INFEKSI BAWAAN MAKANAN, INTOKSIKASI DAN INFEKSI RACUN YANG DIMEDIASI (Foodborne Infections, Intoxications and Toxin-mediated infection) Oleh: Junaidi Mahasiswa Program Doktor Kesehatan Masyarakat Veteriner Institit Pertanian Bogor Email:
[email protected]
1. Pendahuluan Penyediaan makanan secara global telah menyebabkan planet ini semakin terhubung dari satu wilayah dengan wilayah yang lain, hal ini tidak hanya berdampak terhadap produk makanan itu sendiri, tetapi juga berisiko terhadap penyebaran berbagai penyakit bawaan makanan ( Foodborne Infections) (DEPKES RI, 2000; Redel,2012). Penyakit yang ditimbulkan oleh makanan yang tercemar racun dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu intoksikasi, infeksi dan infeksi racun yang dimediasi. Infeksi terjadi apabila setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung mikroorganisme pathogen hidup, kemudian timbul gejala-gejala penyakit. Sedangkan intoksikasi merupakan keracunan yang disebabkan karena mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa beracun. Senyawa beracun tersebut dapat berasal dari tanaman atau hewan yang terdapat secara alamiah atau diproduksi oleh mikroorganisme pada bahan pangan. Infeksi racun yang dimediasi adalah ketika seseorang makan makanan yang mengandung bakteri berbahaya. Sementara di saluran usus, bakteri menghasilkan racun yang menyebabkan penyakit. Penyakit yang ditularkan melalui makanan tersebut dapat menyebabkan penyakit yang ringan maupun yang dapat mengakibatkan kematian. 2. Perbedaan Penyakit Infeksi Bawaan Makanan; Intoksikasi dan Infeksi Racun yang Dimediasi a) Infeksi Penyakit infeksi bawaan makanan terjadi ketika seseorang makan makanan yang mengandung mikroorganisme berbahaya, yang kemudian tumbuh di saluran pencernaan dan menyebabkan penyakit. Beberapa bakteri, virus dan parasit dapat menyebabkan penyakit ini. Beberapa jenis bakteri bawaan makanan yang menyebabkan infeksi adalah: Salmonella spp, Listeria monocytogenes, Campylobacter jejuni, Vibrio parahaemolyticus, Vibrio vulnificus, dan Yersinia enterocolitica, agen virus paling umum menyebabkan penyakit bawaan makanan terdiri dari Hepatitis A, norovirus, dan rotavirus dan parasit bawaan makanan yang paling umum adalah: Trichinella spiralis, Anisakis simplex, Giaria duodenalis, Toxoplasma gondii, Cryptosporidium parvum, dan Cyclospora cayetanensis. b) Intoksikasi
Intoksikasi terjadi ketika seseorang mengkonsumsi makanan yang mengandung racun penyebab penyakit. Racun tersebut dapat bersumber dari beberapa jenis mikroorganisme, kontaminasi bahan kimia, atau secara alami terdapat dalam tanaman atau makanan laut. Bakteri bawaan makanan yang menyebabkan keracunan antara lain Clostridium botulinum, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, dan Bacillus cereus. Bahan kimia yang dapat menyebabkan keracunan termasuk produk pembersih, pestisida dan logam (timah, tembaga, kuningan, seng, antimon, dan kadmium). racun yang bersumber dari hewan laut meliputi racun ciguatera, toksin tipe scombroid, racun kerang, dan racun ikan sistemik. Tanaman dan jamur juga dapat menyebabkan keracunan. c) Infeksi racun yang dimediasi ( Toxin-mediated infection) Infeksi racun yang dimediasi adalah penyakit yang disebabkan oleh racun yang diproduksi oleh bakteri tertentu. Ketika seseorang makan makanan yang mengandung bakteri berbahaya, di saluran pencernaan, bakteri dalam proses pertumbuhannya menghasilkan metabolik sekunder yang bersifar racun terhadap sel host itu sendiri. Virus dan parasit tidak dapat mempunyai kapasitas sebagai seorang suami, hanya Shigella spp dan Escherichia coli yang memproduksi shiga toxin yang menyebabkan infeksi racun, hanya Shigella spp dan Escherichia coli yang mempunyao kemampuan memproduksi shiga toxin menyebabkan infeksi racun.
Daftar Pustaka Suwito, W. 2010. Bakteri yang Sering Mencemari Susu: Deteksi, Patogenesis, Epidemiologi, dan Cara Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian. 29.(3). DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Anonemous. 2012. Differentiate between the major types of foodborne diseases -infection, intoxication, and toxin-mediated infection. Department of Food, Nutrition, and Packaging Science Clemson University