Rhinolith:
Penyebab
penting
bau
busuk akibat nasal discharge. discharge.
Abstract
Rhinoliths result from from neglected nasal foreign bodies that gradually increase increase in size. They are usually discovered incidentally during routine ENT examination or due to the associated symptoms such as nasal obstruction or persistent per sistent foul-smelling unilateral nasal discharge. A case of a 1-year-old girl !as reported !ith a year history of the symptom. The foul-smelling nasal discharge noted by her mother !as not the main concern to them. "he !as referred by her primary care physician as she complained of impacted ear !ax. #o!ever$ rhinolith !as incidentally found upon routine clinical examination in the ENT clinic and !as removed uneventfully.
Abstrak
Rhinolith hasil dari kumpulan benda asing hidung yang secara bertahap bertambah besar. Biasanya Biasan ya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan THT rutin atau karena gejala terkait seperti hidung tersumbat atau bau busuk yang persistent nasal discharge yang biasanya unilateral. Kasus seorang gadis 14 tahun yang dilaporkan mengalami riwayat gejala tersebut setahun. Nasal setahun. Nasal discharge yang berbau busuk dianggap oleh ibunya bukanlah perhatian utama mereka. Yang kemudian dirujuk oleh dokter perawatan primer dengan dugaan komplikasi serumen telinga. amun! rhinolith tak sengaja ditemukan pada pemeriksaan klinis rutin di klinik THT dan peristiwa ini jarang terjadi.
Journal reading Koas THT RS Panti Wilasa Dr. Cipto_Semarang Pembimbing: dr. Erwin, SpTHT Ole: !i"i Sil#a $%%.&'%(.'))* "i"i_+oass-aoo.+om "i"i_+oass-a oo.+om
Page %
Pendahuluan
Benda asing yang tersisa di rongga hidung selama beberapa tahun menyebabkan pembentukan rhinolith. "ni merupakan akumulasi dari kalsium! #at besi! magnesium dan $os$or sekitar inti tengah yang kemudian semakin bertambah ukurannya. Rhinolith dapat ditemukan secara tidak sengaja selama pemeriksaan klinis rutin yang biasanya didapatkan di lantai rongga hidung terletak di tengah antara nares anterior dan nares posterior. Rhinolith tidak menunjukkan gejala apapun pada tahap awal! tetapi dapat menyebabkan gejala ringan akibat peningkatan bertahap dalam ukuran. amun! dengan adanya peningkatan ukuran yang signi$ikan pada rhinolith! nasal discharge dan obstruksi yang dapat diamati tetapi dapat terjadi misdiagnosis sebagai rhinitis atau sinusitis. %elain gejala unilateral! presentasi lain dari rhinolith termasuk epistaksis dan erosi pada septum nasal dan dinding medial sinus maksila dan per$orasi palatum keras.
Ringkasan Kasus
%eorang gadis 14 tahun dirujuk ke klinik THT oleh dokter perawatan primer yang menduga terjadinya komplikasi serumen telinga. keluhan utamanya yaitu berkurangnya pendengaran dan tinnitus. &ada pertanyaan lebih lanjut dari kemungkinan gejala terkait lainnya! ia mengaku memiliki riwayat nasal discharge yang berbau busuk yang unilateral selama setahun! yang juga dicatat oleh ibunya. amun! tidak ada riwayat hidung tersumbat! epistaksis atau benda asing di hidung. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya dan tidak ada sejarah yang berkaitan dengan alergi. &emeriksaan telinga memperlihatkan adanya serumen pada telinga kanan! yang kemudian di suction dengan bantuan mikroskop. &ada anterior rhinoskopi! massa keputihan rupanya
terlihat
di
lantai
rongga
hidung
kanan.
&emeriksaan
asoendoscopic
mengungkapkan massa menempati ruang antara konka in$erior dan septum di lantai hidung kanan '(ambar 1). *assa itu berwarna gelap bersama dengan lendir yang melapisi. %eperti batu keras dan konsistensi seperti berpasir pada penyelidikan. Temuan seperti ini tepat seperti rhinolith. %edangkan rongga hidung sebelah kirinya normal. Rhinolith tersebut benar+benar dipindahkan dengan bantuan aplikasi anestesi lokal pada pasien rawat jalan '(ambar ,). &ada Journal reading Koas THT RS Panti Wilasa Dr. Cipto_Semarang Pembimbing: dr. Erwin, SpTHT Ole: !i"i Sil#a $%%.&'%(.'))* "i"i_+oass-aoo.+om
Page &
penghancuran rhinolith! tidak teridinti$ikasi secara jelas nidusnya '(ambar -). Kemudian ditentukan pemberian antihistamin oral dan semprotan hidung.
(ambar 1. Rhinolith 'panah putih) dan septum 'panah biru) dari rongga hidung kanan atas endoskopi
(ambar ,. Rhinolith
Journal reading Koas THT RS Panti Wilasa Dr. Cipto_Semarang Pembimbing: dr. Erwin, SpTHT Ole: !i"i Sil#a $%%.&'%(.'))* "i"i_+oass-aoo.+om
Page
(ambar -. %erpihan Rhinolith
Diskusi
Rhinolith pertama kali dilaporkan oleh Bartholin pada 1/4. &olson melaporkan seri terbesar dalam sejarah terdiri dari 40/ kasus. amun! laporan kasus rhinolith masih tetap relati$ jarang dalam literatur. alaupun anak+anak merupakan mayoritas pasien dengan berbagai jenis benda asing hidung! rhinolith dapat terlihat pada pasien dari semua kelompok umur terutama pada orang dewasa muda. Rhinolith diyakini dibentuk oleh pengendapan inti magnesium! #at besi! kalsium dan $os$or! yang didapat dari intranasal endogen atau bahan asing eksogen. "nti pusat endogen bisa disebabkan gumpalan darah! lendir atau $ragmen tulang setelah trauma. (igi taring gugur utuh ditemukan menjadi nidus sebuah rhinolith dilaporkan pada seorang pria berusia 42 tahun yang disajikan dengan $itur klinis yang konsisten dengan rhinolith. "nti pusat eksogen! yang berdasarkan benda asing di hidung biasanya telah ditempatkan selama masa kanak+kanak! yang paling umum adalah nidus. Benda+benda asing biasanya seperti manik+manik! kancing! penghapus! biji buah+buahan! $ragmen dari kayu atau tulang! pasir! potongan kertas! dan tahanan nasal pac%ing . &aling umum! adanya benda asing yang telah dilupakan akan tetap di hidung sampai pasien menjadi sadar akan adanya nasal discharge yang berbau busuk yang terjadi unilateral. "r$an et al. ',31,) melaporkan kasus seorang wanita *elayu -1 tahun yang dipresentasikan dengan adanya penyumbatan hidung kiri selama 11 tahun dengan temuan yang konsisten didapatkannya rhinolith. Yang kemudian diidenti$ikasi merupakan penghapus pensil karet+tip yang menjadi inti dari rhinolith itu! yang diisolasi dari bahan kalsi$ikasi tersebut setelah dialakukan anaesthesia umum. alam kasus yang dilaporkan kita saat ini! tidak ada nidus yang diidenti$ikasi setelah penghancuran Journal reading Koas THT RS Panti Wilasa Dr. Cipto_Semarang Pembimbing: dr. Erwin, SpTHT Ole: !i"i Sil#a $%%.&'%(.'))* "i"i_+oass-aoo.+om
Page (
rhinolith '(ambar -). alam hal ini! bekuan darah! yang mungkin telah larut! bisa menjadi nidus tersebut. Rhinolith relati$ inert dan secara bertahap ukuran semakinmeningkatkan5 sehingga mereka tidak menunjukkan gejala apapun pada tahap awal! tetapi menyebabkan gejala ringan setelah ukuran semakin meningkatkan. engan peningkatan ukuran yang signi$ikan selama bertahun+tahun! nasal discharge dan obstruksi merupakan misdiagnosa sebagai rhinitis atau sinusitis. "ndeks pasien disajikan dengan serta keluarnya cairan nanah berbau pada hidung yang didiagnosis selama setahun sebagai rhinitis. ia kemudian dirujuk karena diduga terkena komplikasi masalah serumen telinga oleh dokter perawatan primer nya. %etelah pemeriksaan THT rutin! kemudian ditemukan adanya rhinolith. &emeriksaan pasien termasuk anterior rhinoskopi! endoskopi hidung dan penyelidikan massa. 6ika dalam hal endoskopi tidak tersedia! radiogra$i sinus paranasal mungkin membantu! meskipun pemeriksaan negati$ tidak akan mengesampingkan rhinolith pada pasien yang bergejala. 6ika diagnosis dan ekstensi tidak jelas! 7T scan dapat memberikan rincian yang akurat untuk lokasi! ukuran dan perpanjangan rhinolith! dan setiap penyakit lokal lain yang membutuhkan pengobatan.
Kesimpulan
*eskipun relati$ jarang pada remaja dan orang dewasa! rhinolith harus selalu dipertimbangkan menjadi diagnosis di$erensial pada pasien dengan hidung berbau busuk yang terjadi unilateral. &emeriksaan rhinoskopi anterior dengan thudicum spekulum hidung dan pencahayaan yang baik harus dilakukan untuk mencapai diagnosis. 8wal rujukan oleh praktisi perawatan primer untuk konsultasi THT harus sesuai aturan untuk menghindari kesalahan diagnosis dan komplikasi. rhinolith yang berukuran kecil dapat dihapus dengan anestesi lokal pada pasien rawat jalan! sedangkan yang lebih besar membutuhkan anestesi umum untuk menghindari komplikasi seperti per$orasi septum hidung atau langit+langit keras.
Journal reading Koas THT RS Panti Wilasa Dr. Cipto_Semarang Pembimbing: dr. Erwin, SpTHT Ole: !i"i Sil#a $%%.&'%(.'))* "i"i_+oass-aoo.+om
Page /
Daftar Pustaka
1. 9arley :. Rhinolith& An incidental finding . Br 6 ;ral %urg. 1045,'1)<43+-. ,. a=is ;! ol$$ 8. Rhinolithiasis and maxillary antrolithiasis. Ear Nose Throat 6.10>/54'0)<4,1+. -. 8ppleton %%! Kimbrough R:! :ngstrom H". Rhinolithiasis& A revie!. 'ral "urg 'ral (ed 'ral )atho. 10>>5/')<0-+>. 4. 7arder H*! Hill 66. Asymptomatic rhinolith& A brief revie! of the literature and case report. *aryngoscope. 1052'-),4+-3. /. Royal %8! (ardner R:. Rhinolithiasis& An unusual pediatric nasal mass. )ediatr Radiol . 105,>'1)4+/. . ?lood TR. Rhinolith& An unusual cause of palatal perforation. Br 6 ;ral *a@illo$ac %urg. 10>>5,')<4>+03. 2. &olson 76. 'n rhinoliths. 6 Aaryngol ;tol.104-5/><20+11. >. "r$an *! Rami#a RR! Roselinda 8R. +eciduous canine presented as a rhinolith in an adult. The ,nternet ournal of #ead and Nec% "urgery. ,33>5,',)<2. 0. "r$an *! Hasme am H! *ohd Khairi *. nilateral foul smelly nasal discharge in an adult. (alaysian /amily )hysician. ,31,52'1)<,>+-3. %'. %hah ?8! (eorge %! Reghunanden . A case presentation of a large rhinolith. ;man *ed 6.,3135,/'-)<,-3+1.
Journal reading Koas THT RS Panti Wilasa Dr. Cipto_Semarang Pembimbing: dr. Erwin, SpTHT Ole: !i"i Sil#a $%%.&'%(.'))* "i"i_+oass-aoo.+om
Page )