1ama
2314" 567" 567" 89"13:" 89"13:"
13+/!
%;<=;/ %;
+09
3S4
Solusi Stereotip, Prasangka, dan Diskriminasi
1. Stereotip Stereotipe Stereotipe merupakan salah satu bentuk prasangka prasangka antar etnik/ras. etnik/ras. Orang cenderung
membuat kategori atas tampilan karakteristik perilaku orang lain berdasarkan kategori ras, jenis kelamin, kebangsaan, dan tampilan kounikasi verbal maupun non verbal. Stereotipe merupak merupakan an salah salah satu satu bentuk bentuk utama utama prasan prasangka gka yang yang menunj menunjukka ukkan n perbeda perbedaan an “kami” “kami” (in group) dan ”mereka” (out group). Stereotipe adalah pemberian siat tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori yang bersiat subyekti, hanya karena dia berasal dari kelompok yang lain. !emberian siat itu bisa siat positi maupun negati. "llan #. $ohnson (%&') menegaskan baha stereotipe adalah keyakinan seseorang untuk menggeneralisasikan siat*siat tertentu yang cenderung negati tentang orang lain karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman tertentu. +iles +iles esto estone ne dan -upert -upert ron ron (%&') (%&') mengem mengemukak ukakan an tiga tiga aspek aspek esensi esensial al dari dari stereotipe a. 0arakte 0arakterr atau atau siat siat terten tertentu tu yang yang berkai berkaitan tan dengan perilak perilaku, u, kebiasa kebiasaan an berperi berperilak laku, u, gender dan etnis. +isalnya anita priangan itu suka bersolek. b. entuk atau siat perilaku turun temurun sehingga seolah*olah melekat pada semua anggota kelompok. +isalnya orang ambon itu keras. c. !enggenerali !enggeneralisasia sasian n karakteristi karakteristik, k, ciri khas, khas, kebiasaan, kebiasaan, perilaku perilaku kelompok kelompok pada individu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut. estone dan #iles (%&') mengajukan empat e mpat kesimpulan tentang proses stereotipe a. !ros !roses es ster stereo eoti tipe pe merup erupak akan an has hasil dar dari kece kecend nder erun unga gan n menga engant ntiisipa sipassi atau atau mengharapkan mengharapkan kualitas kualitas derajat derajat hubungan hubungan tertentu tertentu antara anggota kelompok kelompok tertentu tertentu berdasarkan siat psikhologis yang dimiliki. Semakin negati generalisasi itu kita lakukan, semakin sulit kita berkomunikasi dengan sesama.
b. Sumber dan sasaran inormasi mempengaruhi proses inormasi yang diterima atau yang hendak dikirimkan. Stereotipe berpengaruh terhadap proses inormasi individu. c. Stereotipe menciptakan harapan pada anggota kelompok tertentu (in group) dan kelompok lain (out group). d. Stereotipe menghambat pola perilaku komunikasi kita dengan orang lain. 2. Prasangka +enurut "llport, “!rasangka adalah antipati berdasarkan generalisasi yang salah atau
tidak lues. $ohnson (%&') mengatakan prasangka adalah sikap positi atau negati berdasarkan keyakinan stereotipe kita tentang anggota dari kelompok tertentu. !rasangka meliputi keyakinan untuk menggambarkan jenis pembedaan terhadap orang lain sesuai dengan peringkat nilai yang kita berikan. !rasangka yang berbasis ras kita sebut rasisme, sedangkan yang berbasis etnis diebut etnisisme. +enurut $ohn (%&'%) prasangka adalah sikap antipati yang berlandaskan pada cara menggeneralisasi yang salah dan tidak leksibel. $adi prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan bagi kegiatan komunikasi karena orang yang berprasangka sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang melancarkan komunikasi. 4alam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar prasangka buruk tanpa memakai pikiran dan pandangan kita terhadap akta yang nyata. 0ata "llport, prasangka negati terhadap etnik merupakan sikap antipati yang dilandasi oleh kekeliruan atau generalisasi yang tidak leksibel, hanya karena perasaan tertentu dan pengalaman yang salah. !rasangka didasarkan atas sebab*sebab seperti a. #eneralisasi yang keliru pada perasaan, b. Stereotipe antaretnik, c. 0esadaran “in group” dan “out group” yaitu kesadaran akan ras “mereka” sebagai kelompok lain yang berbeda latar belakang kebudayaan dengan “kami.” 4ari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan baha prasangka mengandung sikap, pengertian, keyakinan dan bukan tindakan. $adi prasangka tetap ada di pikiran, sedangkan diskriminasi mengarah ke tindakan sistematis. Secara umum kita dapat melihat prasangka mengandung tipe aekti (berkaitan dengan perasaan negati), kogniti (selalu berpikir tentang suatu stereotipe) dan konasi (kecenderungan perilaku diskriminati). 3. Diskriminasi $ika prasangka mencakup sikap dan keyakinan, maka diskriminasi mengarah pada
tindakan. :indakan diskriminasi biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki prasangka kuat
akibat tekanan tertentu, misalnya tekanan budaya, adat istiadat, kebiasaan, atau hukum. "ntara prasangka dan diskriminasi ada hubungan yang saling menguatkan, selama ada prasangka, di sana ada diskriminasi. $ika prasangka dipandang sebagai keyakinan atau ideologi, maka diskriminasi adalah terapan keyakinan atau ideologi. $adi diskriminasi merupakan tindakan yang membeda*bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok subordinasinya. 4. Solusi Stereotipe, Prasangka, dan Diskriminasi a. +engakui keberagaman identitas budaya daerah yang ada dan membiarkannya tumbuh
seajarnya. 4engan adanya !endidikan +ultikultural itu diharapkan masing*masing arga daerah tertentu bisa mengenal, memahami, menghayati dan bisa saling berkomunikasi. 0eragaman budaya daerah memang memperkaya khasanah budaya dan menjadi modal yang berharga untuk membangun 3ndonesia yang multikultural. 1amun kondisi aneka budaya itu sangat berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konlik dan kecemburuan sosial. +asalah itu muncul jika tidak ada komunikasi antar budaya daerah. :idak adanya komunikasi dan pemahaman pada berbagai kelompok budaya lain ini justru dapat menjadi konlik. b. 1asionalisme perlu ditegakkan namun dengan cara*cara yang edukati, persuasi dan manusiai bukan dengan pengerahan kekuatan. Sejarah telah menunjukkan peranan !ancasila yang kokoh untuk menyatukan kedaerahan ini. 0ita sangat membutuhkan semangat nasionalisme yang kokoh untuk meredam dan menghilangkan isu yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa ini. c. +engurangi anatisme sempit yang menganggap baha kelompoknyalah yang paling benar, paling baik dan kelompok lain harus dimusuhi. 0ecintaan dan kebanggaan pada korps memang baik dan sangat diperlukan. 1amun kecintaan dan kebanggaan itu bila ditunjukkan dengan bersikap memusuhi kelompok lain dan berperilaku menyerang kelompok lain maka anatisme sempit ini menjadi hal yang destrukti. :erjadinya perseteruan dan perkelahian antara oknum aparat kepolisian dengan oknum aparat tentara nasional 3ndonesia yang kerap terjadi di tanah air ini juga merupakan contoh dari d.
anatisme sempit ini. 4i antara media massa tentu ada ideologi yang sangat dijunjung tinggi dan dihormati. !ersoalan kebebasan pers, otonomi, hak publik untuk mengetahui hendaknya diimbangi dengan tanggung jaab terhadap dampak pemberitaan. "pabila tontonan sudah bukan
lagi menjadi tuntunan, maka hal ini akan dapat mempengaruhi orang untuk menyerap nilai*nilai negati yang bertentangan dengan budaya ketimuran dan membentuk opini negati dalam masyarakat.