INTEGRASI ILMU KIMIA DAN AL-QURAN
Nama : Aghnia Fi'la SyaravinaNIM : 1415106002Kelas : Bio A/II
Nama : Aghnia Fi'la Syaravina
NIM : 1415106002
Kelas : Bio A/II
INTEGRASI KIMIA DAN AL-QUR'AN
Kali ini kita akan membahas keterkaitan antara ilmu kimia dan Al- Qur'an,,,, yokkk di baca,,,
Kali ini kita akan membahas keterkaitan antara ilmu kimia dan Al- Qur'an,,,, yokkk di baca,,,
Al-Qur'an diturunkan pada 14 abad yang lalu oleh Allah. Al-Qur'an bukan buku ilmiah. Akan tetapi, kitab ini mencakup beberapa penjelasan ilmiah dalam tautan keagamaannya. Penjelasan ini tidak pernah bertentangan dengan temuan-temuan ilmu modern. Sebaliknya, fakta-fakta tertentu yang baru ditemukan dengan teknologi abad ke-20 itu sebenarnya telah diungkapkan dalam Al-Qur'an 14 abad silam. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an merupakan salah satu bukti terpenting yang menegaskan keberadaan Allah.
Ilmu kimia yang merupakan salah satu dari cabang penjurusan ilmu pengetahuan alam. Kimia merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul dan ilmu yang menjelaskan struktur perubahan dari suatu objek setara,yang di akibatkan oleh suatu reaksi. Kimia juga empelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Ilmu kimia juga mendapatkan perhatian dan dorongan dari al-quran untuk dikembangkan. Manusia dan seluruh lingkungan hidupnya terbentuk dari elemen-elemen dan substansi-substansi yang tergabung menjadi sebuah ikatan kimia menurut hukum Allah. Ayat-ayat al-quran yang menuturkan bagaimana tuhan menciptakan langit, bumi, manusia, dan sebagainya, memberikan petunjuk yang kuat kepada para ilmuwan tentang membuat substansi baru dengan menggabungkan beberapa unsur dan tentang kemungkinan mempelajari reaksi kimia dari penggabungan unsur-unsur itu dengan berbagai proporsinya.
Berikut beberapa ayat-ayat al-qur'an terhadap ilmu kimia:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
"dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (al-Hijr:26)
"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (Pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah" (Faathir:11)
Ayat tersebut mebuktikan bahwa dalam proses pem buatan manusia sendiri tercipta dari tanah liat kemungkinan melalui sebuah proses kimia interaktif antara berbagai unsur dalam tanah yang menurut hukum Allah melalui proses perubahan dan kombinasi tertentu.
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
"kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "kami datang dengan suka hati"." (Al-Fushshilat:11)
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al-Anbiyaa':30)
Ayat tersebut menjelaskan tentang penciptaan langit yang berawal dari asap-asap dan air menjadi sumber kehidupan di bumi. Asap yang dimaksud dalam surat Al-Fusshshilat bukan asap yang berasal dari api tetapi asap yang bersumber dari air. Sebagaimana yang kita tahu bahwa asap bersumber dari api tapi asap yang bersumber dari air adalah asap yang mempunyai komposisi Oksigen (O2) dan Hidrogen (H2O).
Surat Al-Anbiyaa' menjelaskan bahwa air adalah sumber kehidupan manusia. Dari airlah Allah SWT menciptakan sesuatu yang hidup dari airlah makhluk hidup akan muncul dan bisa bertahan hidup. Jika tidak ada air maka makhluk hidup akan mati. Oleh karena itu air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya.
لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pu tidak mungkin mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (Yaasin:40)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa segalanya sudah diatur leh Allah SWT. Hal ini juga sama seperti sebuah atom dan pergerakannya yang sama dengan pergerakan galaksi kita. Seperti yang kita ketahui elektron terus berpustar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. Semua elektron mempunyai muatan negatif (-) dan semua neutron memunyai muatan positif (+). Muatan positif (+) dari inti atom menarik elektron kepadanya. Karena hal ini elektron tidak meninggalkan inti, meskipun ada gaya sentrifugal yang menarik elektron menjauhi inti yang terjadi akibat kecepatan elektron.
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan ditempat yang dibuat manusia." Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempyhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahlan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-ber terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (An-Nahl:68-69)
Pada surat An-Nahl ayat 68-69 menjelaskan tentang kebah dan madu. Aspek kimia madu merupakan petunjuk abadi bagi para ilmwan untuk mengungkapkeajaiban Tuahn yang mengubah struktur, sifat dan kegunaan berbagai unsur kimiawi dalam kombinasi yang berbeda-beda. Bagi ahli kimia, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa campuran unsur-unsur tertentu bisa menghasilkan unsur yang baru sama sekali tidak berhubungan dengan unsur-unsur asalnya dalam hal sifat, zat, atau dampaknya.
يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالْأَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan)tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahann. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-ber ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan" (An-Nahl:10-11)
Pada surat An-Nahl ayat 10-11 menjelaskan tentang air hujan. Air hujan yang mencapai awan setelah diluapkan dari laut mengandung zat-zat tertentu "yang menghidupkan" negeri yang telah mati. Air "pemberi kehidupan" ini disebut "air tensi permukaan". Air tensi permukaan terbentuk pada tingkat puncak permukaan laut yang oleh para biolog disebut "lapisan mikro". Di lapisan ini, yang ketipisannya kurang dari sepersepuluh milimeter, terdapat banyak sisa organik yang disebabka oleh polusi zooplankton dan ganggang mikroskopik. Beberapa sisa ini menyeleksi dan menghimpun dalam lubuk mereka beberapa unsur yang amat jarang di air laut, seperti fosfor, magnesium, potasium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobalt dan timah. Air yang bermuatan "penyubur ini" terangkat ke langit oleh angin dan setelah bebrapa saat kemudian jatuh ke tanah di dalam air hujan. Benih dan tanaman di bumi mendapati banyak garam metalik dan unsur-unsur yang esenseial bagi pertumbuhan mereka disini di air hujan ini.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم
"Dialah Allah yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al-Baqarah:29)
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
"Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami menjadikannya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang" (Al-Fushshilat:12)
Ayat tersebut menjelaskan kesetimbangan pada atmosfer. Atmosfer bumi terdiri atas empat gas utama, yaitu nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (kurang dari 1%), dan karbon dioksida (0,03%). Gas yang ada di atmosfer dapat dibagi ke dalam dua kelompok:"gas yang reaktif" dan "gas yang tidak reaktif". Analisis terhadap gas-gas reaktif mengungkap bahwa reaksi yang melibatkan gas reaktif sangat penting bagi kehidupan, sedangkan gas-gas yang tidak reaktif akan menghasilkan senyawa yang merusak jika bereaksi. Misalnya, argon dan nitrogen adalah gas tidak reaktif, yang hanya dapat bereaksi secara terbatas. Bila kedua gas tersebut mudah bereaksi seperti oksigen, lautan akan berubah menjadi asam nitrat. Sebaliknya, oksigen bereaksi dengan atom-atom lain, senyawa organik, dan bahan bantuan. Reaksi tersebut menghasilka molekul-molekul dasar kehidupan seperti air dan karbon dioksida.
"Sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab dan neraca (keadilakn) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan kami ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa" (Al-Hadid:25)
Ayat ini menjelaskan tentang besi (Fe). Penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi ditemuka di bumi kita berasal dar bintang-bintang raksasa di angkasa luar. Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilka dalam inti bintang-bintang raksasa. Sistem tata surya (bumi) tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secra mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besa dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnyam dan akhirnya meledak. Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang menganding besi bertaburan di seluruh penjuru alam dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa. Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang0bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti yang dinyatakan pada ayat tersebut.
Atas dasar tersebut, sebagian ilmuwan Muslim telah banayk berjasa dalam pengembangan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), khususnya ilmu kimia. Setelah menerjemahkan dan mempelajari tulisan-tulisan tentang kimia, baik dari Yunani maupun dari Mesir, ahli kimia Muslim menyadari bahwa kimia yang dilakukan oleh orang-orang Yunani dan Mesir pada zaman purba itu bersifat spekulatif bercampur mistik. Oleh karena itu para ahli kimia Muslim menentangnya dan mereka melakukan eksperimen yang kemudian menghasilkan zat-zat kimia baru yang dikenal antar lain sebagai: asam, basa, alkohol, dan garam. Istilah alkali untuk basa berasal dari kata Arab "al-kali" yang berarti abu tumbuhan, dan natrium hidroksida adalah basa penting yang telah dibuat oleh ilmuwan muslim. Eksperimen yang mereka lakukaan adalah destilasi, sublimasi, kristalisasi, oksidasi, dan presipitasi. Mereka juga telah membuat beberapa senyawa dalam jumlah besar, baik untuk keperluan ilmiah maupun pengobatan. Senyawa mineral yang telah disintesis antara lain besi sulfat, merkuri sulfida, merkuri oksida, tembaga sulfida, natrium bikarbonat, dan kalium sulfida.
Para ahi kimia Muslim juga telah mengenal cara memperoleh tembaga murni, yaitu dengan cara mengalirkan larutan tembaga sulfat pada potongan-potongan besi. Ini adalah suatu penmuan dalam bidang elektrokimia. Demikian pula penemuan tentang berkaratnya logam biasa bila kena udara yang lembab adalah suatu penemuan tentang berkaratnya logam biasa bila kena udara yang lembab adalah suatu penemuan yang penting pada masa itu. Selain dalam ilmu kimia, mereka juga memberikan sumbangan dalam bidang tekhnologi kimia. Mereka menyempurnakan pembuatan gelas dan memeberikan warna-warna dengan menggunakan oksida-oksida logam. Pembuatan baja untuk pedang yang dikenal di seluruh dunia dilakukan oleh para pekerja Muslim di kota Damaskus dan di Spanyol. Demikian pula mereka telah menyempurnaka tekhnologi pembuatan kertas pada abad ke-9 M.
Kertas pada awalnya dibuat oleh orang-orang Cina dengan menggunakan bahas sutera dengan proses yang rumit. Ilmuwan Muslim membuat kertas dari kapas karena kayu sangat jarang erdapat di wilayah Timur Tengah. Mereka telah mampu mengolah kapas dengan bahan-bahan kimia melalui proses kimia dalm jumlah besar, sehingga dalam abad pertengahan telah dapat dibuat jutaan buku. Penemuan pembuatan kertas dengan cara ini telah membuka cakrawala baru dalam peradaban manusia. Teknologi pembuatan kertas ini kemudian dipelajari dan dikembangkan oleh para ilmuwan di Eropa.
Denagnbeberapa penemuan yang telah dilakukan oleh para ilmuwan muslim tersebut, dapat diketahui bahwa pada dasarnya sebagian besar unsur dan materi kimia yang ada di bumi telah terkandung dengan jelas di dalam al-quran.
Jadi, al-quran bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau kitab ilmu pengetahuan atau kitab kimia dalam pengertian harfiahnya. Akan tetapi, al-quran adalah kitab petunjuk bagi umat manusia. Dalam berbagai konteks, al-quran memberikan petunjuk mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang ilmu pengetahuan serta menjadi pintu pembukan untuk melakukan penelitian tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian, dalam al-quran kita temukan ayat-ayat yang mendorong manusia untuk melakukan pnelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kimia.
Selesai,,,,, semoga yang saya jelaskan bisa menambah wawasan kalian,,,Kurang lebihnya mohon maaf jika ada kekurangan. Terimakasih wassalamualaikum wr.wbDaftar Pustaka
Selesai,,,,, semoga yang saya jelaskan bisa menambah wawasan kalian,,,
Kurang lebihnya mohon maaf jika ada kekurangan. Terimakasih wassalamualaikum wr.wb
Al-Qur'anul Karim dan terjemah
Ulwan, Taufiq. 2009. ensiklopedia Ketika Allah Memperlihatkan Kuasanya. Jakarta: Al-Mahira
http://ilmunuroja.blogspot.co.id/2012/01/rumus-kimia-kejadian-manusia-sumber.html
https://www.google.com/3q=kimia+secara+alquran