IDENTITAS NASIONAL FALSAFAH NEGARA PANCASILA
Oleh: Icha Dwi chaya Hastiani Ni Nim :1710106004
Abstrac Identity comes from the English "identity," which means character, sign, or identity, attached to a person or group that differentiates with others. National namely, referring to the concept of nationality. So National Identity is a characteristic, sign or identity of a nation that is different from other nations. The national identity is terminologically a feature possessed by a nation that philosophically distinguishes the nation from other nations. Therefore every nation in the world has the identity of each country according to the uniqueness, nature, character and character of the nation. Similarly, this is largely determined by the process by which the nation was historically formed. Based on the nature of the notion of national identity, it can be interpreted national identity of a nation can not be separated with the identity of a nation or more popularly referred to as the personality of a nation. Keywords
: Country Identity
PENDAHULUAN
Identitas Identitas berasal dari bahasa Inggris “identity,” identity,”
yang berarti ciri, tanda, ata
u jati diri, yang melekat pada seseorang atau kelompok yang membedakan dengan yang lain. Nasional yaitu, merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi Identitas Nasional adalah ciri, tanda atau jati diri suatu bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional secara terminologis terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Maka dari itu setiap bangsa didunia memiliki identitas negaranya masing-masing sesuai dengan keunikan, sifat, ciri dan karakter bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional, maka dapat diartikan identitas identit as nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa tersebut atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa. Istilah natie (Nation) (Nation) mulai populer sejak tahun 1835. Pembahasan mengenai pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan tanggal 11 Maret 1882, Ernest Renan mengatakan bahwa hal penting merupakan syarat mutlak adanya Plebist,
Jurnal
1
yaitu suatu hal yang memerlukan persetujuan bersama pada waktu sekarang yang mengandung hasrat untuk hidup bersama dengan kesediaan memberikan pengorbanan. Identitas nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Sebelum memiliki identitas nasional, warga bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan.Bentuk identitas nasional Indonesia yang menunjukan jati diri Bangsa Indonesia, yaitu: A. Dasar Falsafah Negara Pancasila
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alenia IV yang telah ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. 1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga dengan way of life, welstanshauung, wereldbershouwing, wereld en levens beschouwing (pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup). 2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Pancasila mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia. fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara, sesuai dengan pembukaan UUD 1945, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum, sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 (Darji, 1991:16) Pancasila merupakan dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri bangsa Indonesia. sebagai dasar negara, Pancasila mengandung nilai-nilai yang sejatinya sudah ada dalam bangsa Indonesia sendiri. Sehingga Pancasila mampu menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia yang beragam.
Jurnal
2
PENUTUP
Jadi Identitas Nasional adalah ciri, tanda atau jati diri suatu bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Pancasila mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia REFERENSI
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran Tujuh.
Jurnal
3
IDENTITASNASIONAL BENDERA NEGARA SANG MERAH PUTIH
Oleh: Icha Dwi chaya Hastiani Nim :1710106004
Abstrac Kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih).Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba. Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambang keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambang kesucian. Kata Kunci
: Bendera merah putih
PENDAHULUAN Bangsa Indonesia purba ketika masih bertempat di daratan Asia Tenggara + 6000 tahun yang lalu menganggap Matahari dan Bulan merupakan benda langit yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. Penghormatan terhadap benda langit itu disebut penghormatan Surya Candra Bangsa Indonesia purba menghubungkan Matahari dengan warna merah dan Bulan dengan warna putih. Akibat dari penghormatan Surya Candra, bangsa Indonesia sangat menghormati warna merah putih. Dalam sejarah Indonesia bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya. Pada masa kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan, karena digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja
Jurnal
4
pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M. A. Bendera Negara Sang Merah Putih Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan simbol suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih”. Warna merah dan putih juga memiliki arti yaitu, merah yang artinya berani dan putih artinya suci. B. Makna dan Fungsi Bendera Merah Putih Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia. C. Fungsi dan Kedudukan Bendera 1. Merupakan identitas dan jati diri bangsa 2. Merupakan kedaulatan bangs 3. .Merupakan lambang tertinggi Bangsa D.
Penetapan Merah Putih Sebagai Bendera Nasional Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera Merah Putih sebagai bendera nasional. Kemudian bendera Merah-Putih bergelar “Sang” yang berarti kemegahan turun temurun, sehingga Sang Saka berarti bendera warisan yang dimuliakan Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Jurnal
5
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Dengan demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia PENUTUP
Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih”. Warna merah dan putih juga memiliki arti yaitu, merah yang artinya berani dan putih artinya suci. Makna dan Fungsi Bendera Merah Putih 1. Merah berarti berani, putih berarti suci. 2. Merah melambangkan tubuh manusia, 3. sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. REFERENSI
Baehaqi Arif, Dikdik. 2010, Identitas Nasional Sunarso. 2008, Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Jurnal
6
IDENTITAS NASIONAL LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Oleh: Icha Dwi chaya Hastiani Nim :1710106004
Abstrac
" I ndonesia R aya" has been the national anthem of Indonesia since the proclamation of independence of the Republic of Indonesia on the 17 August 1945. The song was introduced by its composer, Wage Rudolf Supratman, on 28 October 1928 during the Second Indonesian Youth Congress in Batavia.[1] The song marked the birth of the allarchipelago nationalist movement in Indonesia that supported the idea of one single "Indonesia" as successor to the Dutch East Indies, rather than split into several colonies. The first newspaper to openly publish the musical notation and lyrics of "Indonesia Raya" — an act of defiance towards the Dutch authorities — was the Chinese Indonesian weekly Sin Po. The first stanza of "Indonesia Raya" was chosen as the national anthem when Indonesia proclaimed its independence at 17 August 1945. Jozef Cleber, a Dutch composer, created an arrangement of the tune for philharmonic orchestra in 1950. This arrangement is widely used. Kata Kunci
: Indonesia Raya
A. PENDAHULUAN Suatu sore, W.R. Supratman, anak band yang jadi jurnalis itu, membaca suratkabar Timbul terbitan Solo. Putra pensiunan sersan KNIL ini lantas tertantang oleh kalimat: “Alangkah baiknya kalau ada salah seorang pemuda Indonesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia, sebab lain-lain bangsa semua telah memiliki lagu kebangsaannya masing-masing!. Di pertengahan 1928, lagu 'Indonesia Raya' rampung. Ketika Kongres Pemuda II, untuk kali pertama lagu itu diperdengarkan di tengah khalayak dengan gesekan biola Supratman, bersamaan dengan lahirnya Sumpah Pemuda. Demikian Anthony C. Hutabarat dalam Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman: Pencipta Lagu Indonesia Raya (2001).
B. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Lagu Indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pertama kali dimainkan pada kongres pemuda (Sumpah pemuda) tanggal 28 Oktober 1928. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan. Ketika mempublikasikan
Jurnal
7
Indonesia Raya tahun 1928, wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan “lagu kebangsaan” di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar Sin Po. Setelah dikumandangkan tahun 1928, pemerintah colonial Hindia Belanda segera melarang penyebutkan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah indeonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu kebangsaan perlambang persatuan bangsa.
Jurnal
8
IDENTITAS NASIONAL LAMBANG NEGARA GARUDA PANCASILA
Oleh: Icha Dwi chaya Hastiani Nim :1710106004 Abstrac The national emblem of Indonesia is called Garuda Pancasila.[1] The main part of Indonesian national emblem is the Garuda with a heraldic shield on its chest and a scroll gripped by it s legs. The shield's five emblems represent Pancasila, the five principles of Indonesia's national ideology. The Garuda claws gripping a white ribbon scroll inscribed with the national motto Bhinneka Tunggal Ika written in black text, which can be loosely translated as "Unity in Diversity". Garuda Pancasila was designed by Sultan Hamid II from Pontianak, supervised by Sukarno, and was adopted as the national emblem on 11 February 1950.
A. PENDAHULUAN Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh dan Cetho dalam bentuk relief atau arca. Di Prambanan terdapat sebuah candi di muka candi Wishnu yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi tidak ditemukan arca Garuda di dalamnya. Di candi Siwa Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan keponakan Garuda yang juga bangsa dewa burung, Jatayu, mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Arca anumerta Airlangga yang digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai Garuda dari Candi Belahan mungkin adalah arca Garuda Jawa Kuno paling terkenal, kini arca ini disimpan di Museum Trowulan Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisahGaruda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuno telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan
Jurnal
9
nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negara.
B. Lambang Negara Garuda Pancasila
Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 36A bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. garuda Pancasila disini yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang
melambangkan
kejayaan
Indonesia.
sedangkan
perisai
di
tengah
melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol di dalam perisai masingmasing melambangkan sila-sila dalam pancasila. Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan Putih berarti suci. Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945).Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan Negara Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”. KESIMPULAN
1. Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. garuda Pancasila disini yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. 2. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan Indonesia. sedangkan perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. 3. Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam pancasila. REFERENSI Listy, Anang. 2005. Materi Pramuka Praktis Menjadi Pandu Sejati. Surabaya: Kelapa. Kompasiana.com . 2011. Hormat Kepada Bendera Merah Putih, Perbuatan Syirik atau Simbol Nasionalisme?? . Diakses pada tanggal 18 Februari 2014
Jurnal
10
IDENTITAS NASIONAL LAMBANG NEGARA GARUDA PANCASILA
Oleh: Icha Dwi chaya Hastiani Nim :1710106004
Bhinneka Tunggal I ka adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbedabeda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha. A. PENDAHULUAN Arti dan Makna Lambang dan Simbol Negara - Garuda Pancasila merupakan Lambang negara Indonesia, yang juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu Jika). Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda dengan kepala menghadap ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), dan mempunyai perisai berbentuk seperti jantung yang digantung menggunakan rantai pada leher Garuda, dan terdapat semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna "Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu Jiwa" tertulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Sultan Hamid II lah yang merancang Lambang ini, namun kemudian disempurnakan oleh Bung Karno, Setelah itu diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada tanggal 11-Februari-1950 dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat.
B. SEMBOYAN NEGARA BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bhineka Tnggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Pluralistik bukan pluralisme, suatu paham yang membiarkan keanekaragaman seperti apa adanya. Dengan paham pluralisme tidak perlu adanya konsep yang mensubtitusi keanekaragaman demikian pula halnya dengan faham multikulturalisme. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan
Jurnal
11
bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Pandangan sektarian dan eksklusif ini akan memicu terbentuknya kekakuan yang berlebihan dengan tidak atau kurang memperhatikan pihak lain, memupuk kecurigaan, kecemburuan, dan persaingan yang tidak sehat. Bhineka Tunggal Ika bersifat inklusif. Golongan mayoritas dalam hidup berbangsa dan bernegara tidak memaksakan kehendaknya pada golongan minoritas. Tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun. Hanya dengan cara demikian maka keanekaragaman ini dapat dipersatukan. Bersifat konvergen tidak divergen, yang bermakna pebedaan yang terjadi dalam keanekaragaman tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu, dalam bentuk kesepakatan bersama. Hal ini akan terwujud apabila dilandasi oleh sikap toleran, non sektarian, inklusif, dan rukun
Referensi Darji
Jurnal
Darmodiharjo, dkk. 1991. Santiaji Pancasila. Surabaya: Usana OffsetSunarso,dkk.2006. pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY PressWinarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
12
JURNAL IDENTITAS NASIONAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah Pendidikan kewarganegaraan
Disusun Oleh: Oleh: Icha Dwi chaya Hastiani Nim :1710106004
Dosen Pembimbing: DARA FRANSISKA, M.Pd
MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH ISNTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI T.A.2017/2018
Jurnal
13