18
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Pikiran yang disampaikan dalam pembicaraan atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata yang terpilih dan tersusun menurut kaidah tertentu. Bahasa sebagai simbol yang bermakna terdiri atas satuan- satuan tertentu yang secara fungsional saling berhubungan sebagai suatu system. Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak menggunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, fikiran, atau perasaan. Dan rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, fikiran, atau perasaan itu disebut kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud penuturannya. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi banyak ditentukan oleh penguasaan kaidah kalimat yang didukung oleh kosakata yang memadai.
Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui tentang bagaimana pengertian kalimat, bagian- bagiannya dan jenis kalimat beserta contoh dan ciri-ciri kalimat itu sendiri. Oleh karena itu, kami tim penulis berusaha untuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban dan memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji.
Rumusan Masalah
Apa pengertian kalimat?
Apa saja jenis-jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia?
Apa ciri-ciri dari jenis-jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia?
Tujuan
Diharapkan agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang kalimat berupa pengertian kalimat, jenis, ciri-ciri dari jenis kalimat dan contoh dari masing-masing kalimat dalam Bahasa Indonesia.
Bab II
Pembahasan
Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
Jenis-Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Dalam Bahasa Indonesia, ada beberapa jenis kalimat yang biasa digunakan dalam tulisan maupun lisan. Beberapa kalimat memiliki ciri-ciri yang memudahkan untuk mengenali jenis dari kalimat tersebut.
Kalimat Tunggal
Kalimat Tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat, yaitu terdiri dari satu subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan keterangan. Contoh:
Kakak berlari.
Pak Arman makan bakso.
Pak Arman makan bakso di kantin.
Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan di antara keterangan tempat, keterangan waktu, keterangan alat, keterangan cara, dan sebagainya. Perhatikan contoh berikut:
Amir bermain sepak bola di lapangan.
Paman mengunjungi kami kemarin.
Ibu menjahit pakaian dengan rapi.
Rini menulis surat dengan mesin tik.
Dina menulis puisi untuk ibunda diberanda pada sore hari.
Jenis-Jenis Kalimat Tunggal
Kalimat Nominal
Kalimat tunggal nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh:
AyahnyaS guruP di SMA.K
KakaknyaS pemain bola.P
Kalimat Verbal
Kalimat tunggal verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh:
BudiS tidurP di kelas.K
ShintaS menangisP semalaman.K
Kalimat Adjektival
Kalimat ini memiliki Predikat yang berupa kata sifat. Contoh:
AyahnyaS baikP
RumahnyaS sangat besarP
Kalimat Numeral
Kalimat tunggal numeral memiliki predikat berupa kata bilangan. Contoh:
YangS datang 10 orangP
BukunyaS hanya 2 buahP
Kalimat Preposisional
Kalimat ini predikatnya berupa kata depan atau preposisional. Contoh:
IbunyaS dari Jawa BaratP
BudiS di dalam kamarnyaP
Perluasan Kalimat Tunggal
Perluasan kalimat tunggal bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
Menambahkan unsur baru seperti keterangan atau pelengkap. Contoh:
PemburuS membakarP hutanO kemarin malamK
(Kalimat tersebut mengalami perluasan dengan ditambahkan keterangan waktu kemarin malam).
Memperluas unsur-unsur yang ada seperti subjek dan predikat. Contoh:
Paman yang tinggal di BandungS akan datang.P
(Kalimat tersebut mengalami perluasan pada unsur subjek).
Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Jenis-Jenis Kalimat Majemuk.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Jenis-Jenis Kalimat Majenuk Setara
Kalimat Majemuk Setara Sejalan
Kaliamt majemuk ini terdiri dari beberapa kalimat yang bisa berdiri sendiri dan dihubungkan dengan konektor seperti, dan, sesudah itu, sebelum, ketika dan lain-lain. Contoh:
Aku sedang membaca buku dan Adikku sedang mengerjakan PR-nya di ruang tamu.
Aku sedang tertidur ketika pamanku datang dari desa.
Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk ini juga terdiri dari beberapa kalimat yang bisa berdiri sendiri namun dengan situasi yang berlawanan. Kalimat-kalimat tersebut dihubungkan dengan konektor seperti: Tetapi, Melainkan, Namun, dan lain-lain. Contoh:
Andi merupakan anak yang rajin tetapi Andi sangat suka bangun kesiangan.
Susan terkenal akan kejujurannya tetapi kakaknya terkenal karena ketidak jujurannya.
Kalimat Majemuk Setara Hubungan Sebab-Akibat
Kalimat majemuk ini memiliki 2 klausa yang saling berkaitan namun bisa berdiri sendiri dimana salah satu klausa merupakan akibat dari klausa lainnya. Klausa-klausa ini biasanya dihubungkan dengan konektor seperti Karena, Akibatnya, Sehingga dan lain-lain. Contoh:
Andi sangat rajin belajar sehingga dia mendapatkan peringkat pertama di kelas.
Ani suka begadang setiap malam akibatnya dia sering terlambat pergi ke sekolah.
Dia menagis sejadi-jadinya karena ayahnya pergi meninggalkannya.
Kalimat Majemuk Setara Penguat
Kalimat majemuk ini memiliki klausa yang menjadi penguat suatu klausa lainnya. Biasanya kalimat majemuk penguat dicirikan dengan konektor berupa Bahkan, Terlebih lagi, dan lain-lain. Contoh:
Andi sudah lama diingatkan untuk tidak nakal lagi bahkan ibunya sudah menghukumnya berkali-kali.
Ani merupakan anak yang berbakat didalam bidang musik bahkan dia bisa memainkan semua jenis alat musik.
Kalimat Majemuk Setara Pemilihan
Kalimat majemuk ini memiliki klausa-klausa yang merupakan suatu pilihan yang harus dilaksanakan. Jenis kalimat ini biasanya dihubungkan dengan konektor "Atau". Contoh:
Belajar yang serius atau kau tidak lulus dalam ujian.
Dia bingung untuk pergi sendiri atau pergi dengannya.
Kalimat Majemuk Setara Berurutan
Kalimat majemuk ini memiliki kalusa-klausa yang saling berurutan. Dengan kata lain, klausa yang satu terjadi sesudah atau sebelum klausa yang lainnya. penghubung atau konektor jenis kalimat ini adalah Kemudian, lalu, setelah itu dan lain-lain. Contoh:
Ani harus pergi ke pasar dahulu kemudian dia harus pergi ke kantor post.
Aku belajar dengan serius tadi malam setelah itu aku menonton televisi.
Dia tiba-tiba datang dari arah barat lalu dia duduk di sebelahku.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk ini memiliki 2 klausa yang hubungannya tidak sejajar. Di dalam kalimat ini terdapat klausa yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat. Konjungsi pengubung kalimat ini adalah jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab, sehingga dan dengan. Contoh:
Aku sudah tertidur ketika ayahku pulang.
Jika aku menjadi juara kelas, Ayah akan memberiku hadiah.
Walaupun dia sangat kaya, hidupnya sederhana.
Tingkah lakunya menunjukkan bahwa dia anak nakal
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang menghubungkan kalimat majemuk setara dan kalimat bertingkat. Biasanya kalimat majemuk campuran memiliki klausa lebih dari 2. Contoh:
Pekerjaan itu telah selesai ketika ayahku dating dan ibu sudah menyiapkan makan malam.
Induk kalimat: Pekerjaan itu sudah selesai.
Anak kalimat: Ayah dating.
Anak kalimat: Ibu sudah menyiapkan makan malam.
Indonesia negra maritime, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal teknologi sehingga pemanfaatannya tidak optimal.
Ketika aku datang, semua temanku telah pulang padahal hari ini masih cerah.
Pamanku memberitahukan bahwa dia akan datang dan aku sangat senang.
Ketika perampokan itu terjadi, aku sedang tertidur sedangkan ayahku tidak ada di rumah.
Kalimat Mejemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama, maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh:
Pekerjaan Reno hanya makan. (kalimat tunggal 1)
Pekerjaan Reno hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
Pekerjaan Reno hanya main game. (kalimat tunggal 3)
Pekerjaan Reno hanya makan, tidur, dan main game. (kalimat majemuk rapatan)
Rizal membeli mobil Ferari.
Rizal membeli motor Ninja.
Rizal membeli Jet sky.
Rizal membeli mobil Ferari, motor Ninja, dan Jet Sky. (kalimat majemuk rapatan)
Kalimat Berita
Kalimat Berita adalah suatu jenis kalimat yang isinya berupa informasi atau peristiwa yang dipaparkan. Kalimat ini berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada para pembaca atau pendengarnya agar mereka mengetahui informasi atau peristiwa yang sedang terjadi. Kalimat berita sendiri terdiri dari beberapa macam bentuk yaitu, kalimat berita langsung, kalimat berita tak langsung, kalimat berita positive, dan kalimat berita negatif.
Ciri-ciri Kalimat Berita
Untuk mengetahui apakah suatu kalimat merupakan kalimat berita apa bukan, perhatikanlah beberapa ciri-ciri kalimat berita sebagai berikut:
Dalam bentuk tulisan kalimat berita diawali dengan huruf kapital dan selalu diakhiri dengan tanda titik.
Dalam bentuk lisan kalimat berita ditandai dengan intonasi yang datar atau netral.
Yang paling penting adalah kalimat berita merupakan FAKTA bukanlah OPINI seseorang atau kelompok.
Jenis-Jenis Bentuk Kalimat Berita
Kalimat Berita Positif
Kalimat berita positif adalah kalimat yang berisi berita atau peristiwa yang positif yang ditandai dengan tidak adanya pengingkaran atau penyangkalan. Contoh:
Presiden Jokowi turun tangan langsung untuk mengatasi permasalahan antara KPK dan POLRI.
Budi memenangkan juara satu lomba membaca puisi setingkat provinsi.
Jakarta diterjang banjir akibat hujan yang turun terus-menerus selama 4 hari.
Kalimat Berita Negatif
Kalimat Berita Negatif adalah kalimat berita yang isinya merupakan berita negatif atau pengingkaran. Kalimat berita negatif ditandai dengan adanya kata-kata pengingkaran seperti, tidak dan bukan. Contoh:
Presiden Jokowi tidak jadi melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri yang baru.
Air terjun Lembah Hitam bukanlah tempat tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Ancaman bom pada Hotel Merpati bukanlah omong kosong belaka.
Kalimat Berita Langsung
Kalimat Berita Langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian yang berasal dari kutipan atau ujaran seseorang yang kembali disampaikan persis sesuai aslinya. Ciri Kalimat berita langsung dapat dilihat dari Intonasi pada kalimat kutipan yang bernada lebih tinggi daripada kalimat pengiringnya. Contoh:
Ibu guru mengumumkan, "Besok kalian belajar di rumah dan kembali lagi kesekolah pada hari senin."
"Evakuasi bangkai pesawat Air Asia telah berhasil kami lakukan," ujar ketua Basarnas pada konverensi pers.
Ayah memberitahu,"Nenek kamu sudah dipanggil oleh Allah SWT."
Kalimat Berita Tidak Langsung
Kalimat Berita Tidak Langsung adalah kalimat yang memuat kejadian/peristiwa yang dikutip oleh penutur namun tidak persis seperti apa yang disampaikan sumbernya. Dengan kata lain, penutur menyampaikan kembali apa yang telah disampaikan oleh narasumber. Kalimat ini dicirikan oleh intonasi yang menurun pada akhir kalimat. Contoh:
Ibu mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun yang bersejarah bagi keluarga kami.
Presiden Jokowi mengintruksikan kepada menteri perikanan untuk menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Presiden Samsung mengatakan bahwa tahun ini mereka akan melemparkan produk terbaru mereka di pasar Indonesia.
Kalimat Tanya
Kalimat Tanya ialah kalimat yang dipergunakan dengan tujuan memperoleh reaksi berupa jawaban dari yang ditanya atau penguatan sesuatu yang telah diketahui oleh penanya. Kalimat tanya diucapkan dengan intonasi menaik pada suku kata akhir. Dalam bentuk tulis ditandai dengan tanda tanya (?).
Ciri-Ciri Kalimat Tanya
Penggunaan kata tanya: apa, siapa, di mana, bagaimana, mengapa, dan lain-lain. Contoh:
Bagaimana kondisi pengungsi lumpur Lapindo saat ini?
Apa Anda sudah berpengalaman di bidang mesin?
Penggunaan kata bukan atau tidak. Contoh:
Bukankah ini tas yang kamu bawa?
Ini hasil ulanganmu, bukan?
Tidakkah dia merasa aneh dengan sikapmu?
Penggunaan kata akhiran -kah pada predikat kalimat yang diubah susunannya SP-PS. Contoh :
Ia lulus tahun ini. Luluskah ia tahun ini?
Ia sudah pulang. Sudah pulangkah ia?
Penggunaan intonasi naik pada suku kata akhir. Contoh :
Ayahnya terlibat perampokan.
Ayahnya terlibat perampokan?
Jenis Kalimat Tanya dan Kata Tanya
Kalimat Tanya Klarifikasi dan Konfirmasi
Kalimat Tanya Klarifikasi (penegasan) dan Kalimat Tanya Konfirmasi (penjernihan) ialah kalimat tanya yang disampaikan kepada orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang sebelumnya telah diketahui oleh penanya. Kalimat tanya ini tidak meminta penjelasan, tapi hanya membutuhkan jawaban pembenaran atau sebaliknya Dalam bentuk ucapan ya atau tidak dan benar atau tidak benar.
Contoh kalimat tanya Klarifikasi:
Benarkah Saudara yang memimpin penelitianmu?
Apa benar barang-barang ini milik Anda?
Contoh kalimat tanya Konfirmasi:
Apakah Saudara mempunyai hubungan erat dengan terdakwa?
Apa Bapak sudah menerima surat pengunduran diri dari saya?
Kalimat Tanya Retoris
Kalimat Tanya Retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan langsung. Kalimat tanya retoris biasanya digunakan dalam pidato, khotbah, atau orasi. Pertanyaan retoris dikemukakan dengan bermacam-macam maksud sesuai dengan pokok pembicaraan. Pertanyaan retoris bertujuan untuk memberi semangat, menggugah hati, memotivasi, memberi kesadaran, dan sebagainya terhadap audiens atau pendengar. Contoh kalimat retoris:
Apakah kita tega membiarkan mereka kelaparan?
Apakah nasib kita akan berubah tanpa ada usaha?
Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat Tanya Tersamar maksudnya adalah bentuk kalimat tanya yang mengacu pada bermacam maksud. Dengan kalimat tanya tersamar, penanya dapat menyampaikan berbagai tujuan seperti, memohon, meminta, menyindir, membiarkan, mengajak, menegaskan, menyetujui, menggugah, melarang, menyuruh, dan lain sebagainya. Contoh:
Tujuan meminta:
Bolehkah saya tahu siapa namamu?
Dapatkah kamu menolong saya?
Tujuan mengajak:
Bagaimana kalau kamu ikut dalam perlombaan sains antarsekolah?
Dapatkah kamu menemaniku ke pesta itu nanti malam?
Tujuan memohon:
Apakah kamu bersedia menerima lamaran saya?
Bersediakah kamu meminjamkan motormu kepadaku?
Tujuan menyuruh:
Bagaimana kalau kamu berangkat ke sekolah sekarang?
Maukah kamu membuatkan kue bolu?
Tujuan merayu:
Kapan saya bisa mengajak kamu jalan-jalan?
Jadi kan kamu traktir saya makan hari ini?
Tujuan menyindir:
Apa tidak ada orang yang lebih bodoh dari kamu?
Begini caranya kamu berterima kasih?
Tujuan menyanggah:
Apa dengan cara ini semua persoalan dapat selesai?
Bagaimana jika kita mencari cara yang lain?
Tujuan meyakinkan:
Mestikah saya bersumpah di hadapanmu?
Apa selama ini kata-kata saya cuma pepesan kosong?
Tujuan menyetujui:
Tak ada alasan untuk ditolak, bukan?
Kalimat Tanya Biasa
Kalimat tanya biasa disebut juga kalimat tanya untuk menggali informasi. Kalimat untuk menggali informasi biasanya menggunakan kata tanya. Kata tanya yang dipergunakan, dirumuskan dengan 5W+1H, yaitu: what (apa), where (di mana), who (siapa), whene (kapan), why (mengapa) dan how (bagaimana). Contoh penggunaannya di dalam kalimat:
Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran ini?
Dari mana asal api?
Siapa yang pertama kali melihat kejadian ini?
Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?
Kalimat Perintah
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya.
Ciri-Ciri Kalimat Perintah
Intonasi pada bagian akhir kalimat naik atau meninggi;
Diakhiri dengan tanda baca seru (!);
Kalimat perintah menggunakan pola inversi;
Biasanya menggunakan partikel lah ataupun kan.
Jenis dan Contoh Kalimat Perintah
Kalimat Perintah Biasa
Kalimat perintah jenis ini adalah kalimat yang isinya secara langsung hanya menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu. Contoh:
Tutup pintu itu!
Ambilkan aku air minum!
Buatkan ayah sarapan pagi sebelum berangkat!
Periksa semua jendela sebelum pergi meninggalkan rumah!
Kalimat Perintah Ajakan
Kalimat perintah jenis ini mengandung perintah dengan cara mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu. Biasanya kalimat perintah ini ditandai dengan kata-kata "ayo, "marilah", dan lain-lain. Contoh:
Ayo belajar dengan giat!
Marilah berbuat baik satu sama lain!
Ayo kita bangun rasa kekeluargaan!
Budayakanlah hidup bersih!
Marilah bersama-sama menanam pohon!
Kalimat Perintah Larangan
Kalimat perintah ini bermakna meminta atau memerintah seseorang untuk tidak melakukan atau melarang orang lain berbuat sesuatu. Bisanya kalimat ini ditanda dengan kata-kata larangan seperti "jangan", dan lain-lain. Contoh:
Jangan membuang sampah di sembarang tempat!
Jangan bangun kesiangan!
Jangan berjalan di atas rumput!
Jangan berbicara selagi makan!
Jauhkan diri Anda dari narkoba dan obat-obatan terlarang!
Kalimat Perintah Saran
Kalimat perintah ini bermakna menyuruh atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara memberikan saran. Kalimat perintah ini ditandai dengan kata-kata seperti seharusnya, sebaiknya, dan lain-lain. Contoh:
Sebaiknya kamu datang tepat waktu esok hari!
Sebaiknya kamu jangan pernah menggangunya!
Seharusnya kamu pergi dari ruanagn ini sekarang!
Sebaiknya Anda belajar dengan giat agar naik kelas!
Seharusnya kau hidupkan lampu ini!
Kalimat Perintah Sopan
Kalimat perintah ini seperti kalimat perintah biasa namun terdengar lebih sopan. Agar menjadi kalimat perintah yang sopan kalimat perintah perlu ditambah dengan menggunakan kata-kata permohonan seperti, "mohon", "tolong", dan lain-lain. Contoh:
Mohon jangan berisik di ruangan ini!
Mohon pindahkan motor Anda dari tempat ini!
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
Dalam Bahasa Indonesia kalimat memiliki beberapa jenis seperti kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, kalimat berita, kalimat Tanya dan kalimat perintah. Yang setiap kalimat itu memiliki penggunaan tertentu dan dapat diketahui jenisnya melalui ciri – ciri atau ciri khas dari kalimat tersebut.
Pada umumnya kalimat – kalimat tersebut digunakan setiap hari baik secara lisan maupun tulisan, baik dalam individu maupun dalam kelompok. Dengan waktu dan kondisi tertentu.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Tunggal
http://lentera-jiw4.blogspot.co.id/2012/11/kalimat-tunggal.html
https://riantopasbar.wordpress.com/2013/12/30/macam-macam-kalimat-perintah/
http://lihatilmu.blogspot.co.id/2013/06/macam-macam-kalimat-tanya-beserta.html
https://nurainunmedina.wordpress.com/pengertian-dan-fungsi-kalimat-tanya/
http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-dan-contoh-kalimat-berita-adalah-penjelasan-detail.html
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Berita