INOVASI PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MENGGUNAKAN JEMBATAN KELEDAI DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI
PAPER PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun Oleh: Nama
: Tanti Vidayanti
NIM
: 7101415343
Prodi
: Pendidikan Akuntansi
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mata pelajaran akuntansi adalah mata pelajaran yang membutuhkan
kesabaran, kecermatan,serta ketelitian. Sehingga butuh strategi khusus untuk mempelajari akuntansi. Daya ingat seorang anak masing-masing berbeda dalam memahami sesuatu. Selama ini guru di dalam menyampaikan materi pelajaran akuntansi menggunakan metode ceramah yang membingungkan dan bahasa yang tidak mudah dimengerti membuat siswa merasa bosan dan tidak menyerap sepenuhnya materi pelajaran. Jembatan
keledai
salah
satu
alternatif
pembelajaran
dengan
menyingkat kata dan menyusunnya kembali menjadi kata baru yang menarik, serta jika kata tersebut disusun menjadi sebuah lagu yang disukai, maka siswa akan tertarik dan membantu siswa untuk lebih mudah mengingat pelajaran yang pendidik berikan. Oleh karena itu, penulis membuat paper ini dengan maksud supaya sebagai calon pendidik kita dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat demi terwujudnya tujuan pembelajaran. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk membantu siswa dalam mengingat pelajaran yang telah pendidik berikan? 2. Bagaimana cara melakukan metode-metode pembelajaran tersebut? 3. Mengapa metode tersebut termasuk metode yang efektif dalam mengajar? C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara dalam membantu siswa mengingat pelajaran. 2. Untuk mengetahui cara melakukan metode pembelajaran tersebut. 3. Untuk mengetahui alasan mengenai metode pembelajaran yang efektif.
BAB II PAPARAN IDE INOVATIF
Seorang anak memiliki daya ingat yang berbeda-beda dalam mengingat sesuatu. Sehingga ini menuntut seorang pendidik untuk membuat strategi kognitif demi tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, sebagai calon pendidik saya akan mencoba untuk menciptakan suatu inovasi pembelajaran yaitu dengan membuat jembatan keledai untuk memudahkan siswa dalam mengingat konsep dasar akuntansi. Dalam akuntansi konsep yang paling mendasar adalah persamaan akuntansi, yang terdiri dari: harta = utang + modal + pendapatan – beban jembatan keledainya: H = Hari
U = Untuk
M = Mulai
P= Pemanasan
B = Badan
atau bisa juga dengan hanya menggunakan symbol huruf, seperti: H = U + M + P – B Cara lain: kita umpamakan bahwa ibu jari kita sebagai akun harta, jari telunjuk sebagai akun utang, jari tengah sebagai akun modal, jari manis sebagai akun pendapatan, dan jari kelingking sebagai akun beban, seperti gambar di samping: Kemudian lipat , jari telunjuk sebagai akun utang, jari tengah sebagai akun modal, jari manis sebagai akun pendapatan, sehingga tangan kita posisinya seperti gambar di bawah ini:
Dari gambar di samping, bermakna bahwa ibu jari kita sebagai akun harta dan jari kelingking sebagai akun beban memiliki saldo normal debet. Sedangkan, jari yang kita lipat, yaitu jari telunjuk sebagai akun utang, jari tengah sebagai akun modal dan jari manis sebagai akun pendapatan memiliki saldo normal kredit. Sehingga apabila terjadi penambahan pada harta dan beban maka dicatat pada posisi debet, jika terjadi pengurangan maka sebaliknya, harta dan beban dicatat disisi kredit. Sedangkan apabila terjadi penambahan pada utang, modal, dan pendapatan maka dicatat pada posisi kredit, jika terjadi penambahan maka sebaliknya, utang, modal, dan pendapatan dicatat pada posisi debet. Selanjutnya adalah mengetahui siklus akuntansi. Siklus akuntansi yaitu: 1. Transaksi 2. Jurnal 3. Posting buku besar 4. Neraca saldo 5. Jurnal penyesuaian 6. Neraca saldo yang telah disesuaikan 7. Laporan keuangan 8. Jurnal penutup 9. Neraca saldo telah ditutup 10. Jurnal pembalik
Jembatan keledainya: Aksi = transaksi
Unal = jurnal
Tingkat = posting
Camat =Neraca
Sesuai = penyesuaian Camat Dolah Sikan= Neraca saldo yang telah disesuaikan Lapor Uang = Laporan keuangan
Tutup buku = Jurnal penutup
Camat Telah Tutup = Neraca saldo telah ditutup
Balik
Kampung
=
Jurnal
pembalik Jadi, kalimatnya: Aksi Unal Tingkat Camat Sesuai Camat Dolah Sikan untuk Lapor Uang guna Tutup buku, tapi Camat Telah Tutup karena Balik kampung. Selain itu ada juga jurnal penyesuaian. Menurut saya, jurnal penyesuaian adalah bagian yang termasuk dalam kategori sulit. Sehingga butuh pemahaman dan ingatan
yang sangat bagus mengenai akun-akun yang memerlukan penyesuaian,
yaitu: beban dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, pendapatan yang masih akan diterima, beban yang masih harus dibayar. Jadi jembatan keledainya adalah BaBay Uka = beBan diBayar dimUka DaRima Uka = penDapatan diteRima dimUka DaSi KaRima = penDapatan yang masih aKan diteRima keBaYa Si RuBay = beBan Yang maSih haRus diBayar Selanjutnya pada jurnal khusus, selain jembatan keladai berupa kata dan kalimat, kita juga bisa membuat jembatan keledai berupa sebuah lagu, contohnya: Jurnal khusus ada 4, macam-macam jenisnya, je.. je.. jenisnya… Pembelian, penjualan, penerimaan, dan pengeluaran kas… Pembelian untuk mencatat pembelian kredit… Penjualan untuk mencatat penjualan kredit… Penerimaan kas mencatat penjualan tunai, pelunasan piutang, penerimaan pendapatan… dan satu lagi retur pembelian… Pengeluaran kas untuk mencatat pembelian tunai, pelunasan utang, pembayaran beban, retur penjualan tunai dan prive… Itulah jurnal khusus yang harus kita mengerti... Harus kita mengerti.. Nyanyikan dengan nada lagu what makes you beautiful – One Direction (dari nada awal sampai reff.)
BAB III LANDASAN TEORI A. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting dalam didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu, dengan mengetahui konsep dasar dalam belajar seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis. Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan (Briggs, 1992). Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika pesrta didik melakukan self instruction dan disisilain kemungkinan juga bersifat eksternal, yaitu jika bersumberantara lain dari p endidik. Implikasi pembelajaran memberikan pemahaman tentang tahap-tahap kognitif anak, dapat membantu guru untuk memudahkan tatkala melakukan pembelajaran di dalam kelas. Terdapat beberapa hal yang dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan tatkala mengajar: 1. Tatkala guru mengajar hendaknya menyadari bahwa banyak siswa remaja yang belum dapat mencapai tahap berpikir operasional formal secara sempurna, kondisi ini menuntut konsekuensi pada penyusunan kurikulum, hendaknya tidak terlalu formal atau abstrak , karena hal ini justru akan mempersulit siswa remaja tatkala menyerap materi pelajaran. 2. Kondisi pembelajaran diciptakan dengan nuansa eksplorasi dan penemuan, sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan minat belajarnya sesuai dengan kemampuan intelektualnya.
3. Metode pembelajaran yang digunakan hendaknya lebih banyak mengarahkan pada konstruktivisme, artinya siswa lebih banyak dihadapkan pada problem solving yang lebih menekankan pada persoalan-persoalan actual yang dekat dengan kehidupan mereka, kemudian mereka diminta menyusun hipotesis tentang mencari solusinya. 4. Setiap akhir pelajaran dalam satu pokok bahasan siswa diminta untuk membuat peta pikiran (mind mapping)
B. CARA
UNTUK
MEMBANTU
SISWA
DALAM
MENGINGAT
PELAJARAN
Ranah kognitif menggambarkan perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan berpikir, kemampuan kognitif adalah kemampuan bepikir secara hierarkis yang terdiri atas mengingat memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Mengingat didefinisikan sebagai mengulang materi pelajaran sebelumnya. Pada tingkat ini peserta didik dituntut untuk mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta, atau istilah dan lain sebagainya, tanpa harus memahamidan menggunakan. Kata kerja operasional yang termasuk dalam kategori mengingat yaitu: mendefinisikan, menjelaskan, menemukan, mengidentifikasi, menamai, mendaftar, menempatkan,
mencocokkan,
melabeli,
memilih,
menunjukkan,
menyatakan,
menghafalkan, apa, kapan, dimana, yang mana, siapa, dan mengapa. Dalam kegiatan belajar sehari-hari, misalnya, pendidik yang kreatif dalam menyajikan peserta didik dapat menimbulkan perasaan nyaman dan senang pada diri peserta didik alam belajar, dan perasaan ini berpindah kepada mata pelajaran yang sampaikan oleh pendidik. Belajar jalinan verbal, daam belajar ini peserta didik menghubungkan suatu kata dengan suatu objek yang berupa benda, orang atau kejadian, dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat. Setiap suku kata yang mendahului menjadi stimulus pada suku kata berikutnya. Peserta didik dalam mempelajari lagu misalnya,
apabila telah menguasai kata depannya, maka akan mampu untuk merangkaikan dengan suku kata berikutnya. Oleh karena setiap peserta didik memiliki kemampuan dalam belajar jalinan verbal, pendidik dapat menggunakan jembatan keledai sebagai suatu stimulus untuk peserta didik dalam mengingat. Jembatan keledai adalah suatu istilah untuk memudahkan seseorang untuk mengingat sesuatu dengan cara memberikan simbol-simbol atau suku kata yang unik. Jembatan keledai dapat menjadi salah satu metode alternatif dalam proses belajar mengajar.
C. CARA MELAKUKAN METODE-METODE PEMBELAJARAN
Metode adalah suatu cara untuk melakukan sesuatu, jadi metode pembelajaran adalah suatu cara untuk melakukan pembelajaran kepada peserta didik demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan efektif.
Apabila
tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik dan proses belajar telah dikuasai oleh pendidik, setiap pendidik juga dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai steategi dalam pembelajaran. Ada banyak metode-metode pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik, diantaranya antara lain: metode ceramah, diskusi, tanya jawab, bimbingan, penelitian, tugas kelompok, diskaveri, inkuiri, jembatan keledai dan lain-lain. Pakar
psikologi
pendidikan
menyatakan
bahwa
pemilihan
strategi
pembelajaran adalah sama pentingnya dengan unsur-unsur pembelajaran yang lainnya. Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan prosedur membantu peserta didikbergerak dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup dalam setiap pembelajaran, sehingga peserta didik mencapai tujuan pelajaran. Cara melakukan metode pembelajaran khususnya jembatan keledai adalah dengan menganalisis kata atau kalimat yang akan dibuat jembatan keledai, menentukan kata apa yang unik dan menarik dari kalimat atau kata tersebut, menyusun kata tersebut, dan mengajarkannya kepada peserta didik.
D. JEMBATAN KELEDAI SALAH SATU METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
Belajar merupakan sebuah system yang didalamnya terdapat pelbagai untsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku (Gagne, 1977:4). Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. b. Rangsangan ( stimulus). Peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik disebut stimulus. Banyak stimulus yang berada di lingkungan seseorang.agar
peserta
didik
mampu
belajar
optimal,
ia
harus
memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. c. Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya. d. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong memori memberikan memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam peserta didik diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja ( performance). Jembatan keledai merupakan salah satu cara efektif untuk memberikan rangsangan ( stimulus)
pada memori peserta didik, sehingga peserta didik dapat
merespon dengan baik pelajaran yang didapatkannya. Karena dengan otak peserta didik mendapatkan rangsangan berupa kata-kata unik, memori akan memproses informasi dengan cepat dan peserta didik dapat mempelajari pelajaran dengan mudah dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Setiap peserta didik memiliki kemampuan dalam belajar jalinan verbal,
pendidik dapat menggunakan jembatan keledai sebagai suatu stimulus untuk peserta didik dalam mengingat. Jembatan keledai adalah suatu istilah untuk memudahkan seseorang untuk mengingat sesuatu dengan cara memberikan simbol-simbol atau suku kata yang unik. Jembatan keledai dapat menjadi salah satu metode alternatif dalam proses belajar mengajar. Cara melakukan metode pembelajaran khususnya jembatan keledai adalah dengan menganalisis kata atau kalimat yang akan dibuat jembatan keledai, menentukan kata apa yang unik dan menarik dari kalimat atau kata tersebut, menyusun kata tersebut, dan mengajarkannya kepada peserta didik. Jembatan keledai merupakan salah satu cara efektif untuk memberikan rangsangan ( stimulus)
pada memori peserta didik, sehingga peserta didik dapat
merespon dengan baik pelajaran yang didapatkannya. Karena dengan otak peserta didik mendapatkan rangsangan berupa kata-kata unik, memori akan memproses informasi dengan cepat dan peserta didik dapat mempelajari pelajaran dengan mudah dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri. dan Rifa’i, Achmad.2015. PSIKOLOGI PENDIDIKAN.Semarang:UNNES Press.