http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
BAB II
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Mata kuliah Teknologi Dasar Mekanik merupakan teori dasar yang diajarkan kepada mahasiswa jurusan Teknik Elektro untuk memahami dan biasa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
yang
berhubungan
dengan
bengkel
mekanik.
Dimana
pekerjaannya menggunakan alat-alat yang dioperasikan secara manual. Setelah melaksanakan praktek ini, Mahasiswa/praktikan diharapkan mempunyai ketrampilan maupun kemampuan pengetahuan dalam bidang kerja bangku dan sejenisnya. Untuk lebih
mewujudkan
hal-hal
diatas,
aktivitas
terbesar
dilakukan
oleh
mahasiswa/praktikan mahasiswa/prakt ikan sedangkan instruktur hanya memberikan penjelasan/bimbingan penjelasan/bi mbingan apabila dianggap perlu untuk diketahui.
1.2.
TUJUAN PRAKTEK
Setelah selesai mempelajari dan melaksanakan buku praktek Teknologi Mekanik ini, para mahasiswa/praktikan diharapkan dapat :
1. Mengikir profil U & mengikir bulat
2. Menggores dan menandai
3. Menggergaji Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 1
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
4. Mengebor
5. Mengetap
6. Mengcountersing
7. Mengukur menggunakan jangka sorong
8. Memakai siku Sesuai dengan teknik yang benar.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 2
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA/TEORI DASAR
2.1.
KIKIR
Pengikiran merupakan salah satu dari kerja bangku yang merupakan proses pengerjaan logam
dengan tujuan pengikisan dan meratakan serta menghaluskan
permukaan logam yang pada umumnya dilakukan dengan sikap kerja berdiri. Dalam kurikulum Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali terdapat mata kuliah praktek Dasar Teknologi Mekanik yang diberikan pada mahasiswa semester I. Pada praktikum ini mahasiswa diberikan salah satu praktek kerja kikir untuk memberikan keahlian melakukan pengikiran benda logam pada mahasiswa sebagai bekal kelak ketika sudah lulus dari Politeknik.
Kikir adalah perkakas tangan terpenting untuk pengambilan serpih atau penggarapan benda kerja. Kikir dibedakan oleh bentuk gigi, jenis gurat, pembagian gurat, besar dan bentuk. Pemilihan kikir ditentukan oleh besar, besar dan bentuk benda kerja serta banyaknya pengambilan serpih, mutu permukaan dan ketepatan pekerjaan kikir.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 3
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Gambar 2.1. Perbedaan Gagang Kikir
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 4
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Salah
Benar
Gambar 2.2. Sikap Kerja Paksa Saat Mengikir
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 5
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Cara memegang kikir yang benar.
Tangan kanan : Peganglah gagang kikir dengan teguh dan tekanlah ujung gagang tersebut, dengan telapak tangan bagian tengah. Jari-jari yang lainnya dibawah kikir.
Tangan kiri : Tempatkan telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir. Jari-jari yang lainnya terletak diujung kikir tersebut, dengan keadaan rapat satu sama dan melipat kebawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir tersebut.
Bekerja dengan kikir kecil, maka gagang tersebut harus dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari-jari dan ibu jari saja.
Pekerjaan pengikiran terdiri dari dua jenis antara lain pekerjaan pengikisan atau sering disebut pengikiran kasar yaitu proses penyerpihan atau pembuangan logam serpih dengan penekanan. Dan pengikiran penghalusan permukaan yaitu mengikir halus pada permukaan bidang
kerja dengan sedikit penekanan
dengan
perasaan sehingga hasil kikir menjadi lebih presisi, sehingga posisi siku memegang peran yang sangat penting karena gaya otot bekerja bervariasi dengan sudut siku. Oleh karena itu berat dari lengan dan beban lain yang berada di tangan akan memberikan sedikit momen pada siku. Pekerjaan kikir terdiri dari pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan pekerjaan yang memerlukan sedikit penekanan. Maka untuk menghasilkan hasil kerja yang optimal dengan sikap tubuh yang alamiah, tinggi objek kerja harus berada 5
÷
ketelitian dan tinggi objek 5
10 cm di atas siku untuk pekerjaan yang memerlukan
÷
10 cm di bawah siku untuk pekerjaan dengan sedikit
penekanan.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 6
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
2.1.1. PEMILIHAN KIKIR
Pemilihan macam kikir yang digunakan tergantung dari ukuran dan bentuk dari permukaan dari benda kerja yang akan dikikir.
Kikir Pelat
= untuk benda kerja yang permukaannya rata.
Kikir Persegi
= untuk
mengikir
bagian
tengah
suatu
lobang
berbentuk persegi.
Kikir Segitiga
= untuk mengikir permukaan benda kerja sehingga menghasilkan bentuk segitiga
Kikir Bulat
= untuk menghasilkan permukaan benda kerja yang rata bulat.
Kikir Setengah Bulat
= untuk menghaluskan atau meratakan bidang kerja
setengah bulat.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 7
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
2.1.2. MENGIKIR RATA
1. Benda rupa
kerja
dicekam
sehingga
sedemikian
pencekaman
tidak
menyebabkan benda kerja tersebut berubah bentuk (bengkok)
2. Pengikiran
memanjang.
Kikir
digunakan sejajar dengan sisi panjang benda kerja.
3. Kiki digunakan sejajar dengan sisi melintang dengan benda kerja.
4. Untuk
dapat
menghasilkan
pengikiran yang baik, maka setelah karat
pada
pengikiran
benda
kerja
dilanjutkan
hilang dengan
pengikiran menyilang dengan sudut o
60 terhadap sisi memanjang.
Untuk
dapat
menghasilkan
Gambar 2.3 Cara mengikir
permukaan kikir yang halus dan rata, maka kikir harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau sikat pembersih kikir. Arah pembersihan ini disesuaikan dengan alur kikir yaitu dengan menarik sikat kawat keluar. Sedangkan arah mendorong adalah arus yang salah dimana akan mengakibatkan alus dari kikir tersebut menjadi rusak. Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 8
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
2.2.
GERGAJI
Gambar 2.4 Gergaji
Gergaji digunakan untuk memotong dan untuk mengurangi tebal dari benda kerja yang nantinya akan dikerjakan lagi. Ada banyak tipe dai bingkai dan daun gergaji dipasaran.
2.2.1. BAGIAN-BAGIAN DARI GERGAJI
Gambar 2.5 Cara Menggergaji
1. Sebelum proses pemotongan dimulai buat alur dengan kikir segitiga pada ujung garis yang akan diigergaji. o
2. Letakkan gergaji di alur tersebut dan dimiringkan kemuka kira-kira 10 . Tekanan yang tidak cukup pada permulaan pemotongan akan menyebabkan gigi-gigi gergaji menggosok benda kerja dan menjadi tumpul.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 9
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
3. Hasil yang baik adalah bila menurut metode yang telah ditentukan.
4. Penggergajian yang salah akan mengasilkan pemotongan yang menyimpang dari yang diinginkan.
5. Sudut pemotongan terlalu besar akam menyebabkan mata gergaji rusak.
Bagian – bagian dari gergaji adalah sebagai berikut :
Bingkai
: biasanya terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan kuat. Bingkai yang dapat diatur, dibuat dari pipa oval dari baja. Bingkai ini dapat dipakai untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.
Tangkai
: harus yang baik pegangannya (sepeti memegang pistol), biasanya terbuat dari logam yang lunak.
Pasak
: daun gergaji dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada bingkainya.
Mur Kupu-kupu
: untuk mengencangkan daun gergaji.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 10
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
2.3.
BOR
Pengerboran adalah salah satu hal yang penting dan sering digunakan dalam operasi permesinan. Mesin bor dapat juga digunakan operasi
untuk
seperti
bermacam-macam
reaming
(pelebaran),
couunterboring, boring, pemotongan ulir, dan beberapa pekerjaan yang bulat. Gambar 2.6 Posisi Mengebor
Tabel 2.1 Mata bor dan putaran mesin
No
Diameter Bor Bahan
PUTARAN MESIN (Putaran/Menit) 3,2
4
4,8
5
6,5
1.
Besi hitam 20-35 m/Mnt
1800
1600
1250
1100
800
2.
Kuningan 50-100 m/Mnt
3000
2700
2500
2250
2200
3.
Aluminium 50-200 m/Mnt
3000
2700
2500
2250
2200
Mesin bor dapat digolongkan sebagai berikut :
•
Mesin bor tangan (mekanik dan elektrik)
•
Mesin bor bangku atau dengan kaki
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 11
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
•
Mesin bor tiang (colum) atau mesin bor tegak (tunggal atau banyak poros )
•
Mesin bor radial
•
Mesin-mesin “jig bor”
Pada pengerjaan profil U ini kami menggunakan mesin bor colum dan pillar
Pemilihan/ penggunaan dari mesin dalam pemakaian tertentu tergantung lebarnyaa lubang dan ukuran benda kerja.
2.3.1. MESIN BOR JENIS COLUM DAN PILLAR
Mesin bor jenis colum, terdiri dari sebuah batang tegak, padanya dipasang kepala mesin bor dan meja kerja. Meja mesin dapat digerakkan keatas dan kebawah begitu juga kesamping. Dan mesin bor tipe Pillar meja hanya dapat dinaik turunkan, tetapi mesin ini sering digunakan dengan gabungan meja lain. Kedua type mesin bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis, disamping dengan tuas pemutar dengan tangan.
2.4.
MEMEGANG BENDA KERJA DENGAN RAGUM TANGAN
Benda-benda kecil dapat dipegang dalam ragum tangan. Pelubang dari titiktitik pusat yang berdiameter sampai dengan +6 mm tidak memerlukan penjepit ragum tangan dengan meja mesin. Pengaturan tempat-tempat pengeboran dengan ujung pelubang (bor) dapat lebi mudah dan cepat. Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 12
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
2.5.
PENITIK
Penitikan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja atau bahan kerja atau bahan-bahan dengan alat yang diperkeras dan digerinda ujungnya bersudut ±30
0
o
– 90 . Penekanan ujung penitik harus terhadap bahan yang lebih lunak, bagian yang diletakkan akan terdorong kepermukaan disekitar ujung penitik.
Penandaan dengan penitik terutama untuk 3 tujuan :
1. Menentukan pusat-pusat lubang pada perpotongan garis untuk memudahkan dan memusatkan awal dari pengeboran.
2. Untuk
menjelaskan
garis
hinggadimana
bagian
yang
dikerjakan.
3. Untuk menjelaskan garis-garis goresan.
2.5.1. CARA MENANDAI PUSAT
1. Pegang penitik ditangan kiri.
2. Miringkan dan geser sepanjang garis hingga tepat pada garis potong, dimana tempat pusat dititik. Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Gambar Gambar 2.7 Posisi Menitik Halaman 13
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
3. Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan periksa posisinya. Jika sudah tepat, pukul yang lebih keras.
Keungkinan kesalahan bisa terjadi pasa saat menitik sehingga lingkaran tidak betul-betul bulat dan tiitk pusat tidak pada tempatnya.
2.6.
PENGGORES
Tiga macam penggores tangan yang biasa dipakai di ruang kerja :
Penggores tangan sedukan
Penggores dengan satu ujung bengkok
Penggores dengan ujung dapat dirubahubah
o
o
Ujung penggores harus benar sudutnya antara 20 – 25 .
2.6.1. CARA MEMBERI TANDA
1. Penggores harus cukup kemiringannya dari jalan pembantu. Haasil kemiringan yang salah akan membuat goresan yang kabur dan tidak akan benar dalam memindahkan ukuran.
2. Tekan penyiku atau penggaris agar kuat benda kerja dan gambar hanya sekali. Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 14
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
3. Kecondongan penggores pada arah maju.
2.7.
PENGGARIS SIKU
Siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur kerataan benda kerja dan membuat sudut 90
o
atau siku-siku. Cara
menggunakanya adalah dengan menempatkan siku tegak lurus dengan benda kerja. Kemudian dilihat permukaan benda apakah sudah rata atau siku-siku dengan cara menggerakkan siku ini kedepan dan kebelakang. Apabila masih terlihat lubang pada permukaan benda kerja tersebut berarti permukaan tersebut belum rata.
2.8.
JANGKA SORONG DAN PENGGARIS
2.8.1. JANGKA SORONG
Jangka sorong terdiri dari :
•
Rahang tetap/fixed jaw dan
bingkai, sepanjang
bingkainya
terdapat pembagian skala yang sangat teliti dan dibuat dengan diagravier.
•
Rahang tidak tetap/ slidding jaw dan skala nonius dapat
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 15
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
digerakkan sepanjnag bingkai.
•
Skrup pengencang yang berfungsi untuk menjaga ketepatan pengukuran.
Kadang-kadang ada yang dilengkapI dengan pengatur/fine adjusmen gerakan yang halus sepanjang bingkainya. Kadang ada juga yang melengkapi dengan bagianbagian untuk pengukuran dalam dan kedalaman suatu benda.
2.8.1.1.
CARA MEMBACA JANGKA SORONG
Skala jangka sorong ada dua yaitu : skala utama dan skala nonius. Skala utama adalah skala yang tidak bergerak, skala nonius adalah skala yang bergerak.
Mencari ketelitian jangka sorong : Letakkan 0 skala nonius segaris dengan 0 skala utama maka bagian ke 10 dari skala nonius segaris dengan bagian ke 9 skala utama, kalau 1 bagian skala utama = 1mm, maka 1 bagian skala nonius = 0,9 mm, maka ketelitian jangka sorong = 1 – 0,9 = 0,1 mm. Ini Ini berarti jangka sorong dapat membaca sampai 0,1 mm.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 16
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Tanduk tetap Tanduk geser
Mistar
Baut pengikat
0
1
0
2
2
1/128"
8
4
1
4
3
6
4
8
2
5
6
7
3
8
10
4
11
12
5 13
6
14
15
16
17
10
Ekor Batang geser Skala nonius
Rahang geser
Rahang tetap
Perhatikan angka pada skala utama yang berada disebelah kiri 0 skala nonius, misalnya 2mm kemudian perhatikan skala nonius yang keberapa segaris dengan skala utama disebelah kanan 2mm misalnya 8, berarti penunjukkan jangka sorong = 2 mm + 8 (0,1) = 2,8 mm.
2.8.2. PENGGARIS
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 17
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Penggaris yang kami gunakan pada saat pengerjaan profil U adalah pengaris besi. Besi yang keras, tipis dan mudah lentur dipilih sebagai bahan dari penggaris yang digunakan dalam pengerjaan logam. Kelenturan dari penggaris mempunyai kebaikan, apabila untuk mengukur permukaan lengkung. Ketelitian dari pembacaan tergantung dari kwalitet garis-garis dan pada pembagian skala. Ukuran skala dari penggaris besi berkwlitet tinggi biasanya dalam pembagian 1/1 atau ½ mm.
2.8.2.1.
KETELITIAN DAN CARA MENGGUNAKAN PENGGARIS
•
Ketelitian ukuran adalah bagian ukurran terkecil yang bisa langsung dibaca pada alat tersebut.
•
Panjan dari benda yang akan diukur ditempatkan berlawanan dengan skala yang mudah dibaca dengan menempatkan pinggirpinggir benda yang diukur pada garis-garis bagian skala.
•
Jika penempatan pinggir-pinggir dari benda yang diukur dengan bagian sklaa tidak mungkin, perkiraa yang tepat dari panjang benda yang diukur tak mungki didapat.
•
Kesukaran ini dapat diatasi dengan prinsip jangka sorong dan micrometer. Kedua alat tersebut dapat mengukur dengan pembagian skala lebih teliti.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 18
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
2.9.
RAGUM
Ragum dipergunakan untuk menjepit benda kerja seperti digunakan untuk mengikir, menggergaji, memahat dll. Ragum biasanya terbuat dari besi tuang atau baja tempa. Yang terpenting pada semua bangku kerja adalah struktur kekerasan dari bangku itu sendiri dan kekerasan memasang ragum. Banyak sekali model dari ragum, yang mana dipergunakan untuk keperluan yang berbeda. Dibawah ini ada dua macam contoh ragum :
•
Pemasangan bentuk rahang depan
•
Pemasangan bentuk rahang belakang.
2.9.1. PENCEKAMAN BENDA KERJA PADA RAGUM
1.
Pencekaman benda kerja ; permukaan benda kerja yang dikerjakan beradasedekat mungkin permukaan atas rahang ragum.
2.
Pencekaman benda bulat ; ragum yang rahangnya berbentuk V digunakan untuk mencekam benda kerja yang bulat ataupun pipa.
3.
Pencekaman benda kerja yang tak teratur ; Paralel pad yang terbuat dari kayu dapat dipakai sebagai pembantu sehingga benda kerja dapat dicekam dengan baik.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 19
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
4.
Pencekaman untuk yang mencegah benda kerja yang rusak ; lem aluminium dapat dipasang pada rahang ragum, sehingga pencekaman tidak menyebabkan benda kerja rusak.
2.10.
TAP
Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin. Tap-tap ini dibuat berbentuk ulir yang digerinda dengan tiga atau lebih lekukan memanjang yang kita kenal dengan alur, alur inilah yang membentuk sisisisi potongnya. Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggi, ada juga dari baja karbon yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis.
Salah satu tap yang digunakan untuk pengerjaan profil U adalah tap tangan. Tap tangan biasanya terdiri dari 3 buah dalam 1 set untuk diameter sampai 50 mm. Ada juga hanya 1 buah untuk lubang tembus dan untuk lubang tak tembus tangkainya dibuat halus dan biasanya dilengkapi dengan bentuk segi empat untuk tempat pemegang tap.
2.10.1. URUTAN PENGETAPAN
1.
Tap No. 1 ( 1 lingkaran ) inilah yang pertama digunakan, mempunyai
bentuk
tirus
diujungnya
untuk
mempermudah
pemotongan. Bentuk ulir yang dihasilkan No.1 ini hanya 55% dari bentuk ulir yang sesungguhnya.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 20
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
2. Tap No. 2 (2 lingkaran) ini dipakai setelah No.1 bentuk tirus pada ujungnya lebih pendek dari pada No.1. Tap No.2 ini hanya 25% pemotongannya.
3.
Tap No.3 (3 lingkaran/tidak ada) ini adalah tap yang terakhir dan yang membentuk profil ulir yang penuh. Dan bagian yang tirus pada ujunnya sangat pendek sehingga dapat mencapai dasar untuk lubang yang tak tembus.
2.10.2. PEMEGANG TAP
Pemegang tap harus mempunyai ukuran yang memadai, sehingga memungkinkan penjepitan dengan baik pada bagian segi empat dari tangkai tap. Pemegang tap dengan rahang-rahang yang dapat digerakkan adalah yang paling tepat (baik ).
2.10.3. CARA-CARA PENGETAPAN DENGAN TANGAN
1.
Jepit tap no. 1 dalam pemegang tap.
2.
Mulai pengetapan dengan tekanan dalam arah
(searah
)
lubang,
supaya
tap
memotong atau membuat ulir. Gunakan oli pemotong untuk besi. Putar beberapa kali.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 21
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
3.
Periksa dengan penyiku apakah tap segaris dengan lubang (tegak lurus).
4.
Jika kedudukan tap miring dapat diperbaiki dengan memberikan tekanan yang ringan pada bagian yang berlawanan sambil pemegang tap diputar.
5.
Setelah kedudukan tap baik, dianjurkan untuk sering memutar tap, dengan setengah putaran kearah sebaliknya, untuk memotong beram-beramnya.
Dalam
pengetapan
yang
dalam,
bahkan
memutar kembali tap sampai keluar untuk menghilangkan beram.
6.
Periksa lagi dengan penyiku. 6
7.
Lanjutkaan pengetapan dengan tap No.2 dan No. 3. Untuk besi, oli dengan dramus B.
2.11.
COUNTERSING
Disamping
pengeboran
beberapa
operasi lain mengenai lubang yang bulat dapat dilakukan pada mesin bor. Lubang yang
bulat
maksud
dipersiapkan
tertentu
untuk
meliputi
suatu
memperbesar
diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup
dan
paku
keling
.
Alat
yang
digunakan untuk operasi ini disebut “countersink cutter”. Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 22
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
•
2.12.
Countersing dengan 7 bibir pomotong
PALU
Palu yang baik terdiri dari :
1.
Serat dari kayunya sejajar dengan sumbunya.
2.
Ujung yang memukul .
3.
Ujung yang meruncing dipolish.
4.
Tangkai yang dipasang presisi pada kepala palunya.
5.
Kepala palunya diamankan oleh semacam pasak.
6.
Harus di camper.
Cara memegang palu yang benar adalah posisi ibu jari dan jari-jari yang lain menangkup pada ujung tangkai. Gerakannya dilakukan dengan pergelangan dan lengan, lihatlah pada tempat yang dipukul dan diusahakan bahwa sumbu kepala palu tegak lurus. Pasaknya miring terhadap sumbu kepala palu, maka tangkainya menekan kesemua permukaan lubang.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 23
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
2.13.
STAMP (CAP )
Cap-cap dipakai menandai logam dan beberapa bahan bukan logam dengan nomer, huruf atau tanda-tanda lainnya. Cap-cap dibuat dari baja perkakas (alat potong), dikeraskan dan di tempering (60-62 RC). Cap-cap tidak boleh digunakan pada bidang yang telah dikeraskan atau kasar ( raw ). Jika digunakan untuk itu, maka cap-cap akan rusak.
STEMPEL Ukuran dari stempel
Posisi dari stempel identik dengan posisi dari tanda (cap) yang timbul timbul
Tanda (ca (c ap) ti mbul mbul
Kepala
Batang
TIPE-TIPE STEMPEL
ada 3 tipe stempel : Cap nomor Cap huruf
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 24
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Cap tanda
Nomor timbul
Huruf timbul
Tanda timbul
CARA MENGECAP :
1.
Pengecapan dari kanan ke kiri (untuk orang tidak kidal ) untuk mempermudah dilihat.
2.
Letakkan cap pada benda kerja, miringkan sedikit kearah kita, diatas garis tanda.
3.
Tarik cap hati-hati kegaris sampai kita merasakan berhenti digaris itu.
4.
Cap sekarang ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda kerja dengan rata.
5.
Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini.
6.
Periksa apakah hasilnya tepat digaris dan lurus (tegak ).
7.
Untuk membetulkan adalah tempatkan kembali cap pada bekas pengecapan dibetulkan dengan memutar searah jarum jam atau berlawanan.
8.
Pada permukaan pukullah dengan ringan saja.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 25
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
9.
Setelah diadakan pembetulan, barulah kita pukul dengan keras, sehingga semuanya seragam dan kedalaman yang tepat.
10. Terakhir hilangkan seluruh tonjolan-tonjolan yang terjadi dengan menggunakan kikir.
2.14.
KESELAMATAN KERJA DI BANGKU KERJA
MESIN DAN ALAT-ALAT KERJA Pertimbangannya sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus mempertimbangkan dan mengingat akan keselamatan kerja, sehingga program kerja akan berjalan dengan lancer. •
Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui.
•
Lingkungan dan suasana tempat kerja.
•
Pengaman .
•
Kebersihan mesin dan alat.
PERLENGKAPAN PERLENGKAPAN DIRI SENDIRI •
Pakaian kerja yang sesuai rapih dan terkancing.
•
Jangan menyimpan benda tajam.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 26
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
•
Rambut yang panjang harus diberi pelindung.
•
Lepas semua perhiasan dari tangan.
•
Gunakan kacamata khusus.
•
Gunakan sepatu yang sesuai.
•
Gunakan sarung tangan jika perlu.
KEBERSIHAN •
Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja.
•
Gunakanlah pakaian kerja sebersih mungkin.
•
Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dipakai.
KEMAMPUAN Pada saat mengerjakan benda kerja pada suatu mesin misalnya mesin bubut, bor, dan gergaji, kita harus melihat kemampuan mesin tersebut, sehingga banyak pemakaian, kecepatan putaran atau kecepatan potongnya harus ditentukan berdasarkan akan kemampuan mesinya agar tetap aman. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada umumnya yang diakibatkan pada beban lebih, misalnya : electro motor terbakar, karena sabuk penggerak atau kopling tidak slip.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 27
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-alat yang tidak tepat (tidak sesuai ) dengan fungsinya, juga menggunakan yang salah atau tidak hati-hati. Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau benda kerja yang tajam.
PENCEGAHANNYA 1.
Bekerjalah dengan hati-hati.
2.
Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
3.
Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik.
4.
Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar.
5.
Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku baju kerja.
6.
Simpanlan alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita.
7.
Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lain.
8.
Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat alat-alat potong.
9.
Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 28
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
10.
Alasi alat-alat presisi dengan lap halus.
11.
Ambillah alat-alat dengan hati-hati.
12.
Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada alat-alat kerja bangku :
1.
-
KIKIR
Periksalah tangkai kikir, apakah tangkai kikir terpasang dengan baik dan kuat? Jangan menggunakan kikir tanpa tangkai.
-
Bersihkan kikir dari beram sebelum dan sesudah dipakai.
-
Jangan membiarkan di atau kotoran pada gigi-gigi kikir.
-
Jangan mempergunakan kikir sebagai palu.
-
Simpanlah kikir terpisah satu dengan yang lainnya.
2.
PALU
Kecelakaan yang ditimbulkan oleh penggunaan palu yang salah bukan saja menimpa si pekerja tetapi juga bisa menimpa lingkungan disekitarnya.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 29
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
PENCEGAHAN
-
Periksa selalu, apakah tangkai terpasang kuat pada rumahnya yakinkan baji terpasang dengan baik ditempatnya.
-
Jangan mempergunakan palu yang tangkainya patah atau pecah.
-
Hilangkan olie flemak atau kotoran lainnya dari bagian muka palu dan tangkai sebelum digunakan.
-
Jangan mempergunakan palu untuk memukul benda yang lebih keras dari palu itu sendiri.
-
Pilihlah ukuran palu yang sesuai dengan operasinya.
-
Gerinda segera muka palu yang lebih berkembang.
-
Waktu memukul yakinkan disekitar kita tidak ada orang.
3.
RAGUM
-
Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai.
-
Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 30
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
-
Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang cukup diputar dengan tangan saja.
-
Bersihkan selalu ragum setelah dipakai, berilah olie atau lemak secukupnya.
-
4.
Mulut ragum harus diberi jarak.
GERGAJI TANGAN
-
Pergunakanlah daun gergaji yang tajam.
-
Sewaktu pemakanan gergaji harus bergerak lurus.
-
Jepitlah benda kerja dengan kuat.
-
Pengergajian diusahakan sedekat mungkin ke mulut ragum.
-
Simpanlah gergaji dalam keadaan tidak di kencangkan.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 31
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
BAB IV
PEMBAHASAN / ANALISA
3.1 JOB SHEET
36
36
65
R7
82 10
15 30 1.5
63
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
3
80
Halaman 32
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
3.2 ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang diperlukan dalam pengerjaan profil U adalah :
1.
Plat besi baja -- 10x67x36 mm
2.
Gergaji besi -- 1 buah
3.
Ragum -- 1 buah
4.
Kikir -- 3 macam
5.
Penggores -- 1 buah
6.
Penitik -- 1 buah
7.
Jangka sorong -- 1 buah
8.
Penggaris -- 1 buah
9.
Bor -- 1 set
10.
Tap (3, 5, 6 ) -- 3 set/ukuran
11.
Countersink (6 ) -- 1 set
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 33
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
12.
Palu -- 1 buah
13.
Stamping -- 1 set
3.3 LANGKAH KERJA DAN PENGERJAAN JOB
Dalam bab IV ini kita membahas tentang bagaimana langkah kerja dan cara pengerjaannya dengan baik . Hal pertama yang kita perhatikan ialah menyiapkan
alat-alat
yang
dibutuhkan,
dan
kemampuan-kemampuan
kita
menggunakan alat ukur dengan benar terlebih dahulu. Dan menyiapkan besi baja berbentuk U yang terlebih dahulu dipotong menjaadi 90 mm Hari Pertama belajar menggergaji dengan baik dan benar di benda kerja sehingga mendapatkan ukuran panjang 86 mm, setelah proses pemotongan dengan gergaji tangan berhasil selanjutnya kita belajar menitik pada benda kerja. Pada benda kerja kita ukur dengan mistar agar mendapat ukutan panjang 82 mm, setelah mendapat ukuran tersebut lakukan proses penitikan dengan jarak 2 mm dari satu titik ke titik lainnya. Setelah proses penitikan selesai dilanjutkan dengan pemotongan kembali bagian yang telah dititik tersebut dengan gergaji sehingga memperoleh ukuran panjang 82 mm. Hari kedua kita kembali menggergaji benda kerja agar mendapatkan ukuran tinggi 32 mm, supaya kita terbiasa menggergaji dengan baik dan benar. Setelah mendapatkan Ukuran panjang 82 mm dan tinggi 32 mm pada benda kerja, lakukan proses pengikiran dengan alat kikir yang sesuai fungsinya sehingga memperoleh hasil pengukuran panjang 80 mm, tinggi 30 mm dan lebar 63 mm. Pada proses pengikiran ini kita harus waspada dan selalu memperhatikan hasil pengikiran setidaknya setiap 30 menit sekali, kita mengukur hasil pengikiran Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 34
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
dengan jangka sorong agar mendapatkan hasil yang maksimal pada benda kerja. Pada proses pengikiran tersebut mungkin kita memerlukan banyak waktu agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat. Hari keempat setelah mendapatkan hasil pengukuran panjang 80 mm, tinggi 30 mm, dan lebar 63 mm, kita kembali mengikir pada benda kerja agar benda kerja halus dan menghilangkan bekas karatnya. Hari kelima setelah benda kerja terlihat halus dan sesuai ukuran yang sudah ditentukan, kita membuat sketsa pada benda kerja untuk membuat lubang berbentuk segiempat dengan ukuran 10x15mm pada masing-masing kaki benda kerja dengan gergaji, pada proses tersebut kita menyisakan sedikit celah agar bisa dikikir untuk medapatkan ukuran tersebut dan membuatnya terlihat rapi dan halus. Setelah itu membuat lubang kembali dengan gergaji agar mendapatkan ukuran yang sudah dipersyaratkan pada daftar gambar dan daftar tabel Hari keenam kembali membuat lubang di kaki kaki benda kerja berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 20 mm, pada proses tersebut pertama kita harus menggergaji dengan bentuk segitiga dan menyisakan celah agar kita bisa mengikirnya dengan kikir setengah lingkaran agar mendapatkan bentuk yang halus dan rapi. Setelah itu membuat bentuk tumpul pada masing-masing ujung kaki benda kerja dengan kikir setengah lingkaran sesuai dengan daftar gambar dan daftar tabel. Hari ketujuh membuat delapan lubang pada bagian atas benda kerja dengan menggunakan mesin bor tetapi kita terlebih dahulu harus memberikan tanda pada benda kerja dengan cara menitik bagian yang akan dibor dengan menggunakan penitik. Setelah diberi titik lanjutkan dengan melakukan pengeboran bagaian yang akan di lubangi sesuai dengan mata bor dengan ketentuan yang dipersyaratkan. Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 35
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Hari kedelapan kita kembali membuat sketsa dengan menyambungkan dua lubang besar yang sudah dilubangi dengan mesin bor, setelah itu kita potong bagian di dalamnya dengan gergaji sesuai dengan daftar gambar dan daftar table laluu dikikir agar halus dan rapi. Sesudahnya lakukan proses pengetapan dengan tap pada dua lubang yang sudah ditentukan. Dalam proses tersebut kita memakai mata tap yang berbeda sesuai dengan yang sudah dipersyaratkan dan harus berhati–hati dalam memutar tap, memutar tap dimulai dengan memutarnya sesuai dengan arah jarum jam, jika terasa keras putar balik sebanyak 1 kali putaran lalu lanjutkan kembali memutar searah jarum jam. Dalam pengetapan satu lubang harus tiga kali agar baut yang akan di coba bisa masuk dengan lancer Hari kesembilan melakukan proses countersing dengan menggunakan mesin bor. Dalam proses ini kita harus berhati-hati agar hasilnya tidak terlalu dalam maupun terlalu keluar sehingga baut dapat benar-benar rata dengan benda kerja. Hari terakhir melakukan proses stamping. Letakan benda pada landasan atau di ragum. Ambil pelat penahan lurus dan letakan pada bawah garis yang akan di stamping. Letakan stempel pada atas garis yang telah ada pelat penahannya yang lurus dan stempel sedikit miring untuk mengepaskannya. Tegakan stempel sehingga menyentuh seluruh permukaannya ke benda kerja. Pukulah dengan palu, lalu kikir dan amplas pekerjaan baja profil U pun selesai.
3.4 ANALISA DATA
Hari ke-
Proses yang dikerjakan
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Hasil
Kendala
Halaman 36
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
-
Teori dan tes tentang
pembacaan jangka sorong.
-
Dapat membaca -
Pada saat tes,
jangka sorong dengan ada soal kurang jelas. cepat dan tepat.
-
Pemilihan
yang
besi
akan
kemudian
-
baja
dikerjakan menggergaji
-
Mendapatkan
Kurangnya
pengetahuan
ukuran panjang besi baja
penulis
tentang
sampai memperoleh ukuran
seperti
panjang 90 mm.
diperintahkan pada job benar.
cara
yang menggergaji
dengan
sheet namun dilebihkan 1
-
Penggergajian kembali
2
mm
untuk
hingga memperoleh ukuran
pengikiran
panjang
agar
82
dilanjutkan hingga
mm
lalu
penggergajian
mencapai
ukuran
saat
proses
selanjutnya mencari
kesikuan ukuran tidak kurang dari 80 mm
panjang 80 mm.
-
Pengikiran
menggunakan
kikir
awal kasar
untuk menghaluskan bagian yang digergaji.
-
2
Pengikiran dilanjutkan
kembali untuk
pada
bagian
atas
-
Permukaan
yang setengah rata.
menghasilkan
permukaan yang rata.
atas
-
Banyaknya
karat dan permukaan tidak
rata
penulis mengikir
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
membuat kesulitan
hingga
Halaman 37
rata
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
dengan cepat.
-
Pengikiran
pada
bagian
atas
kembali hingga
-
Permukaan
atas
yang rata.
permukaannya rata.
-
Cara
yang
kurang
mengikir benar
menyebabkan
3
permukaan atas agak cembung namun segera
-
diatasi
dengan
pengikiran kembali.
-
Pengikiran
bagian
-
-
Permukaan
Proses
samping kanan dan kiri untuk samping kanan dan kiri kurang 4
menghasilkan lebar 63 mm.
menjadi ukurannya
-
5
Penggergajian bagian
rata
ter manage
dan sehingga
proses
berkurang pengikirannya
±1.5mm.
lambat.
-
-
Permukaan kaki rata
dan
yang
Pada
pengikiran
agak
saat
kaki kanan dan kiri hingga
menjadi
menghasilkan ukuran 30 mm.
ukurannya mendekati 30
kesulitan karena proses
mm.
pengikiran kaki kanan kiri
dilakukan
(bawah) untuk menghalusan
bergantian
sehingga
bagian
ukurannya
sedikit
-
Pengikiran bagian kaki
yang
digergaji
dan
mengalami
sehingga menghasilkan tinggi
berbeda namun diatasi
25 mm.
dengan
pengikiran
secara bersama-sama. -
Mencari kesikuan tiap-
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 38
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
tiap
sudut
-
dengan
Alat siku yang
menggunakan siku. Apabila
digunakan
ada
yang
kesikuannya
lengkung
atau
tidak
kurang
maka
dikikir kembali agar rata dan
siku sehingga penulis
siku-siku permukaannya.
dan beberapa praktikan kesulitan
menentukan
kesikuannya.
-
Proses
dilanjutkan
-
Menghasilkan
-
Kurangnya
dengan pembuatan sirip di sirip disamping kanan pengetahuan penulis samping
kanan
caranya
adalah
menggambar akan
6
dan
kiri dan kiri dengan ukuran tentang menggergaji
dengan antar gergajian 3mm dan sehingga hasil gergajian
bagian
digergaji
yang bentuk
persegi
10x15 kurang lurus dan rapi.
dengan yang siku-siku.
penggores kemudian digergaji
-
dengan jarak antar gergajian
kurang
3mm
sehingga menyebabkan
dan
penggergajian
10x15 mm.
Pengikiran yang sempurna
bentuk persegi 10x15 kurang siku.
-
Pengikiran
gergajian
10x15 sehingga menghasilkan bentuk yang siku-siku dan rata.
7
-
Menggambar
menggergaji kaki-kaki
bagian setengah
dan
-
Permukaan
ujung ujung
kaki
bulat lengkungan
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
terdapat setengah
-
Kikir
yang
digunakan tidak kasar sehingga
Halaman 39
proses
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
dengan r =7 mm kemudian bulat dengan r=7 mm.
pengikiran
mengikirnya
membutuhkan
dengan
kikir
setengah bulat.
-
-
Pojok ujung kaki
yang
lainnya
yang lama.
menjadi
dan lengkung ¼ lingkaran
Menggambar
waktu
-
Alat
untuk
mengikir pojok ujung kaki dengan r =7.
mengebor hanya ada
lainnya
dua
sehingga
menghasilkan lengkungan ¼
-
lingkaran dengan r = 7.
benda
-
Menggambar
menitik
sehingga
proses
pengeboran
Permukaan kerja
terdapat
lubang-lubang
yang
berlangsung lambat.
dan akan dilanjutkan dengan
untuk
proses proses penggergajian.
pengeboran pada permukaan benda kerja.
-
Mengebor
titik-titik
yang telah dibuat. Membuat lubang
ditengah permukaan
benda
kerja
maka
lubang
besar
(r=8
lubang
kecil
(r=4)
dibuat )
dan serta
lubang-lubang
untuk
membantu
proses
penggergajian.
8
-
tengah
Menggergaji yang
telah
lubang
-
Permukaan
dibuat benda
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
kerja
terdapat
-
Kekurangan alat
yang digunakan yaitu
Halaman 40
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
sehingga
menghasilkan lubang.
mesin bor hanya ada 2
lubang besar dan memanjang dipermukaan
benda
kerja
sehingga -
dan halus.
-
Mengebor
pengeboran
Permukaan
kemudian dikikir hingga rata benda
proses
berlangsung
lama
lubang-lubang yang siap
karena
yang
ditap.
mengantri
kerja
terdapat
banyak
untuk
mengebor.
titik-titik
yang telah dibuat disisi-sisi permukaan
benda
kerja
dengan d = 3 mm, d = 5 mm dan d = 6 mm untuk proses membuat ulir (ditap )
-
Pengetapan
dengan
-
Lubang-lubang
menggunakan tap ukuran 3, 5, pada permukaan benda 6.
kerja ulir. -
Mengcountersi
nk lubang ukuran d = 8 mm.
telah Dan
lubang
di
sehingga
-
hasil
Peninjauan
kembali
pekerjaan.
Penulis
segitiga
Alat
mengetap,
salah
terbatas
countersink sehingga
proses
saat
yang
tersebut
dipasang
menggunakanya.
Pemberian
cap
rata, juga pengikiran untuk untuk kelas dan nomer menghaluskan
bekas-bekas
absen.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
berjalan
berbentuk lambat karena bergilir
permukaannya jadi rata.
-
dan
stamping
baut
satu
melakukan mengikiran pada sirip-sirip yang digergaji agar
untuk
berbentuk mengcountersink
kepalanya
9
-
Halaman 41
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
gergajian.
-
Stamping
-
Hasil
kerja
dikumpulkan.
10
-
Pembersihan alat-alat
yang ada di meja kerja.
-
Meja
kerja
-
menjadi bersih dan rapi.
Hasil pekerjaan :
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 42
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 43
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa praktek bangku kerja ini mengajarkan kami tentang teknik-teknik dasar teknologi mekanik dan cara menggunakan alat yang baik dan benar seperti :
Mengikir profil U & mengikir bulat
Menggores dan menandai
Menggergaji
Mengebor
Mengetap
Mengcountersing
Mengukur menggunakan jangka sorong
Memakai siku
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 44
http://duwiarsana.com – Anak Agung Duwi Arsana
Menggunakan palu
Memberi cap (stamping )
4.2 SARAN
Pada praktek selanjutnya diharapkan peralatan yang disediakan lebih lengkap dan dijelaskan cara-cara pengerjaanya terlebih dahulu. Mungkin juga bias diawal disarankan bagi yang ingin menggunakan peralatan diluar dari meja kerja bias di infokan bias dipinjam kepada teknisi.
Dasar Teknologi Mekanik “PROFIL U” Teknik Elektro 1B
Halaman 45