Pemeriksaan Intern ( Internal Audit ) Terhadap Piutang Usaha Pada Mesra Business & Resort Hotel Di Samarinda Raissa Pusfitryanie (raissapusfitryanie@gm (
[email protected]) ail.com) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
H. Hamid Bone (
[email protected]) (
[email protected]) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Marthen Anzar (
[email protected]) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kewajaran saldo piutang usaha yang disajikan dalam laporan keuangan MESRA Business & Resort Hotel. Alat analisis yang digunakan adalah Audit Program dan Audit Prosedur serta Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha, yaitu dengan memeriksa kewajaran saldo piutang usaha MESRA Business & Resort Hotel sesuai audit prosedur dan audit program yang disusun kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kertas kerja pemeriksaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap laporan keuangan MESRA Business & Resort Hotel, ditemukan bahwa tidak ada kesalahan yang material dalam perhitungan dan pencatatan saldo piutang usaha, namun ditemukan bahwa MESRA Business & Resort Hotel tidak melakukan perhitungan penyisihan piutang tidak tertagih sehingga dalam laporan keuangan neraca tidak tampak adanya penyajian cadangan kerugian piutang dan piutang yang disajikan merupakan jumlah piutang bruto. Selain itu diketahui juga bahwa apabila terdapat piutang yang tidak dapat ditagih, MESRA Business & Resort Hotel mencatat kerugian piutang piutang yang terjadi ter jadi sebagai Piutang Karyawan. Kata Kunci: Auditing, Internal Auditing, Internal Audit , Piutang Usaha ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the fairness of the accounts receivable balance that presented in the financial report of MESRA Business & Resort Hotel. The analysis tools being used was Audit Program and Audit Procedures, also Accounts Receivable Audit Working Papers, by examine the fairness of accounts receivable balance of MESRA Business & Resort Hotel according to audit procedures and audit programs which has been made then followed by the making of audit working working paper. Based on the results of a study of the financial statements of MESRA Business & Resort Hotel, it had been found f ound that no material errors in the calculation and recording of accounts receivable balance, but it had been discovered that MESRA Business & Resort Hotel does not calculate allowance for bad debts so that in the financial report does not appear the presentation of allowance allowance for bad debts and the one being presented is the amount of bruto accounts receivable. Besides, it is also known that if there is any uncollected accounts receivable, MESRA Business & Resort Hotel recorded the account receivable loss as the employee receivable. Keywords: Auditing, Internal Audit, Accounts Receivable
1
I. A.
Pendahuluan Latar Belakang Sebagian besar laba perusahaan berasal dari transaksi penjualan. Transaksi penjualan ada dua jenis, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai akan menghasilkan kas bagi perusahaan. Sedangkan penjualan kredit akan menimbulkan piutang bagi perusahaa n yang nantinya akan dilanjutkan dengan proses penagihan piutang untuk menerima kas. Banyak perusahaan biasanya meningkatkan jumlah penjualan kredit untuk mengantisipasi persaingan yang semakin kompetitif, ko mpetitif, sehingga diharapkan d iharapkan dapat mempertahankan pelanggan lama dan menarik calon pelanggan baru yang potensial. Untuk dapat mengetahui bagaimana hasil kinerja perusahaan maka diperlukan suatu informasi tentang kondisi dan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan. Untuk itu sangat diperlukan suatu laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menghasilkan informasi kepada pemilik, sekutu, investor, pemerintah, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan di beberapa alternatif. alternat if. Laporan keuangan yang utama adalah Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas. Dalam penyusunan laporan keuangan terdapat panduan utama yang harus dipatuhi yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Keuangan. Selain dari dari pada itu suatu suatu perusahaan juga juga harus melakukan proses akuntansi pada setiap transaksi yang terjadi dengan dibuktikan oleh bukti-bukti transaksi. Kegunaan dari bukti-bukti transaksi adalah menciptakan suatu struktur pengendalian intern yang memadai dan baik pada perusahaan untuk kelangsungan dan kesuksesan kesuksesan perusahaan. Untuk meninjau kegiatan-kegiatan di dalam suatu perusahaan guna memenuhi kebutuhan pemimpin serta untuk meyakinkan pihak manajemen tentang kondisi pengendalian manajemen, catatan akuntansi, laporan keuangan dan sebagainya, maka perlu dilakukan pemeriksaan intern terhadap laporan keuangan. Untuk mencapai sasaran ini dilakukan kegiatan seperti meneliti dan menilai baik tidaknya penerapan pengendalian akuntansi, keuangan, dan cara pengendalian lainnya, dengan meyakinkan sejauh mana kebijakan, rencana-rencana, dan prosedur yang telah ditetapkan untuk ditaati serta memeriksa sejauh mana aset perusahaan dapat dipertanggungjawabkan dan diamankan terhadap segala macam kehilangan dan kerugian. MESRA Business & Resort Hotel adalah salah satu perusahaan di bidang jasa perhotelan yang berlokasi di jalan Pahlawan No. 1 Kota Samarinda. Sebagai salah satu hotel hot el yang cukup berkembang di Samarinda, MESRA Business & Resort Hotel tidak hanya menyediakan jasa penginapan saja, tetapi juga menyewakan ruangan-ruangan dengan berbagai ukuran untuk melaksanakan berbagai acara, seperti rapat bisnis, seminar, pernikahan, dan lain-lain. Berdasarkan wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa piutang usaha timbul apabila terdapat transaksi penyerahan jasa secara kredit kepada pelanggan. Untuk pelanggan yang berupa instansi yang ingin melakukan transaksi t ransaksi secara kredit harus memiliki perjanjian kredit terlebih dahulu. Sedangkan untuk pelanggan yang tidak memiliki perjanjian kredit, pada saat pemesanan atau reservasi r eservasi harus menyerahkan deposit terlebih dahulu sebesar 50% dari harga fasilitas yang dipesan. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, ditemukan bahwa sebagian piutang usaha yang dimiliki MESRA Business & Resort Hotel telah melewati jatuh tempo pelunasan, bahkan ada piutang usaha yang sudah melewati lebih dari satu tahun dari jatuh tempo pelunasan. Ditemukan juga bahwa MESRA Business & Resort Hotel tidak pernah melakukan perhitungan cadangan kerugian piutang dan juga tidak pernah mencatat kerugian piutang. Maka jika terjadi kerugian akibat tidak tertagihnya piutang usaha, dicatat sebagai piutang karyawan. Dengan adanya beberapa masalah yang ditemukan sehingga menarik peneliti untuk melakukan Pemeriksaan Intern (Internal Audit) terhadap kewajaran saldo Piutang Usaha dalam laporan keuangan MESRA Business & Resort Hotel. 2
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan yang
akan diteliti dan dibahas oleh peneliti di MESRA Business & Resort Hotel adalah “Apakah
saldo piutang usaha yang tercantum dalam laporan keuangan Mesra Business & Resort Hotel
per 31 Desember 2011 telah disajikan secara wajar.” C.
Tujuan Adapun yang merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui kewajaran saldo piutang usaha yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. II. A.
Tinjauan Teoritis Dasar Teoritis Menurut Sukrisno (2004:3), auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Tujuan audit atas aktivitas penjualan yang merupakan bagian dari siklus pendapatan, menurut Henry (2002:13) adalah menyangkut usaha untuk mendapatkan bukti yang cukup tentang asersi-asersi laporan keuangan yang signifikan yang berhubungan dengan transaksi-transaksi yang dipengaruhi oleh siklus pendapatan. Menurut Sukrisno (2004:9), audit dapat dibedakan menurut luas pemeriksaannya dan menurut jenis pemeriksaannya, antara lain: a. Ditinjau dari Luasnya Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Umum (General Audit) 2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit) b. Ditinjau dari Jenis Pemeriksaan 1. Audit Operasional (Management Audit) 2. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit) 3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit) 4. Computer Audit Pemeriksaan Intern menurut Sukrisno (2004:221) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian pemeriksaan intern perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Standar auditing yang telah ditetapkan dan telah disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut: a. Standar Umum 1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. b. Standar Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. c. Standar Pelaporan 1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di I ndonesia. 2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3. Penggunaan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4. Laporan auditor harus memuat sesuatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus diberikan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dalam laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2006:150) Menurut Guy, Alderman, dan Winters (2002:180) program audit mencakup daftar langkah-langkah pengumpulan bukti yang akan digunakan dalam audit. Agar suatu bukti berguna bagi auditor, maka bukti tersebut harus memiliki empat karakteristik yaitu relevan, bebas dari bias, obyektivitas, dan persuasif atau meyakinkan. Enam jenis bukti audit tersebut antara lain: a. Bukti Fisik b. Pernyataan dari Pihak Ketiga c. Bukti Matematis d. Dokumentasi e. Pernyataan dari Personel Klien f. Keterkaitan Data Menurut Sukrisno (2004:112), definisi kertas kerja pemeriksaan adalah: “Kertas kerja pemeriksaan merupakan dokumentasi auditor atas prosedur-prosedur audit yang dilakukannya, tes-tes yang diadakan, informasi-informasi yang didapat, dan kesimpulan yang didapat atas pemeriksaan, analisa, memorandum, surat-surat perusahaan, ikhtisar dokumendokumen perusahaan, rincian-rincian pos neraca dan laba rugi serta komentar-komentar yang
dibuat atau yang diperoleh auditor.” Menurut Haryono (2005:52), piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi. Piutang termasuk komponen aktiva lancar. Dalam hubungannya dengan penyajian piutang di dalam neraca digunakan dasar pengukuran Nilai Realisasi/Penyelesaian (realizable/settlement value). Dasar pengukuran ini mengatur bahwa piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat diterima. Dari prinsip di atas yang dinyatakan oleh Zaki (2004:125) dapat diketahui bahwa untuk melaporkan piutang dalam neraca adalah sebesar jumlah yang akan direalisasikan yaitu jumlah yang diharapkan akan dapat ditagih, yang dihitung dengan mengurangkan jumlah yang diperkirakan akan tidak dapat ditagih kepada jumlah piutang. Pencatatan kerugian piutang sebelah debit akan dikreditkan ke rekening cadangan kerugian piutang, sehingga tidak perlu ada perubahan-perubahan dalam buku pembantu piutang. Apabila jelas bahwa piutang sudah tidak dapat ditagih maka rekening cadangan 4
kerugian pitang didebit dan piutangnya dihapuskan, pada saat ini buku pembantu piutang baru dikredit. Selain menggunakan cadangan kerugian piutang, terdapat satu cara lain untuk mengakui kerugian piutang yang disebut metode penghapusan langsung. Dalam metode ini kerugian piutang baru diakui pada waktu piutang dihapuskan dan penghapusan piutang baru dilakukan bila terdapat bukti-bukti yang jelas. Penggunaan metode ini tidak dapat melaporkan piutang dengan jumlah yang diharapkan bisa ditagih, tetapi neraca menunjukkan jumlah bruto piutang, sehingga tidak sesuai dengan prinsip akuntansi di muka. Tujuan Pemeriksaan Piutang antara lain adalah sebagai ber ikut: a. Untuk memeriksa apakah terdapat pengendalian intern yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas. b. Untuk memeriksa validity dan authenticity dari piutang. Validity maksudnya apakah piutang itu sah, masih berlaku, dalam arti diakui oleh yang mempunyai uang. Authenticity maksudnya apakah piutang itu didukung oleh bukti-bukti yang otentik yang sudah ditandatangani oleh pelanggan sebagai bukti bahwa pelanggan telah menerima barang yang dipesan dan faktur penjualan. c. Untuk memeriksa collectibility piutang dan cukupnya tidaknya allowance forbad debt. Collectibility maksudnya adalah kemungkinan tert agihnya piutang. d. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat yang timbul dari pendiskontoan wesel tagih. e. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di Neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK. Berikut merupakan prosedur pemeriksaan piutang menurut Sukrisno (2004:): a. Pahami dan evaluasi Internal Control atas piutang dan dan transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas. b. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang. c. Minta aging schedule dari piutang usaha pertanggal neraca. d. Periksa mathematical accuracy-nya dan cek saldo individual ke buku pembantu piutang lalu totalnya ke jurnal umum. e. Test check umur piutang dari beberapa costumer ke buku pembantu piutang dan faktur penjualan. f. Kirimkan konfirmasi piutang. g. Periksa Subsequent Collection dengan memeriksa buku kas (untuk periode sesudah tanggal neraca sampai dengan tanggal penyelesaian pemeriksaan d i lapangan). h. Periksa apakah ada wesel tagih yang didiskontokan. i. Periksa daftar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang disediakan oleh klien cukup. j. Tes sales cut-off dengan memeriksa sales invoice, credit note, dan lain-lain, kurang lebih dua minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. k. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan correspondence file. l. Periksa apakah penyajian di Neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.
5
B.
Kerangka Pikir
PEMERIKSAAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT ) TERHADAP PIUTANG USAHA PADA MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL DI SAMARINDA
Laporan keuangan MESRA Business & Resort Hotel
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 01
RUMUSAN MASALAH Apakah saldo piutang usaha dalam laporan keuangan MESRA Business & Resort Hotel per 31 Desember 2011 telah disajikan secara wajar?
ALAT ANALISIS YANG DIGUNAKAN: 1. Audit Program dan Audit Prosedur 2. Kertas Kerja Pemeriksaan
HASIL PEMERIKSAAN
KESIMPULAN ATAS AUDIT
6
III. A.
Metode Penelitian Alat Analisis Untuk melakukan pemeriksaan tentang kewajaran penyajian saldo nilai akhir piutang pada laporan keuangan tahun 2011 pada MESRA Business & Resort Hotel di Samarinda maka alat analisis yang digunakan yaitu program audit dan prosedur pemeriksaan piutang usaha, sebagai berikut: 1. Mempelajari dan mengevaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas. 2. Membuat Top Schedule dan Supporting Schedule Piutang pertanggal neraca. 3. Minta aging schedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain menunjukkan nama pelanggan, saldo piutang, umur piutang dan kalau bisa subsequent collectionsnya. 4. Memeriksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger lalu totalnya ke general ledger. 5. Melakukan test check umur piutang dari beberapa costumer ke subledger piutang dan sales invoice. 6. Kirimkan konfirmasi piutang. 7. Memeriksa apakah pemyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK. 8. Membuat kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa. Selanjutnya dari audit program dan prosedur pemeriksaan piutang maka dibuat kertas kerja pemeriksaan yang terdiri dari: a. Kertas Kerja Neraca (Working Balance Sheet) Daftar yang berisi akun buku besar tahun sebelumnya dan tahun yang akan diaudit. b. Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang memperlihatkan saldo per buku, audit penyesuaian, dan saldo per audit. Isi dari Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang dirincikan dalam Kertas Kerja Pendukung, maka dari itu perlu dilakukan cross index. IV.
Analisis dan Pembahasan Kertas kerja pemeriksaan dimulai dengan audit program. Audit program dideskripsikan sebagai daftar kumpulan prosedur pemeriksaan yang akan diterapkan untuk memenuhi tujuan audit. Untuk pemeriksaan piutang MESRA Business & Resort Hotel disusun audit program sebagai berikut: Tabel 4.1 Audit Program Piutang
AUDIT PROGRAM PIUTANG MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL TUJUAN DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN NO 1 2 3 4
TUJUAN PEMERIKSAAN Piutang yang tercatat merupakan tagihan yang sah dan merupakan milik perusahaan (validity and ownership). Semua tagihan perusahaan telah dicatat dengan lengkap dan tepat dalam pisah batas (completeness and cut-off ). Cadangan piutang tak tertagih atau penghapusan piutang telah dinilai dengan cukup memadai (valuation). Piutang yang dijadikan jaminan telah diungkapkan dalam laporan keuangan secara memadai ( presentation and disclosure). 7
5
Piutang telah diklasifiksikan dengan tepat (classification). NO
1
2
3
4
5
6 7 8 9 10
11
12
PROSEDUR PEMERIKSAAN Minta daftar piutang usaha terdiri atas nama, alamat pelanggan, nomor faktur, tanggal faktur dan jumlahnya, serta cocokkan dengan saldo di buku besar. Pelajari kebijakan akuntansi perusahaan mengenai pengakuan pendapatan dan cocokkan apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum serta pelajari juga kebijakan pemberian kredit dan jangka waktu pembayarannya. Lakukan analisis rasio mengenai perputaran piutang (receivable turnover ) dan prosedur analitis mengenai fluktuasi piutang dengan perbandingan tahun sebelumnya Lakukan konfirmasi dengan memilih sampel yang representatif. Pemilihan tanggal konfirmasi dapat dilakukan juga atas saldo sebelum tanggal neraca. Tindak lanjuti setiap jawaban konfirmasi dan apabila terdapat selisih diminta atau teliti keterangan dari klien. Bila konfirmasi yang dikirim tidak diterima jawaban atau tidak dapat dilakukan konfirmasi, lakukan alternatif prosedur lainnya. Lakukan subsequent receipt test terhadap pembayaran piutang setelah tanggal neraca. Perhatikan retur penjualan yang besar setelah tanggal neraca. Uji pisah batas penjualan ( sales cut-off ) dengan memeriksa faktur penjualan beberapa hari sesudah san sebelum tanggal neraca. Teliti perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan penjaminan piutang usaha. Verifikasi apakah pencadangan piutang tak tertagih sudah cukup memadai dan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Waspadalah terhadap saldo-saldo lama yang masih terhutang (outstanding ) Bila dalam pemeriksaan ditemukan ada hal-hal yang perlu perhatian dari para partner, ungkapkanlah halhal tersebut dalam “HAL-HAL YANG PERLU
INDEKS
PARAF
√
√
EE
√
E
PERHATIAN PARA PARTNER”. Buatlah daftar koreksi dan kesimpulan hasil 13 pemeriksaan serta saran-saran untuk pihak manajemen Sumber: Soekrisno, dkk., 2009 (modifikasi) Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya kesalahan dalam penjumlahan dan pencatatan saldo piutang pada buku besar piutang usaha. Namun pada neraca ditemukan 8
ketidaksesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK). Pada neraca MESRA Business & Resort Hotel tidak menunjukkan adanya cadangan kerugian piutang. Pada MESRA Business & Resort Hotel, piutang usaha dicatat tanpa menghitung taksiran kerugian piutang. Apabila terdapat piutang yang tidak tertagih tidak dicatat sebagai kerugian piutang, namun diakui menjadi piutang karyawan. Ada beberapa metode untuk menghitung taksiran kerugian piutang. Namun metode yang paling baik digunakan adalah metode analisis umur piutang, karena jumlah piutang yang dilaporkan dalam neraca akan lebih mendekati kenyataan. Dalam penentuan cadangan kerugian piutang dengan metode analisis umur piutang perlu dilakukan penentuan besarnya persentase kerugian piutang untuk masing-masing kelompok umur. Tabel 4.2 Taksiran Kerugian Piutang 31 Desember 2011 MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL Taksiran Kerugian Piutang 31 Desember 2011 Persentase Kelompok Umur Jumlah Kerugian Piutang Menunggak 1-30 hari Menunggak 31-60 hari Menunggak 61-90 hari Menunggak 91-120 hari Menunggak 121-365 hari Menunggak lebih dari satu tahun
Rp 604.284.186 Rp 163.202.411 Rp 50.556.681 Rp 1.620.949 Rp 5.494.621 Rp 19.834.180 Rp 844.993.028
1 2 4 10 40 80
Taksiran Kerugian Piutang Rp 6.042.842 Rp 3.264.048 Rp 2.022.267 Rp 162.095 Rp 2.197.848 Rp15.867.344 Rp 29.556.445
Dari perhitungan taksiran kerugian piutang di atas maka perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat cadangan kerugian piutang sebagai berikut: Kerugian Piutang Rp 29.556.445 Cadangan Kerugian Piutang Rp 29.556.445 Dalam pemeriksaan intern piutang usaha ini dilakukan pengiriman konfirmasi piutang kepada pelanggan untuk meminta penegasan mengenai saldo utang pelanggan per tanggal tertentu. Dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirimi konfirmasi piutang yang digunakan peneliti adalah random/judgement sampling , pelanggan yang dipilih adalah pelanggan dengan jumlah piutang lebih dari Rp30.000.000. Sehingga dikirim konfirmasi piutang kepada sembilan pelanggan.
9
Tabel 4.3 Kertas Kerja Neraca – Aset Keterangan
Ref KK
Per buku 31/12/2011
Penyesuaian Debet Kredit
Per audit 31/12/2011
Aktiva Lancar
Kas Bank Piutang Usaha Piutang Lain-lain Cadangan Kerugian Piutang Persediaan Barang Dagang Uang Muka Pajak Pendapatan Uang Muka Lain-Lain Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tetap Akum.Penyusutan Aktiva Tetap Nilai Buku Aktiva Tetap Lain-Lain Koperasi Piutang Hubungan Istimewa Total Aktiva Lain-Lain TOTAL AKTIVA
E E E
Rp Rp Rp Rp
147.139.715,22 2.276.186.426,41 844.993.028,00 422.173.829,73
Rp Rp Rp Rp
484.579.318,12 778.499.367,19 56.205.860,33 5.009.777.545,00
Rp Rp Rp Rp 29.556.445,00 Rp Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
73.902.185.522,36 -20.842.585.070,08 53.059.600.452,28
Rp Rp Rp
73.902.185.522,36 < -20.842.585.070,08 < 53.059.600.452,28 <
Rp Rp Rp
303.768,69 10.249.086.914,70 10.249.390.683,39
Rp Rp Rp
303.768,69 < 10.249.086.914,70 < 10.249.390.683,39 <
Rp
68.318.768.680,67
29.556.445,00 Rp
68.289.212.235,67 <
^
^
^
147.139.715,22 2.276.186.426,41 844.993.028,00 422.173.829,73 -29.556.445,00 484.579.318,12 778.499.367,19 56.205.860,33 4.980.221.100,00
< < < < < < < < <
^
Keterangan tickmark : ^ checked footing < checked cross footing Klien: MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Diperiksa Oleh:
Skedul: Kertas Kerja Neraca - Aset
Tanggal:
Tanggal:
Indeks: KKN1
10
Tabel 4.4 Kertas Kerja Neraca – Hutang & Modal Keterangan
Per buku 31/12/2011
Ref KK
Penyesuaian Debet Kredit
Per audit 31/12/2011
Hutang Lancar
Hutang Dagang Hutang Gaji Hutang Service Karyawan Hutang Rekonsiliasi Bank Hutang PPh 21. Karyawan Hutang Pbn. I Hutang Pajak Perseroan Hutang Deposit Tamu Hutang Lain-lain Hutang Voucher Mesra Pendapatan diterima dimuka
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2.152.972.900,11 503.461.477,67 229.126.181,20 26.714.625,33 5.780.441.064,46 781.309,64 153.071.804,08 925.113.735,64 42.888.973,29 258.537.205,61 10.073.109.277,04
Rp
Modal Yang Disetor Laba tahun tahun lalu Laba (rugi) tahun berjalan TOTAL HUTANG DAN MODAL
Total Hutang Lancar
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2.152.972.900,11 503.461.477,67 229.126.181,20 26.714.625,33 5.780.441.064,46 781.309,64 153.071.804,08 925.113.735,64 42.888.973,29 258.537.205,61 10.073.109.277,04
< < < < < < < < < < < <
36.314.616.086,98
Rp
36.314.616.086,98
<
Rp Rp Rp
9.205.111.797,41 4.162.498.301,38 8.563.433.217,87
29.556.445,00
Rp Rp Rp
Rp
68.318.768.680,67
29.556.445,00
Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank BPD Modal
^
^
Rp
^
9.205.111.797,41 < 4.162.498.301,38 < 8.533.876.772,87 < 68.289.212.235,67
^
Keterangan Tick Mark : ^ checked footing < checked crossfooting Klien: MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Diperiksa Oleh:
Skedul: Kertas Kerja Neraca - Hutang & Modal
Tanggal:
Tanggal:
11
Indeks: KKN2
Tabel 4.4 Kertas Kerja Neraca – Hutang & Modal Keterangan
Per buku 31/12/2011
Ref KK
Penyesuaian Debet Kredit
Per audit 31/12/2011
Hutang Lancar
Hutang Dagang Hutang Gaji Hutang Service Karyawan Hutang Rekonsiliasi Bank Hutang PPh 21. Karyawan Hutang Pbn. I Hutang Pajak Perseroan Hutang Deposit Tamu Hutang Lain-lain Hutang Voucher Mesra Pendapatan diterima dimuka
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2.152.972.900,11 503.461.477,67 229.126.181,20 26.714.625,33 5.780.441.064,46 781.309,64 153.071.804,08 925.113.735,64 42.888.973,29 258.537.205,61 10.073.109.277,04
Rp
Modal Yang Disetor Laba tahun tahun lalu Laba (rugi) tahun berjalan TOTAL HUTANG DAN MODAL
Total Hutang Lancar
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2.152.972.900,11 503.461.477,67 229.126.181,20 26.714.625,33 5.780.441.064,46 781.309,64 153.071.804,08 925.113.735,64 42.888.973,29 258.537.205,61 10.073.109.277,04
< < < < < < < < < < < <
36.314.616.086,98
Rp
36.314.616.086,98
<
Rp Rp Rp
9.205.111.797,41 4.162.498.301,38 8.563.433.217,87
29.556.445,00
Rp Rp Rp
Rp
68.318.768.680,67
29.556.445,00
Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank BPD Modal
^
^
Rp
9.205.111.797,41 < 4.162.498.301,38 < 8.533.876.772,87 < 68.289.212.235,67
^
^
Keterangan Tick Mark : ^ checked footing < checked crossfooting Klien: MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Diperiksa Oleh:
Skedul: Kertas Kerja Neraca - Hutang & Modal
Tanggal:
Tanggal:
Indeks: KKN2
11
Tabel 4.5 Kertas Kerja Laba Rugi Keterangan
Per buku 31/12/2011
Ref KK
LABA KOTOR
Rp Rp Rp
BEBAN USAHA
Rp
PENJUALAN BEBAN PENJUALAN
KERUGIAN PIUTANG LABA USAHA
Rp
BEBAN LAIN-LAIN EBIT
Rp Rp
DEPRESIASI/AMORTISASI
Rp
PBB ASURANSI ASET
Rp Rp
EAT
Rp
BUNGA
Penyesuaian Debet Kredit
39.681.726.130,00 (5.425.625.277,00) 34.256.100.853,00 ^ (8.587.634.803,13) 25.668.466.049,87 ^ (7.894.446.926,00) 17.774.019.123,87 ^ (4.258.392.736,00) (4.872.131.170,00) (80.062.000,00) 8. 563. 433. 217, 87
^
Per audit 31/12/2011 Rp Rp Rp
< < <
Rp Rp
39.681.726.130,00 (5.425.625.277,00) 34.256.100.853,00 ^ (8.587.634.803,13) (29.556.445,00) 25.638.909.604,87 ^ (7.894.446.926,00) 17.744.462.678,87 ^ (4.258.392.736,00) (4.872.131.170,00) (80.062.000,00)
Rp
8. 533. 876. 772, 87
<
Rp Rp Rp
29.556.445,00
Rp Rp Rp
29.556.445,00 ^
^
^
Keterangan Tick Mark : ^ checked footing < checked crossfooting Klien: Dibuat oleh: MESRA Business & Resort Hotel
Diperiksa Oleh:
Skedul: Kertas Kerja Neraca - Aset
Tanggal:
Indeks: KKLR
Tanggal:
12
< < < < < < < <
Tabel 4.5 Kertas Kerja Laba Rugi Keterangan
Per buku 31/12/2011
Ref KK
LABA KOTOR
Rp Rp Rp
BEBAN USAHA
Rp
PENJUALAN BEBAN PENJUALAN
KERUGIAN PIUTANG LABA USAHA
Rp
BEBAN LAIN-LAIN EBIT
Rp Rp
DEPRESIASI/AMORTISASI
Rp
PBB ASURANSI ASET
Rp Rp
EAT
Rp
BUNGA
Penyesuaian Debet Kredit
39.681.726.130,00 (5.425.625.277,00) 34.256.100.853,00 ^ (8.587.634.803,13) 25.668.466.049,87 ^ (7.894.446.926,00) 17.774.019.123,87 ^ (4.258.392.736,00) (4.872.131.170,00) (80.062.000,00) 8. 563. 433. 217, 87
Per audit 31/12/2011 Rp Rp Rp
< < <
Rp Rp
39.681.726.130,00 (5.425.625.277,00) 34.256.100.853,00 ^ (8.587.634.803,13) (29.556.445,00) 25.638.909.604,87 ^ (7.894.446.926,00) 17.744.462.678,87 ^ (4.258.392.736,00) (4.872.131.170,00) (80.062.000,00)
Rp
8. 533. 876. 772, 87
<
Rp Rp Rp
29.556.445,00
Rp Rp Rp
29.556.445,00
^
^
^
< < < < < < < <
^
Keterangan Tick Mark : ^ checked footing < checked crossfooting Klien: Dibuat oleh: MESRA Business & Resort Hotel
Diperiksa Oleh:
Skedul: Kertas Kerja Neraca - Aset
Tanggal:
Indeks: KKLR
Tanggal:
12
Tabel 4.6 Kertas Kerja Pemeriksaaan Piutang
Keterangan Piutang Usaha Piutang Lain-lain Cadangan Kerugian Piutang
Per buku 31/12/2011
Ref KK E1 E2
Penyesuaian Debet Kredit
Rp Rp
844.993.028,00 422.173.829,73 -
Rp
1.267.166.857,73
Per audit 31/12/2011
Rp Rp 29.556.445,00 Rp
844.993.028,00 < 422.173.829,73 < (29.556.445,00) <
29.556.445,00 Rp
1.237.610.412,73 <
^ ^ ^ Terdapat selisih antara saldo Per Buku dengan saldo Per Audi t Saldo Pi utang Per Audi t dikurangi dengan cadangan kerugian piutang se besar Rp 29.556.445,00 sehingga jurnal penyesuaian yang diusulkan adalah: Kerugi an Piutang Cadangan Kerugian Piutang
^
Rp29.556.445,00 Rp29.556.445,00
^ checked footing < checked cross footing Klien MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Skedul KKP Piutang
Tanggal:
Diperiksa Oleh:
Indeks: E
Tanggal:
13
Tabel 4.6 Kertas Kerja Pemeriksaaan Piutang
Keterangan Piutang Usaha Piutang Lain-lain Cadangan Kerugian Piutang
Per buku 31/12/2011
Ref KK E1 E2
Penyesuaian Debet Kredit
Rp Rp
844.993.028,00 422.173.829,73 -
Rp
1.267.166.857,73
Per audit 31/12/2011
Rp Rp 29.556.445,00 Rp
844.993.028,00 < 422.173.829,73 < (29.556.445,00) <
29.556.445,00 Rp
1.237.610.412,73 <
^ ^ ^ Terdapat selisih antara saldo Per Buku dengan saldo Per Audi t Saldo Pi utang Per Audi t dikurangi dengan cadangan kerugian piutang se besar Rp 29.556.445,00 sehingga jurnal penyesuaian yang diusulkan adalah: Kerugi an Piutang Cadangan Kerugian Piutang
^
Rp29.556.445,00 Rp29.556.445,00
^ checked footing < checked cross footing Klien MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Skedul KKP Piutang
Tanggal:
Diperiksa Oleh:
Indeks: E
Tanggal:
13
Tabel 4.7 Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha
Keterangan AEL INDONESIA, PT AMEX CARD AXA ASURANSI BANK KALTIM BERAU COAL,PT BIMA NUSANTARA BP DAS MAHAKAM CIPTA KRIDATAMA, PT Coca Cola, PT DAYAN PRAMANA DEBIT BCA. DINAS KESEHATAN PROV KALTIM DISNAKER PROV. KALTIM DISHUB BONTANG Dr. Dani firnanda Duo Mitra Oil ENTERPRENUR EPIC PRIMAFERTA CARDIATA EXTRA BED/TRANSFER FENDY (MEMBER FITNESS) GP ANSOR
Ref KK Rp Rp Rp EE1 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Per buku 31/12/2011
Penyesuaian Debet Kredit
22.350.400,00 595.000,00 320.164,00 35.958.294,00 1.449.151,00 10.259.294,00 1.190.000,00 17.289.180,00 3.619.770,00 1.004.900,00 22.690.054,00 7.039.873,00 28.307.471,00 25.217.513,00 5.590.122,00 1.994.994,00 2.150.000,00 1.389.650,00 175.000,00 299.999,00 16.760.366,00
14
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
-
-
Per audit 31/12/2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
22.350.400,00 < 595.000,00 < 320.164,00 < 35.958.294,00 < 1.449.151,00 < 10.259.294,00 < 1.190.000,00 < 17.289.180,00 < 3.619.770,00 < 1.004.900,00 < 22.690.054,00 < 7.039.873,00 < 28.307.471,00 < 25.217.513,00 < 5.590.122,00 < 1.994.994,00 < 2.150.000,00 < 1.389.650,00 < 175.000,00 < 299.999,00 < 16.760.366,00 <
Tabel 4.7 Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha
Keterangan AEL INDONESIA, PT AMEX CARD AXA ASURANSI BANK KALTIM BERAU COAL,PT BIMA NUSANTARA BP DAS MAHAKAM CIPTA KRIDATAMA, PT Coca Cola, PT DAYAN PRAMANA DEBIT BCA. DINAS KESEHATAN PROV KALTIM DISNAKER PROV. KALTIM DISHUB BONTANG Dr. Dani firnanda Duo Mitra Oil ENTERPRENUR EPIC PRIMAFERTA CARDIATA EXTRA BED/TRANSFER FENDY (MEMBER FITNESS) GP ANSOR
Ref KK Rp Rp Rp EE1 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Per buku 31/12/2011
Penyesuaian Debet Kredit
22.350.400,00 595.000,00 320.164,00 35.958.294,00 1.449.151,00 10.259.294,00 1.190.000,00 17.289.180,00 3.619.770,00 1.004.900,00 22.690.054,00 7.039.873,00 28.307.471,00 25.217.513,00 5.590.122,00 1.994.994,00 2.150.000,00 1.389.650,00 175.000,00 299.999,00 16.760.366,00
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
-
-
Per audit 31/12/2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
22.350.400,00 < 595.000,00 < 320.164,00 < 35.958.294,00 < 1.449.151,00 < 10.259.294,00 < 1.190.000,00 < 17.289.180,00 < 3.619.770,00 < 1.004.900,00 < 22.690.054,00 < 7.039.873,00 < 28.307.471,00 < 25.217.513,00 < 5.590.122,00 < 1.994.994,00 < 2.150.000,00 < 1.389.650,00 < 175.000,00 < 299.999,00 < 16.760.366,00 <
14
Lanjutan dari Tabel 4.7 Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha H.HERRIYANSYAH ANDRIAN ST/5120 Rp 1.190.000,00 HM. Rusli Rp 3.759.576,00 HUTAMA KARYA Rp 4.087.476,00 INDOMINCO MANDIRI, PT Rp 21.000.082,00 KEMENTRIAN ESDM Rp 8.874.958,00 KEMENTRIAN KEUANGAN EE2 Rp 57.177.749,00 KITADIN, PT Rp 13.284.830,00 Kaha Tour & Travel Rp 6.824.964,00 Kaltim Prima Coal, PT Rp 2.482.850,00 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Rp 18.975.628,00 LANA HARITA INDONESIA, PT Rp 2.016.994,00 LAP.TENNES FAMILY CLUB Rp 449.999,00 LAUNDRY/SUTARNO Rp 197.524,00 LINDA/BON 3116 RIDANA Rp 495.000,00 Lap. Tennis BNI Rp 249.999,00 MAHAKAM SUMBER JAYA, PT Rp 839.996,00 MASTER CARD EE3 Rp 36.066.120,00 MG.HOLLIDAY Rp 6.267.466,00 Mandiri Club Rp 599.998,00 Mesra Mining Group Rp 21.368.264,00 Moshi-Mhosi T&T EE4 Rp 40.541.714,00 Mujek Rp 3.364.651,00 PAMA PERSADA, PT Rp 1.152.495,00
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
15
-
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1.190.000,00 < 3.759.576,00 < 4.087.476,00 < 21.000.082,00 < 8.874.958,00 < 57.177.749,00 < 13.284.830,00 < 6.824.964,00 < 2.482.850,00 < 18.975.628,00 < 2.016.994,00 < 449.999,00 < 197.524,00 < 495.000,00 < 249.999,00 < 839.996,00 < 36.066.120,00 < 6.267.466,00 < 599.998,00 < 21.368.264,00 < 40.541.714,00 < 3.364.651,00 < 1.152.495,00 <
Lanjutan dari Tabel 4.7 Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha H.HERRIYANSYAH ANDRIAN ST/5120 Rp 1.190.000,00 HM. Rusli Rp 3.759.576,00 HUTAMA KARYA Rp 4.087.476,00 INDOMINCO MANDIRI, PT Rp 21.000.082,00 KEMENTRIAN ESDM Rp 8.874.958,00 KEMENTRIAN KEUANGAN EE2 Rp 57.177.749,00 KITADIN, PT Rp 13.284.830,00 Kaha Tour & Travel Rp 6.824.964,00 Kaltim Prima Coal, PT Rp 2.482.850,00 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Rp 18.975.628,00 LANA HARITA INDONESIA, PT Rp 2.016.994,00 LAP.TENNES FAMILY CLUB Rp 449.999,00 LAUNDRY/SUTARNO Rp 197.524,00 LINDA/BON 3116 RIDANA Rp 495.000,00 Lap. Tennis BNI Rp 249.999,00 MAHAKAM SUMBER JAYA, PT Rp 839.996,00 MASTER CARD EE3 Rp 36.066.120,00 MG.HOLLIDAY Rp 6.267.466,00 Mandiri Club Rp 599.998,00 Mesra Mining Group Rp 21.368.264,00 Moshi-Mhosi T&T EE4 Rp 40.541.714,00 Mujek Rp 3.364.651,00 PAMA PERSADA, PT Rp 1.152.495,00
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
-
-
-
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1.190.000,00 < 3.759.576,00 < 4.087.476,00 < 21.000.082,00 < 8.874.958,00 < 57.177.749,00 < 13.284.830,00 < 6.824.964,00 < 2.482.850,00 < 18.975.628,00 < 2.016.994,00 < 449.999,00 < 197.524,00 < 495.000,00 < 249.999,00 < 839.996,00 < 36.066.120,00 < 6.267.466,00 < 599.998,00 < 21.368.264,00 < 40.541.714,00 < 3.364.651,00 < 1.152.495,00 <
15
PKT Bontang, PT POLRESTA PT. BUKIT MAKMUR PT. FAJAR SURYA SWADAYA PT. INDOMINCO MANDIRI PT. KALTIM PARNA INDUSTRI PT.ABICAM PT.BINA SARANA SUKSES PT.CONTROL SYSTEMS PT.GEOCEAN INDONESIA PT.SEMCO Pemkot Balikpapan Pertamina Poltabes RIDANA TARIGAN/3109/3110 RIDANA TARIGAN/3112 RIDANA TARIGAN/3122 SEKJEN ESDM JAKARTA SIH ROCHMAN/2116/2104 SIH ROCHMAN/2124 Samsat Sanbe farma Sri Ayu Miranda
EE5 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp EE6 Rp Rp Rp EE7 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
64.296.209,00 1.190.000,00 1.620.949,00 2.099.988,00 3.199.853,00 664.998,00 255.309,00 5.600.077,00 419.998,00 9.366.574,00 39.503.260,00 664.998,00 1.994.994,00 55.461.389,00 990.000,00 990.000,00 495.000,00 12.564.542,00 3.336.550,00 1.190.000,00 249.999,00 1.329.996,00 1.469.931,00
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
16
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
64.296.209,00 < 1.190.000,00 < 1.620.949,00 < 2.099.988,00 < 3.199.853,00 < 664.998,00 < 255.309,00 < 5.600.077,00 < 419.998,00 < 9.366.574,00 < 39.503.260,00 < 664.998,00 < 1.994.994,00 < 55.461.389,00 < 990.000,00 < 990.000,00 < 495.000,00 < 12.564.542,00 < 3.336.550,00 < 1.190.000,00 < 249.999,00 < 1.329.996,00 < 1.469.931,00 <
PKT Bontang, PT POLRESTA PT. BUKIT MAKMUR PT. FAJAR SURYA SWADAYA PT. INDOMINCO MANDIRI PT. KALTIM PARNA INDUSTRI PT.ABICAM PT.BINA SARANA SUKSES PT.CONTROL SYSTEMS PT.GEOCEAN INDONESIA PT.SEMCO Pemkot Balikpapan Pertamina Poltabes RIDANA TARIGAN/3109/3110 RIDANA TARIGAN/3112 RIDANA TARIGAN/3122 SEKJEN ESDM JAKARTA SIH ROCHMAN/2116/2104 SIH ROCHMAN/2124 Samsat Sanbe farma Sri Ayu Miranda
EE5 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp EE6 Rp Rp Rp EE7 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
64.296.209,00 1.190.000,00 1.620.949,00 2.099.988,00 3.199.853,00 664.998,00 255.309,00 5.600.077,00 419.998,00 9.366.574,00 39.503.260,00 664.998,00 1.994.994,00 55.461.389,00 990.000,00 990.000,00 495.000,00 12.564.542,00 3.336.550,00 1.190.000,00 249.999,00 1.329.996,00 1.469.931,00
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
-
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
64.296.209,00 < 1.190.000,00 < 1.620.949,00 < 2.099.988,00 < 3.199.853,00 < 664.998,00 < 255.309,00 < 5.600.077,00 < 419.998,00 < 9.366.574,00 < 39.503.260,00 < 664.998,00 < 1.994.994,00 < 55.461.389,00 < 990.000,00 < 990.000,00 < 495.000,00 < 12.564.542,00 < 3.336.550,00 < 1.190.000,00 < 249.999,00 < 1.329.996,00 < 1.469.931,00 <
-
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3.324.982,00 902.650,00 974.994,00 54.745.376,00 268.688,00 32.737.474,00 8.749.952,00 59.996,00 502.150,00 8.241.057,00 2.215.231,00 62.280.935,00 1.540.935,00 2.574.466,00
-
-
Rp
844.993.028,00 <
^
^
16
Lanjutan dari Tabel 4.7 Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha Sucofindo, PT TEGUH BUDI HARSO TRAKINDO UTAMA, PT MR.ANG (ulang tahun) Universitas Mulawarman VISA CARD Vaya Tour,PT WAHANA INTI SEJATI IBU MARYA (wedding) Wijaya Karya, PT YAYASAN IRSYADIAH/SEKOLAH ARAB Yayasan Bunga Bangsa Yusan Triananda Yusi Ananda
Rp Rp Rp EE8 Rp Rp EE9 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rp
3.324.982,00 902.650,00 974.994,00 54.745.376,00 268.688,00 32.737.474,00 8.749.952,00 59.996,00 502.150,00 8.241.057,00 2.215.231,00 62.280.935,00 1.540.935,00 2.574.466,00
V V V V V V V V V V V V V V
844.993.028,00 L
^
^
Saldo per buku dengan saldo per audit Piutang Usaha tidak terdapat selisih sehingga tidak perlu membuat jurnal penye suaian Keterangan Tick Mark : ^, < checked footing , crossfooting L cocok dengan buku besar piutang usaha V cocok dengan buku besar pembantu piutang usaha Klien MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Diperiksa Oleh:
Skedul KKP Piutang Usaha
Tanggal:
Tanggal:
17
Indeks: E1
< < < < < < < < < < < < < <
Lanjutan dari Tabel 4.7 Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha Sucofindo, PT TEGUH BUDI HARSO TRAKINDO UTAMA, PT MR.ANG (ulang tahun) Universitas Mulawarman VISA CARD Vaya Tour,PT WAHANA INTI SEJATI IBU MARYA (wedding) Wijaya Karya, PT YAYASAN IRSYADIAH/SEKOLAH ARAB Yayasan Bunga Bangsa Yusan Triananda Yusi Ananda
Rp Rp Rp EE8 Rp Rp EE9 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rp
3.324.982,00 902.650,00 974.994,00 54.745.376,00 268.688,00 32.737.474,00 8.749.952,00 59.996,00 502.150,00 8.241.057,00 2.215.231,00 62.280.935,00 1.540.935,00 2.574.466,00
V V V V V V V V V V V V V V
-
844.993.028,00 L
^
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3.324.982,00 902.650,00 974.994,00 54.745.376,00 268.688,00 32.737.474,00 8.749.952,00 59.996,00 502.150,00 8.241.057,00 2.215.231,00 62.280.935,00 1.540.935,00 2.574.466,00
< < < < < < < < < < < < < <
-
-
Rp
844.993.028,00 <
^
^
^
Saldo per buku dengan saldo per audit Piutang Usaha tidak terdapat selisih sehingga tidak perlu membuat jurnal penye suaian Keterangan Tick Mark : ^, < checked footing , crossfooting L cocok dengan buku besar piutang usaha V cocok dengan buku besar pembantu piutang usaha Klien MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Diperiksa Oleh:
Skedul KKP Piutang Usaha
Tanggal:
Tanggal:
Indeks: E1
17
Tabel 4.8 Kertas Kerja Daftar Konfirmasi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pelanggan Bank Kaltim Kementerian Keuangan Master Card Moshi-moshi Tour & Travel PT Pupuk Kaltim Bontang PT SEMCO Poltabes mr. Ang Visa Card
Jumlah per Pelanggan (Rp)
Alamat Jl. Jend Sudirman 33 Samarinda Jl. Dr. Wahidin No 1 Jakarta Jl. Mulawarman 23 Samarinda Jl. Gubernur Suryo 1-3 Surabaya Jl. James Simandjuntak No. 1 Bontang Jl. Jend.Gatot Subroto No.42 Jakarta Jl. Bhayangkara Samarinda Jl. Pesona Mahakam Blok A1 No.15 Smd Jl. Imam Bonjol 31 A-B Samarinda
35.958.294,00 57.177.749,00 36.066.120,00 40.541.714,00 64.296.209,00 39.503.260,00 55.461.389,00 54.745.376,00 32.737.474,00
Hasil Konfirmasi
Perbedaan
CB CB CB CB CB CB CB NR NR
-
416.487.585,00
^
^
CB : Confirm Balance NR : No Reply Keterangan Tick Mark : ^ checked footing Klien MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Skedul KKP Piutang Usaha
Tanggal:
Diperiksa Oleh:
Indeks: EE
Tanggal:
18
Tabel 4.8 Kertas Kerja Daftar Konfirmasi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pelanggan
Jumlah per Pelanggan (Rp)
Alamat
Bank Kaltim Kementerian Keuangan Master Card Moshi-moshi Tour & Travel PT Pupuk Kaltim Bontang PT SEMCO Poltabes mr. Ang Visa Card
Jl. Jend Sudirman 33 Samarinda Jl. Dr. Wahidin No 1 Jakarta Jl. Mulawarman 23 Samarinda Jl. Gubernur Suryo 1-3 Surabaya Jl. James Simandjuntak No. 1 Bontang Jl. Jend.Gatot Subroto No.42 Jakarta Jl. Bhayangkara Samarinda Jl. Pesona Mahakam Blok A1 No.15 Smd Jl. Imam Bonjol 31 A-B Samarinda
Hasil Konfirmasi
Perbedaan
CB CB CB CB CB CB CB NR NR
-
35.958.294,00 57.177.749,00 36.066.120,00 40.541.714,00 64.296.209,00 39.503.260,00 55.461.389,00 54.745.376,00 32.737.474,00
-
416.487.585,00
^
^
CB : Confirm Balance NR : No Reply Keterangan Tick Mark : ^ checked footing Klien MESRA Business & Resort Hotel
Dibuat oleh:
Diperiksa Oleh:
Skedul KKP Piutang Usaha
Tanggal:
Tanggal:
Indeks: EE
18
Tabel 4.9 Ikhtisar Hasil Konfirmasi Piutang Usaha IKHTISAR HASIL K ONFIRMASI POSITIF
NEGATIF
PERUSAHAAN: MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL NAMA PERKIRAAN
TANGGAL NERACA:
METODE SAMPLING
Piutang Usaha
TAHUN INI
TAHUN LALU
RANDOM
RANDOM
31-Des-11
TANGGAL SALDO YANG DIKONFIRMASI:
31-Des-11
TANGGAL PENGIRI MAN KONFIRMASI:
03-Sep-12 KONFIRMASI PERTAMA
KONFIRMASI KEDUA % dari
Rp
Pelanggan
Konfirmasi yang
Jumlah Piutang
844.993.028,00
80
Rp
Pelanggan
Rp
Pelanggan
Jumlah Konfi rmasi yang Dikirim
416.487.585,00
9
49%
11%
100%
100%
329.004.735,00
7
39%
9%
79%
78%
a. Bisa Direkonsiliasi
-
-
-
-
-
-
b. Tidak Bisa Di rekonsiliasi
-
-
-
-
-
-
Total
Dikirim
Jawaban Konfirmasi Jawaban Setuju Jawaban Berbeda:
Dikembal ikan Kantor Pos Tidak Dijawab DIBUAT OLEH PARAF
TANGGAL
-
-
-
-
-
-
87.482.850,00
2
10%
3%
21%
22%
DIPERIKSA OLEH PARAF
TANGGAL
19
Tabel 4.9 Ikhtisar Hasil Konfirmasi Piutang Usaha IKHTISAR HASIL K ONFIRMASI POSITIF
NEGATIF
PERUSAHAAN: MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL NAMA PERKIRAAN
TANGGAL NERACA:
METODE SAMPLING
Piutang Usaha
TAHUN INI
TAHUN LALU
RANDOM
RANDOM
31-Des-11
TANGGAL SALDO YANG DIKONFIRMASI:
31-Des-11
TANGGAL PENGIRI MAN KONFIRMASI:
03-Sep-12 KONFIRMASI PERTAMA
KONFIRMASI KEDUA % dari
Rp
Pelanggan
Konfirmasi yang
Total
Dikirim
Jumlah Piutang
844.993.028,00
80
Rp
Pelanggan
Rp
Pelanggan
Jumlah Konfi rmasi yang Dikirim
416.487.585,00
9
49%
11%
100%
100%
329.004.735,00
7
39%
9%
79%
78%
a. Bisa Direkonsiliasi
-
-
-
-
-
-
b. Tidak Bisa Di rekonsiliasi
-
-
-
-
-
-
Dikembal ikan Kantor
-
-
-
-
-
-
87.482.850,00
2
10%
3%
21%
22%
Jawaban Konfirmasi Jawaban Setuju Jawaban Berbeda:
Pos Tidak Dijawab DIBUAT OLEH PARAF
TANGGAL
DIPERIKSA OLEH PARAF
TANGGAL
19
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan uraian yang tertuang dalam pembahasan berikut: Kertas kerja yang pertama kali dibuat oleh penulis adalah audit program. Audit program berisi tujuan dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan selama proses pemeriksaan piutang usaha MESRA Business & Resort Hotel. Untuk memulai pemeriksaan dilakukan kuesioner pihak terkait tentang struktur pengendalian intern atas proses penjualan kredit. Alat analisis yang digunakan adalah Internal Control Questionnaries (ICQ), kemudian dibuat kesimpulan bahwa struktur pengendalian intern MESRA Business & Resort Hotel sudah memadai. Selain itu diperoleh informasi bahwa MESRA Business & Resort Hotel tidak melakukan perhitungan pencadangan piutang tidak tertagih dan tidak ada pencatat an kerugian piutang, karena apabila terdapat piutang yang tidak t ertagih sehingga timbul kerugian piutang dicatat sebagai piutang karyawan. Sehingga penulis melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai cadangan kerugian piutang yang seharusnya dicantumkan untuk mengurangi jumlah piutang usaha pada neraca. Dari perhitungan untuk menentukan cadangan kerugian piutang dengan meto de analisis umur piutang yang dilakukan penulis, hasil yang didapat yaitu sebesar Rp29.556.445,00. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan pembuatan kertas kerja pemeriksaan yang terdiri dari Kertas Kerja Neraca, Kertas Kerja Laba Rugi, Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang, Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha, Daftar Konfirmasi, Ikhtisar Hasil Konfirmasi Piutang Usaha. Pada KKP Piutang Usaha, tidak ditemukan adanya kesalahan pencatatan atau kesalahan perhitungan, sehingga tidak diperlukan adanya penyesuaian. Penyesuaian baru dilakukan pada KKP Piutang, karena adanya rekening Cadangan Kerugian Piutang sebesar Rp29.556.445,00 yang mengurangi saldo Piutang per buku dari Rp1.267.166.857,73 menjadi
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan uraian yang tertuang dalam pembahasan berikut: Kertas kerja yang pertama kali dibuat oleh penulis adalah audit program. Audit program berisi tujuan dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan selama proses pemeriksaan piutang usaha MESRA Business & Resort Hotel. Untuk memulai pemeriksaan dilakukan kuesioner pihak terkait tentang struktur pengendalian intern atas proses penjualan kredit. Alat analisis yang digunakan adalah Internal Control Questionnaries (ICQ), kemudian dibuat kesimpulan bahwa struktur pengendalian intern MESRA Business & Resort Hotel sudah memadai. Selain itu diperoleh informasi bahwa MESRA Business & Resort Hotel tidak melakukan perhitungan pencadangan piutang tidak tertagih dan tidak ada pencatat an kerugian piutang, karena apabila terdapat piutang yang tidak t ertagih sehingga timbul kerugian piutang dicatat sebagai piutang karyawan. Sehingga penulis melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai cadangan kerugian piutang yang seharusnya dicantumkan untuk mengurangi jumlah piutang usaha pada neraca. Dari perhitungan untuk menentukan cadangan kerugian piutang dengan meto de analisis umur piutang yang dilakukan penulis, hasil yang didapat yaitu sebesar Rp29.556.445,00. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan pembuatan kertas kerja pemeriksaan yang terdiri dari Kertas Kerja Neraca, Kertas Kerja Laba Rugi, Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang, Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha, Daftar Konfirmasi, Ikhtisar Hasil Konfirmasi Piutang Usaha. Pada KKP Piutang Usaha, tidak ditemukan adanya kesalahan pencatatan atau kesalahan perhitungan, sehingga tidak diperlukan adanya penyesuaian. Penyesuaian baru dilakukan pada KKP Piutang, karena adanya rekening Cadangan Kerugian Piutang sebesar Rp29.556.445,00 yang mengurangi saldo Piutang per buku dari Rp1.267.166.857,73 menjadi Rp1.237.610.412,73. Pada KK Laba Rugi dapat dilihat adanya penyeseuaian dengan adanya Kerugian Piutang ( Bad Debt Expense) sebesar Rp29.556.445,00, sehingga mengurangi laba bersih ( Earnings after Tax) dari Rp8.563.433.217,87 menjadi Rp8.533.876.772,87. Sedangkan pada KK Neraca dapat dilihat bahwa saldo piutang usaha tidak mengalami perubahan, namun penyesuaian yang terjadi yaitu terdapat Cadangan Kerugian Piutang sebesar Rp29.556.445,00 di sebelah kredit pada bagian Aset dan pada bagian Hutang & Modal, Laba Tahun Berjalan dikurangi sebesar Rp29.556.445,00. Setelah itu untuk meyakinkan saldo piutang debitur, maka dikirimkan konfirmasi piutang kepada pelanggan yang masih memiliki saldo piutang per 31 Desember 2011 yang saldonya di atas Rp30.000.000,00. Dari sembilan konfirmasi yang dikirimkan, tujuh pelanggan menyatakan bahwa saldo piutang sesuai dengan perhitungan pelanggan dan dua pelanggan tidak mengirim kembali konfirmasinya. Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas maka penulis dapat memberikan jawaban dari permasalahan yang dikemukakan sebelumnya yaitu bahwa saldo piutang usaha yang tercantum dalam laporan keuangan MESRA Business & Resort Hotel per 31 Desember belum disajikan secara wajar karena belum dikurangi dengan cadangan kerugian piutang. Berdasarkan analisis dan paparan pembahasan di atas disusun neraca komparatif sebagai berikut: Tabel 4.10 Neraca Komparatif - Aset
20
MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL NERACA KOMPARATIF Per Buku
Koreksi
Per Audit
31/12/2011
31/12/2011
Aktiva Lancar
Kas
Rp
147.139.715,22
Rp
147.139.715,22
Bank
Rp
2.276.186.426,41
Rp
2.276.186.426,41
Piutang Usaha
Rp
844.993.028,00
Rp
844.993.028,00
Piutang Lain-lain
Rp
422.173.829,73
Rp
422.173.829,73
29.556.445,00 Rp
(29.556.445,00)
Cadangan Kerugian Piutang Persediaan Barang Dagang
Rp
484.579.318,12
Rp
484.579.318,12
Uang Muka Pajak Pendapatan
Rp
778.499.367,19
Rp
778.499.367,19
Uang Muka Lain-Lain
Rp
56.205.860,33
Rp
56.205.860,33
Total Aktiva Lancar
Rp
5.009.777.545,00
Rp
4.980.221.100,00
Aktiva Tetap
Rp
73.902.185.522,36
Rp
73.902.185.522,36
Akum.Penyusutan Aktiva Tetap
Rp
-20.842.585.070,08
Rp
-20.842.585.070,08
Nilai Buku
Rp
53.059.600.452,28
Rp
53.059.600.452,28
Koperasi
Rp
303.768,69
Rp
303.768,69
Piutang Hubungan Istimewa
Rp
10.249.086.914,70
Rp
10.249.086.914,70
Total Aktiva Lain-Lain
Rp
10.249.390.683,39
Rp
10.249.390.683,39
TOTAL AKTIVA
Rp
68.318.768.680,67
29.556.445,00 Rp
68.289.212.235,67
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap La in-Lain
Sumber: Data Diolah Tabel 4.11 Neraca Komparatif – Hutang & Modal MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL NERACA KOMPARATIF Per Buku
Koreksi
Per Audit
31/12/2011
31/12/2011
Hutang Lancar
Hutang Dagang
Rp
2.152.972.900,11
Rp
2.152.972.900,11
Hutang Gaji
Rp
503.461.477,67
Rp
503.461.477,67
Hutang Service Karyawan
Rp
229.126.181,20
Rp
229.126.181,20
Hutang Rekonsiliasi Bank
-
-
Hutang PPh 21. Karyawan
Rp
26.714.625,33
Rp
26.714.625,33
Hutang Pbn. I
Rp
5.780.441.064,46
Rp
5.780.441.064,46
Hutang Pajak Perseroan
Rp
781.309,64
Rp
781.309,64
Hutang Deposit Tamu
Rp
153.071.804,08
Rp
153.071.804,08
Hutang Lain-lain
Rp
925.113.735,64
Rp
925.113.735,64
Hutang Voucher Mesra
Rp
42.888.973,29
Rp
42.888.973,29
Pendapatan diterima dimuka
Rp
258.537.205,61
Rp
258.537.205,61
Total Hutang Lancar
Rp
10.073.109.277,04
Rp
10.073.109.277,04
Hutang Bank BPD
Rp
36.314.616.086,98
Rp
36.314.616.086,98
Laba tahun tahun lalu
Rp
4.162.498.301,38
Rp
4.162.498.301,38
Laba (rugi) tahun berjalan
Rp
8.563.433.217,87
(29.556.445,00) Rp
8.533.876.772,87
TOTAL HUTANG DAN MODAL
Rp
68.318.768.680,67
29.556.445,00 Rp
68.289.212.235,67
Hutang Jangka Panjang
Sumber: Data Diolah 21
Tabel 4.12 Laporan Laba Rugi Komparatif MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF
PENJUALAN BEBAN PENJUALAN LABA KOTOR
Per Buku 31/12/2011 Rp 39.681.726.130,00 Rp (5.425.625.277,00) Rp 34.256.100.853,00
BEBAN USAHA KERUGIAN PIUTANG LABA USAHA
Koreksi
Rp Rp Rp
Per Audit 31/12/2011 39.681.726.130,00 (5.425.625.277,00) 34.256.100.853,00
Rp (8.587.634.803,13) Rp 25.668.466.049,87
Rp (29.556.445,00) Rp Rp
(8.587.634.803,13) (29.556.445,00) 25.638.909.604,87
BEBAN LAIN-LAIN EBIT
Rp (7.894.446.926,00) Rp 17.774.019.123,87
Rp Rp
(7.894.446.926,00) 17.744.462.678,87
DEPRESIASI/AMORTISASI PBB BUNGA ASURANSI ASET
Rp (4.258.392.736,00) Rp (4.872.131.170,00) Rp (80.062.000,00)
Rp
(4.258.392.736,00) (4.872.131.170,00) (80.062.000,00)
EAT
Rp 8.563.433.217, 87
Rp Rp
(29.556.445,00) Rp
8.533.876.772, 87
Sumber: Data Diolah V. Penutup A. Kesimpulan Dari keseluruhan rangkaian pemeriksaan yang dilaksanakan terhadap piutang MESRA Business & Resort Hotel, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Diketahui saldo piutang per buku Rp1.267.166.857,73 dan saldo piutang per audit Rp1.237.610.412,73. 2. Setelah dilakukan pemeriksaan piutang pada laporan keuangan MESRA Business & Resort Hotel untuk periode 31 Desember 2011 ditemukan bahwa tidak dilakukan perhitungan dan pencatatan Cadangan Kerugian Piutang pada Neraca MESRA Business & Resort Hotel. Sehingga penulis perlu melakukan perhitungan Cadangan Kerugian Piutang yang hasilnya sebesar Rp29.556.445,00. Kemudian penulis melakukan penyesuaian dengan menambahkan Cadangan Kerugian Piutang pada Neraca dan mengurangi Laba Tahun Berjalan sebesar Rp29.556.445,00. B. Saran Sebagai bahan masukan bagi MESRA Business & Resort Hotel, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya melakukan perhitungan Cadangan Kerugian Piutang kemudian dicantumkan dalam laporan keuangan Neraca sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia yaitu SAK, agar jumlah piutang yang ditunjukkan dalam Neraca dapat lebih sesuai dengan kenyataan. 2. Untuk piutang yang sudah jatuh tempo hendaknya segera dilakukan penagihan. Apabila terdapat piutang yang tidak dapat ditagih maka segera dilakukan pencatatan penghapusan piutang. 3. Segera membenahi kelemahan-kelemahan dalam pengendalian yaitu pemisahan tugas dan tanggung jawab yang lebih tegas agar terhindar dari kesengajaan dalam penyelewengan. 22
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing oleh Kantor Akuntan Publik , Edisi Ketiga, Jilid 1. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. . 2004. Auditing oleh Kantor Akuntan Publik , Edisi Ketiga, Jilid 2. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Baridwan, Zaki. 2004. INTERMEDIATE ACCOUNTING, Edisi Kedelapan. BPFE. Yogyakarta. Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters. 2002. AUDITING, Edisi Kelima, Jilid I, Erlangga, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2006. Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001, PT. Salemba Empat, Jakarta. Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-dasar AKUNTANSI , Edisi 6, Jilid 2, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yo gyakarta. Simamora, Henry. 2002. Auditing , Edisi Ke-1, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
23