ANALISIS UNI F IED THEORY OF ACCEPTANCE 2 2 ACCEPTANCE AND USE USE OF TECHNOL OGY (UTAUT (UTAUT 2) UNTUK MEMAHAMI MEM AHAMI PERILAKU PERILAKU PENGGUNA APLIKASI APLIKASI HI BANDUNG SEBAGAI PENUNJANG SMART CI TY KOTA KOTA BANDUNG ANAL YSIS UNIF IED THEORY OF A CCEPTANC CCEPTANCE E AN D U SE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT 2) TO UND ERSTAND ERSTAND USER USER BEHAVI OR OF OF HI BANDU NG APPLI APPLI CATION AS BAN DU NG SMART SMART CI TY SUPPORTIN SUPPORTIN G Christian Monang Manurung 1 , Herry Irawan 2 1 Prodi
S1 S1 Manajemen Bisnis Bisnis Telekomunikas Telekomunikasii dan Informatika, Informatika, Fakultas Ekonomi Ekonomi d an Bisnis, Bisnis, Univers itas Telkom 2 Dosen Dose n Prod Prodii S1 Manajemen Manajemen Bis Bis nis Telekomunikasi Telekomunikasi dan Informatika, Informatika, Fakultas Ekonomi Ekonomi dan Bisn Bisn is, Universitas Telkom
[email protected]
2
[email protected]
Abstrak Peneliti Penelitian an ini bertujuan bertujuan untuk mengetah ui peng aruh Performance aruh Performance exp ectancy, ecta ncy, Effort Effort exp ectancy, ecta ncy, social soci al influence, influen ce, facilitati facilit ating ng co ndi tion, tio n, hedon hed onic ic moti motivat vation ion , price valu e, dan e, dan habit terhadap terhadap behavioral intention dan intention dan use behavior pada pad a penggu pen ggu naan aplikas aplikasii Hi Bandu ng berdas b erdas arkan Unified Unified Theory of Acceptan Acceptan ce and Use of Technolog y 2 Model (UTAUT 2). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari wawancara dan penyeb pen yeb aran kuesioner kues ioner kepada kepa da 385 res res pon den sedan se dan gkan data sekund se kunder er beras be ras al dari jurnal, bu ku dan d an situs web. Peneliti Penelitian an ini menggu menggu nakan menggun akan ban tuan software tuan software Warp Warp PLS PLS 5.0. 5.0. Has Hasil il dari peng olahan data dat a didap didap atkan bahwa bah wa variabel Facilitating Condition berpengaruh terhadap Beha terhadap Behaviora viora l Intentio Inten tion n yan g d i moderasi moderasi oleh Gender , Hedonic Hedon ic Motivat Mot ivat ion berpengaruh terhadap behavioral intention, intention , Price Valu e berpengaruh terhadap Behaviora Behav iora l Intentio Inten tion n , Price Value berpengaruh Value berpengaruh terhadap Behav terhadap Behav ioral iora l Intentio Inten tion n , Habit berpengar Habit berpengaruh uh tehadap Use Use Behavio r dan dan Behav ioral iora l Intentio Inten tion n berpengaruh terhadap Use Behavior pada penggunaan aplikasi Hi Bandung sebagai penunjang pen unjang Smart City kota City kota Bandun Bandun g. Kata kunci: Performance kunci: Performance expecta expe ctancy ncy , Effort Effort expectan expe ctan cy, socia cy, socia l influence influe nce facilit ating ati ng cond ition hedonic ,
,
motivation price valu e habit behavio ral intention intention , use behavior Unified Unified Theory of Acceptance and ,
,
,
,
Use of Technology Abstract Abstrac t The purpose of this research is to ack nowled ge the effect effect of Perf Performance ormance Expecta ncy, Effort Effort Expectan Expectan cy, Soci al Influence, Influence , Facilit ating ati ng Co ndi tion, tio n, Hedon ic Moti vation vat ion , Price Value, Valu e, a nd Habit on Habit on Beha Behavio vioral ral Inten Inten tion tio n and an d Use Use Behav ior the th e u se o f Hi Ban dung du ng Applica Appl icatio tion n based ba sed on berdasark berd asark an Unified Theory of Accep tan ce and an d Use of Technolog y 2 Model (UTAUT (UTAUT 2). The The research is a quant itative research using Partia l Least Square (PLS) data analysis. This Research uses primary and secondary data. This Research uses primary and secondary data. Primary dat a came from inte i nterviews rviews and an d questio que stionna nna ires to 385 respon dents den ts and an d secon dary data da ta came from journals, journa ls, book s, and web sites. This research u se software softwa re Warp Warp PLS 5.0. as tool s. The The results resul ts of data processing proc essing shows show s tha t Facil Facil itatin ita ting g Conditio Condi tion n effect effect on Behavioral Behavi oral Intent ion moderat ed by Gender, Hedo Hedo nic Motiva tion tio n effect effect on Beha on Behavio vioral ral Inten Inten tion, tio n, Price Valu e effect effect on Behavio Beha vioral ral Inten tio n, Habit effect effect on on Use Behavio Behavio r and r and Behaviora Behav iora l Intentio Inten tion n effect effect on o n Use Use Behavior the use of Hi Bandung application as Bandung Smart Smart City supporting Key word s: Performanc Performancee expec e xpectan tan cy, Eff cy, Effort ort expecta expe ctancy ncy,, socia l influence influe nce facilit ating ati ng cond ition hedonic ,
,
motivation price valu e habit behavio ral intention intention , use behavior Unified Unified Theory of Acceptance and ,
Use of Technology
,
,
,
1. 1.1
PENDAHULUAN Latar Belakang
Pertumbuhan internet di Indonesia berjalan cukup pesat. Pada Januari 2015, pengguna aktif internet d i Indoen sia yaitu berkisar 72,7 Juta deng an penetras i sebes ar 28% dan 54,0 juta dari pengguna internet aktif tersebut atau sama dengan 21 % pop ulasi pend udu k di Indones ia meng akses internet menggunakan perangkat mobile. Tidak hanya menggunakan perangkan komputer dan mobile, teknologi informasi sudah merambah ke sector yang lebih luas yang terhubun g satu deng an yang lainnya dan s ering di sebu t d engan terminology smart . Pada ranah pemerintahan sudah memanfaatkan integrasi antara teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem teknologi informasi kota yang dikenal dengan istilah Smart City. Penerapan Smart City di Indonesia sedang dilakukan. Smart City adalah konsep perencanaan kota melalui pemanfaatan pengembangan teknologi yang saling berhubungan berbagai aspek yang dapat memenuhi kebutuhan dan kemudahan hidup orangorang yang terlibat didalamnya. Di Indonesia beberapa kota se dang diterapkan Smart City diantaranya : Surabaya, Denpasar, Bandung, Cimahi, Manado, Jakarta, Yogayakarta Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung sedang mencanangkan konsep Bandung Smart City dengan menerapkan teknologi komunikasi dan informasi di kota Bandung. Lewat konten Bandung Smart City, di dalam nya terdapat prioritas Bandung Smart City area dan 17 pencanangan Bandung Smart City pada t ahun 2014 hingg a 2016. 1 dari 17 rencana pencangan oleh Ridwan Kamil yaitu harus adanya 300 City Apps in 2016. Menurut Ridwan Kamil untuk memuluskan langkah Bandung menjadi Smart City atau kota Pintar, maka harus adanya aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan pernataan kota, penataan parawisata Bandun g, dan bias menginformasikan kota Bandun g lalu dapat di akses secara online dari perangkat mobile oleh warga Bandung. PT Telkom melalui unit bisnis nya yaitu Telkom IDeC meluncurkan sebuah produk berupa aplikasi direktori kota yaitu Hi Bandun g. Aplikas i Hi Bandung merupakan aplikasi mobile yang tersedia untuk pla tform android dan iOS. Hi Bandung sendiri adalah has il pengerjaan oleh bidang Digita l Solution Ecosystem pada bagian DSE-1 yaitu digital hospitality di unit bisnis PT. Telkom yaitu Telkom IDeC. Produk aplikasi Hi Bandung adalah ide yang dikembangkan u ntuk mendukung Bandung men jadi smart city , dan mendukung sektor pariwisata serta menjadi tool yang dapat mempermudah orang atau masyarakat di kota Bandung berupa aplikasi pada smartpho ne. Sebagai aplikasi direktori pertama yang ad a di Indonesia, Hi Bandung berisi informasi lengkap mengenai kota Bandung meliputi, informasi hotel, objek dan kegiatan wisata, pusat perbelanjaan,
restoran, layanan kesehatan, informasi perbankan, tempat ibadah, layanan transportasi, agen tour and travel , pusat layanan masyarakat dan radio online. Selain memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan pesaingnya dari sei kelengkapan dan tampilan tatap muka (interface). Sejak pertama kali di luncurkan tiga tahun lalu yaitu pada 2013, untuk ikut berperan mewujudkan Bandung menjadi Smart City, pihak pen gembang yaitu Telkom IDeC memasang target jumlah und uh 1.000.000 kali pada tahun 2015 dan lebih pada tahun 2016. Namun pada kuartal ketiga tahun 2015, aplikasi Hi Bandung hanya diunduh 10.000 kali di platform iOS dan android. Namun jika dilihat dari sisi marketing, pihak developer yaitu Telkom IDeC telah menerapkan/mengimplementasikan marketing mix. Berbanding lurus jika dilihat dari feedback yang didapatkan dari pengguna lewat kolom komentar, saran, dan kritik sangat minim. Hanya ada kurang lebih 150 tanggapan pada pla y store untuk android dan kurang dari 60 tanggapan pada iOs Store. Menurut pihak pengembang, ini menjadi masalah yang dihadapi oleh tim, karena tidak mengetahui faktor-faktor kurangnya pengguna aplikasi Hi Bandung. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2) adalah bentuk pen gembangan dari UTAUT pada tahu n 2003 o leh Venkatesh, Thong, dan Xu pada tahun 2003 dan UTAUT adalah b entuk s intesis elemen-elemen pada delapan model penerimaan teknologi oleh pengg una sebelumnyaUnified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2) bertujuan untuk mengetahui penerimaan dan penggunaan teknologi dalam konteks kosumen. Behaviora l Intention dan Use Behavior atau yang biasa disebut dengan pen ggu naan teknolog i dan intens itas frekuensi pen ggu naan teknolog i tersebu t. Terdapat tujuh faktor penting yang menjadi variabel dan mempengaruhi
Behavioral
Intention
dan
Use
Behavior yaitu performance expectacy, effort expectacy, social influence, facilitating condition, hedonic motivation, price Venkatesh et. al. (2012). 1.2
value
dan
habit.
Perumusan Masalah Hi Bandung hadir dengan memposisikan diri
sebagai salah satu tools pend ukung Bandun g s ebagai Smart City yang dianggap akan mempermudah setiap orang baik penduduk ataupun wisatawan menjelajahi kota Bandung dan mendapatkan informasi mengenai kota Bandung. Namun ekspektasi dan pencapaian y ang telah diberikan oleh Hi Bandung masih belum baik, dimana target jumlah unduh masihbelum mencapai titik yang diinginkan.
Salah satu konsep terpenting dalam Unified Theory of Acceptan ce and Use of Technolog y Model adalah bagaimana Penerimaan dan Penggunaan mode l teknologi. 1.3
Kerangka Penelitian
Tujuan Penelitian Adapu n tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetah ui apakah performance expectacy, effort expectacy, social influence, facilitating con dition , hed oni c motiva tion, price value dan habit mempengaruhi behavioral intention pada penggunaan aplikasi Hi Bandung berdas arkan Unified Theory of Acceptan ce an d Use of Technology 2 Model (UTAUT 2) 2. Untu k meng etahui apakah facilitating condition, habit, dan behavioral intention mempengaruhi use of behavior aplikasi Hi Bandung berdasarkan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 Model (UTAUT 2) 2. DASAR
TEORI
DAN
METODOLOGI
PENELITIAN 2.1 Manajemen Perk otaan (urban management)
Manajemen perkotaan atau urban manajemen dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk melakukan su atu pros es manajemen, yaitu mengorganisasikan dan mengoordinasikan kondisi atau s istem kota yang ada s aat ini yaitu faktor-faktor produ ksi di dalam kota baik yang berup a tanah, tenaga kerja, modal maupun kewiraswastaan, supaya dapat dicapai hasil yang maksimal dan efisien untuk menuju ke arah sistem kota yang dikehendaki bedasarkan pad a tujuan ideal d an dinamis . 2.2
2.3
Smart Ci ty
Smart City adalah suatu kota cerdas yang memiliki masyarakat kota terdiri dari pemerintah, kalangan bisnis, dan penduduknya yang memahami teknologi, membuat keputusan berdasarkan pada teknologi informasi, serta berinteraksi secara langsung dengan menggunakan teknologi. Kemudian dengan pengembangan, pemanfaatan serta pengolahan teknologi pada Smart City dapat membantu masyarakat pembangunan berkelanjutan.
kota
mendukung
Pada konstruk UTAUT yang terdiri dari Performance Expect ancy, Effort Expectan cy, Social Influence, dan Facilitating Condition kembali diadopsi pada model UTAUT 2. Setiap konstruk pengembangan dari model UTAUT dan tambahan tiga konstruk lainnya memiliki definisi setiap konstruknya, adapun definisinya sebagai berikut : 1) Performance Expectan cy didefinisikan seb agai sejauh mana penggunaan teknologi oleh konsumen dapat memberikan manfaat dalam melakukan kegiatan tertentu untuk konsumen tersebut. Bentuk pengukuran terhadap performance
expectancy
yaitu
mempertimbangkan persepsi manfaat yang diterima oleh konsumen setelah menggunakan teknologi. 2) Effort Expect ancy bagaimana tingkat
didefinisikan kemudahan
terkait dalam
penggunaan teknologi oleh kons umen. 3) Social Influence didefinisikan pengukuran mengenai sejauh mana konsumen merasa harus menggu nakan teknologi tertentu. 4) Facil itating Condition mengacu pad a perseps i konsumen terhadap sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk menggunakan teknologi. 5) Hedonic Motivation didefinisikan sebagai kesenangan konsumen yang berasal dari penggunaan teknologi dan telah terbukti memiliki peran penting dalam menentukan penerimaan teknolog i dan penggu naan nya. 6) Price Valu e berarti nilai dari harga atau biaya yang dikeluarkan oleh konsumen dalam penggunaan teknologi se su ai den gan ekspektasi atau harapan yang diinginkan seb elum menggu nakan.
7) Habit didefinisikan sebagai kecenderungan dari konsumen dalam menggunakan teknologi yang secara otomatis dikarenakan pembelajaran sebelumnya dengan kebiasaan menggunakan teknologi dan berlaku untuk kemudiannya. 2.4 Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya diuji kebenarannya sesuai dengan model dan analisis yang cocok. Menurut Sugiyono (2011:100) mengatakan bahwa pada sebuah rumusan masalah penelitian, hipotesis adalah jawaban se mentara. Dikatakan sementara dikarenakan jawaban yang diberikan berasal dari
2.7 Teknik Analisi s dan Pengujian Hipotesis Teknik analisis multivariat atau melibatkan
ban yak variabel merupakan metode analisis st atistik kuantitatif yang memungkinkan peneliti melakukan pen gujian terhad ap lebih dari dua variabel se cara bers amaan. Menurut Indrawati (2015:186) den gan menggunakan tekhnik analisis ini maka peneliti dapat mengalisis hubu ngan beberapa v ariabel d alam waktu yang bersamaan. Teknik analaisis yang dimaksud adalah model persamaan struktural (Structural Equation Modeling /SEM). Partia l Least Square (PLS) adalah salah satu teknik Structural Equa tion Modelin g (SEM) yang dapat digunakan
analisis teori-teori para ahli sebelumnya dan belum berdas arkan fakta-fakta dari pen gumpulan dat a.
untuk menganalisis variabel laten, variabel indikator, variabel moderator dan kesalahan pen gukuran secara langs ung . PLS merupakan
2.5
metode analisis yang dapat diterapkan pada semua skala data, tidak bany ak membutu hkan as umsi, serta
Metodologi Penelitian Tabel 2.1 Karakteristik Penelitian
No
1 2 3 4 5
Karakteristik Penelitian Berdasarkan metode Berdasarkan tujuan Berdas arkan tipe penyelidikan Berdas arkan unit analisis Berdasarkan waktu pelaksan aan
Jenis
Pada PLS, terdapat dua uji model yang dilakukan yaitu uji outer model dan inner model.
Kuantatif
Outer model atau disebut juga model pengukuran dapat digunakan sebagai penguji sejauh mana
Deskriptif
indikator tersebut dapat menjelaskan variabel latennya. Convergent validity, discriminant validity atau dengan Averag e Variance Extracted (AVE), dan composite reliability adalah penguji untuk
Kausal Individu Cross sectio n
2.6 Sampel Penelitian Populasi memiliki cakupan yang sangat luas, dan peneliti tidak mungkin dapat mempelajari
semua hal yang ada pada populasi, maka dari itu pop ulasi dikecilkan dalam ben tu sampel agar mempermudah untuk meneliti. Menurut Indrawati (2015:164) Sampel adalah anggota-anggota pop ulasi yang terpilih unt uk dilibatkan dalam penelitian, baik untuk diamati, diberi perlakuan, maupun dimintai pendapat tentang yang sedang diteliti. Berdasarkan perhitungan jumlah sampel berdas arkan rumus berno ulli, jumlah minimum sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 384,16 yang dibulatkan menjadi 385 responden. Dalam penyebaran kuesioner ini nantinya, responden nya adalah pengguna aplikasi Hi Bandung yang berada di kota Bandung karena untuk mengetahui bagaimana perilaku pengguna aplikasi Hi Bandung dalam menunjang Smart City kota Bandun g.
sampel yang dibutuhkan tidak harus besar.
indikator reflektif tersebut. Pada inner model atau model struktural yang pada prinsipnya bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel laten lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan melihat persentase varian yang dijelaskan s ebelumnya, yaitu R 2 untuk variabel laten dependen yang dimodelkan mendap at peng aruh dari variabel laten independen . Stabilitas estimasi ini diuji dengan menggunakan uji t-statistik yang didapatkan dari hasil bootstrapping . 3. Pembahasan 3.1 Validitas dan reliabilitas
Pada pengujian validitas yang dilakukan adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan nilai r tabel sesuai nilai tingkat kepercayaan yang digunakan, sedangkan pada uji relibilitas yang dilakukan adalah melihat indikator dari kelompok ganjil ( part 1) dan kelompok genap ( part 2) indikator tersebut dikatakan reliabel apabila memiliki nilai composite reliability > 0.7. Jumlah responden dalam pengujian validitas dan relibilitas ini yaitu 383 (jumlah resp ond en-2 = 385 - 2). Dapat
disimpulkan bahwa Corrected Item-Total Correlation memiliki has il output > 0.099964 maka item-item tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor total dan item-item pertan yaan dari variabel yang dimaksudkan dapat
yang direkomendasikan harus lebih besar dari 0,5 memiliki arti bahwa 50% atau lebih variance dari indikator pada penelitian ini dijelaskan dengan baik. d. Discriminan t Validity
Nilai yan g ditunjukkan dari akar kuadrat
dinyatakan valid. Tabel 3.1 Reliabilitas Cronbach’s
Cronbach’s
Alpha
Al pha B ased on Standarized I tems
N of I tems
.945 .946 25 Dapat dilihat dari hasil nilai Crobach's Alpha pada t abel 3.1 yang menunjukkan has il reliabilitas yaitu 0.946. Itu berarti bahwa semua variabel pada penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik karena berada >0.7. Menurut Indrawati (2015) terdap at tingkatan nilai untuk mengetahui tingkat baik atau
AVE untuk tiap konstruklebih besar dari korelasi antar konstruk dalam model penelitian (Ghozali, 2014:95). Pada tabel 4.12 Perbandingan nilai AVE dan Sq. rts AVE, has il out put PLS pada b agian has il perhitun gan lebih bes ar dari pada 0,5 dan lebih tinggi dari semua nilai AVE. Sehingga seluruh indikator pada penelitian ini dikatakan valid.
3.2.2 Inner Model a. R-Square
(R 2 ) Tabel 3.2 R-Square (R 2 )
tidaknya seb uah model penelitian. Jika berada pada
R-squar ed tabl e
nilai minimal 0,670 maka model tersebut berada pada katego ri tinggi, nilai minimal 0,333 maka berada di kategori s edan g, d an nilai minimal 0,190 berada d i kategori rendah.
BI
0.662
UB
0.359
Untuk model penelitian ini, angka R 2 atau 3.2 Analisis data 3.2.1 Outer M odel a. Indicato r Relia bility
Nilai parameter loading factor untuk outer model yang harus dipenuhi yaitu > 0,7 (Ghozali, 2008). Namun dalam beberapa kasus penelitian, syarat outer loading berada d iatas 0,6 tidak dapat dipenuhi khususnya untuk kuesioner yang baru dikembangkan, maka apabila terdapat nilai loading factor 0,4-0,5 harus tetap dipertimbangkan.
adjusted R 2 memiliki nilai 0,51065 atau 51,06%. Kriteria untuk R 2 yang diharapkan terbagi atas 3 yaitu 0,67 ; 0,33 ; 0,19 sebagai indikasi model "Baik", "Moderat", dan "Lemah" (Indrawati, 2015). Maka model dalam penelitian ini dapat disimpulkan moderat.
3.3 Pengujian Hipotesis
Pada
Warp
PLS
dalam
melak uk an
pen gujian hip otesis dap at diliha t dengan ang k a path coefficients dan nilai p-value yang terdapat
b. Internal Consistency Reliab ility
Nilai Composite Reliability dapat dilihat bahwa semua nilai reliabilitas kons truk pada
pada
hub ung an
antar
varia bel
(Ghozali,
2014:404). Salah satu kelebihan Warp PLS jika
penelitian ini berada lebih dari 0,7. Dalam penelitian ini semua indikator yang terdap at
diba ndin gk an denga n software PLS lainnya adalah
menunjukkan menunjukkan
nilai p-value untuk koefisien jalur (Sholihin &
angka lebih dari 0,7 yang indikator pada penelitian ini
mempunyai nilai factor loa din g yang bagus (Ghozali, 2008)
Warp PLS dapat secara langsung mengestimasi
Ratmon o, 201 3:32). Tabel 3.3 Pengujian Hipotesis
c. Convergent Validity
Nilai AVE ( Average Variance Extract ed ) menunjukkan bahwa nilai AVE ( Average Variance Extract ed ) dalam penelitian ini diatas syarat minimum yaitu 0,5 (Ghozali, 2014:94). Nilai AVE
Hipote sis H1
Hubunga n PE > BI
Path Coeff i ci ent
0.095
P- value Keteran
(<0,0 5)
0.092
gan
H0 diterima
H2
EE > BI
H3
SI > BI
H4
FC > BI
H4a
H5
FC > BI Mod. Age FC > BI Mod. Gender FC > BI Mod. Expe FC > UB
H6
HM > BI
H6a
HM > BI Mod. Age HM > BI Mod. Gender HM > BI Mod. Expe PV > BI
H4b
H4c
H6b
H6c
H7 H7a H7b
H8 H8a H8b
H8c
H9 H9a H9b
H9c
H10 H10a
PV > BI Mod. Age PV > BI Mod. Gender H >BI H > BI Mod. Age H > BI Mod.Gen der H > BI Mod.Exp e H > UB H > UB Mod. Age H > UB Mod.Gen der H > UB Mod.Exp e BI > UB BI > UB Mod.Exp e
H0 diterima H0 diterima H0 diterima H0 diterima
0.017
0.382
0.051
0.127
0.103
0.064
-0.028
0.339
0.082
0.047
H0 ditolak
-0.077
0.064
H0 diterima
0.009
0.435
0.261
<0.00 1
0.111
0.096
-0.017
0.389
H0 diterima
0.057
0.230
H0 diterima
0.428
<0.00 1
-0.028
0.304
0.09
0.116
-0.010
0.451
-0.044
0.227
0.041
0.224
H0 diterima
-0.026
0.282
H0 diterima
0.322
<0.00 1
0.012
0.390
-0.027
0.300
H0 diterima
-0.059
0.089
H0 diterima
0.335
<0.00 1
H0 ditolak
-0.141
0.058
H0 diterima
H0 diterima H0 ditolak H0 diterima
H0 ditolak H0 diterima H0 diterima H0 diterima H0 diterima
H0 ditolak H0 diterima
Gambar 3.1 Hasil Bootstrapping dengan Warp PLS 5.0 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan 1. Hedon ic Motivation , Price Value, Facilitating Condition dimoderasi oleh gender mempengaruhi Behaviora l Intention pada pengguna aplikasi Hi Bandun g sebagai penunjang Smart City kota Bandun g, sedang kan Perfromance Expectan cy, Effort Expect ancy, Social Influence, Facilitating Condition dan Habit tidak memengaruhi Behaviora l Int ention pada pen ggu na aplikasi Hi Bandun g s ebag ai penunjang Smart City kota Bandu ng. 2. Habit dan Behavioral Intention memengaruhi Use Behavior pada pengguna aplikasi Hi Bandung sebagai penunjang Smart City kota Bandung, Sedangkan Facil itating Con dition tidak memengaruhi Use behavior pada pengguna aplikasi Hi Bandun g sebagai penunjang Smart City kota Bandu ng. Hasil R-Square pada model penelitian ini memiliki nilai 0,51065 atau 51,06% yang dapat diartikan bahwa model penelitian ini menjelaskan 51,06% dari variasi konstruk yang ada dalam faktor-faktor kritis yang memengaruhi perilaku pen ggu naan aplikasi Hi Bandun g, sedan gkan 48,94% dipengaruhi oleh konstruk-konstruk lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. 4.2 Saran Saran bagi Telkom IDeC sebagai pengembang (developer ) aplikasi Hi Bandung Berdasarkan hasil penelitian yang
dialkukan oleh peneliti, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi saran untuk pihak developer yaitu Telkom IDeC bidang digital solution ecosystem untuk meningkatkan jumlah pengguna aplikasi Hi Bandung y aitu :
1. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel price value sebagai faktor yang paling besar yang memengaruhi niat pengguna dalam menggunakan aplikasi Hi
Bandung adalah berupa informasi merchandise, rekomendasi POI ( point of interest ) terbaru dan terpopuler di kota
Bandung. Dapat diartikan bahwa, manfaat
Bandung, serta informasi up to date
yang dirasakan oleh pengguna aplikasi Hi Bandung sepadan dengan biaya yang
mengenai hal-hal yang sedang terjadi dikota Bandung.
dikeluarkan
Saran untuk penelitian selanjutnya
ketika
mengunduh
dan
mempergunakan aplikasi Hi Bandung. Adapun saran kepada pihak developer adalah untuk tetap menggratiskan aplikasi Hi Bandung untuk didownload oleh calon pengguna lainny a, karena terbukti dapat
Pada penelitian ini juga memiliki keterbatas an-keterbatas an s erta kekurangan yang diharapkan d apat disempurnakan oleh pen eliti-peneliti berikutnya dengan melakukan penelitian di kemudian hari.
meningkatkan niat pengguna untuk menggunakan aplikasi Hi Bandung.
Beberapa saran selanjutnya yaitu :
2. Hedon ic Moti vati on memiliki pengaruh terbesar kedua terhadap behavioral intention atau niat menggunakan aplikasi
1.
untuk
penelitian
Penelitian ini berfokus pada kota Band ung seb agai ob jek utama p enelitian den gan latar belakang kota Bandun g sebag ai salah s atu
Hi Bandu ng s ecara terus menerus , sehingga dengan semakin nyaman dan senangnya pengguna dalam menggunakan aplikasi Hi Bandung akan membantu calon pengguna lain untuk mau menggunakan aplikasi Hi
kota yang akan dijadikan kota berbasis full smart city pertama di Indonesia, mengingat semakin berkembangnya waktu, akan ban yak kota di Indones ia yan g akan menjadi Smart City, alangkah baiknya
Bandung. Sehingga akan menjadi tantangan bagi pihak developer yaitu Telkom IDeC untuk selalu memberikan rasa nyaman dan senang dalam
untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian pada banyak kota di Indonesia untuk adopsi aplikasi direktori kota sebagai penunjang Smart City.
menggunakan aplikasi Hi Bandung baik itu dari segi tampilan tatap muka (interface) aplikasi sampai dengan rekomendasi tempat berupa POI ( poi nt of interest ) dan
2 . Penelitian kali ini berfokus pada Smart City sebagai latar belakang penelitian aplikasi berbasis direktori kota Hi Bandun g, jika akan ada penelitian berikutnya diharapkan
mungkin
tambahan
berupa
tampilan
bisa mengambil latar belakang parawisata
merchandise yang beragam pada tampilan awal aplikasi Hi Bandung yang akan
sebagai alasan utama, karena pada dasaranya aplikasi Hi Bandung pertama
meningkatkan niat pengguna untuk menggunakan aplikasi Hi Bandung secara terus-menerus.
kali diluncurkan adalah untuk 2 kepentingan yaitu menunjang smart city kota Bandung dan pariwisata kota
3. Saran terakhir untuk pihak developer Telkom IDeC adalah untuk selalu memberikan notifikasi informasi mengenai
Bandung.
kota Bandung pada aplikasi Hi Bandung untuk meningkatkan habit pengguna,
DAFTAR PUSTAKA
karena Habit adalah salah satu variabel yang menjadi faktor besar yang memengaruhi pengguna aplikasi Hi Bandung dari segi perilaku. Dapat diartikan
Ardisasmita, Adam. (2015). Langkah Bandung dalam Mengimplementasikan Smart City. [online]. https://id.techinasia.com/bandungsmart-city/ [11 Oktober 2014].
bahwa apab ila not ifikasi informasi seput ar Bandung sering diberikan maka akan meningkatkan kecederungan pengguna aplikasi Hi Bandung secara otomatis untuk melihatnya dan ini memengaruhi perilaku pengguna tersebut. Baiknya lagi informasi yang diberikan pada notifikasi aplikasi Hi
Ghozali, Imam, (2008), Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program PLS. Badan Penerbit UNDIP, Semarang. Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS , Cetakan Keempat,
Badan
Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. (Edisi keliam). Semarang : Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2014. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hidayat,Wicak. (2014). Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia. [online].http://kominfo.go.id/index.p hp/content/detail/4286/Pengguna+In ternet+Indonesia+Nomor+Enam+D unia/0/sorotan_media#.VmA5jIE19 7R [30 Oktober 2015] Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen Dan Bisnis Konvergensi Teknologi Komunikasi dan Informasi. (cetakan 1). Bandung: Refika Aditama Kamil, Ridwan(Mayor of Bandung). (2014). Smart City BDG. [online] https://sustainabledevelopment.un.or g/content/documents/12659kamil.pd f [Oktober 2015]. Latan, Hengky, (2012), Structural Equation Modeling, Konsep dan Aplikasi Menggunakan Program Lisrel 8.80 (edisi 2) , Bandung : Penerbit Alfabeta. Muliarto, Hendro. (2014). Smart City Konsep Smart Mobility. [online] http://www.academia.edu/1174028 2/smart_city__konsep_smart_mobility Nurmandi, Achmad. (2014). Manajemen Perkot aan (edisi ke-4). Yogyakarta : Jusuf Kalla School of Government.
Nurpiena, Dea Siti (2014) [Perencanaan Kota] Pengertian Kota, Perkotaan, Bagian Wilayah Kota, Kawasan Fungsional.[online] http://www.academia.edu/117415 79/_Perencanaan_Kota_Pengertia n_Kota_Perkotaan_Bagian_Wilaya h_Kota_Kawasan_Fungsional [November 2015]. Pimbli.com. (2015). Smart City, Konsep Kota Cerdas Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah Perkotaan di Indonesia. [online] http://www.plimbi.com/news/15860 1/smart-city-konsep-kota-cerdas [oktober 2015]. Riza,
Prayoga. (2015). Bandung Luncurkan Dua Aplikasi dalam Upaya Mengejar Mimpi Smart City. [online] http://dailysocial.id/post/bandungluncurkan-dua-aplikasi-dalamupaya-mengejar-sebuah-mimpismart-city/ [oktober 2015].
Sugiyono, (2006). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. (cetakan ke-12). ALFABETA, cv. Venkatesh, Visvanath, Morris, Michael G., Davis, Gordon B., Davis., Fred D. (2003) User Acceptance Of Information Technology: Toward A Unified View. MIS Quarterly Vol. 27 No. 3, pp. 425-478. Venkatesh,Viswanath, Thong,James Y. L,dan Xu,Xin. (2012). Consumer Acceptance andd Use of Information Technology: Extending the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology. MIS Quarterly Vol. 36 No. 1 pp. 157-178. Yamin, Kurniawan.2009. Structural Equation Modeling. Salemba Infotek, Jakarta.
Yamin, Sofyan & Heri Kurniawan, 2009. SPSS Complete , Jakarta: Salemba Empat.