ISOLASI SENYAWA POLISAKARIDA DAN EKSTRAK INTRASELULER DARI ALGA EMAS Nitzschia sp.SEBAGAI ANTIJAMUR DAN ANTIOKSIDAN
Sakinah Nur Fadillah, Abdul Rauf Patong, Ahyar Ahmad Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Uniersitas !asanuddin Makassar
ABSTRAK Nitzschia s"# memiliki senya$a bioaktif beru"a anti%amur dan antioksidan# Nitzschia antioksidan# Nitzschia s"#di"eroleh dari &alai &udidaya Air Payau 'akalar# Nitzschia 'akalar# Nitzschia s"# dikultiasi terlebih dahulu, kemudian dilakukan sentrifugasi untuk memisahkan filtrat dan biomassa# (kstra (kstrak k intras intraselu eluler ler diisol diisolasi asi dari dari biomas biomassa sa dengan dengan menggun menggunaka akan n metanol metanol,, dan "olisakarida diisolasi dari filtrate dengan menggunakan etanol# &iomassa, ekstrak intraselul intraseluler er dan "olisakarida "olisakarida dari Nitzschia s"# dilakukan u%i aktiitas antioksidan menggunakan metode )PP! dan itamin * digunakan sebagai standar# U%i aktiitas anti%a anti%amur mur dengan dengan metode metode difusi difusi agar menggu menggunaka nakan n %amur %amur Candida albi albica cans ns dan Malassezia furfur # &iomassa, ekstrak intraseluler, dan "olisakarida memiliki aktiitas antioksidan dengan nilai I*+, masing-masing .//,0. 1g2m3, 0/,/0 1g2m3, dan 04,54 1g2m3 dan itamin * sebesar 6,47 1g2m3# (kstrak intraseluler dan "olisakarida " olisakarida dari dari Nitzschia s"# mam"u menghamba menghambatt "ertum "ertumbuh buhan an Candid Candida a albica albicans. ns. )iameter 8ona hambatan ekstrak intraseluler terhada" "ertumbuhan %amur u%i Candida albicans "ada konsentrasi . 9 + ""m masing-masing sebesar 5,/ mm, 0,4 mm, .,+ mm, .,0+ mm, dan ..,7 mm, sedangkan sedangkan diameter 8ona hambatan dari "olisakari "olisakarida da Nitzschia s"# "ada konsentrasi . 9 6 ""m sebesar 5,5 mm, 0,. mm, dan .,/ mm# Kata kun:i ; Anti%amur, Antioksidan, Antioksidan, (kstrak intraseluler, Nitzschia intraseluler, Nitzschia s"#, Polisakarida# ABSTRACT Nitzschia s"# has the bioa:tie :om"ound as antifungal and antio
the itamin * $ere .//,0. 1g2m3, 0/,/0 1g2m3, 04,54 1g2m3 and 6,47 1g2m3, res"e:tiely# 'he intra:elluler e
n the other hand, the inhibitory 8ones of the "olysa::haride on . 9 6 ""m $ere 5,5 mm, 0,. mm, and .,/ mm, res"e:tiely# Key$ords; Antifungal, Antio
1. PENDAULUAN Potensi bahan alam Indonesia, Khususnya tumbuh-tumbuhan meru"akan sumber bahan obat yang telah dikenal se%ak %aman dahulu sebagai obat tradisional# Sam"ai saat ini tumbuhan dan mikroorganisme masih meru"akan salah satu sumber bahan obat modern# Penelitian terhada" organisme di Indonesia, khususnya dalam kaitan "en:arian senya$a bioaktif masih dalam taha" "ermulaan# &ebera"a "enelitian yang telah dilakukan diantaranya mengenai "engu%ian antibakteri berbagai %enis rum"ut laut, s"ong dan koral lunak, "olisakarida dari mikroalga, asam lemak omega-6 dari ikan lemuru ?Udin dkk#,@.# Seiring "erkembangan bioteknologimikroalga, se%umlah "enelitian mulaiditu%ukan untuk menghasilkan "roduk bermanfaat yang bernilai tinggi diantaranya sebagai sumber bahan kimia yang da"at menghasilkan "roduk se"erti gliserol, itamin,
"rotein, "igmen, en8im, dan bahan bahan bioaktif lain# &ahan-bahan bioaktif yang telah diketahui da"at dihasilkan dari mikroalga yaitu antioksidan, toksin, bahan obat-obatan, dan 8at "engatur "ertumbuhan ?Kabina$a .00/# Mikroalga sebagai salah satu komoditi hasil "erairan de$asa ini telah men%adi alternatif untuk dikembangkan karena memiliki "otensi yang besar untuk dimanfaatkan# Mikroalga meru"akan %asad renik dengan tingkat organisasi sel termasuk dalam tumbuhan tingkat rendah# Mikroalga dikelom"okkan dalam filum 'hallo"hyta karena tidak memiiki akar, batang, dan daun se%ati, namun memiliki 8at "igmen klorofil yang mam"u melakukan fotosintesis ?Kabina$a, @.# Selain itu, air dan karbon dioksida dengan adanya energi surya dari matahari dan garam-garam hara da"at menghasilkan senya$a organik se"eti karbohidrat# Karena kemam"uannya membentuk 8at organik dari 8at anorganik , maka
disebut sebagai "rodusen "rimer ?Nont%i, .006 dalam Budha, @5 # Mikroalga umumnya mengandung kom"onen aktif yang da"at dimanfaatkan dalam bidang farmasi, bahan tambahan "akan, kosmetik # &erbagai "otensi mikroalga yang telah diteliti memiliki aktiitas antibakteri ?*hallouf dkk#, @.@, Kusmiyati dan Agustini, @7, Nugraheni, @., Setyaningsih dkk#, @.., Budha, @5,C antihi"erglikemik ?Rahman, @..C antitumor dan antimikroba ?'aksin dkk#, @., Setyaningsih dkk#, @.@C antioksidan ?Arad dkk#, .05+, Doh dkk#, @., 3ee dkk#, @0# Salah satu %enis mikroalga yang memiliki "otensi dalam bidang farmasi adalah Nitzschia sp# Mikroalga Nitzschia sp memiliki kom"onen aktif yang da"at dimanfaatkan sebagai antibakteri ?Panggabean, dkk .005# &ebera"a %enis Nitzschia %uga telah dila"orkan memiliki senya$a antibakteri diantaranya yaitu Nitzschia palatea ?Ea%i:, .07 dalam Panggabean dkk#, .005, dan Nitzschia ovalis ?)e 3a Noue dan )e Pau$, .055# Nitzschia sp. telah dila"orkan memiliki senya$a antibakteri# Se"erti senya$a "olisakarida yang memiliki aktiitas bioaktif sebagai antibakteri yang menun%ukkan kemam"uan dari mikroalga tersebut menghambat "ertumbuhan bakteri u%i, yaitu subtilis, Pseudomonas s"# )an E. coli ?Panggabean dkk#, .005# Senya$a "olisakarida %uga telah ditemuka
mem"unyai aktiitas antioksidan se"erti senya$a "olisakarida sulfat dari Porphyridium ?Arad, dkk#, .05+# Mikroalga %uga mam"u menghasilkan metabolit sekunder beru"a ekstrak intraseluler ?Ste$art, .07/ dalam Setyaningsih, @/# (kstrak intraseluler dari mikroalga %uga memiliki aktiitas se"erti antibakteri dan anti%amur ?Setyaningsih dkk#, @/# !. METODOLOGI PENELITIAN !.1 Baha" P#"#$itia" &ahan-bahan yang digunakan "ada "enelitian ini adalah alga emas ? Nitzschia sp# yang meru"akan koleksi dari &udidaya Air Payau 'akalar, media F ?Duillard, s"iritus, media, larutan )PP! ?.,.difeil-@-"ikrilhidra8il, media P)A ? Potato Dextose Agar , "elarut metanol, "elarut etanol, etil asetat, !*l 6, larutan Na*l, itamin *, asam formiat, !@S>/ akuades, silica gel , nystatin, canesten, &a*l@, G-naftol, !@S>/, kertas saing bahan u%i "roksimat ?k%eltab %enis selenium, asam borat @ yang menggunakan indi:ator brom cherosol green methyl red ?.;@, nheksana, bahan u%i fitokimia ?"ereaksi =agner, kloroform, anhidrat asetat, serbuk magnesium, amil alkohol, larutan Fe*l6, kertas saring =hatman No#/@,, paper disc, %amur Candida albicans dan Malassezia furfur #
A$at P#"#$itia" !las" atau akuarium, "om"a aeroator, lam"u lu
Jumlah sel dalam / kotak Jumlah sel < ./ Jumlah kotak ?/ Is&$asi E)st%a) I"t%as#$($#% &iomassa di"anen "ada fase stasioner dengan :ara disentifugasi selama . menit dengan sentrifuse .# r"m# &iomassa diekstraksi dengan "elarut metanol dengan "erbandingan . ; @+ ?b2, kemudian dilakukan "eme:ahan sel dengan menggunakan ultrasonikasi, dihomogenisasi dalam (rlenmeyer . ml dengan magnetic stirrer ?+ r"m, @/ %am "ada suhu ruang, disaring dengan =hatman no# /@ sehingga dihasilkan filtrat ber$arna hi%au ?ekstrak intraseluler# (kstrak kasar di"ekatkan dengan rotary vacum evaporator ?6+67 o*, . r"m hingga olumenya men%adi + ml dan dikeringkan dalam desikator# Is&$asi S#",a-a P&$isa)a%i'a Filtrat mikroalga diekstraksi men%adi ekstrak "olisakarida berdasarkan modifikasi dari metode (bube dkk# ?.00@ ?Panggabean dkk, .005# Pelarut etanol ditambahkan dengan "erbandigan . ; @ ?2 dan diko:ok hingga terbentuk enda"an "utih ?"olisakarida# (nda"an "olisakarida dan filtrat "olisakarida di"isahkan dengan sentrifuse ?.# r"m, 6 menit# (kstrak "olisakarida dikeringkan dalam desikator kemudian dikeringkan dalam freeze dryer "ada suhu -@ o* selama 5 %am# !asil "engeringan beku kemudian ditam-
bahkan metanol dengan "erbandingan . ; @+ ?b2 dalam botol (rlenmeyer . m3# kemudian dilakukan "engadukan selama @/ %am dengan ke:e"atan . r"m dengan menggunakan magnetic stirrer , dan dikeringkan menggunakan desikator# Selan%utnya dilakukan analisis kom"osis biomassa Nitzschia sp. diantaranya kadar air, kadar abu, kadar "rotein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan u%i fitokimia diantaranya alkaloid, flaonoid, steroid, sa"onin, dan fenol hidrokuinon# Penyia"an U%i Fungi P#%#+aaa" /("*i Ui Fungi *andida albi:ans yang berasa dari biakan murninya diambil . ose kemudian diinokulasikan dengan :ara digoreskan "ada medium P)A miring selan%utnya diinkubasi selama . < @/ %am "ada suhu kamar# Untuk kultur Malassezia furfur digunakan medium P)A miring dengan $aktu inkubasi 6 - + hari "ada suhu kamar ?)ar$is, @7# P#+0(ata" S(sp#"si /("*i Ui Fungi u%i yang telah direma%akan disus"ensikan dengan menggunakan larutan Na*l ,0, steril dengan menggunakan ose bulat kemudian diukur transmitannya "ada 7+ dengan menggunakan s"ektrofotometer "ada "an%ang gelombang +5 nm, sebagai blanko digunakan Na*l ,0 ?)ar$is, @7#
Ui A)tiitas A"tia+(% Untuk "engu%ian aktiitas anti%amur, Candida albicans dan Malassezia furfur direma%akan "ada media P)A miring selama 6 < @/ %am "ada suhu 67o* dihasilkan koloni %amur kemudian diambil . ose dan dihomogenkan dalam larutan Na*l ,0 , setelah itu dilakukan "engen:eran sus"ense %amur u%i hingga di"eroleh transmitan 7+ terhada" blanko# )iinkubasi "ada :a$an "etri yang mengandung media P)A# (kstrak sam"el masing-masing dibuat dalam lima konsentrasi yaitu . ""m, @ ""m, 6 ""m, / ""m, dan + ""m# Setelah itu "a"er dis: dimasukkandalam masing-masing ekstrak sam"el, kemudian diletakkan diatas :a$an "etri yang mengandung biakan %amur, diinkubasi selama 6 < @/ %am "ada suhu 67 o* kemudian diukur 8ona hambatan dengan menggunakan mistar geser# Ui K(a"titati2 A)tiitas A"ti& )si'a" '#"*a" M#t&'# DPP (kstrak dilarutkan dalam methanol dan dibuat dalam berbagai konsentrasi yaitu ., 6, dan + ""m sebanyak masing masing . m3# ke dalam masing-masing larutan ditambahkan . m3 larutan )PP! . mM dan diinkubasi "ada suhu 67* selama 6 menit, selan%utnya diukur "ada "an%ang gelombang +.+ nm# Sebagai blanko digunakan metanol dan )PP! . mM# untuk "embanding digunakan asam askorbat ?itamin * ?konsentrasi @, /, 4 ""m3.
Persentase hambatan ?I dihitung berdasarkan "ersamaan berikut ; Nilai hambatan dan konsentrasi ekstrak di"lot masing-masing "ada sumbu < dan y, dan "ersamaan garis yang di"eroleh digunakan untuk menghitung Inhibition *on:entration + ?I*+ ?Kuntorini, dan Astuti, @.# P#+0ahasa" K($tiasi Nitzschia sp. Kultiasi Nitzschia s"# )ilakukan selama .@ hari# Selama $aktu tersebut, Nitzschia s"# menun%ukkan adanya "ertumbuhan sel yang ditandai dengan semakin "ekatnya $arna kultur# =arna ini disebabkan oleh kandungan "igmen "ada kelas &a:illario"hyta dalam hal ini Nitzschia s"# ber$arna kuning lebih banyak dari"ada "igmen ber$arna hi%au ?Arinardi dkk#, .00/# Semakin lama $aktu kultiasi maka semakin "ekat "ula $arna kultur Nitzschia s"# !asil kultiasi "ada "enelitian ini menun%ukkan bah$a kultur hari ke-.@ lebih "ekat %ika dibandingkan dengan hari ke-. dan ke-4# Perubahan $arna kultur Nitzschia s"# "ada setia" "eriode da"at dilihat "ada Dambar .# Dambar .# Kultiasi Nitzschia s"# ?a . hari, ?b 4 hari, ?: . hari, ?d .@ hari Kultiasi Nitzschia s"# )i"engaruhi oleh kondisi lingkungan# Perubahan kondisi lingkungan dan nutrisi akan ber"engaruh "ada "ertumbuhan Nitzschia s"# )engan
media Duiilard# Media Duillard meru"akan media umum yang digunakan untuk kultur Nitzschia s"# agar "ertumbuhannya o"timal ?=idyaningsih dkk#, @.@,Panggabean dkk#, .005 K(%a P#%t(+0(ha" Nitzschia sp# Pola "ertumbuhan Nitzschia s"# mengikuti "ola "ertumbuhan %asad renik lainnya yang terdiri dari fase ada"tasi ?fase lag, fase logaritmik, fase stasioner, dan fase kematian# Pertumbuhan mikroalga di dalam kultur biasanya tidak mengalami fase lag bila kondisi lingkungannya sudah sesuai dengan lingkungan sebelumnya ?Panggabean dan Sutomo, @# Penentuan "ola "ertumbuhan Nitzschia s"# )ilakukan dengan :ara menghitung %umlah sel mikroalga setia" hari dengan menggunakan haemositometer yang diamati dengan menggunakan mikrosko"# Kultur Nitzschia s"# setia" hari diambil sebanyak . m3, untuk menghitung ke"adatan selnya# Perhitungan ke"adatan sel dihentikan "ada hari kedua belas, dimana ke"adatan selnya menun%ukkan "enurunuan dan tidak lagi# Dambar @# Kura Pertumbuhan Nitzschia s"# &erdasarkan kura di atas, fase logaritmik ?fase log ter%adi "ada hari ke-. sam"ai hari ke-+, yang ditandai dengan ter%adinya "eningkatan %umlah sel se:ara logaritmik atau eks"onensial# Fase stasioner ter%adi "ada hari ke-4 sama"ai hari ke-7,
dimana tidak ada "enambahan %umlah "o"ulasi mikroalga ?Panggabean dan Sutomo, @# Fase stasioner ter%adi akibat keterbatasan intensitas :ahaya yang mam"u disera" oleh mikroalga# Jumlah energy :ahaya yang mam"u disera" melalui fotosintesis berkaitan dengan konsentrasi sel yang semakin melim"ah hingga akhir fase log# Setelah konsentrasi sel men:a"ai maksimal, %umlah biomassa teta" sam"ai nutrisi dalam medium dan inhibitor men%adi faktor "embatas ?3ee dan Shen, @/# Fase terakhir adalah fase kematian yang ter%adi "ada harike-5 sam"ai ke-.@, dimana "o"ulasi mikroalga telah menurun ?Panggabean dan Sutomo, @# Is&$asi S#",a-a P&$isa)a%i'a 'a" E)st%a) I"t%as#$($#% Nitzschia sp. Kultur Nitzschia s"# di"anen "ada hari ke-7 yang meru"akan fase stasioner, kemudian dilakukan sentrifugasi untuk memisahkan biomassa dengan media kultur# Sentrifugasi meru"akan "roses "emisahan yang menggunakan gaya sentrifugal driving force untuk memisahkan "adatan dan :airan# Proses "emisahan ini didasarkan "ada ukuran "artikel dan "erbedaan densitas dari kom"onen yang akan di"isahkan ?Drima dkk#, @6# Penelitian Panggabean dkk# ?.005, menun%ukkan bah$a "roses sentrifugasi dengan ke:e"atan tinggi se:ara efektif da"at memisahkan mikroalga dari :airan medianya# Menurut "enelitian
Panggabean dkk# ?.005, se:ara umum "roduksi "olisakarida terus meningkat dari $aktu ke $aktu# Produksi "olisakarida meningkat "ada fase stasioner# Kondisi "ertumbuhan yang baik akan menentukan kandungan "olisakarida sebagai hasil fotosintesis# (kstrak intraseluler diisolasi dari biomassa dengan menambahkan "elarut metanol "#a# &iomassa kering yang di"eroleh sebanyak @ gram digunakan untuk analisis "roksimat dan .,+/+ gram digunakan untuk mengisolasi ekstrak intraseluler# Setelah dilakukan isolasi ekstrak intraseluler, diikuti dengan "eme:ahan sel menggunakan ultrasonikasi, dan "engua"an, di"eroleh berat ekstrak intraseluler sebesar .,.+4 gram "er berat kering atau sekitar 7/,5@ "er berat kering biomassa# K&+p&sisi Bi&+assa Nitzschia sp. Analisis kom"osisi biomassa Nitzschia s"# yang dilakukan meli"uti kadar abu, kadar "rotein, kadar lemak dan kadar karbohidrat# !asil u%i kom"osisi biokimia biomassa Nitzschia s"# da"at dilihat "ada 'abel .# K&+p&"#" A)ti2 Bi&+assa 'a" E)st%a) I"t%as#$(#% Nitzschia sp. U%i fitokimia dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan senya$a metabolit sekunder yang dihara"kan memiliki aktiitas anti%amur dan antioksidan# &erdasarkan hasil "enelitian, biomassa dan ekstrak intraseluler dari Nitzschia
s"# mengandung kom"onen aktif beru"a alkaloid, steroid, dan fenol hidrokuinon# Ui A)tiitas A"tia+(% &erdasarkan hasil "enelitian, anti%amur dari biomassa, "olisakarida, dan ekstrak intraseluler Nitzschia s"# menun%ukkan adanya aktiitas anti %amur dari "olisakarida dan ekstrak intraseluler, hal ini ditandai dengan terbentuknya 8ona bening yang meru"akan 8ona hambatan dari "etumbuhan %amur u%i# Dambar Eona hambat ekstrak dari Nitzschia s"# terhada" bakteri u%i Candida albicans, ?A "olisakarida, ?( ekstrak intraseluler, ?* :anesten, ?N nystatin# )ari data "ada 'abel 6, "olisakarida dari Nitzschia s"# mam"u menghambat "ertumbuhan %amur u%i Candida albicans "ada konsentrasi . 9 6 ""m dengan diameter hambatan masing-masing 5,5 mm, 0,4 mm, dan .,/ mm, namun "ada kosnsetntrasi / 9 + ""m "olisakarida tidak mam"u mengahambat "ertumbuhan %amur u%i Candida albicans, hal ini diduga "ada konsentrasi 6 ""m, "olisakarida sudah menun%ukkan konsentrasi maksimum untuk di%adikan sebagai anti%amur# Pada konsentrasi . - + ""m, Polisakarida Nitzschia s"# belum mam"u menghambat "ertumbuhan %amur u%i Malassezia furfur , yang ditandai dengan tidak adanya 8ona bening yang terbentuk# Jika dibandingkan dengan diameter 8ona bening kontrol "ositif Nystatin "otensi
hambatan untuk "olisakarida "ada konsentrasi . 9 6 ""m masingmasing sebesar 0.,6 , 0.,/+ , dan 54,0+ , sedangkan "otensi hambatan terhada" kontrol "ositif Canesten masing-masing sebesar 4/,@6 , @@,+5 , dan @/,6+ # Mekanisme ker%a "enghambatan "oli-sakarida terhada" "ertumbuhan %amur u%i Candida albicans diduga dengan merusak dinding sel %amur# !al ini sesuai dengan "ernyataan Pel:8ar dan reid# ?.007 ?dalam &udiarti, @7 yang menyatakan "ada umumnya 8at anti%amur beker%a dengan merusak dinding sel %amur, sehingga menyebabkan dinding sel lisis# Eat anti%amur berikatan kuat dengan sterol yang terda"at "ada membran sel %amur# Ikatan ini mengakibatkan kebo:oran membran sel, sehingga ter%adi kehilangan bebera"a bahan intrasel dan menyebabkan kerusakan yang teta" "ada sel %amur# (ktrak intraseluler meru"akan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroalga ?Ste$art, .07/ dalam Setyaningsih, @/# )ari data "ada 'abel 6, ekstrak intraseluler mam"u menghambat "ertumbuhan %amur u%i Candida albicans dengan konsentrasi . 9 + ""m# Semakin tinggi konsentrasi semakin besar 8ona bening yang terbentuk# Pada konsentrasi . - + ""m diameter 8ona hambatnya sebesar 5,/ mm, 0,4 mm, .,+ mm, .,0+ mm, dan ..,7 mm# Ada"un "otensi hambatan ekstrak intraseluler
"ada mkonsentrasi . - + ""m tehada" kontrol "ositif Nystatin masing-masing sebesar 0.,6 , 04,/5 , 57,70 , 5+,+/ , dan 55,46 , sedangkan terhada" :ontrol "ositif Canestan masing-masing sebesar 4.,6. , @6,5@ , @/,+0 , @/,47 , dan @/,/5 # &erdasarkan diameter 8ona bening yang terbentuk da"at disim"ulkan bah$a semakin besar konsentrasi ekstrak intraseluler semakin besar daya hambat, hal ini sesuai dengan "ernyataan Panggabean ?.005 yang menyatakan bah$a semakin besar konsentrasi semakin besar "ula daya hambat ekstrak intraseluler terhada" bakteri u%i# Kandungan alakoid dan fenolhidrokuinon "ada ekstrak intraseluler diduga sebagai "enyebab ekstrak intraseluler Nitzschia s"# mam"u menghambat "ertumbuhan %amur u%i# !al ini sesuai dengan "ernyataan &akrie dan Afifi# ?@4 yang menyatakan bah$a senya$a yang memiliki gugus fungsi se"erti hidroksil, karbonil, dan lakton telah banyak dila"orkan bersifat antimikroba, anti"roto8oa dan antialergi# (kstrak intraseluler dari Nitzschia s"# diisolasi dengan menggunakan "elarut metanol hal inilah yang mengakibatkan ke:ilnya 8ona hambat terhada" "ertumbuhan %amur u%i# !al ini sesuai dengan "ernyataan !a8imah dkk# ?@.6 bah$a methanol meru"akan "elarut uniersal yang da"at melarutkan ham"ir sebagian besar kom"onen
senya$a yang terda"at dalam daun Plectranthus amboinicus sehingga konsentrasi senya$a antimikroba terlalu ke:il# Ui A)tiitas A"ti&)si'a" Metode )PP! mengukur kemam"uan suatu senya$a antioksidan dalam menangka" radikal bebas# Kemam-"uan "enangka"an radikal berhu-bungan dengan kemam"uan kom-"onen senya$a dalam menyum-bangkan ele:tron atau hidrogen# Setia" molekul yang da"at menyumbangkan elektron atau hydrogen akan bereaksi dan akan memudarkan )PP! ?Naik dkk#, @6 dalam Nihiati dkk#, @5 # &erdasarkan hasil "enelitian, biomassa kering, "olisakarida, dan ekstrak intraseluler dari Nitzschia s"# Menun%ukkan kemam"uannya mengikat radikal bebas# Pengukuran aktiitas antioksidan ekstrak dilakukan "ada "an%ang gelombang +.+ nm yang meru"akan "an%ang gelombang maksimum )PP!# Adanya aktiitas antioksidan dari sam"el mengakibatkan ter%adinya "erubahan $arna )PP! dalam metanol yang semula ber$arna ungu "ekat men%adi kuning "u:at, biru, atau ungu muda, tergantung dari %enis dan aktiitas senya$a antioksidan yang terkandung dalam ekstrak ?*ho$ dkk#, @6 dalam 'amat dkk#, @7# Aktiitas antioksidan dari ekstrak dinyatakan dalam "ersen "enghambatannya terhada" radikal )PP!# Persentase "enghambatan ini
dida"atkan dari "erbedaan sera"an antara absorban sam"el yang diukur dengan s"ektrofotometer UH-His ?Konturini dan Astuti, @.# Nilai "ersentase "enghambatan dan konsentrasi dibuat dalam bentuk grafik untuk mem"eroleh "ersamaan regresi yang digunakan untuk menghitung nilai I*+# Menurut Nihiati dkk# ?@5, %ika I*+ + ""m, maka daya antioksidan sangat kuat, I*+ + 9 . ""m daya antiokidan kuat, I*+ .. 9 .+ ""m daya antioksidan sedang, dan I*+ L .+ ""m daya antioksidan lemah# &erikut tabel nilai inhibisi dan I*+ dari ketiga ekstrak Nitzschia s"# dan itamin * sebagai "embanding# A)tiitas A"ti&)si'a" Bi&+assa 'a" E)st%a) I"t%as#$($#% Nitzschia sp. &iomassa Nitzschia s"# )i"eroleh dari hasil sentrifugasi kultur biakan Nitzschia s"# )ari data "ada 'abel /, "ada konsentrasi . ""m biomassa Nitzschia s"# belum mam"u mengikat radikal bebas, "ada konsentrasi 6 dan + ""m "ersentase hambatan biomassa Nitzschia s"# Sebesar 5,5@ dan ./, 7 # Nilai I*+ dari ekstrak biomassa sebesar .//,0. 12m3, sedangkan "ada ekstrak intraseluler Nitzschia s"#, "ersentase hambatan "ada konsentrasi ., 6, dan + ""m masing-masing sebesar ..#74 , @6,+0 , dan @0,/. dengan nilai I*+ sebesar 0/,/0 1g2m3# &erdasarkan nilai I*+, biomassa memiliki aktiitas antioksidan yang
sedang sedangkan aktiitas antioksidan esktrak intraseluler Nitzschia s"# kuat# Jika dibandingkan dengan itamin *, biomassa dan ekstrak intraseluler "erbedaan nilai I*+ sangat %auh# Nilai I*+ itamin * sebesar 6,47 1g2m3# Nilai ini menandakan daya antioksidan itamin * sangat kuat# &iomassa dan ekstrak intraseluler dari Nitzschia s"# memiliki aktiitas antioksidan diduga karena mengandung alkaloid, hal ini di"erkuat "ada "engu%ian alkaloid, biomassa "ositif mengandung alkaloid# Pada "embuatan larutan u%i biomassa digunakan metanol sebagai "elarut, "enambahan metanol sebagai "elarut diduga menarik senya$a alkaloid sehingga mam"u mengikat radikal bebas dari )PP!# !al ini sesuai dengan "ernyataan !a8imah dkk# ?@.6 yang menyatakan bah$a adanya senya$a metabolit sekunder dalam ekstrak mam"u menangka" radikal bebas# )PP!# Alkaloid meru"akan salah satu senya$a yang memiliki aktiitas antioksidan ?Nur%annah dkk#, @.., Dinting dkk#, @.6# Selain alkaloid, biomassa dan ekstrak intraseluler %uga mengandung senya$a fenol hidrokuinon, Fenol hidrokuinon %uga memiliki aktiitas antioksidan ?Rastuti dan Pur$ati, @.@, Kuntorini dan Astuti, @.# &erdasarkan hasil "enelitian tersebut, da"at dikatakan bah$a ekstrak intraseluler ber"otensi untuk dikembangkan sebagai "enghasil
senya$a antioksidan, sedangkan biomassa yang dihasilkan ber"otensi untuk di%adikan "angan fungsional karena terda"at kom"onen biokimia dan kom"onen aktif yang da"at dimanfaatkan# A)tiitas A"ti&)si'a" S#",a-a P&$isa)a%i'a Nitzschia sp. &ebera"a "enelitian sebelumnya menun%ukkan "olisakarida sulfat dari alga ber"otensi untuk di%adikan sebagai antioksidan ?Sou8a, dkk#, @.., Doindam, dkk#, @.@# &erdasarkan data "ada 'abel /, "olisakarida Nitzschia s" memiliki aktiitas antioksidan dengan nilai I*+ sebesar 04,54 1g2m3# &erdasarkan nilai I*+ tersebut, "olisakarida dari Nitzschia s"# memilki aktitiitas antioksidan yang kuat# 'eta"i %ika dibandingkan dengan itamin *, daya aktiitas antioksidan "olisakarida sulfat masih rendah# !ubungan antara struktur "olisakarida sulfat dari alga dan mekanisme antioksidan belum "ernah di%elaskan ?Be dkk#, @5 dalam Nariyoshi dkk#, @.6# Molekul "olisakarida sulfat memiliki kemam"uan untuk menghentikan reaksi radikal bebas dan mam"u menghambat kerusakan sel yang disebabkan oleh kelebihan radikal bebas ?Ehao dkk#, @+ dalam Nariyoshi dkk#, @.6# KESIMPULAN &erdasarkan hasil "enelitian yang telah dilakukan, maka da"at disim"ulkan bah$a;
.# Jumlah "olisakarida yang dihasilkan sebanyak ,4@0 gram2@+ m3, biomassa kering sebanyak 6,+/+ gram26 3, dan ekstrak intraseluler sebanyak .,.+4 gram2@ gram biomassa# @# Nitzschia s"# mengandung bahan aktif anti%amur beru"a "olisakarida dan ekstrak intraseluler yang mam"u menghambat "ertumbuhan %amur Candida albicans, teta"i tidak ber"engaruh "ada Malassezia furfur # &iomassa belum mam"u menghambat kedua %amur u%i tersebut# 6# &iomassa, ekstrak intraseluler, dan "olisakarida Nitzschia s"#, memiliki aktiitas antioksidan dengan nilai I*+ masing-masing sebesar .//,0. 1g2m3, 0/,/0 1g2m3, dan 04,54 1g2m3#
DA/TAR PUSTAKA Arad, S#M#, Adda, M#, dan *ohen, (#, .05+# 'he Potential of Produ:tion of Sulfated Polysa::harides from Porphyridium, Plant and $oil , ?online 45,..7-.@7, htt";22link#s"ringer#:om2arti:le2.#. 7@F&F@.5@@653Itrue, )iakses 'anggal 0 Maret @.6# Arinardi, >#!#, Sutomo, S#A#, Busuf, 'riimaningsih, (#, Asnaryanti, dan Riyono, @7, 'he A:ademy of Natural Sien:e, ?>nline ?htt";22diatom#ans"#org2tamrane, !#, Dho88i, K#, dan &en, >#!#, @.@, Antiba:terial, antio
%b2P)F2"df@.@2..>:t2*hallouf @et@al#"df, )iakses 'anggal .@ Februari @.6# )ar$is, U#, @7, &ioaktiitas Antibakteri dan Antifungi dari S"ons lanthella flabeliformis, Sri"si tidak di"ublikasikan, Uniersitas !asanuddinn, Makassar# )e 3a Noue, J#, dan N, )e Pau$#, .055, 'he Potential of Mi:roalgal biote:hnology ; A Reie$ of Produ:tion and Uses of Mi:roalgae, (iotecnol Adv# 6 ?/, )iakses tanggal .6 >ktober @.@# Dinting, , &arus, '#, Mar"aung, 3#, Siman%untak, P#, @.6, Isolasi dan Penentuan Aktiitas Antioksidan 'otal Alkaloid )aun Pala ? Myristica fragrans )outt , Makalah )isa%ikan dalam Prosiding Seminar Nasional Busuf &enseh, Medan ; 3IPI# Medan, @.6# Doh, S-!#, Bussof, F#M#, 3oh, S-P#, @., A *om"arisson of the Antio"tion and (:onomi:s# (iotechnology Advanced , ?online, htt";22$$$#s:ien:edire:t#:om2s:ien
:e2arti:le2"ii2S76/07+@+@, !7, /0.-+.+# !a8imah, teruna, !#B#, Jose, *#, @.6, Aktiitas Antioksidan dan Antimikrobial dari (kstrakm Plectranthus amboinicus, %urnal Penelitian !armasi *ndonesia, ?online, I ?@ ; 60-/@, e+ournal.unri.ac.id,index.php,!P!*,a rticle,...,-/0, )iakses 'anggal 0 Februari @./# Kabina$a I#N#K#, .00/, Kultr Mikroalga ; As"ek dan Pros"ek, Makalah)isa%ikan dalam Prosiding Seminar Nasional &ioteknologi Mikroalga, &ogor ; Puslitbang-&iotek, 3IPI# &ogor, .00/# Kuntorini, (#M#, dan Astuti, M#)#, @., Penetuan Aktiitas Antioksidan (kstrak (tanol &ulbus &a$ang )ayak ? Eleutherine Americana Merr #, Sains dan 'era"an Kimia, ?online, / ?. ; .+ 9@@, e+ournal.unlam.ac.id,index.php,+st",a rticle,...,/11# Dia"ses 2anggal -3 februari 3-0. Kusmiyati, Agustini, N#=#S#, @4, Aktiitas Antibakteri dari Mikroalga Porphyridium cruentum# (iodiversitas# ?online 4 ?., /5-+6, htt";22biodiersitas#mi"a#uns#a:#id2 )2)5.2)5..#"df, )iakses 'anggal .@ Januari @.6# 3ee, B#K#, dan Shen, !#, @/, &asi: *ultiring 'e:hniues, !andbook of Mi:roalgae *ulture ; &iote:hnology and A""lied Phy:ology, ?online, $$$#resear:hgate#net2"ubli:ation2##
#2d0.@f+.6b.e.ba@+#"df # 4nited &ingdom 5 (lac"6ell Publishing Company. Nihiati, I#A#, !ertiani, '#, dan Rohman, '#, @5, )aya antioksidan ekstrak etanol rim"ang temu kun:i ? (oesenbergia pandurata ?Roseano, ?online 888II ?@, ..-@, htt";22$$$#oseanografi#li"i#go#id2s ites2default2files2oseana<<
Setyaningsih, I#, dan Santioso, (#, .005, Senya$a Antibakteri dari Nitzchia s".# Makalah disa%ikan dalam Prosiding Seminar &ioteknologi Kelautan Indonesia, 3IPI, Jakarta .+ >ktober# Rahman, )#A#, @.., Aktiitas Antihi"erglikemik dari &iomassa dan Polisakarida (kstraseluler Por"hyridium :ruentum sebagai Inhibitor G-Dlukosidase, Skri"si, Institut Pertanian &ogor, &ogor# Rastuti, U#, dan Pur$ati, @.@, U%i Aktoitas Antioksidan (kstrak )aun Kalba ? Albiza falcataria dengan Metode )PP! ?.,.-)ifenil-@ "ikrilhidra8il dan Identifikasi Senya$a Metabolit Sekundernya, Mole"ul , ?online, 7 ?. ; 66-/@, +mole"ul.com,9do6nload:1.1.//.pdf # Dia"ses 2anggal -3 !ebruari 3-0. Setyaningsih, I#, )esniar, Purnamasari, (#, @.@, Antimikroba dari Chaetoceros gracilis yang )ikultiasi dengan 3ama Penyinaran &erbeda, %urnal A"uati"a, ?online III ?@, htt";22%urnal#un"ad#a:#id2akuatika2a rti:le2ie$2.4.0, )iakses 'anggal + )esenber @.@# 'amat, S#R#, =ikanta, '#, Maulina, 3#S#, @7, Aktiitas Antioksidan dan 'oksisitas Senya$a &ioaktif dari (kstrak Rum"ut 3aut !i%au Ula
reti:ula Forsskal, %urnal *lmu &efarmasian *ndonesia, ?online 9 ?., 6.-64, htt";22%ifi#ffu"#org2$":ontent2 u"loads2@.@262+#-lina6.-64#"df, )iakses 'anggal . >ktober @.@# Udin, 3#E#, Nurhayati,B#, &udi$ati, '#A#, Karossi, A#'#, dan Manu"uty, A#, @., Potensi Antibakteri dari &akteri yang bersimbiose dengan S"ong )ysidea :inera ?Keller,MAkalah )isa%ikan dalam Prosiding Seminar Nasional O QKimia dalam Industri dan 3ingkungan, Bogyakarta, 7 Noember# =idianingsih, !artati, R#, (ndra$ati, !#, M, !#, @.@, Ka%ian Kadar 'otal 3i"id dan Ke"adatan Nitzchia sp# yang )ikultur dengan Salinitas yang &erbeda, Jurnal Ilmu Kelautan, Makalah disa%ikan dalam Prosiding Seminar Nasional 'ahunan Ke-II !asil-!asil Penelitian Perikanan dan Kelautan, Semarang, / >ktober# Budha, A#P#, @5, senya$a Antibakteri dari Mikroalga Dunaliella sp# "ada Umur Panen yang &erbeda, Skri"si, Institut Pertanian &ogor, &ogor#