1. Jelaskan rerangka konseptual (conceptual framework) menurut saudara, dan sebutkan pula publikasi apa saja yang termasuk rerangka konseptual tersebut! Jawab : Menurut saya kerangka konseptual (conceptual framework) merupakan suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Kerangka konseptual berisi tentang konsep-konsep yang menjadi dasar pembuatan dan penyajian laporan keuangan untuk pihak luar. Hal itu bertujuan dalam menciptakan dasar untuk standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan fundamental. Sekelompok standar dan aturanaturan yang koheren harus dihasilkan, karena standar kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakaian laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan. Kerangka konseptual untuk pelaporan keuangan dapat digambarkan dalam sebuah hirarki. Contoh kerangka konseptual adalah FASB, yang berisi sebagai berikut. a. Tingkat pertama adalah tujuan dasar (SFAC 1), Tujuan pelaporan keuangan untuk menyediakan informasi (1) yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi dan kredit, (2) untuk membantu investor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan, dan (3) tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut dan perubahan di dalamnya. b. Tingkat kedua adalah konsep dasar (karakteristik kualitatif dan elemen laporan keuangan) (SFAC 2 dan 6) Terkait dengan bagaimana seseorang menentukan apakah laporan keuangan harus menyediakan informasi tentang biaya perolehan aktiva perusahaan (dasar biaya historis) ataukah berupa nilai berjalannya. Pemilihan metode akuntansi yang tepat, jumlah, dan jenis informasi yang harus diungkapkan, serta format penyajiannya melibatkan penentuan alternative lama yang menyediakan informasi yang bermanfaat untuk tujuan pengambilan keputusan. c. Tingkat ketiga adalah konsep pengakuan dan pengukuran (SFAC 5). Terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep ini menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, dan dilaporkan oleh sistem akuntansi. Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk. Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama. 2. Di dalam pendekatan tradisional untuk merumuskan teori akuntansi dikenal pendekatan nonteoretis. Jelaskan menurut pendapat saudara! Jawab : Pendekatan nonteoritis adalah suatu pendekatan pragmatis dan pendekatan kekuasaan.
1
a. Pendekatan pragmatis terdiri atas penyusunan suatu teori yang ditandai oleh kesamaan dengan praktik di dunis nyata. Hal ini berguna dalam memberikan solusi yang sifatnya praktis. b. Sedangkan pendekatan kekuasaan untuk merumuskan suatu teori akuntansi yang terutama dipergunakan oleh organisasi professional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik-praktik akuntansi. Jadi melalui pendekatan teoritis, perumusan teori akuntansi didasarkan pada keadaan praktik di lapangan. Dalam hal ini yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal yang berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis. Jadi berdasarkan pendekatan ini prinsip akuntansi yang dipakai adalah didasarkan pada kegunaannya bagi para pemakai laporan keuangan dan relevansinya dengan proses pengambilan keputusan. Pendekatan teori akuntansi merasionalisasikan pilihan dari teknik-teknik akuntansi yang berdasarkan atas pemeliharaan persamaan akuntansi. Pernyataan neraca biasanya dinyatakan sebagai. AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS Persamaan laba akuntansi biasanya dinyatakan sebagai. LABA AKUNTANSI = PENDAPATAN –BEBAN 3. Pengungkapan informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam pengungkapan wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Jelaskan menurut pendapat saudara! Jawab : Penyajian informasi dalam laporan keuangan selama ini mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tahun 1994 yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Terdapat badan khusus yang meregulasi kewajiban disclosure ini, misaknya IAI dan Bapepam. Bagi perusahaan yang go public, pihak BAPEPAM telah mengatur tentang format dan isi laporan keuangan termasuk informasi yang wajib diungkapkan melalui aturan nomor 38 tahun1996. Disclosure dibedakan atas dua jenis, yaitu Mandatory Disclosure yaitu disclosure yang wajib dikemukakan oleh perusahaan, khususnya perusahaan publik kepada masyarakat. Mandatory Disclosure wajib dilakukan oleh perusahaan dalam rangka melindungi para investor maupun kreditur dari praktik penyembunyian informasi oleh manajemen perusahaan publik yang sering terjadi di Pasar Modal. Sedangkan Voluntary Disclosure yaitu disclosure yang diberikan oleh perusahaan diluar item-item yang diwajibkan untuk di-disclose. Voluntary disclosure ini disesuaikan sesuai dengan kebijakan perusahaan guna memberikan informasi yang lebih relevan serta meningkatkan kinerja perusahaan di bursa saham. Karena adanya tuntutan dari para stakeholders (investor dan pihak pemakai lainnya) terhadap prinsip transparansi dan responsibilitas sebagai bagian dari praktik good corporate governance. Prinsip ini menuntut tanggung jawab dan kontribusi perusahaan terhadap lingkungan eksternalnya yang harus dicantumkan secara terbuka dalam laporan tahunannya. Untuk itu perlu disajikan juga informasi lain yang sifatnya sukarela atau “voluntary” dalam rangka memberikan informasi yang lebih lengkap kepada para pemakai dengan harapan dapat lebih meningkatkan kegunaan informasi dalam laporan keuangan. Dalam kaitannya dengan metode/bentuk penyajian informasi dalam laporan keuangan, baik BAPEPAM maupun IAI belum mengatur tentang bentuk penyajian tiaptiap informasi. Meskipun demikian, fenomena yang ada menunjukkan beberapa metode/bentuk penyajian informasi yang sering dipraktikkan oleh perusahaan, diantaranya adalah penyajian informasi dalam bentuk narasi kualitatif (kalimat), bentuk kuantitatif (angka-angka), bentuk gambar, tabel, dan juga bentuk visual/foto. Dengan demikian maka bentuk penyajian informasi dalam laporan keuangan masih bersifat 2
‘voluntary’ yang tentunya jenis informasi dan bentuk penyajiannya diserahkan kepada manajemen perusahaan dalam rangka memberikan kemudahan bagi para pemakai laporannya. Informasi yang bersifat “voluntary disclosure” ini berperan untuk melengkapi informasi yang bersifat “mandatory disclosure” yang diharapkan dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam laporan keuangan. Contoh dari voluntary disclosure adalah pengungkapan informasi mengenai lokasi perusahaan, jumlah karyawan perusahaan, latar belakang atau riwayat hidup para pimpinan eksekutif serta informasi lain yang berhubungan dengan kegiatan atau tanggung jawab sosial perusahaan, termasuk metode presentasi atau metode penyajian informasi di dalam laporan keuangan. 4. Dalam EMH seharusnya tidak ada reaksi pasar atas perubahan prosedur akuntansi, tetapi mengapa manajer masih melakukan manajemen laba. Jawab : Pasar efisien mengacu pada kecepatan di mana surat berharga dalam pasar modal merespon terhadap informasi baru. EMH menyatakan bahwa pasar modal secara penuh dan seketika merefleksikan informasi baru dalam harga saham. Jika hipotesis tersebut benar, maka harga dari informasi baru sepenuhnya dan secara keseluruhan digambarkan melalui respon harga surat-surat berharga. Ketika ini terjadi, bagian dari informasi dapat dikatakan mempunyai informasi yang berguna. Selanjutnya investor bersikap rasional dalam melakukan keputusan ekonomi di pasar modal dengan mempertimbangkan risk dan return yang diperoleh. Pendekatan akuntansi positif menekankan kepada reaksi pasar yang dapat diamati terhadap angka (infomrasi) akuntansi yang dikeluarkan oleh emiten. Namun, mengukur reaksi pasar bukan merupakan tujuan utama pendekatan akuntansi positif. Konsep yang ditawarkan dalam penyusunan pendekatan akuntansi positif didasarkan pada dua alasan, yaitu a. Informasi keuangan perlu mempertimbangkan aspek lain, yaitu lingkungan yang dipengaruhi oleh laporan keuangan dari emiten, seperti management compensation plan, debt covenance dari pihak kreditor, dan aturan pemerintah. b. Laporan keuangan dapat mempengaruhi lingkungan, maka terdapat dorongan dalam menyusun kebijakan akuntansi yang tidak hanya sekedar mengukur hasil dari emiten, tetapi juga memberikan masukan bagi manajemen dalam mengambil keputusan operasi dan pilihan akuntansi yang diambil. Berdasarkan penjelasan di atas, konsep EMH, perilaku investor tidak dapat diprediksi. Kenyataannya investor bertindak tidak rasional dan tidak dapat diduga (unpredictable). Investor lebih mementingkan keuntungan jangka pendek dibandingkan jangka panjang. Maka dari itu, manajer melakukan manajemen laba dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor pada perusahaan. Salah satu pertimbangan manajer terhadap konsekuensi ekonomi adalah bahwa pemilihan kebijakan akuntansi akan mempengaruhi tidak hanya terhadap teori pasar efisien, tetapi juga pada nilai perusahaan. Sehingga manajemen laba digunakan untuk menduga atau mengamnil kesimpulan mengenai informasi dari dalam. Ketika manajemen laba itu baik, maka penentuan standar yang merupakan keterbatasan dari pilihan akuntansi akan menurunkan kemampuan pelaporan keuangan untuk mengungkapkan informasi dari dalam. Selain itu, manajemen laba yang baik dapat mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan. 3
5. Konsep historical cost sering mendapat kritik tajam karena dianggap sudah ketinggalan jaman dan tidak relevan dalam menyajikan informasi akuntansi. Jelaskan pendapat saudara baik setuju maupun yang tidak setuju! Jawab : Prinsip Historical Cost adalah prinsip akuntansi yang mengakui harta atau utang dicatat pada nilai historisnya/harga perolehan. Permasalahan yang terjadi kemudian adalah bahwa metode historical cost dalam pencatatan akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya. Misalnya adalah dalam perubahan nilai mata uang dari waktu ke waktu. Sehingaa jika menggunakan historical cost maka akan menyimpang dari SFAC no. 1 tentang tujuan dari pelaporan keuangan dan bahwa bahwa kualitas utama dari pelaporan keuangan adalah informasi akuntansi harus relevan dan reliabel. Suatu informasi dalam laporan keuangan dinyatakan memiliki relevansi jika informasi tersebut mampu mempengaruhi keputusan investor dan informasi dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika informasi tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain. Akuntan meyakini bahwa jika laporan keuangan mampu memenuhi kedua karakteristik tersebut, maka laporan keuangan akan berguna dalam pengambilan keputusan investasi. Akuntansi historical cost tidak melaporkan nilai dari hasil yang diharapkan dari perencanaan bisnis. Tetapi lebih pada melaporkan tentang kemajuan yang dibuat dalam melaksanakan rencana, mengenali nilai tambah (earning) dari tranksaksi aktual dalam input dan output pasar menjadi arbitraged. Kemudian FASB baru-baru ini mengeluarkan draft mengenai pengukuran fair value untuk mengembangkan konsistensi, reliability dan comparability dengan aset keuangan dan bukan keuangan dan kewajiban yang dilaporkan. Dengan menggunakan historical costing dipandang akan mengurangi aspek kualitas relevansi. Sehingga laporan keuangan tidak dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, fair value muncul untuk mengatasi kekurangan historical cost. Namun fair value tidak dapat sepenuhnya berguna untuk pengambilan keputusan karena tidak memiliki reliabilitas. Suatu informasi dalam laporan keuangan dinyatakan memiliki relevansi jika informasi tersebut mampu mempengaruhi keputusan investor dan informasi dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika informasi tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain. Akuntan meyakini Baik historical cost maupun fair value mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karna perdebatan ini maka historical cost sampai sekarang masih digunakan. Jadi, saya tidak setuju jika historical cost dianggap sudah ketinggalan jaman dan tidak relevan dalam menyajikan informasi akuntansi 6. Saat ini topic CSR semakin banyak dibahas dan dijadikan isu besar, padahal sebagian hanyalah isu saja dan belum merupakan kewajiban bagi perusahaan. Berikan penjelasan singkat tentang isu CSR dan keterkaitannya dengan GCG (Good Corporate Government) yang saudara fahami. Jawab : Kritik terhadap akuntansi konvensional telah banyak dilakukan oleh beberapa ahli. Salah satu kritik yang muncul adalah akuntansi sosial hanya berfokus pada single bottom line dan hanya berpusat pada shareholder, tetapi pihak lain seperti masyarakat kurang diperhatikan. Manajer selaku pengelola perusahaan harus menyadari bahwa setiap aktivitasnya akan berdampak pada lingkungan di sekitar perusahaan termasuk masyarakat serta perusahaan harus berpijak pada triple bottom line. Ketika perusahaan berpijak pada triple bottom line maka aktivitas perusahaan akan lebih berkontribusi secara luas terhadap kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah melakukan aktivitas CSR. Tanggung jawab sosial (CSR) menurut ISO (International Organization for 4
Standardization) 26000 didefinisikan sebagai “tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh”. Jadi tanggung jawab sosial merupakan tanggung jawab perusahaan atas keputusan yang diambil oleh decision maker serta tindakannya yang bertujuan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Aktivitas CSR perusahaan dapat dilihat dari stakeholder theory dan legitimacy theory. Dari persektive stakeholder theory eksistensi perusahaan memerlukan dukungan dari stakeholder dan harus mendapat persetujuan dari stakeholder dan kegiatan perusahaan disesuaikan dengan keuntungan yang telah mendapat persetujuan stakeholder. Teori ini menenkankan pentingnya mempertimbangkan kepentingan, kebutuhan dan pengaruh dari pihak-pihak yang terkait dengan kebijakan dan kegiatan operasi perusahaan, terutama dalam hal pengambilan keputusan. Sehingga diharapkan perusahaan mampu memuaskan stakeholdernya dalam suatu tingkatan tertentu, paling tidak sebagian besar dari mereka. Jadi pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan hasil konflik antar stakeholder. Konflik tersebut mencerminkan jumlah kekuasaan stakeholder yang sangat berperan dalam lingkungan perusahaan. Legitimacy theory dapat secara langsung berhubungan dengan konsep “social contract. Perusahaan dipandang sebagai “kontrak sosial” yaitu antara perusahaan dengan masyarakat. Kelangsungan hidup perusahaan dapat terancam oleh masyarakat jika perusahaan melanggar kontrak sosial dengan masyarakat tersebut. Ketika masyarakat tidak puas dengan operasi perusahaan, maka mereka bisa menarik kembali “kontrak” perusahaan untuk melanjutkan operasinya. Teori yang menjelaskan mengenai aktivitas CSR bisa dipandaang dengan teori stakeholder dan teori legitimasi. Maka sudah seharusnya perusahaan berpusat pada tujuan sosial dengan melakukan aktivitas CSR. Tetapi memang benar jika pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan kepada publik masih bersifat voluntary (sukarela) karena belum ada penegakkan peraturan tentang CSR. Dibuktikan dengan pernyataan PSAK No 1 (revisi 2009) paragraf 12 menyebutkan bahwa perusahaan dalam mengungkapkan CSR melalui annual report masih bersifat sukarela. Kaitan antara aktivitas CSR dengan GCG (Good Corporate Government) adalah sebagai berikut. Kebijakan suatu perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR sangat dipengaruhi oleh keputusan manajer, sehingga terkadang keputusan manajer ini tidak sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Keadaan ini sangat bergantung pada moral yang dimiliki oleh manajer. Ketika manajer memiliki moral yang baik maka keputusan yang dihasilkan oleh perusahaan akan cenderung mendukung adanya pelaporan tanggung jawab sosial dan sebaliknya ketika manajer memiliki moral yang buruk maka keputusan yang dihasilkan hanya lebih berorientasi pada profit dan shareholder serta mengabaikan pelaporan tanggung jawab sosial. Oleh sebab itu perlu adanya konsep GCG yang berfungsi untuk mengawasi aktivitas manajer dalam membuat keputusan mengenai pelaporan tanggung jawab sosial. 7. Jelaskan perkembangan teori akuntansi positif dan hubungannya dengan kemajuan riset akuntansi, dan pasar modal! Jawab : Perkembangan riset akuntansi dan keuangan tidak dapat dipisahkan dari muncul dan berkembangnya teori akuntansi positif (Watts dan Zimmerman, 1986) yang sangat 5
dominan dalam mewarnai riset-riset akuntansi saat ini. Watts dan Zimmerman tidak menggunakan teori normatif, melainkan teori positif yang dalil-dalilnya menjelaskan bagaimana bekerjanya dunia nyata. Teori akuntansi tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi. Teori tidak akan dibuktikan kebenarannya, namun demikian akan diuji apakah prediksinya dapat ditolak oleh bukti empiris. Scott (2009: 284) mendefinisikan Positive accounting theory (PAT) berkaitan dengan memprediksi tindakan dan bagaimana manajer akan merespon standar akuntansi baru. Tindakan yang dimaksud seperti pilihan kebijakan akuntansi oleh pimpinan perusahaan. Positive accounting theory dirancang untuk menjelaskan dan memprediksi dimana perusahaan akan melakukan dan dimana perusahaan tidak akan menggunakan metode khusus yang seharusnya perusahaan gunakan. Ada beberapa sumbangan PAT terhadap pengembangan riset akuntansi berdasarkan Watt Zimmerman (1986), yaitu: a. Menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesifik. b. Memberikan kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi. c. Menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori akuntansi. d. Menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka dalam memprediksi pilihan akuntansi. e. Mendorong riset yang relevan dengan akuntansi dan menekankan pada prediksi serta penjelasan terhadap fenomena. PAT berpusat dengan memprediksi pilihan kebijakan akuntansi dan bagaimana manajer merespon perubahan regulasi akuntansi. Hasil penelitian empiris dari Fama (1976) membahas mengenai perkembangan tentang EMH (efficient markets hypothesis). Pasar modal efisien adalah pasar modal dimana harga surat-surat berharga yang diperdagangkan setiap waktu secara wajar dan merefleksikan semua informasi yang diketahui publik berkaitan dengan surat berharga dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Studi RAPM (Riset Akuntansi Pasar Modal) pada umumnya mendasarkan pada asumsi adanya pasar efisien dan validitas deskriptif CAPM. Namun dalam praktik nampaknya hal tersebut kurang mendukung. Sebagian besar penelitian hanya mengandalkan pada model pasar dan tidak pada CAPM. Di samping itu hasil penelitian juga menunjukkan adanya persistensi harga setelah pengumuman laba, dengan demikian tidak sesuai dengan properti penyesuaian secara cepat dan akurat dari pasar efisien. Berdasarkan perkembangan kedua konsep tersebut dalam teori keuangan, diharapkan riset akuntansi akan memberikan validitas empiris pada konstruk teoretis kedua konsep tersebut. Selain itu dengan perkembangan riset akuntansi menunjukkan bahwa CAPM adalah misspesifikasi, yang menyebabkan munculnya upaya terhadap verifikasi empiris teori arbritase. Implikasi lainnya adalah alternative penggunaana data akuntansi untuk penghitungan risiko sistematik.
6
8. Statement of Financial Accounting Concept No. 8: sebagai pengganti SFAC 1 dan 2, tentang karakteristik kualitatif informasi akuntansi terkandung konsep relavance (relevan) dan reliable (andal), jelaskan menurut saudara! Jelaskan pula petimbangan cost-benefit menurut saudara! Jawab : Financial Statement Accounting Board (FASB) bulan September 2010 mempublikasikan konsep akuntansi keuangan yang baru. Konsep ini diberi label Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 8 tentang “Conceptual Frameworks for Financial Reporting”. SFAC No. 8 ini dikeluarkan FASB untuk menggantikan SFAC No 1 “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises” dan SFAC No. 2 “Qualitative Characteristics of Accounting Information“. Apabila dikaji, SFAC No. 8 ini pada dasarnya diciptakan oleh FASB untuk mengakomodasi konvergensi standar akuntansi dengan International Financial Reporting Standard (IFRS) yang dikeluarkan International Accounting Standard Boards (IASB). Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna terdiri dari, mengidentifikasi jenis informasi yang mungkin berguna bagi kreditur yang ada dan potensial investor dan kreditur lainnya untuk membuat keputusan tentang entitas pelapor berdasarkan informasi yang dimiliki dalam bentuk laporan keuangan. Informasi ini berhubungan dengan dalam kerangka konseptual sebagai informasi tentang fenomena ekonomi. Ada perubahan mendasar yang dilakukan pada SFAC No. 8. Misalnya kualitas informasi dibagi menjadi kualitas informasi utama yang terdiri dari relevance dan faithful representation dan kualitas informasi pendukung yang terdiri dari comparability, verifiability, timeliness dan understandability. Pengelompokan Kualitas tersebut berbeda dengan versi sebelumnya (SFAC No2). Misalnya, SFAC No 2 menentukan dua kualitas utama informasi akuntansi yaitu relevance dan reliability. Dalam SFAC No 2 ada pembatas pervasif dimana benefit laporan keuangan harus lebih besar daripada costnya (information economics). Benefit laporan keuangan dapat dilihat dari utilitas informasi dalam pengambilan keputusan bagi beberapa kelompok pengguna (terutama investor dan kreditur) serta seberapa berguna informasi akuntansi terhadap tujuan predictive dan accountability. Informasi akuntansi keuangan akan diupayakan untuk disajikan dalam laporan keuangan selama manfaat yang diperoleh dari penyajian informasi tersebut melebihi biaya yang diperlukan untuk menghasilkannya. Cost laporan keuangan dibagi menjadi dua yaitu direct cost dan indirect cost. Direct cost informasi terdiri atas kos untuk mengumpulkan, menyiapkan dan menyebarkan informasi. Indirect cost informasi adalah : Terkait bahwa nantinya informasi tersebut dapat menimbulkan competitive disadvantage, dan Terkait understandability informasi tersebut (informasi tambahan tidak dipahami, information overload). 9. Apa arti pentingnya asimetri informasi, adverse selection, dan moral hazard? Jawab : Adverse Selection merupakan bentuk informasi asimetris, dimana salah satu pihak mempunyai keunggulan informasi dalam transaksi bisnis dibandingkan pihak lain, tetapi tidak bersedia mengungkapkannya. Sedangkan Moral Hazard merupakan bentuk 7
informasi asimetris, dimana salah satu pihak dapat mengamati tindakan mereka dalam pemenuhan suatu transaksi potensial, sedangkan pihak lainnya tidak dapat melakukan hal serupa. Berikut ini adalah definisi asimetri informasi, adverse selection, dan moral hazard berdasarkan Scott (2009). Terdapat dua macam asimetri informasi yaitu: a. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham. b. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan. Konsep dari individu rasional adalah dalam membuat keputusan, pilihan tindakan seseorang adalah yang memberikan utility harapaan tertinggi. Mengacu pada pengertian di atas, maka teori agensi mampu menjelaskan seberapa penting informasi itu. Dengan adanya asimetri informasi akan terjadi konflik antara principal yaitu pemilik perusahaan dan agent yaitu manager untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan sendiri. Manager yang rasional akan memanfaatkan kelebihan informasi yang dia miliki untuk kepentingan dirinya. Tetapi pemilik perusahaan menginginkan sebaliknya. Sifat dasar manusia adalah manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self interest), manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan manusia selalu menghindari resiko (risk adverse). Sehingga informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan. Informasi akuntansi yang reliable dan dapat dipercaya dapat mengatasi adverse selection, karena dengan informasi akuntansi yang reliable dan dapat dipercaya, investor dan pihak eksternal lain dapat mengetahui tentang fakta-fakta yang terjadi di perusahaan dan langkah-langkah yang telah ditempuh oleh manajer dalam menjalankan bisnis perusahaan. 10. Jelaskan pengertian dari pendekatan kebermanfaatan keputusan terhadap pelaporan keuangan (the decision usefulness approach to financial reporting)! Jawab : Pendekatan decision usefulness terhadap teori akuntansi menggunakan pandangan bahwa “jika kita tidak mempersiapkan laporan finansial dengan benar secara teori, setidaknya kita bisa membuat laporan basis biaya historis menjadi lebih berguna”. Terdapat dua pertanyaan dalam menggunakan pendekatan desicion usefulness, yaitu Siapa yang menjadi user dari laporan finansial?
8
Para Pengguna tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok besar seperti investor, kreditur, manajer, serikat pekerja, pemakai standar, dan pemerintah. Kelompok ini disebut “constituencies” of accounting. Apa yang menjadi masalah keputusan dari user laporan finansial? Akuntan akan menyediakan laporan keuangan yang lebih baik untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan pada “constituencies”. Laporan keuangan kemudian dapat disajikan dengan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para pengguna yang akan member petunjuk untuk memperbaiki pembuatan keputusan. Dengan kata lain, laporan keuangan dibuat lebih bermanfaat. Decision usefulness berpusat pada pandangan lain tentang peran dari pelaporan keuangan yang disebut dengan stewardship karena peran dalam melaporkan sukses atau tudaknya managemen dari mengelola sumber-sumber perusahaan. Akuntan telah mengadopsi pendekatan keputusan dan manfaat terhadap laporan keuangan sebagai suatu reaksi terhadap kemustahilan untuk menyediakan laporan keuangan yang benar menurut teori. Bagaimanapun pendekatan ini memecahkan masalah terhadap pengidentifikasian para pemakai laporan keuangan dan pemilihan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang baik. Sebagaimana yang diasumsikan bahwa investor bersikap rasional yakni selalu menghindari risiko (risk averse). Dengan asumsi itu, maka para investor merupakan pihak yang berkepentingan untuk memperoleh informasi yang reliable dan relevan serta didukung dengan analisisanalisis didasarkan pada berbagai macam teori, khsususnya teori tentang decision dan investment. Akuntan telah memutuskan bahwa para investor merupakan kelompok pengguna yang besar dan telah dikombinasikan dengan beberapa teori ekonomi dan keuangan, secara khusus keputusan investasi, untuk memahami bentuk-bentuk informasi laporan keuangan yang dibutuhkan oleh investor.
9