IKATAN ARSITEK INDONESIA (IAI) A. VISI-MISI VISI : Arsitek Indonesia harus mengambil mengambil peran penting dalam transformasi bangsa yang sedang sedang berlangsung. Selain dalam pembangunan fisik, arsitek ikut membentuk karakter bangsa lewat karya arsitektur sampai skala kota yang pada akhirnya juga membentuk karakter manusia Indonesia. Lewat peran di atas, semestinya IAI sekaligus mampu menyejahterakan arsitek Indonesia yang berkompeten & beretika.
MISI : 1. IAI akan mewujudkan pranata kehidupan profesi yang terhormat, dengan peraturan perundangan yang menjamin praktik arsitek, ditumpu pendidikan tinggi & organisasi modern, kompeten & profesional. 2. IAI akan membangun kepemimpinan di seluruh Indonesia Indonesia agar IAI Nasional & Daerah dapat menjadi organisasi yang kuat, independen yang tetap memelihara persatuan & kesejawatan arsitek. 3. IAI akan mendorong Pemerintah RI (Kementerian PUPera & Kementerian Dalam Negeri) & Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten & Kotamadya) untuk menjalankan dengan konsekuen & konsisten semua UU yang menyangkut profesi arsitek. 4. IAI akan bekerjasama membangun keterhubungan dunia profesi & pendidikan arsitektur. Hubungan kepranataan IAI dengan APTARI & Pemerintah sangat penting dalam menghadapi situasi pasar terbuka yang memerlukan penyesuaian paradigma yang cepat & tepat.
Visi & Misi ini sangat bergantung pada kesediaan semua pihak untuk memahami masalah, menyusun strategi & solusi yang harus dibangun bertahap, dengan target jangka pendek, menengah & panjang. Regenerasi kepemimpinan sangat perlu disusun bersama untuk menjaga keberlangsungan IAI dalam menjaga sistem organisasi & etika profesi arsitek. Setiap daerah pasti akan mempunyai masalah berbeda yang memerlukan kepemimpinan lokal yang kuat, independen & beretika, yang membutuhkan solusi khas masingmasing.
B. AGENDA KEGIATAN Berikut agenda kegiatan IAI hingga tahun 2020 : 1. Merevisi AD/ART secara mendalam untuk mengantisipasi kehadiran UU Arsitek 2. Menyusun ulang struktur organisasi IAI di tingkat nasional. Perwakilan daerah (3 wilayah besar Indonesia: Barat, Tengah dan Timur) akan duduk secara resmi sebagai pengurus inti di tingkat pusat, sebagai cerminan kebersamaan dan gotong-royong. 3. Meningkatkan jumlah anggota profesional dari 3000 menjadi 5000 dalam waktu 3 tahun. 4. Menyelenggarakan ujian sertifikasi bagi arsitek yang akan mendapatkan sertifikat sebagai tanda kompetensinya. 5. Mendorong lisensi arsitek (Surat Ijin Bekerja Perencana/SIBP) di tingkat propinsi di seluruh Indonesia melalui pendekatan serius dengan Departemen Dalam Negeri. Hal ini menjadi sangat penting untuk membangun ketahanan profesi arsitek di tiap-tiap daerah. 6. Memiliki kantor pusat IAI yang membanggakan, bukan saja sebagai wadah adminsitrasi, tetapi juga menjadi wadah pertemuan, pertukaran informasi dan gagasan. 7. Menyusun ulang sistem iuran yang menjamin pendapatan yang stabil di tingkat nasional dan memberi kebebasan pada IAI daerah (melalui mekanisme di daerah masing-masing) mengenai besaran iuran untuk IAI masing-masing sesuai dengan kebutuhan. 8. Mengedepankan isu Green Building, Pelestarian Cagar Budaya, Community-Based Development, Aksesibilitas Bagi Penyandang Cacat, ke tingkat yang lebih serius melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung pada profesi dan masyarakat. 9. Memantapkan sistem sayembara arsitektur sebagai respon positif pengaturan pengadaan jasa yang baru (yang telah mengakomodasi sayembara sebagai salah satu cara pengadaan jasa). 10. Menyusun buku pedoman kontrak bagi arsitek yang lebih baku dan progresif, untuk menjamin hak-hak arsitek dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. 11. Menerbitkan lagi buletin secara berkala, melaui cetak dan elektronik, untuk memastikan komunikasi yang baik diantara para arsitek, dan diantara para pengurus di seluruh Indonesia. 12. Mendorong lebih banyak lagi penerbitan-penerbitan dan pameran-pameran tentang arsitek dan arsitekturdi tingkat nasional dan daerah, agar arsitek dan arsitektur lebih dikenal oleh masyarakat. 13. Mengangkat/mempromosikan kegiatan para arsitek sebagai bagian dari industri kreatif dan mengangkat arsitektur sebagai produk kebudayaan (bukan sekadar bangunan fungsional semata). 14. Mendorong anak bangsa generasi muda untuk lebih aktif membangun profesi arsitek melalui berbagai wadah dan kegiatan yang menarik dan berbobot. Hanya dengan regenerasi yang terencana, maka keberadaan profesi kita, organisasi kita dapat bertahan lebih lama serta maju, tumbuh dan berkembang pesat di masa-masa yang akan datang. 15. Meluaskan perwakilan IAI di luar negeri yang dianggap strategis (disamping Singapura dan Eropa). 16. Memiliki wakil yang duduk sebagai pengurus di Arcasia dan UIA.
C. PERSYARATAN SERTIFIKASI KEAHLIAN (SKA) ARSITEK 1. Arsitek Utama a. Telah mengikuti Penataran Kode Etik b. Telah mengikuti minimum 6 Penataran Strata (Strata 1 s/d 6) c. Pendidikan minimum S1 Arsitektur d. Pengalam kerja minimum 12 tahun akumulatif e. Menangani 10 proyek perancangan dengan tata olah lengkap; 1 diantaranya dengan tingkat kompleksitas tinggi f. Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA g. Bersedia diwawancara h. Lunas iuran anggota
2. Arsitek Madya a. Telah mengikuti Penataran Kode Etik b. Telah mengikuti minimum 4 Penataran Strata (Strata 1,2,3 dan 5) c. Pendidikan minimum S1 Arsitektur d. Untuk pemegang SKA AMUD pengalaman kerja minimal 3 tahun akumulatif, untuk S1 pengalaman kerja minimal 5 tahun akumulatif, untuk S2/S1 + 1 tahun PPAr pengalaman kerja minimal 3 tahun akumulatif e. Menangani 6 proyek perancangan dengan tata olah lengkap f. Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA g. Bersedia diwawancarai h. Lunas iuran anggota 3. Arsitek Muda Anggota Mitra a. b. c. d. e. f. g. h.
Telah mengikuti Penataran Kode Etik Telah mengikuti 2 Penataran Strata (Strata 1 dan 2) Pendidikan minimum S1 Arsitektur Pengalaman kerja minimum 2 tahun akumulatif Menangani 3 proyek perancangan dengan tata olah lengkap Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA Bersedia diwawancara Lunas iuran anggota
Lulusan D3 a. b. c. d. e. f. g.
Sudah mengikuti Penataran Kode Etik Pendidikan minimum D3 Arsitektur Pengalaman kerja minimum 4 tahun Menangani 3 proyek perancangan dengan tata olah lengkap sampai dengan selesai Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA Bersedia diwawancara Lunas iuran anggota
Daftar pustaka http://www.iai.or.id, 1 Mei 2017.