PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE INTEGRATED DEN GAN M ETODE PE PEM M ECAHAN ECAHAN READING READ ING AND AN D COMPOSITION (CIRC) DENGAN MASALAH BERBANTUAN LEMBAR KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Sutrisnoa a
Program Pro gram Studi Pendidikan Pendidikan Matem Mate matika FPMIP FP MIPA A IKIP IK IP PRGI Semarang
Jl. Jl. Dr. Cipto-Lon Cipto- Lontar tar No1 N o1 Semarang Semarang Telp. (024)831637 (024)83 16377 7 Faks (024) 8448217 844821 7
ABSTRA KSI Salah satu permasalahan permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia Indonesia dewasa ini a dalah rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional antara lain melalui berbagai pelatihan dan pengantar kua litas guru, penyempurnaan penyempurnaan kurikulum, kurikulum, pengadaan buk u dan alat pelajaran. Maupun perbaik an sara na dan prasarana prasa rana pendid pen did ik an. an . Dalam Dala m pembela pe mbela jaran matematik matemat ik a, khu susnya susny a materi menyel esaik esai k an soal cerit a pada pok ok ba hasa n Kubus dan Balok selama ini belum memperoleh hasil yang memuaskan dan,masih banyak siswa SMP yang belum mamahami mamahami isi dan maksud dari so al cerita pada pok ok bah asan asan kub us dan balok tersebut. tersebut. Hal Hal tersebut tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti media belajar yang kurang efektif, materi yang dirasakan sulit untuk diik uti, metode pengajaran yang masih masih perlu diperbaikil d an serta kurangn ya minat belajar belajar siswa. siswa. Dengan Dengan memperhatikan memperhatikan kemampuan peserta didik dalam menyelesaik menyelesaik an soal latihan yang diberikan oleh guru, pada bagian ini masih banyak siswa yang belum memahami dan mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal cerita cerita pada pok ok bahasan Kubus dan Balok Untuk i tu perlu di tingk atk an melalui melalui penerapan atau prak prak tik langsung pada benda ko nkret dan siswa siswa sering sering diberi latihan soal cerita dengan benar. Permasalahan yang muncul adalah apakah dengan model pembelajaran tipe Cooperative Integrated Readin Read ing g and Composi tio n (CIRC) (CIRC ) da pat menin gk atk at k an h asil belajar bel ajar dan da n k eak tifan belajar bel ajar matea matik mati k a siswa sisw a SMP Negeri 1 Semarang. Semarang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui meningkat meningkat atau tidak nya ha sil belajar siswa siswa dan keak tifan belajar mateamatik mateamatik a siswa SMP Negeri Negeri 1 Semarang. Semarang. Subyek penelitian tindak an kelas ini adalah siswa k elas VII VIIII B semester semester II SMP Negeri 1 S emarang emarang tahun pelajaran 2009/2010, pada pokok pokok bahasan ku bus dan balok .Berdasarkan .Berdasarkan analisis hasil peneliti an diperoleh ketunta san belajar belajar secara secara kla sikal dari siklu s I sebanyak 71% sedangk sedangk an pada siklus II sebanyak 97%. Dengan demikian mengalami peningka tan sebesar sebesar 26%. Dari hasil ob servasi servasi terhadap k eakti fan siswa dari sikl us I ke siklus II II mengalami peningk atan sebesar sebesar 4,94% dan untuk observasi observasi kerja guru guru dengan menggunak an model pembelajar pembelajaran an tipe CIRC CIRC da ri sik lus I k e sik lus lu s II menin gk at seb esar 10 ,23%. Berdasark Berda sark an hasi l ang k et sisw a terh adap ad ap p embela jaran deng d engan an mod el CIRC, menun juk k an b ahwa ah wa siswa merasa senang dan mudah menerima serta bisa mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Dengan demikian, pembela jaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe CIRC dengan metode pemecahan pemecahan masalah dapat meningk meningk atkan hasil belajar belajar dan k eakti fan belajar matematik matematik a siswa.
Kata Kat a Kunci : CIRC, Pemecahan Pemecahan Ma salah, Lembar Lembar kerja Kelompok ,Matematika
A. LATAR BELAKANG
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini adalah rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas
guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran. Perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran tidak dapat terlepas dari peranan guru dan kepala sekolah dalam mengelola satuan pendidikan, khususnya di Sekolah Menengah Pertama. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang sesuai pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai pelaku yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti perkembang perk embangan an konsep k onsep-- konsep baru dalam dunia dunia pendidika pendidikan n tersebut. ter sebut. Pelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh siswa. Pengertian yang benar tentang konsepkonsep dan prinsip-prinsip matematika sangat diperlukan siswa untuk membangun penalaran dalam memecahkan berbagai masalah. Namun masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit bahkan menakutkan. Bertolak dari anggapan tersebut dapat mempengaruhi mental siswa yang dapat menimbulkan sifat negatif pada siswa, antara lain siswa enggan untuk mengikuti pelajaran matematika, takut dan benci jika jika ada jadwal jadwal pelajar pelajaran an matemati atematika. ka. Bah Bahkan terkadan terkadang g kebenci kebencian an siswa siswa tersebu tersebutt tidak tidak hanya hanya pada pad a mata pelajarann pelajara nnya ya saja tetapi tetap i juga juga pada pad a guru guru yang yang mengajar mengajar.. Guru merupakan tenaga kependidikan paling depan dalam peningkatan kualitas dan prestasi belajar siswa. Guru dalam proses belajar mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam melaksanakan tugas mendidik dan mengajar karena melalui proses pendidikan dan pembelajaraN akan aka n terbentukl terb entuklaa h sikap dan perilaku peserta pes erta didik. didik. Proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan Kubus dan Balok selama ini belum memperoleh hasil yang memuaskan, masih banyak siswa SMP yang belum mamahami isi dan maksud dari soal cerita pada pokok bahasan kubus dan balok. Untuk itu perlu ditingkatkan melalui penerapan atau praktik langsung langsung pada pad a benda konkret dan siswa sering diberi latiha latiha n soal soa l cerita dengan benar. Berdasarkan keterangan guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang, nilai pelajaran matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar selama tiga tahun terakhir ini masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti model pembelajaran yang perlu disesuaikan, media belajar yang kurang
efektif, materi yang dirasakan sulit untuk diikuti, metode pengajaran yang perlu diperbaiki serta masih perlu diupayakan diupayakan peningkata peningkatan n minat minat belajar maupun maupun perhatian p erhatian siswa. Karena keterampilan dalam menyelesaikan matematika tidak datang dengan sendirinya tetapi didasarkan atas pemahaman dan latihan yang cukup sehingga tidak mudah lupa terhadap konsep-konsep dan teorema-teorema yang telah dipelajari. Guru sebagai penggerak proses belajar mengajar diharapkan mampu memantau tingkat kesukaran yang dialami siswa, memberikan emberika n motivasi motivasi serta mampu mengarahka mengarahka n dan mendor mendorong ong kegiatan belajar siswa. Menurut Herman Hudoyo (1990:6) mengajar adalah suatu kegiatan menyampaikan pengetahuan, pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik. Sedangkan menurut Hamalik (2001:4) mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik atau murid di sekolah, dan pengalaman itu sendiri adalah sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan yang merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinu dan interaktif, membantu integrasi pribadi murid. Jadi mengajar adalah proses penyampaian pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh guru guru yang berasal bera sal dari dar i proses pro ses
pembelajara pembelajarann nnya ya
kepada kep ada
peserta pes erta
didik didik dengan
menciptakan suasana pembelajaran yang efektif untuk memungkinkan proses belajar dengan disertai disertai tangg ta nggun ung g jawa jawab b moral bagi guru. Untuk menyampaikan pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran. Di dalam strategi pembelajaran tersebut meliputi model pembelajaran ataupun metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran sehingga dapat mendorong siswa lebih kreatif dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Tetapi
kebanyakan
seorang
guru
masih
mengidolakan
model
pembelajaran
konvensional yang cenderung lebih mudah dan tidak membutuhkan keterampilan khusus bagi guru untuk menerapkannya. Padahal model pembelajaran konvensional ini tidak memberikan stimulus stimulus kepada kep ada siswa siswa untuk untuk aktif ak tif dan kreatif kre atif.. Dengan memperhatikan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan oleh guru, masih banyak siswa yang belum memahami dan masih mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan Kubus dan Balok . Oleh Reading karena kare na itu akan aka n dicoba diterapkan diterap kan mode modell pembelajaran pembelajara n tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan metode pemecahan masalah, CIRC merupakan salah satu
tipe model pembelajaran cooperative learning. Dalam pembelajaran ini dibentuk kelompok kecil, para siswa diberi suatu teks/bacaan kemudian siswa latihan membaca atau saling membaca,
memahami
ide
pokok,
saling
merevisi,
dan
menulis
ikhtisar
cerita
atau
memberikan tanggapan terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan tugas tertentu dari
guru, kemudian dengan metode pemecahan masalah (problem solving) menghadapkan siswa kepada kep ada suatu masalah masalah agar dipecahkan dipecahka n atau a tau diselesaika diselesaikan. n. judull penel peneliitian tian ” PENERAPAN Dari uraian latar belakang masalah di atas maka diambil judu MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND
COMPOSITION
(CIRC)
BERBANTUAN
LEMBAR
DENGAN KERJA
METODE KELOMPOK
PEMECAHAN UNTUK
MASALAH
MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA”. RUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini materi yang dibahas adalah tentang soal cerita pada pokok bahasan Kubus dan da n Balok Balok deng de ngan an peserta pes erta didik kelas VIII B SMP Negeri N egeri 1 Sem Se marang tahun pelajaran pelajara n 2009/2010 Rumusan Rumusan masalah masa lah dalam dalam peneli penelitt ian tindakan tindaka n kelas ini ini adalah sebagai sebagai berikut berikut : 1.
Apakah hasil belajar peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Semarang dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran tipe CIRC dengan metode Pemecahan Masalah Masa lah untu untuk k menyel menyelesa esaika ikan n soal cerita pada pokok pok ok bahasan Kubus K ubus dan Balok?. Balok ?.
2.
Apakah keaktifan belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Semarang dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran tipe CIRC dengan Metode Pemecahan Masalah untuk menyelesa enyelesaiikan ka n soal cerita pada pokok poko k bahasan Kubus dan Balok Balok?. ?.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan Tujuan peneli p enelitt ian tindak tindakan an kelas ini ini sebagai seba gai beriku ber ikutt : 1.
Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Semarang dalam menyel menyelee saikan sa ikan soal cerita pada pa da pokok pok ok bahasan Kubus dan Balok.
2.
Untuk Untuk mengetahu mengetahuii adany ada nyaa peningkatan peningkatan keaktif keak tifan an belajar siswa siswa kelas VIII B SMP Negeri Ne geri 1 Semarang dalam menyel menyelee saikan sa ikan soal cerita pada p ada pokok pok ok bahasan Kubus dan Balok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peserta didik, guru, sekolah, dan semua semua pihak yang pedul ped ulii terhadap t erhadap dunia dunia pendidikan. pendidika n.
1.
Manfaat bagi peserta didik a. Dengan model pembelajaran tipe CIRC, karena menambahkan pengalaman baru sehingga sehingga dapat dap at menumbuhka menumbuhka n minat inat belajar bagi b agi peserta pese rta didik. didik. b. Dapat melatih daya pikir peserta didik, karena mereka ikut aktif dalam proses pembelajaran. c. Dapat mengh menghee ma t waktu.
2.
Manfaat bagi guru guru a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam memotivasi peserta didik. b. Memudahkan Memudahkan guru guru dalam menyampaikan enyampa ikan materi ater i pembelajaran kepada kep ada peserta pese rta didik. c. Guru dapat dap at menggunaka enggunaka n hasil hasil penelit penelit ian dan mengaplika mengaplikass ikannya. ikan nya.
3.
Manfaat bagi sekolah seko lah a. Sekolah Sek olah dapat meningkatk meningkatkaa n mutu pendidikan. b. Keberhasilan sekolah dapat ditingkatkan karena hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan.
C. LANDASAN TEORI
Belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian. Menurut Fudyartanto (Baharuddin,2007:13) dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki sesuatu. Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasaan kebutuhan masyarakat asyarak at dan pribadi secara secar a lengkap lengkap (Hamalik, (Hamalik, 2004: 200 4: 45) Pada dasarnya belajar merupakan perubahan perilaku seseorang sebagai hasil langsung dari pengalaman dan bukan akibat dalam hubungan-hubungan dalam sistem syaraf yang dibawa sejak lahir. Belajar secara umum adalah terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar karena ka rena pengal pengalama aman n (Max Darsono, 2000: 2000 : 4) Dengan Dengan memperhatikan memperhatikan
beberap beb erapaa
pandangan di atas
dapat
disim disimpulkan bahwa
pengertian belajar secara umum adalah terjadinya perubahan pada seseorang baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, bertahan lama atau tidak, kearah positif atau negatif semuanya semuanya karena kare na pengalama pengalama n. FaktorFaktor - faktor yang yang mem mempengar pengaruhi uhi belajar banyak jeni jenisnya, secara garis garis besar dapat digolongka digolongkan n menjadi dua, yaitu yaitu faktor interna internal. l. dan faktor eksternal ekster nal.. .. Faktor Fak tor interna internal. l. adalah ada lah faktor yang ada dalam diri indi individ vidu u baik faktor fisiolo fisiologis gis maupun maupun faktor fakto r psikologis. sedang seda ngkan kan faktor eksternal. eks ternal. adalah ada lah faktor yang berasal beras al dari dar i luar luar diri d iri indi individ vidu u bisa berupa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat yang mempengaruhi belajar.. Sedangkan Sed angkan model ode l pembelajaran pembelajara n menurut menurut Sukamto S ukamto dkk. dkk . (Trianto, (Trianto,201 2010 0 :22) adalah ada lah kerangka ker angka komseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapa mencapaii tujuan tertentu, dan berfu ber fung ngss i sebagai seba gai pedoman ped oman bagi perancang per ancang pembelajaran dan para pengajar dalam da lam merencanakan merencanaka n aktivitas aktivitas belajar mengajar. mengajar.
Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan materi pelajaran agar tujuan dari proses belajar mengajar tercapai. Prinsip-prinsip dalam penggunaan metode pembelajaran adalah: a. Setiap Set iap metode etod e pembelajaran pembelajara n mempuny mempunyaa i tujuan b. Pemili Pemilihan han suatu metode pembel pe mbelajara ajaran n harus harus didasarkan didasark an pada keadaa kea daan n siswa, pribadi guru guru dan ling lingk k ungan unga n belajar. c. Metode pengajaran dapat dilaksanakan lebih efektif apabila menggunakan alat bantu pengajaran atau audio visu visuaa l. d. Di dalam kegiatan belajar mengajar tidak ada metode mengajar yang paling baik, metode dianggap dianggap paling paling baik apabil apab ilaa dapat da pat mencapai encapa i tujuan bahan ba han ajar. e. Penilaia Penilaian n hasil belajar menentu menentuk k a n pula pula efisi efisiee nsi dan efektifita efektifitass suatu metode etod e pengajaran. pengajara n. Pengertian pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada kep ada anak didik didik untuk untuk bekerja bek erja sama sama dengan sesama siswa siswa dalam d alam tugastugas- tugas tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Kelebihan pembelajaran kooperatif a). Membantu siswa siswa belajar berpikir ber pikir berdasa berda sarkan rkan sudut pandang suatu subjek. b). Memberikan kesempatan k esempatan pada siswa untuk untuk mengf mengfor ormulas mulas ikan ika n penerapan pe nerapan suatu prinsip. prinsip. c). Membantu siswa mengenali adanya suatu masalah dan memformulasikannya dengan menggunakan enggunaka n inform informaa s i yang diperoleh dari dar i bacaan bac aan atau ceramah. ceramah. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang baru, maka kemungkinan yang timbul adalah sejumlah siswa bingung, sebagian mungkin kehilangan rasa percaya diri dan saling mengganggu antar siswa. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan salah satu tipe model pembelajaran cooperative learning. Pada awalnya diterapkan dalam pembelajaran bahasa. Dalam kelompok kecil, para siswa diberi suatu teks/bacaan kemudian siswa latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan tugas tertentu dari guru. Metode
Pemecahan
masalah
(problem
solving)
adalah
cara
mengajar
dengan
menghadapkan siswa kepada suatu masalah agar dipecahkan atau diselesaikan. Suatu soal hanya dapat dijadikan sebagai sarana dalam Model Pembelajaran Problem Solving, jika dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Siswa memilik memilikii pengetahu p engetahuaa n prasyara p rasyaratt untu untuk k mengerjaka mengerjakan n soal s oal tersebut. terse but. 2) Siswa belum tahu algoritma algoritma/car /caraa pemecahan soal so al tersebut. terse but.
3) Soal Soa l terjang terja ngkau kau oleh siswa. siswa. 4) Siswa mau berkehendak berk ehendak untuk untuk menyel menyelee saikan sa ikan soal tersebut terse but problem solving antara lain sebagai berikut: Kelebihan pembelajaran metode problem
1) Melatih siswa s iswa untuk untuk berpiki berp ikirr secara seca ra sistemat sistematis. is. 2) Mampu mencari mencari berbagai berb agai jalan kelu ke luar ar dari d ari suatu kesulita kesulitan n yang dihadapi. 3) Mendidik siswa percaya diri sendiri. Kelemahan pembelajaran metode problem solving sebagai berikut: 1). Kalau Ka lau di dalam d alam kelompok itu anggotanya anggotanya heterogen, hetero gen, maka maka siswa yang pandai akan ak an mendominasi dalam diskusi sedangkan siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja. 2). Membutuhka Membutuhkan n waktu yang yang cukup banyak. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu memperhatikan kelebihan yang ada dan mempertimbangkan kelemahan metode problem solving tersebut. D. METODE PENELITIAN
FaktorFak tor- faktor yang yang hendak ditelit ditelit i dalam d alam penelitian penelitian ini ini adalah: 1.
Faktor Siswa Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Peningkatan hasil belajar pada kemampuan kognitif dalam menyelesaikan soal cerita pada siswa setelah penerapan model pembelajaran CIRC dalam matematika pada kelas VIII B Semester II SMP Negeri 1 Semarang.
2.
Faktor Guru Guru Melihat cara guru merencanakan pembelajaran serta bagaimana palaksanaan di dalam kelas bila bila telah te lah menerap menerapkan kan model ode l CIRC pada pembelajaran matemat matematika. ika.
E. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa berupa kemampuan memecahkan masalah. Hal ini dapat ditunjukkan dari keaktifan siswa selama proses belajar mengajar sudah memenuhi indikator keberhasilan dari siklus I yang semula memperoleh 73,32% meningkat menjadi 78,28% 78, 28% pada pad a siklus siklus II. Dari hasil hasil tes siklus siklus I dengan dengan nilai nilai ratarata - rata siswa secara klasikal sebesar seb esar
7,65 7, 65 dengan
ketuntasan belajar 71% sehingga belum memenuhi indikator keberhasilan. Sedangkan dari
hasil tes siklus II diketahui siswa yang belum tuntas belajar ada 1 siswa, sedangkan yang tuntas tuntas belajar be lajar mencap mencapai ai 97% 97 % dengan nilai nilai rata ra ta-- rata siswa secara klasikal klasikal sebesar sebe sar 8,25. 8, 25. Aktifitas guru pada siklus I sudah baik namun kemampuan guru dalam menumbuhkan interaksi,
motivasi,
membimbing
siswa
dan
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC masih kurang sehingga prosentase keaktifan guru hanya mencapai 72,42%. Sedangkan pada siklus II kemampuan guru dalam menumbuhkan interaksi,
motivasi,
membimbing
siswa
dan
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran pembelajaran kooperatif koop eratif tipe CIRC sudah baik baik dengan dengan prosentase pro sentase 82,65%. 82, 65%. Berdasarkan analisis hasil penelitian diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I sebanyak 71% sedangkan pada siklus II sebanyak 97%. Dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 26%. Dari hasil observasi terhadap keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II
mengalami
peningkatan
sebesar
4,94%
dan
untuk
observasi
kerja
guru
dengan
menggunakan model pembelajaran tipe CIRC dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 10,23%. Berdasarkan hasil angket siswa terhadap pembelajaran dengan model CIRC, siswa merasa senang dan mudah mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe CIRC dengan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar matematika siswa
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, Cholik. 2007. Seri Pendalaman Materi MATEMATIKA SMP dan MTs. Jakarta: Erlangga. Arifin, Zaenal. 1988. Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Arikunto, Suharsimi dkk. dkk . 2007. 200 7. Penelit Penelit ian Tindakan Tindakan Kelas. K elas. Jakarta: Jaka rta: Bumi Bumi Aksara Ak sara.. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni,2007, Teori Belajar dan Pembelajaran,Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Darsono, Max. 2000. Belajar Belajar dan Pembelajaran. Pembelajaran. Semarang: Semarang: IKIP Semarang Semarang Press. P ress. Djamarah, Syai S yaiful ful Bahri. 2006. 20 06. Strategi Str ategi Belajar Belajar Meng Me ngajar. ajar. Jakar J akarta: ta: Rin Rineka eka Cipta. C ipta. Dimy Dimyat atii dan Mujiono. Mujiono. 2006. 200 6. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Jaka rta: Rineka Rineka Cipta. C ipta. Hadi, Samsul. Samsul. 2007. 200 7. Aplikas Aplikasii Matem Mate matika. Jakarta: Jaka rta: Yudisti Yudistira ra Hamalik, Hamalik, Oemar. Oe mar. 2004. Psikologi Belajar Be lajar dan Mengajar. Mengajar. Bandung: Bandung: Sinar Baru Algensindo. Algensindo. Hamzah dan Masri Kuadrat,2010,Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, sebuah konsep Pembelajaran Pembelajara n Berbasis Berb asis Kecerd Ke cerdasan,Ja asan,Jakart kartaa : Bumi Bumi Aksa Aksara ra http://anwarholil.blogspot.com/2007/09/pendidikan-inovatif.html http://yu ttp://yust stii-arini.blogsp -ar ini.blogspot.com/20 ot.com/2009/08/model-pe 09/08/model-pem mbelajaran-kooperatif.html http://mazjun.student.fkip.uns.ac.id/2009/10/16/model-pembelajaran-kooperatif/ Kunandar,2007,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (K TSP) dan Sukses dalam Sertif Se rtifikas ikasii Guru, Guru, Edisi Revisi, Revisi, Jakarta Jaka rta : Rajawali Kusumaningtyas, Ristie. Penerapan Model Pembelajaran Tipe CIRC Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pokok Bahasan Kubus dan Balok Siswa Kelas VIII B SMP Dr. Soetomo Karang Kara ngrayung rayung Semester II Tahun Tahun Pelajaran 2007/200 20 07/2008. 8. Semarang Semarang:: IKIP PGRI. PGRI. Lie, Lie, Anita. Anita. 2002 2 002.. Coope Co operatif ratif Learning. Learning. Jakarta: Jak arta: Grasindo. Grasindo. Slameto. Slameto. 2003. 2003 . Belajar Belajar dan FaktorFakto r-faktor faktor yang yang Mempeng Mempengar aruhinya. uhinya. Jakarta: Rineka. Rineka. Sudijono, Anas. 2006. 2006 . Pengantar Evaluas Evaluasii Pendidi P endidikan. kan. Jakarta Jaka rta : Raja Grafindo Grafindo Persad Per sada. a. Sukino. Sukino. 2006. 200 6. MATEMATIKA SMP Jili Jilid d 2 untuk untuk Kelas Ke las VIII. Jakart Ja karta: a: Erlangg Erlanggaa Syaiful Bahri Djamarah,2008,Psikologi Belajar,Jakarta : Rineka Cipta Trianto,2 Trianto,2010 010,, Mendesain Mende sain Model Mod el Pembelajaran Inovatif Progresif: Pro gresif: Konsep, Konsep , Landasan, dan Implementa Implementass inya pada pad a kurikulum Tingkat Tingkat Satuan Sat uan Pendidikan, Jakarta Jaka rta :Kencana Prenada MediaGroup. Wono Setya Budhi Budhi,, 2008, MATEMAT MATEMATIKAun IKAuntt uk SMP Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga