Percobaan Modul 1: crushing - Praktikum crushing ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk, serta menghitung reduction ratio alat peremuk pertama dan kedua ( jaw crusher dan roll crusher ). ). Secara umum percobaan peremukan (crushing ( crushing ) ini terbagi menjadi 2, yaitu peremukan 1 dan peremukan lanjutan. Peremukan satu dilakukan dengan meremukkan menggunakan jaw crusher. Produk yang dihasilkan jaw crusher ini selanjutnya akan diklasifikasikan fraksi ukurannya dengan mengayak produk tersebut dengan ayakan yang telah disediakan sebelumnya. Setalah dicatat klasifikasi ukuran partikel hasil peremukan, produk peremukan menggunakan jaw crusher tersebut selanjutnya akan diremukkan kembali menggunakan Double Roll crusher gape 1,25 1,25 dan Dauble Roll crusher gape 1,75. 1,75. Praktikum, Crushing, Reuction Ratio, Jaw Crusher, Produk.
Module 1: Crushing Experiment - Crushing Practicum aims to find out how the crushing mechanism and how the crushing tool works, and calculate the reduction ratio of the first and second crusher (jaw crusher and roll crusher). In general the experiment of crushing (crushing) is divided into 2, namely crushing 1 and further crushing. Crushing one is done by crushing it using a jaw crusher. The product produced by the jaw crusher will then be classified by its size fraction by sifting the product with the sieve that has been provided previously. After the classification of the size of the crushed particles is recorded, crushing products using the jaw crusher will then be crushed again using Double Roll crusher gape 1.25 and Dauble Roll crusher gape 1.75. : Lab Work, Crushing, Reuction Ratio, Jaw Crusher, Products. Bijih dari tambang umumnya masih berukuran relatif besar, sehingga mineral berharga belum terliberasi, maka perlu direduksi ukurannya dengan menggunakan alat peremuk (crusher (crusher ) dan alat penggiling/penggerus (grinding (grinding mill ). ). Supaya hasil peremukan dan penggilingan mempunyai ukuran yang sama, maka perlu dilakukan pengelompokan ukuran (sizing ( sizing ) yaitu dengan cara pengayakan (screening ( screening ) maupun classifying . 1.Primary 1.Primary crushing Merupakan tahap pertama proses peremukan dimana crusher dioperasikan secara terbuka. Untuk bijih yang keras dan kompak dapat digunakan jaw crusher atau gyratory crusher , sedangkan untuk bahan galian yang lebih brittle digunakan hammer mill atau atau impact crusher . 2. Secondary crushing Feed untuk secondary crushing berasal dari produk primary crushing . Alat yang dapat digunakan untuk secondary crushing adalah cone crusher atau roll crusher . Produk yang dihasilkan dari secondary crushing harus memiliki ukuran yang sesuai dengan alat grinding yang digunakan.
Pengolahan Bahan Galian (ore (ore dressing ) adalah suatu proses pengolahan bijih (ore (ore ) secara mekanik sehingga mineral berharga dapat dipisahkan dari mineral pengotornya dengan didasarkan pada sifat fisika atau sifat kimia-fisika permukaan mineral. Bijih yang dilakukan pengolahan bahan galian akan dapat ditingkatkan kadarnya, sehingga dari hasil pengolahan tersebut diharapkan diperoleh keuntungan antara lain adalah : 1. Mengurangi biaya transport dari tempat pengolahan sampai tempat peleburan. Hal ini karena mineral pengotor (gangue (gangue mineral ) sudah dapat dipisahkan sehingga tidak ikut terangkut. 2. Mengurangi biaya peleburan. Dengan naiknya kadar bijih maka logam berharga semakin banyak untuk setiap berat yang sama, sehingga dalam satuan waktu tertentu logam hasil peleburan akan lebih banyak jika dibanding dengan peleburan bijih kadar rendah. 3. Mengurangi bahan imbuh (flux (flux ) selama peleburan. Semakin tinggi kadar bijih berarti kadar mineral pengotor semakin kecil, sehingga flux yang dibutuhkan juga semakin sedikit. 1
1
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
1.
Blake crusher yang memiliki sumbu di atas, 2. Dodge crusher yang memiliki sumbu di bagian bawah, 3. Universal crusher yang sumbunya terletak di bagian tengah. Perbedaan mendasar yang ditimbulkan dengan adanya beda lokasi sumbu gerak movable jaw ini adalah luas bukaan masuk dan luas bukaan discharge. Pada tahapan secondary crusher biasanya digunakan roll crusher . Roll crusher , meski saat ini telah banyak tergantikan oleh cone crusher namun namun di beberapa lokasi masih juga digunakan. Roll crusher sangat bermanfaat digunakan untuk menangani material lengket, sangat dingin dan tidak abrasif, seperti halnya batu gamping, batubara, gipsum, fosfat dan bijih besi. Cara kerja dari roll crusher ini cukup sederhana, terdiri dari dua silinder yang disusun berdampingan dan berputar saling berlawanan arah menuju discharge. Ketika umpan dimasukkan, umpan akan diremukkan oleh kedua silinder dikarenakan gerakan silinder yang memberikan gaya gesek. Ukuran umpan yang dapat diproses oleh roll crusher ini ini tergantung pada diameter silinder. Semakin besar diameter silinder maka akan semakin besar juga ukuran umpan yang dapat diterima.
Secondary Crushing 3.
Fine Crushing (grinding mill) Fine crushing merupakan proses kelanjutan dari primary crushing atau secondary crushing . Proses penghancuran dalam milling memanfaatkan adanya shearing stress . (penjelasan mengenai grinding akan dibahas lebih lanjut pada laporan kominusi bagian 2) Mekanisme peremukan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu a. Abrasion (attrition ) Terjadi bilamana energi yang kurang mencukupi diterapkan pada partikel, menyebabkan terjadinya localized stressing dan remuknya sebagian kecil area sehingga menghasilkan distribusi ukuran partikel yang halus. b.Compression b.Compression (cleavage) Terjadi apabila energi cukup untuk membuat partikel remuk, menghasilkan ukuran partikel tidak jauh berbeda dengan ukuran umpan.
Pada praktikum mata acara crushing dilakukan dengan dengan beberapa langkah yaitu pertama menyiapkan sampel batuan yang selanjutnya sampel batuan tersebut dihancurkan sekecil mungkin yang selanjutnya dimasukkan kedalam mesin jaw cruser untuk memperkecil dimensi dari sampel tersebut namun apabila sampel tersebut masih ada yang berukuran besar maka akan dimasukkan kembali kedalam mesin jaw crusher sampai dimensi sampel tersebut benar-benar berukuran kecil. kemudian setelah sampel tersebut tersebut selesai di crusher selanjutnya sampel tersebut diayak atau disaring dengan menggunakan ayakan yang berukuran 25 mm, selanjutnya sampel yang lolos dari ayakan 25 mm diayak kembali dengan menggunakan ayakan yang berukuran 13 mm. Dan sampel yang tertahan ditimbang kembali dan sampel yang tertahan diayak kembali dengan menggunakan ayakan yang berukuran 9,5 mm dan sampel yang tertahan ditimbang seperti prosedur sebelumnya. Kemudian selanjutnya sampel yang lolos dari ayakan yang berukuran 9,5 cm akan diayak kembali menggunakan ayakan yang berukuran 5 cm dan sampel yang tertinggal diambil dan ditimbang untuk diambil datanya sebagai persen berat tertahan. Kemudian dilanjutkan dengdan sampel yang tertinggal akan kembali
Ukuran umpan dan partikel c.
Impact (shatter) Terjadi ketika energi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan partikel, meghasilkan banyak partikel dengan distribusi ukuran yang lebar. Menurut poros atau sumbu dari movable jaw, jaw crusher dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu 2
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
ditimbang seperti prosedur sebelumnya dan sampel yang lolos akan diayak kembali dengan ayakan yang berukuran -5 dan selanjutnya sampel yang telah diayak disatukan kembali kedalam kantong sampel dan setelah itu dibagi menjadi dua bagian dimana bagian pertama akan dimasukkan kedalam roll crusher gape yang berukuran 1,25 dan sampel bagian kedua akan dimasukkan kedalam roll crusher gape yang berukuran 1,75. Kemudian setelah dilakukan roll crusher maka dilanjutkan dengan proses ayakan 25 seperti proses sebelumnya sampai ayakan yang brukuran -5 mm. Dan selanjutnya sampel disatukan kembali dalam satu tempat kemudian diberi label nomor kelompok dan frekuensi. Selanjutnya melakukan pengolahan data yaitu mencari nilai persen fraksi dengan rumus : % fraksi =
% Berat Hilang =
5−4586 5
100
= 8,28 Tabel Pengolahan Roll Crusher Gape 1,25
25
0
0
0
99,97
13
161, 06
21,24
21,24
78,73
9,5
145,75
19,22
40,46
59,51
5
172,30
22,72
62,73
37,24
-5
278,95
36,79
99,97
0
x 100% Tabel Pengolahan Roll Crusher Gape
Selanjutnya mencari % berat lolos komulatif dengan menggunakan rumus :
1,75
% Berat lolos komulatif = Total % fraksi - % Berat tertampung komulatif setiap ayakan
Kemudian selanjutnya untuk mencari nilai berat hilang dengan menggunakan rumus : − ℎ % Berat hilang = Dan terakhir menentukan nilai P80.
25
0
0
0
99,72
13
459,36
41,45
41,45
58,27
9,5
273,88
24,88
66,33
33,39
5
176,43
16,03
82,36
17,36
-5
191,13
17,36
99,72
0
Tabel Data Percobaan Crusher
Jaw Crusher
25
59,37
0
0
-25 +13
1121,95
459,36
161, 06
-13 + 9,5
191,53
273,88
145,75
-9,5 + 5
200,55
176,43
172,30
-5
377,02
191,13
278,95
Data Jaw Crusher 120
f i t a 100 l u m 80 o K 60 s o l 40 o L t 20 a r e 0 B
Tabel Pengolahan Data Jaw Crusher
y = 4.0047x 4.0047x - 6.20 6.2088 88 R² = 0.9763
0
10
20
Ukuran 25
59,37
3,04
3,04
96,96
13
1121,95
57,52
60,56
39,44
9,5
191,53
9,82
70,38
29,67
5
200,55
10,28
80,66
19,34
-5
377,02
19,33
99,99
0
3
30
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
RC Gape 1,25 1,25
= 0,16 RC Gape 1,75:
Data Roll Crusher Gape 1.25 120 f i t a 100 l u m o K s o l o L t a r e B
P80 = y = 4,1547x - 2,3448 = 4,1547x – 2,3448 2,3448
y = 2.9929x + 29.58 R² = 0.9163
80
X =
60
8+2,3448 4,547
100
= 56,62
40 20 0 0
10
20
RC Gape 1,25: RR80=
30
Ukuran
RC Gape 1,75: RR80=
2,52 ,6
= 134,5
2,52
= 0,28
56,62
RC Gape 1,75 1,75
Data Roll Crusher Gape 1.75 150 f i
t a l u 100 m o K 50 s o l o 0 L t 0 a r e B
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa umpan yang hilang hanya sebesar 2,48% Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai RR80 dari roll crusher dengan gape 1.25 cm yaitu 134,5 dan nilai RR80 dari roll crusher dengan gape 1,75 cm yaitu 0,28. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa jarak roll crusher(gape) pada roll crusher mempengaruhi ukuran hasil remukan. Makin kecil gape roll crusher maka hasil peremukan akan semakin besar begitupun dengan sebaliknya. Faktor-faktor yang kemudian akan mempengaruhi besarnya RR80 adalah ukuran dari umpan, kekerasan mineral, bentuk partikel serta ukuran hasil remukan. Kegunaan RR80 antara lain sebagai salah satu elemen dalam menentukan efesiensi crusher , ukuran apa yang dapat diremukkan oleh crusher bekerja, dan salah satu elemen dalam penentuan kapasitas crusher. Masalah-masalah yang umum terjadi pada crusher di Industri diantaranya adalah penyumbatan yang akhirnya menambah beban ketika menahan partikel-partikel yang besar dan material yang aus. Salah satu penyelesaian dari masalah tersebut adalah menghentikan mesin dalam kurun waktu tertentu, sembari mengecek kemungkinan terjadinya penyumbatan dan aus. Adapun masalah yang lainnya yaitu umpan yang hilang dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat memindahkan umpan ke tempat atau pada saat proses pengayakan.
y = 4.1547x 4.1547x - 2.344 2.3448 8 R² = 0.984
10
20
30
Ukuran
RC Gape 1,25 dan RC dan RC Gape 1,75
Perabandingan Roll Crusher Perabandingan gape 1,25 dan 1,75 120 Roll Crasher 1,25
y = 2.9929x + 29.58 R² = 0.9163
100 80 60 40
Roll Crusher 1,75
20 0 0
10
20
30
Jaw Crusher : P80 = y = 4,0055x – 6,2321 6,2321 = 4,0055x + 6,2321 X =
8+6,232 4,55
100
= 21,52 RC Gape 1,25:
Setelah melakukan kegiatan praktikum pengolahan bahan galian pada mata acara crusher maka ada beberapa data yang di dapatkan, antara lain yaitu % berat hilang 8.28, P80 jaw P80 jaw crusher 37.67, P80 RC gape 1.25 yaitu 25.23, RC gape 1.75 yaitu 25.58,
P80 = y = 2,9929x + 29,58 = 2,9929x + 29,58 X =
8−29,58 2,9929
100
4
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Reduction Ratio RC gape 1.25 yaitu 1.49 dan Reduction Ratio RC gape 1.75 yaitu 1.47
Tabel Pengolahan Data Jaw Crusher
Ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya penulis sampaikan kepada: a.
b.
c.
d.
Bapak Ir. Muhammad Idris Juradi, ST., MT. selaku kepala Laboratorium Pengolahan Bahan Galian. Bapak Dr. Phil. nat. Ir. Sri Widodo, ST., MT. selaku dosen pengampuh mata kuliah Pengolahan Bahan Galian. Tim asisten laboratorium Pengolahan Bahan Galian yang telah memberikan banyak ilmu. Teman-teman angkatan 2016 seperjuangan yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
717
-25 +13
1070
154
200
-13 + 9,5
717
972
393
-9,5 + 5
58
249
907
-5
563
185
63
47.49
52,51
13
1070
23.33
70.82
29.18
9,5
717
15.63
86.45
13.55
5
58
1.26
87.71
12.29
-5
563
12.27
99,98
0
5−4586 5
100
Tabel Pengolahan Roll Crusher Gape 1,25
25
633
28.86
28.86
71.14
13
154
7.02
35.88
64.12
9,5
972
44.32
80.2
19.8
5
249
11.35
91.55
8.45
-5
185
8.43
99,99
0
Tabel Pengolahan Roll Crusher Gape 1,75
Tabel Data Percobaan Crusher
633
47.49
= 8,28
https://es.scribd.com/document/343852552/201 6-03-04pbglaporannmodul1-KominusiCrushing-160419163949
2178
2178
% Berat Hilang =
Harahap Ali Ihsyn. Iskandar Hartini, Arief Taufik,2016. Kajian Kominusi Limestone pada area Penambangan PT. Semen Padang (Persero) Tbk. Bukit Karang Putih Indarung Sumatera Barat .Teknik .Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung. Bandung. Syam M Alvin. Zaenal.,2016. Kajian Kerja Alat Crushing Plant untuk Memenuhi Target Produksi di PT. Nan Riang Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi .Teknik .Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung. Bandung.
25
25
5
25
717
31.44
31.44
68.56
13
200
8,77
40.21
59.79
9,5
393
17.23
57.44
42.56
5
907
39.78
97.22
2,78
-5
63
2.76
99,98
0
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Jaw Crusher
Jaw Crusher : P80 = y = 2,1388x – 1,1891 1,1891
Data Jaw Crusher
= 2,1388x -1,1891
60
X =
y = 2.1388x 2.1388x - 1.189 1.1891 1 R² = 0.9568
50
8+,89 2,388
100
= 37,96
40
RC Gape 1,25:
30
P80 = y = 3,1625x – 0,6302 0,6302
20
= 3,1625x – 0,6302 0,6302
10 0 0
10
20
X =
30
8+,632 3,625
100
= 25,49 RC Gape 1,75:
RC Gape 1,25 1,25
P80 = y = 2,8603x + 5,8807 = 2,8603x + 5,8807
Data Roll Crusher 1.25 100
X = y = 3.1625x 3.1625x - 0.630 0.6302 2 R² = 0.746
80
8−5,887 2,863
100
= 26,52
60 40
RC Gape 1,25: RR80=
20
RC Gape 1,75: RR80=
0 0
10
20
30
RC Gape 1,75 1,75
Data Roll Crusher 1,75 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
y = 2.8603x + 5.8807 R² = 0.7058
7
0
10
20
30
RC Gape 1,25 dan RC dan RC Gape 1,75
Perbandingan Roll Crusher 1.25 dan 1.75 80 60 40 20
6
37.96
= 1,48
25,49
37,96
= 1.43
26.52
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
S
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
AXIAL FAN
HANGING DUCT
Max
Debit Middle
Min
Hisap
19,32
20,31
0
13,21
14 cm
Hisap
21,28
13,04
0
11,44
90 cm
34 cm
Hisap
10,21
8,6
8,40
9,07
A’-B’
84,5 cm
6 cm
Hembus
10,97
9,54
2,27
7,59
B’-C’
150 cm
14 cm
Hembus
18,19
18,18
14,70
17,02
C’-D’
90 cm
34 cm
Hembus
9,86
9,75
8,51
9,37
Kode
Panjang
Kode
Panjang
Jarak
Kondisi
A-B
84,5 cm
6 cm
B-C
150 cm
C-D
Average
Lokasi
Kelembaban
Wet
Dry
Temp
16 cm
74%
29°C
31,4°C
18 cm C’-D’ 21 cm A’-B’ 35 cm B’-C’ 25 cm C’-D’ 25 cm Total Kelembaban dan Temperatur
79% 75% 66% 66% 66%
24°C 24°C 24°C 23,7°C 23,7°C 24,4°C
Dew Point 29,1°C
29°C 29°C 31°C 31°C 31°C
31,4°C 31,4°C 32,2°C 32,3°C 32,3°C
29,1°C 29,1°C 24,8°C 24,8°C 25,6°C
A’-B’ B’-C’
Rata-rata
426%
191,1°C
71%
31,85°C
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Kode
Jarak
Debit dan Temperatur (m/s & C°)
Kondisi Max
Temp
Middle
Temp
Min
Temp
Average Debit Temperatur
A1
6 cm
Hisap
9,87
30,8
10
30,6
0,48
30,7
6,78
30,7
A2
19 cm
Hisap
4,98
30,8
3,97
30,6
0
30,6
2,98
30,66
A3
38 cm
Hisap
4,2
30,9
1,08
31,2
0
31,9
1,76
31,33
15,05
92,4
0,48
93,2
11,52
92,89
Total Debit dan 19,05 92,5 Temperatur Data ventilasi ( Axial Axial Fan Hisap) Hisap) Data ventilasi ( Axial Axial Fan Hembus) Hembus)
AXIAL FAN Kode
Jarak
Debit dan Temperatur (m/s & C°)
Kondisi Max
Temp 30,8
A1
4 cm
Hembus 15,07
A2
15 cm
Hembus
A3
26 cm
Hembus 12,80
Total Debit dan Temperatur
Temp
Min
Temp
13,2
30,8
14,2
30,7
14,15
30,76
31
4,59
31
4,93
31
6,41
31
30,7
12,49
30,6
12,32
30,7
12,53
30,66
92,5
30,28
92,4
9,73
37,6
Data ventilasi (Hanging (Hanging Duct )
Middle
Average Debit Temperatur
31,45
92,4
33,09
92,42
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Data kelembaban ventilasi (Hanging (Hanging duct )
Berdasarkan data-data di atas yang didapatkan saat praktikum dapat di simpulkan bahwa pengaturan udara terhadap kelembaban relatif sangat berpengaruh, begitupun juga percabangan terhadap kondisi aliran udara dan perubahan penampang terhadap aliran udara pada jaringan ventilasi. Untuk membuktikan data yang kita dapatkan dari alat vane anemometer maupun humidity meter apakah benar atau salahnya kita dapat menggunakan grafik psychometric grafik psychometric sebagai alat pembuktiannya. Ketelitian dan kemahiran dalam pengambilan data pada ventilasi tambang sangat dibutuhkan, agar kesalahan maupun keteledoran saat pengambilan data dapat diminimalisisr bahkan tidak ada sama sekali.
Ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya penulis sampaikan kepada:
e.
Michanarchy,
Regards.
Jumat,
07
juni
2013.“Laporan Praktikum Ventilasi Tambang Bawah Tanah 2013”.
http://www.geocities.com/kuliahgeologi/ ventilasitambang.html. Munir, Stefano Dr. 2011. “Catatan Kuliah Ventilasi Tambang”. Fakultas Teknik,
Program Studi Pertambangan. Universitas Islam Bandung: Bandung. Staf
Asisten. 2013. “Catatan Praktikum Ventilasi Tambang”. Laboratorium
Tambang, Fakultas Teknik, Program Studi Pertambangan. Universitas Islam Bandung: Bandung. Tim
Asisten. 2018. “Modul Praktikum Ventilasi Tambang”. Fakultas Teknologi
Industri, Jurusan Pertambangan. Universitas Indonesia: Mkassar.
Teknik Muslim
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menjorok ke dalam sebanyak satu ketuk tombol tabulasi. Penulisan daftar pustaka diurut berdasarkan abjad dan tidak menggunakan penomoran.untuk nama pengarang yang sama diurutkan sesuai tahun penerbitan, mulai tahun termuda. Semua nama pengarang dicantumkan ke dalam daftar pustaka, penulisan namnya dimulai
dari nama keluarga, dan pertama dari nama depan
diikuti
huruf