengenai pemberian Profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir. Pemberian vitamin K ini merupakan suatu standar pelayanan yang harus diberikan kepada semua bayi baru lahir atau hanya diberikan kepada bayi yang memiliki resiko saja (Bayi dengan berat lahir rendah, bayi lahir dengan tindakan taumatis, bayi dengan ibu mengkonsumsi obat anti koagulan dan obat anti konvulsan. (Wijaya, 2010) Sampai saat ini Indonesia belum mempunyai mempunyai suatu penuntun penuntun baku mengenai mengenai cara pemberian profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir, sehingga timbul kesulitan dalam pemberian vitamin K yakni pemberian vitamin K yang lebih efektif diberikan secara intramuskuler (IM) atau oral, oral, dan dan waktu waktu pem pember berian ian dosi dosiss yang yang dibe iberika ikan se serta yang ang berwenang member memberika ikan n vitami vitamin n K pada pada bayi bayi diberi diberikan kan secara secara massal atau kasus kasus tertentu. tertentu. (Wijaya, (Wijaya, 2010) Angka kematian bayi di provinsi Aceh relative ting tinggi gi yakn yaknii dala dalam m 21 oran orang g /1000 kelahiran hidup (Dinkes Aceh, 2009). Di Kabup Kabupate aten n Aceh Aceh Tengah Tengah pada pada tahun tahun 2010 jumlah angka kematian bayi (AKB) sebanyak 60 kasus dengan penyebab kematian yaitu 23 kasus lahir mati, 15 kasus aspeksia, 12 kasus BBLR, 6 kasus cacat bawaan, 2 kasus dehidrasi, 1 kasus infeksi, 1 kasus hipotermi (Wijaya, 2010). Permasalahan akibat perdarahan akibat defisiensi vitamin K adalah terjadinya perdarahan otak dengan angka kematian 10-50 % yang umumnya terjadi pada pada bayi bayi dengan dengan rentang rentang umur umur 2 ming minggu gu sampai 6 bulan. Data perdarahan akibat defisiensi vitamin K secara nasional di Indonesia Indonesia belum tersedia tersedia sedangkan sedangkan data di RSCM di Ja Jakarta Tahun 19 1990-2000 terdapa apat 21 kasu asus, 17 kasus (81%) diantaranya mengalami komplikasi
perdarahan intracranial. Angka kejadian perdarahan akibat defisiensi vitamin K ditemukan ditemukan lebih tinggi tinggi pada daerah-daer daerah-daerah ah yang tidak memberikan profilaksis vitamin K secara rutin pada pada bayi baru lahir (Wijaya, (Wijaya, 2010). Berdasarkan study pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Isaq pada pada bulan bulan Febru Februari ari 2012 2012 terhad terhadap ap 5 Bidan Bidan ter ternyata hany anya 2 Bidan idan yang melak lakuka ukan pemberian pemberian vit vit K pada bayi baru lahir . Melihat dari permasalahan tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana peng pengeta etahu huan an bid bidan an deng dengan an peny penyed edia iaan an oba obat, t, di wila wilaya yah h ker kerja ja Pusk Puskes esma mass Isak Isak Ke Keca cama mata tan n Ling Lingee Kabupaten Aceh Tengah tahun 2012”.
Tujuan Penelitian 1.1 Tuj Tujuan uan Umum Umum Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah Mengetahui hubungan pengetahuan dan penyediaan obat, terhadap pemberian Vitamin K di wilayah kerja Puskesmas Isak Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah. 1.2 1.2 Tuju Tujuan an Kh Khus usus us a. Meng Mengeta etahu huii hubu hubung ngan an antar antaraa pengetahuan bidan terhadap pemberian vitamin K di wilayah kerja Puskesmas Isak kecamatan Linge tahun 2012. b. Mengetahui hu hubungan antara penyediaan Obat vitamin K pada bayi bayi baru baru lahir lahir di wilay wilayah ah kerja kerja Puskesma Puskesmass Isak tahun 2012. 2012. II. METODELOGI
A. Kerangka Pemikiran Berdasarkan pendapat Notoatmodjo (2003), yang mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi Oleh pendidikan, pengalaman, umur, pekerjaan, jenis kelamin dan informasi, sedangkan sedangkan menurut pendapat (Admin, 2011) mengatakan bahwa penyediaan obat penting dalam pemberian vitamin K pada
bayi baru lahir. dari kedua pendapat di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
B. Variabel Penelitian Pengetahuan Bidan
Pemberian Vit K Pada Bayi Baru Lahir
Penyediaan Obat Vit K
Gambar 1 Kerangka Konsep
C. Populasi dan Sampel 1. Popu Popula lassi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto,2006), populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh Bidan di wilayah kerja puskesmas Isak berjumlah 30 Bidan. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2006).Tehnik yang diambil dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Sampel berjumlah 30 Bidan.
D. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain Cross Sectional yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskemas Isaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah.
E. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Temp Tempat at Pene Peneli liti tian an Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Isaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah 2. Wakt Waktu u Pen Penelit elitia ian n Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 24 April s/d 2 Mei 2012
F. Pengumpulan Data 1.
Data Primer Data primer adalah data langsung diperoleh dari lapangan dengan menyebarkan kuisioner yang telah disusun untuk memperoleh
informasi yang ingin diketahui sesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan peneli penelitian tian sedangkan, 2.
Data Skunder Data Skunder adalah data yang diperoleh dari Puskemas Isaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah.
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K, mayoritass berada pada kategori kategori baik yaitu sebanyak sebanyak 17 responden (56,7) 2. Penyed Penyediaa iaan n Obat Obat Vitam Vitamin in K
G. Analisa Data 1. Univariat Analisa data Univariat yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel penelitian, dan mencari presentase pada setiap variabel degan memakai rumus (Arikunto, 2006) 2. Bivariat Untuk megukur hubungan antara variabel Dependent dengan variabel independent.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Penyediaan Obat Vit K di Wilayah Puskes Puskesmas mas Isaq Kecama Kecamatan tan Linge Linge Kabup Kabupate aten n Aceh Tengah Tahun 2012 No
Penyediaan
Frekuensi
%
Obat 1
Ada
14
46,7
2
Tidak
16
53,3
30
100
Jumlah
Sumber : Data Primer (Diolah,2012)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasi Hasill Pene Penelit litia ian n Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan pada tanggal 24 April s/d 2 Mei 2012tentang Pengetahuan bidan dengan penyediaan obat di wilayah kerja puskesmas Isaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah.dengan jumlah sampel 30 orang tua batita.pengumpulan data dengan dengan cara pengisian pengisian kuisione kuisionerr yang terdiri dari 18pertanyaan, maka hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : 1. Peng Pengeta etahu huan an
Pengetahuan
1 2
3. Pember Pemberian ian Vitam Vitamin in K Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin K di Wilayah Puskesmas Isaq Kecamatan LingeKabupaten Aceh Tengah Tahun 2012
No
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan di Wilayah Puskesmas Isaq Kecamatan LingeKabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 No
Tabel di atasmenunjukkan bahwa sebagian besar bidan yang tidak menyediakan obat yakni berjumlah 16 responden (53,3%)
Frekuensi
%
Baik
17
56,7
Kurang Baik
13
43,3
Jumlah
30
100
Sumber : Data Primer (Diolah,2012)
Tabel 4.3 Pemberian Ob Obat
Frekuensi
%
Vit K 1
Ada
14
46,7
2
Tidak
16
53,3
30
100
Jumlah
Sumber : Data Primer (Diolah,2012)
Tabel Tabel di di ata atass 4.3 4.3 menje menjelas laska kan n bahwa sebagian besar bidan tidak memberikan obat vitamin K berjumlah 16 orang (53,3%)
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat hasil tabulasi silang antara penyediaan obat pada bayi baru ahir ahir terhadap terhadap pemberian pemberian vitamin K menujukkan bahwa dari 16 responden dengan penyediaan penyediaan obat obat memberikan obat vitamin K berjumlah 13 (92,9) dan yang tidak memberikan yakni 1 orang (7,1%) sedangkan penyediaan obat tidak ada yang memberikan obat vitamin K berjumlah 15 (93,8%) dan ada memberikan vitamin K berjumah 1 (6,3%)
Analisa Tabulasi Silang 1.1 Penget Pengetahu ahuan an
Tabel 4.5.1 Tabulasi Silang Pengetahuan Bidan Terhadap Pemberian Vitamin K di Wilayah Puskesmas Isaq Kecamatan LingeKabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 Pemberian Obat Vitamin K P B. Pemb embaha ahasan san Pengetahu Ada Tdk Ada Jmh % Va an lue 1. Hubungan Hubungan Pengetahu Pengetahuan an Bidan F % F % Baik 13 76,5 4 23,5 17 100 0,00terhadap Pemberian Vitamin K pada Bayi Baru Lahir Kurang 1 7, 7 12 92,3 13 100 Hasil penelitian penelitian menujukkan bahwa dari dari Baik Total 14 46,7 16 53,3 30 100 17 responden dengan pengetahuan baik yang memberi memberikan kan vitamin vitamin K berjumlah berjumlah 13 Sumber : Data Primer (Diolah,2012) (76,5%) dan yang tidak memberikan vitamin K berjumlah 4 (23,5%) .Sedangkan Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat 13 responden berpengetahuan kurang yang hasil tabulasi silang antara pengetahuan tidak memberikan Vitamin K berjumlah 12 bidan dengan pemberian vitamin K orang (92,3). menujukkan bahwa dari 17 responden Hasil analisis statistik dengan dengan pengetahuan baik yang menggunakan uji Chi Square Test juga memberikan vitamin K terdapat 13 mengatakan bahwa nilai P=0,000<0,05, hal (76,5%) responden dan yang tidak ini berarti ada hubungan pengetahuan Bidan memberikan vitamin K berjumlah 4 terhadap pemberian vitamin K. (23,5%) responden. Sedangkan 13 Menurut notoatmodjo (2005) responden berpengetahuan kurang yang mengatakan pengetahuan adalah hasil dari tidak memerikan Vitamin K berjumlah 12 tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan orang (92,3). pengindera penginderaan an terhadap suatu objek tertentu. tertentu. Pengetahuan berarti apa yang diketahui dan 1.2 Penyed Penyediaa iaan n Obat dimengerti sesudah melihat menyakinkan mengalami atau diajar. Tabel 4.5.2 Menurut asumsi peneliti bidan dengan Tabulasi Silang Penyediaan Obat Pada pengetahuan baik maka pemberian vitamin Bayi Baru Lahir Terhadap Pemberian K dilakukan dengan sesuai standar Vitamin K di Wilayah Puskesmas Isaq pelayanan pelayanan bayi bayi baru lahir. lahir. Karena Vitamin Vitamin Kecamatan LingeKabupaten Aceh K merupakan bahan pembentuk faktor Tengah ahun 2012 pembekuan darah. Karena itu sangat berperan penting dalam proses pembekuan Pemberian Obat Jmh darah. Kekurangan vitamin K dapat Vitamin K P memperpanjang proses pembekuan darah Pengetah % Val Ada Tdk Ada pada kulit, kulit, selaput selaput lender, lender, dan organ lain uan ue F % F % dalam tubuh. Ada 13 92,9 1 7 ,1 14 100 Tidak Total
1 6,3 15 93,8 16 100 14 46,7 16 53,3 30 100 Sumber : Data Primer (Diolah,2012)
0,000
2. Hubungan Hubungan Penyediaan Penyediaan Obat Obat Vitamin Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir terhadap Pemberian Vitamin K pada Bayi Baru Lahir
Hasil Penelitian menujukkan bahwa dari 16 responden dengan penyediaan obat obat memberikan obat vitamin K berjumlah 13 (92,9) dan yang tidak memberikan yakni 1 orang (7,1%) sedangkan penyediaan obat tidak ada yang memberikan obat vitamin K berjumlah 15 (93,8%) dan ada memberikan vitamin K berjumah 1 (6,3%) Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square Test juga mengatakan bahwa nilai P=0,000<0,05, hal ini berarti ada hubungan pengetahuan Bidan terhadap pemberian vitamin K Sedangkan menurut admin (2011) Terjadinya ketidakcukupan obat atau penyediaan stok obat yang berlebihan merupakan suatu masalah yang sering dijumpai di Puskesmas, dimana masalah tersebut bukan hanya di pengaruhi oleh faktor dana tetapi juga dipengaruhi oleh proses pengelolaan obat yang meliputi perencanaan permintaan atau pengadaan dan penyediaan obat, tentu hal ini akan sangat memberatkan pasien yang kebayakan adalah kurang mampu terutama pada ibi yang memiliki bayi baru lahir di daerah terpencil, hanya sebagian kecil yang mendapatkan vitamin K karena ketersediaan stok obat. Menurut asumsi peneliti penyediaan obat di wilayah kerja puskesmas Isaq tidak mencukupi karena kurang stok obat. Sehingga bidan sulit menyediakan obat vitamin K yang seharusnya diberikan pada setiap bayi baru lahir. Terjadinya ketidakcukupan obat atau penyediaan stok obat merupakan suatu masalah yang sering dijumpai di Puskesmas, dimana masalah tersebut bukan hanya di pengaruhi oleh faktor dana tetapi juga dipengaruhi oleh proses pengelolaan obat yang meliputi perencanaan permintaan atau pengadaan dan penyediaan obat, tentu hal ini akan sangat memberatkan pasien yang kebayakan adalah kurang mampu terutama pada ibu yang memiliki bayi baru lahir di daerah terpencil, hanya sebagian kecil yang mendapatkan vitamin K karena ketersediaan stok obat. III. PENUTUP 1. Kesimpulan
a. Pengetahuan bidan mempengaruhi pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di wilayah wilayah kerja kerja Puskesmas Puskesmas Isaq Isaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah tahun 2012. b. Penyedian obat mempengaruhi pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Isaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah tahun 2012. 2. Saran a. Kepada Bidan Koordinator agar dapat memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang pentingnya pemberian vitamin K pada bayi baru lahir. b. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian vitamin K DAFTAR PUSTAKA Anonymou Anonymous. s. 2002. Buku Acuan Nasional Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi I, Jakarta : YBPSP Alimul Alimul Aziz H. 2003. Riset Keperawata Keperawatan n Jakarta : Penerbit Salemba Medika, Budiarto, Budiarto, E SKM, SKM, Metode Penelitian Penelitian Kedokteran, EGC, 2012. Depkes, RI, 2006, Rekomendasi Propilaksis Vitamin K pada Bayi Baru Lahir . Depkes. RI, JHPiego JHPiego (MNH) Asuhan 2005. Persalinan Persalinan normal. Jakarta. Jakarta. Penerbit Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi Depkes. RI, 2007. Profil Kesehatan. Kesehatan. dikutip tanggal 13 Mei 2007. http:www//digilib.Itb.ac.id/gdl.phd? mod:browse&node:20186. Kompas, 2007. 2007. Opini. dikutip dikutip tanggal 13 Mei Mei 2007 2007.. http://www.Kompas.Com/KompasCetak/0601/14/Opini/2361025.Htm. Kountur, Roni, (2003) Metode Penelitian Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta : PPM, anggota IKAPI,
Notoadmodjo Notoadmodjo.. 2003, 2003, Ilmu Kesehatan Kesehatan Masyarakat . Jakarta : Rineka Cipta, 2005. Metodelog Metodelogii Penelitian Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta,. . 2007. 2007. Promosi Promosi Keseha Kesehatan tan dan dan Ilmu Prilaku : PT Rineka Cipta, Nursalam. Nursalam. 2003. Konsep Konsep dan dan Penerapan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi pertama. Jakarta : Salemba Medika, Purwanto, Purwanto, Heri. Heri. 1994. 1994. Pengantar Pengantar Statis Statistik tik Keperawatan. Jakarta : EGC, Saifudi, Saifudi, 2007. Buku Acuan Nasional Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonnatal, Jakarta Sedarmayanti, Sedarmayanti, 2002. 2002. Metodelogi Metodelogi Penelitian, Bandung : Mandar Maju