TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN ENERGI AUDIT ENERGI EN ERGI PADA PADA HOTEL KETINTA KETIN TANG NG ASRI SURABAYA SURABAYA
Dosen pengampuh : Indra Herlamba Siregar, S.T.,M.T. S.T.,M.T.
Oleh : Muji
125754236
Sut! A"##! $
125754237
A"%i &'i!"t(
125754225
A)*+!% &!i,!- R
12575423.
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN &AKULTAS TEKNIK UNI/ERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2.15
BAB I P'"%!*u-u!"
Indust Industri ri perhot perhotela elan n merupa merupakan kan suatu suatu usaha usaha yang yang kinerja kinerja operasi operasiona onalny lnyaa sangat sangat membutuhkan ketersediaan energi yang besar. Kebutuhan akan energi yang besar tersebut digunakan untuk menjalankan sistem asilitasasilitas yang terdapat pada hotel, seperti system pendingin udara, sistem penerangan, sistem lift , dan dan sist sistem em asi asili lita tass hote hotell lain lainny nya. a. Ketersediaan energi yang ada untuk operasional hotel tentunya menjadi salah satu aktor yang dapat menjaga kepuasan dan keper!ayaan konsumen terhadap sebuah hotel. Hotel sebagai pengguna energi, rata"rata menghabiskan #$ % dari biaya operasionalnya untuk pembelian komponen energi &'ly(a et al, )$$*+. Dan seiring dengan meningkatnya biaya energi yang diteta ditetapka pkan, n, maka maka biaya biaya untuk untuk pembeli pembelian an energ energii akan akan berpot berpotens ensii mengal mengalami ami kenaik kenaikan. an. Menurut Shiming -urnett &)$$)+, konsumsi energi untuk penerangan, system pengaturan suhu, dan sistem pemanas air umumnya men!apai $ % dari penggunaan total energi pada bangunan hotel. /umlah kebutuhan energi tersebut tentunya akan menentukan biaya operasional operasional yang harus dikeluarkan dikeluarkan pihak pengelola pengelola hotel setiap periode tertentu. -iaya operasional operasional tersebut tentunya tentunya harus ditekan serendah mungkin agar pengelola pengelola hotel mampu mampu mendap mendapatk atkan an keuntu keuntunga ngan n se!ara se!ara maksim maksimal. al. 0amun 0amun tentun tentunya ya dilaku dilakukan kan dengan dengan tetap tetap mempert mempertimb imbang angkan kan aktor aktor"a "akto ktorr yang yang lain, lain, seperti seperti cust custom omer er,, biaya, tenaga kerja, dan sebag sebagai ainy nya. a. Hal Hal terse tersebu butt menj menjad adii salah salah satu satu latar latar belak belakan ang g meng mengap apaa pemi pemilih lihan an jenis jenis penghematan energi pada operasional hotel menjadi suatu permasalahan yang dihadapi oleh pelaku industry perhotelan. Industri hotel memiliki 1aktu operasional penggunaan energi yang yang relati relati kontin kontinyu yu selama selama )2 jam sehari. sehari. Hal ini membut membutuhk uhkan an jamina jaminan n keterse ketersedia diaan an suplai suplai listrik listrik yang yang men!uk men!ukupi upi untuk untuk menjaga menjaga produk produkti3 ti3ita itass pelaya pelayanan nan hotel. hotel. 0amun, 0amun, keterbatasan 450 sebagai penyedia energi listrik negara serta ketentuan tari dasar listrik untuk konsumsi industri yang lebih tinggi menjadi suatu pertimbangan pelaku industri hotel untuk melakukan penghematan energi. 6danya peraturan 4emerintah &44+ $7)$$8 tentang konser3asi energi juga menjadi suatu tekanan dari pemerintah untuk menurunkan tingkat konsumsi energi pada bangunan industri. Selain itu, adanya tekanan isu lingkungan yang berkembang belakangan ini juga mendukung mendukung dilakukannya penghematan dalam penggunaan penggunaan energi. Oleh karena itu, adanya 1a!ana untuk melakukan proses konser3asi energi pada operasional operasional hotel dapat menjadi sebuah solusi yang dapat dilakukan. dilakukan. Konser3asi Konser3asi energy merupa merupakan kan upaya upaya mengei mengeisien sienkan kan pemakai pemakaian an energ energii dalam dalam mengha menghasilk silkan an suatu suatu produk produk
barang maupun jasa tanpa mengurangi kualitas dari produk tersebut. Dalam industri perhotelan, eisiensi energi harus dilakukan tanpa mengurangi kenyamanan pelanggan dalam menggunakan asilitas hotel. 6udit energi sendiri merupakan bagian dari manajemen energi. Hasil dari audit energy digunakan sebagai dasar untuk mengelola dan mengatur energi yang terpakai dalam suatu bangunan agar eisien tanpa mengurangi tingkat pelayanan bagi para konsumen.
BAB II Ti"j!u!" Pu0t!!
21 Ti"j!u!" U+u+ H(t'211 P'"#'ti!" H(t'- S')!! U+u+
4engertian Hotel menurut Hotel 4rpi!tors 6!t, 98* &Sulatiyono, 9888:*+ adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan makanan, minuman, dan asilitas kamar untuk tidur kepada orang orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membatar dengan jumlah 1ajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus &perjanjian membeli barang yang disertai dengan perundingan perundingan sebelumnya+. -erdasarkan Surat Keputusan Menteri 4ari1isata, 4os dan Telekomunikasi 0o. KM. #74;.#$27M44T"< : Hotel sebagai jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian besar atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola se!ara komersial. Deinisi hotel menurut ;ebster 0e1 ;orld Di!tionary = Hotel as a commercial establishment providing lodging and usually meals and other services for the public, especially for travels.” &>red ?.5a1son, 98<<+. @ang artinya hotel adalah suatu bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, serta pelayanan lainnya untuk umum yang dikelola se!ara komersial terutama untuk para 1isata1an. Sedangkan pengertian yang dimuat oleh Arolier 'le!troni! 4ublishing In!.&988*+ yang menyebutkan bah1a : Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan"pelayanan lain untuk umum. Maka dari beberapa pernyataan itu dapat disimpulkan bah1a hotel adalah suatu akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, makan, minum, dan bersiat umum serta asilitas lainnya yang memenuh syarat kenyamanan dan dikelola se!ara komersil. 212 P'"#'ti!" it H(t'-
Bity Hotel merupakan hotel yang terletak di bagian kota dengan katareristik kegiatan perdagangan. Sehingga disediakan asilitas"asilitas pusat busana, bisnis, restoran, bar, konerensi, pusat kebugaran, dan sebagainya &;alter 6 rutes and 4artners, 98<*+. Bity Hotel atau Hotel kota biasanya termasuk hotel me1ah, hotel kepari1isataan. Karateristiknya antara lain tingginya perbandingan pemakaian ruang"ruang, keteraturan pemanaatan ruang"ruang
yang disediakan, termasuk pertokoan atau perkantoran, sehingga dalam pengembangannya memungkinkan keberhasilan hotel tersebut &'rnst 0euert, 98< hal )99+ Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bah1a Bity Hotel atau Hotel Kota adalah Hotel yang ditinjau dari lokasinya terletak di perkotaan, umumnya dipergunakan untuk kegiatan bisnis seperti rapat atau pertemuan"pertemuan perusahaan juga bagi para tamu yang mengadakan perjalanan dan menginap dalam 1aktu singkat. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya tamu yang sedang ber1isata dan lebih suka mengidap di area perkotaan, terlebih jika jarak tempat 1isatanya dekat atau terletak di daerah perkotaan.
213 P'"##(-("#!" H(t'-
4emerintah telah menetapkan kualitas dan kuantitas hotel yang menjadi kebijaksanaan yang berupa standar jenis klasiikasi yang ditujukan serta berlaku bagi suatu hotel. 4enentuan jenis hotel berdasarkan letak, ungsi, susunan organisasinya dan aktiitas penghuni hotel sesuai dengan SK Mentri 4erhubungan ?I 0o. )29727$ tanggal 9* 6gustus 98$. Hotel digolongkan atas : 9+ Residential Hotel , yaitu hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang mnginap dalam jangka 1aktu yang !ukup lama. Tetapi tidak bermaksud menginap. Cmumnya terletak dikota, baik pusat maupun pinggir kota dan berungsi sebagai penginapan bagi orang"orang yang belum mendapatkan perumahan dikota tersebut. )+ Transietal Hotel , yaitu hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang mengadakan perjalanan dalam 1aktu relati3e singkat. 4ada umumnya jenis hotel ini terletak pada jalan jalan utama antar kota dan berungsi sebagai terminal point. Tamu yang menginap umumnya sebentar saja, hanya sebagai persinggahan. #+ Resort Hotel , yaitu diperuntukkan bagi tamu yang sedang mengadakan 1isata dan liburan. Hotel ini umumnya terletak didaerah rekreasi71isata. Hotel jenis ini pada umumnya mengandalkan potensi alam berupa 3ie1 yang indah untuk menarik pengunjung.
4enentuan jenis hotel yang didasarkan atas tuntutan tamu sesuai dengan keputusan Mentri 4erhubungan ?I 0o.4M9$74;.#$97phb", dibedakan atas: 9+ Bussiness hotel , yaitu hotel yang bertujuan untuk ,melayani tamu yang memiliki kepentingan bisnis. )+ Tourist hotel , yaitu bertujuan melayani para tamu yang akan mengujungi objek objek 1isata.
#+ Sport hotel , yaitu hotel khusus bagi para tamu yang bertujuan untuk olahraga atau sport 2+ Research hotel , yaitu asilitas akomodasi yang disediakan bagi tamu yang bertujuan melakukan riset.
Sedangkan penggolongan hotel dilihat dari lokasi hotel menurut Keputusan Dirjen 4ari1isata terbagi menjadi dua, yaitu : 9+ Resort hotel &pantai7gunung+, yaitu hotel yang terletak didaerah 1isata, baik pegunungan atau pantai. /enis hotel ini umumnya dimanaatkan oleh para 1isata1an yang datang untuk 1isata atau rekreasi. )+ City hotel &hotel kota+, yaitu hotel yang terletak diperkotaan, umumnya dipergunakan untuk melakukan kegiatan bisnis seperti rapat atau pertemuan"pertemuan perusahaan.
4enggolongan berbagai jenis hotel serta bentuk akomodasi tersebut pada dasarnya tidak merupakan pembagian se!ara mutlak bagi pengujung. Dapat juga terjadi o3erlapping yaitu salingmenggunakan satu dengan yang lainnya, misalnya seorang turis tidak akan ditolak jika ingin menginap pada sebuah !ity hotel, ataupun sebaliknya.
214 K-!0ii!0i H(t'-
-erdasarkan keputusan Dirjen 4ari1isata 0o. 927C7II798<<, tentang usaha dan pengelolaan hotel menjelaskan bah1a klasiikasi hotel menggunakan sistem bintang.Dari kelas yang terendah diberi bintang satu, sampai kelas tertinggi adalah hotel bintang lima. Sedangkan hotel"hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas tersebut atau yang berada diba1ah standar minimum yang ditentukan disebut hotel non bintang. 4ernyataan penentuan kelas hotel ini dinyatakan oleh Dirjen 4ari1isata dengan sertiikat yang dikeluarkan dan dilakukan tiga tahun sekali dengan tata !ara pelaksanaan ditentukan oleh Dirjen 4ari1isata. Dasar penilaian yang digunakan antara lain men!akup: 4ersyaratan isik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan. /umlah kamar yang tersedia. -entuk pelayanan yang diberikan Kualiikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan dan kesejahteraan karya1an.
>asilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti kolam renang lapangan
tenis dan diskotik. 22 M!"!j'+'" E"'#i
Manajemen energi adalah sebuah teknik dan ungsi manajemen untuk memonitoring, merekam, menganalisis dan mengontrol aliran energi yang bekerja dalam sebuah sistem untuk men!apai eisiensi penggunaan yang maksimum. Manajemen energi men!akup beberapa bidang, yaitu : teknik &engeneering +, ilmu pengetahuan & science+, matematika, ekonomi, akuntansi, dan teknologi inormasi. Manajeman energi merupakan kombinasi dari te!hni!al skill dan manajemen bisnis yang beokus pada business engineering . Suatu ran!angan stategis untuk mengendalikan penggunaan energi.
23 Au%it E"'#i
'nergi merupakan salah satu aktor penting dalam operasional sebuah industri, perusahaan, maupun instansi lain, karena memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap kebutuhan energi untuk operasional usahanya. Sehingga diperlukan upaya konser3asi untuk men!apai tujuan eisiensi. 'nergi 5istrik memilki kontribusi besar terhadap biaya operasional yang harus dikeluarkan. 4eranan listrik ini menjadi semakin penting mengingat adanya kenaikan tari dasar listrik yang mau tak mau memaksa berbagai pihak berlomba"lomba untuk melakukan penghematan. Kenaikan harga listrik dunia rata"ra ta % setahun, sedangkan Indonesia sudah di!anangkan akan ada kenaikan % tiap 2 bulan. Salah satu alasan kenaikan harga ini adalah untuk membangun pembangkit baru guna men!ukupi kebutuhan kenaikan konsumsi listrik. /ika setiap konsumen bisa menghemat antara * 9$% saja, maka ada kemungkinan pada tahun ini tidak diperlukan pembangkit baru. 4emerintah bisa ikut berperan untuk mendukung program penghematan energi ini dengan memberikan insenti pada pelaksanaannya. Sesungguhnya program hemat energi ini memberikan keuntungan pada semua pihak, konsumen bisa mengurangi pembayaran rekening, perusahaan listrik tidak dikejar"kejar membuat pembangkit baru, pemerintah bisa mengurangi jumlah ren!ana hutang. 4rogram penghematan listrik adalah bukan sekedar masalah teknis semata, melainkan merupakan pertimbangan dan keputusan manajemen, terutama ditinjau dari segi keuangan. Dalam 6udit energi merupakan kegiatan penelitian pemaanaatan energi untuk mengetahui keseimbangan dan mengidentiikasi peluang"peluang penghematan energi. Melalui audit energi, kita dapat mengetahui pola distribusi energi, sehingga bagian yang
mengkonsumsi energi terbesar dapat diketahui. Dari hasil audit energi juga dapat diketahui besarnya peluang potensi penghematan apabila dilakukan peningkatan eisiensi. 6pabila dalam sebuah rumah tangga, 6B adalah perangkat penggerogot listrik terbesar maka bisa dibayangkan berapa banyak batubara harus dibakar untuk memenuhi listrik sebuah Mal, industri, pabrik"pabrik.
6udit energi dilakukan untuk men!apai hal sebagai berikut: 9. Cntuk mengetahui nilai Intensitas Konsumsi 'nergi dan proil pemakaian energi eksisting operasional asilitas suatu industri pada periode tertentu. ). Cntuk mengidentiikasi jenis alternati konser3asi energi, maupun penghematan energi sebagai bagian dari manajemen energi sebuah industri. #. Memilih suatu keputusan alternati jenis konser3asi energi yang terbaik sebagai rekomendasi peren!anaan manajemen energi industri. 4elaksanaan audit energy pada dasarnya akan menguntungkan pihak itu sendiri. Kerena ada 6spek 4en!apaian yang diharapkan dari proses 6udit 'nergi, yaitu saving in money : adanya manajemen energi, dapat mengurangi biaya operasional.
Dengan demikian keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat. environmental protection : adanya penggunaan energi yang eisien maka akan
memberikan kontribusi bagi dunia dalam hal membantu pelestarian alam dengan menjaga dan mempertahankan !adangan minyak bumi dunia agar tidak segera habis. sustainable development : adanya penggunaan energi yang eisien maka akan
memberikan kontribusi bagi perusahaan di bidang pertumbuhan yang berkelanjutan baik di sisi inansial maupun penggunaan peralatan industri yang memiliki lietime maksimum7optimum.
BAB III M't(%' P'"'-iti!"
31 M't(%' P'!")!"#!" P'"'!"#!" Bu!t!"
4eran!angan penerangan buatan se!ara kuantitas dapat dilakukan perhitungan dengan ) metode yaitu : a. Metode titik demi titik & point by point method + b. Metode lumen a Metode Titik Demi Titik Metode ini hanya berlaku untuk !ahaya langsung, tidak memperhitungkan !ahaya b. Metode 5umen Metode lumen adalah menghitung intensitas penerangan rata"rata pada bidang kerja. >luks !ahaya diukur pada bidang kerja, yang se!ara umum mempunyai tinggi antara * 8$ !m diatas lantai. -esarnya intensitas penerangan &'+ bergantung dari jumlah luks !ahaya dari luas bidang kerja yang dinyatakan dalam luE &lE+.
32 M!)!+ L!+u
Ma!am lampu yang dianalisa adalah sebagai berikut 9. 5ampu Halogen 5ampu Halogen dibuat untuk mengatasi masalah ukuran isik dan struktur pada lampu pijar dalam penggunaannya sebagai lampu sorot, lampu proje!tor, lampu proje!tor ilm. Dalam bidang"bidang ini diperlukan ukuran lampu yang ke!il sehingga system pengendalian arah dan o!us !ahaya dapat dilakukan lebih presisi. 5ampu halogen bekerja pada suhu ).<$$ oB jauh lebih tinggi dari kerja lampu pijar yang hanya 2$$ oB, karena adanya tambahan gas halogen, seperti iodium oleh karena itu, 1alaupun lampu halogen termasuk jenis lampu pijar tetapi mempunyai eikasi sekitar )) lumen71att. Bahaya lampu halogen dapat memun!ulka n 1arna asli obyek yang terkena !ahaya, karena !ahaya yang dihasilkan lampu halogen umumnya lebih terang dan lebih putih disbanding !ahaya lampu pijar &pada daya yang sama+ lampu halogen pada umumnya ukuran isiknya ke!il, rumit pembuatanya sehingga harganya relati lebih mahal dibanding lampu pijar dan neo
). 5ampu Hemat 'nergi Kini terdapat lampu neon jenis terbaru yang mempunyai komponen listrik yang terdiri dari balast, starter dan kapasitor kompensasi yang terpadu dalam satu kesatuan. 5ampu teknologi baru ini disebut sebagai FBompa!t >luores!en!eF dan beberapa produsen lampu menyebutnya sebagai lampu S5 dan 45. 4ada dasarnya lampu hemat energi merupakan lampu luoresen dalam bentuk mini, yang diran!ang strukturnya seperti lampu A5S. 5ampu ini dibuat dalam berbagai ma!am bentuk dan ukuran, sehingga dapat dipasang pada suatu itting
lampu pijar. Aambar diba1ah menunjukkan jenis lampu hemat energi dari suatu
produk yang sering kita jumpai di kehidupan sehari"hari. 5ampu hemat energy yang berbentuk lubang akan meman!arkan !ahaya radial..
BAB I/ A"!-i0! P'+!*!0!"
41 P'*itu"#!" '"#*'+!t!" u!"#!" %i *(t'- 'ti"t!"# !0i Su!!!
/enis ?uangan
/umlah Ckuran ?uangan
>asilitas 6B
TG
5ampu
Standart
#m E 2m 9) m
9 H4
)9 In!h
99< ;att
Superior
*
*m E 2m )$ m
9 97) H4
)8 In!h
9*2 ;att
4resident Suite
#
*m E m #$ m
) E 9 97) H4
#) In!h
9* ;att
Tabel 2.9 Spesiikasi Kamar hotel P'*itu"#!" L!+u
Tipe ?uangan
/enis 5ampu H' 4hilips
H' 4hilips
H' 4hilips
Halogen 0eon
Total
*1att
921att
)$1att
)$1att
1att7jam
Standart
) buah
) buah
) buah
) buah
Superior
) buah
) buah
) buah
) buah
9 buah
9*2
4resident Suite
# buah
) buah
) buah
9 buah
) buah
9*
# 1att
99<
Tabel 2.) konsumsi dari setiap ruang semula Tipe ?uangan
Standart
/enis 5ampu H' 4hilips
H' 4hilips
H' 4hilips
Halogen 0eon
Total
*1att
921att
)$1att
)$1att
1att7jam
) buah
) buah
# buah
) buah
) buah
# buah
) buah
) buah
9 buah
Superior
4resident Suite
) buah
# 1att
8< 9)< 9 buah
9#2
Tabel 2.# ?en!ana penghematan dari setiap ruang
/enis ?uangan Standart
4erhitungan 4enghematan7 pemakaian per hari+ 99< ;att E kamar <,2 K;
9)
jam
&asumsi
Superior
9*2 ;att E * kamar 8,) K;
4resident Suite
9* ;att E # kamar ,# K;
Total penghematan
)#,8 K;7hari Tabel 2.2 konsumsi 7 hari dari setiap ruang semula
/enis ?uangan
4erhitungan 4enghematan7 pemakaian per hari+
Standart
8< ;att E kamar K;
Superior
9)< ;att E * kamar , K;
4resident Suite
9#2 ;att E # kamar 2,< K;
Total penghematan
98,2 K;7hari
9)
jam
&asumsi
Tabel 2.* 4enghematan dalam K;7hari Tari per K;
?p. 9.)$$
4enggunaan sebelum )#,8 K;7hari 89 #$ hari
)#,8 K;E #$ hari 9 K;
/adi biaya penggunaan per bulan 9 K; E ?p. 9.)$$ : R ;6.4..
4enggunaan sesudah penghematan 98,2 K;7hari 89 #$ hari
98,2 K;E #$ hari *<) K;
/adi biaya penggunaan per bulan *<) K; E ?p. 9.)$$ : R 6<;4..
Dari perhitungan dilihat dapat menghemat R ;6.4.. 8 R 6<;4.. : R 162...= u-!"
P'*itu"#!" A
97) H4
*.$$$ -TC7hr
#72 H4
.$$$ -TC7hr
9 H4
8.$$$ -TC7hr
9 97) H4
9).$$$ -TC7hr
) H4
9<.$$$ -TC7hr
) H4
)2.$$$ -TC7hr
# H4
)<.$$$ -TC7hr
Tabel 2. Kon3ersi H4 ke -TC7hr !! M'"#*itu"# K!!0it!0 A
Kapasitas luas 1ilayah E *$$ -TC7hr Kapasitas Standart
m E 2m+ E *$$ -TC7hr $$$ -TC7hr
Kebutuhan 6B adalah $$$ -TC7hr maka ambil $$$ -TC7hr, /adi kebutuhan yang harus di pakai adalah J H4, /enis ?uangan
/enis 6!
-TC7H
/umlah
4enggunaan pemakaian+
6B7
9)
jam
Standart
9 H4
8.$$$
9
2*, ;att E kamar *#,8 K;
Superior
9 97) H4
9).$$$
9
999<,#* ;att E * kamar ,9 K;
4resident Suite
) E 9 97) H4
)<.$$$
)
9289,2 ;att E # kamar *#,< K;
Total
2 97) H4
).$$$
2
92,2 K;7 hari
&asumsi
Tabel 2. 4enggunaan 6B sebelumnya dalam K;7hari
/enis ?uangan
/enis 6!
-TC7H
/umlah
4enggunaan
6B7
9)
jam
&asumsi
pemakaian+ Standart
J H4
.$$$
9
**8,)* ;att E kamar 2$,) K;
Superior
9 97) H4
9).$$$
9
999<,** ;att E * kamar ,99 K;
4resident Suite
) E 9 H4
9<.$$$
)
2*, ;att E # kamar ),<2 K;
Total
2 972 H4
).$$$
2
9#2,)9 K;7 hari
Tabel 2.< 4enghematan dalam K;7hari Tari per K;
?p. 9.)$$
4enggunaan sebelum 92,2 K;7 hari 89 #$ hari
92,2 K; E #$ hari *)#2,9 K;
/adi biaya penggunaan per bulan *)#2,9 K; E ?p. 9.)$$ : R 62;.<2.
4enggunaan sesudah penghematan 9#2,)9 K;7 hari 89 #$ hari
9#2,)9 K; E #$ hari 2$),# K;
/adi biaya penggunaan per bulan 2$),# K; E ?p. 9.)$$ : R 4;3156.
Dari perhitungan dilihat dapat menghemat R 62;.<2. 8 R 4;3156. : R144<36. = u-!"
P'"##u"!!" T/
/enis ?uangan
/enis TG
/umlah 4enggunaan TG7 < jam &asumsi < jm per hari pemakaian +
Standart
)9 In!h
9
#* ;att E kamar 9,< K;
Superior
)2 In!h
9
2< ;att E * kamar 9,8) K;
4resident Suite
#) In!h
9
<* ;att E # kamar ),$2 K;
#
*,2K;7 hari
Total
Tabel 2.8 Konsumsi dalam K;7hari Tari per K;
?p. 9.)$$
4enggunaan *,2K;7 hari 89 #$ hari
*,2K; E #$ hari 98,) K;
/adi biaya penggunaan per bulan 98,) K; E ?p. 9.)$$ : R 2.3.4.
>-!+i!" t!#i*!" -i0ti?
4engeluaran tiap hari ter!atat dalam rekening yang ada terbilang ?p *$$.$$$ per hari , sehingga dalam #$ hari pengeluaran energy listrik yang harus dibayar adalah ?p *$$.$$$ E #$ hari ?p 9*.$$$.$$$ 4engeluaran sebelum peren!anaan pengeluaran perbulan : pengeluaran listrik pengeluaran 6B " pengeluaran TG penegluaran lain lain ?p 9*.$$$.$$$ : ?p. <$.2$$ " ?p. .)<$.8)$ " ?p. )$#.$2$ biaya lain lain -iaya lain lain
?p. .**.2$
S't'-!* %i -!u!" '"#*'+!t!" '"'#i %i %!!t!" @
4engeluaran perbulan setelah dilakukan penghematan pengeluaran listrik pengeluaran 6B pengeluaran TG penegluaran lain lain ?p. 8<.2$$ ?p. 2.<#9.*$ ?p. )$#.$2$ ?p. .**.2$ ?p. 9#.#<<.2$ Kesimpulan : Setelah di adakan penghematan didapatkan ?p 9*.$$$.$$$ 8 ?p. 9#.#<<.2$ : R 161136.
/ K'0i+u-!"
9.Setelah dianalisa menggunakan metode penghitungan lumen didapat kesimpulan bah1a pemasangan lampu di Hotel Ketintang 6sri Surabaya masih terlalu boros karena hanya mementingkan aktor estetika saja ). Dari hasil perhitungan penghematan didapat penghematan sebesar R 161136. per bulan
5ampiran :
Gambar
Gambar
Gambar Ruang
Struk Pembayaran