Penyakit Blefaritis seboroik
Blefaritis ulceratif
Hordeolum
Kalazion
Harpest zoozter oftalmikus
Konjungtivitis
Konjungtivitis bakteri
Definisi
Gejala klinis Palpebra Peradangan kelenjar Sisik halus, kulit di daerah bulu penabalan kelopak mata, biasa pd orng mata, hilangnya bulu dengan kulit berminyak, mata, hiperemi, tdk penyababnya bisa karena berulcerasi jamur/ kelainan metabolik Penyebab utama nya Kropeng kekuningan, diduga stafilokokus bil kropeng di buang terjadi ulkus mudah berdarah dan dapat menyebabkan skiatriks Peradangan supuratif Rasa mengganjal. kelenjar zeis dan moll Sakit, bengkak (h.eks) kelenjar meibom (h.Int). H.Int dpt terjadi Pmx : benjolan dari kalazion yg infeksi, merah, nyeri tekan dpt krn staphylokokus spp Peradangan Peradangan, benjolan lipogranuloma menahun ckp besar menkan kelenjar meibom, diduga bola mata (g3 krn gangguan sekresi yg refraksi) menyebabkan sumbatan, faktor tambahan bisa Pmx: edema, teraba sumbatan mekanis, benjolan keras, infeksi dan blefaritis Diawali dengan infeksi Bersifat VHZ yg mengenai unilateral/satu sisi, ganglion gasseri, sering nyeri pd kulit, lesu, pd orng tua diatas 50th, seperti gejala flu, gizi buruk, AIDS, Pmx: vesikel pustula, edema palpebra, konjungtiva merah, kornea keruh. Konjungtiva Peradangan pada Rasa seperti konjungtiva, Dpt kemasukan benda dibedakan menjadi akut, asing, sakit sekitar subakut, subkonis dan mata, bengkak dan kronis, Paling sering gatal, dpt juga virus dan menular limfadenopati, dilatasi pembuluh darah, infiltrasi selular dan eksudasi. Penyebab staphylococus Akut, hiperemi, epidermidis, aureus, sensasi benda asing, pneumoniae, rasa terbakar, sekret moko purulen, bisa fotofobia, mata lengket saat bangun tdur, bilateral
Obat Salep salisil 1%
Salep sulfasetamid, gentamisin, basitrasin
Keratokonjungtivitis gonoroe pada orng dewasa
Penyebabnya bakteri nisseria gonorhoea
Sekret purulen, konjungtiva edem,
Konjungtivitis virus Adenovirus dibagi menjadi aringokonjungtiva dan Epidemika
Faringokonjungtiva : Adenovirus typ 3 dan 7
Demam, faringitis dan konjungtivitis, limfadenopati preaurikular tanpa nyeri, > pada anak
Konjungtivitis epidermika : adenovirus typ 8 dan 19
Limfadenopati dengan nyeri tekan, hiperemi, nrocos, rasa tdk nyaman, fotofobia, bersifat bilateral, edem palpebra, bercak keputihan pada kornea Unilateral, secret mukupurulen, terdapat folikel pada forniks, dpt terjadi kemosis, limfadenopati preaurikular, Reaksi papilar, akut dan sekret mukopurulen
Antibiotika, dan insisi nila fluktuasi
Kompres hangat, pengurutan kearah kelenjar, insisi dan kuretase
Pengobatan bersifat asimptomatik, diberi aseklovir 800 mg 5dd1/5hr Topikal : salep antivirus
Tetes kloramfenikol (0,5-1%) 6dd1/ 3 hr, antibiotik 6dd1
Konjungtivitis Klamidia Konjungtivitis inklusi dewasa
Penyebabnya adalah clamidia trachomatis serotip D-K
Konjungtiva neonatal Konjungtivitis klamidia
Terjadi setelah 5-14 hr kelahiran
Konjungtivitis gonkokus
1-3 hr setelah lahir
Konjungtivitis alergika akut
Bersifat hiperakut, sekret purulen, kemosis, Akut, gatal, lakrimasi, hiperemia, kemosis ringan, raksi papilar difus
Keratokonjungtivitis vernalis
Berisfar rekuren, bilateral, >laki”,
Pterigium Faktor resiko : kontak dengan ultraviolet, mata kering, terkena debu dan biasnya ilateral
Penebalan sklera yang berbentuk segitiga mirip daging yang menjalar ke kornea
Dry eye syndrom 10-15% orang dewasa
Menurunnya prduksi air mata atau penguapan air mata yang berlebihan
Gatal, lakrimasi, fotofobia, sesasi benda asing, terbakar, sekret mukus tebal,ptosis, Mata merah dan bentukan daging yang menjalar ke kornea
Iritasi ringan sampai rasa terbakar, mata kering seperti ada pasir, silau dan memberat saat sore hari / setelah terpapar
Rawat inap, irigasi (buka perlahan resiko nyiprat), antibiotik berdasarkan hasil kultur
Salep tetrasiklin topikal q/i/d dengan sistemik doksisiklin, tetrasiklin dan eritromisin Tetrasiklin topikal, eritromisin oral Penisilin topikal dan sistemik
Stabilisator sel mast yaitu : sodium kromoglikat 2% dan iodoxamin 0,1% Steroid topikal jangka pendek,
Inflamasi : steroid topikal Operatif : ekstirpasi Pencegahan kambuh : Mytomicin dan topical thiotepa:
Tracoma
Endoftalmitis Faktor resiko : post op, post trauma
Clamedia trachomatis serotip A,B,Ba dan C
Uvea Keradangan dalam bla mata, disertai terjadinya abses pada badan kaca Ringan : visus >3/60, nyeri ringan, hari ke 714 post op,
sinar lama Folikel pada konjungtiva bulbi dan konjungtiva palpebra, infiltrasi papil yg difuse, sikatriks konjungtiva, Penurunan visus, nyeri, konjungtiva hiperemi, edema palpebra dan kornea, vitritis, khemosis
Salep tetrasiklin topikal q/i/d dengan sistemik doksisiklin, tetrasiklin dan eritromisin
Povidon – jodium 5% dan antibiotik Vancomicin gentamicin
Berat ; 1-4 har post op, visus < 3/60, nyeri hebat Uveitis Uveitis anterior
Uveitis posterior
Keratitis Keratitis Numularis/ sawahica/ punctata tropica
Keratitis denrika
Ulkus Kornea
Radang akut pada iris
Peradangan pada uvea posterior disertai peradangan disekitarnya Kornea Keradangan kornea dengan gambaran infiltrat sub epitel berbentuk bulatan seperti koin
keradangan kornea akibat virus herpes simpleks Ulkus pada kornea akbat kuman/bakteri
Ngeres, mata merah, nerocoh,nyeri, silau dan kabur, bilik mata depan flare, iris edem dan pucat, pupil menyempit dan bentuk tidak teratur
Silfas atropin 1% 3dd 1/ Hematripine 2%
Tidak nyeri, kotoran/bercak” yg semakin banyak, visus menurun, silau Anamnesis : terasa mengganjal/benda asing, silau, terkadang kabur, visus baik , infiltrat biasanya di tengah aksis visual
Sembuh sendiri dalam 6th, untuk keluhan diberi Dexametason 4dd 1
Silau, nerocoh, kabur
Adenine arabinoside, atropine, midriatikum Antibiotik tergantung bakteri penyebabnya
Nyeri, mata merah, kabur, silau, nerocos