BAB I PENDAHULUAN
Rhinol Rhinolith ith berasal berasal dari dari bahasa bahasa Yunani nani ‘Rhino ‘Rhino’’ yang yang artiny artinyaa hidung hidung dan ‘lith ‘lithos os’’ yang yang artiny artinyaa batu batu..1 Rhinol Rhinolith ith,, sesuai sesuai dengan dengan penger pengertia tian n tersebu tersebut, t, merupa merupakan kan hasil hasil proses proses lithias lithiasis is atau timbun timbunan an batu batu pada pada hidung hidung.. 2 Biasanya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan THT rutin atau karena geala terkait seperti hidung tersumbat atau bau busuk yang persistent nasal discharge yang biasanya unilateral.! Benda asing yang tersisa di rongga hidung selama beberapa tahun tahun menyeba menyebabka bkan n pemben pembentuk tukan an rhinol rhinolith ith.. "ni merupa merupakan kan akumul akumulasi asi dari dari kalsiu kalsium, m, #at besi, besi, magnes magnesium ium dan $os$or $os$or sekitar sekitar inti inti tengah tengah yang yang kemudi kemudian an semakin semakin bertambah bertambah ukurannya. ukurannya.! Rinoli Rinolitt biasany biasanyaa ditemu ditemukan kan di dasar dasar hidung hidung,, sekitar pertengahan nares anterior dan posterior.% Rhinolithiasis merupakan simptom klinis yang disebabkan oleh rhinolith. & Rhinol Rhinolith ithiasi iasiss biasany biasanyaa bersi$a bersi$att asimpto asimptomat matik, ik, yang yang menad menadii tidak tidak terdete terdeteksi ksi selama beberapa tahun, sampai rhinolith menadi cukup besar untuk menimbulkan geala geala hidung hidung tersum tersumbat bat dan keluar keluarny nyaa sekret sekret dari dari hidung hidung yang yang kadang kadang salah salah didi didiag agno nosis siska kan n men menad adii kasu kasuss rhin rhinit itis is atau atau in$ek in$eksi si sinu sinuss berk berkep epan anan anga gan. n.% 'iag 'iagno nosis sis dapa dapatt dite ditegak gakka kan n melal melalui ui anam anamne nesis sis,, rhin rhinos osko kopi pi anter anterio ior, r, dan dan endoskopi hidung, kemudian dikon$irmasi melalui pemeriksaan radiologi. & (asus pertama Rhinolithiasis pertama kali dilaporkan pada tahun 1)&% oleh Barthdinin.2 *eak *eak itu, itu, lebih lebih dari dari )++ kasus telah telah dilapo dilaporka rkan n dalam dalam literat literatur ur.. "nsidensnya adalah 1 dalam setiap 1+.+++ pada pasien raat alan otolaryngo. Biasanya usia rentan untuk diagnosis adalah antara - sampai dengan 2& tahun dan lebih lebih banya banyak k pada pada peremp perempuan uan daripa daripada da lakil lakilaki. aki. /eskipu /eskipun n sebagi sebagian an besar besar rhinolith rhinolith terdeteksi pada orang deasa muda, mereka dapat ditemukan ditemukan pada usia berapapun 0) bulan sampai -) tahun.%
BAB II PEMBAHASAN
1. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Hidung terdiri dari hidung bagian luar berbentuk piramid dengan bagian bagiannya dari atas ke baah iaitu pangkal hidung 0bridge, batang hidung 0dorsum nasi, puncak hidung 0hip, ala nasi, kolumela dan lubang hidung 0nares anterior.) Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang raan yang dilapisi oleh kulit, aringan ikat dan beberapa otot kecil yang ber$ungsi melebarkan atau menyempitkan lubang hidung. (erangka tulang terdiri dari tulang hidung 0os nasal, prosesus $rontalis os maksila dan prosesus nasalis os $rontal sedangkan kerangka tulang raan terdiri dari beberapa pasang tulang raan yang terletak di bagian baah hidung, yaitu sepasang kartilago nasalis lateralis superior, sepasang kartilago nasalis lateralis in$erior yang disebut uga sebagai kartilago ala mayor dan tepi anterior kartilago septum. ) Rongga hidung atau kaum nasi berbentuk teroongan dari depan ke belakang, dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya menadi kaum nasi kanan dan kiri. 3intu masuk kaum nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang disebut nares posterior 0koana yang menghubungkan kaum nasi dengan naso$aring.) Bagian dari kaum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat di belakang nares anterior disebut estibulum. 4estibulum ini dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenar sebasea dan rambutrambut panang 0vibrise.),5 Tiap kaum nasi mempunyai empat buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, in$erior, dan superior. 'inding medial adalah septum nasi yang dibentuk oleh tulang dan tulang raan. *eptum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang
raan dan periostium pada bagian tulang, sedangkan di luarnya dilapisi oleh mukosa hidung. ) 3ada dinding lateral terdapat % buah konka. Yang terbesar dan letaknya paling baah ialah konka in$erior, kemudian yang lebih kecil ialah konka media, lebih kecil lagi ialah konka superior, sedangkan yang terkecil disebut konka suprema ini biasanya rudimenter.),5 'i antara konkakonka dan dinding lateral hidung. Terdapat meatus yaitu meatus in$erior, medius, dan superior. 3ada meatus in$erior terdapat muara 0ostium duktus nasolakrimalis. 3ada meatus medius terdapat muara sinus $rontal, sinus maksila dan sinus etmoid anterior. 3ada meatus superior terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus s$enoid. ),5
6ambar 1. 7natomi hidung tampak lateral dan medial
Vaskularisasi8
Bagian atas rongga hidung diaskularisasi oleh arteri etmoidalis anterior dan posterior yang merupakan cabang dari arteri o$talmika dari arteri karotis interna.) Bagian baah rongga hidung diaskularisasi oleh cabang arteri maksilaris interna, diantaranya arteri palatina mayor dan arteri s$enopalatina. 7rteri
s$enopalatina keluar dari $oramen s$enopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang uung posterior konka media. ) Bagian depan hidung diaskularisasi oleh cabangcabang a. $asialis. 3ada bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabangcabang a. s$enopalatina, a. etmoid anterior, a. labialis superior, dan a. palatina mayor, yang disebut pleksus kiesselbach 0little9s area.) 4enaena hidung mempunyai nama yang sama dan beralan berdampingan dengan arteri. 4ena diestibulum dan struktur luar hidung bermuara ke .o$talmika yang berhubungan dengan sinus kaernosus. 4enaena di hidung tidak memiliki katup, sehingga merupakan $aktor predisposisi untuk mudahnya penyebaran in$eksi sampai ke intrakranial.) Innervasi 8
Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persara$an sensoris dari n. etmoidalis anterior yang merupakan cabang n. nasosiliaris yang bersal dari n. o$talmikus. Rongga hidung lainnya, sebagian besar terdapat persara$an sensorik dari nerus maksilla melalui ganglion s$enopalatina. 6anglion ini menerima serabut sensoris dari n. maksilaris, serabut parasimpatis dari n. petrosus super$isialis mayor dan serabut sara$ simpatis dari n. petrosus pro$undus. 6anglion s$enopalatina terletak di belakang dan sedikit di uung posterior konka media.) :ungsi penghidu berasal dari nerus ol$aktorius. *ara$ ini turun melalui lamina kribrosa dari pemukaan baah bulbus ol$aktorius dan berakhir pada selsel reseptor penghidu pada mukosa ol$aktorius di daerah sepertiga atas hidung. ) Fisioloi Hi!un8
Berdasarkan teori struktural, teori eolusioner dan teori $ungsional, $ungsi $isiologis hidung dan sinus paranasalis adalah8 5 1. :ungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara 0 air conditioning , penyaring udara,
humidi$ikasi,
penyeimbang
dalam
pertukaran
mekanisme imunologik lokal, 2. :ungsi penghidu karena terdapat mukosa ol$aktorius.
tekanan
dan
!. :ungsi $onetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang, %. :ungsi statik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma dan pelindung panas, dan &. Re$leks nasal, dimana mukosa hidung merupakan reseptor re$leks yang berhubungan dengan saluran cerna, kardioaskuler dan pernapasan yang dapat menyebabkan re$leks bersin dan napas berhenti, rangsang bau tertentu akan menyebabkan sekresi kelenar liur, lambung dan pankreas.
". DEFINISI Rhinolith adalah massa yang terbentuk dari mineralmineral yang tidak
larut di kaum nasi,
#. EPIDEMIOLOGI
(asus pertama Rhinolithiasis pertama kali dilaporkan pada tahun 1)&% oleh Barthdinin.2 3olson melaporkan seri terbesar dalam searah terdiri dari %;& kasus.
$. ETIOLOGI
Rhinolith diyakini dibentuk oleh pengendapan inti magnesium, #at besi, kalsium dan $os$or, yang didapat dari intranasal endogen atau bahan asing eksogen. (alsi$ikasi benda asing di hidung dulunya dikenal dengan rhinolith palsu
0 false rhinoliths atau rhinolith benar 0true rhinoliths. *aat ini, istilahistilah ini telah digantikan oleh eksogen dan endogen, tergantung apakah ada atau tidak ada inti. "nti pusat eksogen, yang berdasarkan benda asing di hidung biasanya telah ditempatkan selama masa kanakkanak, yang paling umum adalah nidus. Benda benda asing biasanya seperti manikmanik, kancing, penghapus, bii buahbuahan, $ragmen dari kayu atau tulang, pasir, potongan kertas, dan tahanan nasal packing . Rhinolith endogen adalah bahanbahan yang dikembangkan yang berasal di sekitar tubuh sendiri misalnya, gigi ektopik, $ragmen tulang, bekuan darah yang mengering di rongga hidung, dan lendir mengeras. *ekitar 2+> dari rhinolith berasal dari materi endogen.1,!,-
%. PATOGENESIS
/eskipun patogenesis tidak elas, seumlah $aktor dianggap terlibat dalam pembentukan rhinolith ini yaitu dengan masuknya benda asing dalam rongga hidung kemudian teradi pemadatan, peradangan akut atau kronis, obstruksi teradi akibat terhalangnya dan stagnasi mukus, serta pengendapan garamgaram mineral.; /asuknya benda asing dalam hidung menyebabkan teradinya in$lamasi akut atau kronik dari mukosa hidung. (emudian, sekret hidung menadi bau karena memiliki kandungan kalsium dan ? atau magnesium yang tinggi. 7danya obstruksi mekanik dari benda asing uga mengakibatkan terhambatnya pengaliran dari pus dan mukus. *ekresi tersebut harus terpapar dengan aliran udara dalam hidung untuk memusatkan pus dan mukus yang menyebabkan terbentuknya endapan garamgaram mineral. 3erkembangan dan progresi$itasnya teradi bertahuntahun.& 3ada umumnya rhinolith terdiri dari ;+> bahan anorganik, dengan sisa 1+> yang terbuat dari bahan organik dimasukkan ke dalam lesi dari sekret hidung. & 6aramgaram yang tidak larut dalam sekret hidung membentuk suatu kalsi$ikasi sebesar benda asing atau bekuan darah yang tertahan lama. *ekret pada sinusitis kronik dapat mengaali terbentuknya massa kalsi$ikasi dalam rongga hidung.
Rhinolith ini terutama terbuat dari $os$at dan kalsium karbonat.(adangkadang uga dibentuk oleh magnesium $os$at, natrium klorida dan magnesium karbonat.6aram ini uga dapat berasal dari sekresi mukosa hidung, air mata, dan eksudat in$lamasi.;
6ambar 2. /assa keras irreguler dan mukosa yang rapuh pada meatus in$erior
&. GE'ALA (LINIS
Rinolit lebih sering teradi pada orang deasa. *ebagian besar ditemukan pada nares anterior, meskipun beberapa benda asing telah dilaporkan dapat masuk melalui koana selama muntah atau batuk. 'alam sebagian besar kasus, rinolit terletak di meatus nasal in$erior. 6eala rinolit berariasi mulai dari yang ringan dengan keluarnya sedikit sekret atau sumbatan dari salah satu sisi hidung sampai yang berat dengan perubahan struktur yang hebat. Rinolit yang berukuran kecil biasanya asimptomatik. Rinolit yang berukuran besar dapat menyebabkan rinore unilateral, nyeri pada hidung, obstruksi nasal, napas yang berbau busuk 0 foetor , epistaksis, pembengkakan pada hidung atau aah, sakit kepala, sinusitis, anosmia, dan epiphora. @pistaksis dan nyeri neuralgia timbul akibat teradi ulserasi pada mukosa sekitarnya. 1+
Rinolit uga dapat ditemukan di sinus maksilaris, namun ini suatu keadian langka. Antuk saat ini, belum ada laporan tentang adanya kalsi$ikasi benda asing di salah satu sinus lainnya. 1+
). DIAGNOSIS Ana*nesis
(ebanyakan pasien mengeluhkan rhinorrhea yang purulen dan?atau obstruksi nasal ipsilateral. 6eala lain termasuk bau mulut, epistaksis, sinusitis, sakit kepala dan, dalam kasus yang arang teradi, epiphora.2 3ada beberapa pasien, rhinolit ditemukan secara tidak sengaa. 3aling umum, adanya benda asing yang telah dilupakan akan tetap di hidung sampai pasien menadi sadar akan adanya nasal discharge yang berbau busuk yang teradi unilateral. ! Pe*eriksaan Fisis
3ada pemeriksaan rhinoskopi anterior aka
tampak massa arna kuning
keputihan pada caum nasi, di antara konka dan septum nasi. /assa ini terlihat keras dan terlihat berpasir pada pemeriksaan. sering rapuh dan dapat terpotong seaktu dilakukan pemeriksaan. (adangkadang massa ini dikelilingi oleh granulasi.11
6ambar !. Rhinolit pada pemeriksaan rhinoskopi anterior kaum nasi
Pe*eriksaan Penun+an
3emeriksaan penunang yang diperlukan yaitu pemeriksaan radilogik dengan $oto polos kepala dan T scan kepala. 3emeriksaan endoskopi ?rhinoskopi mikroskopis digunakan untuk mengidenti$ikasi benda asing pada tahap aal pengembangan.12
6ambar %. 6ambaran endoskopi rhinolith pada caum nasi kanan 3ada pemeriksaan $oto polos kepala untuk ealuasi harus mencakup beberapa proyeksi diambil dari sudut yang berbeda untuk mengealuasi bentuk, ukuran, luas, lokasi, dan hubungan dengan aringan sekitarnya. 3ada pemeriksaan $oto polos kepala akan tampak massa radioopak yang homogen atau heterogen dengan ukuran yang berariasi dan bentuknya tergantung dari asal nidusnya. Cika batunya memiliki densitas yang rendah maka kemungkinan tidak dapat terlihat secara radiogra$i sampai teradi kalsi$ikasi. Terkadang densitas batu ini dapat melebihi densitas tulang di sekitarnya. Antuk ealuasi maka diperlukan beberapa proyeksi dari sudut yang berbeda agar dapat dinilai bentuk, ukuran, lokasi, dan hubungan dengan aringan sekitarnya.12 3emeriksaan T scan kepala dianurkan karena sensitiitasnya untuk melihat umlah kalsi$ikasi yang berukuran kecil dan uga dapat memberikan in$ormasi tentang struktur yang berdekatan dan membantu menentukan batas rinolit dengan struktur sekitarnya yang telah menyatu. 3ada pemeriksaan T scan
kepala
tampak
hiperdens
pada
massa caum
nasi,
pendesakan dan
perluasan
pada
sekitarnya.12
tulang
6ambar &. :oto polos yang menampakkan densitas kalsi$ikasi irreguler
6ambar ). 6ambaran T *can dari Rhinolith
,. PENATALA(SANAAN
Dperasi pengeluaran rinolit, debridement , dan kontrol in$eksi dengan penggunaan antibiotik merupakan terapi pilihan untuk rinolit.
Dperasi pengeluaran rinolit dapat dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal atau anestesi umum. Cika ukuran batu yang besar, permukaannya ireguler, dan mengenai konka nasalis in$erior sinistra, maka pasien harus menalani operasi dengan menggunakan anestesi umum. Rinolit dikeluarkan dengan menggunakan $orsep nasal. (ebanyakan rinolit dapat dikeluarkan melalui nares anterior. Akuran massa yang besar perlu dihancurkan terlebih dahulu dan dikeluarkan dalam bentuk potongan yang kecil.
Cika
massanya
sangat
besar, keras,
dan
permukaannya ireguler, maka perlu dilakukan lateral rhinotomy.12,1!
6ambar 5. 6ambaran Rhinolith setelah dikeluarkan -. DIAGNOSIS BANDING
'iagnosis banding adalah 8 a. 7danya gigi pada rongga hidung . Yaitu gigi rahang atas yang tumbuh ke dalam hidung karena ada yang menghalangi pertumbuhan ke baah dan umlah gigi yang berlebih.1% b. Benda asing lain dalam caum nasi . Benda asing yang sering ditemukan biasanya pada anakanak. 7nakanak cenderungmemasukkan bendabenda kecil seperti manikmanik, kancing, karet penghapus, kelereng, kacang kacangan, dan lainlain.1%
c. 3olip nasi . 3olip nasi adalah massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung, berarna putih keabuabuan, yang teradi akibat in$lamasi mukosa. (eluhan utamanya ialah hidung tersumbat dari ringan sampai berat, rhinorrhea mulai ernih sampai purulen, hiposmia dan anosmia, dapat disertai bersinbersin, rasa nyeri pada hidung disertai rasa sakit pada daerah $rontal, geala sekunder yang dapat timbul ialah bernapas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.
1%
1. (OMPLI(ASI
(omplikasi yang dapat muncul dari adanya rhinolith yaitu berupa sinusitis yang rekuren, destruksi dari mukosa hidung, $istel oroantal dan oronasal, deiasi dan per$orasi septal, per$orasi palatum, destruksi dinding sinus maEillaris, osteomyelitis $rontal dan abses epidural.2
DAFTA/ PUSTA(A
1. R Bhandari, TR Fimbu, 7. 6himire. 2+12. Cournal o$ hitan /edical ollege. 4ol 1028 )&)). 7ailable online8 .cmc.edu.mp. 2. *. *onia, (. Harinder. Rhinolithiasis8 7 ase Report. 2+11. Cournal o$ linical and 'iagnostic Research. 4ol&0%8 -&)-&-. !. Rhinolith8 3enyebab 3enting Bau Busuk 7kibat Nasal Discharge. Cournal Reading. %. B. 'imitros, @. 3anagiotis, (. 7ntonis, @. ontantinos. Rhinolithoasis8 an Anusual ause o$
11. (. 7rind, (. /allika. @ndogenous 7dult Rhinolith. 2+1%. "ndian Cournal o$ Basic and 7pplied /edical Research. 4ol !8 p&15&2+. 12. 4anderiliet @.C, 4anhoenacker :./, Hasendonck C.4, 3ari#e 3./.Rhinolith o$ the nasal septum. Garticle 1!.Balasubramaniam
T.
Rhinoliths.
Ginternet.
Gcited
2+12
'ec
1.
7ailable8 .drtbalu.com?rhinoliths.html. 1%.