Tugas Mata Kuliah : Konsep larutan dan bioorganik CRITICAL JOURNAL REVIEW PENENTUAN AKTIVITAS UNSUR RADIOAKTIF THORIUM YANG TERKANDUNG DALAM PROTOTIPE SUMBER RADIASI KAOS LAMPU PETROMAKS
Nama
: HAMIDAH JAMAN
NIM
: 4161220009
Jurusan
: Biologi Nondik A ‘16
Program
: S1
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
I .Pengantar Abstrak Pada jurnal tersebut membahas tentang kandungan zat thorium pada kaos lampu petromaks dengan menggunakan metode spektrometri gamma dengan detektor Ge(Li). Data pencacahan berupa spektrum energi gamma, yang memberikan informasi energi gamma dan cacahnya. Jenis unsur radioaktif dan umur paruhnya diketahui dengan mencocokkan energi gamma pada tabel isotop. Sedangkan aktivitas jenisnya ditentukan dengan menganalisis spektrum energi gamma. Berdasarkan hasil penelitian, prototipe kaos lampu petromaks mengandung unsur radioaktif 212Pb (thorium B), 224Ra (thorium X), 228Ac (Mesothorium II), 208Tl (thorium C’’), 212Bi (thorium C) dan 40K (kalium40). Aktivitas jenis unsur 212Pb (Eγ = 238,90 keV) dalam satuan Bq/gram pada prototipe berturut- turut A (2,301 ± 0,001)102, B (1,351 ± 0,007)103, C (1,068 ± 0,003)103, D (6,343 ± 0,005)102, dan E (6,637 ± 0,009)102. Sedangkan aktivitas jenis unsur 40K (Eγ = 1460,91 keV) dalam satuan Bq/gram pada prototipe berturut-turut A (1,29 ± 0,01)101, B (1,818 ± 0,007)102, C (1,362 ± 0,003)102, D (7,85 ± 0,02)101 dan E (7,93± 0,01)101, Hal ini terbukti dengan teridentifikasinya unsur-unsur radioaktif anak luruh deret thorium. Aktivitas prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks sebagian besar berasal dari sumbangan aktivitas unsur radioaktif 212Pb (Eγ = 238,90 keV). Aktivitas prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks yang terbesar terdapat pada prototipe B.
II. Ringkasan artikel/hasil penelitian
PENENTUAN AKTIVITAS UNSUR RADIOAKTIF THORIUM YANG TERKANDUNG
DALAM PROTOTIPE SUMBER RADIASI KAOS LAMPU PETROMAKS Dalam jurnal yang saya bahas merupakan isi yang didalamnya pengujian radioaktif thorium yang terkandung dalam prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks. Oleh karena itu muncul permasalahan “Jenis unsur radioaktif thorium apakah yang terkandung dalam prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks dan berapakah besarnya aktivitas jenis unsur radioaktif thorium tersebut ?”. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis unsur radioaktif thorium yang terkandung dalam prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks, mengetahui aktivitas jenis dan umur paruh unsur radioaktif thorium tersebut dengan menggunakan metode spektrometri gamma. Peristiwa peluruhan (disintegrasi) secara spontan inti atom tidak stabil menjadi inti atom stabil disebut sebagai proses radioaktivitas (Suratman. 1996). Sedangkan menurut Susetyo (1988), radioaktivitas adalah proses perubahan keadaan inti atom secara spontan yang disertai radiasi berupa zarah atau gelombang elektromagnetik. Kebanyakan unsur radioaktif yang didapatkan di alam merupakan anggota dari empat deret radioaktif. Keempat deret radioaktif ini, yang tiga terjadi secara alamiah yaitu deret thorium, deret uranium dan deret aktinium. Sedangkan deret neptunium merupakan hasil buatan manusia dengan cara menembaki inti berat dengan neutron (Beiser, 1999). Thorium ditemukan pada tahun 1828 oleh Jons Jakob Berzelius. Thorium terdapat pada batuan, tanah, air, tumbuhan dan hewan. Thorium ditemukan di alam sebagai mineral. Unsur-unsurradioaktifyangteridentifikasi pada prototipe kaos lampu petromaks adalah: 212Pb (thorium B), 224Ra (thorium X), 228Ac (Mesothorium II), 208Tl (thorium C’’), 212Bi (thorium C), dan 40K (lihat Tabel 6). Semua unsur radioaktif yang teridentifikasi, kecuali 40K merupakan anak luruh dari deret thorium. Berdasarkan teridentifikasinya unsur-unsur radioaktif anak luruh deret thorium, dapat disimpulkan bahwa prototipe kaos lampu petromaks mengandung unsur radioaktif 232Th dengan umur paruh 1,4 x 1010 tahun. Hal ini sesuai dengan pendapat Klinken (1991) bahwa kaos lampu petromaks mengandung sedikit thorium dan menunjukkan gejala radioaktivitas yang sangat lemah. Unsur radioaktif thorium tersebut berasal dari proses pengecelupan kaos lampu ke dalam larutan thorium nitrat, dengan aktivitas thorium sebesar ± 2,35 mCi (Suratman. 1996). Dan juga berasal dari bahan kaos lampu petromaks itu sendiri yaitu asbes yang mengandung 232Th (Jelena et al. 2012). Hal ini juga didukung penelitian Dwijananti et al (2009) yang menunjukkan bahwa abu kaos lampu petromaks dapat menghitamkan pelat film.
III.Keunggulan Penelitian Dari pembahasan dalam karya jurnal mengenai kandungan thorium dalam kaos lampu petromaks dapat kita lihat dan rasakan kelebihannya masing-masing yaitu mengetahui jenis dan umur waktu paruh unsur radioaktif thorium kandung yang terkandung dalam kaos lampu patromaks tersebut dengan menggunakan spektrometer gamma .
Kegayutan antar element
Dari jurnal yang saya bahas memiliki dasar element yang benar adanya dan memiliki beberapa teori yang memang dapat dibenarkan, karena apa yang dijelaskan jurnal tersebut saling berhubungan antar element sehingga dapat disimpulkan bahwa memang terdapat unsur radioaktif terdapat dalam kaos lampu petromaks tersebut.
Originalitas temuan
Pada jurnal yang saya bahas, mengenai thorium pada kaos lampu petromaks memang dapat kita temukan pada sumber-sumber lain seperti blogblog tertentu. Hanya saja untuk kategori pengujian dengan metode spektrometri gamma dengan detektor Ge(Li bisa dibilang merupakan sesuatu yang bisa di bilang original.
Kemutakhiran masalah
Masalah-masalah yang ditimbulkan dalam jurnal ini yaitu Jenis unsur radioaktif thorium apakah yang terkandung dalam prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks dan berapakah besarnya aktivitas jenis unsur radioaktif thorium tersebut
Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis unsur radioaktif thorium yang terkandung dalam prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks, mengetahui aktivitas jenis dan umur paruh unsur radioaktif thorium tersebut dengan menggunakan metode spektrometri gamma. Peristiwa peluruhan (disintegrasi) secara spontan inti atom tidak stabil menjadi inti atom stabil disebut sebagai proses radioaktivitas (Suratman. 1996). Sedangkan menurut Susetyo (1988), radioaktivitas adalah proses perubahan keadaan inti atom secara spontan yang disertai radiasi berupa zarah atau gelombang elektromagnetik . Kebanyakan unsur radioaktif yang didapatkan di alam merupakan anggota dari empat deret radioaktif. Keempat deret radioaktif ini, yang tiga terjadi secara alamiah yaitu deret thorium, deret uranium dan deret aktinium. Sedangkan deret neptunium merupakan hasil buatan manusia dengan cara menembaki inti berat dengan neutron (Beiser, 1999). Dan dari hal kemutakhiran masalah-masalah yang ada dalam jurnal tersebut menjelaskan dimana sangat membangun untuk peningkatan yang positif dalam pengujian thorium agar kita bisa mengetahui jenis unsur radioaktif pada kaos tersebut dan dapat berhatihati.dan dari beberapa penjelasan permasalahan yang ada pada jurnal tersebut dapat menjadikan titik acuan pengukuran dan identifikasi zat-zat radioaktif dengan cara mengamati spektrum karakteristik yang ditimbulkan oleh interaksi sinar gamma yang dipancarkan oleh zat-zat radioaktif tersebut dengan materi detektor.
Kohesi dan Koherensi isi penelitian Kohesi adalah hubungan antar unsur dalam wacana secara semantik.hubungan kohesif yang diciptakan atas dasar aspek leksikal,dengan pilihan kata serasi,dengan begitu dalam jurnal ini merupakan jurnal yang memiliki hubungan dengan karya dan dasar dalam kimia atau zat-zatradioaktif Koherensi adalah pengaturan secara kenyataan dan gagasan fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya. Jadi koherensi yang ada pada jurnal itu dibuat karena adanya sebab yaitu merupakan dasar dalam peluruhan zat radioaktif yang menjadi gagasan dan pokok dalam radiokimia
IV.Kelemahan artikel/hasil penelitian Dari berbagai artikel dan penjelasan jurnal yang saya bahas pasti memiliki kekurangan seperti tata bahasa yang ambigu
Kegayutan antar element
Dari element kita bisa menemukan kelemahannya , dimana element-element pada jurnal tersebut semuanya cukup jelas namun pemilihan katanya terkadang masih ambigu yang mengakibatkan penalaran yang berbeda dari tiap pembaca.
Originalitas temuan
Pada segi temuan kita bisa lihat kekurangannya seperti kurangnya contoh dan terapan dari temuan lain, seperti cara pencegahan dari radiasi zat thorium dan tidak ada penjelasan lebih mengenai itu.
Kemutakhiran masalah
Dari kekurangan masalah yang ada pada jurnal tersebut saya rasa tidak banyak kekurangannya karena jika banyak permasalahan dalam kemutakhiran pada jurnal,maka jurnal tersebut tidak baik pada si pembaca maka dari itu penjelasan kemutakhiran masalah yang ada pada jurnal langsung di berikan pemecahan masalahnya.
Kohesi dan koherensi isi penelitian
Dari keterkaitan hubungan dan penjelasan gagasan yang ada juga teori yang ada pada jurnal tersebut hanya sedikit saja kekurangannya seperti kurangnya penjelasan secara rinci,bahasa yang masih ambigu dengan sedikit kekurangan dalam segala kohesi dan koherensi membuat point yang menjadi keunggulan pada jurnal,maka dari itu saya hanya bisa menyebutkan bahwa tidak banyak kekurangan yang ditemukan pada segi koherensi dan kohesinya.
v.Implikasi terhadap
Teori
Dari segi teori yang ada pada jurnal yang saya bahas merupakan teori yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena Analisis kuantitatif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas unsur radioaktif thorium yang terkandung dalam prototipe disebabkan untuk mengetahui sumber radiasi kaos lampu petromaks. dalam prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks, aktivitas jenis dan umur paruh unsur radioaktif thorium tersebut dapat menggunakan metode spektrometri gamma.Peristiwa peluruhan (disintegrasi) secara spontan inti atom tidak stabil menjadi inti atom stabil disebut sebagai proses radioaktivitas.
Program pembangunan di indonesia
Dari beberapa penjelasan dalam jurnal tersebut sangatlah jelas bagus dalam memberikan pengetahuan lebih lagi mengenai thorium, tenaga nuklir memiliki potensi menjadi salah satu penyuplai energi listrik di indonesia, apalagi sumber bahan baku thorium di indonesia sangat melimpah.kalkulasi yang ada,bahan baku thorium di bangka belitung diperkirakan mencapai 170 ribu ton.dari sisi total biaya produksi,PLTN thorium juga lebih murah karena biayanya hanya USD3sen per kWh. Pembahasan dan Analisis Dalam sajian materi ini membahas tentang kandungan thorium pada kaos lampu petromaks.sebenarnya penggunaan thorium sebagai bahan campuran lampu petromaks cukup aman,selama kita tahu bagaimana menggunakannya karena sebagai unsur radioaktif,thorium tidak bersifat fisil. Meskipun inti atom thorium bereaksi dengan neutron bisa meluruh menjadi uranium-23 suatu unsur yang bisa digunakan untuk reaksi berantai dari nuklir fisi.namun reaksi dengan neutron hanya bisa terjadi didalam kondisi laboratorium yang sesuai (didalam sebuah reaktor nuklir misalnya) alasan kedua thorium adalah pemancar partikel alfa hanya efektif untuk jarak beberapa cm dan tidak mampu menembus kertas atau bahkan jaringan kulit mati, sehingga thorium hampir tidak memiliki bahaya eksternal.sehingga dalam penggunaan yang tepat, penggunaan thorium dalam lampu petromaks tidaklah masalah karena cukup aman jika unsur tersebut diletakkan didalam kaca sebagai sumber cahaya.
Dan dari jurnal tersebut kita bisa belajar bahwa Kemajuan IPTEK mendorong pemanfaatan zat-zat radioaktif di berbagai bidang, misalnya industri kaos lampu petromaks maka dari itu hendaknya kita lebih bijak dalam pemanfaatan iptek terutama dalam unsur unsur radioaktif tersebut.
VI. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Dengan adanya penjelasan dalam materi jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwasanya Prototipe kaos lampu petromaks mengandung unsur radioaktif 212Pb (thorium B), 224Ra (thorium X), 228Ac (Mesothorium II), 208Tl (thorium C’’), 212Bi (thorium C) dan 40K (kalium-40). Unsurradioaktif yang teridentifikasi pada prototipe kaos lampu petromaks kecuali 40K adalah anak luruh deret thorium. Sehingga prototipe tersebut mengandung unsur radioaktif 232Th dengan umur paruh 1,4 x 1010 tahun. Aktivitas jenis unsur 212Pb (Eγ = 238,90 keV) dalam satuan Bq/gram pada prototipe berturut-turut A (2,301 ± 0,001)102; B (1,351 ± 0,007)103; C (1,068 ± 0,003)103; D (6,343 ±0,005)102 dan E (6,637 ± 0,009)102. Sedangkan aktivitas jenis unsur 40K (E= 1460,91 keV) dalam satuan Bq/gram pada prototipe berturut- turut A (1,29 ± 0,01)101; B (1,818 ± 0,007)102; C (1,363 ± 0,003)102; D (7,85 ± 0,02)101 dan E E (7,93± 0,01)101. Aktivitas prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks sebagian besar berasal dari unsur radioaktif 212Pb dengan energi gamma 238,90 keV.
Saran
Sebagai calon-calon ilmuan terutama anak nondik sebelum kita berkarya kita perlu mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan seperti jenis zat-zat radioaktif dan prinsip dasar ilmu lainnya,karena dasar merupakan tahap awal dimana pengetahuan itu dimulai dan menghasilkan karya yang memuaskan dengan kesempurnaan dari dasar tersebut.
Pustaka Dwijananti P. & Yulianti D. 2003. Aktivitas Radioradionuklida Kaos Lampu Petromaks. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 1 (2): 20–22 Dwijananti P, Yulianti D, Mashudi A. 2009. Modifikasi Kamera Obscura Sebagai Detektor Radiasi Pengion untuk Alat Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5(2): 124-128 https://www.google.com/amp/www.kompasiana.com/amp/detik19/radiasi/nuklir-dari-lampu-petromaks_55297436f17e61df728b45ab Nugraheni,dkk,.(2012). Penentuan Aktivitas Unsur Radioaktif Thorium Yang Terkandung Dalam Prototipe Sumber Radiasi Kaos Lampu Petromaks.Jurnal MIPA.(35)(1).